Jumat, 11 Maret 2011

Berawal dari MOS--Part 32

Les't play the magic..
let's play the magic..

taraaaaa... munculo sudah ini cerbung yang telah dinanti.. #emangiya? ;b
semoga suka sama partt ini..
kalo suka dilike.. kalo kurang suka dicoment apa kekurangannya..

makasih

:*

semoga suka :)

BEKICOT!

***


Debo menuliskan nama 'IFY' dari halaman awal hingga akhir dibuku tulis kesayangannya. Debo merasa bingung dengan hantinya saat ini. Mungkin dia sedang kebingungan dengan perasaannya terhadap sosok Ify. dalam hatinya, memang masih tersimpan rasa sayangnya kepada Agni. tapi, Debo harus menguburkan rasa sayang itu jauh-jauh dari pikirannya. Tapi, sulit bagi Debo untuk melupakan Agni. ditambah lagi Rio yang telah merebut Agni dari dirinya. Dan sampai kapanpun Debo tidak akan pernah bisa memaafkan mantan sahabatnya itu. Sangat sulit rasanya! Apalagi cewek yang sebelumnya Debo sayangi dengan gampangnya direbut mantan sahabatnya itu.

" Timpal ngamah timpal " gumam Debo. *Bahasa Bali euy*

Tak sedikitpun senyum terlihat dari Debo. Bahkan, semangatpun tak sedikit pun kelihatan dari dirinya itu. Debo benar benar galau saat ini. Dan mungkin, Ifylah penyebab semua ini terjadi.

SENYUM DAN SEMANGAT

Sempat ngerasa sedih karna sering di bully
Cuma jadinya malu, karena dicibir mulu
Bukannya ku tak mendengar kata-kata yang kasar
Bukannya ku tak perduli semua caci dan maki
Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Dancing all night long
(Dancing all night long)
Nggak ada lagi keki
Ada kamu dihati
Hidup suma sekali
Marilah kita happy
Awalnya ku tak menyangka, dapatkan senyumanmu
Akhirnya ku bahagia menari kita bersama

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
(singing all day long)
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Dancing all night long
(dancing all night long)


(dancing all night long) 3x

Rapp:

Tak perduli ku di bully
Omongan lo gue beli
Cacian lo gue cuci
Dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu karna cibiranmu
Kujadikan motivasi untuk maju
No more mellow say no to galau
No more tears say no to fear
Lets dance together all night long )4x

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
(singing all day long)
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Dancing all night long

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Cause you blast me up!

(SM*SH)

Debo menoleh ke arah suara itu. Debo langsung tersenyum memandang Ify yang berjalan menghampirinya.

" Hei, Deb. " Ify tersenyum dan duduk dihadapan Debo. " Nggak usah kayak gitu. Nggak usah ngerasa kesepian. Aku akan selalu ada untukmu. Tenang aja! Aku nggak akan pergi ninggalin kamu. "

Debo tersenyum kecut. " Lo yakin sama ucapan lo sendiri? " tanya debo. " Lo berani pegang kata-kata lo itu? Dan lo bener nggak akan ninggalin gue? "

Ify menelan ludahnya. Ify merasa sangat bingung dengan kata-kata yang diucapkannya. " Dan... sekarang gue mau kita putus! "

" Putus? "

" Iya, gue mau kita putus! " ucap Ify. " Gue udah muak selalu nurutin kemauan lo. Gue capek, Deb. "

" Oh.. gitu ya! "

' Maafin gue, Deb. Gue terpaksa lakuin ini semua. Ini semua demi kebaikan lo. ' batin Ify sambil menunduk.

" Oke, kalo emang itu kemauan lo. KITA PUTUS!! " Debo beranjak pergi meninggalkan Ify dari kelas X.1. Amarahnya meledak seketika karena ucapan Ify. Debo kali ini harus merasa sakit yang ketiga kalinya karena cewek.

" Deb.. tunggu. " Ify beranjak mengejar Debo. Tapi... didepan kelas X.1, Ify dicegat Itte dan Aren.

@depan kelas

" Lo udah putusin Debo? " Itte menarik pelan kerah baju Ify. Ify hanya menggangguk lalu mmenunduk. Hatinya merasa tak tega melihat Debo. Semua dilakukan karena ada unsur paksaan. Ify jadi bingung.

" Bagus! Inget... Lo harus pergi jauh-jauh dari Debo. Awas kalo lo berani ngedeketin Debo lagi. Hidup lo didunia ini nggak akan pernah tenang. " Itte tersenyum licik. " Dan satu hal lagi! Nggak usah sok tebar pesona didepan cowok-cowok. Lo pikir lo cantik? Nggak kali ya! "

" Whatever you say! You crazy. I hate you, Itte Agatha! " Ify meninggalkan Itte dan Aren. Itte nampak tertawa puas melihat kepergian Ify. Namun, Aren nampak terlihat merasa kasihan dengan Ify yang seperti itu.











***

" Gue.... "

" Amiii..... Apiiiii "

Cakka dan Shilla menoleh ke sumber suara. Mereka nampak kaget melihat sosok Casillas yang berjalan menghampiri mereka. " Casillas. "

" Amii... Api... hiks, Illas atut. " Casillas menghampiri Cakka dan Shilla. casillas nampak keliatan ketakutan dan langsung memeluk kedua orang tua angkatnya. Kepala sekolah yang melintas melewati Cakka dan Shilla langsung melotot kaget.

" Kalian punya... "

" Adik saya ini, Pak. " potong Shilla. " Kita nggak mungkinlah ngelakuin itu. "

" Betul! "

" Ini Ami ama Apinya Illas. Ami Illa ama Api Akka. " Casillas tersenyum memandang kepala sekolah itu. " Illas anak Ami Illa ama Api Akka. "

Kepala sekolah itu menatap Cakka dan Shilla. " APA?! Jadi ini anak kalian? " tanya kepala sekolah itu. " Kalian membuat nama sekolah ini rusak karena ulah kalian! "

" Tapi... "

" Jelaskan dikantor Kepala sekolah! "

Cakka menarik tangan Casillas dengan kasarnya dan langsung menuju kentor kepala sekolah bersama Shilla.

***

Sivia melempar tasnya dan langsung membenamkan wajahnya di kedua tangannya. Sivia sangat tidak suka dengan kelakuan Alvin yang semena-mena terhadap dirinya. Baru kali ini Sivia bertemu dengan cowok seperti Alvin. Padahal, dulu Sion sangat jauh berbeda dengan Alvin. Sivia menangis sejadi-jadinya karena kejadian kemarin sore.

" Vi... "

Sivia membuka tangannya. Dilihatnya sosok Alvin sedang berdiri dihadapannya. Sivia masih kesal dengan semua yang dilakukan Alvin terhadapnya. Sivia benci dengan semua yang terjadi terhadap dirinya itu.

" Mau apa lagi lo? Belum puas lo? " Sivia menghapus air matanya yang menetes. " Lo mau bikin gue hamil sekalian? Mau lo apa sih? Belum puas lo buat gue kayak gini, Vin? "

Alvin menatap Sivia. " Maafin gue, Vi. Nafsu gue susah dikendaliin kalo liat lo. " ucap Alvin. " Gue akan tanggung jawab kalo lo kenapa-napa. GHue janji nggak akan ninggalin lo, Vi. "

" PERSETAN DENGAN OMONGAN LO! " bentak Sivia. " Gue nggak percaya sama cowok kayak lo! Haha, jangan-jangan Zevana bunuh diri karena lo hamilin lagi. Alvin.. Alvin. emang lo cowok brengsek tau! "

" Vi.. maaf! "

" Maaf lo nggak cukup buat gue! brengsek lo, Vin. "

" Terus lo mau apa dari gue? "

" Gue mau lo pergi dari kehidupan gue! Gue muak sama lo. Kalo lo emang nggak mau, mending lo ilangin dulu nafsu lo itu. Baru lo temuin gue lagi. "

" Tapi... "

" Jangan temuin gue! " bentak Sivia.

Alvin dengan terpaksa pergi meninggalkan Sivia. Alvin merasa bersalah karena tidak bisa mengendalikan nafsunya itu.



***



" Ni... Deva sama Acha kemana? "

" Nggak tahu! Gue masih berhubungan baik sama Acha. tapi, nggak sama Five girls lainnya. "

" Sama.. gue juga. "

Dari kejauhan...

