Senin, 21 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 8

Berawal dari MOS--Part 8

oleh AyuWina Laksmita Dewi pada 02 Februari 2011 jam 0:03
Halo halo...
Part kali ini 'agak' frontal ya...
Jangan pada omes ya.. :P
semoga suka..
Like+coment ya.. :D
makasih..

Enjoy it ---->

” No, Thanks! ” jawab Agni.

” Why? Ayolah, Ag, daripada digangguin preman. ” ajak Debo lagi.

” Udah dibilang engga ya tetep engga! Maksa banget sih. ” dengus Ify kesal.

” Ish, santai dong! Kita-kita disini nawarin baik-baik ke kalian. ” ucap Alvin.

” Guys, ga ada salahnya kan? Kita terima aja tawaran mereka. ” ujar Shilla.

” What? Tawuran? Jangan! Kata Mama, tawuran itu ga baik. ” ucap Acha.

” Ya ampun... Lama-lama bisa gila ya ngadepin kalian semua. ” ucap Deva.

Five Girls berunding beberapa menit. Mereka merundingkan, akankah menerima tawaran Five Boys atau tidak. Agni, sang ketua Five Girls. Agni menyadari perubahan kebaikan five boys saat ini. Agni merasa bahwa anak-anak Five Boys sengaja merencanakan ini semua. Akan tetapi, Ify, Sivia, Shilla dan Acha menganggap bahwa perubahan Five Boys itu tanpa unsur kesengajaan. Timbulah niat licik Five Girls untuk mengerjai anak-anak Five Boys.

” Guys, kita beraksi. ” kata Agni memulai aksinya.

” Siip ”

Agni, Ify, Acha, Shilla dan Sivia membuka kancing baju seragam sekolahnya. Satu kancing mereka buka. Lalu, mereka balik badan ke arah Five Boys.

” Oke, kita terima tawaran kalian. ” sahut Agni.

Five Boys cengo, bengong dan tak percaya apa yang mereka lihat dihadapannya.

” Good Job. ” ucap Alvin.

” Hah? Good Job apanya? ” tanya Shilla.

” Montok-montok semua. ” ucap Rio. #plakk #abaikan

” Berhasil. ” ucap Ify.

” Hah? Berhasil apanya? ” tanya Debo.

Five Girls saling bertatapan. Tawa mereka pun langsung meledak melihat tingkah anak-anak Five Boys.

” HAHAHAHAHA, dasar otak mesum! ” ucap Five Girls serempak.

Five Girls memasang kembali kancing bajunya yang dibuka. Five Boys hanya geleng-geleng kepala karena tak mengerti sedikitpun tentang ucapan Five Girls.

” Udah ah! Jadi dianterin pulang ga sih? ” tanya Cakka.

” Iya, bawel ah kalian. ” ucap Sivia.

” Jadi, rumah kalian dimana? ” tanya Alvin.

” Kita berlima satu kompleks dan tetanggaan rumah. ” jawab Shilla.

” Bagus dong! Kompleks mana? ” tanya Rio.

” Kompleks ciungwanara. Kalian dimana? ” tanya Ify.

” Kompleks pemuda. Wah, berarti kompleks kita bersebrangan. ” ucap Cakka.

” so? Emang kenapa kalo bersebrangan? ” tanya Agni.

” Udah! Ribet ya sama kalian. Ayo, kita pulang! ” ucap Deva.

” Oke. ”

Five Girls menerima tawaran five boys untuk mengantarnya pulang. Five Girls terpaksa menerima karena mereka juga takut dengan preman-preman yang diceritakan anak-anak Five Boys. Sepanjang perjalanan dari sekolah menuju rumah, Five Boys dan Five Girls tertawa bersama. Bagaimana layaknya seperti persahabatan. Mereka tertawa bersama, bercanda bersama sepanjang perjalanan.

***

Kompleks ciungwanara..

Five Boys mengantarkan anak-anak Five Girls hingga depan rumahnya.

” Hey Boys, thanks ya! ” ucap Five Girls.

” You’re welcome, Gilrs! ” sahut Five Boys.

Five Boys langsung meninggalkan kompleks ciung wanara dan langsung menuju kompleks pemuda diseberang jalan. Jarak dari sekolah menuju kompleks itu tidak terlalu jauh, sehingga mereka lebih terbiasa jalan kaki dibandingkan menggunakan kendaraan.

” Astaga! Kita lupa sesuatu. ” ucap Alvin sambil menepuk jidatnya.

Cakka, Debo, Deva dan Rio menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Alvin.

” Lupa apaan? ” tanya Rio.

” Perasaan ga ada barang yang lupa deh. ” ucap Deva.

” Bego lo, Dev! Lama-lama ketularan penyakitnya Acha juga lo. Maksud gue itu, kita lupa minta nomor HP mereka. Harusnya, besok kan kita libur jadi kesempatan kita. ” ucap Alvin.

” Lo kenapa nafsu banget sih Vin sama mereka? Emang sih pada montok semua. Tapi, ga usah nafsu gitu dong. ” ucap Cakka.

” Haha, mereka seksi semua. Pada montok. ” ucap Rio. #woy, abaikan ya, haha

” Cie, Ify ya Yo? ” tanya Debo.

” Bukan, Shilla. ” ucap Rio.

” Ah, kagak. Ya montok itu kan Ify sama Sivia. Shilla mah biasa. ” ucap Deva. #abaikanlagi

” Ketauan, lo semua juga kayak gitu. Apaan sih lo pada? Sivia itu engga tau! Shilla yang montok. ” ucap Alvin tak mau kalah. #janganpadaomesya:P

” Sivia. ”

” Ify. ”

” Shilla. ”

” Sivia. ”

” Ify ”

” Shillaaaaaa! ”

” Siviaaaa!! ”

” Ifyy!! ”

” Agni. ” sahut Debo.

Cakka, Alvin, Deva dan Rio melotot ke arah Debo. Padahal, Cakka, Alvin, Rio dan Deva sibuk menyebut Ify, Shilla dan Sivia. Akan tetapi, Debo malah menyebut nama Agni.

” Wah, sarap lo, Deb! Darimana dia montoknya? Bodynya aja kayak atlet. Kalo cewek yang kayak Agni mah ngga tau! ” ucap Alvin.

” Idih, bener tuh kata Alvin. Cewek kayak dia ga montok! Lo liat dong bentuknya(?). Rata! ” ucap Rio. #plaakk

” Lo merhatiin se-detail itu Yo? Gue mah ogah! ” tanya Cakka.

” Wah, keterlaluan lo, Yo! Kalo ucapan lo di denger Agni, bisa-bisa bonyok wajah lo itu. ” ucap Debo.

” Udah ah, nafsu banget ngomongin mereka berlima. Pulang ke rumah masing-masing. Besok kita persiapan buat study tour lusa. ” kata Deva.

” Okey, jangan lupa rencana kita ya! ” kata Alvin.

” Pasti ”

Five Boys menyebar dan menuju rumahnya masing-masing. Mereka mempersiapkan diri untuk study tour lusa.

***

Agni menerawang langit-langit kamarnya. Masih terlintas dipikirannya tentang adegan buka kancing didepan anak Five Boys(?). Agni tertawa sendiri jika membayangkan kejadian itu.

” Lucu banget liat mereka berlima bengong. ” gumam Agni sendiri.

Agni mengirimkan pesan singkat pada Ify.

To: FG_Ify

” Fy, lo liat ga gimana tampangnya Debo tadi? ”

Beberapa saat kemudian, Ify membalas sms Agni. Ponsel Agni pun berbunyi.

:: tik tuk tak tik tuk tik ::

From: FG_Ify

” Oh, si Kebo ya? Tadi kan tampangnya melototin punya lo itu(?). Gue kan ngeliatnya ke Rio bukan ke si Kebo. ”

=== ooo ===

To: FG_Ify

” Jgn panggil dia Kebo! -,- resek lo ya. Bete gue! ”

=== oo ===

From: FG_Ify

” Sorry, Ag. ”

=======

Agni tak membalas sms itu lagi.

***

Sore harinya, Five Boys berjalan-jalan bersama disekitar kompleks. Pandangan mereka tertuju pada 5orang cewek diseberang jalan yang sedang bermain badminton.

” Seksi ”

” Montok ”

” Mantap ”

” Cakep banget ”

” Good Job ”

Five Boys memandangi anak-anak Five Girls. Memandangi anak-anak Five Girls yang bermain badminton dengan pakaian yang kata orang ’sexy’. Five Girls hanya memakai celana pendek dan memakai tanktop yang ketat.

” Samperin yuk. ” ajak Alvin.

” Ayo ”

Five Boys pun menyebrang ke sebrang jalan menghampiri anak-anak Five Girls itu. Saat Shilla membungkuk hendak mengambil bola, mata anak-anak Five Boys langsung melotot(?) memandang Shilla.

” Amazing ”

Five Girls menyadari kedatangan Five Boys saat itu. Mereka langsung menghampiri.

” Hey Boys, mau ikut main? ” tanya Agni.

” Hey Girls, kita ga pengen ikut main kok. Cuma pengen mampir aja. ” jawab Debo tersenyum.

