Berawal dari MOS--Part 8
oleh AyuWina Laksmita Dewi pada 02 Februari 2011 jam 0:03
Halo halo...
Part kali ini 'agak' frontal ya...
Jangan pada omes ya.. :P
semoga suka..
Like+coment ya.. :D
makasih..
Enjoy it ---->
” No, Thanks! ” jawab Agni.
” Why? Ayolah, Ag, daripada digangguin preman. ” ajak Debo lagi.
” Udah dibilang engga ya tetep engga! Maksa banget sih. ” dengus Ify kesal.
” Ish, santai dong! Kita-kita disini nawarin baik-baik ke kalian. ” ucap Alvin.
” Guys, ga ada salahnya kan? Kita terima aja tawaran mereka. ” ujar Shilla.
” What? Tawuran? Jangan! Kata Mama, tawuran itu ga baik. ” ucap Acha.
” Ya ampun... Lama-lama bisa gila ya ngadepin kalian semua. ” ucap Deva.
Five Girls berunding beberapa menit. Mereka merundingkan, akankah menerima tawaran Five Boys atau tidak. Agni, sang ketua Five Girls. Agni menyadari perubahan kebaikan five boys saat ini. Agni merasa bahwa anak-anak Five Boys sengaja merencanakan ini semua. Akan tetapi, Ify, Sivia, Shilla dan Acha menganggap bahwa perubahan Five Boys itu tanpa unsur kesengajaan. Timbulah niat licik Five Girls untuk mengerjai anak-anak Five Boys.
” Guys, kita beraksi. ” kata Agni memulai aksinya.
” Siip ”
Agni, Ify, Acha, Shilla dan Sivia membuka kancing baju seragam sekolahnya. Satu kancing mereka buka. Lalu, mereka balik badan ke arah Five Boys.
” Oke, kita terima tawaran kalian. ” sahut Agni.
Five Boys cengo, bengong dan tak percaya apa yang mereka lihat dihadapannya.
” Good Job. ” ucap Alvin.
” Hah? Good Job apanya? ” tanya Shilla.
” Montok-montok semua. ” ucap Rio. #plakk #abaikan
” Berhasil. ” ucap Ify.
” Hah? Berhasil apanya? ” tanya Debo.
Five Girls saling bertatapan. Tawa mereka pun langsung meledak melihat tingkah anak-anak Five Boys.
” HAHAHAHAHA, dasar otak mesum! ” ucap Five Girls serempak.
Five Girls memasang kembali kancing bajunya yang dibuka. Five Boys hanya geleng-geleng kepala karena tak mengerti sedikitpun tentang ucapan Five Girls.
” Udah ah! Jadi dianterin pulang ga sih? ” tanya Cakka.
” Iya, bawel ah kalian. ” ucap Sivia.
” Jadi, rumah kalian dimana? ” tanya Alvin.
” Kita berlima satu kompleks dan tetanggaan rumah. ” jawab Shilla.
” Bagus dong! Kompleks mana? ” tanya Rio.
” Kompleks ciungwanara. Kalian dimana? ” tanya Ify.
” Kompleks pemuda. Wah, berarti kompleks kita bersebrangan. ” ucap Cakka.
” so? Emang kenapa kalo bersebrangan? ” tanya Agni.
” Udah! Ribet ya sama kalian. Ayo, kita pulang! ” ucap Deva.
” Oke. ”
Five Girls menerima tawaran five boys untuk mengantarnya pulang. Five Girls terpaksa menerima karena mereka juga takut dengan preman-preman yang diceritakan anak-anak Five Boys. Sepanjang perjalanan dari sekolah menuju rumah, Five Boys dan Five Girls tertawa bersama. Bagaimana layaknya seperti persahabatan. Mereka tertawa bersama, bercanda bersama sepanjang perjalanan.
***
Kompleks ciungwanara..
Five Boys mengantarkan anak-anak Five Girls hingga depan rumahnya.
” Hey Boys, thanks ya! ” ucap Five Girls.
” You’re welcome, Gilrs! ” sahut Five Boys.
Five Boys langsung meninggalkan kompleks ciung wanara dan langsung menuju kompleks pemuda diseberang jalan. Jarak dari sekolah menuju kompleks itu tidak terlalu jauh, sehingga mereka lebih terbiasa jalan kaki dibandingkan menggunakan kendaraan.
” Astaga! Kita lupa sesuatu. ” ucap Alvin sambil menepuk jidatnya.
Cakka, Debo, Deva dan Rio menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Alvin.