" RioNiiiiiiiiii... "

Rio dan Agni langsung menoleh ke sumber suara. " Dechaaaaaaaaaa... "

" RioNiiiiiii "

" Dechaaaaaaaa"

" Riiioooo "

" Devaaa... "

" Agniiiiii... "

" Achaaaaa... "

Berpelukan(?).

” Ah gila.... Dev, enak ya. ” bisik Rio. ” Sering-sering kita pelukan kayak gini. ”

Agni dan Acha langsung melepaskan pelukannya.

” Idih... Kalian maho ya? ”

” NGGAK! ”

” Ooo... Masa sih? ” Agni memandang Rio dan Deva dihadapannya. ” Keenakan gitu dipeluk Deva. ”

” Dev, kabur yuk. ” ajak Acha.

Deva mengangguk. ” Yuk. Biarin mereka berdua. ”

Deva dan Acha langsng pergi meninggalkan Rio dan Agni berdua.

” Yang ada... Io keenakan dipeluk sama Ni. Ni kan nggak pernah meluk Io. Makanya tadi Io seneng banget. ” Rio tersenyum manis. ” Sering-sering peluk Io ya, Ni. Io sayang banget sama Ni. Semoga hubungan kita nggak terganggu ya. ”

” Nggak terganggu? Ortunya Io tuh ngeganggu. ” dengus Agni. ” Kenapa sih....!! Jaman aja jodoh-jodohin orang. ”

Rio menunduk. ” Mama Io mau jodohin Io sama Zevana. Tapi, Papa Io mau jodohin sama Dea. Io maunya sama Ni. Bukan sama mereka! ”


” Oh ya? Sama mantan preman kayak Ni? Ortunya Io nggak akan setuju! ” Agni menunduk. ” Ni mau kawin lari sama Io. ”

Rio melotot. ” Hah? Kawin lari? Nggak salah tuh? ” tanya Rio. ” Jangan ah, Ni. Io mau dapet restu dari kedua orang tua Io. ”

Agni tersenyum kecut. ” Oke, pilih Zevana atau Dea aja. ” Agni menghela nafasnya. ” JANGAN PILIH NI! ”

” Ni... ”

Tooeeettt...tooeeettt...tooeeeettt...

” Udah bel masuk. ” Agni beranjak meninggalkan Rio. Rio mengikuti Agni.

” Ni... ”

” Lalalalala... ”

***

@X.1 class

” Good morning all students, how are you today? ”

” I'm fine... And you? ” sahut semuanya serempak.

” I'm fine too. Okay, today I want you to introduce about your self. ” Miss Sinta melirik seluruh murid dikelas X.1.

” Hey you, girls. ” Miss Sinta menunjuk Ify yang sibuk melamun. Ify mendongakkan kepalanya.

” Yes. What happen, Miss? ”

” Come here, please! ”

Ify berjalan kedepan melewati Debo sesaat lalu berdiri didepan menghadap semua teman-temannya.

” What happen, Miss? ” tanya Ify dengan nada sedikit lemas.

” I want you to introduce about your self to all your friends. ” #ngacogilabahasanya

”  Okay. ” Ify menghela nafasnya. ” Good morning teacher, good morning my friends. Today I would like to introduce my self. My name is Alyssa Saufika Umari. I was born on, Bandung, 06 December 1996. I Live On Street Ciungwanara number 9x. I have.... ”

Debo maju kedepan. ” Excusme Miss, I want to go to the toilet. ”

” Yes... ”

” Hmm, Alyssa. Please, sit down. ”

” Thanks, Miss. ”

” Okay, today I will.... ”

” Excusme, Miss. ” Debo berjalan kembali ketempat duduknya.

” Okay, today I will.. Blablablabla... ”

Toeeeetttt.... Toeeetttt... Toeeeetttt...

” Okay, see you next time. ”

***

@ruang kepsek

Cakka dan Shilla masih ditahan dalam ruangan bersama Casillas. Cakka dan Shilla bingung hanya karena Casillas.

” Ami... Api... Illas atut. Illas au ulang. ” Casillas menarik-narik baju Cakka dan Shilla. Cakka dan Shilla menoleh.

” Berisik! ”

” Kalian yang berisik! Kenapa kalian bisa punya anak? ” tanya Kepala Sekolah itu.

” Oh, no! Jadi gini, Cakka itu pengen punya anak. Jadinya kita adopsi anak panti asuhan, Pak. ” Jelas Shilla. ” Sumpah! Saya jujur, Pak. ”

” Iya, Pak. Semua ucapan Shilla itu benar. Saya memang niat pengen punya anak. Tapi, saya nggak pernah ngelakuinnya sama Shilla. Casillas ini anak panti asuhan tattwam asi, Pak. ”

” Illas anak anti asuhan. Illas una Ami ama Api. ” Casillas memandang Kepala Sekolah itu. ” Epasin Ami ama Api Illas! Om jahat. Angan marahin Ami ama Api Illas. ”

” KALIAN DISKORS SELAMA SEMINGGU. ”

Cakka dan Shilla langsung menatap kepala sekolah. ” Apa? Diskors? ”

” Iya, kalian berdua diskors! Keluar sekarang. ”

” Baik, Pak. ”

Cakka dan Shilla langsung keluar dari ruang kepala sekolah. Shilla langsung menggendong Casillas.

” Gara-gara anak lo kita jadi diskors kayak gini. ”

” Kok gue? Anak lo juga kali. ” ucap Cakka tak mau kalah. ” Lo kan maminya. Gue kan Papinya. ”

” Ami ama Api angan eantem. Illas anak Ami ama Api. Illas ayang Ami ama Api. ” Casillas memeluk leher Shilla. ” Angan eantem agi ya. ”

” Iya. ”

***

” Deb... Tunggu. Aku mau jelasin semuanya yang terjadi. ” Ify menarik tangan Debo. Debo terus menjauh dari Ify. Bagi Debo, semuanya sudah jelas. Ify memang bukan cewek yang terbaik untuk dirinya. Debo membalikkan badannya lalu menatap Ify.

” Penjelasan? Apalagi yang mau lo jelasin ke gue? Semuanya udah jelas!! Lo emang nggak pernah suka sama cowok overprotektif kayak gue kan? Heh... Dasar! ” Debo tersenyum kecut. ” Gue pikir lo bisa jadi yang terakhir dalam hidup gue. Ternyata... Gue salah besar! ”

” Deb... Tadi itu... ”

” Apa? Lo mau jelasin apa? Nggak ada yang perlu dijelasin!! Kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Dan anak dalam kandungan lo nanti, suruh Dimas tanggung jawab! Jangan gue. ” Debo mengalihkan pandangannya. ” Permisi...! Gue nggak butuh cewek kayak lo. Brengsek tau! ”

Debo mendorong Ify perlahan dan pergi meninggalkan TKP. Debo merasa sangat kesal dengan semuanya. Debo merasa Ify hanya mempermainkan perasaannya saja selama ini.

” Maafin gue, Deb. ”

Ify menangis dan terdiam meratapi nasibnya. Ify menyesal menuruti kemauan Itte dan Aren.

” Nggak usah sedih kayak gitu! Debo nggak akan marah lama kok sama lo. ”

Ify menghapus airmatanya dan menoleh ke sumber suara.

” Alvin... ”

***

Ciumlah aku dengan sepenuh hati
Sampai ku terbang tinggi
Dekap tubuhku seerat kau bisa
Selamatkan diriku dari dingin malam

Ku tak mau kehilangan
Hangat sentuhan cintamu
Sedetikpun ku tak mau jadi merana
Terlepas dari pelukanmu

Ciumlah aku sebagai tanda bahwa jiwaku telah asa
Berikan cinta seindah malam sepi
Yang berselimut dengan cahaya cinta

(mytha-Tak mau kehilangan)

” Ify nggak akan hilang dari lo kok, Deb. ”

Debo menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Sivia berdiri didekat dirinya.

” Mau apa lo? Alvin emang kemana? Gue nggak mau nyari masalah sama Alvin. Udah cukup gue bermasalah sama Rio. ”

” Gue boleh duduk nggak? Gue akan ceritain semuanya. ”

Debo mengangguk. Sivia duduk disebelah Debo.

” Lo ada masalah sama Alvin? ” tanya Debo.

” Gini... Blablablabla.... ” Sivia menunduk. ” Alvin cowok nafsuan banget. ”

” Hah? Gila tuh si Alvin. Sumpah lo? Udah berapa kali dia kayak gitu ke lo? ” Debo hanya geleng-geleng kepala memandang Sivia yang berada disampingnya.

