Selasa, 22 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 21

Tsaminamina ee... Wakawaka ee...
A..a..a..a...a...
I..ii..ii...
Dari perut turun ke kaki..
Dari perut naik ke tangan..
Dari perut ke kepala...
Dari perut kesemuanya..
Lalala... Lalala... Lalalalala...
#abaikan #gapenting haahaa

ini lanjutannya...

BEKICOT!

****

Agni menjauh dari Rio dan menoleh orang yang memanggilnya.

" Debo... Ify... "

Agni menelan ludahnya melihat Debo dan Ify yang berjalan menghampirinya bersama Rio.

Lalala...

Pergilah Kau--

Tak mau lagi aku percaya...
Pada semua kasih sayangmu...
Tak mau lagi aku tersentuh...
Pada semua pengakuanmu...


Kamu takkan mengerti rasa sakit ini...
Kebohongan dari mulut manismu...

Pergilah kau..
Pergi dari hidupku...
Bawalah semua rasa bersalahmu...
Pergilah kau..
Pergi dari hidupku...
Bawalah semua rahasiamu yang tak ingin ku tahui...

(Sherina--Pergilah Kau)

Plaakkk-- *wew*
Debo menampar Agni dengan emosi yang meluap-luap. Bagaimana mungkin seorang cewek yang disayanginya tega-teganya menghianati kepercayaannya selama ini.

" Cewek brengsek!! Gue pikir lo beneran sayang sama gue. Nyatanya... Lo selingkuh sama MANTAN SAHABAT gue sendiri. Sialan banget lo! " Debo menatap Agni penuh emosi. Ify menahan tangan Debo agar tidak mencelakai Agni. Rio tersenyum licik memandangi pertengkaran yang terjadi dihadapannya itu.

" Gue bisa jelasin, Deb. Tadi itu-- "

" Shit! Gue ga butuh penjelasan dari mulut lo itu. Gue pikir, lo cewek baik-baik. Tautaunya, mau aja dicium sama cowok kayak Rio. Mulai sekarang, lo pergi dari kehidupan gue! Kita putus. Jangan temuin gue dan jelasin yang mau lo jelasin. Gue ga butuh penjelasan lo! " Debo mendorong Agni. Air mata menetes membasahi pipi Agni. Ingin sekali rasanya Agni menjelaskan kejadian yang sebenernya terjadi. Akan tetapi, Debo sama sekali tak mau mendengarkan penjelasannya.

" M..maafin gue. Gue ga mau kehilangan lo, Deb. " kata Agni dengan suara bergetar.

" Deb, kasian Agni. Lo dengerin penjelasan Agni dulu. " saran Ify.

" Diem, Fy!! Gue ga butuh penjelasan dari cewek brengsek kayak dia. " kata Debo sambil menunjuk Agni.

" (berdiri) Eh, Deb, lo jangan salahin Agni kayak gini dong. " Rio berdiri dihadapan Debo. Debo menatap Rio penuh rasa kebencian.

" (mendorong Rio) LO GA USAH IKUT CAMPUR! " bentak Debo pada Rio.

:: jika cinta dia jujurlah padaku tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu ::

HP Ify berdering. Ify mengambil HPnya yang satunya karena memang Ify memakai dua HP.

Ify: Halo...
XX: Fy, gue ada depan hotel nih.
Ify: (dengan nada ketus) Lo siapa? Ngapain nyamperin gue ke hotel?
XX: Temuin gue depan hotel! Dan gue akan jelasin semuanya.
Ify: Oke, gue temuin lo sekarang! (menutup telpon)

tuutt..tuutt...

Ify kembali menghampiri pertengkaran yang masih terjadi.

" Deb, ayo kita pergi. " ajak Ify sambil menarik tangan Debo.

" Urusan kita belum selesai, cewek brengsek! " teriak Debo yang tangannya ditarik Ify.

Agni terduduk dihalaman hotel sambil menangis. Rio mencoba menenangkan hati Agni.

****


Dorr...gedor...gedor...dor..dorr...tidor..tidor...dorr...
Suara ketukan pintu tak karuan terdengar dipintu kamar Sivia. Alvin langsung menjauh dari Sivia dan berjalan membukakan pintu.

Krriiittt...
Mata Alvin terbelalak saat melihat sosok makhluk hidup yang ada dihadapannya.

" SION "

" Hey, Vin. " sapa Sion.

" Siapa, Vin? " tanya Sivia diujung sana.

Sivia berjalan menghampiri Alvin. Sivia melotot kaget melihat orang dihadapan Alvin.

" Sion... Ngapain lo balik kesini lagi? Gue kan udah suruh, lupain gue! " kata Sivia.

" (memeluk Sivia) Vi, gue sayang banget sama lo. Jangan tinggalin gue, Vi. " Sion semakin mempererat pelukannya. Alvin yang melihat kejadian itu merasa panas dengan kehadiran Sion yang menganggu hubungannya dengan Sivia.


" (mendorong Sion dengan kasarnya) Eh, jangan pernah lo sentuh cewek gue! " bentak Alvin pada Sion yang terdorong ke tembok.

" (membalas mendorong Alvin) Heh... Lo ga usah belagu ya jadi cowok. Lo ga usah deket-deket Sivia. Sivia itu milik gue! Bukan milik lo. " kata Sion mendorong Alvin. Alvin terjatuh dilantai dan menatap Sion penuh kebencian. Alvin berdiri dan mengepalkan tangannya.

BUGGG! NYIIKK kkiiikkk

Alvin menonjok wajah Sion. Sion terdorong kebelakang dan terkena Sivia. Sivia terdorong ke tembok sehingga terkena ujung pintu yang mengakibatkan sikutnya berdarah. Darah segar mengalir dari sudut bibir Sion.

" Auuww.. " Sivia merintih kesakitan memegangi sikutnya yang berdarah. Sion dengan segera menolong Sivia.

" Vi... Mana yang sakit? Gue obatin ya? " kata Sion yang jongkok didekat Sivia. Sivia masih terduduk dilantai dan merintih kesakitan sambil memegangi sikutnya.

" (mendorong Sion) Ga usah sok perhatian sama cewek gue! " kata Alvin pada Sion. Alvin menggendong tubuh Sivia dan meletakkannya diatas kasur. Alvin mengambil kotak P3K yang sudah tersedia dihotel itu. Sion memandang Sivia penuh dengan kekhawatiran.

" Ngapain lo masih disini? " tanya Alvin pada Sion.

" Gue mau nemenin Sivia. " jawab Sion.

" Gue ga apa-apa, Sion. Mendingan lo ga usah ganggu gue deh. " Sivia memandang Sion.

" So what? Gue dateng kesini demi lo, Vi. "

" Ishh, udah gue bilang, Sivia ga mau liat lo lagi! Lo mendingan pergi darisini sebelum batas kesabaran gue habis. " kata Alvin pada Sion.

" Gue ga akan pergi darisini sebelum Sivia maafin gue dan mutusin lo. " ucap Sion dengan senyuman licik.

" Ngarep banget lo! Gue ga akan pernah maafin lo. Dan gue ga akan bisa mutusin Alvin. " kata Sivia menatap Sion.

" Denger kan? Mendingan lo pergi deh! " usir Alvin sambil memandangi Sion.

" GUE GA AKAN PERGI! "

Alvin mengambil alkohol yang ada dikotak P3K.

" Lo pergi atau mata lo gue siram pake ini? " ancam Alvin.

" Awas lo! Gue akan kembali lagi. Gue ga akan ngebiarin kalian berdua bahagia. " kata Sion beranjak meninggalkan kamar Sivia.

Alvin mengobati luka disikut Sivia.

" Auuww.. " rintih Sivia.

" Tahan, Vi. Biar cepet sembuh. "

" Sakit, Vin. "

" Dikit lagi, Vi. " kata Alvin.

" Auuwww.. " Sivia menatap Alvin. Air matanya menetes karena merasakan sakit yang luar biasa disikutnya itu.

****

" Depa... Maapin Acha. " Acha mengguncangkan tubuh Deva yang ada dihadapannya. Deva merasa sangat kesal dengan semua yang terjadi.

" Tau ah gelap! "

" Deva ngambek Acha sama nih? "

" Nggak! Cuma kesel. " jawab Deva.

" Apa? Pecel? Lo bawa pecel? Bukannya sebelumnya lo bilang bawa capcay? " tanya Acha bertubi-tubi.

" Yampun Tuhan, hilangkanlah cewek resek dari muka bumi ini. Tak sanggup aku lama-lama menghadapinya. " kata Deva.

" Apa? Kresek? Gue ga punya kresek, Dev. "

" Emaaakkk... Tolongin Deva. "

" Ngapain lo manggil si Mamat anak kepsek? Si Mamat anak pasar jangkrik bisa juga jualan batu akik. Dia kan anaknya kepsek. " kata Acha.

Deva menepuk jidatnya dan dengan penuh rasa sabar menghadapi cewek dihadapannya itu.

" Dev... " panggil Acha.

" Hmm... "

" Lo pernah suka sama cewek ga? " tanya Acha.

" Apa? Suka mewek? Ih, ngapain cowok suka mewek. Ngga banget deh. " kata Deva mulai ga nyambung.

" Ih, ngapain lo mewek? "

" Tobat, tobat. " gumam Deva.

" Tomat? Tomat itu anaknya kepsek kan? " tanya Acha.

" Bukan. Tomat itu anaknya Bu Mamat. " jawab Deva jengkel.

" Bu Mamat? Siapa itu Bu Mamat? "

" Tau ah! Bete gue. "

****

Cakka berjalan-jalan mengelilingi kamar hotel anak-anak Five Boys dan Five Girls. Cakka mendengar suara tangisan yang berasal dari kamar Shilla. Cakka berjalan mendekat ke arah pintu kamar Shilla.

" Shill... " panggil Cakka.

" Pergi lo, Rio! Jangan ganggu gue lagi. " teriak Shilla dari dalam kamar.

" Shill, ini aku. Cakka. "

Shilla menghapus air matanya dan membukakan pintu untuk Cakka.

Kriiittt...

" Mau ngapain lo? " tanya Shilla.

" Lo kenapa nangis? Terus kenapa nyebut nama Rio? Lo diapain sama Rio? " tanya Cakka balik.

" Gue ga apa-apa kok, Kka! Lo kok kesini? Emang Agni kemana? " tanya Shilla.

" Ngapain nanyain Agni? "

" Nggak. Cuma nanya aja, biasanya kan kalo pasangan Pangeran-Putri harus bareng terus. " jawab Shilla.

" Gue ga peduli sama pasangan Pangeran-Putri " ucap Cakka.

" Lho, kenapa? " tanya Shilla.

***

Debo dan Ify berjalan menuju ke depan hotel. Debo dan Ify nampak sangat kaget dengan orang yang ada dihadapannya itu.

" DIMAS... "

bersambung lalala...

Tunggu selanjutnya...

Berawal dari MOS--Part 20

Berawal dari MOS—Part 20

Halo halo…
Ini saya lanjut..
Maaf ya kalo mengecewakan karena menunggu lama..
Maaf banget..
Semoga pada ga bosen yah sama cerbung ini..
I Heart You all.. :*

Bekicot à

****YoShillForever&AgRioLic****

****

“ Agni itu beda dari semua cewek yang gue kenal, Shill. ”


” Termasuk beda sama Ify ya? Tapi, kan cantikan Ify daripada Agni. ” kata Shilla.


“ Shilla ah! Mau Ify lebih cantik dari Agni, bagi gue tetep agni. ”


“ Ify lo apain sih, yo? :” tanya Shilla.


“ Gue ga apa-apain Ify kok. Emang Ify kenapa? ” tanya Rio balik.


“ Nggak.
Gue heran aja sama lo. Perasaan lo lebih deket sama Ify. Eh, tiba-tiba lo bilang suka sama Agni. Bagi gue itu semua aneh tau, Yo. ” jelas shilla.


“ Tau ah! Gue heran sama Ify. Dia ribet orangnya. Dikit-dikit ngambek aja. males gue kalo diem lama-lama sama Ify. Gue ngerasa sangat sangat ga cocok banget sama Ify, Shill. ”


“ Oh, gitu toh. Kembali ke topic pembicaraan. ”

“ hah? Pembicaraan apa? ” tanya Rio.

“ Pernikahan gue sama Debo. ” jawab Shilla.

“ Itu dah yang gue bilang. Kita harus secepatnya hancurin hubungannya Debo sama Agni. ” kata Rio.

“ Gue ga tega sama Agni. ” Shilla menunduk dan menutup wajahnya dengan tangannya. Ingin sekali rasanya Ia menangis. Shilla benar-benar tak tega menghancurkan hubungan sahabatnya. Apalagi, Fiveboys dan fivegirls yang saat ini statusnya bubar. Shilla tidak mau mendapat masalah karena perbuatan yang akan dilakukannya itu.

“ Shill, lo harus bisa! Demi masa depan lo. Emang lo mau nikah sama orang yang sama sekali ga lo cinta? ”

“ pertanyaan lo itu aneh! Ya jelas ga maulah. Didunia ini mana ada orang yang mau nikah tanpa cinta. Gue bener-bener ga mau nikah sama Debo! ” jawab Shilla.

“ Terus? Lo harus nolak dong sama nyokap lo, Shill. ” saran Rio.

“ Lo pikir gampang ngomong sama nyokap gue? Ga segampang yang lo pikir! Nyokap gue itu orangnya nekat tau. ” kata Shilla.

“ Heuh… terus gimana dong? ”

“ Ish, lama-lama kesel juga gue sama lo, Yo! Kata lo hancurin hubungan Debo sama Agni, gimana sih? ” kata Shilla kesal.

“ Santai, Shill. Ehm, Shill… lo pilih Cakka atau Alvin? ” tanya Rio.

“ Hah? Maksud lo? ”

“ Iya, lo jawab aja. pilih Cakka atau Alvin? ”

“ Lo jawab dulu! Ada angina apa lo nanya kayak gitu? ”

“ Lo bawel yah! Jawab Shilla. ”

“ Gue mesti jawab gitu? Emang penting ya? ” protes Shilla.

“ Lama-lama gue cium juga lo. Bawel amat! Jawab aja napa. ” kata Rio kesal.

“ Ih, mendingan gue jawab daripada dicium sama lo. ”

“ Emang kalo gue cium kenapa? Kan bibir gue seksi. ” ucap Rio PD.

“ Idih, seksian juga bibirnya Alvin. ” kata Shilla.

“ Nah, ketahuan sekarang. Lo suka sama Alvin ya? Ngaku. ” tanya Rio.

“ Idih, sotoy banget lo. Gue ga suka sama Alvin. ” jawab Shilla.

“ Ngaku aja deh! Kalo gitu kenapa lo muji bibirnya Alvin seksi? ” tanya Rio mengintrogasi Shilla.

“ Lo kayak mau introgasi aja. emang ada apaan sih? ”

“ Shilla suka sama Alvin. Hahaha. ” ledek Rio.

“ Rio jahat ah! ”

“ Shill, jangan ngambek. ” pinta Rio.

“ EGP! ”

“ Mau gue cium lo? ”

“ Idih, nafsu amat sih lo! Ogah gue sama lo. ”

“ Yakin ga mau? ” Rio menaikkan sebelah alisnya.

“ Sorry yah! Gue ga mau kejadian lo cium gue terjadi lagi. Ga akan terjadi! ” kata Shilla.

“ Why? ”

“ Gue ga suka tau! ’ jawab Shilla.

“ (semakin mendekat ke Shilla) Hmm, masa sih? ”

“ Eh, mau ngapain lo? Lo jangan macem-macem ya! Gue bisa teriak kalo lo macem-macem. ”

“ Kalo lo teriak, gue cium. ” ancam Rio.

“ Ih, apaan sih lo! Jauh lo. ” usir Shilla.

“ (semakin mendekat ke arah Shilla) Kalo gue ga mau jauh gimana? ”

“ Jangan norak deh, Yo. ”

“ Gue ga norak kali, Shill. ” kata Rio semakin mendempetkan badannya ke Shilla.

