Kamis, 03 Maret 2011

Berawal dari MOS--Part 29

Curhat:
Aku sayang banget sama dia…
Aku nangis hampir setiap hari karena dia..
Tapi dia Cuma ngomong ‘cupcup’ ..
Hmm, ya sudahlah…
Mungkin suatu saat dia bisa ngertiin perasaanku J

BEKICOT!


***

:: Kau hancurkan aku dengan sikapmu tak sadarkah kau telah menyakitiku ::

Sivia membuka sms yang masuk ke HPnya pagi ini. Hari ini, sekolah diliburkan karena masalah study tour yang gagal kemarin. Sivia masih sangat mengingat kejadian yang terjadi di acara study tour itu.

From: Sion_95

“ Selamat pagi cantik. Awali pagi ini dengan senyuman. Aku ada didepan rumahmu. Kita jogging bareng yuk. ”

==oo==

Sivia tersenyum memandang layer HPnya.

To: Sion_95

“ Tunggu aku disana ya cakep. :* ”

==oo==

Sivia mengganti pakaiannya dan dengan segera menghampiri Sion ke luar rumah. Pagi ini sivia nampak fresh  dan sepertinya sudah melupakan kejadian sebelumnya. Bahkan, Sivia lupa bahwa pagi ini Alvin akan mengunjungi rumahnya.

@ depan rumah

“ pagi cantik. ” Sion tersenyum ke arah Sivia. Sion merasa sangat senang karena bisa bersama Sivia lagi. Walaupun, Sivia tidak kembali disisinya. Tapi, bagi Sion, melihat Sivia saja sudah cukup untuknya.

“ Pagi cakep. Siap berangkat? ” Sivia tersenyum. “ Inget ya kata-kataku kemarin! Jangan sebut nama COWOK PENGHIANAT itu lagi didepanku. Aku udah muak sama dia. Dia udah buat aku kayak gini. ”

“ Anything for you, Vi. Aku janji nggak akan nyebut nama cowok penghianat itu lagi. ” Sion merangkul Sivia. “ Siap berangkat, Vi? Ayo kita berangkat. Udah lama banget kita nggak jogging bareng. Gue kangen banget masa-masa disaat kita pacaran. ”

“ hahaha, sama Ion. Aku juga kangen masa-masa itu. Tapi, lupain! Aku lagi pengen sendiri saat ini. Udah cukup hatiku sakit karena Alvin. Dan aku nggak mau sakit hati lagi karena mesti balikan sama kamu. ”

Sion nyengir. “ Viaku yang ncantik, aku nggak minta balikan kok. Kamu udah ada dideket aku aja udah cukup. Tapi, maafin kesalahanku yang dulu ya. Aku dulu terpaksa ngelakuin itu. ” Sion menunduk. “ Sejujurnya…… ”

Sivia berlari meninggalkan Sion. “ Ayo kejar aku sampai dapat. ” Sivia terus berlari jauh meninggalkan Sion. Sion tersenyum melihat tingkah cewek yang dicintainya itu. Sion pun pergi menyusul Sivia dengan penuh perjuangan.


===============================Alvin===================================

Alvin menyebrangi jalan dan hendak menuju rumah Sivia yang berada diseberang jalan. Alvin sangat ingin menjelaskan semuanya yang terjadi kepada Sivia. Alvin hanya tidak mau Sivia membencinya karena tingkah laku Alvin yang seperti ini. Ditambah lagi, Alvin tak menyadari dengan apa yang diucapkannya saat dalam pengaruh minuman keras. Alvin menyebrangi jalan dan memasuki Kompleks Ciungwanara untuk menemui mantan kekasihnya itu.

Shilla keluar dari rumahnya dan hendak jogging dipagj hari. Shilla mengerutkan dahinya saat melihat Alvin celingak celinguk layaknya orang bodoh didepan rumah Sivia. Shilla berlari menghampiri Alvjn. Shilla hanya tidak mau Alvin disebut maling, orang gila atau semacamnya di kompleks Ciungwanara.