” Dihitung-hitung sih baru dua kali. Gue nggak nyangka kalo Alvin kayak gitu. Apa mungkin Zevana bunuh diri karena dihamilin Alvin? ” Sivia menunduk. ” Gue takut Alvin nggak mau tanggung jawab kalo gue hamil, Deb. ”

” Zevana? Lho, bukannya Zevana itu orang yang mau dijodohin sama Rio? ” tanya Debo nampak kebingungan.

” Hah? Jadi Zevana nggak mati bunuh diri? ” Zevana menatap Debo lekat-lekat.

” Bunuh diri? Setahu gue, Zevana itu mau dijodohin sama Rio karena disuruh sama Mamanya Rio. Gue pernah liat sih. Perutnya dia agak buncit gitu. Jangan-jangan anaknya Alvin ya? Tapi, masa Alvin kayak gitu sih? ”

Sivia menunduk. ” Alvin... ”

” Gue akan buat perhitungan sama Alvin! ” ucap Debo. ” Nggak akan gue biarin Alvin kayak gitu ke lo. ”

Sivia memandang Debo. ” Hah? Apa peduli lo ke gue? Ngapain lo mau bikin perhitungan sama Alvin? ”

” Jelaslah!! Gue nggak suka liat cewek disakitin sama cowok. Nggak suka banget. ” jawab Debo. ” Ikut gue! ”

” Kemana? ”

” Nyamperin Alvin! ”

***

” Io, Io sayang nggak sama Ni? ” Agni menunduk memandang Rio yang sedang duduk disebelahnya.

” Sayang banget. Emang kenapa Ni nanya gitu? ” tanya Rio. ” Ni takut Io pergi ninggalin Ni? Percaya! Io nggak akan ninggalin Ni. Apapun yang terjadi, Io akan selalu ada untuk Ni. ”

Agni memeluk Rio. ” Ni sayang sama Io. Ni nggak mau kehilangan orang yang Ni sayang untuk kedua kalinya. ”

” Kedua kalinya? ”

bersambung...

._.V

sabtu ya... Sabtu lanjutannya :)

LIKE+COMENT ya...
Tinggalkan jejak setelah baca...
Like like ya...
Kalo suka like...
Kalo nggak coment bilang kekurangannya :)

makasih...

Salam BeDaMOSociety :D

Berawal dari MOS--Part 31

Bibirmu doweerrr...
Bibirmu dowweerrr...
Jangan jangan cenat cenut.. Jangan jangan cenat cenut...
Karena baca part ini.. :b

semoga suka part ini yah... :D
LIKE LIKE LIKE YAH...
COMENT COMENT COMENT JUGA YA... #GANYANTE :b

oke,

BEKICOT! -_-

***

@panti asuhan tatwam asi

cakka dan Shilla sibuk memilih-milih anak panti yang paling lucu menurut mereka. Cakka tertuju pada satu anak yang sibuk bermain dengan bola dihadapannya. Cakka menarik tangan Shilla dan menghampiri anak itu.

” Halo ca.... ” ucapan Cakka tiba-tiba terhenti. Ternyata anak kecil dihadapannya adalah anak kecil yang dia cubit sebelumnya. Anak itu menatap Cakka dan Shilla.

” Ami... Api... Illas mau Ami sama Api. ” anak itu berjalan menghampiri Cakka dan Shilla dan langsung memeluk mereka dengan eratnya. Ibu panti itu tersenyum.

” Kalian mau adopsi Casillas? ” tanya Ibu panti itu. ” Nama lengkapnya Casillas Casilosta. ”

” Iya, ini anaknya lucu banget. ” ucap Shilla. ” Aku mau adopsi anak ini. ”

” Kalian ada kartu pernikahan atau kartu keluarga? ”

Cakka dan Shilla menggeleng. ” Nggak. ”

” Hah? Kok bisa? ”

” Kita belum nikah. ” jawab Cakka dan Shilla serempak.

” Waduh... Susah Ibu memberikan Casillas pada kalian. ” ucap Ibu panti itu. ” Kalian belum menikah. Bisa-bisa ntar kalian dituduh punya anak diluar nikah. ”

Cakka berlutut dihadapan Ibu panti itu. “ Saya mohon, Bu. Izinkan saya mengadopsi Casillas. Saya janji akan merawatnya dengan baik. ” mohon Cakka. ” Dan saya janji akan menjaga Casillas sampai kapanpun. ”

Shilla memandang Cakka prihatin. Shilla merasa tidak tega melihat Cakka memohon untuk mengadopsi Casillas. “ Ayolah, Bu. Izinkan kami mengadopsi Casillas. ”

Ibu panti itu berpikir sejenak dan kemudian mengangguk dengan mantap. “ 、Baiklah, kalian boleh mengadopsi Casillas. Tapi, kalian harus memenuhi kebutuhannya. Casillas itu anaknya sangat manja. Jadi, kalian harus merawatnya dengan baik. ”

” Pasti, Bu. ”

” Ami... Api... ” Casillas memeluk Cakka dan Shilla. Terlihat wajah Casillas sangat senang karena ada yang merawatnya dengan sungguh-sungguh.

” Ibu, ini ua... ”

” Tidak usah! Kalian ambil saja Casillas. Ibu tidak mengharapkan imbalan sepeserpun dari kalian. ” potong Ibu panti itu.

Cakka dan Shilla bertatapan lalu tersenyum. ” Makasih, Bu. ”

” Iya, sama-sama, Nak. ”

” Casillas, sekarang ikut kita berdua ya. ” kata Cakka sambil mengacak-acak rambut Casillas.

” Ami... Api... Illas unya Ami ama Api. Illas eneng anget. ” Casillas langsung memeluk erat Cakka. ” Illas ayang Api. ”

” Cak, pulang yuk. ” ajak Shilla.

Cakka mengangguk lalu membereskan barang-barang Casillas di panti dan langsung kembali menuju kompleks Ciungwanara.

” Illas ayang Api ama Ami. ”

” Kka, anak lo tuh! Gila aja gue dipanggil Mami sama dia. Nggak mau, Kka. Gue masih muda. ” Shilla memanyunkan bibirnya. ” Huh... Nggak rela banget dah kalo gue dipanggil Mami. ”

Cakka tersenyum ke arah Shilla. ” Udah terima aja. Dan lo rawat nih si Illas. Jaga dia baik-baik. Kalo perlu kasi ASI. ”

” Ape lo kate? ASI? Gila kali lo ye. Males gila gue. ” dengus Shilla kesal. ” Lo deh yang bawa. Kalo gue, ntar dikira gue hamil diluar nikah lagi. ”

” Amiii... Apiii... Angan eantem! Illas ak uka iat Ami ama Api eantem. ” Casillas menghentikan langkahnya dan melipat kedua tangannya didada. ” Alo Ami ama Api eantem eus, Illas ambek ni. ”

Cakka dan Shilla berpandangan. Shilla merasa tak enak bertengkar dihadapan anak kecil.

” Illas, jangan marah dong. Maafin Mami sama Papi ya. ” ucap Shilla dengan terpaksa. ” Mami sama Papi nggak akan berantem lagi deh. ”

Cakka tersenyum. ” Shill, pacaran yuk? ”

” Ape lo kate? Pacaran? ”

” Iyee... Api embak Ami. Ami eima Api ya. ”

” Tuh, Casillas aja tau. Casillas pengen liat kita itu kayak suami-istri beneran, Shill. ”

” Hmm, besok disekolah gue jawab. ” ucap Shilla. ” sekarang gue mau pulang. Udah siang banget nih. Gerah banget gila! ”

Casillas menarik tangan Shilla. ” Ami angan inggalin Illas. Illas au Ami disini emenin Illas sama Api. ” Casillas menatap Shilla dengan tatapan memelas. ” Illas mohon, Ami. ”

” Shill, kasian nape sama Illas. Dia sampai melas-melas gitu ke elo. Tega banget sih. ”

Shilla pasrah. ” Iyalah, Mami akan temenin Illas sama Papi disini. Tapi, cuma sebentar ya. Rumahnya Papi bukan disini, Illas. ” ucap Shilla. ” Rumahnya Papi ada diseberang jalan sana. ”

” Haapaa?? (?) Ami ama Api erai? Kok isah umah? ” tanya Casillas layaknya orang kaget. ” Illas ak au Ami ama Api isah. Illas au Ami ama Api eatu. ”

” Huuiiuu... Dumadak je adi nepukin anak muani ane luungan teken be~~ ”

” Bu, Pak. Kalo mau mesra-mesraan jangan dijalan. Ngerusak jalan aja. ” protes pengguna jalan yang lewat.

