Part 38: SANG MANTAN
*********************************************************************************************
Deva mendengus kesal. Deva merasa bahwa dirinya telah dinomor duakan oleh Acha. Acha mungkin lebih mementingkan Ozy dimata Deva. Deva vs Ozy? Mungkin perang dunia ketiga akan dimulai.
“ Maaf. Nggak maksud. ”
“ Kamu ketahuan pacaran lagi dengan cowok namanya Ozy. ” Deva bersenandung ria disamping Acha.
“ hah? Ozy pacaran sama siapa? ” tanya Acha.
Deva menepuk jidatnya. “ Pacaran sama monyet! ”
“ Hah?! Ozy lebih milih pacaran sama monyet daripada manusia? Ozy keterlaluan! ”
“ Aku heran deh sama cewek. Bisa-bisanya gitu dia nyebut nama SANG MANTAN didepan cowoknya sendiri. Bahkan cewek itu sama sekali nggak mikirin sakitnya yang dirasain sama pacar cewek itu. ”
“ Siapa ya cewek yang setega itu sama pacarnya? ” tanya Acha.
“ Hmm… siapapun cewek itu. Dia udah bikin pacarnya kesel dan sakit hati. Ceweknya nggak mikirin perasaan cowoknya. ” deva menopang dagunya. “ Sakit pasti rasanya kalo ada cewek yang setega itu sama cowoknya. ”
“ Emang siapa sih cewek itu, Dev? ”
“ Cewek itu adalah elo, Cha! Nyadar diri dong. ” J
“ hah?! Cewek itu bego? Ya ampun! Udah bego malah tega-teganya dia nyakitin perasaan cowoknya. Bener-bener cewek bego. ” Acha menggeleng-gelengkan kepalanya.
“ Iya, saking begonia sampai dia nggak sadar sama dirinya sendiri. Emang dasar cewek bego! ” Deva mendengus kesal. “ Nggak pernah bisa nyambung sama topic pembicaraan. Dan harusnya cewek itu tau bahwa cowoknya sayang banget sama dia. ”
“ Lo ngomongin gue? ”
Deva mengangguk. “ Iya, biar lo sadar kalo gye itu sayang banget sama lo, Cha. Jadi, jangan pernah lo sebut nama Ozy lagi didepan gue. Karena gue nggak suka ada cewek yang kayak gitu. ”
“ Maaf. ” Acha menunduk. “ Aku ngerasa sesuatu yang buruk terjadi sama Ozy. Emang aku salah kalo khawatir sama mantan aku sendiri? Emang salah kalo aku sebut nama Ozy? ”
“ Jelas salahlah! Lo nyebut nama Ozy di depan gue. Gue ini pacar lo, Cha! Ngerti dong. ”
“ Jadi lo pacar gue? ” tanya Acha.
“ Mulai deh begonya. ” Deva melipat kedua tangannya didada. “ Jelaslah gue pacar elo, Acha. ”
“ Emang kapan kita jadian? Kok gue nggak pernah tau kalo kita jadian? ” Acha mengerutkan dahinya. “ Gue bahkan nggak inget tuh kapan elo nembak gue. ”
“ Gue nembak elo tanggal 14 februari 2011 jam 3 sore didepan Jalan Ciungwanara. Dan sekarang udah 3 bulan 1 haru lamanya. Lo lupa? ”
“ Lupa-lupa inget. Waktu itu lo cium gue kan? ” tanya Acha.
“ Waktu gue tenggelemin lo disungai. ” jawab Deva kesal.
“ What?! Emang kapan lo pernah cerburin gue ke sungai, Dev? Emang dimana ada sungai? Perasaan nggak ada sungai deh. ”
“ ACHAAAAA… ” Deva mengacak-acak rambut Acha saking emosinya menghadapi kekasihnya itu. Sungguh sangat sulit bagi dirinya memiliki kekasih seperti Acha. Bikin ribet dan menyusahkan banyak orang.
“ Ih, rambut aku rusak! Susah buat natanya tau. Bikin kesel aja. ” Acha memanyunkan bibirnya beberapa cm. kali ini Acha benar-benar kesal menghadapi Deva.