“ Alvin… ”

Alvin menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Shilla yang memakai celana pendek dan tanktop berlari menghampiri dirinya. Alvin hanya bengong melihat cewek yang berada dihadapannya itu. Alvin hanya tidak menyangka bahwa Shilla akan berpakaian seperti itu.
“ Pakaian lo, Shill. Bagus banget! Cuma… kurang dibuka aja. ” Alvin memandangi Shilla. “ Kalo dibuka kan bagus tuh keliatan bentuknya. Dan pasti… ”

“ Sarap lo, Vin! ” Shilla menatap Alvin. “ Ngapain lo kayak orang gila didepan rumah Sivia? ”

“ Gue mau ketemu Sivia. ” jawab Alvin. “ Gue mau ngejelasin tentang kejadian sama kak Zahra. ”

“ Percuma, Vin! Sivia itu udah menghianati lo. Lo nggak tau kan apa yang dilakuin Sion dan Sivia kemarin? ” Shilla tersenyum licik menatap sosok Alvin yang berada dihadapannya itu. ” Sivia ciuman sama Sion. Gue sama Cakka ngeliat kejadian itu. ”

Alvin melotot kaget mendengar ucapan Shilla. “ Sumpah lo? Sivia ciuman sama Sion? ” Alvin dengan tatapan marah berusaha menatap Shilla yang berada dihadapannya itu. “ Sivia nerima aja gitu dicium sama Sion? Huh… emang dasar cewek murahan. *peaceSHjustory* ”

“ Serius Alvin! Gue ngeliat dengan mata kepala gue sendiri kalo Sivia itu ciuman sama Sion. Dan itu ciuman mesra, Vin. ” jawab Shilla. “ Dan gue bener-bener nggak nyangka bahwa Sivia akan ngelakuin itu dibelakang lo. Gue pikir, Sivia itu cewek baik-baik. Tapi, dugaan gue salah besar! ”

“ SIVIA BRENGSEK!! GUE BENCI SIVIA!! ” teriak Alvin. “ Gue pikir dia lebih baik dari cewek yang gue kenal. Ternyata, dia cewek terburuk yang pernah gue kenal. Sialan itu cewek. Lihat aja apa yang bakal gue lakuin. Gue juga bisa balas dendam sama dia. ”

‘ Akhirnya gue bisa buat Alvin benci sama si cewek brengsek itu. ’ batin Shilla sambil tersenyum licik.

“ Mendingan kita jogging bareng yuk. ” ajak Shilla. “ kita pergi ke lapangan Renon dan kita lomba lari disana, gimana? ”

“ Siapa takut. ” ucap Alvin. “ Yuk, kita jogging. ”



***

“ Hoaaammmm…. ” Deva menguap lebar-lebar. “ Jam berapa ya? ” Deva menoleh ke jam dinding yang ada didekat tempat tidurnya. “ Masih jam 7.30, ajak Acha jalan ah. ”

Deva mengucek matanya dan meraih BB dibawah bantal tidurnya. Deva mengetikan pesan singkat untuk dikirimkan kepada Acha.

To: My Lovely__Achantik

“ Morning cintaku. Kita jalan-jalan, yuk? ”

==oo==

Beberapa menitn kemudian, BB deva berbunyi.

:: Pak, ada sms tolong dibaca pak. ::

Deva dengan semangat 45 langsung membuka sms yang masuk ke BBnya itu.

From: My Lovely__Achantik

“ Jemput aku ya, bebh. Luv u :* ”

==oo==

Deva segera bergegas mengganti bajunya dan tidak lupa memakai parfum pemikat cewek. Deva turun dari kamarnya dilantai dua dan menuju ke bawah dengan hati-hati.

@ruang tamu

“ Hayo… kak Deva mau kemana? Kok dandannya cakep amat? ” tanya Ourel, adik Deva.

Deva menoleh ke arah adiknya. Deva hanya berharap kedua orang tuanya tidak mengetahui bahwa dia akan pergi pagi ini. Apabila ketahuan, bisa-bisa deva dikurung dikamar selama seharian penuh tanpa makan dan minum. “ Ourel adikku yang imut, kak Deva minta tolong boleh? ” tanya Deva.