” Lupa apaan? ” tanya Rio.
” Perasaan ga ada barang yang lupa deh. ” ucap Deva.
” Bego lo, Dev! Lama-lama ketularan penyakitnya Acha juga lo. Maksud gue itu, kita lupa minta nomor HP mereka. Harusnya, besok kan kita libur jadi kesempatan kita. ” ucap Alvin.
” Lo kenapa nafsu banget sih Vin sama mereka? Emang sih pada montok semua. Tapi, ga usah nafsu gitu dong. ” ucap Cakka.
” Haha, mereka seksi semua. Pada montok. ” ucap Rio. #woy, abaikan ya, haha
” Cie, Ify ya Yo? ” tanya Debo.
” Bukan, Shilla. ” ucap Rio.
” Ah, kagak. Ya montok itu kan Ify sama Sivia. Shilla mah biasa. ” ucap Deva. #abaikanlagi
” Ketauan, lo semua juga kayak gitu. Apaan sih lo pada? Sivia itu engga tau! Shilla yang montok. ” ucap Alvin tak mau kalah. #janganpadaomesya:P
” Sivia. ”
” Ify. ”
” Shilla. ”
” Sivia. ”
” Ify ”
” Shillaaaaaa! ”
” Siviaaaa!! ”
” Ifyy!! ”
” Agni. ” sahut Debo.
Cakka, Alvin, Deva dan Rio melotot ke arah Debo. Padahal, Cakka, Alvin, Rio dan Deva sibuk menyebut Ify, Shilla dan Sivia. Akan tetapi, Debo malah menyebut nama Agni.
” Wah, sarap lo, Deb! Darimana dia montoknya? Bodynya aja kayak atlet. Kalo cewek yang kayak Agni mah ngga tau! ” ucap Alvin.
” Idih, bener tuh kata Alvin. Cewek kayak dia ga montok! Lo liat dong bentuknya(?). Rata! ” ucap Rio. #plaakk
” Lo merhatiin se-detail itu Yo? Gue mah ogah! ” tanya Cakka.
” Wah, keterlaluan lo, Yo! Kalo ucapan lo di denger Agni, bisa-bisa bonyok wajah lo itu. ” ucap Debo.
” Udah ah, nafsu banget ngomongin mereka berlima. Pulang ke rumah masing-masing. Besok kita persiapan buat study tour lusa. ” kata Deva.
” Okey, jangan lupa rencana kita ya! ” kata Alvin.
” Pasti ”
Five Boys menyebar dan menuju rumahnya masing-masing. Mereka mempersiapkan diri untuk study tour lusa.
***
Agni menerawang langit-langit kamarnya. Masih terlintas dipikirannya tentang adegan buka kancing didepan anak Five Boys(?). Agni tertawa sendiri jika membayangkan kejadian itu.
” Lucu banget liat mereka berlima bengong. ” gumam Agni sendiri.
Agni mengirimkan pesan singkat pada Ify.
To: FG_Ify
” Fy, lo liat ga gimana tampangnya Debo tadi? ”
Beberapa saat kemudian, Ify membalas sms Agni. Ponsel Agni pun berbunyi.
:: tik tuk tak tik tuk tik ::
From: FG_Ify
” Oh, si Kebo ya? Tadi kan tampangnya melototin punya lo itu(?). Gue kan ngeliatnya ke Rio bukan ke si Kebo. ”
=== ooo ===
To: FG_Ify
” Jgn panggil dia Kebo! -,- resek lo ya. Bete gue! ”
=== oo ===
From: FG_Ify
” Sorry, Ag. ”
=======
Agni tak membalas sms itu lagi.
***
Sore harinya, Five Boys berjalan-jalan bersama disekitar kompleks. Pandangan mereka tertuju pada 5orang cewek diseberang jalan yang sedang bermain badminton.
” Seksi ”
” Montok ”
” Mantap ”
” Cakep banget ”
” Good Job ”
Five Boys memandangi anak-anak Five Girls. Memandangi anak-anak Five Girls yang bermain badminton dengan pakaian yang kata orang ’sexy’. Five Girls hanya memakai celana pendek dan memakai tanktop yang ketat.
” Samperin yuk. ” ajak Alvin.
” Ayo ”
Five Boys pun menyebrang ke sebrang jalan menghampiri anak-anak Five Girls itu. Saat Shilla membungkuk hendak mengambil bola, mata anak-anak Five Boys langsung melotot(?) memandang Shilla.
” Amazing ”
Five Girls menyadari kedatangan Five Boys saat itu. Mereka langsung menghampiri.