“ Ngambek nih? Seharusnya kan gue yang ngambek. ”
“ KITA PUTUS! ” bentak Acha.
Deva cengo dan tak percaya dengan apa yang diucapkan Deva barusan. “ What?! Putus? You crazy? ” Deva menyentuh tangan Acha.
“ Don’t touch me! I hate you boy. ” Acha beranjak pergi meninggalkan Deva.
“ Acha, don’t leave me alone. ”
“ Whatever you say! ” teriak Acha dari kejauhan.
Deva mendengus kesal. Cukup sudah emosinya terkumpul dan seakan ingin meluapkan semua emosinya itu. Namun, apa yang bisa dilakukan Deva? Deva menyesal karena telah membuat Acha membenci dirinya. Dan kini, Deva masuk dalam daftar nama SANG MANTAN Acha.
“ ACHAA, gue cinta sama elo. ” teriak Deva.
“ WOY BERISIK! ”
Deva keluar dari kelas untuk mencari refreshing dan mencuci otaknya. Deva benarbenar stress dengan masalah yang dihadapinya. Belum lagi rasa penasarannya terhadap cewek yang menolongnya tempo hari.
BRUKK—
Deva menabrak seseorang yang berada dihadapannya.
“ Woy, jalan pakai mata dong. ” bentak Deva.
Cewek itu memandang Deva tajam. “ Kok lo yang sewot? Eh, yang nabrak gue itu elo! Bukannya gue yang nabrak lo. Dasar cowok bego. ”
“ Eh, elo bukannya yang nolongin gue waktu itu? ” tanya Deva.
“ Idih, pede gila lo! Bukannya minta maaf malah ngalihin topic pembicaraan. Nggak banget deh. ”
Deva mendorong cewek dihadapannya itu. “ Songong banget lo jadi cewek! Tau gitu gue nggak perlu ditolongin sama cewek songong kayak lo. ”
“ Idih, najis kali ya nolongin elo. Mendingan juga gue nolongin monyet daripada elo. ” Cewek itu beranjak dari pandangan Deva dan pergi menjauh.
“ CEWEK SINTING, GILA, SARAP! Awas lo kalo ketemu lagi. Gue abisin lo disini. ” teriak Deva.
“ TERSERAH LO! ”
Deva semakin gila dibuat hari ini. Masalah Acha belum kelar malah muncul lagi cewek resek dan songong itu dihadapan Deva. Padahal, seingat Deva dia adalah cewek yang menolongnya tempo hari. Namun, cewek itu tidak mau mengaku pada dirinya. Deva pun semakin bingung dengan semua ini.
*********************************************************************************************
“ Hiks… hiks… Acha bego! Kenapa lo mesti putusin cowok semanis Deva karena kepikiran Ozy? Sadar Cha. Ozy udah jadi milik cewek lain. Lo jangan ngarepin cintanya Ozy lagi, Cha. ” Acha menangisi penyesalannya. Acha menyesal karena telah memutuskan hubungannya dengan Deva. Mengapa penyesalan selalu datangnya belakangan? Hmm… memang penyesalan selalu datang diakhir. Itulah yang kini dirasakan Acha. Memutuskan hubungannya dengan Deva hanya karena kepikiran dengan Ozy, SANG MANTAN. Dimanakah Ozy berada saat ini? Apakah dia baik-baik saja? Itu yang sedang dipikirkan Acha.
“ Ozy, dimana kamu sekarang? Aku kangen sama kamu, Zy. Andai saja dulu aku bisa jelasin kalo Nyopon itu sepupu aku bukan selingkuhanku. Pasti semuanya nggak akan seperti ini. Aku emang cewek bego. Emang panteslah Deva bilang aku ini cewek bego. Karena aku emang cewek yang bego. Yang suka sia-siain cowok yang udah bener-bener sayang sama aku. Nyesel banget rasanya harus memutuskan hubunganku dengan Deva. Hmm… ”
“ Belum terlambat untuk semuanya. ”
Acha menoleh ke sumber suara itu dan langsung kaget melihat sosok yang ada dihadapannya itu.