” Kalian mau nyupir? Mobilnya mana? ” tanya Acha.

” Acha, kita bukan mau nyupir. Tapi, kita mau mampir. ” jelas Cakka.

” Udahlah Kka, percuma ngomong sama cewek ga nyambung! ” ucap Deva.

” Yee... Gue nyambung kok! ” ucap Acha.

” Hmm, kalian kok main badminton pake pakaian kayak gini? ” tanya Alvin.

” Pengen aja, emang kenapa? ” tanya Shilla.

” Bisa kali ga usah terlalu terbuka. ” ucap Cakka.

Agni langsung melotot ke arah Cakka dan mendekatinya.

” Terbuka apanya? ” tanya Agni.

” Terbuka itunya. ” ucap Cakka menatap Agni.

Agni langsung menjauh dari Cakka.

” Kenapa lo, Ag? ” tanya Rio.

” Nggak! ” jawab Agni.

” Kalian udah siap buat study tour lusa? ” tanya Ify.

” tentunya siap dong. ” ucap Five Boys serempak.

” Siap mental? ” tanya Sivia.

” Maksud lo? ” tanya Alvin sambil melotot.

” Kalian harus siap aja buat lusa. ” ucap Agni.

” Emang lusa kita ngapain? ” tanya Acha.

” Plis deh! Cha, kalo lo emang ga pernah nyambung, mending diem. ” ucap Deva.

Acha pun langsung terdiam melirik sesaat ke arah Deva.

” Kita udah siap kok buat lusa. Iya kan, Boys? ” tanya Alvin.

” Iya dong ”

” Yakin? ” tanya Ify.

” Jelas yakinlah. ” jawab Rio.

” Emang bakalan ada apa sih? ” tanya Cakka.

” Liat aja apa yang akan terjadi lusa. ” ucap Agni.

” Ya udah... Sampai jumpa lusa ya. ” ucap anak-anak Five Boys langsung meninggalkan Five Girls.

- Apa yang akan terjadi lusa?
- Bagaimana persiapan study tour five girls dan five boys?

Tunggu selanjutnya..

Coment+like ya :D

Berawal Dari MOS--Part 7

Halooo..
jumpa lagi dengan saya..
maap ya ngaret.. :))
ga l;agi lagi deh..
LIKE+coment ya..
suksma..

enjoy it --->

Five Boys telah memutuskan untuk menjalankan rencananya kepada Five Girls. lusa, Five Boys dan Five Girls akan mengadakan study tour. Dan... mereka harus bersebelahan kamar. Hal iitulah yang membuat Cakka ingin keluar dari SMA IDOLA BERSINAr. LAin halnya dengan Five Gilrs yang memang dari awal menyukai sekolah ini.

Five Boys akan memulai menjalankan rencananya pada saat mereka study tour. Bagi Five Boys, itu adlah saat yang tepat untuk rencananya.

" Jadi... lusa kita harus iap menghadapi anak Five Girls! Apapaun resikonya. " ucap Alvin.

" Walaupun harus di D.O dari sekolah? " tanya Debo.

" Ya jangan sampai ketahuan. " jawab Alvin.

" Emang lo yakin mau lakuin kayak gitu ke mereka? " tanya Cakka.

" Iya Vin, gue baru pertama kalinya liat lo kayak gini. " ucap Rio.

" Udah deh! Gue yakin. Biar mereka itu sadar diri. Pokoknya, lusa gue mau liat kalian beraksi ke pasangan Putri kalian. " ucap Alvin.

" Aduh Vin... gue stress ngadepin anak ga nyambung itu! " dengus deva kesal.

" Maksud lo Acha? Dia sama gue nyambung kok. " ucap Cakka pada Deva.

" Heh... Gue aja males gila sama anak suka dandan itu. Najis tralala kalo gue didandanin sama dia. " ucap Rio.

" Sabar sabar! Harus tahan dulu... Tapi, satu yang gue ga mau terjadi. " ucap Alvin.

" Apa? " tanya yang lainnya.

" Ga mau jatuh cinta sama cewek-cewek gila! " jawab Alvin.

***

Di lapangan sekolah...

" Perhatian semuanya... Lusa itu adalah MOS terakhir di sekolah ini. Jadi, besok kalian libur dan persiapkan diri untuk study tour lusa. " ucap Gabriel.

“ Dan diharapkan kalian membawa perbekalan secukupnya. Lusa, kalian kumpul disekolah jam 07.00 pagi. Ada pertanyaan? ” Tanya Zahra.

“ Ga ada kak. ”

“ Baiklah… sekarang kalian boleh pulang! Hati-hati dijalan. ” ucap Zahra lagi.

“ Iya kak. ”

Alvin mencegat Five Girls. Cakka, Rio, Deva dan Debo pun bingung melihatnya. Alvin mengatakan bahwa akan memulai rencananya lusa. Akan tetapi, Alvin malah memulai rencananya sekarang.

“ Neng… berhenti dulu! Kalian berlima mau pulang sama siapa? ” Tanya Alvin.

“ Emang apa urusan lo? ” Tanya Agni.

“ Eh neng geulis… Kita Cuma mau nanya aja. ” ucap Rio.

“ Mau pulang sama monyet kek! Bukan urusan kalian semua. ” ucap Ify.

“ Uh… galak amat neng… Abang anter pulang ya? ” tawar Debo.

” Eh… lo semua! Kita ga perlu diantar pulang sama lo lo pada. Kita berlima punya kaki buat jalan. Jadi, lo semua ga usah repot-repot buat anterin kita. ” ucap Sivia.

“ Ah… Yakin atuh neng? ” Tanya Alvin.

” Neng semua ga takut digangguin preman di depan? ” Tanya Deva.

“ Apa? Permen? Ih, Acha ga suka permen. ” ucap Acha.

“ Preman… bukan permen. ” jawab Cakka.

“ Udahlah… ikut kita aja neng. ” ajak Alvin.

“ Sorry yah… ga perlu! ” ucap Shilla.

“ Yakin nih? ” Tanya Rio memastikan.

“ Ya iya dong…. Yakin. ” ucap Agni.

“ YA udah… cabut yuk! ” ajak Debo pada teman-temannya.

“ Yuk. ”

Saat yang bersamaan, datanglah 5 orang preman menghampiri Five Girls. Five Boys memang sengaja merencanakan ini semua. Preman itu langsung mencegat Five Girls.

“ Neng… Ikut sama Abang yuk. ” ajak preman 1 memegangi Shilla.

“ aaaa… tolong! ”

Agni pun menarik lengan bajunya.

“ Heh… lo semua kalo berani hadapin gue! Jangan sakitin temen-temen gue. ” ucap Agni.

“ Euleh euleh… neng geulis, ga usah pakai kekerasan tapi pakai kenikmatan(?) ” ucap preman 2.

Plaakkkk!

Agni pun menampar preman 2 itu dengan keras. Emosinya memuncak menghadapi kelima preman-preman itu.

“ Eh… Lo ga usah sok kuat deh! Son, Gar, pegang cewek jadi-jadian itu! ” perintah preman 2.

Preman 3 dan preman 4 langsung memegangi Agni. Agni berontak dan berteriak kencang. Mulut Agni langsung dibekap preman itu.

“ Neng, ga usah teriak ya! ” ucap preman 3.

Munculah Five Boys dari tempat persembunyiannya untuk menolong Five Girls dari preman-preman itu.

“ Woy! Lepasin mereka! ” teriak Alvin dari kejauhan.

Preman-preman itu langsung melepaskan anak-anak Five Girls.

“ Wah… Wan, ada pahlawan nih. ” ucap preman 5.

“ Iya tuh Ri… pahlawan kesiangan. ” ucap preman 1 sambil tertawa.

“ heh… Enak aja pahlawan kesiangan! Pergi ga lo semua dari sini. ” ucap Rio.

“ HAhaha… Gar, kita diusir sama mereka. ” ucap preman 2.

“ Tau tuh.. haha, sok mau ngusir! ” tawa preman 4.

“ Seraaaaaaannnnnnnnnggggggggg! ”

“ Serbuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu! ”


BYURPRANGPTIKBYWEKQWEBEKGUIKPRANGKLONTANGKLONTENGBUGGGKREEEKKKKK

“ Eh, suara apaan tuh? ” Tanya Five Boys serempak dan menjauh dari preman-preman itu.

“ CELANANYA IWAN ROBEK, hahahaha. ”

Suara tawa pun meledak terdengar disana. Preman-preman itu langsung kabur meninggalkan anak-anak Five Bpys dan Five Girls. Five boys langsung menghampiri Five Girls.

“ Neng… pulang sama kita aja yuk. ” ajak Alvin lagi.

“ Iya neng… daerah disini rawan preman tau neng. ” ucap Rio.

Bersambung…

-         Akankah Five Girls menerima tawaran five boys?
-         - Bagaimana persiapan mereka ke acara study tour?

Tunggu selanjutnya….

Keep coment..
Map pendek.. T.T


Berawal dari MOS--Part 6

Halooo...
Boleh saya buat cerita ini? #berharapadabaca:)
dibaca ya...
Jangan lupa LIKE+COMENT..
Makasih.. :)

enjoy it ---->

" Sebenernya gue............