” Hey Boys, mau ikut main? ” tanya Agni.
” Hey Girls, kita ga pengen ikut main kok. Cuma pengen mampir aja. ” jawab Debo tersenyum.
” Kalian mau nyupir? Mobilnya mana? ” tanya Acha.
” Acha, kita bukan mau nyupir. Tapi, kita mau mampir. ” jelas Cakka.
” Udahlah Kka, percuma ngomong sama cewek ga nyambung! ” ucap Deva.
” Yee... Gue nyambung kok! ” ucap Acha.
” Hmm, kalian kok main badminton pake pakaian kayak gini? ” tanya Alvin.
” Pengen aja, emang kenapa? ” tanya Shilla.
” Bisa kali ga usah terlalu terbuka. ” ucap Cakka.
Agni langsung melotot ke arah Cakka dan mendekatinya.
” Terbuka apanya? ” tanya Agni.
” Terbuka itunya. ” ucap Cakka menatap Agni.
Agni langsung menjauh dari Cakka.
” Kenapa lo, Ag? ” tanya Rio.
” Nggak! ” jawab Agni.
” Kalian udah siap buat study tour lusa? ” tanya Ify.
” tentunya siap dong. ” ucap Five Boys serempak.
” Siap mental? ” tanya Sivia.
” Maksud lo? ” tanya Alvin sambil melotot.
” Kalian harus siap aja buat lusa. ” ucap Agni.
” Emang lusa kita ngapain? ” tanya Acha.
” Plis deh! Cha, kalo lo emang ga pernah nyambung, mending diem. ” ucap Deva.
Acha pun langsung terdiam melirik sesaat ke arah Deva.
” Kita udah siap kok buat lusa. Iya kan, Boys? ” tanya Alvin.
” Iya dong ”
” Yakin? ” tanya Ify.
” Jelas yakinlah. ” jawab Rio.
” Emang bakalan ada apa sih? ” tanya Cakka.
” Liat aja apa yang akan terjadi lusa. ” ucap Agni.
” Ya udah... Sampai jumpa lusa ya. ” ucap anak-anak Five Boys langsung meninggalkan Five Girls.
- Apa yang akan terjadi lusa?
- Bagaimana persiapan study tour five girls dan five boys?
Tunggu selanjutnya..
Coment+like ya :D
Part kali ini 'agak' frontal ya...
Jangan pada omes ya.. :P
semoga suka..
Like+coment ya.. :D
makasih..
Enjoy it ---->
” No, Thanks! ” jawab Agni.
” Why? Ayolah, Ag, daripada digangguin preman. ” ajak Debo lagi.
” Udah dibilang engga ya tetep engga! Maksa banget sih. ” dengus Ify kesal.
” Ish, santai dong! Kita-kita disini nawarin baik-baik ke kalian. ” ucap Alvin.
” Guys, ga ada salahnya kan? Kita terima aja tawaran mereka. ” ujar Shilla.
” What? Tawuran? Jangan! Kata Mama, tawuran itu ga baik. ” ucap Acha.
” Ya ampun... Lama-lama bisa gila ya ngadepin kalian semua. ” ucap Deva.
Five Girls berunding beberapa menit. Mereka merundingkan, akankah menerima tawaran Five Boys atau tidak. Agni, sang ketua Five Girls. Agni menyadari perubahan kebaikan five boys saat ini. Agni merasa bahwa anak-anak Five Boys sengaja merencanakan ini semua. Akan tetapi, Ify, Sivia, Shilla dan Acha menganggap bahwa perubahan Five Boys itu tanpa unsur kesengajaan. Timbulah niat licik Five Girls untuk mengerjai anak-anak Five Boys.
” Guys, kita beraksi. ” kata Agni memulai aksinya.
” Siip ”
Agni, Ify, Acha, Shilla dan Sivia membuka kancing baju seragam sekolahnya. Satu kancing mereka buka. Lalu, mereka balik badan ke arah Five Boys.
” Oke, kita terima tawaran kalian. ” sahut Agni.
Five Boys cengo, bengong dan tak percaya apa yang mereka lihat dihadapannya.
” Good Job. ” ucap Alvin.
” Hah? Good Job apanya? ” tanya Shilla.
” Montok-montok semua. ” ucap Rio. #plakk #abaikan
” Berhasil. ” ucap Ify.
” Hah? Berhasil apanya? ” tanya Debo.
Five Girls saling bertatapan. Tawa mereka pun langsung meledak melihat tingkah anak-anak Five Boys.