Ourel menggangguk dengan penuh semangat. “ Kak Deva mohon banget sama Ourel. Cuma Ourel satu-satunya harapan kak Deva saat ini. Entar, kalo mama sama papa nanyain Kak Deva, kamu bilang aja kalo kak Deva tadi dijemput sama temen Kak Deva buat kerja kelompok, ya? Please! ”

Ourel manyun beberapa cm. “ Kak Deva mau kemana? Ourel mau ikut, kak. ”

Deva menghela nafasnya penuh dengan kekecewaan. “ Ourel, kamu tau kak Acha yang ada diseberang jalan kan? ” tanya Deva. “ Nah, Kak Deva mau jalan-jalan sama kak Acha. Plis, Ourel jangan ganggu ya. ”

“ Yah, Kak Deva jahat!! Ourel laporin ke Mama sama Papa ntar. ”

“ Huft… Ourel yang cantik, ntar Kakak beliin deh es cream magnum 3. mau? ”

Ourel mengembangkan senyumnya lebar-lebar dan menatap kakaknya itu. “ MAU BANGET, KAK!! ” ucap Ourel. “ Bener ya beliin? Ourel nggak akan ikut deh. Tapi, bener ya beliin magnum 3? ”

Deva mengacak-acak rambut adiknya itu. “ Iya, sayang. Inget ya jangan bilang ke Mama sama Papa kalo Kakak jalan-jalan sama Kak Acha. Kakak pergi dulu ya. ”

” Hati-hati, kak. ”

Deva mengacungkan jempolnya dan langsung dengan secepat kilat pergi meninggalkan rumahnya. Deva tidak sabar ingin melihat kecantikan kekasihnya itu dipagi hari. Deva dengan perasaan riang gembira menyebrangi jalan menuju kompleks Ciungwanara. Saking semangatnya, Deva tidak menyadari bahwa ada motor dengan kecepatan penuh hendak menabrak dirinya.

“ Hey, awassssssss… ” seseorang berteriak karena melihat deva hendak ditabrak motor. Deva langsung ditarik dan terjatuh tepat didepan jalan kompleks Ciungwanara. Deva merintih karena lututnya lecet akibat terkena aspal jalan.

“ lain kali, kalo nyebrang liat-liat jalan ya! Kalo ketabrak bisa-bisa nyawa melayang. ” ucap seorang gadis manis yang ada disamping Deva. Deva menganggukkan kepalanya. Gadis itu tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Deva.

“ HEY, NAMAMU SIAPA? ” tanya Deva sambil berteriak. Akan tetapi, gadis itu tidak menghiraukan panggilan Deva. Deva menggelengkan kepalanya. Acha dari kejauhan menghampiri Deva dengan penuh kekhawatiran.

“ Sayang, kamu kenapa? ” tanya Acha. “ Kamu nggak apa-apa kan, say? ”

Deva tersenyum menatap Acha. “ Hmm, aku nggak apa-apa, sayang. Aku Cuma lecet dikit aja. ” jawab Deva. ” Jadi jalan? ”

“ Kamu kena cet? Mana, Dev? ” tanya Acha. “ Terus, kamu bisa jalan kalo kena cet kayak gini? ”

“ Huft… mulai lagi deh nggak nyambung! ” dengus Deva kesal. “ Kita jadi jalan kok. Ikut aku sekarang. ”

Deva menarik tangan Acha dan mengajakya keliling kompleks. Acha ingin memberontak karena sama sekali tidak mengerti dengan maksud Deva membawanya pergi saat ini. Namun, Acha hanya pasrah mengikuti Deva tanpa arah dan tujuan yang jelas.



***

Debo menatap satu foto yang dia pegang ditangannya. Debo merasa bersalah karena melepaskan Agni untuk Rio. Dalam hati, Debo sangat tidak rela apabila melihat Agni bersama Rio. Debo masih sangat menyayangi Agni. Debo benar-benar bingung dengan perasaannya saat ini. Hatinya masih untuk Agni. Namun, Debo sangat tidak tega dengan Ify. Walaupun Ify terlalu overprotektif, tapi Debo juga menyayangi Ify dengan setulus hatinya. Walau masih terbesit rasa sayang debo kepada Agni.