*********************************************************************************************
“ AGNI, MAAFIN IO. ” teriak Rio.
Agni berlari menghindar dari Rio dengan perasaan kacau. Rio pun pasrah dan membiarkan Agni sendirian. Ia memutuskan untuk kembali ke kelasnya. Karena percuma saja berbicara dengan Agni. Agninya tidak mau berbicara dengan Rio.
Agni menghentikan langkahnya di taman sekolah. Disana Agni meluapkan seluruh kekesalannya pada Rio. Bahkan, air matanya pun perlahan-lahan menetes membasahi pipi Agni.
“ Gue nggak nyangka bahwa Rio selama ini suka sama gue karena gue tomboy! Kenapa sih gue nggak boleh sedikit pun bahagia sama yang namanya cowok? Kenapa cowok itu harus menyakitkan diakhirnya? Pertama Erland terus Debo dan sekarang Rio. Tuhan, kenapa aku nggak boleh bahagia sama cowok? Apa dosaku sampai aku nggak pernah bisa bertahan lama berhubungan dengan cowok? Kenapa… ” Agni terisak. Tak sanggup rasanya Ia melanjutkan kata-katanya. Sungguh tragis pengalaman cinta yang dialami oleh Agni. Akhirnya selalu menyakitkan. Dan parahnya lagi, Agni baru pertama kali menemukan cowok seperti Rio. Rio yang bisa-bisanya suka sama Alvin. Aneh? Iya, sangat aneh memang. Dan Agni hanya untuk memendam perasaan Rio terhadap Alvin. Bagi Agni, SANG MANTAN yang paling berarti dalam hidupnya adalah Debo. Agni masih menyesal karena telah menyia-nyiakan Debo hanya demi Rio. Rio yang memainkan perasaannya.
“ Ag… ”
Agni dengan cepat menghapus airmatanya. Mata Agni terlihat sembab akibat menangisi Rio. Agni menoleh ke sumber suara yang memanggilnya itu.
“ Deva… ” Agni mengerutkan dahinya saat melihat Deva menghampiri dirinya. Padahal selama ini Deva terus bersama Acha. Tapi, tiba-tiba Deva menghampiri Agni yang saat ini sedang terpuruk karena Rio.
“ Gue putus sama Acha. ” Deva duduk disebelah Agni. Agni menggeser posisinya.
“ What?! Putus sama Acha? Kok bisa? ” tanya Agni yang kaget saat mendengar ucapan Deva.
Deva menjelaskan semua kejadian yang dialaminya hari ini bersama Acha. Agni hanya manggut-manggut mendengar penjelasan dari Deva. Agni sungguh tak percaya bahwa Acha akan menghianati Deva seperti ini. Padahal, Agni sama sekali tidak pernah mendengar Acha menyebut nama Ozy pada anak-anak Five Girls.
“ Jadi intinya elo diputusin sama Acha Cuma karena si Ozy itu? ” tanya Agni.
“ Yap! Maybe yes may be no. semuanya nggak pasti. Yang jelas factor kenapa Acha putusin gue karena dia masih ngarepin Ozy selama ini. Pantesan aja dia kayak gini ke gue. Ternyata dihatinya dia masih ada si Ozy itu. ” jelas Deva dengan nada kesal.
“ Tapi emang elo yakin itu alasan Acha mutusin lo? ”
“ Emang kalo bukan itu, apa coba alasannya dia mutusin gue? Masa putusin gue tanpa alasan? Nggak masuk akal banget! ”
Agni mengangguk. “ Hmm… gue juga bingung sama Rio. Dan gue juga masih ngarepin Debo sampai detik ini. Dan sampai sekarang gue nggak bisa ngerelain si Debo sama Ify. Gila! Nggak cocok banget mereka pacaran. Bikin gue ilfeel aja tau, Dev. ”
“ Hah?! Emang Rio kenapa? Ag, relainlah Debo sama Ify. Lagian mereka kan cocok. Jadi, lo nggak usah ikut campur sama hubungan mereka. ” ucap Deva.