Gue pengen ke kamar mandi. Duluan ya! " ucap Debo langsung berlari meninggalkan Ify. Ify terdiam membisu dengan tatapan aneh melihat Debo yang semakin jauh sambil memegangi celananya(?). Ify tertawa cekikikan melihat tingkah Debo yang seperti itu.

" Dasar! Anak aneh. Ngomong lama banget. Eh, tau-taunya malah mau ke kamar mandi. " ucap Ify kesal. Ify pun pergi dari tempat itu.

***

" Ngomong! Lo jangan diem aja kayak orang bisu. " ucap Cakka pada Agni.

" Eh... (mendorong Cakka) Gue ngomong kayak gitu tadi biar lo ga ditonton sama seluruh murid disekolah ini. Lo seharusnya malu dong! Dasar anak Mama! " Agni merasa kesal dengan Cakka. Lama-lama Agni bisa gila apabila terus-terusan bersama Cakka. Cakka mendekat ke arah Agni kemudian menatapnya.

" Oh... Nolongin ya? Jangan panggil gue anak Mama! " bentak Cakka didepan wajah Agni. Agni menutup matanya karena Cakka bicara hingga muncrat(?). Munculah nafsu Cakka mendekati Agni. Tapi........


" STOOOPPPP!! "

2cm lagi jarak yang harus ditempuh Cakka(?). Akan tetapi, semuanya gagal. Cakka langsung menjauh dari wajah Agni dan melihat ke sumber suara. Dari kejauhan, Debo berjalan menghampiri Cakka dan Agni.

" (mendorong Cakka) Maksud lo apa mau cium Agni? Maksud lo apa? Hah? " Emosi Debo memuncak saat itu. Agni kebingungan melihat dua orang cowok dihadapannya sedang bertengkar.

" Gue? Ga ada maksud apa-apa tuh. Tanya aja sono sama pujaan hati lo ini! " ucap Cakka.

" POKOKNYA SEKARANG KUMPULIN FIVE BOYS DAN FIVE GIRLS!! " perintah Debo.

Cakka dan Agni langsung menyebar. Agni langsung menuju toa-toa.

Ting tang ting tung

" PERHATIAN-PERHATIAN, BAGI MURID YANG BERNAMA SHILLA, SIVIA, IFY DAN ACHA HARAP SEGERA BERKUMPUL DITAMAN SEKOLAH. TERIMA KASIH. "

tang ting tung ting

Agni pun kembali menghampiri Debo. Saat itu juga, datang Cakka bersama Rio, Alvin dan Deva.

Five Boys dan Five Girls berkumpul.

" Ada apa ini? Kenapa kita dikumpulkan bersama? " tanya Alvin.

" Gue sengaja kumpulin kalian disini. Gue cuma mau ngasih tau ke kalian anak-anak Five Girls. Kalian harus jaga jarak sama kita! " ucap Debo.

" Oh... Jaga jarak ya? Oke! Mulai detik ini... Five Girls akan jaga jarak 50 meter sama kalian. Puas! " balas Ify.

Ting tung tang ting...

" PERHATIAN-PERHATIAN... SELURUH SISWA HARAP BERKUMPUL DILAPANGAN! "

tang ting tung ting

" URUSAN KITA BELUM SELESAI! INGET! " ucap Rio.

Five Boys dan Five Girls langsung menuju lapangan. Nampaklah disana Gabriel dan Zahra.

Five Girls....

" Aaaaahhhh.... Sialan! Kak GaZa mau ngapain lagi nyuruh kita ngumpul? Panas! Ntar make-up gue bisa luntur semua. " ucap Shilla sambil menutupi wajahnya dengan tissue.

" Ga usah berlebihan deh Shill! " ucap Agni.

" Eh... Lo lo lo semua! Kita ga perlu jaga jarak sama anak Five Boys. " kata Ify.

Shilla, Sivia, Agni dan Acha menatap Ify.

" Why? "

" Ya ga usah aja! Ga ada gunanya kali. " sahut Ify.

" Apa yang ga ada gunanya? Pada ngomongin apa emangnya? " tanya Acha.

" Ya ampun... Achaaaaaa! "

Gabriel dan Zahra langsung menenangkan suasana.

" Perhatian semuanya.... Kami akan menyampaikan pengumuman penting untuk kalian semua! Dan mohon didengarkan dengan baik-baik. Bisa? " Gabriel mulai angkat bicara.

" Bisa kak. "

" Hmm.... SMA IDOLA BERSINAR akan mengadakan study tour ke 5 kota. Yaitu Bali, Bandung, Jogja, Surabaya dan Bogor. Jadi semua siswa diharapkan untuk mengikuti kegiatan ini. Bagi pasangan Pangeran-Putri, setiap hotel kamarnya akan bersebelahan. Tidak ada penolakan! Biaya yang diperlukan untuk study tour ini adalah Rp. 2.500.000,00,- " ucap Zahra.

" Ada pertanyaan? " tanya Gabriel.

Semuanya diam.

" Baiklah... 2hari lagi kita akan mengadakan study tour. " ucap Zahra.

***

" APA?! Mainin perasaan anak Five Girls? " tanya Cakka. Alvin sedang memulai perundingan saat ini. Nampak Cakka, Debo, Deva dan Rio kurang menyetujui pendapat Alvin.

" Gila lo Vin! Manusia juga punya perasaan. " ucap Deva.

" Gue ga setuju, Vin! " ucap Debo.

" Ih... Mau kalian apaan sih? " tanya Alvin.

" Lo ga usah ngatur-ngatur! " jawab Deva.

" Betul! "

" Tapi... Kita harus bikin perhitungan sama mereka! Satu-satunya cara cuma itu. " ucap Alvin.

" Iya juga sih, tapi ga mesti gitu juga! " ucap Debo.

" Tapi ini satu-satunya jalan. " kata Alvin lagi.

" Ga ada jalan lain? " tanya Deva.

Bersambung.....

- Akankah Five Boys menjalankan rencananya kepada Five Girls?

Tunggu selanjutnya...



Berawal dari MOS--Part 5

Haloooo...
Yang minta tag... Nanti aku kalo OL ya :)
Jangan lupa LIKE+COMENT...

***************************

” Sebenernya lo.....










Suka sama Agni? ” tanya Ify sambil menatap Debo.

” So? Kalo gue suka sama Agni kenapa? Masalah gitu buat lo? ” tanya Debo balik.

” Ga ada masalah buat gue!! ” ucap Ify kesal.

” Ify... ” Debo pun dengan manjanya menyender di bahu Ify. Ify melirik ke arah Debo. Ify dengan tatapan manja menatap Debo. Debo langsung menjauh.

” Ga usah natap kayak gitu! Gue ga suka cewek yang MANJA. ” kata Debo dengan penekanan di kata ’ manja ’.

” Idih... Lo bilang ga suka cewek manja. Tapi, lo manja kayak gini! Cewek manapun juga ga ada yang suka sama cowok manja kayak lo! ” ucap Ify.

” Suka-suka gue dong! Agni aja suka sama gue. ” sahut Debo dengan PD-nya.

” GR amat lo! Agni ga suka cowok manja tau! Tipe cowoknya Agni itu kayak Rio atau Cakka. ” ucap Ify.

” APA?! CAKKA SAMA RIO? ”

***

" GR! Siapa juga yang ngomongin lo. Sorry yah! Nggak banget deh. " jawab Cakka saat melihat Agni yang muncul dibelakangnya.

" Oh... Gitu ya? Yakin ga ngomongin gue? " tanya Agni lagi.

" Kka... Kayaknya gue mesti cabut deh. Lanjutin deh perdebatan lo sama cewek jadi-jadian ini. " ucap Alvin langsung meninggalkan CakkAgni.

' Awas lo Vin! ' batin Cakka.

" Kenapa lo diem? Ga berani ngomong? Ga ngaku kalo ngomongin gue? " tanya Agni.

" Idih.... PD banget sih lo jadi cewek. " bentak Cakka keras.

" Anak Mama! Sana lo minta tolong perlindungan sama Mama lo itu! " bentak Agni keras.

Cakka yang dibentak langsung duduk di rerumputan sambil ngamuk-ngamuk layaknya anak kecil.

" Mamaaaaaa.... Mamaaaaa.... Cakka dibentak sama cewek jadi-jadian..... Mamaaaaa..... Mammaaaa.... "Cakka langsung tiduran diatas rerumputan sambil guling-guling. Agni pun kebingungan melihat tingkah Cakka. Bagi Agni, mungkin kali ini dia ' BERLEBIHAN '. Dan kali ini teriakan amukan Cakka lebih keras dari biasanya. Sampai-sampai Agni membuat Cakka menangis guling-guling(?).

" Aduh... Cak, maafin gue dong! " ucap Agni sambil meminta maaf pada Cakka.

" Mamaaaaaa.... Mamaaaa... Cakka dipanggil Cicak sama cewek jadi-jadian.... Mamaaaaaaaaaa.... "

Suara Cakka pun semakin keras dan kencang. Murid-murid mendengar teriakan Cakka. Cakka langsung menjadi tontonan aksi guling-guling(?). Agni berteriak.

" Woy! Kalian semua ngapain nontonin pacar gue? Pergi semua! " teriak Agni.

Semuanya pun pergi meninggalkan TKP. Cakka yang mendengar ucapan Agni dengan semangat 45 langsung bangun dari rerumputan dan menatap Agni.

" Maksud lo pacar? Siapa yang lo bilang pacar? " Cakka menatap Agni tajam. Agni terdiam membisu tak berani bersuara.

***

" Alvin itu..... "

" RIO.... "

Alvin datang saat itu menghampiri Rio dan Shilla. Keringat dingin bercucuran membasahi seluruh badan Rio. Rio takut apabila Shilla menceritakan ucapannya itu kepada Alvin. Rio hanya bisa menggigit bibir dan berharap Shilla tak akan menceritakan pada Alvin.

' Ya Tuhan... Jangan sampai Shilla cerita ke Alvin. ' batin Rio.Shilla terdiam. Shilla sama sekali tak menoleh ke arah Alvin. Alvin yang baru datang kebingungan melihat tingkah Shilla yang aneh seperti itu.

" Shill... Lo kenapa? " tanya Alvin.

" (menoleh) Badmood. " jawab Shilla singkat.

" Vin... Lo ngapain nyari gue? " tanya Rio.

" Yee.. GR! Gue mau nyari Shilla, bukan lo. " sahut Alvin.

Lewatlah Gabriel dan Zahra. Mereka melihat Rio, Alvin dan Shilla.

" Alvin... Ngapain kamu disini? " tanya Zahra.

" (menoleh) Eh... Kak Zahra, Alvin cuma mau samperin Rio aja kok. " jawab Alvin tersenyum.

" Untuk apa kamu menghampiri Rio? Emang Sivia kemana? " tanya Gabriel.

" Alvin mau nanya tentang acara nanti malam. Nanti malam kan Rio, Alvin, Cakka, Deva sama Debo mau jalan-jalan. " jawab Rio sambil melirik Gabriel.

" Ya sudah... Alvin! Kamu cari Sivia. Jangan ganggu Rio dengan Shilla. " perintah Zahra.

' Ya Tuhan... Hilangkanlah penderitaan ini. ' batin Alvin langsung beranjak meninggalkan Rio dan Shilla. Gabriel dan Zahra pun tersenyum, kemudian ikut meninggalkan Rio dan Shilla.

***

" Itu dia kak Zahra. " ucap Deva.

" Loh? Kok gue ada disini? Kenapa gue bisa sama lo? " tanya Acha kebingungan.

" Ih... Emang dari tadi juga gue sama lo. Susah ya ngomong sama orang lola. " dengus Deva kesal.

" Lola? Apaan tuh? Temennya Lala ya? " tanya Acha.

" (menepuk dahinya) Ya ampun.... Bisa gila gue lama-lama sama lo! " Deva semakin kesal dengan tingkah Acha yang susah nyambung dengan topik pembicaraan.

" Kenapa bisa gila? Berarti lo udah ga waras ya, Dev? " tanya Acha.

" Astaga! KAK ZAHRAAAAAA... tolong! " teriak Deva.

Zahra dan Gabriel mendengar teriakan Deva dan segera menghampirinya.

" Deva.... Ada apa kamu berteriak? " tanya Zahra.

" (memegang tangan kanan Zahra) Kak Zahra, tolong! Bisa gila aku ngomong sama orang lola kayak dia. (menunjuk Acha) Ga kuat aku kak! " ucap Deva sambil memohon.

" (menjauhkan tangan Deva) Jangan sentuh pacar gue! Lo urus aja tuh pasangan Putri lo! Ga usah protes. Ngerti! " ucap Gabriel sambil menarik tangan Zahra lalu meninggalkan DeCha.

" Emaaakkkk... Tolongin Deva! " teriak Deva." Ada apa Dev? Kenapa minta tolong? " tanya Acha." ..... " diam dan langsung pingsan.

" Dev.. Deva... Ngapain tidur disana? Deva bangun. " Acha terus menggoyangkan tubuh Deva.

***

" Iya... Cakka sama Rio. Tapi Agni sih ga suka sama Cakka sama Rio beneran! Maksud gue tipe cowoknya kayak mereka. " jawab Ify.

" Oh... Gitu ya? "

" Iyap. "

" Eh... Ngomong-ngomong lo suka sama Rio? " tanya Debo.

" Heh? Rio? Gue suka sama Rio? Ngapain lo nanya-nanya? " tanya Ify balik.

" Idih... Gue nanya baik-baik! " dengus Debo kesal.

" Sorry sorry... Gue biasa aja kok sama Rio. " jawab Ify.

" Ah... Yang bener? " tanya Debo.

" Bener. " jawab Ify.

" Yakin? "

" Yaiyalah... Kenapa sih? " tanya Ify.

" Gue mau bilang kalo gue ......... "

bersambung...

- CakkAgni... Ribet...
- DevAcha.. Nyusahin..
- RioShilla... Ga jelas..
- AlVia... Belum yah... Next part.. :)
- ID?? Tau ah gelap! :P
tunggu selanjutnya..

Berawal dari MOS--Part 4

Berawal dari MOS--Part 4

oleh AyuWina Laksmita Dewi pada 29 Januari 2011 jam 19:32
Aku lanjutin dah... :)
ga peduli likenya dikit...
Yang penting ada yang baca.. :)
langsung aja yah...

Enjoy it ---->

Alvin berpikir dua kali untuk melakukan niat liciknya pada Sivia. Alvin merasa Sivia terlalu polos untuk dijadikan sasarannya kali ini. Tapi, bagi Alvin tak ada pilihan lain selain Sivia. Shilla juga sudah menjauh dari Alvin karena Rio. Sivia hanya garuk-garuk kepala melihat tingkah Alvin yang terdiam tak bersuara. Sivia merasa kesal karena Alvin. Dia pun beranjak meninggalkan Alvin. Alvin terdiam melihat kepergian Sivia yang semakin menjauh.

’ Lo bego Alvin! Sivia udah didepan mata. Ya ampun... Bingung banget gue. ’ batin Alvin menunduk.

Cakka datang celingak-celinguk mencari teman-temannya. Cakka melihat Alvin sendirian dan langsung menghampiri.

***

” Mau gue? Lo ga usah ganggu gue! Gue seneb liat wajah lo. Mendingan Agni yang disini daripada lo! ” jawab Debo sambil menatap sinis ke arah Ify.

Agni pun mengigit tangan penculik yang membekap mulutnya itu.

” Auuww ”

Agni langsung menoleh ke arah penculik itu.

” RIO?! ”

Debo dan Ify mendengar teriakan keras yang menyebut nama ’ RIO ’. Debo pun beranjak meninggalkan Ify dah mencari sumber suara itu.

" Woy! Tungguin gue dong. " panggil Ify.

Ify langsung dengan cepat mengikuti langkah Debo. Debo mencari-cari sumber suara tadi.

" Woy! Rio lo disana? " tanya Debo.

Rio dan Agni keluar dari tempat persembunyiannya.
" Debo.... Gue tadi di culik nih sama sahabat lo yang nyebelin! " ucap Agni langsung menghampiri Debo dan berdiri didekatnya. Ify yang melihat langsung menuju ke arah Rio dengan manjanya.

" Rio.... Tadi itu sahabat lo nyebelin banget! Gue pengen dipasangin sama lo. Bukan sama cowok manja kayak dia! " tunjuk Ify pada Debo.

" Fy... Gue juga ga pernah sama sekali menyetujui pemilihan pasangan Pangeran-Putri yang ditentuin sama kak Zahra. Tapi, gue juga ga mau di DO dari sekolah ini! Karena gue ga mau pisah sama lo, Ify. " ucap Rio.

" Lebay. " sahut Debo dan Agni serempak.

" Biarin. Suka-suka kita dong. " ucap Ify.Saat itu juga, Gabriel dan Zahra lewat dan melihat mereka berbeda dengan pasangan yang ditentukan. Gabriel dan Zahra pun langsung menghampiri Rio, Ify, Debo dan Agni.

" Hey... Kenapa kalian tidak bersama pasangan Pangeran-Putri yang sudah ditentukan? Kalian tahu apa hukumannya jika kalian melanggar? Fans kalian akan sangat kecewa. " ucap Gabriel pada Rio, Ify, Debo dan Agni.

" Kak, kami semua sama sekali tidak menyetujui adanya pemilihan Pangeran-Putri ini. Apakah kakak punya perasaan? Oh, kakak pacarnya kak Zahra ya? Aku mau nanya, gimana rasanya kalo kak Zahra disuruh jalan sama cowok lain? Gimana rasanya kak? " Rio sangat-sangat kesal dengan tingkah Gabriel yang seperti itu. Gabriel benar-benar tak mengerti bahwa mereka tidak suka dengan acara pasangan Pangeran-Putri ini. Gabriel pun angkat bicara.

" Emang... Kakak pacarnya kak Zahra. Kakak punya hati! Kalian tidak seharusnya seperti itu. Ini hanya menguji kesetiaan kalian terhadap pasangan kalian sebelumnya. Coba kakak tanya, emang RioIfy sama DeboAgni udah pacaran? Sampai kalian seperti ini. " Emosi Gabriel pun memuncak karena ucapan Rio. Gabriel baru kali ini bertemu dengan peserta MOS yang seperti ini.
Rio, Ify, Debo dan Agni pun menggelengkan kepalanya. Zahra menatap peserta MOSnya satu-persatu.

” Lo lo lo semua... Jangan ngelawan perintah! Kalo kalian tidak suka dengan sekolah ini, pergi dari sekolah ini. ” ucap Zahra dengan nada tinggi.

” Pergi cari pasangan kalian! Awas kalo kalian masih sama pasangan lain, liat apa yang akan terjadi! Yuk Ra, cabut. " kata Gabriel tegas dan langsung mengajak Zahra pergi dari tempat itu.

” (memegang tangan Ify) Fy... Gue mau nyari si cewek suka dandan itu dulu yah! Lo tenang aja. Debo orangnya baik kok. ” ucap Rio tersenyum.

” Iya... Sampai bertemu lagi. ” ucap Ify sambil melepaskan tangan Rio. Rio pun pergi dari tempat itu.

” Deb, aku pergi dulu ya. Jangan macem-macem sama Ify! Awas kalo berani macem-macem. ” ancam Agni.

” Iya Ag, tenang aja. Gue ga akan nafsu kali sama cewek kayak dia. ” ucap Debo sambil menunjuk Ify.

” Apa lo? ” Ify melirik tajam ke arah Ify.

” Santai Fy. ” jawab Agni. ” Gue pergi ya. Jaga Ify! ” lanjut Agni sambil berjalan meninggalkan Debo. Debo pun hanya bisa melihat kepergian Agni yang semakin menjauh.

***

” Woy Vin! ” Cakka memanggil Alvin yang sibuk melamun ditaman sekolah. Alvin tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah sumber suara.

” Cakka... Lo ngapain? ” Alvin melihat Cakka yang ada didekatnya. Alvin merasa Cakka sedang bingung saat ini.

” Gue... Gue ga bisa jauh dari Acha, Vin! Gue udah terlanjur suka sama Acha. ” ucap Cakka menunduk.

” Tapi gimana dong Kka? Kita juga dilarang kan deket-deket sama pasangan yang lama selama 2bulan. Jadi kita harus jaga perasaan! Pokoknya jangan sampai kita suka sama pasangan yang baru. ” sahut Alvin.

” Iya Vin, gue tau bahwa gue harus jaga perasaan. Lagian, mana mungkin gue suka sama cewek jadi-jadian kayak Agni. ” ucap Cakka.

” WOY, ngomongin gue? ”

dari kejauhan seseorang datang mendengar percakapan antara Cakka-Alvin.

***

” Dev, ada apa sih sebenernya? ” tanya Acha.

” Mau nyari kak Zahra. ” jawab Deva.

” Buat apa? ” tanya Acha.

” Meneketehek! Kita berdua cuma disuruh menghadap ke kak Zahra. ” jawab Deva lagi.

” Oh... Terus? ”

” Susah ya ngomong sama lo! Resek amat sih. ” ucap Deva sambil berjalan meninggalkan Acha.

” Eh, Dev, jangan ngambek dong! Maafin gue. ” ucap Acha sambil mengejar Deva.

***

” Alvin.... ”

” Lupain! ” seseorang muncul dari balik pohon menghampiri Shilla yang sendirian. Shilla tampak terlihat sangat sedih karena kehilangan sosok Alvin didekatnya. Shilla menoleh ke sumber suara.

” Rio... Ada perlu apa lo? Ngapain lo nyuruh gue buat lupain Alvin? ” tanya Shilla.

” Lo bego, Shill! Lo ga tau sifat Alvin sebenarnya kayak gimana. Kalo lo tau sifat Alvin, pasti lo ga akan suka sama dia. ” jawab Rio.

” Emang apa peduli lo? Emang sifatnya Alvin kayak gimana? Dan ngapain lo ngomong kayak gini tentang sahabat lo sendiri? ” tanya Shilla lagi.

” Susah ya... Ngomong sama lo banyak tanya! Lama-lama emosi jiwa gue ngomong sama lo, Shill. Gue cuma ga mau lo korban berikutnya yang disakitin sama Alvin. ” ucap Rio.

” Maksud lo? ”

***

” Lo ga usah deket-deket deh! Enek gue sama lo tau. ” Debo mengusir Ify yang berada didekatnya itu.

” Idih... Siapa juga yang mau deket sama lo! Najis tralala... Gue cuma mau nanya. ” ucap Ify.

” Mau nanya apaan lo? Sepenting itu ya sampai lo harus deket-deket? ” tanya Debo.

” Yaiyalah... Penting! Boleh ga nih? ” tanya Ify.

” Ya... Boleh deh! ” ucap Debo tersenyum tipis.

’ Ya ampun... Senyumannya. ’ batin Ify.

” Buruan nanya... ”

” Gue mau nanya.... Sebenernya lo....... ”

bersambung...
- Akankah Alvin jadi memakai Sivia sebagai target selanjutnya? Siapa cewek yang datang menghampiri Cakka-Alvin?
- Apa yang akan dijelaskan Rio mengenai Alvin? Akankah Shilla berpaling dari Alvin?
- Akankah Deva menghilangan sifatnya yang ANTI SAMA CEWEK? Bisakah dia terus-terusan dengan Acha yang ga pernah nyambung sama pembicaraan?
- Apa yang akan ditanyakan Ify kepada Debo?

Penasaran???
Ini mau lanjut lagi.. :)
tunggu yah...
Like+coment.. :)

Berawal dari MOS--Part 3

Haloooooo.... #nyapapembaca
Mana nih orang-orang?
Pada baca dong? :)
like+coment dong....
Yang mau CaGni, RiFy, AlVia, AlShill de el el.... Oke diturutin... Untuk diawalnya aja ya... :D
akhirnya kan bakalan beda... --
like dong...
50 deh... Kalo udah 50 dipart ini...
Aku bakalan sering-sering lanjutin cerbung ini dan ga ngaret.. :)
langsung aja yahh...
Enjoy it----->

” Ayo, Cakka-Agni... Mainkan Drama itu. ” ucap Zahra.

” Kak, ini ada adegan pelukan, nangis, ciuman dan tatap-tatapan. Ga mau aku kak! ” tolak Agni.

” Kenapa? Ini kan hanya pentas drama! Kalian kan pasangan Pangeran-Putri. Jadi lakukan aja drama itu. ” ucap Gabriel.

” Ogah! ” ujar Cakka.

” Kalo sama anak mama kayak dia, males gila! ” sahut Agni.

” Woy! Lakuin aja dramanya. ” kata Zahra tegas.
" Iiya kak. ”

Cakka dan Agni pun terpaksa menuruti kemauan Sang ketua OSIS dan pembina MOS itu. Mereka pun memulai drama yang diperintahkan itu.
” Cakka.... Kamu jangan pergi tinggalin Agni. ” Agni pun memulai pertunjukan drama itu.

” Maafin Cakka, Agni! Cakka harus pergi. Cakka harus pergi ke Jogja demi meneruskan cita-cita Cakka sebagai orang sukses. ”

” (memegang tangan Cakka dengan kerasnya) Tapi, Agni tidak mau kehilangan Cakka! Agni sangat mencintai Cakka. ”

’ Shit! Tangan gue sakit. Dasar cewek gila! ’ batin Cakka.

” (menepis tangan Agni dengan kasar) Sudahlah Agni! Relakan Cakka pergi. Cakka ingin mewujudkan cita-cita Cakka selama ini. Tolong! Kalo Agni memang cinta sama Cakka. Tunggu Cakka kembali. ” ucap Cakka sambil menyeret koper yang Ia bawa. *darimana ada koper? --' #abaikan

” (menangis berteriak) Cakkaaaaaaa.... Cakka jangan tinggalin Agni! Huhuhu(?), Cakka jangan pergi. ” Air mata pun benar-benar menetes membasahi pipi Agni.

’ Sialan... Mata gue beneran nangis. ’ batin Agni.

” (meletakkan kopernya lalu menghampiri dan memeluk Agni) Kau jaga selalu hatimu, saat jauh dariku. Tunggu aku kembali. ”

’ Ag, kenapa lo deg-degan karena anak mama ini. Lo harus kuat Ag! ’ batin Agni yang detak jantungnya mulai tak beraturan.

” (melepaskan pelukan Cakka lalu menatapnya) Cakka.... Agni akan selalu jaga hati Agni hanya untuk Cakka. Tapi, Cakka jangan tinggalin Agni! Agni mohon. ” Lagi-lagi air mata menetes membasahi pipi Agni. Agni merasa drama yang dilakukan benar-benar Ia lakukan dengan sungguh-sungguh.

Cakka pun mendekatkan wajahnya ke arah Agni.
’ Ya Tuhan.... Jangan sampai! ’ batin Agni.

” STOOOPPP!! ” Debo pun berdiri. Cakka langsung menjauh dari Agni dan menoleh ke arah Debo. Gabriel dan Zahra jadi geregetan dengan Debo yang menghentikan pertunjukan drama Cakka-Agni.

” Ada apa? Kenapa kamu menghentikan drama ini? ” tanya Zahra.

” Kakak punya hati ga? Aku mau nanya sekarang.... Gimana perasaan kakak kalo misalnya cowok yang kakak suka itu ciuman sama cewek lain. Gimana rasanya kak? Itu yang aku rasa. ” jawab Debo.

” Ra, ucapan anak itu ada benernya loh. ” sahut Gabriel.

” Loh, emang ini lagi drama ya? Bukannya Cakka sama Agni lagi percakapan? ” tanya Acha.

” Achaaaa.... Kapan nyambungnya sih? Bete deh. ” ucap Ify langsung ngambek dengan tingkah Acha yang paling susah nyambung dengan topik pembicaraan.

” Fy, udahlah... Maklumin Acha. ” kata Sivia.

” Lalala... EGP! ” sahut Ify.

Zahra pun terdiam saat mendengar pertanyaan dari Debo. Ia memutar kembali ingatannya saat dimana Zahra melihat Dayat pujaan hatinya ciuman dengan Oik. Hatinya terasa teramat-amat sakit(?).

” Kenapa kak? Ga bisa jawab kan! Itu karena pernah terjadi kan sama kakak. Makanya kak, jadi pembina MOS ga usah ngatur-ngatur kayak gini. ” kata Debo.

” Eh, lo ga usah merasa paling bisa segalanya deh. Ga usah lo ngasih kata-kata yang ga penting kayak tadi! Dan lo jangan pernah melawan keputusan kami. Kalo ga lo bakal di D.O dari sekolah ini! ” ucap Gabriel sambil melirik tajam ke arah Debo.
Debo pun terdiam dan tak berani angkat bicara lagi.

” Udah Iel... Pertunjukan drama semuanya batal. Gue ga kuat! ” ucap Zahra langsung meninggalkan aula. Gabriel langsung ikut keluar aula dan mengejar Zahra.

” Eh Deb, lo ngapain ngehentiin drama tadi? Lo suka sama Agni ya? ” tanya Cakka yang sudah berada didekat Debo.

” Hmm.... Lo ga ngerasain sih apa yang gue rasa. ” jawab Debo.” Udah dong.... Itukan cuma drama! ” sahut Rio ikut-ikutan.

” Yee... Kata-katanya Debo ada benernya juga. ” kata Deva mulai angkat bicara.

” Eh Dev, lo jangan asal ngomong kayak gitu! Kata-kata Debo itu salah tau! ” ucap Alvin.

” Idih... Ngotot banget lo! ” ujar Deva tak mau kalah.

” Lo ga usah mancing keributan deh Dev! ” ucap Rio.

” Uyee.. Emang gue mancing keributan? Sorry ya... Ga ada tuh! Gue disini membenarkan ucapan Debo! ” sahut Deva masih membela perkataan Debo dan mau menang sendiri.

” OKE! LO MENANG DOUBLE D! ” kata Cakka dengan nada kesal.

” Udah stop! Males gue ngomong sama lo Dev! Mau menang sendiri aja. ” ucap Alvin.

” Woy! Lo lo semua jangan pada ribut karena kata-kata gue tadi! Dan lo Kka... Berhenti buat hati gue panas. ” ucap Debo dengan nada tinggi sambil melirik ke arah Cakka.

” Auwauwauw... Emang gue buat hati lo panas ya Deb? Oh, apa karena Agni ya? Sorry ya... Level gue buat cewek kayak Agni! ” Cakka melirik tajam ke arah Debo.

” GUE BENCI SAMA LO CAKKA! ” ucap Debo langsung pergi meninggalkan Cakka, Alvin, Deva dan Rio.

” Waduh... Si Debo aneh banget. Cuma karena Agni dia jadi kayak gini. Aneh! ” kata Alvin.

” Tau ah gelap! Mau nyari pasangan gue dulu. ” ucap Rio dan langsung meninggalkan yang lainnya.

” Gue juga. ” kata Deva dan Alvin langsung meninggalkan Cakka sendirian.

” Gue? Sendirian? ”

” Lo ga sendiri kok. ”

Suara cewek itu nampak mengagetkan Cakka. Cakka tersenyum manis ke arah cewek itu.

” Acha... Lo dateng temenin gue? ” tanya Cakka.

Acha pun mengangguk perlahan. Acha langsung duduk didekat Cakka.
” Kka... Emang lo tadi beneran mau cium Agni? ” tanya Acha sambil menunduk.

” (menoleh ke arah Acha) Ya enggaklah... Najis banget gue! Untung ada Debo yang hentiin drama itu. ” jawab Cakka.

” Oh... Gitu ya. ”

” Cemburu nih? ” tanya Cakka.

” Enggak. ” jawab Acha.

” Terus? ”

” Cuma kesel aja kalo sampai terjadi. ” ucap Acha.

Dari kejauhan....

” Woy! CAKKA KAWEKAS NURAGA! Pasangan Putri gue kembaliin! Gue disuruh nemuin Kak Zahra sambil sama dia. ” ucap Deva berteriak sambil berjalan menghampiri CaCha.

” Bukannya lo anti banget sama cewek? Kenapa ngebet banget sama Acha? ” tanya Cakka dengan tampang curiga.

” Terserah gue dong! Cabut Cha. ” ucap Deva sambil menarik paksa tangan Acha lantas pergi meninggalkan Cakka.

” Sialan gue ditinggalin! ”

***
” Deb... ” panggil Ify yang langsung muncul didekat Debo (?).

” hmm.. Mau apa lo? ” tanya Debo.

” Lo tadi cemburu ya? ” tanya Ify.

” Udah tau nanya. ” jawab Debo singkat.

” Lo kenapa sih? Lo ga suka sama gue? ” tanya Ify lagi.

" Emang dari awal gue ga suka sama lo. " sahut Debo.

" Sialan lo! Mau lo itu apa sih? " tanya Ify.

Dari kejauhan, seseorang hendak memanggil Debo. Namun, mulutnya langsung dibekap dengan paksa.
" Deb~~ "

" Berisik! "

***

" Sivia... "

Sivia pun menoleh. Namun tak ada siapapun didekatnya.

" Sivia... "

Suara itu datang lagi dan langsung orang itu duduk didekat Sivia.
" Alvin... Lo ngapain? " tanya Sivia.

" Vi... " panggil Alvin.

" Hmm... Apaan? Ga usah ganggu gue deh! " jawab Sivia.

" Vi... Sebenernya gue....... "

bersambung....
- Wowowow... CaGni?? Bagaimana selanjutnya...
- ID ?? Akankah akur? Siapa yang menculik Agni??
- AlVia? Apa yang akan dikatakan Alvin?
- Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Jangan kemana-mana....
Tetap baca terus ya.... :)
LIKE+COMENT diperlukan! :)

Berawal dari MOS--Part 2

Hallllooooo...Yang penasaran sama cerbung ini...
Ini aku lanjut....
Ini couple awal...
Ntar couple akhir ada yang diubah...
Kalo suka diLIKE+COMENT ya...
Aku minta coment kalian... :)
makasih...

Enjoy it ----->


Sebelumnya....

” Pasangan pertama adalah......




Alvin-Sivia kalian maju ke depan. ” ucap Zahra.
Alvin melirik ke arah Sivia.
’ Hah? Sama cewek itu? Ya ampun.... Padahal gue ngarep sama Shilla. Sial! ’ batin Alvin.

’ Sialan! Gue ga mau sama cowok itu. Gue maunya sama Deva. ’ batin Sivia.Alvin dan Sivia pun berjalan bersama menuju ke arah Zahra. Zahra pun tersenyum melihat pasangan Pangeran-Putri yang pertama.

” Baiklah.... Alvin-Sivia, kalian tahu kenapa dipilih pasangan pertama? Karena kalian berdua itu cocok. ” ucap Zahra tersenyum.

” APA?! COCOK? ” Alvin dan Sivia saling lirik-lirikan. Mereka tampak tak menyukai satu sama lain. Mereka berpikir, darimana segi kecocokan mereka? Alvin nampak kesal dengan Zahra.

’ Resek! Padahal gue udah dapet sasarannya Shilla. Masa gue harus pindah sasaran ke cewek ini? Tapi, cewek ini kelihatan polos juga. Boleh juga gue jadiin sasaran. ’ batin Alvin sambil melirik-lirik ke arah Sivia.

” Apa lo lirik-lirik? ” Sivia melirik ke arah Alvin dengan tatapan tajam. Sivia nampak benar-benar tak menyukai Alvin.

” Idih... GR banget sih lo! Siapa juga yang ngelirik-lirik cewek kayak lo. Sorry yah... Bukan level gue. ” ucap Alvin sinis.

” STOP! Kalian jangan berantem. Adanya pemilihan pasangan Pangeran-Putri ini adalah gunanya untuk mempererat tali pertemanan. Jangan berantem lagi! ” bentak Zahra pada Alvin dan Sivia.

” Iiya kak. ”

” Baiklah.... Pasangan Pangeran-Putri yang kedua adalah.....



Rio-Shilla kalian maju ke depan. ” ucap Zahra.

Rio dan Shilla pun nampak kaget dengan keputusan Zahra. Jelas-jelas Rio lebih menyukai Ify dibanding Shilla dan Shilla pun lebih menyukai Alvin dibanding Rio.

’ Huh.... Males gila gue sama cewek suka dandan... Bisa-bisa gue ikut didandanin lagi. Ya Tuhan... Tolong hilangkanlah penderitaan ini. ’ batin Rio.
Rio dan Shilla pun jalan berdampingan ke depan menuju ke arah Zahra.

” Rio-Shilla... Bagaimana pendapat kalian? Apakah kalian berdua merasa risih atau tidak setuju? ” tanya Zahra.

” SANGAT TIDAK SETUJU! ” ucap Rio dan Shilla serempak.

” Terus memang kalian maunya dengan siapa? ” tanya Zahra.

” Alvin! ” jawab Shilla.

” Ify! ” jawab Rio.

” Hahaha.... Kalian harus tetap dengan pasangan ini! Dan tidak ada perubahan! ” ucap Zahra tegas.

” Iya kak. ”

” Baiklah.... Pasangan Pangeran-Putri ketiga adalah......




Cakka-Agni kalian maju ke depan. ” ucap Zahra.

Cakka dan Agni pun kaget mendengar ucapan sang pembina MOS. Mereka nampak tak menyetujui keputusan Zahra. Dugaan Debo bagi Cakka adalah benar. Mereka salah masuk sekolah. Cakka dan Agni pun pasrah dengan keputusan yang terjadi. Mereka berdua langsung kedepan.

” Cakka-Agni... Kalian dari segi tampang kelihatan sangat cocok. ” ucap Zahra.

” Cocok dari hongkong! Gue tau lo kakak kelas dan pembina MOS disini. Tapi lo ga seharusnya nentuin kayak gini! ” ucap Agni tak mau kalah.

” Betul! ” ucap Cakka.

” Heh! Lo berdua ga usah ngelawan gue! Ngerti! ” bentak Zahra pada Cakka dan Agni.

” Kak Zahra.... ”

” Mamaaaa.... Mamaaaaaaa... Cakka dibentak kak Zahra..... Mamaaaaaa... Maaaammmaaaa... ” cakka guling-guling dilapangan. Zahra pun bingung dengan tingkah Cakka yang seperti itu.

” Dasar anak Mama! ” ucap Agni kesal.

” Mamaaaa.... Maammaaaaa... Cakka dibentak sama kak Zahra... Mamaaaaa.... ”

” Heh... Siapa dari kalian yang bisa menjelaskan ini? ” tanya Zahra.
Debo pun berdiri.

” Cakka ga suka dibentak Kak! ” jawab Debo.

” Terus sekarang gimana cara hentiin tingkah Cakka yang kayak gini? ” tanya Zahra kebingungan.

” Mana ku tau... Biasanya sih pakai mantra Nyi Roro Kidul langsung berhenti kayak gitu. ” ucap Debo.

” Ya ampuuunnn.... Woy! Anak Mama... Bangun deh lo! ” bentak Agni.

" Mamaaaa.... Cakka dibentak sama cewek jadi-jadian.... Mamaaaa.... Tolongin Cakka... ” ucap Cakka sambil tak henti-hentinya berguling dilapangan.

" Woy! Bangun lo. ” ucap Agni lebih keras sambil membangunkan Cakka.

Plaaakkkk!Agni pun menampar Cakka dengan kerasnya. Darah segar mengalir disudut bibir Cakka. Rio yang melihat kejadian itu langsung menghampiri Agni dan menarik kerah baju Agni.

” Woy! Cewek jadi-jadian. Lo kalo berani jangan nyakitin Cakka. Dasar! ” Rio mendorong Agni dengan kasarnya. Agni menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh. Zahra nampak bingung melihat pertengkaran yang terjadi diantara peserta MOS itu.

” STOP! STOP! Kalo kalian masih seperti ini, jangan harap kalian bisa bertahan di SMA IDOLA BERSINAR! ” ucap Zahra tegas.
Semuanya terdiam. Zahra melanjutkan membaca pasangan Pangeran-Putri yang berikutnya.

” Baiklah... Pasangan Pangeran-Putri berikutnya adalah......




Debo-Ify kalian maju ke depan. ” ucap Zahra.

” APA?! ” Debo dan Ify pun berdiri serempak dan bertatapan satu sama lain.

” TIDAK ADA PENOLAKAN! ” ucap Zahra keras.
Debo dan Ify pun langsung berjalan menghampiri pasangan Pangeran-Putri yang terpilih.

” Dan.... Pasangan terakhir Pangeran-Putri adalah......




Deva-Acha kalian maju ke depan. Dan mereka lah 5 pasangan Pangeran-Putri yang terpilih sebagai IDOLA dan akan BERSINAR di SMA IDOLA BERSINAR ini. ” ucap Zahra.Five Boys dan Five Girls pun memulai adu saling ejek. Dikarenakan karena Zahra yang menentukan pasangan Pangeran-Putri itu.

" Manja! " ucap Five Boys serempak.

" Anak Mama! " ucap Five Girls sambil melirik Cakka.

" Suka nyari ribut! " ucap Five Boys lagi.

" PENGECUT! " sahut Five Girls.

" Stop! Stop! Ada apa sih? Emangnya apa yang terjadi saat ini? " tanya Acha dengan polosnya.

" Dasar! Ga nyambung! " ucap Ify.

" Iihhh... Udah dong! " ucap Shilla.

" URUSAN KITA BELUM SELESAI! " ucap Five Boys dan meninggalkan lapangan itu.


***

Sejak saat pemilihan Pangeran-Putri, Five Boys dan Five Girls menjadi saling membenci satu dengan yang lain. Bahkan setiap bertemu mereka selalu adu saling ejek. Konflik dan permusuhan pun terjadi diantara mereka.

" PERHATIAN KEPADA PASANGAN PANGERAN-PUTRI DIHARAPKAN MENUJU AULA. "
ting tung tang tung

Five Girls yang mendengar bunyi toa itu pun kaget. Mereka akan bertemu dengan 5cowok yang mungkin dianggapnya ' COWOK GILA '.

@AULA
" Cakka dan Agni.... Kalian maju ke depan dan lakukan drama ini. " perintah Zahra pada mereka berdua. Cakka dan Agni pun maju ke depan sesuai keinginan sang pembina MOS.
Cakka dan Agni nampak kaget dengan jenis drama yang akan mereka mainkan. Mereka kurang menyetujui drama itu.

Bersambung....
- Drama apakah yang akan ditampilkan Cakka dan Agni? Sanggupkah mereka melakukan pentas drama itu?
- bagaimana konflik yang terjadi selanjutnya?
Tunggu part berikutnya....
Yang udah baca minta LIKE+COMENT dong.. Plisss.. :)

Berawal dari MOS--Part 1

Hallooo semuaa....
Yang nunggu lanjutannya...
Ini Part 1nya...
Semoga suka ya... :)
kalo suka like aja..
Kalo ga suka ya jangan dibaca...
Langsung aja yah...

Enjoy it ---->

Pagi itu di SMA IDOLA BERSINAR, 5 cowok keren, cakep, manis dan ganteng memasuki area sekolah. Hari ini pertama kalinya mereka masuk SMA. Akan tetapi, hari ini adalah pembentukan Regu dalam MOS. Teriakan cewek-cewek terdengar saat Cakka, Deva, Debo, Rio dan Alvin melewati koridor sekolah. 5 cowok itu tak memperdulikan teriakan cewek-cewek yang mereka anggap adalah ’ cewek gila ’.

” Kka, kayaknya kita salah masuk sekolah deh. ” ucap Debo sambil melipat kedua tangan didadanya.Cakka, Deva, Rio dan Alvin pun menghentikan langkahnya dan mendengarkan ucapan Debo.

” Maksud lo salah masuk sekolah? Gimana mungkin? Ini kan sekolah favorit, Debo. Plis deh... Otak lo dibenerin. ” sahut Cakka dengan tatapan tajam ke arah Debo.

” Tapi Kka... Ucapannya Debo ada benernya juga tau! Ini kan SMA IDOLA BERSINAR, siapapun cewek atau cowok yang mereka anggap cantik dan ganteng. Pasti akan dianggap sebagai IDOLA dan BERSINAR disekolah ini. ” ucap Rio.

” Iya... Bener tuh ucapan Rio. ” ujar Deva yang ikut membela Rio dan Debo.

” Tapi ini kan emang impian kita! Jadi IDOLA dan BERSINAR disekolah ini. ” ucap Cakka tak mau kalah.

” Lo jangan gitu dong Kka! Mau lo itu apa sih? ” tanya Alvin dengan nada sedikit membentak.

” Alvin... ”

Debo, Deva dan Rio menoleh ke arah Alvin. Mereka bertiga tahu bahwa Cakka paling tidak suka dibentak. Karena apabila itu terjadi, Cakka bisa ngamuk layaknya anak kecil.

” Mamaaaaaa.... Mamaaaa... Cakka dibentak-bentak Alvin. Mamaaaa, Alvin jahat! ”

Cakka duduk dilantai sambil ngamuk kayak anak kecil*ngerti kan?*. Alvin pun bingung dengan apa yang dilakukannya.