” M..maaf. ”

Cakka, Shilla dan Casillas langsung menghindar kepinggir.

” Shill, gue sama Illas pamit pulang ya. ” ucap Cakka. ” Sampai jumpa besok disekolah. Gue bakal bawa Illas ke sekolah. ”

Shilla melotot. ” Jangan macem-macem deh! Gue nggak mau dikeluarin dari sekolah karena lo, Cakka. ”

” Huh... Iyaiya. Illas, pulang yuk. ” ajak Cakka.

” Ami ikut ulang ama Api? ”

” Nggak! Mami lagi marahan sama Papi. ”

” Ami jahat!! Ami jahat ama Api. ”

” Kka, bawa pergi deh!! Sebelum lo gue bentak. ”

” Iiya. ”

Cakka menggendong Casillas dan langsung pergi meninggalkan Shilla. Shilla memandang kepergian Cakka dan Casillas beberapa saat. Shilla tersenyum senang dengan semuanya.

” Casillas... Hahaha, Cakka Shilla. ” Shilla tertawa sendiri dan langsung memasuki rumahnya dengan perasaan riang gembira.

***

”  Misi... Misi... Misiii... ” Alvin menerobos kerumunan orang disekitar lapangan. Alvin nampak kaget melihat Sivia berlumuran darah. Alvin langsung mengangkat tubuh Sivia.

” Maaf, ini pacar saya. ”

Alvin langsung berlari meninggalkan kerumunan orang-orang sambil menggendong Sivia. Alvin memutuskan untuk membawa Sivia masuk ke rumahnya. Kebetulan rumah Alvin terlihat sangat sepi.

@Jonathan Home

Alvin menggendong Sivia masuk ke dalam kamarnya. Munculah niat Alvin saat itu.

@Kamar Alvin

Alvin meletakkan Sivia diatas kasurnya. Alvin mengambil kotak P3K dan langsung mengobati luka Sivia.

” Aduh... Cantik-cantik gini mesti luka. ” gumam Alvin sambil mengobati luka Sivia. Alvin memandangi Sivia yang dihadapannya. Keringat tampak bercucuran diseluruh tubuh Sivia. Alvin merasa tak tega melihat Sivia yang kepanasan.

” Shit, gue lupa kalo kamar gue pakai AC bukan kipas angin. Duh, Sivia kedinginan apa kepanasan sih? ” Alvin menggaruk-garuk kepalanya.

” Masa bodo! Gue copotin aja tuh baju. Lumayan kesempatan bagus. ”

Dengan nafsu yang mencapai ujung tanduk, Alvin mendekati Sivia. Perlahan-lahan Alvin membuka satu-persatu kancing kameja yang dipergunakan Sivia. Setelah berhasil, Alvin melemparkan baju itu entah kemana arahnya.

” Huh... Gila gerah! ” Alvin ikut-ikutan membuka bajunya. ” Mendingan gue tidur deh. ”

Alvin menarik selimut dan langsung tidur disebelah Sivia.

***

” Capek gue punya pacar yang overprotektif kayak lo! ” ucap Debo kesal. ” Lo terlalu ngelarang ini itu. Padahal, semua itu nggak seperti yang ada dipikiran lo. Heran gue. ”

” Oh ya? Lo pikir gue nggak capek? Deb, gue pengen kayak layaknya orang pacaran. Disayang, dimanja. Gue pengen semua itu. ” ucap Ify. ” Dan lo nggak pernah lakuin itu ke gue. Gue kecewa sebagai pacar lo, Deb. Lo nggak romantis banget. Nggak kayak Dimas. ”

Debo menatap Ify. ” DIMAS?! Jangan bandingin gue sama Dimas! Gue ya gue. Dimas ya Dimas. Plis deh, jangan bandingin gue sama dia. Gue sama dia itu beda. Gue memang bukan orang yang romantis! Tapi gue berusaha buat sayang sama lo, Fy. Sayang dengan setulus hati gue. ”

” Deb, maaf. Aku nggak ada maksud buat bandingin kamu sama Dimas. Maafin aku, Deb. ” Ify menunduk. “ Maaf kalo aku nggak bisa jadi yang terbaik dihatimu. ”

Debo memeluk Ify. ” I Love You so much, Alyssa. ”

Ify tersenyum dan membalas pelukan Debo. ” I Love You too, Andryos. ”

” Jangan tinggalin gue ya, Fy. Gue nggak mau kehilangan orang yang gue sayang untuk ketiga kalinya. ”

” Iya, gue nggak akan ninggalin lo. Gue janji, Deb. ”

:: Berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi ::

Debo melepaskan pelukannya ke Ify lalu memandang dua buah BB yang terjatuh di aspal jalan berbunyi. Debo menggigit bibir bawahnya dengan perasaan takut. BB Debo nampak berbunyi. Debo ingin meraih BBnya. Tapi....

” Eits... Biar gue yang angkat. ” ucap Ify.

------------------
Memanggil...
Aren
------------------

" Aren... ”

” Matiin aja. ” ucap Debo.

” Nggak! Gue angkat. ”

Ify mengangkat telpon itu.

” Halo Aren. ”
” Lo siapa ya? ” tanya suara diseberang.
” Gue Ify, pacarnya Debo. Ada perlu apa lo nelponin cowok gue? Mau ngajakin balikan? Sorry, nggak akan bisa! Mimpi kali ya. ”
” Heh... Lo jadi cewek nggak usah belagu deh!! Gue buktikan sama lo kalo gue bisa rebut Debo kembali. Camkan kata-kata gue. ”

Tuutt.. Tuuttt.. Tuuttt...

Praangggg....

Kali ini emosi Ify benar-benar di ujung tanduk. BB Debo nampak hancur berantakan karena dibanting Ify. Debo memandang BBnya prihatin.

” BB gue... Yah. ”

” Gue bakal buat perhitungan sama Aren dan Itte. ”

” Hah? Jangan! ”

” Apa lo? Pergi deh! Besok ketemu disekolah aja. ” Ify mengusir Debo dengan berat hati. ” Gue lagi pengen tenang, Deb. ”

” Cium. ”

” Deb... Plis! ”

Debo manyun dan langsung pergi meninggalkan rumah Ify. Ify langsung masuk ke rumahnya dengan hati yang berkecamuk.

***

’ Ya Tuhan... Terpaksa. ’

Agni mendekatkan wajahnya ke Rio lalu memberikan nafas buatan sebanyak banyaknya(?). Rio membuka matanya perlahan lalu mendorong Agni yang ada dihadapannya.

” Uhh... Mantep. Lagi dong, Ni. ” ucap Rio. ” Kurang tuh. ”

” Io... Malu. ”

Rio menoleh ke kiri-depan-kanan-belakang sambil nyengir. ” Maaf, Mas, Pak, Bu, Dik, Kak, Om, Tante, Kek, Nek dan semuanya... Ini bukan tontonan. ”

Kerumunan orang-orang itu langsung pergi meninggalkan Rio dan Agni. Rio tersenyum lebar menatap Agni. ” Makasih nafas buatannya. ”

” Terpaksa. ” ucap Agni.

”  Maafin ortuku, Ni. Io nggak tau kalo semuanya akan jadi seperti ini. Maafin keluarga Io, Ni. Terutama maafin Kak Acel ya. Io nggak tau kalo semuanya bisa jadi seperti ini. Io ngerasa bersalah banget sama Ni. Maafin Io ya, Ni. ”

Agni menunduk dan menangis. ” Hiks... Ni emang nggak pantes jadi pacar Io. Ni cuma anak preman yang cuma malakin orang-orang. Papa Ni seorang narapidana. Dan Mama Ni cuma jadi buruh cuci dirumah tetangga. Ni ngerasa nggak cocok sama Io. ”

Rio memeluk Agni. ” Sst... Ni jangan ngomong gitu. Io nggak tega liat Ni kayak gini. Plis, Io mau Ni yang dulu. Yang kuat dan nggak cengeng kayak gini. ”

Agni menghapus airmatanya dan menatap Rio. ” Ni nggak cengeng! Dan jangan pernah bilang kalo Ni itu cewek yang cengeng. Gini-gini Ni mantan preman tau. ” protes Agni. ” Ni cuma nggak suka aja sama kata-kata keluarga Io. Kata-katanya nyakitin hati. ”

” Jangan bahas itu, Ni. Io anterin Ni pulang ya. Udah siang banget. ” ajak Rio.