“ Agniiiiiiii… aku tau dirimu kini telah ada yang memiliki. Tapi, aku nggak bisa ngelihat kamu sama Rio, Ag! Hatiku terlalu sakit saat melihat kamu sama Rio. Kamu pernah janji nggak akan kayak gini ke aku. Tapi, SEMUA JANJIMU PALSU!! Kamu tega menghianati aku seperti ini, Ag. Aku masih sayang dan aku masih cinta sama kamu, Ag. Andai saja Rio nggak suka sama kamu, mungkin aku masih bisa bahagia bersama kamu saat ini. Agni, kenapa harus Rio yang milikin kamu? Kenapa harus Rio?! Mending kalo itu Cakka. Mungkin aku bakal rela dan bahagia liatnya. Tapi, kalo sama Rio… seumur hidup aku nggak akan rela ngeliatnya. Apalagi ngeliat kamu mesra-mesraan sama Rio. Hatiku sakit, Ag. Walaupun aku udah memiliki Ify, tapi aku masih cinta sama kamu, Ag. Aku sayang banget sama kamu. Terserah apa kata orang! Mau mereka bilang aku stress atau apalah. Aku nggak peduli sama omongan mereka! Aku bener-bener nggak rela liat kamu sama Rio. Dan sampai kapanpun aku nggak akan pernah ngerelain kamu sama RIO! Aku tau, kamu juga nggak rela liat aku sama Ify. Aku lihat banget pancaran kekecewaan dimata kamu waktu aku nyebut nama Ify. Sama… aku juga nggak rela banget liat kamu mesra-mesraan sama Rio. Jujur, aku lebih suka pacaran sama kamu ketimbang sama Ify, Ag. Ify itu terlalu overprotektif. Akku nggak kuat sama sifatnya dia. Walaupun aku juga overprotektif, tapi aku nggak sampai mesti ngebuka privasi orang. Aku bener-bener bingung sama perasaanku sendiri. Maafin aku ya, Ag. Mungkin emang udah saatnya aku melupakanmu. Kamu akan bahagia sama Rio. Makasih selama ini kamu udah ada disisiku. ”

BYAARRRR

Debo membakar foto satu-satunya bersama Agni. Debo benar-benar akan melupakan Agni saat ini. Hatinya tak sanggup apabila mengingat Agni. Sakit rasanya bila Ia mengingat penghianatan yang dilakukan Agni terhadapnya. Perlahan-lahan foto itu terbakar menjadi abu dan tanpa tersisa sedikitpun. Debo menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Debo masih sangat bingung dengan perasaannya saat ini.

:: Cinta cinta cinta lakukan dengan cinta ::

Debo meraih HP Ify yang ditaruhnya dibawah bantal tidurnya. Debo dengan perlahan-lahan membuka sms yang masuk ke HP Ify. Tiba-tiba, pancaran amarah terlihat diwajah Debo saat membaca sms yang masuk itu.

From: Dimas_Masmas

“ Pagi bidadariku. Kita jalan-jalan yuk? Udah pulang study tour kan? ”

==oo==

Debo membalas sms itu penuh emosi.

To: Dimas_Masmas

“ EH, LO JANGAN GANGGU CEWEK GUE LAGI! Lo bakal berurusan sama gue kalo sampai ngedeketin cewek gue lagi. ”

==oo==

Debo menaruh HP nya dikantong dan keluar dari rumah untuk menemui Ify. Dengan perasaan sedih, marah dan gelisah, Debo keluar dari rumah dan berjalan menuju rumah Ify. Debo ingin Ify menjelaskan semua maksud sms Dimas. Debo hanya tidak mau mendapat penghianatan kedua kalinya dari orang yang disayanginya.



***

Rio dan Agni berjalan-jalan di sekitar lapangan Renon. Mereka menghentikan langkahnya di Monumen Bajrasandhi dan beristirahat sejenak karena capek. Rio kali ini merasa sangat senang karena Agni bisa menemani hari-harinya yang sepi. Tapi, entah mengapa Rio merasa bahwa Agni menerima cintanya karena terpaksa. Hanya karena Agni ingin melupakan Debo. Rio hanya tidak mau Agni menghianati perasaannya. Karena Rio sangat menyayangi Agni dan Rio tidak mau Agni pergi dari sisinya saat ini.