” Lo sih Vin, sekarang gimana? Cakka ngamuk-ngamuk kayak gini. Lo tanggung jawab, Vin! ” perintah Rio pada Alvin.

” Kok gue? ” tanya Alvin.

” Bego! Ya jelas elo lah. Kan lo yang buat Cakka kayak gini! ” ucap Debo sambil menunjuk Cakka yang guling-guling dilantai.

Murid-murid mulai berdatangan dan terutama 5orang cewek yang berjalan melewati koridor. Mereka melihat Cakka yang guling-guling dilantai. Agni, Shilla, Sivia, Ify dan Acha pun berjalan menghampiri Five Boys itu.

” Hahaha... Ini anak ngapain guling-guling dilantai? Malu-maluin nama sekolah aja. ” ucap Agni dengan memulai keributan.

” Ag, lo jangan nyari ribut sama mereka. ” ucap Sivia.

” Eh, pada ngomongin apa sih? Itu cowok kenapa guling-guling di lantai? ” tanya Acha yang nampak bingung dengan topik pembicaraan.

”  Heh... Kalian siapa? Ngapain kalian kesini? Lo lagi! Cewek jadi-jadian. Ga usah nyari ribut sama kita! ” ucap Rio sambil melirik ke arah Five Girls terutama Agni.

Dari kejauhan....

” PERHATIAN-PERHATIAN! SELURUH SISWA DIHARAPKAN BERKUMPUL DILAPANGAN. ”

Alvin pun membangunkan Cakka dari lantai dan kemudian pergi meninggalkan Five Girls.

” Pengecut! ” ucap Agni dengan keras.

Rio melirik ke arah Agni. Emosinya memuncak. Tapi, Ia mencoba untuk menahan emosinya agar tak terjadi keributan disekolah itu.Five Girls pun berjalan dari koridor menuju lapangan sekolah. Tatapan cewek-cewek mengarah pada Five Boys sedangkan tatapan cowok-cowok mengarah pada Five Girls. Diantara anak-anak Five Girls cuma Ify dan Acha yang panjang roknya mencapai lutut. Padahal, Agni, Sivia dan Shilla memakai rok 5cm diatas lutut.

Di lapangan....

” Duduk semuanya! ” perintah sang ketua OSIS.Semuanya pun duduk dilapangan itu. Sang Pembina MOS memulai pembicaraan.

” Karena hari ini adalah hari pertama kalian MOS, pihak sekolah akan membuat regu dan setelah itu akan membuat pemilihan pasangan Pangeran-Putri disekolah ini. Dan bagi siapapun yang tidak setuju dengan ucapan saya, maka kalian akan di D.O dari sekolah ini! Sebelumnya... Perkenalkan nama kakak adalah Zahra Damariva. Kakak disini sebagai pembina MOS. Dan kalian semua harus menuruti perintah kakak. Mengerti semua? ” Zahra pun mulai angkat bicara. Ingin rasanya Five Girls menolak ucapan sang Pembina MOS. Akan tetapi, mereka tidak akan bisa melakukan itu semua.

” Mengerti kak. ” sahut semua peserta MOS.

” Ingat! Kalian disini siswa baru. Kalian harus menuruti peraturan-peraturan disekolah ini. Peraturannya adalah....
1. Tidak boleh terlambat ke sekolah.
2. Bagi yang merasa dirinya cewek dan rambutnya panjang, harus diikat.
3. Cewek harus memakai rok dengan panjang dilutut.
4. Bagi yang merasa cowok, rambut panjang tidak diperbolehkan.
5. Bagi yang cowok dilarang memakai celana ciut(?) dan lebar celana harus 20cm.
6. Ini sekolah terkenal disiplinnya. Jadi disekolah ini, masalah sekecil apapun dilarang berantem!

Kalian mengerti semua? ” ucap Sang Ketua OSIS sambil melihat peserta MOS.

” Mengerti kak. ” sahut semuanya.

” Pokoknya, kakak tidak mau kalian ada melanggar disekolah ini! Dan perkenalkan nama kakak adalah Gabriel Stevent Damanik. Kakak disini sebagai Ketua OSIS, barang siapa yang melanggar peraturan, akan diberikan hukuman. ” ucap Gabriel sang Ketua OSIS.

” Baiklah... Sekarang langsung ke pembuatan regu. ” ucap Zahra sang pembina MOS.

Gabriel melirik ke arah Shilla yang sibuk merapikan rambutnya di kaca. Emosi Gabriel pun memuncak saat melihat Shilla.

” Eh, kamu... Jangan dandan disekolah! ” tunjuk Gabriel pada Shilla. Shilla pun menaruh cerminnya diatas rok.

” Aku kak? ” tanya Shilla.

” Ya jelas lo lah Shill. Makanya jangan dandan disekolah. ” ucap Ify.

” Fy, ga usah ngatur-ngatur deh. ” ucap Agni.

” Iya... Kamu! Sini kamu. ” panggil Gabriel pada Shilla.

Shilla pun maju ke depan menghampiri Gabriel. Gabriel terdiam menatap Shilla didepannya.

’ Ya ampun... Ini cewek cantik juga. ’ batin Gabriel.

” Kak, ada apa sih? ” tanya Shilla.

” (tersadar) Kamu jangan pernah dandan disekolah lagi! Dan perbaiki rok kamu itu! ” ucap Gabriel.

” Iya kakak. Tenang aja! Nanti Shilla beli rok baru deh. ” ucap Shilla sambil tersenyum manis ke arah Gabriel.

” Eh... Iya udah. Balik ke barisan. ” ucap Gabriel.

Shilla pun kembali ke barisan.

Sementara itu... Zahra telah selesai menulis pembagian regu dikertas.

” Perhatian semuanya! Kakak akan membagi regu.
Regu 1: Alvin, Shilla, Cakka dan Acha.
Regu 2: Rio, Ify, Debo dan Agni.
Regu 3: Deva, Sivia ... Blablabla...
Dan sekarang kumpul dengan regu kalian. ” perintah Zahra.

Semuanya pun menyebar ke regunya masing-masing. Five Girls pun angkat bicara.
” Kak, kami tidak mau dengan 5cowok gila itu! ” tolak Shilla.

” Iya kak... Kami tidak mau satu kelompok regu dengan mereka! ” ucap Sivia.

” Tidak ada penolakan! ” sahut Zahra dengan tegas.

Five Girls pun terpaksa menuruti kemauan pembina MOS itu.

Regu 1....
" Eh... Siapa yang nyuruh lo kesini? " tanya Cakka pada Acha dan Shilla.

' Ya ampun... Cantiknya cewek ini. Gue pake sasaran ah. ' batin Alvin sambil melirik Shilla. Shilla yang merasa dilirik Alvin pun tersenyum.

" Kita boleh gabung kan? " tanya Acha sambil menatap Cakka.

' Tatapannya... ' batin Cakka.

" Boleh kok. Gabung aja. " jawab Alvin.

" Makasih. " jawab Shilla.

Regu 2...

" Eh, lo cewek jadi-jadian ga boleh gabung disini! " ucap Rio pada Agni.

" Eh... Yo, ga udah kayak gitu ah. Dasar! Sini, gabung aja. " ucap Debo sambil melirik Agni. Agni pun tersenyum dan kemudian duduk disamping Debo.

" Eh... Sini! Jangan jadi patung disana. " panggil Rio pada Ify. Ify pun tersenyum dan duduk disamping Rio.

Regu 3...

" Eh, bakpau ga boleh disini. " ucap Deva.

" Terserah gue dong! " ucap Sivia.

" Aahh... Males gue sama lo! " ucap Deva cuek pada Sivia.

" Aaa... Jangan cuekin gue dong! " ucap Sivia.

" Terserah. Sini dah lo. " ucap Deva.

" Eh... Lo sini aja. " panggil cowok didekat Deva pada Sivia.

" Eh, Ozy... Lo jangan asal ngambil dong! " ucap Deva.

" Udah... Lo sama Keke sono! " ucap Ozy sambil menyingkirkan Keke.

***

Semenjak pemilihan regu, Five Boys dan Five Girls sama-sama merasakan perasaan yang mungkin ' CINTA '. Mulai dari AlvinShilla, CakkAcha, RioIfy, DeboAgni dan DevaSivia. Mereka merasakan sama-sama suka.Pemilihan pasangan Pangeran-Putri pun dimulai pada saat itu. Zahra dan Gabriel pun telah mempersiapkan semuanya dengan baik dan benar.

" Baiklah... Tiba saatnya kita pada acara pemilihan pasangan Pangeran-Putri. Dan tidak ada yang boleh menolak pemilihan pasangan ini! Paham? " ucap Zahra.

" Iya kak. " sahut semuanya.

" Baiklah.... Pasangan pertama adalah...... "

bersambung...
- Akankah five boys dan five girls menyetujui pasangan itu?
- dan bagaimana konflik yang terjadi berikutnya?
- Apakah Five Boys dan Five Girls akan berdamai?
Tunggu selanjutnya....
Minta LIKE+COMENT ya... Wajib LIKE+COMENT...
yang mau ditag nanti ya..