“ Lo jangan makin deket dong. Risih gue! ”

“ (membelai rambut Shilla) Lo tenang aja, Shill. ”

“ Rio.. lo jangan gila deh! ” kata Shilla.

“ Gue ga gila! Lo diem aja deh. ” kata Rio.

Rio membuka kancing bajunya satu persatu dan lalu mendekat ke arah Shilla.

“ (menutup wajahnya) Eh, setan! Kaluar dari tubuh rio. Jangan pengaruhin Rio kayak gini. ”

Rio semakin mendekatkan wajahnya kea rah Shilla. Air mata Shilla mulai menetes.

“ HUAHAHAHAHAHA… ” Rio tertawa terbahak-bahak meliaht ekspresi Shilla yang seperti itu. Shilla memandang rio kesal. Emosinya berkecamuk karena tingkah Rio.

“ GAK LUCU! ”

“ Hahahaha… lucu banget lo Shill. Ekspresi lo lebay banget sih. ” kata Rio sambil tertawa.

“ Ga lucu!! Keluar lo..! ” usir Shilla. Rio menatap Shilla yang ada dihadapannya itu. Rio merasa sangat bersalah dengan Shilla.

“ Shill… gue Cuma bercanda. ” kata Rio sambil memakai bajunya kembali.

“ Bercanda lo ga lucu!! (menangis) Lo..lo jahat! ”

“ Kok gue jahat? Gue kan belum ngelakuinnya Shill. ” kata Rio.

“ KELUARR!! ” usir Shilla lagi.

“ (memeluk Shilla) Maafin gue, Shill. Maaf! ”

“ Lo ngerti ucapan ga sih? K-E-L-U-A-R! ”teriak Shilla.

“ OKE, GUE KELUAR! ”

Rio berjalan keluar dari kamar Shilla. Shilla menangis memeluk lututnya.



******

Agni berjalan mengeilingi hotel. Pandangannya tertuju pada Rio yang sedang sendirian di halaman hotel. Agni berjalan perlahan menghampiri Rio.

“ (menepuk pundak Rio) Hey, lo kenapa? ” Agni duduk disebelah Rio. Rio bengong memandangi Agni yang ada didekatnya.

’ Kesempatan bagus. ’ batin Rio.

Rio masih tetap memandangi Agni. Agni menjadi risih diliatin Rio seperti itu. Rio refleks memegang tangan Agni dan mengelusnya dengan lembut.

” Rio... ”

” (melepaskan tangan Agni) Eh, sorry. Gue pikir Shilla. ” kata Rio.

” Kok Shilla? ”

” Iya, gue pikir lo Shilla. Sorry ya, Ag. ”

” No problem. Lo kenapa? ” tanya Agni.

” Gue ngerasa bersalah sama Shilla, Ag. Sama Ify juga. ” jawab Rio menunduk.

” Shilla sama Ify lo apain? ” tanya Agni sambil menatap tajam Rio penuh emosi.

” Eh, santai! Gue tadi sebenernya cuma bercanda sama Shilla. Terus, gue ngerasa bersalah sama Ify karena ucapan gue. ” jawab Rio.

” Lo apain Shilla? Lo ngomong apa sama Ify? ”

” Gue ga apa-apain Shilla! Gue cuma salah ngomong aja sama Ify. Lo ga usah kayak gini deh ke gue, Ag. ” kata Rio kesal.

” Sorry, abisnya lo sih! Nyebelin tau. ” kata Agni.

” Ag, maafin gue ya. ”

” Buat? ”

” Ucapan gue sebelumnya. Gara-gara gue hubungan lo sama Debo jadi berantakan. ” kata Rio.

” (menepuk pundak Rio) Ga berantakan kali! Gue masih baik-baik aja kok sama Debo. ” kata Agni tersenyum.

’ Ya ampun... Senyumannya. Manis banget. ’ batin Rio.

” Rio... ”

” Eh.. Iya, kenapa? ”

” Ga usah ngeliatin gue kayak gitu. Risih tau. ” kata Agni.

” Sorry, abisnya lo cantik sih. Eh... ” Rio langsung membekap mulutnya karena ucapannya. Agni menatap Rio.

” Heh... Lo ga salah ngomong kan, Yo? ”

’ Aduh, bego banget gue. Jadi keceplosan gini di depan Agni. ’ batin Rio.

” Jawab... ”

” Euh... Iya, lo emang cantik kok. ” jawab Rio sambil tersenyum.

” Lo muji apa ngehina? Jangan bohong deh! Cantikan juga Shilla sama Ify dibandingin sama gue. ”

” Sst... Lebih cantik lo dibandingin sama mereka. ” kata Rio.

” Ah, masa? ”

” Serius... Lo cantik banget. Hati lo itu cantik. Gue baru sadar kalo cewek yang gue suka ada dihadapan gue. ”

” Apa? Cewek yang lo suka? ”

’ Mampus gue. ’ batin Rio.

” Eng..enggak! Gue salah ngomong. ” kata Rio.

” Ucapin sekali lagi. ”

” Gue salah ngomong, Ag! ” kata Rio.

” Huft, ya udah. Gue pergi aja ah. ” kata Agni.

” (menarik tangan Agni) Jangan pergi. Jangan kau pergi. Ku tak ingin sendiri. ”

Agni menoleh ke arah Rio. Hatinya terasa tak karuan ketika memandangi Rio.

’ Salting. Salting. Salting dah gue. ’ batin Agni.

Agni kembali duduk disebelah Rio.

” Ag... ”

” Hmm... ”

” Lo beneran sayang sama Debo? ” tanya Rio.

” Yaiyalah, sayang banget gue sama dia. Emang kenapa? ”

” Kalo seandainya Debo hianatin lo, gimana? ”

” Kalo Debo hianatin gue, seumur hidup gue bakalan benci sama Debo. ” jawab Agni.

” Oh... ”

” Emang ada apaan? ”

” Nggak. Cuma nanya aja kok. ” kata Rio tersenyum.

” Berarti, second kiss lo sama Debo ya? ” tanya Rio.

” Hah? Second kiss? ”

” Iya, kan first kiss lo sama gue. ” kata Rio.

” Ih, itu juga kepaksa kali. ” kata Agni kesal.

” Masa sih? ”

” Iya, ga percaya? ”

” Nggak. ” jawab Rio.

” (menatap Agni) Gue suka sama lo, Ag. ” kata Rio.

” Hah... Maksud lo? ”

Rio mendekatkan wajahnye ke arah Agni. Rio merase bahwa kali ini saat yang tepat untuk menghancurkan hubungan Debo dengan Agni. Rio terus mendekat... Semakin dekat... Mendekat teruss... Terus mendekat... Mendekat... Mendekat... Semakin dekat... Hingga jarak mereka tak terpisahkan.

Dari kejauhan seseorang melihat adegan itu lalu berteriak.

” AGNIIII! ”

bersambung...

Siapakah orang yang melihat? Mungkinkah itu Debo?

Kita lihat part 21 setelah ini...

Like+coment..

Berawal dari MOS--Part 19B

Halohalohalo...
Semoga aja ga bosen ya sama cerbung ini :))

thanks to Kak Debpi yang udah buatin grup BeDaMOSociety ...

Langsung aja yah..
Semoga suka..

Enjoy it ------>

****CaGniLovers&DeChavers****

Agni melangkahkan kakinya dengan penuh emosi menuju kamar hotelnya. Amarahnya meluap-luap karena menghadapi kekasihnya itu.

” Aarrggghhh... Debo resek! ” Agni menghentak-hentakkan kakinya didepan kamar hotelnya. Cakka dari kamar sebelah merasa risih dengan keributan yang dibuat Agni. Cakka langsung keluar menghampiri Agni.

” Hey, lo kenapa, Ag? ” Cakka menghampiri Agni. Agni nampak masih emosi dengan semuanya.

” (memukul-mukul pundak Cakka) Debo resek! ”

” Auwauw... Gue Cakka! Bukan Debo, Ag. Jangan lampiasin amarah lo itu ke gue. ” Cakka menatap Agni. Agni terdiam dan menundukkan kepalanya. ” (memeluk Agni) Debo kenapa? ”

” Dia jahat, Kka! ” Agni menangis dipelukan Cakka. Cakka merasa kasihan melihat Agni seperti ini.

” (membelai rambut Agni) Debo jahat kenapa sama lo, Ag? ”

” D..debo ga sayang s..sama gue. ” jawab Agni terisak.

” Ga sayang gimana? Emang dia ada nyakitin kamu? ” Cakka semakin mempererat pelukannya pada Agni.

” Iya, dia ga sayang sama gue. Dia tega hianatin kasih sayang gue ke dia. ” Agni membalas pelukan Cakka dengan eratnya. Cakka tersenyum manis.

” Karena Ify? ”

” Ya, karena Ify. ” jawab Agni.

” Itu semua terjadi karena ide bodohnya Alvin. ” Cakka melepaskan pelukannya ke Agni. Agni menatap Cakka penuh dengan tanda tanya ? (<--)

” Maksud lo? ” Agni nampak kurang mengerti dengan maksud dari perkataan Cakka. Agni mengerutkan dahinya menatap Cakka kebingungan.

” Iya, ide bodohnya Alvin. Alvin yang mengakibatkan semua jadi seperti ini. ” jawab Cakka.

” Jadi... Alvin yang buat Debo jadi kayak gitu? ” Agni mengepalkan kedua tangannya. Kali ini, Agni emosi karena Alvin.

” Iya, Alvin. ”

” Alvin brengsek! Gue harus samperin Alvin. ”

” (menahan Agni) Eh... Jangan! Lo ga usah cari masalah sama Alvin. Bahaya. ” kata Cakka sambil menarik tangan Agni.

” Apa bahayanya? ”

” Bahaya! Alvin itu cowok nafsuan. Nafsunya tinggi banget kalo ngeliat cewek. ”

” (menghempaskan tangan Cakka) Terserah kata lo! Gue mau labrak Alvin. ” ucap Agni penuh emosi.

” (memeluk Agni) Plis, jangan! ” mohon Cakka.

” Lepas, Kka! Gue mau labrak Alvin. ” Agni meronta-ronta dalam pelukan Cakka.

” Gue ga akan lepasin sebelum lo janji ga akan labrak Alvin. ” kata Cakka mempererat pelukannya.

***

” Aaaaa... Tikussss. ” Acha berteriak keras dari kamarnya karena melihat tikus putih yang berjalan hendak menghampirinya. Deva dari kamar sebelah dengan cepat keluar dan masuk ke kamar Acha.

@kamar Acha

” Mana tikusnya? Mana mana? ” Deva melihat sekeliling kamar Acha. Acha berdiri diatas kursi dan masih menjerit-jerit ketakutan karena tikus.

” Tikus bukan markus! ” teriak Acha pada Deva. Deva hanya geleng-geleng kepala dan mengambil tikus putih yang ada didekat kursi tempat Acha berdiri.

” Ini tikusnya? ” tanya Deva sambil menyodorkan tikus yang dipegangnya ke arah Acha.

” Aaaa... Tikus. Buang itu! Buang! ” jerit Acha. Deva mengelus-elus tikus putih itu lalu membiarkan tikus itu pergi. Acha bernafas lega dan langsung memeluk Deva dengan erat.

” Aaaa... Thank you so much, Dev. ”

” (melepaskan pelukan Acha) ekspresi lo lebay. ”

” Apa? Capcay? Lo bawa capcay? Mana? Gue laper tau, Dev. ” ucap Acha ga nyambung.

” Ya ampun, cape deh! Lebay bukan capcay. ” teriak Deva ditelinga Acha.

” Oh, cabay. Ngapain lo ngomongin cabay? ” tanya Acha dengan wajah cengo dan nampak bingung.

” Huuhh... Capek ngomong sama lo! ” keluh Deva kesal.

” Oh, cepek? Gue ga punya duit cepek. ” Acha menepuk pundak Deva. Deva menepuk jidatnya dan sabar menghadapi cewek yang ada dihadapannya itu.

” Ehm, Cha... ”

” Apa? ”

” Itu nyambung. ” kata Deva kesal.

” Emang gue nyambung kok. ” Acha menjulurkan lidahnya ke Deva dan tak terima dengan apa yang diucapkan Deva.

” Bagus deh. Cha, gue mau ngomong semuanya ke lo. ”

” Ngomong apaan? ”

” Gue suka sama lo. ” ucap Deva.

” Apa? Cakka?Lo nanyain Cakka ke gue? Jelas dong gue suka sama Cakka. ” kata Acha yang semakin ga nyambung dengan apa yang diucapkan Deva. Deva menepuk jidatnya.

” Sialan... Sama aja gue ngomong sama tembok. ” keluh Deva.

” Ngapain lo ngomong sama tembok? ” tanya Acha.

” Tau ah gelap! ”

***

” Ish, lepasin, Kka! ” teriak Agni dengan kencangnya. Cakka memeluk Agni semakin erat dan tak dilepaskannya.

” Gue ga akan lepasin lo, Agni! ”

” Lepasin gue, Cakka. Lepas! ” kata Agni semakin meronta-ronta dipelukan Cakka.

” Lo berisik ya! Lama-lama gue cium juga lo. ” ucap Cakka.

” Idih, males! Mendingan juga gue dicium sama Rio daripada sama lo. ”

” (melepaskan pelukannya ke Agni) Hah? Lo suka sama Rio? ” tanya Cakka sambil menatap Agni.

” Siapa bilang? ”

” Itu barusan. ”

” Nggak tuh. ” sahut Agni.

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

" Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

" Enggak! Udah gue bilang enggak. Nyolot banget sih lo. ” ucap Agni penuh emosi.

” Maaf. ”

” Tumben lo ga sama Shilla. ” kata Agni tiba-tiba.

” Iya, Shilla. ”

” Mana gue tau! Gue kan bukan pacarnya Shilla. ” jawab Cakka.

” Oh... ”

” (memeluk Agni) Gue ngerasa nyaman dideket lo, Ag. ”

” (menatap Cakka)Nyaman? Maksud lo? ”

Cakka mempererat pelukannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Agni.

***

” Ngambek? ”

” Lalalala... ”

” Dev.. ”

” Hmhmhmhm... ”

” Gue suka sama lo, Dev! ” kata Acha dengan nada tinggi. Deva melotot ke arah Acha.

” Lo ngomong apa tadi? ” tanya Deva yang mulai ketularan ga nyambung.

” Emang gue ngomong apa? Gue ga ada ngomong kok. ”

” Anjrriiittt! Serius! Lo ngomong apa tadi? ” Deva mengguncangkan tubuh Acha dengan kerasnya.

” GUE GA ADA NGOMONG APA-APA. ” teriak Acha keras.

” Inget-inget, Cha! Plis. ” mohon Deva.

” Sumpah, gue ga inget apa-apa, Dev! ” jawab Acha.

” Shit! Sial, sial. ” gerutu Deva.

***

” Mmhhhh... ” Agni hendak bicara. Cakka menahan Agni dan tak melepaskannya.

’ Tuhan, hentikan. ’ batin Agni. Air mata perlahan-lahan menetes membasahi pipi Agni. Cakka langsung menjauh dari Agni.

” Sorry, Ag. ”

” Jahat lo, Kka! Kalo Debo tau bisa mampus gue. ” ucap Agni sambil menghapus air matanya yang mengalir.

” Dia kan ga ada disini. ”

” Iya, untung. Kalo ada bisa mampus gue. Huh.. ” dengus Agni kesal.

” Maaf, Ag. ”

” Whatever! ”

” Marah? ”

” Nggak! ”

” Ngambek? ”

” Nggak juga! ”

” Seneng? ”

” (melotot) Seneng dari hongkong! Gue ga suka tau. ” jawab Agni penuh emosi.

” Maaf, Ag. ” kata Cakka menunduk.

” Tau ah gelap! ” ucap Agni langsung meninggalkan Cakka.

Bersambung lalala...

Tunggu part selanjutnya...
Jangan lupa LIKE+COMENT..

Berawal dari MOS--Part 19B

Halohalohalo...
Semoga aja ga bosen ya sama cerbung ini :))

thanks to Kak Debpi yang udah buatin grup BeDaMOSociety ...