“ Ag, sebenernya kamu tulus nggak nerima aku jadi pacar kamu? ” tanya Rio. “ Aku Cuma nggak mau aja ini semua karena paksaan. Aku nggak mau kehilangan kamu, Ag. Aku sayang banget sama kamu. Kamu jangan pernah ninggalin aku ya? Aku nggak mau kamu pergi dari hidupku. Karena… aku tak bisa hidup tanpa cintamu, Ag. ”

Agni menoleh dan tersenyum manis. “ Tentu! Aku juga berusaha mencintai kamu, Io. Ini semua bukan karena paksaan. Tapi, semua ini tulus dari hatiku. Makanya aku minta kamu untuk ajari aku biar bisa mencintai kamu dan melupakan kenangan masa laluku. ” Agni menatap Rio. “ Aku mohon, Io! bantu aku buat ngelupain Debo dari hidupku. Aku nggak bisa kalo terus-terusan mengingat sosok Debo. Hatiku terasa sangat sakit, Io. Jadi, tolong bantu aku ya! Bantu aku buat benci sama Debo. Karena aku terlalu mencintai dia. Jadi, Bantu aku membenci dia. ”

Rio merangkul Agni. “ Anything for you, bebh. Io akan bantu Ni dengan setulus hati Io. Io juga nggak mau kalo Ni terus-terusan inget Debo. Io sakit hati kalo denger Ni nyebut nama Debo. Ni jangan nyakitin perasaan Io ya. ” Rio menghela nafasnya. “ Io Cuma nggak mau Ni sakit hati karena terus nginget dia. Io akan Bantu Ni buat benci sama dia. Percaya sama Io, Ni pasti bisa kok ngelupain dia. Asalkan, Ni mau berusaha buat ngelupain dia dan ngebuang jauh-jauh kenangan yang Ni lakuin sama dia. ”

Agni tersenyum dan langsung memeluk Rio dengan penuh cinta (?). “ Makasih ya, Io. Ni sayang sama Io. Ni juga nggak mau kalo Io pergi ninggalin Ni. Ni nggak mau kehilangan orang yang Ni sayang untuk kedua kalinya. Makasih ya, Io. Makasih karena Io udah mau menemani hari-hari Ni yang sepi. Ni nggak nyangka kalo cintanya Io tulus ke Ni. Padahal, waktu Ni pertama kali ketemu sama Io, Ni benci banget sama Io. Tapi, Ni nggak nyangka bahwa semuanya akan seperti ini. Ni nggak nyangka kalo perasaan benci Ni ke Io bisa berubah jadi cinta. ”

Rio melonggarkan pelukan Agni. Rio mendekat ke arah Agni.




bersambung...

- Yang lain part 30 yah..

nb: itu ada foto.. kalo mau liat dari comp.. :b

LIKE+COMENT YAA,,

maaf kalo kecewa..



Berawal dari MOS--Part 28

Curhat sebentar...
Dia...dia ga tau kalo aku nangis...
Dia ga tau kalo aku sedih...
Bahkan dia ga tau kalo aku sering nyebut namanya dia sambil meluk guling...
AKU SAYANG DIA...AA

BEKICOT!

***

@AlPia

Alvin dari luar langsung menuju kamar hotel. Alvin melihat Sivia terduduk dilantai dan nampak jelas sekali bahwa dia sedang menangis. Sivia menoleh ke arah Alvin. Pancaran kekecewaan terlihat dari wajah Sivia. Sivia tak mengira bahwa Alvin akan mabuk-mabukan seperti ini.

” Lo mabuk, Vin? ” Sivia melirik Alvin. ” Lo ngapain kayak gini? Udah ngerasa kuat lo? ”

Alvin menoleh. ” Shilla... ”

Sivia terkejut. ” Shilla? Vin, gue Sivia. Bukan Shilla! ” ucap Sivia. ” Lo ga usah sebut nama cewek brengsek itu depan gue. ”

Alvin jongkok didekat Sivia. Alvin membelai rambut Sivia. ” Lo cantik banget, Shill. ” Alvin menghela nafasnya. ” Andaikan lo tau, gue itu sayang banget sama lo, Shill. Gue ga mau kehilangan lo. ”

Sivia terdiam. Sivia bingung dengan Alvin. Sivia merasa sangat cemburu saat Alvin memanggil dirinya dengan sebutan 'SHILLA'.

” Oh iya, Shilla cantik banget ya! Karena kecantikannya, Shilla nggak nyadar sama dirinya sendiri kalo dia udah nyakitin hati Sivia. ” Sivia menatap Alvin yang ada didekatnya. ” Shilla mau ngehancurin hubungan Alvin sama Sivia. ”

Alvin melotot. ” Shilla, jangan sebut nama cewek itu lagi! Alvin nggak mau denger nama dia lagi. ”

’ Sialan lo, Vin. ’ batin Sivia.