” Emang Io kuat? Ni takut Io sesak nafas lagi. ”

” Kan ada Ni yang kasi nafas buatan. ” Rio nyengir menatap Agni. ” Udah... Io kuat kok Ni. Yuk kita pulang. ”

” Iya. ”

***

” Yee... Kita pulang. ” Deva jingkrak-jingkrak bahagia karena telah mencapai tempat yang ditujunya. Deva melihat Acha yang masih ngambek meninggalkannya.

” Chaaa... ” panggil Deva.

Acha menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri Deva.

” Maafin Acha, Dev. Maaf. ”

” Acha nggak salah kok. Acha malah nunjuin jalan pulang. ” kata Deva tersenyum. ” Coba nyambung deh, Cha. ”

” Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia. Udah? ”

Deva menepuk jidatnya. " Bukan nyanyi, Cha. Tapi nyambung. ”

” Oh... ”

” Bisa? ”

“ Aku bisa kok, Dev. ” ucap Acha tersenyum. “ Emang nggak suka ya kalo aku nggak nyambung? ”

“ Bukannya nggak suka! Justru aku suka banget. Cuma nyusahin aja kalo nggak nyambung. ”

“ Hmm.. ”

“ Kenapa? ”

“ Kita pacaran ya, Dev? ” tanya Acha.

“ Yaiyalah pacaran. Emang kenapa? ” Deva menatap Acha yang didepannya. ” Ada masalah gitu? ”

” Oh... Pacaran ya. Iya iya, pacaran. ” Acha komat-kamit nggak jelas karena Deva.

” Aneh deh lo, Cha. Nggak pulang? ”

” Oh iya, aku pulang dulu ya Dev. ”

cuapcuap...

Acha langsung mencium pipi kiri dan pipi kanan Deva dan kemudian pergi meninggalkan Deva.

” Acha... Acha... ” Deva menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali ke rumahnya.

***

Sivia membuka matanya perlahan. Sivia menatap langit-langit kamar Alvin. Sivia kaget.

” Huaaa... Baju gue mana? ” Sivia menoleh seisi ruangan. Dilihatnya Alvin yang nampak tertidur disamping Sivia.

” Alviiinnn... ” teriak Sivia histeris.

Alvin membuka matanya dan melihat Sivia yang tersadar dari pingsannya. ” Sivia... ”

” Baju gue mana? Lo apain gue, Vin? Lo apain gue? ” suara Sivia nampak bergetar. ” Lo ngelakuin... ”

” Eits... Jangan negatif thinking! Gue nggak ada apa-apain lo, Vi. Santai aja. ” ucap Alvin. ” Paling cuma gue pegang-pegang aja. ”

” Hah? ”

” Becanda... Sana, lo pake baju gue aja dilemari. ”

Sivia menarik selimut Alvin dan berjalan menuju lemari untuk mengambil baju Alvin. Sivia hanya geleng-geleng kepala memandangi lemari Alvin yang sangat berantakan dan tidak tertata dengan rapi.

” Vin, lemari kamu rapi banget ya? Salut aku. ” Sivia mengobrak-abrik lemari Alvin. Sivia melihat baju cewek dalam lemari Alvin. ” Baju siapa nih? ”

Alvin nampak kaget melihat baju yang diambil Sivia. ” Eh... Itu baju Ce Tasya. ” jawab Alvin.

" Uh... Ketat banget. ” ucap Sivia. ” Risih gue kalo pakai baju ini. ”

” Udah pakai aja! Daripada nggak pakai baju. ” suruh Alvin.

Dengan terpaksa,Sivia mengambil baju itu dan langsung menuju ke kamar mandi. 5menit kemudian Sivia keluar dari kamar mandi. Sivia nampak risih dengan baju ketat yang dipakainya itu.

Alvin melotot memandangi Sivia. ” Keren, Vi. Bagus banget bajunya. ” ucap Alvin. ” Sini deh, Vi. ”

Sivia berjalan menghampiri Alvin dan duduk diatas kasur Alvin.

” Apaan, Vin? ”

Alvin memeluk Sivia dari belakang. ” Aku nggak mau kamu pergi. ” ucap Alvin. ” Aku mau kamu jadi milikku selamanya. ”

Sivia nampak risih dengan Alvin. Alvin semakin mempererat pelukannya ke Sivia. ” Biarkan hari ini menjadi milik kita berdua. ”

” Alvin... ”

lalalalalala

***

Keesokkan harinya....

@SMA IDOLA BERSIONAR

Debo dan Ify berjalan bersama dan saling bercanda satu sama lain. Tiba-tiba langkah mereka dicegat dua orang cewek.

” Oh, ini toh yang namanya Ify Alyssa. ”

” Aren... Itte... ” Debo memandang dua orang cewek dihadapannya. ” Kalian sekolah disini? ”

” Lo nggak usah belagu jadi cewek!! ” Itte mendorong Ify dengan kasarnya. Debo menatap Itte penuh kebencian yang mendalam.

” Lo jangan macem-macem sama Ify! Lo bakal berurusan sama gue kalo Ify kenapa-napa. ”

” Hahaha, cewek kayak gini lo banggain. Selera lo nggak banget deh! ” sindir Aren.

” Apa peduli lo? Terserah orang mau pacaran sama siapa. ” Ify mendorong Aren. Ify merasa sangat kesal dengan hadirnya Aren dan Itte dihidupnya.

” Lo berdua minggir! ” bentak Debo pada Itte dan Aren.

Itte dan Aren lewat disamping Ify lalu berbisik. ” Urusan kita belum selesai! ”

Ify menggerutu kesal dengan Itte dan Aren. ” Cewek sialan!! Argh... Sial. ”

” Fy... Udah! Jangan nyari masalah lagi sama mereka. ” Debo merangkul Ify. ” Anggap aja mereka cuma angin lalu. ”

” Hmm... ”

Ify berjalan meninggalkan Debo.

” Fy... ”

” Tinggalin gue sendiri. ”

Debo langsung menuju kelasnya dan meninggalkan Ify yang berjalan sendirian.

***

” Kemarin jadi hari yang terindah yang nggak akan gue lupain, Vi. ”

Alvin menggandeng tangan Sivia memasuki area sekolah. Sivia hanya terdiam dan masih mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya bersama Alvin.

” Hmm... ”

“ Kamu marah ya, Vi? ” Alvin menghentikan langkahnya dan berdiri dihadapan Sivia. ” Jangan marah dong. ”

” Tau ah! Minggir. Gue mau masuk kelas. ”

” Vi... Maaf. ”

” Maaf lo nggak cukup!! Minggir woy! ”

Alvin menyingkir dari hadapan Sivia. Alvin terdiam mematung dan membiarkan Sivia pergi meninggalkannya. Alvin pergi masuk kekelasnya dan menyusul Sivia.

***

Ify menghentikan langkahnya di kamar mandi sekolah. Ify bercermin sejenak.

” Nggak usah sok cantik!! ”

Itte menarik rambut Ify dengan kasarnya. ” Cewek nggak tau diri! Mendingan lo putusin Debo. Atau... Hidup lo nggak akan pernah tenang! ”

” Lepasin!! Lo nggak ada hak buat ngatur hubungan gue sama Debo. ”

” Lo mau ini? ” Aren mengeluarkan telur busuk yang ada didalam tasnya. ” Kalo lo nggak mau putusin Debo. Telur ini bakalan nempel diatas kepala lo. Dan bau lo itu bakal tercium diseluruh penjuru sekolah. ”

” Jawab!! Mau nggak lo putusin Debo? ”

” Iiya. Gue akan putusin Debo. ” jawab Ify dengan terpaksa.

” Bagus! Awas kalo lo masih deket-deket sama Debo. Cabut, Ren. ”

Itte dan Aren langsung pergi meninggalkan Ify. Ify terdiam dan bingung harus melakukan apa.

” Argh!! Cewek resek. Terpaksa gue harus putusin Debo. ”

Ify berjalan keluar kamar mandi dan langsung menuju kelasnya.

***

Shilla berpapasan dengan Cakka. Shilla memandang Cakka. ” Casillas mana? ”

Cakka menatap Shilla. ” Kangen ya sama anak kita, Mi? ”

” What? Mi? Eh, itu cuma panggilan didepan Casillas aja. ” ucap Shilla. ” Casillas mana? ”

” Dirumah. ” jawab Cakka. ” Jawabannya mana? ”

” Jawaban apa? ”

” Jawaban cinta gue, Shill! ”

” Gue.... ”

bersambung...

=O. AlVia bakal berantem lagi nih.. -_-
=O. Ah, itte aren parah... ID jadi kacau..
=O. CakShill... Casillas.. Kiper spanyol sama real madrid kan? Hahaha
=O. DeCha... Susah..
=O. RioNi... Ckck...

Part 32... Tunggu sabtu ya...

Berawal dari MOS--Part 30B

Salam penulis :*

maaf ngaret... Hehehe... ._.V
saya jangan didemo ya... Hahaha... ._.V
Like yang banyak ya...
Sekali-kali nyenengin penulis :)

***

" Hey, nak! Jangan ciuman didepan umum. Kalian tahu, anak saya bisa terjerumus ke prilaku kalian berdua yang seperti ini didepan umum. "

Rio langsung menjauh dari Agni dan menoleh ke arah sumber suara. Tampak berdiri Ibu-Ibu bersama anaknya sedang memperhatikan Rio dan Agni. Rio jadi salah tingkah karena ada orang yang memperhatikan dirinya. Rio lupa bahwa Lapangan adalah tempat umum.

" M..maaf, Bu. " Rio terbata-bata sambil menunduk. " Maaf kalo saya salah tempat. Yuk, Ag. Kita pergi. "

Rio menarik tangan Agni dan meninggalkan Lapangan. Rio komat-kamit kesal karena ada Ibu-Ibu yang menganggu dirinya bersama Agni. Andaikan tidak ada Ibu-Ibu itu pasti Rio lebih agresif ke Agni.

" Io... Mau kemana? " tanya Agni. " Io jangan macem-macem ya. Ni nggak mau ntar ada yang terganggu sama hubungan kita. "

Rio mempercepat langkah kakinya. " Nggak usah banyak tanya ya, Ni. Ikut aja sama Io. "

Agni menghentikan langkahnya lalu melipat kedua tangannya di dada. " Ni nggak mau ikut! " ucap Agni. " Ni ngambek nih kalo Io nggak mau ngasih tau. "

Rio berdiri dihadapan Agni. " Ni, ikut aja sa ma Io. Io nggak akan celakain Ni kok. "

Agni menggeleng. " Nggak! Ni nggak mau ikut kalo Io nggak ngasih tau arah dan tujuan. "

Rio mendengus kesal. " Huh... Ke rumah Io. " ucap Rio. " Io mau Ni ke rumah Io. "

" Buat? "

" Minta restu! "

Agni terdiam. Rio langsung menarik tangan Agni dan dengan cepat meninggalkan lapangan Renon. Rio mengenggam erat tangan Agni agar tidak lepas darinya. Rio langsung menyebrangi jalan dan pergi kembali ke rumah.

@Rio home's

" Mama... Papa... " Rio berteriak memanggil seisi rumahnya. Mama dan Papa Rio beserta Gabriel langsung keluar menghampiri Rio dan Agni.

" Rio... Dia siapa? " tanya Mama dan Papa Rio serempak sambil menunjuk Agni.

" Palingan pacarnya, Ma, Pa. " sinis Gabriel pada Rio. " Selera rendahan! Palingan preman yang dipacarin. Liat aja tuh gayanya udah kayak preman banget. "

Agni menunduk. Agni sangat-sangat sakit hati dengan perkataan keluarga Rio terhadapnya. Beginilah nasib Agni jika mencari pacar anak orang kaya. Agni bisa dihina abis-abisan. Padahal, dari dulu Agni cuma pacaran sama preman-preman yang dikenalnya. Agni merasa ingin melawan semua perkataan keluarga Rio terhadapnya. Tapi, Agni tidak bisa melakukan semua itu.

" Ma, Pa, Kak Iel! Kalian tidak ada hak buat ngatain selera Rio rendahan! Agni emang pacar Rio dan Rio nggak akan pernah ninggalin Agni. Rio akan tetap mempertahankan cinta Rio ke Agni sekalipun tanpa restu kalian. " bentak Rio pada keluarganya.

" Kamu berani bentak-bentak orang tua kamu? Anak durhaka!! Mama tidak akan pernah merestui hubungan kamu, Rio. Mama hanya setuju apabila kamu dengan Zevana. " Mama Amanda menangis. Ia tidak menyangka anak kesayangannya tega membentak seperti itu hanya karena Agni. Mama Amanda sangat tidak suka dengan hadirnya Agni disisi Rio.

" Semua ini gara-gara kamu!! Gara-gara kamu, anak saya jadi pembangkang dan melawan perkataan orang tua. Putuskan Rio! Atau hidup kamu tidak akan pernah tenang. " ucap Papa Rio sambil menunjuk Agni.

Agni menengadahkan kepalanya sambil menatap Papa Rio dengan mata yang memerah. " Kalo anda memang tidak suka dengan hubungan saya dengan Rio, lebih baik anda tidak usah ikut campur dengan hubungan saya dengan Rio. Saya menyayangi Rio! Dan anda tidak berhak melarang hubungan saya dengan Rio. Kalo anda memang tidak akan merestui hubungan kami, lebih baik anda juga ceraikan istri anda tersayang ini. " ucap Agni dengan sinisnya. " Dan asal anda tau! Saya memang dari pertama tidak menyukai Rio. Tapi, anak anda yang mengejar-ngejar saya dan tetap kekeuh mempertahankan cintanya pada saya. Dengan berat hati, saya harus menerimanya. Dan saya tidak habis pikir dengan anda, istri anda dan anak anda yang satunya lagi ini! Saya tidak menyangka bahwa anda akan seperti ini kepada saya. Saya memang bukan berasal dari keluarga yang berkecukupan. Keluarga saya sederhana tidak seperti kalian. Dan kalo emang saya tidak diterima disini. Permisi... "

Emosi Agni meluap-luap. Agni benar-benar tidak kuat berada dirumah Rio. Agni pikir hubungannya dengan Rio akan baik-baik saja. Tapi, Agni sangat tidak menyangka semuanya jadi seperti ini. Dengan berat hati, Agni pergi meninggalkan rumah Rio dan langsung berlari dengan secepat kilat. Rio melihat kepergian Agni yang semakin menjauh.

" KALIAN SEMUA JAHAT!! " bentak Rio langsung pergi menyusul Agni keluar.

***

Deva celingak-celinguk dan menghentikan langkahnya bersama Acha. Deva telah melampaui batas jalan Kompleks Ciungwanara dan Kompleks Pemuda. Deva tampaknya tidak mengetahui daerah yang ditujunya itu.

" Woy, nyasar! Kita nyarar. Gue nggak tau jalan. " teriak Deva tak karuan. Deva melepaskan pengangan tangannya ke Acha. Deva melirik plat jalan yang dilewatinya.

" Jalan Tukad Badung... " gumam Deva.

" Kenapa, Dev? "

" Nyasar! "

" Heh? Kasar? Emang gue kasar gitu sama lo? "

" Nyasar... N-Y-A-S-A-R! " ucap Deva dengan nada tinggi. " Jangan buat gue tambah susah ya, Cha! Gue stress nih. Nyasar tau. "

" Yee... Nyalahin gue nyasar! Lo sendiri yang ngajakin gue ke tujuan nggak jelas kayak gini. Plis deh, Dev! " dengus Acha kesal. " Aku mau pulang, Dev. "

" Apa? Mau pulang? Oh, tidak bisa! Lo harus tetep temenin gue. " ucap Deva.

" Kelonin? Disini? Ogah! Gue mau pulang, Dev. Plis. " manja Acha pada Deva.

Deva tak memperdulikan perkataan Acha. Dia sibuk memperhatikan jalan yang sebelumnya dilewati. Dengan perasaan kacau, Deva kembali menarik tangan Acha.

" Kemana? "

" Pulang. Dan nggak usah bawel. Kalo nggak gue cium lo. "

Acha menganggukkan kepalanya dan mengikuti langkah Deva.

***

" Ni, berhenti. Io mau ngomong. " Rio terus mengejar Agni tanpa mengenal lelah. Rio merasa bersalah karena membawa Agni ke rumahnya.

" JANGAN KEJAR NI LAGI. NI BENCI SAMA IO. " teriak Agni semakin mempercepat langkah kakinya.

" Ni... "

bruukk
Rio terjatuh. Kakinya sudah tidak kuat lagi untuk berlari. Nafasnya terasa sesak. Ingin rasanya dia mengejar Agni. Tapi, semuanya tak sanggup Ia lakukan. Pandangan Rio terasa sayu dan seketika gelap.

Agni menghentikan langkahnya karena tidak ada suara yang mengejarnya. Agni menoleh ke belakang dengan nafas tak beraturan. Dilihatnya Rio sedang dikerumuni oleh banyak orang. Agni panik dan seketika berteriak.

" IIIOOO... "

Agni kembali mengejar Rio. Agni merasa bersalah karena membuat Rio seperti ini. Agni memegangi dadanya sambil kembali menghampiri Rio.

" Misi...misi... Dia pacar saya. " ucap Agni sambil menerobos orang-orang yang mengerumuni Rio yang sedang kehabisan nafas.

" Io... Bangun. " Agni mengguncangkan tubuh Rio yang tak berdaya karena kehabisan nafas. Dadanya terasa sesak. Orang-orang semakin banyak datang mengerumuni Rio.

" Kasih nafas buatan aja. "

Agni terkejut mendengar ucapan itu. Bagaimana mungkin dia bisa melakukan nafas buatan didepan banyak orang seperti ini. Agni terdiam dan masih mengguncangkan tubuh Rio.

" Kalo diguncangin aja nggak akan sadar. Kasih nafas buatan. Kasian tuh pacarnya sesak nafas kayak gitu. "

Agni mencerna kata-kata orang disekitarnya. Bagaimanapun, Agni harus menyelamatkan nyawa kekasihnya itu. Agni masih merasa sangat bingung dengan semua ini.

***

" Cha, kita nyasar. " Deva menghentikan dan melepaskan pegangan tangannya di Acha. Deva celingak-celinguk melihat lokasi dia nyasar. Deva mengacak-acak rambutnya.

" Dev, kenapa? Nyasar lagi ya? "

" Iya, nyasar nih. "

" Apa? Kasar? Aku nggak ada ngomong kasar kok ke kamu. Kenapa kamu bilang aku ngomong kasar? Ish, males. " Acha melipat kedua tangannya didada lalu pergi meninggalkan Deva.

" Cha... Tunggu. Uh, nyusahin! " teriak Deva.

Bersambung...

=O. RioNi... Rio... Rio... --''
=O. Wedew,... DeCha nyasar euy... Ckckkc...

Part 31 kejutan besar.... :b

Berawal dari MOS--Part 30A

Ini lanjutannya...
Semoga suka...
Like+coment iia.. :))

part 30 Bnya lagi 2minggu yah...

Bekicot!

***

Shilla berlari bersama Alvin. Shilla merasa sangat-sangat senɑng sekɑli saat ini. Shillɑ bisa berdua bersama Alvin tanpa gangguan dari Siviɑ. Shillɑ terus berlari dengan cepat.

” Ayo, Apin kejar Cillɑ. ”

” Cillɑ... Tunggu Apin. ”

Shillɑ mempercepat langkahnya untuk berlari. Shillɑ tak menyadari bahwa dihadapannya ada Siviɑ yang sedang dikejar-kejar sama Sion. Shillɑ masih tetap berlari. Hingga akhirnya....

Bruukkk

” Auww... ”

Shilla memegangi dahinya yang terantuk dahi Sivia. Dahi Shillɑ nampak benjol akibat benturan keras yang terjadi. Siviɑ juga ikut memegangi dahinya.

” Cewek murahan!! Mau nyari ribut lo? ” Shillɑ menatap Sivia penuh emosi. ” Lo nggak usah belagu jadi cewek. Dugaan gue bener, lo emang selingkuh kan sama mantan kekasih lo ini? Brengsek banget lo, Vi! ”

Alvin memandang penuh kebencian ke arah Sion. Sion yang dipandang hanya diam saja dan tidak perduli dengan masalah yang terjadi dihadapannya. Alvin kali ini sangat-sangat membenci Sion. Sion telah merebut kebahagiaannya dengan Siviɑ. Termasuk Shillɑ. Alvin baru menyadari bahwa semua ini memang jebakan yang dilakukan Sion dan Shillɑ.

” Lo yang murahan, Shill! ” bentak Alvin. ” Lo jangan hancurin hubungan gue sama Siviɑ!! Gue tau kalo lo suka sama gue. Tapi, nggak gini caranya, Shill. Gue cinta sama Siviɑ. Lo jangan ngerusak kebahagiaan gue. ”

shillɑ menoleh ke arah Alvin. Shillɑ sangat tak mengira Alvin akan menuduhnya seperti itu. Shillɑ hanya ingin Alvin tahu keburukan yang dilakukan Siviɑ terhadap Alvin. ” Oh, lo nuduh gue Vin? Lo bilang gue cewek murahan? Oke, FINE!! Suatu saat akan ketahuan siapa yang benar dan siapa yang salah. Gue, ASHILLA ZAHRANTIARA akan membuktikan semua kebenaran yang terjadi. Lo lihat aja, Vin. Lo mau kembali sama Siviɑ? Silahkan!! Gue nggak perlu cinta dari lo, Alvin. Cowok didunia ini bukan cuma lo. Sialan lo. Nyesel gue jatuh cinta sama lo, Vin. ”

Shillɑ beranjak pergi meninggalkan Alvin. Alvin hanya terdiam mematung dan nampak menyesali perkataan yang diucapkannya. ” Gue salah ngomong ya? ” tanya Alvin. ” Aarrgghh!! Shillaaaa... ”

” GUE BENCI ALVIN! ” teriak Shillɑ.

Sivia terkekeh menatap Alvin. ” Lo ngebentak Shillɑ? Harusnya lo bentak diri lo sendiri. Lo udah ngerasa gitu jadi cowok yang bener? Sadar, Vin. Lo koreksi diri lo sendiri. Gue nggak nyangka sama lo, Vin. Lo buat Shillɑ sampai benci sama lo. Hahaha, lo gila Vin! ” Sivia menghela nafasnya panjang. ” LO JAHAT, VIN! LO COWOK TERJAHAT YANG GUE TEMUIN DI MUKA BUMI INI. ”

Sion langsung meninggalkan Alvin dan Sivia berdua. Sion merasa usahanya saat ini sia-sia. Tapi, Sion akan tetap kembali dan menghancurkan hubungan Alvin dan Sivia. Alvin tersenyum senang menatap kepergian Sion dibelakang Sivia.

” Gue mau nanya juga sama lo! Emang bener lo ciuman sama Sion? ” tanya Alvin. ” Itu semua nggak bener kan, Vi? Itu semua cuma jebakan Shillɑ aja kan,Vi? ”

Siviɑ menunduk. ” Itu semua bener! Dan gue emang cewek murahan. Pantes emang julukan itu buat gue. Karena gue emang cewek murahan. ” Air mata Siviɑ menetes karena ucapannya. ” Lo mau deket-deket sama cewek kayak gue? Bahkan gue nggak pantes banget dideketin sama cowok-cowok. ”

Alvin memeluk Siviɑ. ” Maafin gue, Vi. Gue udah ngehancurin masa depan lo. Maaf banget, Vi. Gue janji akan tanggung jawab semuanya. Tapi, plis, maafin gue, Vi. Maaf banget. ”

” Hiks... G...gu...gue cewek m...mura..h..han... ” isak Siviɑ dipelukan Alvin. ” G...g...gue nggak pantes dideketin! Gue murahan, Vin. Gue cewek murahan. ”

Alvin semakin mempererat pelukannya ke Siviɑ. ” Lo bukan cewek murahan, Vi! Lo jangan dengerin kata orang-orang. Lo harus percaya diri dan jangan dimasukin hati tentang perkataan Shillɑ tadi. Gue bener-bener nggak nyangka bahwa Shillɑ akan kayak gini ke lo. Gue salah mempercayai omongan dia. Maafin gue ya, Vi. ”

Siviɑ melepaskan pelukan Alvin. ” Maafin gue juga ya, Vin. Gue mau ngulang semuanya dari awal. Dan... Jangan ada penghianatan lagi diantara kita berdua. ” ucap Sivia. ” Gue mau semuanya berjalan baik-baik aja. Aku nggak mau semuanya hancur seperti saat ini. Gue mau semuanya terulang dari awal. ”

Alvin mengangguk mantap. ” Iya, Vi. Iya aku mau ngulang semuanya dari awal. Aku juga akan minta maaf sama Shillɑ karena kejadian tadi. Aku nggak mau juga kamu salah paham lagi karena kejadian aku sama Kak Zɑhrɑ. ” Alvin tersenyum menatap Siviɑ. ” I Love You, Siviɑ! ”

” Merem deh, Vin. ” suruh Sivia.