Langsung aja yah..
Semoga suka..

Enjoy it ------>

****CaGniLovers&DeChavers****

Agni melangkahkan kakinya dengan penuh emosi menuju kamar hotelnya. Amarahnya meluap-luap karena menghadapi kekasihnya itu.

” Aarrggghhh... Debo resek! ” Agni menghentak-hentakkan kakinya didepan kamar hotelnya. Cakka dari kamar sebelah merasa risih dengan keributan yang dibuat Agni. Cakka langsung keluar menghampiri Agni.

” Hey, lo kenapa, Ag? ” Cakka menghampiri Agni. Agni nampak masih emosi dengan semuanya.

” (memukul-mukul pundak Cakka) Debo resek! ”

” Auwauw... Gue Cakka! Bukan Debo, Ag. Jangan lampiasin amarah lo itu ke gue. ” Cakka menatap Agni. Agni terdiam dan menundukkan kepalanya. ” (memeluk Agni) Debo kenapa? ”

” Dia jahat, Kka! ” Agni menangis dipelukan Cakka. Cakka merasa kasihan melihat Agni seperti ini.

” (membelai rambut Agni) Debo jahat kenapa sama lo, Ag? ”

” D..debo ga sayang s..sama gue. ” jawab Agni terisak.

” Ga sayang gimana? Emang dia ada nyakitin kamu? ” Cakka semakin mempererat pelukannya pada Agni.

” Iya, dia ga sayang sama gue. Dia tega hianatin kasih sayang gue ke dia. ” Agni membalas pelukan Cakka dengan eratnya. Cakka tersenyum manis.

” Karena Ify? ”

” Ya, karena Ify. ” jawab Agni.

” Itu semua terjadi karena ide bodohnya Alvin. ” Cakka melepaskan pelukannya ke Agni. Agni menatap Cakka penuh dengan tanda tanya ? (<--)

” Maksud lo? ” Agni nampak kurang mengerti dengan maksud dari perkataan Cakka. Agni mengerutkan dahinya menatap Cakka kebingungan.

” Iya, ide bodohnya Alvin. Alvin yang mengakibatkan semua jadi seperti ini. ” jawab Cakka.

” Jadi... Alvin yang buat Debo jadi kayak gitu? ” Agni mengepalkan kedua tangannya. Kali ini, Agni emosi karena Alvin.

” Iya, Alvin. ”

” Alvin brengsek! Gue harus samperin Alvin. ”

” (menahan Agni) Eh... Jangan! Lo ga usah cari masalah sama Alvin. Bahaya. ” kata Cakka sambil menarik tangan Agni.

” Apa bahayanya? ”

” Bahaya! Alvin itu cowok nafsuan. Nafsunya tinggi banget kalo ngeliat cewek. ”

” (menghempaskan tangan Cakka) Terserah kata lo! Gue mau labrak Alvin. ” ucap Agni penuh emosi.

” (memeluk Agni) Plis, jangan! ” mohon Cakka.

” Lepas, Kka! Gue mau labrak Alvin. ” Agni meronta-ronta dalam pelukan Cakka.

” Gue ga akan lepasin sebelum lo janji ga akan labrak Alvin. ” kata Cakka mempererat pelukannya.

***

” Aaaaa... Tikussss. ” Acha berteriak keras dari kamarnya karena melihat tikus putih yang berjalan hendak menghampirinya. Deva dari kamar sebelah dengan cepat keluar dan masuk ke kamar Acha.

@kamar Acha

” Mana tikusnya? Mana mana? ” Deva melihat sekeliling kamar Acha. Acha berdiri diatas kursi dan masih menjerit-jerit ketakutan karena tikus.

” Tikus bukan markus! ” teriak Acha pada Deva. Deva hanya geleng-geleng kepala dan mengambil tikus putih yang ada didekat kursi tempat Acha berdiri.

” Ini tikusnya? ” tanya Deva sambil menyodorkan tikus yang dipegangnya ke arah Acha.

” Aaaa... Tikus. Buang itu! Buang! ” jerit Acha. Deva mengelus-elus tikus putih itu lalu membiarkan tikus itu pergi. Acha bernafas lega dan langsung memeluk Deva dengan erat.

” Aaaa... Thank you so much, Dev. ”

” (melepaskan pelukan Acha) ekspresi lo lebay. ”

” Apa? Capcay? Lo bawa capcay? Mana? Gue laper tau, Dev. ” ucap Acha ga nyambung.

” Ya ampun, cape deh! Lebay bukan capcay. ” teriak Deva ditelinga Acha.

” Oh, cabay. Ngapain lo ngomongin cabay? ” tanya Acha dengan wajah cengo dan nampak bingung.

” Huuhh... Capek ngomong sama lo! ” keluh Deva kesal.

” Oh, cepek? Gue ga punya duit cepek. ” Acha menepuk pundak Deva. Deva menepuk jidatnya dan sabar menghadapi cewek yang ada dihadapannya itu.

” Ehm, Cha... ”

” Apa? ”

” Itu nyambung. ” kata Deva kesal.

” Emang gue nyambung kok. ” Acha menjulurkan lidahnya ke Deva dan tak terima dengan apa yang diucapkan Deva.

” Bagus deh. Cha, gue mau ngomong semuanya ke lo. ”

” Ngomong apaan? ”

” Gue suka sama lo. ” ucap Deva.

” Apa? Cakka?Lo nanyain Cakka ke gue? Jelas dong gue suka sama Cakka. ” kata Acha yang semakin ga nyambung dengan apa yang diucapkan Deva. Deva menepuk jidatnya.

” Sialan... Sama aja gue ngomong sama tembok. ” keluh Deva.

” Ngapain lo ngomong sama tembok? ” tanya Acha.

” Tau ah gelap! ”

***

” Ish, lepasin, Kka! ” teriak Agni dengan kencangnya. Cakka memeluk Agni semakin erat dan tak dilepaskannya.

” Gue ga akan lepasin lo, Agni! ”

” Lepasin gue, Cakka. Lepas! ” kata Agni semakin meronta-ronta dipelukan Cakka.

” Lo berisik ya! Lama-lama gue cium juga lo. ” ucap Cakka.

” Idih, males! Mendingan juga gue dicium sama Rio daripada sama lo. ”

” (melepaskan pelukannya ke Agni) Hah? Lo suka sama Rio? ” tanya Cakka sambil menatap Agni.

” Siapa bilang? ”

” Itu barusan. ”

” Nggak tuh. ” sahut Agni.

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

" Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

" Enggak! Udah gue bilang enggak. Nyolot banget sih lo. ” ucap Agni penuh emosi.

” Maaf. ”

” Tumben lo ga sama Shilla. ” kata Agni tiba-tiba.

” Iya, Shilla. ”

” Mana gue tau! Gue kan bukan pacarnya Shilla. ” jawab Cakka.

” Oh... ”

” (memeluk Agni) Gue ngerasa nyaman dideket lo, Ag. ”

” (menatap Cakka)Nyaman? Maksud lo? ”

Cakka mempererat pelukannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Agni.

***

” Ngambek? ”

” Lalalala... ”

” Dev.. ”

” Hmhmhmhm... ”

” Gue suka sama lo, Dev! ” kata Acha dengan nada tinggi. Deva melotot ke arah Acha.

” Lo ngomong apa tadi? ” tanya Deva yang mulai ketularan ga nyambung.

” Emang gue ngomong apa? Gue ga ada ngomong kok. ”

” Anjrriiittt! Serius! Lo ngomong apa tadi? ” Deva mengguncangkan tubuh Acha dengan kerasnya.

” GUE GA ADA NGOMONG APA-APA. ” teriak Acha keras.

” Inget-inget, Cha! Plis. ” mohon Deva.

” Sumpah, gue ga inget apa-apa, Dev! ” jawab Acha.

” Shit! Sial, sial. ” gerutu Deva.

***

” Mmhhhh... ” Agni hendak bicara. Cakka menahan Agni dan tak melepaskannya.

’ Tuhan, hentikan. ’ batin Agni. Air mata perlahan-lahan menetes membasahi pipi Agni. Cakka langsung menjauh dari Agni.

” Sorry, Ag. ”

” Jahat lo, Kka! Kalo Debo tau bisa mampus gue. ” ucap Agni sambil menghapus air matanya yang mengalir.

” Dia kan ga ada disini. ”

” Iya, untung. Kalo ada bisa mampus gue. Huh.. ” dengus Agni kesal.

” Maaf, Ag. ”

” Whatever! ”

” Marah? ”

” Nggak! ”

” Ngambek? ”

” Nggak juga! ”

” Seneng? ”

” (melotot) Seneng dari hongkong! Gue ga suka tau. ” jawab Agni penuh emosi.

” Maaf, Ag. ” kata Cakka menunduk.

” Tau ah gelap! ” ucap Agni langsung meninggalkan Cakka.

Bersambung lalala...

Tunggu part selanjutnya...
Jangan lupa LIKE+COMENT..

Berawal dari MOS--Part 19A

Lohaaaa.....
Maaf ya ngaret...
Sibuk mau nulis novel soalnya.. :)
doain jadi aja yah...
Ini part 19A...
Spesial AlVia and ID..
Ntar part 19B ditunggu aja yah...

Semoga suka part ini...

Enjoy it --->

****** AlViaNosztaHolic&IfyDeboFanatics ******

“ Agni.... Ah! Udah! Pertanyaan lo itu ga penting. Males gue… ” ucap Agni langsung meninggalkan Debo.

“ Arrgghh! Hancur hancur semua. ” teriak Debo tak karuan.

Debo kembali masuk ke dalam hotel dan menuju kamarnya. Debo benar-benar tak mengerti dengan sikap Agni yang seperti ini. Ngebetein, ngeselin dan bukan seperti Agni yang Debo kenal.

Debo menghentikan langkah kakinya saat melihat Ify menangis di depan kamar.

“ Hey, Fy, kenapa kamu nangis? ”

Ify memandang Debo sesaat. Ify merasa hatinya benar-benar hancur saat ini karena Dimas.
“ Gue sakit hati, Deb! Dua kali gue sakit hati. ” jawab Ify. Air mata Ify terus-terusan mengalir. Debo bingung melihat cewek yang dihadapannya sedang menangis.

“ Tolong, Fy! Jangan nangis kayak gini. Gue ga bisa ngeliat cewek nangis. Lo jawab pertanyaan gue, Dimas itu ngapain lo? Dia siapa? ” tanya Debo.

“ (memeluk Debo) Dia... Dia mantan gue. Tapi, gue masih sayang sama dia, Deb! Sayang banget. ” jawab Ify.

” (membelai rambut Ify) Jangan nangis, Fy. Emang siapa yang mutusin? ” tanya Debo.

“ Gue yang mutusin, Deb! ” jawab Ify sambil berusaha tidak menangis.

“ (melepaskan pelukan Ify) Hah? Jadi lo yang mutusin? Kenapa lo mesti nangis? ” tanya Debo keheranan.

“ Yaiyalah gue putusin! Dia selingkuh. Tapi, gue masih sayang banget sama dia, Deb. ” jawab Ify menunduk.

” (melihat kiri-kanan) Ehm, Fy, mending bicaranya dikamar aja deh. Takut ntar si Agni ngeliat malah salah paham lagi. ” usul Debo.

” Hmm... Ya udah, yuk. ” ajak Ify sambil menarik tangan Debo ke kamarnya.

***

” Sebenernya.... Lo itu target cewek yang mau gue sakitin. ” jawab Alvin pada Sivia.

“ …… ”

“ Vi... ”

“  Jahat lo, Vin! Jadi gue cuma untuk target cewek yang mau lo sakitin, iya? Brengsek lo! ” bentak Sivia. Air mata Sivia menetes karena mendengar perkataan Alvin.

“ Vi... Itu dulu! Sekarang perasaan gue udah beda. Gue beneran sayang sama lo, Vi. ” jawab Alvin sambil merangkul Sivia.

“  Gue ga nyangka! Lo jahat banget sama gue, Vin. Lo sayang sama gue? Tapi apa buktinya? Lo jadi pacar gue aja ga ikhlas kan? Ngaku lo! ”

” Gue ga ikhlas? Tau darimana lo, Via? Gue bener-bener sayang sama lo. Apa perlu gue lompat dari gedung tingkat 100 biar lo percaya? ”

” Ga perlu! ”

” Terus mau lo apa? ” tanya Alvin.

” Gue mau lo tulus sayang sama gue! ” jawab Sivia.

” Gue tulus sayang sama lo, Vi. Sayang banget! ” balas Alvin sambil memegang tangan Sivia.

“ Iya, iya, aku percaya sama kamu, Vin. ” kata Sivia tersenyum.

“ Kamu tau ga, Vi? ”

” Apa? ”

” Kamu itu adalah cewek yang paling resek yang aku temuin di dunia ini. Maka dari itu, aku sayang banget sama kamu, Vi. ” jawab Alvin sambil semakin mendekatkan diri ke Sivia.

” Oh ya? Yakin tuh? ”

” Tentu dong! Kamu bener-bener cewek paling resek di muka bumi ini. ” jawab Alvin.

” (menoyor kepala Alvin) Kamu juga cowok paling resek yang pernah aku temuin! Cowok yang nafsunya tinggi. ” ucap Sivia.

” Emang dulu Sion gimana? ” tanya Alvin.

” Sion? ”

” Iya, Sion. ”

” Kalo dia sih cowok romantis... Bukan nafsuan kayak kamu. ” jawab Sivia.

” Bukan aku yang nafsuan! Tapi kamu yang bikin aku nafsu. ” kata Alvin.

” Bukan Shilla? ”

” Hah? Apa hubungannya sama Shilla? ”

” Kan kata temen-temen yang lain, kamu suka yang kayak Shilla. ” jawab Sivia.

” Terus kamu percaya omongan mereka? ”

” Percayalah. ”

” Emang siapa yang ngasih tau? ” tanya Alvin.

” Deva. ”

” Apa? Anak bayi itu? Dia yang ngasih tau tentang ini semua ke kamu? ”

” Iya, Deva yang ngasih tau semuanya. ” jawab Sivia.

” Jangan percaya! Dia itu kan tukang bohong. ” ucap Alvin.

” Masa sih? ”

” Ga percaya nih sama pacar sendiri? ”

” Percaya. ” jawab Sivia tersenyum.

” Vi... ”

” Hmm ”

” Kamu cewek tercantik yang pernah aku temuin. ” ucap Alvin.

” Bukan Shilla? ”

” Shilla lagi! Males jadinya. ” kata Alvin kesal.

” Vin... Maaf! ”

” Lalalala... ”

” Maaf, Vin. Aku ga tau kalo kamu marah tiap aku sebut nama Shilla. Maafin aku, Vin. ”

” Ga peduli! Cium dulu baru aku maafin. ” kata Alvin.

” Alviiinn... Maaf. ”

” Mau dimaafin ga? ”

” Huft, terpaksa nih! ” ucap Sivia sambil mendekat ke arah Alvin.

Alvin memejamkan matanya dan menghadap ke arah Sivia. Sivia mendekatkan wajahnya ke Alvin. Semakin dekat...semakin dekat... Hingga jarak mereka tak terpisahkan. Sivia memandang lurus ke Alvin. Alvin membuka matanya dan memeluk Sivia dengan eratnya.

***

@kamar Ify

” Mulai bicara. ”

” Gini... Dimas itu mantan gue. Dia selama ini ga ada kabar ke gue. Tiba-tiba, temennya ada sms gue dan bilang kalo Dimas selingkuh sama cewek yang namanya Nabila. ” jelas Ify.

” Terus terus? ”

” Terus, tadi dia hubungin gue dan ngejelasin kalo dia sama Nabila ga ada hubungan apa-apa. Tapi, gue kesel! Setelah gue nunggu sekian lama, dia baru hubungin gue. Ya udah, gue putusin aja dia. ” jelas Ify lagi.

” Emang lo percaya sama temennya Dimas itu? ” tanya Debo.

” Enggak. ”

” Terus kenapa lo bisa nuduh dia selingkuh? ” tanya Debo lagi.

” Dari gerak-geriknyalah. Dia ga pernah hubungin gue lagi. Terus, dia juga jarang sms gue. Dan temennya dia sendiri yang ngasih tau ke gue kalo dia selingkuh. ” jawab Ify.

” Hmm... Fy, boleh gue kasih saran ga? ”

” Boleh. Apaan? ”

” Gini, lo itu harusnya ga boleh ngambil keputusan yang buktinya belum pasti dan jelas. Kalo emang Dimas selingkuh, dia ga mungkin kan hubungin lo lagi? 见爱地, lo ga boleh ngambil keputusan tanpa ada buktinya. Lo masih sayang sama mantan lo itu kan? ”

” Hmm, iya, gue masih sayang banget sama dia. Gue juga belum bisa ngelupain kenangan gue sama dia, Deb. ” jawab Ify.

” Lo ada fotonya Dimas? ”

” Ada di HP gue. Tapi, HP gue rusak karena gue banting tadi. ” jawab Ify.

” Ya ampun! Emang lo ga punya foto yang dicetak? ” tanya Debo.

” Ada sih, buat apa? ”

” Gue pengen liat tampang itu cowok yang tega selingkuhin cewek secantik lo. ” jawab Debo.

” Lebay deh ah! Bentar gue cariin dulu. ” kata Ify.

” Yap. ”

Ify mengubrak-abrik tasnya. Biasanya, Ify selalu membawa foto Dimas kemana pun dia pergi.

” Nah, ini dia. ” gumam Ify.

” Udah ketemu? ”

” (menghampiri) Udah nih. ” kata Ify menyerahkan foto Dimas ke Debo.

” (melotot memandangi foto Dimas) Ini? MUHAMMAD DIMAS JAMAL MAHDI, kan? ” tanya Debo.

” Iya, kok lo tau? ”

” Wah, gila. Dia musuh bebuyutan gue waktu SMP. Dulu, waktu SMP gue pernah liat dia pacaran sama cewek namanya Afifah. ” jelas Debo.

“ Hah? Dulu waktu SMP dia playboy? ” tanya Ify.

“ Yaiyalah! Dulu itu dia terkenal populer disekolah karena dia playboy. ” jawab Debo.

“ Berarti bener kan kalo dia selingkuh sama Nabila? Uh, gue benci Dimas! ” gerutu Ify kesal.

” Eh, kalo selingkuh sama Nabila kan belum ada bukti, Fy. Lo jangan asal tuduh dia selingkuh kalo belum ada buktinya. ” jawab Debo.

” Terus gue harus gimana dong? ”

***

Alvin terus mempererat pelukannya ke Sivia. Hingga akhirnya....

” (melepaskan pelukannya) Auww.. ” rintih Alvin sambil memegangi lidahnya yang digigit Sivia.

” Rasain! Itu balasan gue. ” kata Sivia dengan senyum licik.
Alvin menarik wajah Sivia lagi dan mendekatkannya ke arahnya. Hembusan nafas Alvin tak karuan karena menahan sakit di lidahnya.

” (mendorong Alvin) Alviiinnn! Resek amat sih. ” kata Sivia sambil mengusap-usap bibirnya yang basah.

” Akhirnya lidah gue ga sakit lagi. ” ucap Alvin sambil nyengir.

” Ih, Alvin jahat sama Via. Alvin tega sama Via. ” kata Sivia kesal sambil melipat kedua tangannya didada.

” Pia ngambek sama Apin? Maafin Apin. ”

” Alvin resek! Cowok teresek didunia! ” ucap Sivia.

” Vi... Maaf. ”

” Huh... Ribet ya punya pacar kayak lo! ” bentak Sivia.

” Tapi sayang kan? ”

” Sayang sih sayang! Tapi ga mesti kayak gini juga kali. ” jawab Sivia.

” Marah nih? ”

” Nggak! Cuma kesel. ”

” Emang apa bedanya? ”

” Bedalah! Jangan bikin aku tambah kesel, Vin. ” jawab Sivia ketus.

” Vi... Maafin aku. ”

” Maaf? ”

” Iya. Maaf. ”

” Ada syaratnya. ” ucap Sivia.

” Apaan syaratnya? ” tanya Alvin.

***

” Minta maaf sama Dimas. ” jawab Debo.

” Buat apa minta maaf sama dia? Lo suruh gue balikan sama Dimas? ” tanya Ify.

” Enggak! Gue ga nyuruh lo buat balikan sama Dimas. Tapi, gue cuma nyuruh lo minta maaf sama dia. ” jawab Debo.

” Yakin? ”

” Yakin dong. ”

” Deb... ”

” Hmm,apaan? ”

” Lo sayang banget ya sama Agni? ” tanya Ify.

” Iya dong, sayang banget. ” jawab Debo.

” Oh... ”

” Emang kenapa? ” tanya Debo.

” Enggak. Cuma nanya aja. ” jawab Ify.

” Fy, soal yang waktu itu... Maaf ya. ”

” Waktu itu? Kapan? ” tanya Ify.

” Waktu itu, kejadian waktu itu. ” jawab Debo.

” Lupain aja! ” kata Ify.

” Lo marah ya karena kejadian itu? ” tanya Debo.

” Nggak kok. ”

” Hmm, bagus deh. ” ucap Debo.

” Heh? Bagus apanya? ”

” Iya... Bagus. Karena gue.... ”

***

” Syaratnya adalah lo harus loncat dari gedung tingkat 100. ” jawab Sivia.

” Hah? Yakin? ”

” Mau ga? ”

” Oke, siapa takut. Gue akan lakuin semuanya demi lo. ”

” Eh, ga usah! Gue cuma becanda. Jangan lakuin itu. ” ucap Sivia langsung memeluk Alvin.

” I Love You, Vi. ”

” I Love You too, Alvin. ”

Alvin memegang dagu Sivia. Sivia memejamkan matanya dan membiarkan Alvin mendekatinya.

Bersambung...

Tunggu part 19B spesial CaGni+DeCha :))

like+coment ya.. :)

Berawal dari MOS--Part 18

Halooooo...
Mohon maaf saya ngaret..
Ini part spesial aku buat.. :D
semoga suka ya...
Dan cerita ini makin ribet+berbelit belit sampai melilit...
Jadi jangan bosen baca ya...
Langsung aja ya...

Enjoy it ------>

***

" Kumpulin FB dan FG! " perintah Sivia.

Alvin menganggukkan kepalanya. Sivia menangis dalam kamar meratapi nasib dan penyesalannya. Sivia mengambil foto yang berada dibawah bantalnya. Dia menangis memeluk foto itu. Foto mantan kekasihnya yang masih Ia sayangi.

" Sion... Gue kangen sama lo! Lo dimana sekarang? Gue masih belum bisa ngelupain lo. " air mata terus-terusan jatuh membasahi pipi Sivia. Sivia sangat merindukan sosok mantan kekasihnya itu. Sivia mengingat kembali kejadia setahun yang lalu. Saat Sion meninggalkannya karena pertunangan.

FLASHBACK--ON

:: Aku jatuh cinta kepada dirinya, sungguh-sunggu cinta... Oh apa adanya ::
HP Sivia berdering. Sivia menatap layar HPnya.

------------------
memanggil...
My Love_Sion
------------------

Sivia tersenyum senang menatap layar HPnya. Lantas Ia mengangkat panggilan itu.

Sivia: Halo say, kangen ya?
Sion: (dengan nada bergetar) V...Vi... Kita ketemuan ditaman ya?
Sivia: Say, kamu kenapa? Kamu nangis? (cemas)
Sion: Aku ga apa-apa. Kita ketemuan sekarang! (menutup telpon)
Sivia: halo, halo, Sion.

Tuut...tuuuttt..tuuutt..

Sivia meletakkan HPnya kembali diatas kasur. Firasatnya buruk.
' Ya Tuhan... Ada apa ini? ' batin Sivia.

Sivia langsung memakai jaket dan pergi menuju taman. Sepanjang perjalanan, Ia terus berfirasat buruk.

Ditaman....
Sivia kaget melihat kekasihnya bersama seorang cewek. Sivia menghampiri kekasihnya itu.
PLAKKK--
Sivia menampar Sion. Sivia juga menatap tajam ke arah cewek disamping Sion.

" Jelasin ke aku! Dia siapa? " tanya Sivia pada Sion sambil menunjuk cewek itu.

" Dia... Dia calon tunangan aku, Vi. Maaf, aku bener-bener ga bisa nolak pertunangan ini. Mamaku ngancem bunuh diri, Vi! Aku ga mau dianggap anak durhaka. " jawab Sion menunduk.

" Hei... Aku Aren. " ucap cewek disebelah Sion.

" SIVIA! Pacarnya Sion! " bentak Sivia.

" Vi... Kita putus! " kata Sion.
Sivia menatap Sion dan langsung memeluknya.

' Ya Tuhan, bila masih ku diberi kesempatan. Izinkan aku untuk mencintainya. Namun bila waktu telah habis dengannya. Biarkan cinta hidup sekali ini saja. ' batin Sivia. Air mata tak kuasa lagi Ia tahan. Sivia benar-benar tak bisa kehilangan Sion.

” (melepaskan pelukan Sivia dan menghapus air matanya) Lupain aku untuk selamanya. Aku pergi, Vi! Semoga suatu saat kamu menemukan orang yang benar-benar sayang sama kamu. Permisi... ” Sion menarik tangan calon tunangannya dan meninggalkan Sivia yang menangis ditaman.

” SIIIOOOONNNNN! ”

FLASHBACK--OFF

” SIIOONN! Aku rindu sama kamu! Rindu banget, Sion! ” Sivia berteriak.

Dari luar kamar, anak-anak Five Boys dan Five Girls mendengar teriakan Sivia. Mereka langsung masuk ke kamar Acha.

” Sivia... ”

” Sion... Gue kangen! Gue kangen sama lo. ” Sivia terus-terusan menyebut nama Sion. Alvin yang sedaritadi melirik Sivia merasa panas.

” Panas...panas...panas hati ini. ” ucap Alvin. Sivia menoleh. Dia melihat Alvin adalah Sion. Sion yang dirindukannya selama ini.

” Sion. ” panggil Sivia pada Alvin. Sivia beranjak dari tempat tidur dan langsung memeluk Alvin.

” Sion... Gue kangen! ” kata Sivia semakin mempererat pelukannya.

” Vi... Dia Alvin! Bukan Sion yang nyakitin lo itu. ” kata Agni.

” Dia Sion! ” bentak Sivia.

” Vi... ” panggil Alvin. Sivia mundur 3 langkah dan baru menyadari bahwa cowok yang dipeluknya adalah Alvin.

” Alvin! ngapain gue meluk lo? Sion mana? Dimana dia? ” tanya Sivia.

” Vi... Sion cuma masa lalu lo! ” bentak Shilla.

” Enggak! Tadi Sion ada disini nyamperin gue. Gue pengen ketemu Sion! Lo semua sembunyiin Sion dimana? Dimana Sion? ” tanya Sivia dengan nada tinggi.

” SION UDAH LUPAIN LO, SIVIA! LO GA USAH INGET DIA LAGI! ” bentak Alvin pada Sivia. FG menenangkan Sivia.

” Vi... Udah, lupain Sion! ” kata Ify.

” Gue ga bisa! Gue ga bisa lupain Sion. Gue... Gue ga sanggup! ” ucap Sivia sambil menangis.

” Vi... Cowok kayak dia ga pantas diingat! Lupain, Vi! Lupain! ” ucap Shilla.

” Lupain apaan sih? ” tanya Acha.

” (membekap mulut Acha) Sst, Acha! Kalo ga tau permasalahan dimohon diem! ” kata Deva lembut.

” Emang si Sion itu ngapain Sivia sih? ” tanya Alvin penasaran.

” Dulu itu, Sivia punya pacar namanya Sion. Tapi, disaat anniversary mereka setahun... Sion ninggalin Sivia! Karena dia dijodohin sama cewek yang namanya Aren. ” jelas Agni.

” Apa? Aren? ” tanya Debo.

” Lo kenal? ” tanya Ify.

” Aren sialan! Gue benci Aren! ” teriak Sivia.

” Aren... Aren mantan gue. Berarti, waktu Aren putusin gue... Dia ditunangin sama Sion? ” tanya Debo.

” Apa? Lo mantannya Aren? ” tanya Sivia.

” Waduh, jadi kacau gini sih. ” kata Agni.

” Gawat... Gawat! ” kata Cakka.

” Iya, gue mantannya Aren! ” jawab Debo.

” STOP! STOP! STOP! ” teriak Shilla.

Semua memandang Shilla.
” Apa? ”

” Kita datang kesini bukan untuk bahas Sion atau Aren! Tapi, kita datang kesini mau ngebahas permasalahan Alvin-Sivia! ” jawab Shilla. Alvin dan Sivia saling berpandangan. Lalu mereka menunduk.

” Kenapa kalian ngelakuin ’ HUBUNGAN INTIM? ’ ” tanya Agni mulai angkat bicara. Debo dan Ify ikut saling berpandangan.

” Oya, Debo sama Ify juga! ” kata Cakka. Debo menatap Cakka. Agni nampak kaget mendengar perkataan Cakka.

” Debo sama Ify? ” tanya Agni dengan emosi yang sudah mencapai ujung tanduk.

” Ag, gue bisa jelasin. ” ucap Debo.

” Iya, Ag, Debo sama Ify juga ngelakuin hal yang dilakuin Alvin dan Sivia! ” jawab Rio sambil menatap sinis Debo.

” (mendorong Rio) Eh, gue tau kalo lo suka sama Agni! Tapi, kenapa lo pengen hancurin hubungan gue sama Agni? Kenapa Rio? Kenapa? ” tanya Debo.

” Murahan! ” sindir Agni pada Ify.

” Aduh, Debo...Agni! Kalian jangan kayak gini dong! Lo lagi, Ag. Lebay amat sih! ” ucap Cakka.

” (menatap Cakka) GUE PACARNYA DEBO! ” bentak Agni.
Semuanya terdiam menatap Agni.

” Apa lo semua? SIALAN LO SEMUANYA! ” bentak Agni langsung pergi meninggalkan kamar Acha.

” Ag... ”

” (menatap Cakka) GUE BENCI LO, CAKKA! ” kata Debo langsung beranjak mengejar Agni.

Semuanya terdiam. Permasalahan tiada henti terjadi.
” FIVE GIRLS BUBAR! ” teriak Ify langsung keluar kamar.

” FIVE BOYS BUBAR! ” teriak Rio ikut keluar dari kamar.
Mereka menyebar pergi. Semuanya kacau karena acara study tour. Hanya Alvin dan Sivia yang masih dikamar itu. Alvin mendekat ke arah Sivia. Semakin Alvin mendekat, Sivia terus menggeser badannya. Hingga akhirnya, Sivia tak bisa berkutik. Sivia menempel ditembok dan mendorong Alvin agar tidak mendekatinya.

” Jauh lo! ” teriak Sivia. Alvin menahan kedua tangan Sivia. Alvin semakin mendekatkan diri ke Sivia. Dan.....

CUPP... slurrpph(?) #abaikan

Alvin merasakan hembusan nafas Sivia diwajahnya. Tiba-tiba...
” (mendorong Alvin) Auuww... Lidah gue sakit! ” Sivia merintih kesakitan karena lidahnya digigit Alvin. Alvin daritadi hanya tersenyum melihat cewek yang dihadapannya itu.

” Sakit ya, Vi? ” tanya Alvin.

” Akit anget. ” ucap Sivia tak karuan karena memegangi lidahnya yang sakit.

” Mau ga sakitnya ilang? Sini, gue cium. ” kata Alvin.

” Olah. ” kata Sivia masih memegangi lidahnya yang sakit.

” Sakit banget ya, Vi? Sorry. ” kata Alvin.

” Kelual, kelual! ” usir Sivia pada Alvin. Alvin manyun dan langsung pergi meninggalkan Sivia. Sivia terduduk dikamar Acha dan masih memegangi lidahnya.

***
Agni melirik sedikit-sedikit ke belakang. Dia melihat Debo yang terus-terusan mengejarnya. Agni semakin mempercepat langkahnya. Debo pasrah dan berhenti mengejar Agni. Nafasnya terasa hampir putus. Debo melihat sekeliling. Pandangannya tertuju pada Zahra yang sedang menangis. Debo memegangi dadanya sambil berjalan menghampiri Zahra.

” (menepuk pundak Zahra) Hey, kak, kenapa nangis? ” tanya Debo. Zahra nampak kaget melihat Debo dihadapannya. Dia langsung menghapus air mata yang menetes membasahi pipinya. Debo tersenyum menatap Zahra.

” (duduk disamping Zahra) Kalo mau nangis, nangis sepuasnya sampai kakak tenang. ” ucap Debo tersenyum.

” Hiks... (mulai menangis) Iel, Iel selingkuh. ” jawab Zahra sambil menangis.

” Hah? Kok bisa? ” tanya Debo.

” Ga tau. Dia selingkuh sama anak peserta MOS. ” jawab Zahra menunduk.

” Yakin? Emang ada buktinya? ” tanya Debo lagi.

” Kakak liat sendiri! Dia berduaan sama cewek itu dihalaman hotel. ” jawab Zahra.

” (merangkul Zahra) Kak, kalau belum ada bukti yang jelas, jangan asal nuduh Kak Gabriel selingkuh. ” kata Debo.

Dari kejauhan, sepasang mata memperhatikan Debo dan Zahra. Emosinya tak kuasa ditahan. Ia menghampiri Debo dan Zahra.
” Debo... ”

” Agni... ”

” Eh, kok kamu disini? ” tanya Zahra pada Agni.

” Seharusnya gue yang nanya, ngapain lo sama cowok gue? ” tanya Agni balik sama Zahra.

” Ag, gue cuma... ”

” Diem! Ini masalah gue sama kakak kelas ga tau diri ini! ” ucap Agni dengan sinisnya.

” Oh, jadi lo berdua pacaran? ” tanya Zahra.

” Iya. ”

” Gue bukan pembina MOS kalian lagi! Jadi kalo mau pacaran, terserah! ” kata Zahra.

” Baguslah! Mendingan lo pergi deh, Kak! ” suruh Agni.
Zahra memandang sinir ke arah Agni. Agni ikut-ikutan memandang sinis Zahra. Zahra langsung pergi meninggalkan tempat itu. Debo memandang Agni dari ujung kaki hingga ujung rambut.

” Ag... Agni. ” panggil Debo dengan tatapan manja.

” Plis deh... Jangan mandang kayak gitu! Manja banget. ” ucap Agni.

” Agni... Gue mau itu. ” kata Debo.

” Hah? Apaan? ” tanya Agni.

” Cium. ” jawab Debo dengan manjanya.

” Bekasnya Ify ya? Males! ” kata Agni berlari meninggalkan Debo.

” Ag... Tunggu! Gue ga pernah cium Ify kok. ” jawab Debo langsung mengejar Agni.

***
BRAKKK!
Cakka mendobrak pintu kamarnya. Emosinya kacau karena Five Boys bubar. Cakka meraih BB-nya. Air mata tiba-tiba menetes membasahi pipinya. Terlihat wallpaper HP-nya. Foto disaat Cakka dan anak Five Boys lainnya ceria bersama-sama. Kini, mungkin semua hanya tinggal kenangan.
” Debo, Deva, Rio, Alvin... Gue pengen kita seperti dulu lagi. ” kata Cakka sambil menatap layar BB-nya. ” Gue harus bisa balikin Five Boys seperti semula. Semua terjadi karena ulah gue! ” Cakka merebahkan tubuhnya dikasur dan memejamkan matanya sejenak. Dalam mimpinya, Ia bermimpi bahwa Five Boys saling bermusuhan satu sama lain.
In a Cakka dream.

” Dasar cicak! ”

” Resek lo. Kebo! ”

” Dasar cina blangsak! (?) ”

” Dasar pesek! ”

” Dasar bayi! ”

” Anggap kita ga pernah kenal!! ”

------------------

Tiba-tiba Cakka terbangun dari mimpinya. Ia memegangi dadanya. Pandangannya melirik seluruh sudut kamar hotel. Lagi-lagi Cakka menangis. Dia mengingat-ingat mimpi yang baru saja dialaminya.
’ Ya Tuhan... Apa arti mimpi itu? Aku mohon, jangan pisahkan aku dengan sahabat-sahabatku. ’ batin Cakka.

***
Tok...tok...tok...
Rio mengetuk pintu kamar Ify. Ify berjalan dari tempat duduknya dan langsung membukakan pintu. Ify kaget melihat Rio didepan kamarnya.

” Rio... ”

” (menahan tangan Ify) Fy, gue mau bicara!” kata Rio.

” Ga ada yang perlu dibicarain! ” bentak Ify.

” (mencengkram tangan Ify) Ini menyangkut Debo dan Agni! ” ucap Rio.

” (menatap Rio) Ada apa sama mereka? Agni nyakitin Debo? Iya? ” tanya Ify.

" Bukan! Maksud kedatangan gue kesini, kita mesti kerja sama buat ngancurin hubungan mereka. 4 minggu lagi, lo bakal ngandung anaknya Debo kan? Makanya... Kita harus ngancurin hubungan mereka. " jelas Rio.

" Hah? Emang gue bakal hamil? Ya ampun... Bego gue! Gue setuju! Pokoknya kita harus pisahin Debo sama Agni. " ucap Ify sambil tersenyum licik. " Tapi, gimana caranya? "

" Gini... Psstt...psssttt...pssttt... Gimana? " tanya Rio sambil menaikkan kedua alisnya.

" Apa ga berlebihan, Yo? Gue ga mau sebenernya nyakitin Agni. " jawab Ify menunduk.

" Tapi, cuma ini satu-satunya cara buat misahin mereka! " kata Rio.

" Hmm... Tapi, kalo gagal gimana? Dan kalo mereka tau ini rencana kita gimana? " tanya Ify.

" Lo tenang aja! Ga akan gagal kok. Lo tinggal ikutin aja rencana gue, gimana? " kata Rio.

" Oke, ga masalah buat gue. " ucap Ify.

" Kita mulai rencana dua hari lagi. " kata Rio.

" Hah? Dua hari lagi? Di Bali? "

" Iya, di Bali. Disana saat yang tepat buat ngehancurin hubungan Debo sama Agni. " jawab Rio.

" Yakin lo? "

" Kok lo ngomong gitu? "

" Nggak! Cuma... Gue ngerasa kalo di Bali bukan saat yang tepat buat ngancurin hubungan mereka. " jawab Ify.

" Ya, terus dimana? Bandung, Jogja, Surabaya? " Rio tak memperdulikan Ify dan langsung kembali ke kamarnya.

***
Alvin berjalan-jalan mengelilingi hotel. Tapi, Alvin menghentikan langkahnya saat melihat Gabriel dengan orang asing yang tampaknya bukan peserta MOS. Alvin mendengarkan samar-samar pembicaraan Gabriel dengan orang asing itu.

" Kak... Plis, ijinin aku bertemu Sivia. Aku Sion, Kak! Mantannya Sivia. Aku datang kesini mau minta maaf sama dia, kak. " ucap orang asing itu. Alvin terbelalak kaget mendengar ucapan orang asing yang bersama Gabriel.
' Oh, jadi orang itu yang namanya Sion. Dia yang udah buat cewek gue menderita selama ini. Awas kalo dia berani ngedeketin cewek gue lagi! ' batin Alvin. Alvin kembali mendengarkan percakapan antara Gabriel dan Sion.

" Hmm... Kamu kok bisa tau kalo Sivia ada disini? " tanya Gabriel.

" Ehm, aku tau dari fb yang namanya ALVIN JONATHAN, dia pernah update status kayak gini ' Sayang Sivia Azizah, I Love Hotel Idola.' Makanya aku tau kalau Sivia ada disini. " jawab Sion. " Bisa aku ketemu Sivia, kak? Please! "

Alvin keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menghamppiri GabrielSion. Alvin memandang Sion dari ujung rambut hingga kaki.

" Oh, jadi lo yang namanya Sion? Cowok yang tega ninggalin ceweknya demi pertunangan? " tanya Alvin sambil menatap sinis Sion.

" Pergi ah! " ucap Gabriel langsung meninggalkan AlvinSion.

" (menatap Alvin) Lo siapa? Tau darimana lo tentang cerita itu? " tanya Sion.

" Kenalin... Gue Alvin Jonathan! Pacarnya Sivia. " jawab Alvin.

" Oh, jadi lo yang namanya Alvin Jonathan? Sivia mana? " tanya Sion.

" Iya! Mau ngapain lo nyariin cewek gue? Dia itu udah lupain lo! " jawab Alvin.

" Gue cuma mau minta maaf sama dia. " kata Sion.

" Minta maaf? Sivia ga akan maafin cowok kayak lo! " bentak Alvin.

" Berisik lo! (mendorong Alvin) Gue mau ketemu Sivia! " ucap Sion langsung meninggalkan Alvin yang terjatuh.

***
Sivia masih merasakan perih di lidahnya. Saat itu juga, Acha memasuki kamarnya dan kaget melihat Sivia.

" Huaaa...sivia! "

" Acha... Kok lo disini? " tanya Sivia.

" Hah? Gue salah kamar ya? Sory! " kata Acha beranjak pergi.

" (menahan Acha) Eh, gue kali yang salah kamar. Kamar lo disini kok. " ucap Sivia.

" Hah? Gue sama lo kembar? " tanya Acha.
Sivia mendengar langkah kaki yang mendekati kamar Acha.

" Sivia...Sivia... "

Sivia terperangah kaget mendengar suara yang didengarnya. Sivia langsung keluar dari kamar Acha dan bergegas menghampiri suara itu.

" SION! "
Sivia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sion yang berdiri dihadapannya. Dari kejauhan, Alvin datang.

" (menarik Sion) Eh, pergi lo darisini! " bentak Alvin pada Sion.

" (mendorong Alvin) Lepasin Sion, Vin! " ucap Sivia pada Alvin.

" Vi... " panggil Sion.

" Mau apalagi lo? Mana tunangan lo itu? " tanya Sivia.

" Aren... Aren ninggalin gue semenjak mama gue meninggal. " jawab Sion sambil menunduk.

" Ehm... Ehm, kacang, kacang! Murah... Cuma 500rupiah! " ucap Alvin. Tapi, Sivia tetap tak memperdulikan Alvin.

" Oh, lo baru nyamperin gue setelah Aren pergi? Sayangnya, gue udah lupain lo! Dan sekarang... Hati gue cuma untuk Alvin! " kata Sivia.

' Ya Tuhan, terima kasih engkau telah membuka hati Sivia untukku. ' batin Alvin.

" Jadi, ga ada kesempatan kedua untukku, Vi? " tanya Sion.

" Sayangnya... Ga ada! " jawab Alvin.

" Diem deh, Vin! " bentak Sivia pada Alvin. " Kesempatan kedua? In your dream, boy! "

" Vi... Maafin kejadian masa lalu. " kata Sion menunduk.

" Lo cuma masa lalu gue! Mendingan lo lupain gue, Sion! " ucap Sivia.

" Tapi.... "

" LUPAIN GUE! " bentak Sivia.

" (mendorong Sion perlahan) Plis, jangan buat Sivia terbebani! Pergi dulu. " kata Alvin.

" Ya udah... Titip Sivia! " ucap Sion langsung meninggalkan AlVia.
Sivia memegangi kepalanya. Pikirannya terasa kacau.
'BRUK'. Tubuh Sivia ambruk seketika. Alvin panik dan langsung membawa Sivia ke kamarnya.

***
” Aarrgghh! Gue pusing! ” teriak Shilla. Rio dari kamar sebelah mendengar teriakan Shilla. Rio keluar dari kamarnya dan menuju kamar Shilla.

Tok..tok...tok...
Rio mengetuk pintu kamar Shilla.
” Siapa disana? ” tanya Shilla dari dalam kamar.

” Rio... ”
Shilla membukakan pintu kamarnya untuk Rio. Shilla langsung membawa Rio ke kamarnya.

” Ada apa, Yo? ” tanya Shilla mulai angkat bicara.

” Seharusnya gue yang nanya sama lo, lo kenapa teriak? ” tanya Rio.

” Gue dijodohin! Dan lo tau siapa yang dijodohin sama gue? ”

Rio menggeleng. ” Siapa? ”

” Debo. ” jawab Shilla.

” Apa?! Dijodohin sama Debo? Kok bisa? Ditunangin atau dinikahin? ” tanya Rio beruntun.

” Gue ga tau, Rio! Dinikahin! Sebulan lagi gue bakal dinikahin sama Debo. ” jawab Shilla menunduk.

” Terus sekolah lo gimana? ” tanya Rio lagi.

” Gue bakal berhenti sekolah sama Debo juga. ” jawab Shilla.

” Aduh, kok jadi kayak gini sih? Emang ga bisa ditolak ya? ” tanya Rio.

” Ga bisa... Gue bisa diusir kalo nolak. ” jawab Shilla lagi.

” Shill, yang sabar ya. ” kata Rio menenangkan Shilla.

” Gue ga mau nikah, Yo! Gue masih pengen sekolah! ” ucap Shilla. Perlahan-lahan air mata jatuh membasahi pipinya. ” Bantu gue batalin pernikahan ini, Yo! ” lanjut Shilla.

” Sebulan lagi ya? Hmm... ”

” Iya sebulan lagi. ” jawab Shilla.

” Ify. ” kata Rio.

” Hah? Kok Ify? ” tanya Shilla.

” Iya, cuma Ify yang bisa batalin pesta pernikahan lo sama Debo. ” jawab Rio.

” Yakin lo? ” tanya Shilla.

***
Agni melihat sebuah gitar. Dia duduk dihalaman hotel sambil memainkan gitar dan menyanyi. Debo mengintip dari balik pohon.

Aku memang terlanjur mencintaimu...
Dan tak pernah ku sesali itu..
Seluruh jiwa rela ku serahkan...
Mengenggam janji setiamu..

Ku mohon jangan jadikan semua ini...
Alasan kau menyakitiku...
Meskipun cintamu tak hanya untukku...
Tapi cobalah sejenak mengerti...

Bila...rasaku ini rasamu...
Sanggupkah engkau...
Menahan sakitnya terhianati cinta yang kau jaga...
Coba...bayangkan kembali...
Betapa hancurnya hati ini...
Kasih...
Semua telah terjadi...

Aku memang terlanjur mencintaimu...

------------------

Tak terasa air mata menetes membasai pipi Agni. Debo dari balik pohon langsung menghampiri Agni.

” (memberikan sebuah sapu tangan) Jangan nangis dong! Buktiin kalo kamu bukan cewek yang lemah. ” kata Debo sambil tersenyum. Agni menoleh ke arah Debo.

” (mengambil sapu tangan itu dan memakainya) Gue bukan cewek yang kuat! Lagu tadi itu buat lo, Deb! Lo tega nyakitin hati gue. ” kata Agni menangis.

” Hey, Ag, emang gue nyakitin lo gimana? Gue ga ada selingkuh, Ag! ” kata Debo.

” Ucapan dari Rio itu bener? ” tanya Agni.

” ...... ”

” Jawab! Bener ga? ”

” ........ ”

” (mendorong Debo) Ternyata.... Lo emang ga pernah suka sama gue! Jahat lo, Deb! ” bentak Agni.

” (memeluk Agni) Ag, semua ucapan Rio emang bener. Tapi, gue nyesel Ag! Plis, lo jangan kayak gini ke gue. Gue sayang sama lo, Ag. ” jawab Debo.

” Lo pasti tinggalin gue kan kalo Ify hamil? Gue ga mau kehilangan lo, Deb! ” ucap Agni.

” (melepaskan pelukannya lalu menunduk) Iya, gue harus tanggung jawab atas perbuatan gue, Ag. Maafin gue, Ag. ” kata Debo.

” Gampang banget lo ngomong maaf! ” bentak Agni.

” Terus? Lo mau mutusin gue? ” tanya Debo.

” (menatap Debo) Enggak! Gue ga mau putus sama lo. ” jawab Agni.

” Terus? ”

” Buktiin kalo lo sayang sama gue! ” jawab Agni.

” Mau bukti? ” tanya Debo.

” Iya. ”

cuupp... Slurrpph(?) #abaikan

" Itu bukti kalo gue sayang sama lo! " ucap Debo.

" (memegangi bibirnya) Katanya ga mau bekas Rio! Tapi, asal nyosor aja. " kata Agni langsung manyun.

" Becanda, Ag! Gue ga peduli, mau bekas Rio atau siapapun! Karena lo pacar gue. " ucap Debo tersenyum.

" (memeluk Debo) Agni sayang banget sama Debo. Agni ga mau Debo pergi ninggalin Agni! Agni takut Debo benci sama Agni. Agni ga mau semua itu terjadi. " kata Agni.

" Debo juga sayang sama Agni. Debo janji! Debo ga akan tinggalin Agni. Tapi, Agni juga jangan tinggalin Debo ya? " ucap Debo sambil mengelus rambut Agni.

" Agni ga akan ninggalin Debo! Agni janji. " jawab Agni tersenyum.

" Agni suka sama Rio? " tanya Debo tiba-tiba.

" Jawab Aja, Ag. "

" Agni.... "

***

" Ih, itu orang main ninggalin gue! Tadi dia yang ngajakin untuk ngancurin hubungan Debo-Agni! Dasar Rio stress. " ucap Ify kesal.

:: cinta...cinta...cinta lakukan dengan cinta:: (nada dering HP Ify)
Ify nampak kaget saat menatap layar HPnya.

------------------
memanggil...
Dimas :)
------------------

' Dimas? Kenapa dia baru hubungin gue sekarang? ' batin Ify.
Ify tak pikir panjang. Ia langsung mengangkat telpon itu.

Ify: (dengan nada tinggi) Halo, pacarku sayang. Kemana aja kamu selama ini? Abis selingkuh ya sama Nabila? Brengsek lo!
Dimas: Fy, aku bisa jelasin.
Ify: Gue ga butuh penjelasan dari lo! Gue denger banyak cerita dari temen-temen lo bahwa lo selingkuh sama Nabila. (dengan nada membentak)
Dimas: Fy, aku ga pernah selingkuh sama Nabila.
Ify: Whatever you say! Jangan hubungi gue lagi! Gue udah anggap hubungan kita berakhir!
Dimas: Tapi, kita belum putus secara resmi, Fy!
Ify: Terserah! Gue udah anggap kita putus! Makasih selama ini udah ada disisi gue. (menutup telpon)
tuuttt...tuuttt...tuuttt...

Ify membanting HPnya. Emosinya meluap-luap karena Dimas.
" Gue benci Dimas! " teriak Ify.

***
Alvin membaringkan Sivia diatas kasurnya. Alvin memandangi Sivia dari ujung kaki hingga kepala.
' Diliat-liat, Sivia cantik juga. Duh, naik lagi kan. " batin Alvin. Alvin mendekat ke arah Sivia. Sivia langsung tersadar dari pingsannya.

" Alvin, mau ngapain lo? " tanya Sivia yang baru tersadar.

" Vi, lo masih sayang sama Sion? " tanya Alvin.

" Kenapa lo nanya kayak gitu? " tanya Sivia balik.

" Jawab aja! "

" ........ "

" Jawab atau gue cium? " ancam Alvin.

" Iya, gue jawab! Gue masih sayang sama Sion. " jawab Sivia.

" Seberapa besar rasa sayang lo ke Sion dibanding sama gue? " tanya Alvin lagi.

" Hah? Maksud lo? "

" Iya, jawab! Lebih sayang ke Sion atau gue? "

" Gue lebih sayang sama lo dibanding Sion! Karena lo selalu ada buat gue. Beda sama Sion. " jawab Sivia.

" Ah, yang bener? " tanya Alvin.

" Serius? Bukan lebih sayang sama Sion? " goda Alvin.

" Alvin percaya Sivia engga nih? "

" Alvin ga percaya sebelum ada bukti! " jawab Alvin.

" Mau bukti? "

" Mau dong. "

" Itu yang kamu lakuin sebelum-sebelumnya ke aku. Aku ga nolak karena aku sayang sama kamu. " jawab Sivia.

" Kurang ah. " kata Alvin.

Cuupp..(?)
Sivia mencium pipi kanan Alvin sebagai pertanda sayangnya pada Alvin. Alvin memegangi pipinya.

" Ini buktinya kalo kamu sayang sama aku? " tanya Alvin.

" Iya, sayang. " jawab Sivia.

" (memeluk Sivia) Makasih Vi, kamu udah nyadarin aku! Aku janji ga akan nyakitin kamu. " kata Alvin tersenyum.

" (melepaskan pelukan Alvin) Beneran, Vin? Kamu tulus sayang sama aku? " tanya Sivia.

" Beneran, sayang dan cinta sama kamu. Kamu mau tau cerita sebenernya? " tanya Alvin.

" Cerita apa? "

" Mau tau ga? "

" Mau...mau. " jawab Sivia.

" Sebenernyaa..... "

***
Deva mengutak-atik laptopnya. Ia mengetik alamat URL di Mozila Firefox. www.facebook.com. Dia memasukkan alamat e-mail dan passwordnya. Matanya terbelalak kaget saat melihat beranda.

Cakka Nuraga Fb
Gue sayang kalian! Tolong kembali.
2 menit yang lalu. Suka. Komentar
Alvin Jonathan dan 4orang lainnya menyukai ini.
Alvin Jonathan Fb sayangnya itu takkan terjadi
1 menit yang lalu. Suka
Mario Stevano Fb kayaknya harus ganti nick deh!
55 detik yang lalu. Suka.

Deva menatap layar laptopnya lalu mengupdate status.

Deva Ekada Fb Ketika persahabat harus berakhir.
Beberapa detik yang lalu. Tidak suka. Komentar
anda menyukai ini

Deva menutup kembali laptopnya. Tak sanggup rasanya dia melihat semua yang terjadi. Deva ingin sekali persahabatannya tak berakhir seperti ini. Deva benar-benar bingung dengan semuanya. Disatu sisi, Deva ingin Five Boys kembali seperti dulu. Disisi lain, Deva merasa bahwa persahabatannya hancur semenjak mengenal Five Girls.
" Argh!! Gue mau Five Boys seperti dulu! " teriak Deva. " Gue harus balikin Five Boys seperti semula. "

***
" Gue yakin seyakin-yakinnya! Cuma Ify yang bisa ngebatalin pernikahan lo sama Debo. " jawab Rio sambil menatap Shilla.

" Tapi, gimana caranya? " tanya Shilla.

" Debo udah tau tentang pernikahan ini? "

Shilla menggeleng. " Sepertinya belum. Soalnya dia masih baik-baik aja sama Agni. " jawab Shilla.

" Kasian Agni! Dia harus sakit hati kalo Debo ninggalin dia. " ucap Rio.

" Terus gimana, Rio? "

" Terpaksa! Sebelum pernikahan, Debo sama Agni harus putus! Gue sama Ify udah ngatur rencana buat ngehancurin hubungan mereka. " jawab Rio.

" Caranya gimana? "

" Gini... Psstttt..pssttt..pssssttt.. Gimana? " tanya Rio sambil menaikkan kedua alisnya.

" Sumpah lo bakal lakuin itu? " tanya Shilla memastikan.

" Iya, serius! Cuma itu satu-satunya cara biar Debo sama Agni putus.

" Kenapa lo pengen banget ngancurin hubungan Debo-Agni? "

" Karena gue suka sama Agni. "

" Lho?! Bukannya sama Ify? " tanya Shilla.

" Itu dulu, sekarang udah enggak! " jawab Rio.

" Emang apa sih yang lo suka dari Agni? " tanya Shilla.

*************

BERSAMBUNG..

- ALVIA? wowowo...sion! Wowowo... Sion si penganggu.

- BoNi? RiFy jahat nih!

- Five Boys sama Five Girls bubar? :O

- DeCha? Belum

- Cakka? Yuk, dukung cakka.. :D

- Shilla? Dinikahin sama Debo?

- Dimas? Kembali lagi? --'

penasaran???
Penasaran ga??
Plis, YANG UDAH BACA DILIKE yah...

Comentnya yang panjaaaaaaaanngggg!!
Makasooyy...

Salam: Ni Putu Ayu Wina Laksmita Dewi

Berawal dari MOS--Part 17

Haloooo...
Ini lanjutannya.. :)
semoga suka ya...
Jangan lupa LIKE+COMENT..

***

Agni menatap Debo. Emosinya sudah mencapai stadium akhir(?). Bagaimana tidak emosi? Cowok yang disayanginya berpelukan dengan sahabatnya sendiri. Debo mencoba menjelaskan apa yang sebenarnya yang terjadi. Akan tetapi, Agni sama sekali tidak mau mendengarkan perkataan Debo.

" Ag, bisa gue jelasin kok. " kata Ify mencoba menjelaskan pada Agni.

Agni menatap Ify. Tangannya mengepal hendak menampar Ify. Debo berdiri dihadapan Agni. Dia mencoba menenangkan emosi Agni.

" Ag... Plis! Ify ga salah. " kata Debo menahan kedua tangan Agni.

" Berisik! Ini masalah gue sama sahabat gue. Lo ga usah ikut campur!! " bentak Agni pada Debo.

" Ag, gue ini pacar lo! Dan Ify sahabat lo. Gue ga mungkin selingkuh sama dia. Karena gue.... "

" Karena lo ga pernah suka sama gue kan? Jahat ya lo! "

" Ag, Debo datang kesini buat nenangin gue! Gue sakit hati karena Rio suka sama lo! Puas! " bentak Ify.

Agni terdiam membisu dan menunduk setelah mendengar penjelasan Ify. Ify ikut-ikutan emosi karena Agni. Debo bingung menghadapi dua orang dihadapannya itu.

" RIO! " Debo berteriak memanggil nama Rio.

" Ngapain lo manggil nama dia? " tanya Ify dan Agni serempak.

Rio yang merasa dipanggil namanya, dengan segera mengarah ke sumber suara. Rio lewat didekat Debo, Ify dan Agni.

" Permisi... Numpang tanya, tau ga siapa yang manggil gue? " tanya Rio.

" RIIOOOO!! " Agni dan Ify langsung menjambak rambut Rio dan menganiayanya. Debo melerai Ify dan Agni.

" STOP! " teriak Debo.

Ify dan Agni menghentikan aksinya dan menatap Debo.

" Gue salah apa sih? Sakit tau! " kata Rio sambil memegangi sudut bibirnya yang biru akibat tonjokan Agni.

" Lo salah besar! Siapa suruh lo suka sama gue? Gara-gara lo gue hampir putusin Debo tau! " bentak Agni pada Rio.

" Gara-gara lo, Ify jadi nangis terus! " bentak Debo ikut-ikutan.

" Oh, gara-gara gue? Gue penyebabnya? Hahaha, ya udah. BUNUH GUE SEKARANG! " ucap Rio.

***

Alvin menunduk. Cakka menatap Alvin menunggu jawaban darinya.

" Ngomong! Ada masalah apa lo sama Kak Gabriel? " tanya Cakka.

" ..... " Alvin terdiam.

" Woy! Jawab! " bentak Cakka.

" Gue... Gue ditauin sama Kak Gabriel. " jawab Alvin menunduk.

" What? Lo ditauin sama Kak Gabriel? Terus kalo dilaporin ke KepSek gimana? Lo mau dikeluarin dari sekolah? " tanya Cakka beruntun.

" Nggak! Gue ga mau, Kka. Gue nyesel ngelakuin kayak gitu sama Sivia. Gue nyesel, Kka! " jawab Alvin.

" Terus ntar kalo Sivia hamil gimana? " tanya Cakka lagi.

" Gue suruh dia aborsi. " jawab Alvin.

" What?! Aborsi? Lo gila, Vin? Bisa celakain nyawa sivia! Dan lo bakal nambah dosa lagi. " ucap Cakka.

" Terus gue harus gimana, Kka? Gue belum siap jadi Ayah. " kata Alvin.

" Itu sih DERITA LO! Siapa suruh lo gituin Sivia? Salah lo sendiri. " jawab Cakka.

Alvin terdiam dan mencerna perkataan Cakka.

" Kenapa lo diem? " tanya Cakka.

" Gue nyesel ngelakuin itu, Kka! Gue nyesel. " kata Alvin menunduk.

" Terlambat, Vin! Lo udah terlambat! " ucap Cakka.

" Gue ngelakuinnya dua kali, Kka. Gue nyesel. " ucap Alvin.

" WHAT? DUA KALI? "

***

" Standar ukurannya. " jawab Sivia.

" Ah, masa sih? Bodynya Alvin kan bagus... Tapi, kok standar? " tanya Shilla.

" Iya standar. Awalnya sih nyesek. Tapi, lama-lama enak juga. " jawab Sivia.

" Yee... Enak sih enak! Tapi masa depan lo hancur karena Alvin! " kata Shilla.

" Gue akan suruh dia tanggung jawab! " kata Sivia yakin.

" Yakin Alvin bakal tanggung jawab? "

" Kok lo ngomong gitu? "

" Temen gue pernah jadi korbannya Alvin. Namanya Zevana. Dia diselingkuhin sama Alvin. Hingga akhirnya..... "

" Dia kenapa? " tanya Sivia ingin tahu.

" Dia bunuh diri. " jawab Shilla.

" Terus Alvin gimana? Dia dateng ga ke pemakamannya Zevana? " tanya Sivia lagi.

" Alvin langsung pindah ke Jakarta. Gue bertekad mau ngebales Alvin. Tapi... (meneteskan air mata) gue ga nyangka korban Alvin selanjutnya adalah sahabat gue sendiri. " jawab Shilla.

" Apa? Jadi Alvin cuma mau mainin gue? " tanya Sivia.

" Mungkin. " jawab Shilla.

Sivia melihat sekeliling kamar Acha. Matanya tertuju mata silet yang terletak di meja kamar itu. Sivia mengambil silet itu.

" (menyerahkan kepada Shilla) BUNUH GUE SHILL! " ucap Shilla.

" (mengambil dan melemparnya) ALVIIINNNNN! " Shilla berteriak memanggil nama Alvin. Sivia menatap tajam Shilla.

" (mencekek(?) leher Shilla) Jangan panggil dia! " bentak Sivia.

" Ehek.. Uhuk.. Vi, sa... Sakit. " rintih Shilla.

BRAKK--

Cakka mendobrak pintu kamar Acha. Alvin langsung menahan Sivia.

" Kka, bawa pergi Shilla! " perintah Alvin.

Cakka dan Shilla langsung pergi dari kamar Acha. Sivia menatap Alvin.

" COWOK BRENGSEX! (?) Lo cuma mainin perasaan gue kan? Sialan lo, Vin! " bentak Sivia dihadapan Alvin.

" Maksud lo mainin gimana? " tanya Alvin.

" Lo inget ga cewek yang namanya Zevana? " tanya Sivia.

" Zevana? Lo tau darimana cerita ini? " tanya Alvin.

" Lo ngilang karena Zevana bunuh diri? Iya? " tanya Sivia lagi.

" Vi... "

PLAKK--
Sivia menampar Alvin. Emosinya telah diujung tanduk. Ingin rasanya Ia menghentikan semua ini. Mengakhiri hidupnya.

" Vi, itu masa lalu. Gue beneran sayang sama lo Vi! Dan gue akan tanggung jawab semuanya. " kata Alvin.

" Alah, bullshit! Lo cuma mau mainin gue kan? Setelah dapat semuanya lo tinggalin gue kan? Lo ga mau tanggung jawab kalo gue hamil kan? Brengsek lo Vin! " bentak Sivia. Perlahan-lahan air mata jatuh membasahi pipi Sivia.

" (memeluk Sivia) Vi, gue nyesel Vi. Gue nyesel! Tapi, gue akan tanggung jawab kalo sampai terjadi apa-apa sama lo. Gue janji, Vi. " ucap Alvin.

" Gue ga percaya sama omongan lo! Lo tega buat Zevana sampai bunuh diri. " kata Sivia.