Sivia berdiri dan menarik tangan Alvin agar ikut berdiri. Sivia menatap Alvin.

” Yuk, kita ke hotel utama. Udah ditunggu sama rombongan. ” ajak Sivia. ” Gue Sivia! Bukan Shilla. ”

Sivia menarik tangan Alvin dan segera menuju kamar hotel utama.

***

@hotel utama

” Semuanya udah lengkap? ” tanya Gabriel. ” Pasangan Pangeran-Putri udah semua? ”

Shilla menolek kirikanansampingdepanbelakang mencari Alvin. ” Alvin belum, Kak. ” jawab Shilla. ” Tunggu Alvin dulu. ”

Cakka menoleh. ” Huh... Alvin lagi! Masih aja lo ngarepin cintanya Alvin. ” dengus Cakka kesal. ” Gue pikir, lo udah lupain Alvin. Ternyata eh ternyata.... Masih aja mengharapkan apa yang nggak mungkin terjadi. ”

” STOP!! ” teriak Gabriel. ” Kalian mau pulang atau mau ribut sih? Alvin sama Sivia kemana? ”

Dari kejauhan, Sivia datang bersama Alvin.

” Kak, Kak, maaf kita telat. ” ucap Sivia.

Alvin melirik ke arah Shilla. Masih sedikit terpengaruh minuman keras, Alvin menghempaskan tangan Sivia dan menghampiri Shilla.

” Vi, aku bisa jelasin. Aku sama Kak Zahra nggak ada ciuman. ” Alvin memegang tangan Shilla. -_-. ” Lo butuh penjelasan apa lagi sih biar lo percaya kalo gue ga selingkuh? ”

Cakka menoleh dengan tatapan panas. ” Heh... Lo jangan sentuh Shilla. ” ucap Cakka. ” Lo udah punya Sivia, jangan ngambil Shilla lagi! ”

Alvin mendorong Cakka. ” Lo nggak usah urus gue! Sivia itu milik gue. Dan lo ga usah larang-larang gue buat deketin Sivia. ”

” Alvin... ”

Cakka terjatuh dilantai. Cakka menatap penuh kebencian ke Alvin. Shilla merasa sangat tidak terima dengan perlakuan Alvin ke Cakka. Shilla membangunkan Cakka dan langsung memeluknya.

” Lo ga apa-apa kan, Kka? ” tanya Shilla. ” Nggak ada yang luka kan? ”

” Gue nggak apa-apa kok, Shill. ” Cakka tersenyum. ” Thanks ya udah khawatir sama gue. ”

” STOP STOP!! ” Zahra berlari dari kejauhan menghampiri rombongan. ” Kenapa kalian nyebut nama gue? ”

Alvin menarik tangan Zahra dan menyuruhnya berdiri didepan Shilla.

” Kak Zahra yang cantik, jelasin sama Sivia kalo kita nggak ada apa-apa tadi. ” suruh Alvin.

” Sivia? Tapi... Kok dihadapan gue Shilla? ” tanya Zahra kebingungan. ” emang ada apa sebenernya? ”

BYYUUURRRRR...

Sivia dengan penuh emosi menyiram Alvin dengan seember air yang diambilnya dari kamar mandi. (?) Alvin mengusap-usap wajahnya yang basah.

” Siapa yang nyiram gue? ” Alvin menatap semua orang yang ada didekatnya.

” GUE! ” jawab Sivia. ” Gue cuma mau lo itu sadar. ”

Alvin menatap Sivia. ” Oh, gue juga mau lo sadar! Jangan suruh Sion deketin lo lagi. ” ucap Alvin. ” Dan gue akan jelasin kalo gue sama Kak Za~~ ”

” GUE GA BUTUH PENJELASAN LO! ” potong Sivia. ” Lo... ”

Deva, Debo dan Rio menahan Sivia agar emosinya tidak meledak. Sivia memberontak. Namun, Deva, Debo dan Rio tetap menahan Sivia.

” Vi, gue mau jelasin. ” ucap Alvin. ” Gue sama Kak Zahra nggak ada ngelakuin apa-apa, Vi. ”

” Persetan dengan omongan lo! lepasin gueee... ” Sivia memberontak. ” LEPASIN GUE! ”

” KAK, buruan berangkat! ” protes Cakka.

” Iiya. ”

Sivia masih ditahan dan langsung ditarik masuk ke dalam bus. Semua anak peserta MOS mulai berdesakan masuk ke dalam bus. Five Boys dan Five Girls senang karena study tour ini berakhir. Namun, semuanya kacau karena persahabatan mereka hancur saat ini.

@dalam bus

” Semuanya duduk dalam posisi sebelumnya. ” perintah Gabriel. ” Dan jangan ada yang pindah tempat. ”

Sivia berdiri. ” Woy, Kak, gue nggak mau duduk sama COWOK PENGHIANAT!! ” protes Sivia. ” Kalo kalian memang pengen gue duduk sama dia. Gue mendingan keluar dari bus ini. ”

” Oke, Alvin, kamu pindah duduk sama Acha. Deva, kamu pindah duduk sama Sivia. ” suruh Gabriel. ” Berangkat. ”

Dengan berat dan terpaksa, Deva harus duduk bersama Sivia.

Pindah yuk...

@DeboIfy

:: sekali lagi maafkanlah karena aku cinta kau dan dia ::

HP Ify nampak berdering disaku baju Debo. Ify menoleh dengan perasaan cemas. Debo meraih HP Ify dari sakunya dan membuka sms yang masuk.

From: Dimas_Masmas

Fy, lagi dimana?

==oo==

Debo menoleh ke arah Ify. Ify menoleh keluar dan berpura-pura tidak mengetahui yang terjadi. Debo membalas sms itu.

To: Dimas_Masmas

Lagi dijalan sama pacar gue tercinta. Mau apa lo?

==oo==

:: kriingg krriinngg kerriiingg keerriingg ::

Giliran HP Debo yang berdering. Ify dengan malas meraih HP Debo dari saku celananya.

------------------
memanggil...
Itte_agatha
------------------

” Wow, hebat ya! Ada panggilan masuk dari Itte Agatha. ” Ify menatap layar HP Debo. ” Angkat ah. ”

Debo menoleh. ” Angkat aja! Gue nggak masalah tuh. ”

Ify mengangkat telpon itu.

Ify: Halo, gue pacarnya Debo... Ada perlu apa ya nona manis?
Itte: What? Pacarnya Debo? Aren? Kok suaranya beda?
Ify: Eh, setan! Gue bukan Aren. Gue Ify dan gue pacarnya Debo. Tolong jangan ganggu pacar gue lagi!
Itte: Wah, lo pacar barunya Debo ya? Hati-hati aja lo bakalan ditinggalin sama Debo.
Ify: (dengan nada membentak) Maksud lo apaan? Lo mau ngehancurin hubungan gue sama Debo? Sorry ya, ga bisa!
Itte: Terserah! Anak mana lo?
Ify: Gue, anak SMA IDOLA BERSINAR. Kalo lo mau tau gue, silahkan lo dateng ke sekolah gue. Gue tunggu lo. (menutup telpon)

tuuttt..tuuutt..tuuutt...

”  Aarrgghhh!! Sialan si Itte. ” keluh Ify. ” Nyari masalah dia sama gue. Dia belum tau siapa gue. Liat aja apa yang akan gue lakuin ke dia. ”

” Fy... ” panggil Debo. ” Jangan nyari masalah sama Itte. Bahaya! ”

Ify menoleh. ” Apa urusan lo? ” tanya Ify. ” Gue cuma ga mau dia ngedeketin lo terus! Centil banget jadi cewek. ”

” Tapi... Lo bisa celaka sama dia, Fy. Dulu Aren hampir celaka karena dia. ” ucap Debo. ” Dan gue ga mau lo celaka karena Itte. ”

” Whatever!! ”

****

Ckkiiitttt...
Bus itu berhenti disekolah. Semua peserta MOS turun dari bus. Ify dan Sivia menuju ke pinggir.

” Hueeekkk... Huueeekkk (?) ”

Alvin dan Debo saling berpandangan.

” Jangan-jangan.... ”

” Huaaa... Sivia. ”

” Ify... ”


Alvin dan Debo langsung menghampiri Ify dan Sivia.

” Kalian nggak apa-apa? ”

” BUKAN URUSAN LO! ” Ify dan Sivia beranjak pergi meninggalkan Alvin dan Debo.

” Cewek lo kenapa, Vin? ” Debo memandang Alvin. ” Lo ada masalah sama dia? ”

” BUKAN URUSAN LO! ” bentak Alvin langsung meninggalkan Debo.

Cakka, Shilla, Alvin, Sivia, Ify, Deva dan Acha langsung pulang ke rumahnya masing-masing.

Debo dengan niatnya membuntuti Rio dan Agni dari belakang.

***

Rio membawa Agni menuju taman sekolah. Debo sembunyi dibalik pohon dan melihat Rio dan Agni.

” Ag... Plis, buka hati lo untuk gue. ” mohon Rio. ” Tutup hati lo untuk Debo. ”

Agni menunduk. Ingin sekali rasanya Agni membuka hatinya untuk Rio. Namun, itu semua terlalu sulit dilakukan Agni. Agni masih sangat menyayangi Debo. Agni sangat susah menerima Rio disisinya. Agni sebenarnya merasa tidak tega melihat Rio seperti ini. Akan tetapi, Agni juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk Rio. Agni menjadi semakin bingung dengan semuanya.

” Lain kali ya, Io. Gue belum bisa buka hati gue untuk lo. ” Agni menatap Rio. ” Hati gue masih untuk Debo. Dan gue belum bisa menerima orang lain disisi gue. ”

Debo dari balik pohon mendengar perkataan Agni dan langsung menghampiri.

” Kalo lo emang suka sama Rio, lo terima aja dia! Jangan harapin gue lagi. Gue udah jadi milik orang lain. Dan gue udah terlanjur sakit hati dengan semua ini. Gue cuma mau lo lupain semuanya tentang gue. Anggap nggak pernah ada hubungan apa-apa diantara kita. Ag, kasihan Rio. Dia mempertahankan cintanya cuma buat lo, Ag. Bahkan dia ngehancurin hubungan gue sama lo, itu karena dia suka sama lo, Ag. Buka hati lo untuk Rio! Dan jangan harapin gue lagi untuk kembali disisi lo. ” ucap Debo panjang lebar pada Agni.

Mata Agni nampak berkaca-kaca menatap Debo. Pancaran kekecewaan nampak jelas diwajah Agni. Agni tak menyangka bahwa Debo akan mengucapkan seperti itu padanya. Agni memeluk Debo.

” Fine, kalo lo emang ngelepasin gue buat Rio. Gue akan terima Rio dan gue akan belajar mencintai Rio setulus hati gue. Kalo lo emang bahagia dengan orang yang lo cinta saat ini, gue akan ikut bahagia. Dan makasih karena lo udah ngelepasin gue. Dengan ini... Mungkin gue bisa buka hati gue buat Rio. Makasih banget, Deb. Gue akan coba buat ngelupain semuanya dan membuka lembaran baru. Makasih karena sebelumnya lo udah hadir di hidup gue. ” Agni melepaskan pelukannya. ” Dan sekarang, gue minta lo pergi darisini. Gue mau ngomong empat mata sama Rio. ”

Debo tersenyum manis. ” Oke, bahagia sama Rio ya, Ag. Gue akan bahagia banget kalo ngeliat lo bahagia kayak gini. Lo juga harus bahagia ya, liat gue sama Ify. ”

Agni terkejut mendengar ucapan Debo. ” What? Ify? Jadi cewek yang lo bicarain itu si Ify? ” tanya Agni. ” Gue nggak nyangka! Dan gue ga akan pernah bahagia liat lo sama Ify, ngerti! ”

” Hmm, terserah! ” Debo meninggalkan sekolah.

” Debo.... ”

” Ag... ” panggil Rio. ” Debo udah ngelepasin lo, Ag! Sadar, Debo nggak ngarepin lo lagi. ”

” Hmm, iya. Io, ajarin aku buat bisa mencintai kamu ya. Aku juga pengen ngelupain semuanya. ” Agni tersenyum. ” Ajari aku tuk bisa menjadi yang engkau pinta. ”

Rio memeluk Agni. ” Ya, aku akan ajarin kamu agar kamu bisa benar-benar mencintaiku apa adanya. Sekarang, kita pulang yuk. ” ajak Rio.

” Yuk. ”

bersambung...

- Ehehe, yang lain belum muncul... :b
part 29 deh..

Yang udah baca dilike ya :)
coment juga...