” Kenapa? Mau cium gue? ”

” Merem aja. ”

Alvin memejamkan matanya. Alvin menunggu apa yang akan terjadi.

10 detik
30 detik
1 menit
5 menit
7 menit
10 menit

” Vi... Kok nggak ada apa-apa? ” tanya Alvin. ” Aku buka mata ya. ”

Alvin membuka matanya. Alvin celingak-celinguk melihat sosok Sivia yang menghilang dihadapannya.

” WOY, ADA ORANG TABRAKAN. ” suara kegaduhan terdengar di area Lapangan itu. Alvin langsung kaget dan teringat sesuatu.

” SIVIAA.... ”

***

” Unyunyu... Ngegemesin banget sih kamu. ” Cakka mencubit pipi anak kecil yang ada dihadapannya. Anak kecil itu cengo menatap Cakka.

” Kak, pipi Illas atit. ” anak kecil itu mengelus-elus pipinya yang nampak sakit karena cubitan Cakka.

” ALVIN BRENGSEK! ALVIN SIALAN! GUE BENCI ALVIN! ”

Cakka menoleh ke sumber teriakan. ” Shillɑ... ”

” Kak, amperin ewek itu Kak. Aian ia anis ayak itu. Amperin a kak. ” ucap anak kecil dihadapan Cakka.

Cakka memanggil Shillɑ. ” SHILLAAA... ” teriak Cakka.

” (menutup telinga) Akak eleekkk!! ” anak kecil itu ikut berteriak lalu meninggalkan Cakka sendirian. Shillɑ dari kejauhan menghampiri Cɑkkɑ.

” C...c...ɑkkɑ.... ” lirih Shillɑ. ” Aku cinta sama kamu. ”

Cɑkkɑ kaget dan menatap Shillɑ penuh dengan tanda tanya. ” Apa, Shill? Lo beneran? ” tanya Cakka. ” Lo cinta sama gue, Shill? Lo becanda apa serius, Shill? ”

” Hmm... Gue bingung, Kka. Gue pengen ngelupain Alvin dari hidup gue. ” jawab Shilla. ” Perasaan gue kacau, Vin. Kacau banget. ”

” APA?! VIN? LO MANGGIL GUE DENGAN SEBUTAN VIN? Gila! Gue pikir lo udah bisa ngelupain Alvin. Tapi... Semuanya salah! Lo masih cinta sama Alvin. Lo nggak usah munafik dan sok mau ngelupain Alvin. Lo nggak akan pernah bisa lupain Alvin kalo lo masih menyimpan rasa cinta lo ke Alvin dihati. ”

” ...... ”

” Kenapa lo diem? Pura-pura bisu lo? Hahaha, gue bego!! Gue bego karena punya rasa sama lo. Gue pikir lo cewek yang bisa gue sayang setelah Agni. Semua salah!! Lo masih cinta sama Alvin kan? Gue bener-bener bego! Nggak seharusnya gue suka sama lo. Lo cuma bikin hati gue sakit aja. ” bentak Cakka.

” IYA, GUE EMANG NGGAK PANTES DICINTAI! Gue emang masih cinta sama Alvin. ” ucap Shillɑ. ” Maafin gue, Kkɑ! Maaf kalo gue udah buat lo kecewa. ”

” Lo bisa ngerti sama perasaan orang nggak sih? Gue suka sama lo, Shill. Lo bisa nggak ngertiin dikit perasaan gue? Lupain Alvin! Demi gue, Shill. ”

Shillɑ menunduk. ” Sulit, Kkɑ! Lupain Alvin itu nggak gampang. Alvin udah masuk ke hati gue. Dan susah banget dilupainnya, Kka! ”

Cɑkkɑ mendengus kesal. ” Huft... Capek gue ngomong sama lo, Shill. Percuma! Lo masih tetep kekeuh mempertahankan cinta lo ke Alvin. Lo tau kan kalo Alvin cuma cinta sama Siviɑ? Emang lo nggak sakit hati liatnya. Gue nggak nyangka kalo lo kayak gini, Shill. ” emosi Cakka meluap-luap menghadapi Shilla. ” Plis... Hati gue sakit, Shill. ”

Shillɑ memeluk Cɑkkɑ. “ I Love You, Cɑkkɑ NRG! ”

Cakka terdiam dan membalas pelukan Shillɑ. “ I Love You too, Ashilla Zahrantiarɑ. ”

Shillɑ tersenyum. ” Gue akan lupain Alvin demi lo! Gue janji, Kkɑ. ”

” Iya, gue percaya kok sama lo. ” ucap Cakka. ” Shill, gue pengen deh liat anak kecil yang imut-imut kayak tadi. ”

” Heh? Maksud lo? ”

” Gue kebelet nikah, Shill. ” jawab Cakka. ” Gue pengen punya anak gitu. ”

“ …… ”

“ Gue mau nikah sama lo, Shill. ”

” APA?!! OH, TIDAK BISA! ” tolak Shillɑ dengan nada tinggi.

” Why? Lo mau nikahnya sama Alvin? ” tanya Cɑkkɑ. ” Hmm... Punya gue emang nggak lebih bagus dari Alvin. ”

”  Ngaco!! Maksud gue... Gue nggak mau nikah. Gue mau sekolah dulu. ” ucap Shillɑ. ” Gue mau raih cita-cita gue dulu. Baru nikah. ”

” Nikahnya sama gue ya? Ya? Ya? ” tanya Cɑkkɑ sambil menaikkan kedua alisnya.
Shilla menaikkan bahunya lalu menggelengkan kepala.
” Nggak tau! Liat nanti aja, Kkɑ! ”

” Huh... Shill, adopsi anak yuk? ” ajak Cɑkkɑ.

” Hah? Siapa yang ngerawat? ”

” Lo sama guelah. Lo Mamanya dan gue Papanya. ” jawab Cakka tersenyum. ” Ayolah, Shill. Gue pengen banget liat anak kecil. ”

” Ya udah, ke Panti Asuhan Tatwam Asi. ” ucap Shillɑ. ” Dan ini semua terpaksa ya, Kkɑ! Aku sebenernya nggak mau itu anak ntar manggil aku Mama. Aku kan masih muda banget. ”

” Santai, Shill. ” Cɑkkɑ tersenyum. ” Yuk, kita ke panti asuhan. ”

” Iya. ”

***

” IFY... KELUAR LO! ” Debo berteriak didepan rumah Ify. Debo sangat emosi dengan semua ini. Debo hanya ingin Ify benar-benar melupakan Dimas dari hidupnya. Debo tidak mau apabila Ify menghianati cintanya seperti kasus Agni. Debo tidak mau semuanya terulang kembali.

Ify keluar dari dalam rumahnya dan segera menghampiri Debo.

Praangggg...
HP Debo langsung dibanting oleh Ify. Ify menatap Debo penuh emosi yang meluap-luap.

” Itte Agatha itu bener-bener nyari ribut sama gue! Dimana rumahnya dia? Gue habisin dia sekarang. ” ucap Ify. ” Seenaknya aja dia mau ngancurin gue. Dia pikir gampang ngancurin gue. Mimpi kali. ”

Praaangggg --''

” MUHAMMAD DIMAS JAMAL MAHDI!! ” bentak Debo.

” Maksud lo? ”

” Lo nggak usah pura-pura kayak orang bego! Lo masih berhubungan sama Dimas? Iya? ” tanya Debo. ” Gue nggak nyangka lo kayak gini! Ternyata... Lo masih aja di sms sama si Dimas. Lo bilang nggak sih ke dia kalo lo udah punya pacar? ”

” Hah? Dimas? Maksudnya apaan sih, Deb? Gue nggak ngerti maksud ucapan lo. ”

” SIALAN LO! ” bentak Debo. ” LUPAIN DIMAS! Lupain Dimas selamanya dari hidup lo. ”

” ...... ”

” Ngapain lo diem? Nggak bisa jawab dan ngelupain Dimas? Yampun... Gue nggak nyangka banget lho, Fy. ”

bersambung aja ah...

- nb: Part 30 B spesial DeCha+RioNi

Like+coment iia..