" Vi... Gue ga tau kalo Zevana bakal bunuh diri. Hari dimana Zevana bunuh diri, gue langsung pindah ke Jakarta karena Papa gue pindah tugas ke Jakarta. Plis Vi, percaya sama gue! Gue ga akan nyakitin perasaan lo. " kata Alvin mencoba menenangkan Sivia.

" (melepaskan pelukan Alvin) Beneran? " tanya Sivia.

" Bener Vi. " jawab Alvin.

Wusshhh...wusshhh...

Tiba-tiba jendela kamar Acha dihotel terbuka. Angin berhembus kencang dari luar. Sivia nampak ketakutan.

***

Deva membelai rambut Acha. Acha menatap Deva.

" Dev... "

" Kenapa Cha? " tanya Deva.

" Menurutmu, aku ini kayak gimana sih dimatamu? Kamu benci sama aku ya? Dan kamu masih suka sama Sivia? " tanya Acha beruntun.

" Menurut gue... Lo itu bagaikan bidadari cantik yang turun dari langit. Gue ga benci kok sama lo! Cuma, lo kadang-kadang lola. Terus... Masalah Sivia, gue udah ga suka lagi sama Sivia! Semenjak gue liat kejadian itu. " jawab Deva.

" Haha, bidadari dari Hongkong! Ngaco lo. Gue emang kadang-kadang aja lola, Dev. Sebenernya... Gue juga ga nyangka banget Sivia mau digituin sama Alvin. Selama ini, di Five Girls cuma Sivia yang keliatan polos. Lain sama Shilla, Agni, Ify dan gue. " kata Acha.

" Masa sih? Iya sih. Emang Sivia keliatan polos. Tapi, Alvin itu nafsunya tinggi. Jadi, siapapun cewek yang jadi pacarnya atau deket sama dia, itu akan jadi korbannya. Dulu, ceweknya Alvin sebelum Sivia. Dia bunuh diri karena Alvin selingkuh. " kata Deva menjelaskan.

" Hah? Serius lo? Alvin kayak gitu? " tanya Acha.

" Bentar-bentar... Kok tumben lo nyambung? "

***

Cakka membawa Shilla pergi ke taman hotel. Taman yang ditengah-tengahnya berisi air mancur.

" Shill... " panggil Cakka.

" Ya? "

" Gimana selama sama Rio? " tanya Cakka.

" Hmm... Dia anaknya ga asik ah! Setiap dia ngomong pasti bahasnya Alvin melulu. Bete gue! " jawab Shilla sambil manyun.

" Ah, masa sih Rio kayak gitu? Dia suka sama lo ga? " tanya Cakka.

" Ga tau deh... Tapi, dia ngelarang gue gitu deket sama Alvin. " jawab Shilla lagi.

" Itu artinya Rio suka sama lo. " kata Cakka.

" Masa sih? Tapi, perasaan dia deketnya sama Agni deh. Kenapa kita jadi tukaran pasangan? Kalo ketauan Kak Gabriel sama Kak Zahra gimana? " tanya Shilla bertubi-tubi.

" Apa?! Rio deket sama Agni? Bukannya Agni deket sama Debo? Ya udah yuk. Kita balik ke pasangan. " ajak Cakka.

" Ayo. "

bersambung...

- BoNi? ID? --'' ribet.. Rio? Minta dibunuh? --'

- AlVia? Ribet ah...
- DeCha? --'

- CakShil? --'

tunggu selanjutnya...

Coment yang panjaaangggg...
Kalo udah pada panjang2 baru dilanjut :P

Berawal dari MOS--Part 16

Haloooooo.... :D
pembaca pembaca cerbungku...
Mau nanya sebelum nya...
Cerbung ini bagus ga sih?
Dijawab ya...
Jangan lupa LIKE.. :D

enjoy it ------>

***

" GABRIEEELLLLL!! "

Gabriel menoleh ke sumber suara. Ia kelihatan nampak kaget. Putri terdiam membisu melihat Zahra yang berjalan menghampiri Gabriel dan Putri.

PLAAKKKK--

Zahra menampar Gabriel. Air mata menetes membasahi pipinya. Gabriel menatap Zahra.

" Ra, ini semua ga seperti yang lo pikir. " kata Gabriel.

" Brengsek lo! Gue pikir lo cowok baik-baik yang sayang sama gue. Tapi... Lo selingkuh dibelakang gue? Jahat ya lo! Maksud lo apa selingkuh sama peserta MOS? Jawab gue Iel! " tanya Zahra dengan nada tinggi.

" Ra, gue sama Putri..... "

" Oke, STOP ngomong! Gue udah tau kalo lo selingkuh sama anak ga tau diri ini! (menunjuk Putri) mulai sekarang... KITA PUTUS! Dan gue akan berhenti jadi pembina MOS biar gue ga ketemu sama lo lagi! GUE BENCI SAMA LO, GABRIEL! " bentak Zahra langsung berlari meninggalkan Gabriel.

" ZAHRAAAA.... ini ga seperti yang lo pikir! " teriak Gabriel.

" GUE BENCI SAMA LO! " teriak Zahra dari kejauhan.

Putri terdiam melirik Gabriel yang nampak frustasi. Dalam hatinya, Ia merasa bersalah pada Zahra.

' Ya Tuhan... Maafkan diriku. ' batin Putri.

" Zahra.... "

" Kak, maafin aku. Gara-gara aku, kakak jadi salah paham gini sama kak Zahra. Maafin aku kak. " kata Putri.

" Kamu ga salah kok, Put! Maaf ya... Kamu jadi terlibat. " balas Gabriel sambil menunduk.

" Kak... "

" Tinggalin aku sendiri, Put! " kata Gabriel.

Putri langsung pergi meninggalkan Gabriel.

" SEMUA KARENA ALVIN! Gue akan balas dendam sama Alvin! " ucap Gabriel sambil tersenyum licik.

***

" Debo... Berhenti! " teriak Agni.

Debo menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri Agni yang nampak kelelahan.

" Hoshh..hosshhh... Makanya cuci dulu itu bibir! Abis dicium Rio kan? Ngaku. " tanya Debo.

" Deb.... "

" Ngaku! "

" Iiya. Sorry! Dianya yang main nyosor aja. " jawab Agni sambil menunduk.

" Terus ngapain lo mau? " tanya Debo.

" Gue terpaksa, Deb! Maaf, " kata Agni menunduk.

" Oh, gitu ya... Hebat! " ucap Debo.

" Deb, maafin aku. Maaf. " suara Agni mulai bergetar.

" (melirik Agni) Yah, jangan nangis dong. Sorry, Ag. " kata Debo.

" Maafin aku, Deb. Maaf. " kata Agni lagi.

" (memeluk Agni) Iya, aku udah maafin kok. Tapi, jangan nangis dong! Aku ga suka liat cewek nangis. Masa seorang cewek yang suka berantem nangis? Apa kata dunia. " ucap Debo sambil nyengir.

" (melepas pelukan Debo sambil manyun) Jahat ih! Debo jahat! " balas Agni sambil manyun.

" Jangan manyun ih! Jelek tau. "

" Aaaa... Ngambek ah! " ucap Agni sambil meninggalkan Debo.

" Yee.. Ngambek! Tungguin, Ag. " teriak Debo.

" Biarin gue sendiri dulu. " teriak Agni.

" Ya udah deh. Mending gue balik ke kamar aja. " gumam Debo.

***

cakka menarik tangan Alvin hingga halaman hotel. Cakka menatap tajam Alvin.

" Eh, Vin! Jelasin sama gue. Kenapa lo kayak gini? Lo masih waras kan? Otak lo dimana? Hah? Lo malah langsung ngelakuin kayak gitu sama Sivia? Jawab Vin! " tanya Cakka.

' Gue bentak, ntar dia malah kayak anak kecil. Jawab baik-baik aja ah. ' batin Alvin.

" Sorry, Kka! Gue terlalu nafsu sama Sivia. Sampai gue ngelakuin HUBUNGAN INTIM sama dia. " jelas Alvin.

(nb: udah jelas kan? :P)

" Lo bener-bener gila!! Gara-gara ide gila lo waktu itu, gue hampir aja ngelakuin kayak gitu juga ke Agni. Terus ntar kalo Sivia hamil, lo mau tanggung jawab Vin? " tanya Cakka.

" Gue bingung, Kka! Lo tau gue kan? Gue ga bisa setia sama pasangan, Kka. " jawab Alvin menunduk.

" Gila lo! Lo harus tanggung jawab dong Vin! Gue ga nyangka, Alvin yang gue kenal jadi kayak gini. Berani berbuat tapi ga berani bertanggung jawab! Gila lo Vin! " bentak Cakka.

" Iya, gue gila! Puas lo? Gue akan tanggung jawab kalo Sivia hamil! Gue akan tanggung jawab, Kka! " bentak Alvin.

Cakka terdiam, menatap Alvin lalu terduduk direrumputan halaman hotel.

" MAMAAAAAAA, MAMAAAA tolongin Cakka! Cakka dibentak sama Alvin. Mamaaaaaaaaa!! " teriak Cakka.

Gabriel mendengar teriakan Cakka. Gabriel langsung menghampiri sumber suara.

' Ada Alvin? Kesempatan gue! ' batin Gabriel.

" Aduh... Kka, bangun. " ucap Alvin.

" (menghampiri) Woy, ada apaan nih? Eh, Vin! (menarik kerah baju Alvin) Lo apain Cakka? Ngapain dia sampai kayak gini? " tanya Gabriel.

" Lo ga usah ikut campur! " bentak Alvin sambil mendorong Gabriel.

" Lo ngajakin ribut ya? Sialan lo! "

BUGGGGG!

Gabriel langsung menonjok Alvin. Alvin tersungkur direrumputan. Darah segar mengalir dari sudut bibir Alvin.

" Kak Gabriel... STOP! " Cakka berteriak dan langsung berdiri menghadap Gabriel.

" Apa lo? Lo mau ngebela dia? Heh... Lo ga usah ikut campur ya! " ucap Gabriel.

" Kak! Alvin sahabat gue. Jelas gue ngebela dia. Mendingan lo pergi darisini! " usir Cakka.

" Siapa lo? Mau ngusir gue? Sorry... Ga bisa! " balas Gabriel.

" GABRIEL! SINI LO! " panggil seseorang.

Gabriel menoleh ke sumber suara.

" DAYAT... "

Orang itu langsung menghampiri Gabriel.

" Hey, Iel. Gue kesini, karena gue denger sekolah lo ada study tour ke Bogor. Gue kangen! " ucap Dayat langsung memeluk Gabriel.

" Day, gue juga kangen. " kata Gabriel.

" So sweet. " ucap Cakka.

" Eh, urusan kita belum selesai! " kata Gabriel pada Cakka dan Alvin.

" (berdiri) OKE, emang belum selesai! " balas Alvin sambil memegangi sudut bibirnya.

" Eh, siapa mereka Iel? " tanya Dayat, teman akrab Gabriel.

" Peserta MOS. " jawab Gabriel.

" Oh, jalan-jalan yuk. " ajak Dayat pada Gabriel.

" Yuk. "

Cakka menatap Alvin.

" Ada masalah apa lo sama Kak Gabriel? " tanya Cakka sambil menatap tajam Alvin.

" Gue..... "

***

" (menangis) Hiks... Hiks... Shill, gue nyesel. " Sivia meneteskan air matanya. Sivia menyesal dengan apa yang telah Ia lakukan. Shilla mencoba menenangkan Sivia.

" Vi... Udah dong! Penyesalan emang selalu datang belakangan. Lo harus terima resiko. Karena lo sendiri yang kayak gini. " kata Shilla sambil menenangkan Sivia.

" Hiks... Shill... Kalo gue hamil gimana? " tanya Sivia.

" Huft, kalo lo hamil... Emang lo mau aborsi? " tanya Shilla balik.

" (menatap tajam Shilla) Enggak! Gue ga mau nambah dosa lagi. " jawab Sivia.

" Tapi... Emang lo mau perut lo keliatan nanti disekolah? " tanya Shilla lagi.

" Gue ga mau Shill! Gue nyesel banget. " jawab Sivia menunduk.

" (memeluk Sivia) Vi, gue ngerti perasaan lo. Gue juga ga nyangka kalo Alvin bakal kayak gini. " kata Shilla mulai ikutan menangis.

" Masalahnya ini kedua kalinya Alvin ngelakuin ini s..sama g..g...gue. " ucap Sivia terisak.

" (melepaskan pelukannya) What?! Kedua kalinya? Lo ga gila kan Vi? Kenapa lo mau? " tanya Shilla.

" Gue terpaksa Shill! Terpaksa gue ngelakuin ini. Gue juga ga bisa ngelawan. " jawab Sivia.

" Emang seberapa gede sih punyanya Alvin sampai lo segininya? " tanya Shilla ingin tau.

" Hah? Gede apanya? " tanya Sivia balik.

" Ya punyanya dia. " jawab Shilla.

" Oh... Itu toh. Ya standar. " jawab Sivia.

" Hah? Standar gimana? " tanya Shilla.

***

Deva membawa Acha ke kamarnya dan menidurkannya di kasur.

" Masih pusing Cha? " tanya Deva.

" Apa? Gasing? " tanya Acha.

" MASIH PUSING GA? " teriak Deva ditelinga Acha.

" Oh, pusing. Udah mendingan. " jawab Acha.

" Oh, istirahat ya. Jaga kondisi. " kata Deva tersenyum.

" Iya. Kok lo perhatian sama gue sih? " tanya Acha yang mulai nyambung.

" Ya karena gue kan pasangan Pangeran lo. " jawab Deva.

" Oh... Tapi thanks ya. " ucap Acha.

" Buat? "

" Hah? Buat apaan? " tanya Acha.

" Mulai deh lola lagi. " kata Deva manyun.

" Kenapa lo manyun? "

" Kesel! " jawab Deva.

" Apa? Pecel? "

" ah, resek lo! "

***

Debo melewati kamar Ify. Ia mendengar suara tangisan dari kamar itu.

' Ify nangis? Ada apa ya? ' batin Debo.

Debo mendekati pintu kamar Ify.

" Lo jahat, Rio! Jahat! "

Debo mengetuk pintu kamar Ify.

Tok..tok..tok...

" Fy... "

" PERGI LO! GUE GA MAU LIAT LO LAGI, RIO! " teriak Ify dari dalam kamar.

" Fy, ini gue, Debo. "

Ify mendengar suara itu. Ia berjalan dan membukakan pintu.

Krriiitttt...

" Debo... "

" (memeluk Ify) Fy, lo kenapa? " tanya Debo.

" Rio... Rio jahat! " jawab Ify.

" Rio kenapa? " tanya Debo.

" Rio nyakitin gue! Rio jahat. " jawab Ify.

Agni keluar dari kamarnya langsung melotot melihat Debo memeluk Ify.

" DEBO... "

Debo dan Ify menoleh ke arah kamar Agni. Agni berjalan menghampiri mereka. Debo langsung melepaskan pelukannya dari Ify.

PLAKKK--

" Bagus! Pacar gue selingkuh sama sahabat gue sendiri. " ucap Agni.

" Ag... Gue sama Ify... "

" Sst... Ga usah banyak omong! Maksud lo apa selingkuh sama sahabat gue? " tanya Agni.

" GUE CUMA NENANGIN IFY!! " bentak Debo pada Agni.

Bersambung...

- Ribet ribet ribet...

Tunggu selanjutnya..

Inspirasi ilang ilang ilang...

COMENT YANG PANJAAANNGGG...

Berawal dari MOS--Part 15

Halooo semua....
Kangen sama saya ga? #plakkk #PDotCom
ini lanjutannya...
Maaf ya kalo yang ngewall nanya tentang BeDaMOS.. Aku cuma like aja.. :)
banyak soalnya ada wall..
Langsung aja yah..
Jangan lupa LIKE+COMENT..



ENJOY It------>


***

Sivia mendorong Gabriel. Sivia menatap Gabrie penuh kebencian. Gabriel terjatuh dilantai, menatap Sivia dalam-dalam. Zahra menahan amarah Sivia.

" Heh... SIVIA PUTRI AZIZAH! Jangan sakitin cowok gue! " bentak Zahra.

" Helloooo! Kakak ZAHRA DAMARIVA yang terhormat, cowok lo tuh jagain! Liat... Alvin pingsan. Gue akan aduin lo berdua ke Bu Ira! " balas Sivia.

" Eh, Vi! Lo jangan seenaknya dong! Gue juga bisa aduin perbuatan loe sama Alvin ke Bu Ira! " ancam Gabriel.


Sivia tak memperdulikan ucapan GaZa. Ia terus-terusan mengguncangkan tubuh Alvin.


" Alvin... Alvin bangun. Kalo loe bangun, gue mau deh main lagi. " ucap Sivia. Mendengar ucapan Sivia, Alvin langsung membuka matanya lebar-lebar.

" Beneran Vi? Kamu mau lagi? " tanya Alvin.

" ..... " Sivia terdiam tanpa kata.

" Cabut, Ra! " ajak Gabriel pada Zahra dan kemudian meninggalkan AlVia.

' Ya ampun! Vi, loe bego banget. Kenapa ngomong gitu? Argh! ' batin Sivia.

" Vi.... "

" Gue cuma bercanda, Vin. Jangan dianggap serius dong. " jawab Sivia.

" Ya udah, gue pingsan lagi ah. " kata Alvin.

" Eh, jangan! " tahan Sivia.

" Berarti... Mau dong? " tanya Alvin sambil menaikkan kedua alisnya.

" Ih, apaan sih? Ga mau! " jawab Sivia.

" Ya udah... Gue pergi aja. " ucap Alvin berjalan perlahan meninggalkan Sivia.

" (menarik tangan Alvin) Jangan pergi! " kata Sivia sambil menatap Alvin.

" Berarti.... "

Sivia menganggukkan kepalanya. Alvin langsung tersenyum lebar dan menarik tangan Sivia.

" Ikut gue. " ajak Alvin.

" Kemana? Jangan ke kamar mandi! " kata Sivia.

" Ikut aja! "

***

" Lo salah! Ngapain lo belain gue sampai nampar Rio? Ngapain, Ag? " tanya Debo sambil menatap Agni.

" Karena.... Karena gue suka sama lo, Debo! " jawab Agni menunduk.

" APA?! Jadi, lo suka sama gue? Sama gue, Ag? Cowok manja kayak gue? " tanya Debo sedikit kaget.

" ....... "

" Ag, jawab! "

" ........ "

" Jawab, Ag! Gue butuh penjelasan dari lo. "

" IYA, GUE SUKA SAMA LO! " kata Agni sambil menunduk.

" Ag.... "

" Lo ga tau! Lo ga pernah tau! Ini pertama kalinya gue suka sama yang namanya cowok. Perasaan gue bener-bener aneh tiap liat lo, Deb! " kata Agni dengan suara bergetar.

" Ag, lo nangis? Jangan nangis dong, Ag. " kata Debo mencoba menenangkan Agni.

" (memeluk Debo) Gue sayang sama lo, Deb! G...gue sayang. " ucap Agni terisak-isak(?).

" (membelai rambut Agni) Plis Ag, jangan nangis! Gue ga tega liat cewek nangis. " ucap Debo.

" Tt...tapi... Gue... Argh! (melepaskan pelukannya) "

" Ag, sebenernya..... "

" Apa? "

" Sebenernya gue...... "


***

" Enggak kok! Lo salah denger kali. " jawab Rio pada Ify.

" Eh, tapi... Jelas-jelas lo bilang kalo lo suka sama Agni. Mau mungkir lagi lo? Hah? Katanya lo suka sama gue. Eh, ternyata.... "

" Fy... "

" Bullshit!(?) Pergi lo dari hadapan gue! " usir Ify.

" Fy, bukan gitu. Gue ga suka kok sama Agni. " kata Rio.

" Alah, ga usah muna deh lo! Kalo suka ya ngomong aja. Ga nyangka gue... Lo...lo tega nyakitin hati gue! " air mata menetes perlahan membasahi pipi Ify.

" Fy, lo nangis? " Rio mendekati Ify.

" Jauh lo!! Jangan deket-deket. Gue ga mau liat lo lagi, Rio! " bentak Ify sambil menangis.

" Fy... "

" PERGI!! "

" Tapi... "

" Udah gue bilang pergi!! Budek lo? Pergi! Pergi! "

" (memeluk Ify) Fy, maafin gue! " kata Rio.

" Pergi lo! Pergi. " Ify memukul-mukul pundak Rio. Ify benar-benar merasa sangat kesal dengan Rio saat ini.

" (memeluk semakin erat) Fy, plis, maaf! Gue ga suka kok sama Agni. Beneran! " kata Rio lagi.

" Persetan dengan omongan lo!! Pergi lo... Pe..rgi... " ucap Ify terisak.

" Fy... Plis! Gue itu cuma suka sama lo! Suer. " kata Rio.

" (melepaskan pelukan Rio) STOP! Berhenti lo ngomong suka dihadapan gue! Ngomong sono sama tembok. " kata Ify meninggalkan Rio.

" Fy... Tunggu! " Rio mengejar Ify. Terlambat, Ify masuk ke kamarnya.

Brakk..

Ify langsung menutup pintunya. Rio mengetuk-ngetuk pintu Ify.

" Fy... Gue mau ngomong. " kata Rio.

" PERGI!! GUE BENCI SAMA LO! " teriak Ify dari dalam kamar.

" Ya udah... Gue pergi! " ucap Rio meninggalkan kamar Ify.

***

Cakka-Shilla, Deva-Acha menghentikan langkahnya di halaman sekitar hotel. Mereka berempat duduk di kursi panjang.

" Eh, kok gue bisa ada disini? Kenapa gue sama kalian? " tanya Acha pada Cakka, Shilla dan Deva.

" Dasar LOLA! " ucap Cakka, Deva dan Shilla serempak.

" Apa? Gula? Hahaha, berarti gue manis dong. " kata Acha nyengir.

" Achaaaaaaaaa.... "

" Kenapa? "

" Lama-lama bisa gila gue sama cewek kayak dia. " ucap Deva.

" Apa? Uya kuyak? Kok Uya kuyak? Uya Kuya tau, Dev. " kata Acha.

" Ya Tuhan... " ucap Cakka dan Shilla serempak.

" Ya Tuhan, tolong hilangkan cewek resek dari muka bumi ini. Amin. " gumam Deva.

" Apa? Tahan? Tahan makan Bak Mie? Ish, Gaje banget sih lo, Dev! " ucap Acha.

" (membekap mulut Acha) BERHENTI NGOMONG! " bentak Deva.

" mmm...mmm... " Acha mencoba ingin berbicara. Namun, mulutnya dibekap Deva.

" Dev, kasian. " kata Shilla.

" Dev..dev.. Udahlah! Ga usah segitunya sama Acha. " kata Cakka.

Deva melepaskan bekapannya. Acha langsung bernafas lega.

" Alhamdulillah, Ya Tuhan, terima kasih. GILA! Tangan lo bau banget, Dev! " kata Acha.

Deva mencium bau tangannya dan langsung nyengir.
" Hehe, tadi gue abis nemu telur busuk. Terus gue ambil dan buang ke tempat sampah. Eh, lupa cuci tangan! " jawab Deva nyengir.

Acha langsung memuntahkan isi perutnya karena mendengar penjelasan Deva.

" Hueekkk... Ueeekkk... "

" Idih, gitu aja muntah. " kata Deva.

" Ah, elo sih Dev! Acha kan langsung muntah kalo berhubungan dengan hal yang menjijikkan. " sahut Shilla.

" Cha... Lo ga apa-apa? " tanya Cakka sambil memijat perlahan leher belakang Acha.

" Pusing. " jawab Acha.

Cakka menyentuh tubuh Acha.

" E buseett... Panas banget! Dev, Shill... Bantu gue bawa Acha ke kamar. " kata Cakka.

" Iiya. "

***

" GUE BENCI ALVIN!! " teriak Gabriel di luar hotel.

" Iel. " panggil Zahra.

" APA?! lo mau belain si Alvin itu? Hah? " Gabriel menatap tajam Zahra. Zahra menunduk.

" Gue ga belain dia! Tapi, lo juga ga usah segitunya sama dia, Iel. " ucap Zahra.

" LO GA USAH BELAIN ALVIN! " bentak Gabriel. Zahra terdiam. Air mata perlahan-lahan menetes membasahi pipi Zahra. Gabriel menatap Zahra.

" Ra, sorry. " kata Gabriel.

" Lo aneh! Lo bukan Gabriel yang gue kenal! Gabriel itu ga pernah bentak-bentak orang. Dan Gabriel itu ga pernah benci sama orang. " kata Zahra sambil menangis.

" (memeluk Zahra) Maaf Ra. Aku tadi emosi. Maafin aku, Ra! " kata Gabriel sambil mengelus rambut Zahra.

" Gabriel berubah! Gabriel berubah! Kamu bukan Gabriel yang a...aku kenal. " kata Zahra terisak.

" Ra, maaf! Aku janji, aku ga akan berubah demi kamu. Maafin aku, Ra! " ucap Gabriel.

" (melepaskan pelukan Gabriel) MINTA MAAF SAMA ALVIN! " bentak Zahra langsung meninggalkan Gabriel.

" Zahraaaaa.... Gue ga sanggup! " teriak Gabriel.

" WHATEVER! " teriak Zahra.

" Argh! Alvin sialan. "


***


" Alvin.... Jangan! Gue mohon Vin... Jangan dimasukin(?). " ucap Sivia yang mulai menangis. #abaikan

" Vi... Tadi lo bilang mau. " kata Alvin manyun.

" Gue kan cuma bercanda! " jawab Sivia.

" Udah nanggung. " kata Alvin.

" ALVIIINNNNNNNNN!! "

***ABAIKAN***


***

" Sebenernya gue.....Gue juga suka sama lo Ag. " jawab Debo.

Rio yang lewat didekat Debo-Agni langsung kaget dan tak mengerti dengan ucapan yang dibicarakan mereka.

" Apa?! Lo suka sama Agni? " tanya Rio yang tiba-tiba muncul.

Agni dan Debo saling berpandangan.

" Kita berdua udah pacaran kok. Ya kan, Deb? " ucap Agni pada Rio.

' Ya ampun... Agni. ' batin Debo.

" Bener Deb? " tanya Rio.

" Iiya, gue udah pacaran sama Agni. Emang urusan lo apa? " tanya Debo.

" Ada apa sih, Yo? " tanya Agni ikut-ikutan.

" Jelas gue ada urusan! GUE SUKA SAMA AGNI! " kata Rio.

Debo dan Agni kaget mendengar ucapan Rio saat itu. Rio memandang sinis ke arah Debo. Memandang penuh kebencian.

" Bukannya lo suka sama Ify? " tanya Debo.

" Itu dulu! Sekarang tidak. " jawab Rio.

" Tapi... Gue ga bisa Rio. " jawab Agni.

" Oh, karena jadian sama Debo ya? SELAMAT! GUE BENCI SAMA LO, DEBO! " ucap Rio langsung meninggalkan BoNi.

" Ag, kok lo bilang kita jadian? " tanya Debo.

" Ya iyalah. Lo kan bilang juga suka sama gue. " jawab Agni.

" Tapi... Kapan nembaknya? Perasaan gue belum nembak deh. " ucap Debo sambil mengerutkan keningnya.

" Tau ah! "

" Jangan ngambek dong. Jadi pacar gue ya? " ucap Debo.

" Hah? Lo nembak gue? Serius? " tanya Agni yang nampak berbunga-bunga.

" Iya, serius. Eh, Ag, ortu lo suka diem dipinggir kolam ya? " tanya Debo. #korbanOVJ

" Kok tau? "

" Soalnya aku berenang-renang dihatimu(?). " jawab Debo.

" So sweet. "

" Jadi gimana Ag? " tanya Debo sambil menaikkan sebelah alisnya.

" Ehm, gimana ya? "

" Yah, perasaan tadi lo duluan yang nyatain suka. " jawab Debo.

" Iya deh gue mau. Gue sayang sama lo, Debo. " ucap Agni langsung memeluk Debo.

" Gue juga sayang sama lo, Ag. " balas Debo." (menatap Debo) Deb... "

" (menempelkan telunjuknya di bibir Agni) Ga mau! Bekas Rio itu. Hahaha. " ucap Debo sambil berlari meninggalkan Agni.

" Deboooo... Resek! Tungguin. " kata Agni langsung mengejar Debo.


***

Cakka, Shilla dan Deva langsung membawa Acha ke kamarnya.

Kriiittt...

Cakka membuka pintu kamar Acha. Cakka kaget dan tak percaya dengan apa yang dilihat dihadapannya.

" ALVIN? SIVIA? Kalian.... "

" Waduh, " kata Shilla langsung menutup mata.

" Aaa... " teriak Acha ikut-ikutan menutup mata.

" Gila lo, Vin! " bentak Deva.

Alvin langsung menjauh dari Sivia.

" Kalian... Kalian ngapain kesini? " tanya Alvin.

" Lo liat! Liat... Sivia nangis. Lo tega lakuin itu sama Sivia! Lo ga punya perasaan, Vin! " bentak Cakka.

" C..cc..akka... A...lvin... Ga s..alah kok. " ucap Sivia lemas.

" Lo lagi! Udah tau Alvin kayak gitu, lo malah mau ngeladenin Alvin. Kalian berdua... Argh! " teriak Deva tak karuan.

Alvin memakai pakaiannya kembali. Sedangkan Sivia masih di tempat tidur dengan selimut.

" Gue ga nyangka! Alvin kayak gini. " kata Shilla yang masih menutup matanya.

" Shilla.... "

" Iya, gue SHILLA! Mana Alvin yang dulu? Mana Alvin yang gue kenal? Lo berubah kayak gini. " kata Shilla.

" Alvin.... Abis main lilin ya sama Sivia? " tanya Acha.

" Abis makan lumpia. " jawab Alvin.

" Hah? Lumpia? Kok ga bagi-bagi Acha sih? Jahat banget! " kata Acha.

" Dev! Tangani Acha! Gue urus si Alvin. " perintah Cakka.

" Iiya, Kka! " kata Deva langsung menarik Acha.

" Alvin... " Shilla menangis melihat tingkah Alvin yang seperti itu. Alvin yang berubah.

" Alvin! Sini lo! Shill, temenin Sivia. " suruh Cakka.

Shilla menurut dan langsung memasuki kamar Acha. Alvin langsung berjalan menghampiri Cakka.

" Ikut gue lo! " kata Cakka menarik tangan Alvin.

" Kemana? "

" Ga usah banyak bacot! Ikut aja. " bentak Cakka.Alvin menganggukkan kepalanya.

***

" Ya Tuhan... Gue harus minta maaf sama Alvin? Zahra.. " ucap Gabriel tak karuan.

" Hei cowok. "Gabriel menoleh ke arah sumber suara.

" Putri... Kamu kok disini? Dateng darimana? " tanya Gabriel.

" Aku tadi abis jalan-jalan sama temen-temen MOS. Keliling Bogor loh. Kamu kok ga ikut? " tanya cewek itu. Putri Ayu, teman dekat Gabriel.

" Loh, perasaan aku ikut deh. Aku kan Ketua OSISnya Putri. " kata Gabriel tersenyum.

" Oh iya ya... Eh, tapi, kak Zahra kemana? Lagi marahan? " tanya Putri.

" Iya... Lagi ada konflik dikit. " jawab Gabriel.

Dari kejauhan seseorang melihat Gabriel penuh dengan kebencian. Amarahnya tak kuasa Ia tahan. Dia berjalan menghampiri Gabriel.

Bersambung...

- AlVia? Nah ayo.. :P

- DeboAgni ni yee.. :P

- Rio? :O

- Ify? :O

- CakShil, DeCha, belum jelas.

- CakVin? Alvin diapain?

- DeCha? Acha diapain ya?

- Siapa orang yang melihat gabriel?

Tunggu selanjutnya... :)

COMENT yang panjaaaaaaaaannnnngggggggggggggg


kalo udah baru dilanjut.. :P