Agni menoleh. “ Gue nggak ada tuh ikut campur sama hubungannya Debo sama Ify. Gue fine-fine aja kalo emang mereka pacaran. Cuma hati gue sakit ngeliatnya. Gue itu masih sayang banget sama Debo, Dev. ”
“ Kalo lo emang fine-fine aja ngeliat mereka pacaran, nggak usah sakit hati. Lo udah punya Rio, Ag. ”
“ Rio? Dia Cuma mainin perasaan gue aja, Dev. Masa dia suka sama gue karena gue tomboy? Nggak masuk akal banget kan! Dia suka sama gue karena gue mirip cowok. Rio kan suka sama Alvin. ” Agni merapikan poninya.
“ WHAT?! RIO SUKA SAMA ALVIN? ” tanya Deva tak percaya.
“ Iya, Rio suka sama Alvin. Gila kan? Gue nggak nyangka bahwa cowok gue sendiri itu maho. Hmm… aneh. ”
Deva hanya geleng-geleng kepala karena ucapan Agni. “ Rio keterlaluan! Dia nggak punya perasaan banget sama cewek. Terus gimana tuh Ify sama Shilla yang dulu sempet ditaksir sama dia? Berarti Rio juga anggap mereka tomboy? Enggak, Ag! Lo salah nilai Rio. Gue itu kenal dekat siapa itu Rio. Rio emang deket sama Alvin. Tapi, nggak mungkin kalo Rio itu maho. Rio itu masih cowok yang normal yang bisa mencintai cewek kayak Ify dan Shilla. Rio itu nggak suka sama Alvin. Percaya deh sama gue, Ag. ”
“ Yakin? Gue denger sendiri kalo Rio itu suka sama Alvin, Dev. ”
Deva menempelkan telunjuknya dibibir Agni. “ Sst, jangan negative thinking sama pacar sendiri. Nggak baik tau! ”
Agni menjauhkan tangan Deva. “ Elo juga, Dev. Asal nuduh Acha macem-macem. Ntar kalo orangnya tau dan marah bisa digampar lo sama Acha. ”
“ Ih, atut. Hahaha. ” tawa Deva seketika meledak.
“ Ih, ketawa lo serem banget deh. ” ledek Agni sambil menjulurkan lidahnya.
“ Yee… Ngeledek nih. Aku kan lucu bukannya serem. ” balas Deva.
“ Mantan pertama lo siapa, Dev? ” tanya Agni mengintrogasi.
“ Mantan pertama gue? ”
“ Iya, nama mantan pertama lo siapa? ”
“ Namanya Keke. Dia mantan pertama gue. ” jawab Deva.
“ Kenapa bisa putus? ”
“ Lo lama-lama kayak tukang wawancara deh. Nyebelin tau, Ag. ” ucap Deva kesal.
Agni mendengus. “ Kok jadi gue yang nyebelin sih, Dev? ”
“ Emang elo nye… ” Deva menelan ludahnya. Deva dan Agni saling berpandangan. Jarak mereka sangatlah dekat.
‘ Ahhh… gila! Gue baru sadar kalo yang namanya Deva Ekada Saputra itu ganteng banget. ’ batin Agni.
‘ Ah, salting salting dah gue. ’ batin Deva.
“ Ehm, Dev/Ag… ”
“ Duluan. ” ucap Agni.
“ No, ladies first. ” tolak Deva.
“ Ehm, sebenernya gue… ”
*********************************************************************************************
“ Ngapain lo disini, Pon? ” tanya Acha yang nampak terkejut saat melihat sosok Nyopon menghampirinya.
“ Gue disuruh nyokap lo buat jemput lo disekolah. Katanya mau ada acara keluarga gitu. Jadi, lo ijin dulu sama sekolah buat pulang. ”
“ MEsti gitu gue sama elo? Males! ” ucap Acha kesal.