” HAHAHAHAHA, dasar otak mesum! ” ucap Five Girls serempak.
Five Girls memasang kembali kancing bajunya yang dibuka. Five Boys hanya geleng-geleng kepala karena tak mengerti sedikitpun tentang ucapan Five Girls.
” Udah ah! Jadi dianterin pulang ga sih? ” tanya Cakka.
” Iya, bawel ah kalian. ” ucap Sivia.
” Jadi, rumah kalian dimana? ” tanya Alvin.
” Kita berlima satu kompleks dan tetanggaan rumah. ” jawab Shilla.
” Bagus dong! Kompleks mana? ” tanya Rio.
” Kompleks ciungwanara. Kalian dimana? ” tanya Ify.
” Kompleks pemuda. Wah, berarti kompleks kita bersebrangan. ” ucap Cakka.
” so? Emang kenapa kalo bersebrangan? ” tanya Agni.
” Udah! Ribet ya sama kalian. Ayo, kita pulang! ” ucap Deva.
” Oke. ”
Five Girls menerima tawaran five boys untuk mengantarnya pulang. Five Girls terpaksa menerima karena mereka juga takut dengan preman-preman yang diceritakan anak-anak Five Boys. Sepanjang perjalanan dari sekolah menuju rumah, Five Boys dan Five Girls tertawa bersama. Bagaimana layaknya seperti persahabatan. Mereka tertawa bersama, bercanda bersama sepanjang perjalanan.
***
Kompleks ciungwanara..
Five Boys mengantarkan anak-anak Five Girls hingga depan rumahnya.
” Hey Boys, thanks ya! ” ucap Five Girls.
” You’re welcome, Gilrs! ” sahut Five Boys.
Five Boys langsung meninggalkan kompleks ciung wanara dan langsung menuju kompleks pemuda diseberang jalan. Jarak dari sekolah menuju kompleks itu tidak terlalu jauh, sehingga mereka lebih terbiasa jalan kaki dibandingkan menggunakan kendaraan.
” Astaga! Kita lupa sesuatu. ” ucap Alvin sambil menepuk jidatnya.
Cakka, Debo, Deva dan Rio menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Alvin.
” Lupa apaan? ” tanya Rio.
” Perasaan ga ada barang yang lupa deh. ” ucap Deva.
” Bego lo, Dev! Lama-lama ketularan penyakitnya Acha juga lo. Maksud gue itu, kita lupa minta nomor HP mereka. Harusnya, besok kan kita libur jadi kesempatan kita. ” ucap Alvin.
” Lo kenapa nafsu banget sih Vin sama mereka? Emang sih pada montok semua. Tapi, ga usah nafsu gitu dong. ” ucap Cakka.
” Haha, mereka seksi semua. Pada montok. ” ucap Rio. #woy, abaikan ya, haha
” Cie, Ify ya Yo? ” tanya Debo.
” Bukan, Shilla. ” ucap Rio.
” Ah, kagak. Ya montok itu kan Ify sama Sivia. Shilla mah biasa. ” ucap Deva. #abaikanlagi
” Ketauan, lo semua juga kayak gitu. Apaan sih lo pada? Sivia itu engga tau! Shilla yang montok. ” ucap Alvin tak mau kalah. #janganpadaomesya:P
” Sivia. ”
” Ify. ”
” Shilla. ”
” Sivia. ”
” Ify ”
” Shillaaaaaa! ”
” Siviaaaa!! ”
” Ifyy!! ”
” Agni. ” sahut Debo.
Cakka, Alvin, Deva dan Rio melotot ke arah Debo. Padahal, Cakka, Alvin, Rio dan Deva sibuk menyebut Ify, Shilla dan Sivia. Akan tetapi, Debo malah menyebut nama Agni.
” Wah, sarap lo, Deb! Darimana dia montoknya? Bodynya aja kayak atlet. Kalo cewek yang kayak Agni mah ngga tau! ” ucap Alvin.
” Idih, bener tuh kata Alvin. Cewek kayak dia ga montok! Lo liat dong bentuknya(?). Rata! ” ucap Rio. #plaakk
” Lo merhatiin se-detail itu Yo? Gue mah ogah! ” tanya Cakka.
” Wah, keterlaluan lo, Yo! Kalo ucapan lo di denger Agni, bisa-bisa bonyok wajah lo itu. ” ucap Debo.
” Udah ah, nafsu banget ngomongin mereka berlima. Pulang ke rumah masing-masing. Besok kita persiapan buat study tour lusa. ” kata Deva.
” Okey, jangan lupa rencana kita ya! ” kata Alvin.
” Pasti ”
Five Boys menyebar dan menuju rumahnya masing-masing. Mereka mempersiapkan diri untuk study tour lusa.
***
Agni menerawang langit-langit kamarnya. Masih terlintas dipikirannya tentang adegan buka kancing didepan anak Five Boys(?). Agni tertawa sendiri jika membayangkan kejadian itu.
” Lucu banget liat mereka berlima bengong. ” gumam Agni sendiri.
Agni mengirimkan pesan singkat pada Ify.
To: FG_Ify
” Fy, lo liat ga gimana tampangnya Debo tadi? ”
Beberapa saat kemudian, Ify membalas sms Agni. Ponsel Agni pun berbunyi.
:: tik tuk tak tik tuk tik ::
From: FG_Ify
” Oh, si Kebo ya? Tadi kan tampangnya melototin punya lo itu(?). Gue kan ngeliatnya ke Rio bukan ke si Kebo. ”
=== ooo ===
To: FG_Ify
” Jgn panggil dia Kebo! -,- resek lo ya. Bete gue! ”
=== oo ===
From: FG_Ify
” Sorry, Ag. ”
=======
Agni tak membalas sms itu lagi.
***
Sore harinya, Five Boys berjalan-jalan bersama disekitar kompleks. Pandangan mereka tertuju pada 5orang cewek diseberang jalan yang sedang bermain badminton.
” Seksi ”
” Montok ”
” Mantap ”
” Cakep banget ”
” Good Job ”
Five Boys memandangi anak-anak Five Girls. Memandangi anak-anak Five Girls yang bermain badminton dengan pakaian yang kata orang ’sexy’. Five Girls hanya memakai celana pendek dan memakai tanktop yang ketat.
” Samperin yuk. ” ajak Alvin.
” Ayo ”
Five Boys pun menyebrang ke sebrang jalan menghampiri anak-anak Five Girls itu. Saat Shilla membungkuk hendak mengambil bola, mata anak-anak Five Boys langsung melotot(?) memandang Shilla.
” Amazing ”
Five Girls menyadari kedatangan Five Boys saat itu. Mereka langsung menghampiri.
” Hey Boys, mau ikut main? ” tanya Agni.
” Hey Girls, kita ga pengen ikut main kok. Cuma pengen mampir aja. ” jawab Debo tersenyum.
” Kalian mau nyupir? Mobilnya mana? ” tanya Acha.
” Acha, kita bukan mau nyupir. Tapi, kita mau mampir. ” jelas Cakka.
” Udahlah Kka, percuma ngomong sama cewek ga nyambung! ” ucap Deva.
” Yee... Gue nyambung kok! ” ucap Acha.
” Hmm, kalian kok main badminton pake pakaian kayak gini? ” tanya Alvin.
” Pengen aja, emang kenapa? ” tanya Shilla.
” Bisa kali ga usah terlalu terbuka. ” ucap Cakka.
Agni langsung melotot ke arah Cakka dan mendekatinya.
” Terbuka apanya? ” tanya Agni.
” Terbuka itunya. ” ucap Cakka menatap Agni.
Agni langsung menjauh dari Cakka.
” Kenapa lo, Ag? ” tanya Rio.
” Nggak! ” jawab Agni.
” Kalian udah siap buat study tour lusa? ” tanya Ify.
” tentunya siap dong. ” ucap Five Boys serempak.
” Siap mental? ” tanya Sivia.
” Maksud lo? ” tanya Alvin sambil melotot.
” Kalian harus siap aja buat lusa. ” ucap Agni.
” Emang lusa kita ngapain? ” tanya Acha.
” Plis deh! Cha, kalo lo emang ga pernah nyambung, mending diem. ” ucap Deva.
Acha pun langsung terdiam melirik sesaat ke arah Deva.
” Kita udah siap kok buat lusa. Iya kan, Boys? ” tanya Alvin.
” Iya dong ”
” Yakin? ” tanya Ify.
” Jelas yakinlah. ” jawab Rio.
” Emang bakalan ada apa sih? ” tanya Cakka.
” Liat aja apa yang akan terjadi lusa. ” ucap Agni.
” Ya udah... Sampai jumpa lusa ya. ” ucap anak-anak Five Boys langsung meninggalkan Five Girls.
- Apa yang akan terjadi lusa?
- Bagaimana persiapan study tour five girls dan five boys?
Tunggu selanjutnya..
Coment+like ya :D