“stop cha, loe nggak bisa yah bersikap baik sedikit aja kegue, masalah loe dan ozy jangan sangkut paut’in lagi kegue” nyopon ikut kesal melihat sikap acha seperti itu
“paku? Loe ngapa’in nyari paku kesekolah loe, aneh loe” nyopon semakin kesal karena acha kambuh (?)
“sudah loe ikut gue aja” nyopon menarik tangan acha, tapi acha segera menepisnya
“sakit bego” acha mengelus tangannya yang sedikit merah
“ayo lah cha, gue disuruh nyokap loe buat jemput loe, ada acara keluarga nih” ucap nyopon sedikit lembut, semoga saja acha nyambung klo dia bersikap lebih lembut.
“acara keluarga apa kok gue nggak tau?” tanya acha heran
“loe mau ikut apa nggak? Kalau nggak gue tinggal nih” acha tampak berfikir. “nyambung apa kagak nih anak” batin nyopon.
“iya gue ikut, tapi gue izin ke kepsek dulu, trus loe langsung ke mobil aja, gue nggak mau ada gossip aneh-aneh nyebar kalau ngelihat gue sama loe” omel acha, nyopon hanya menurut dan berjalan ke mobil.
“kalau loe lama gue bakal nyusul” acha tak meggubris perkataan nyopon barusan.
Acha sudah meminta izin sama pak kepsek, dan saat acha hendak keparkiran, acha melihat ditaman ada deva.
“hmm, sebaiknya aku minta maaf sama deva” acha berjalan ke taman sekolah tapi langkah acha terhenti. Dia tidak percaya apa yang baru saja dia lihat. “Deva mencium agni” pikir acha. Acha berlari sambil terisak menangis, airmatanya sudah jatuh. Acha berlari kearah nyopon dan sontak memeluk nyopon, nyopon heran dengan perlakuan acha. Acha minta pulang.
****************************************************************************************
Rio keliling sekolah mencari agni. Dia tidak mau semua berakhir seperti ini. Rio mencari kekelas nggak ada, kekantin juga nggak ada. “apa agni di taman sekolah yah” pikir rio. Rio segera ke taman sekolah. Disana rio memang menemukan agni tapi tidak sendiri, agni bersama deva. Ketawa agni begitu lepas, selama dengan rio, agni nggak pernah ketawa seperti itu. bahkan agni lebih sering menangis.
Rio jadi membenci deva, sangat benci. Rio menghampiri deva dan agni, wajah rio sangat murka saat itu.
“bagus yah, MANTAN temen gue dekat-dekat sama pacar gue” sindir rio
“brengsek loe yo, nggak pake kata mantan juga bisa dong” dengus deva kesal
“trus mau apa? Jauh-jauh loe dari cewek gue, gue nggak mau cewek gue ketular lemot loe” sinis rio, deva semakin kesal dengan perkataan rio barusan.
“apalagi gue, takut woyy sama MAHO,, heuhh” gedik deva menepuk-nepuk bajunya yang baru bersentuhan dengan rio saat rio menghampirinya
“apa loe bilang?”
“MAHO atau lebih tepatnya HOMO”
“gue bener-bener nggak nyangka loe suka sama alvin, gue kira loe normal karena loe bisa suka sama shilla dan ify tapi ternyata itu buat nutupin kedok loe doang, ciuhhh” deva menatap jijik rio
Rio mengepal tangannya, rio sangat tidak menyangka deva mengatakan itu. agni juga kaget dengan perkataan deva, tapi deva yang menasehati agni buat percaya sama deva tapi sekarang agni kembali berpikir untuk melanjutkan hubungannya dengan rio.
“punya cewek LEMOT, pasti loe sekarang ketular LEMOT atau mungkin lebih kronis yah”
“dasar MAHO loe”
“LEMOT, BEGO, STUPID”
Terjadilah pertengakaran diantara mereka berdua, kata-kata yang diucapkan juga semakin kasar. Mungkin kalau guru tau mereka bisa di keluarkan dari sekolah.
TO BE CONTINUED...
LIKE+COMENT YAA....
THANK YOU...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar