Curhat sebentar...
Dia...dia ga tau kalo aku nangis...
Dia ga tau kalo aku sedih...
Bahkan dia ga tau kalo aku sering nyebut namanya dia sambil meluk guling...
AKU SAYANG DIA...AA
BEKICOT!
***
@AlPia
Alvin dari luar langsung menuju kamar hotel. Alvin melihat Sivia terduduk dilantai dan nampak jelas sekali bahwa dia sedang menangis. Sivia menoleh ke arah Alvin. Pancaran kekecewaan terlihat dari wajah Sivia. Sivia tak mengira bahwa Alvin akan mabuk-mabukan seperti ini.
” Lo mabuk, Vin? ” Sivia melirik Alvin. ” Lo ngapain kayak gini? Udah ngerasa kuat lo? ”
Alvin menoleh. ” Shilla... ”
Sivia terkejut. ” Shilla? Vin, gue Sivia. Bukan Shilla! ” ucap Sivia. ” Lo ga usah sebut nama cewek brengsek itu depan gue. ”
Alvin jongkok didekat Sivia. Alvin membelai rambut Sivia. ” Lo cantik banget, Shill. ” Alvin menghela nafasnya. ” Andaikan lo tau, gue itu sayang banget sama lo, Shill. Gue ga mau kehilangan lo. ”
Sivia terdiam. Sivia bingung dengan Alvin. Sivia merasa sangat cemburu saat Alvin memanggil dirinya dengan sebutan 'SHILLA'.
” Oh iya, Shilla cantik banget ya! Karena kecantikannya, Shilla nggak nyadar sama dirinya sendiri kalo dia udah nyakitin hati Sivia. ” Sivia menatap Alvin yang ada didekatnya. ” Shilla mau ngehancurin hubungan Alvin sama Sivia. ”
Alvin melotot. ” Shilla, jangan sebut nama cewek itu lagi! Alvin nggak mau denger nama dia lagi. ”
’ Sialan lo, Vin. ’ batin Sivia.
Sivia berdiri dan menarik tangan Alvin agar ikut berdiri. Sivia menatap Alvin.
” Yuk, kita ke hotel utama. Udah ditunggu sama rombongan. ” ajak Sivia. ” Gue Sivia! Bukan Shilla. ”
Sivia menarik tangan Alvin dan segera menuju kamar hotel utama.
***
@hotel utama
” Semuanya udah lengkap? ” tanya Gabriel. ” Pasangan Pangeran-Putri udah semua? ”
Shilla menolek kirikanansampingdepanbelakang mencari Alvin. ” Alvin belum, Kak. ” jawab Shilla. ” Tunggu Alvin dulu. ”
Cakka menoleh. ” Huh... Alvin lagi! Masih aja lo ngarepin cintanya Alvin. ” dengus Cakka kesal. ” Gue pikir, lo udah lupain Alvin. Ternyata eh ternyata.... Masih aja mengharapkan apa yang nggak mungkin terjadi. ”
” STOP!! ” teriak Gabriel. ” Kalian mau pulang atau mau ribut sih? Alvin sama Sivia kemana? ”
Dari kejauhan, Sivia datang bersama Alvin.
” Kak, Kak, maaf kita telat. ” ucap Sivia.
Alvin melirik ke arah Shilla. Masih sedikit terpengaruh minuman keras, Alvin menghempaskan tangan Sivia dan menghampiri Shilla.
” Vi, aku bisa jelasin. Aku sama Kak Zahra nggak ada ciuman. ” Alvin memegang tangan Shilla. -_-. ” Lo butuh penjelasan apa lagi sih biar lo percaya kalo gue ga selingkuh? ”
Cakka menoleh dengan tatapan panas. ” Heh... Lo jangan sentuh Shilla. ” ucap Cakka. ” Lo udah punya Sivia, jangan ngambil Shilla lagi! ”
Alvin mendorong Cakka. ” Lo nggak usah urus gue! Sivia itu milik gue. Dan lo ga usah larang-larang gue buat deketin Sivia. ”
” Alvin... ”
Cakka terjatuh dilantai. Cakka menatap penuh kebencian ke Alvin. Shilla merasa sangat tidak terima dengan perlakuan Alvin ke Cakka. Shilla membangunkan Cakka dan langsung memeluknya.
” Lo ga apa-apa kan, Kka? ” tanya Shilla. ” Nggak ada yang luka kan? ”
” Gue nggak apa-apa kok, Shill. ” Cakka tersenyum. ” Thanks ya udah khawatir sama gue. ”
” STOP STOP!! ” Zahra berlari dari kejauhan menghampiri rombongan. ” Kenapa kalian nyebut nama gue? ”
Alvin menarik tangan Zahra dan menyuruhnya berdiri didepan Shilla.
” Kak Zahra yang cantik, jelasin sama Sivia kalo kita nggak ada apa-apa tadi. ” suruh Alvin.
” Sivia? Tapi... Kok dihadapan gue Shilla? ” tanya Zahra kebingungan. ” emang ada apa sebenernya? ”
BYYUUURRRRR...
Sivia dengan penuh emosi menyiram Alvin dengan seember air yang diambilnya dari kamar mandi. (?) Alvin mengusap-usap wajahnya yang basah.
” Siapa yang nyiram gue? ” Alvin menatap semua orang yang ada didekatnya.
” GUE! ” jawab Sivia. ” Gue cuma mau lo itu sadar. ”
Alvin menatap Sivia. ” Oh, gue juga mau lo sadar! Jangan suruh Sion deketin lo lagi. ” ucap Alvin. ” Dan gue akan jelasin kalo gue sama Kak Za~~ ”
” GUE GA BUTUH PENJELASAN LO! ” potong Sivia. ” Lo... ”
Deva, Debo dan Rio menahan Sivia agar emosinya tidak meledak. Sivia memberontak. Namun, Deva, Debo dan Rio tetap menahan Sivia.
” Vi, gue mau jelasin. ” ucap Alvin. ” Gue sama Kak Zahra nggak ada ngelakuin apa-apa, Vi. ”
” Persetan dengan omongan lo! lepasin gueee... ” Sivia memberontak. ” LEPASIN GUE! ”
” KAK, buruan berangkat! ” protes Cakka.
” Iiya. ”
Sivia masih ditahan dan langsung ditarik masuk ke dalam bus. Semua anak peserta MOS mulai berdesakan masuk ke dalam bus. Five Boys dan Five Girls senang karena study tour ini berakhir. Namun, semuanya kacau karena persahabatan mereka hancur saat ini.
@dalam bus
” Semuanya duduk dalam posisi sebelumnya. ” perintah Gabriel. ” Dan jangan ada yang pindah tempat. ”
Sivia berdiri. ” Woy, Kak, gue nggak mau duduk sama COWOK PENGHIANAT!! ” protes Sivia. ” Kalo kalian memang pengen gue duduk sama dia. Gue mendingan keluar dari bus ini. ”
” Oke, Alvin, kamu pindah duduk sama Acha. Deva, kamu pindah duduk sama Sivia. ” suruh Gabriel. ” Berangkat. ”
Dengan berat dan terpaksa, Deva harus duduk bersama Sivia.
Pindah yuk...
@DeboIfy
:: sekali lagi maafkanlah karena aku cinta kau dan dia ::
HP Ify nampak berdering disaku baju Debo. Ify menoleh dengan perasaan cemas. Debo meraih HP Ify dari sakunya dan membuka sms yang masuk.
From: Dimas_Masmas
Fy, lagi dimana?
==oo==
Debo menoleh ke arah Ify. Ify menoleh keluar dan berpura-pura tidak mengetahui yang terjadi. Debo membalas sms itu.
To: Dimas_Masmas
Lagi dijalan sama pacar gue tercinta. Mau apa lo?
==oo==
:: kriingg krriinngg kerriiingg keerriingg ::
Giliran HP Debo yang berdering. Ify dengan malas meraih HP Debo dari saku celananya.
------------------
memanggil...
Itte_agatha
------------------
” Wow, hebat ya! Ada panggilan masuk dari Itte Agatha. ” Ify menatap layar HP Debo. ” Angkat ah. ”
Debo menoleh. ” Angkat aja! Gue nggak masalah tuh. ”
Ify mengangkat telpon itu.
Ify: Halo, gue pacarnya Debo... Ada perlu apa ya nona manis?
Itte: What? Pacarnya Debo? Aren? Kok suaranya beda?
Ify: Eh, setan! Gue bukan Aren. Gue Ify dan gue pacarnya Debo. Tolong jangan ganggu pacar gue lagi!
Itte: Wah, lo pacar barunya Debo ya? Hati-hati aja lo bakalan ditinggalin sama Debo.
Ify: (dengan nada membentak) Maksud lo apaan? Lo mau ngehancurin hubungan gue sama Debo? Sorry ya, ga bisa!
Itte: Terserah! Anak mana lo?
Ify: Gue, anak SMA IDOLA BERSINAR. Kalo lo mau tau gue, silahkan lo dateng ke sekolah gue. Gue tunggu lo. (menutup telpon)
tuuttt..tuuutt..tuuutt...
” Aarrgghhh!! Sialan si Itte. ” keluh Ify. ” Nyari masalah dia sama gue. Dia belum tau siapa gue. Liat aja apa yang akan gue lakuin ke dia. ”
” Fy... ” panggil Debo. ” Jangan nyari masalah sama Itte. Bahaya! ”
Ify menoleh. ” Apa urusan lo? ” tanya Ify. ” Gue cuma ga mau dia ngedeketin lo terus! Centil banget jadi cewek. ”
” Tapi... Lo bisa celaka sama dia, Fy. Dulu Aren hampir celaka karena dia. ” ucap Debo. ” Dan gue ga mau lo celaka karena Itte. ”
” Whatever!! ”
****
Ckkiiitttt...
Bus itu berhenti disekolah. Semua peserta MOS turun dari bus. Ify dan Sivia menuju ke pinggir.
” Hueeekkk... Huueeekkk (?) ”
Alvin dan Debo saling berpandangan.
” Jangan-jangan.... ”
” Huaaa... Sivia. ”
” Ify... ”
Alvin dan Debo langsung menghampiri Ify dan Sivia.
” Kalian nggak apa-apa? ”
” BUKAN URUSAN LO! ” Ify dan Sivia beranjak pergi meninggalkan Alvin dan Debo.
” Cewek lo kenapa, Vin? ” Debo memandang Alvin. ” Lo ada masalah sama dia? ”
” BUKAN URUSAN LO! ” bentak Alvin langsung meninggalkan Debo.
Cakka, Shilla, Alvin, Sivia, Ify, Deva dan Acha langsung pulang ke rumahnya masing-masing.
Debo dengan niatnya membuntuti Rio dan Agni dari belakang.
***
Rio membawa Agni menuju taman sekolah. Debo sembunyi dibalik pohon dan melihat Rio dan Agni.
” Ag... Plis, buka hati lo untuk gue. ” mohon Rio. ” Tutup hati lo untuk Debo. ”
Agni menunduk. Ingin sekali rasanya Agni membuka hatinya untuk Rio. Namun, itu semua terlalu sulit dilakukan Agni. Agni masih sangat menyayangi Debo. Agni sangat susah menerima Rio disisinya. Agni sebenarnya merasa tidak tega melihat Rio seperti ini. Akan tetapi, Agni juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk Rio. Agni menjadi semakin bingung dengan semuanya.
” Lain kali ya, Io. Gue belum bisa buka hati gue untuk lo. ” Agni menatap Rio. ” Hati gue masih untuk Debo. Dan gue belum bisa menerima orang lain disisi gue. ”
Debo dari balik pohon mendengar perkataan Agni dan langsung menghampiri.
” Kalo lo emang suka sama Rio, lo terima aja dia! Jangan harapin gue lagi. Gue udah jadi milik orang lain. Dan gue udah terlanjur sakit hati dengan semua ini. Gue cuma mau lo lupain semuanya tentang gue. Anggap nggak pernah ada hubungan apa-apa diantara kita. Ag, kasihan Rio. Dia mempertahankan cintanya cuma buat lo, Ag. Bahkan dia ngehancurin hubungan gue sama lo, itu karena dia suka sama lo, Ag. Buka hati lo untuk Rio! Dan jangan harapin gue lagi untuk kembali disisi lo. ” ucap Debo panjang lebar pada Agni.
Mata Agni nampak berkaca-kaca menatap Debo. Pancaran kekecewaan nampak jelas diwajah Agni. Agni tak menyangka bahwa Debo akan mengucapkan seperti itu padanya. Agni memeluk Debo.
” Fine, kalo lo emang ngelepasin gue buat Rio. Gue akan terima Rio dan gue akan belajar mencintai Rio setulus hati gue. Kalo lo emang bahagia dengan orang yang lo cinta saat ini, gue akan ikut bahagia. Dan makasih karena lo udah ngelepasin gue. Dengan ini... Mungkin gue bisa buka hati gue buat Rio. Makasih banget, Deb. Gue akan coba buat ngelupain semuanya dan membuka lembaran baru. Makasih karena sebelumnya lo udah hadir di hidup gue. ” Agni melepaskan pelukannya. ” Dan sekarang, gue minta lo pergi darisini. Gue mau ngomong empat mata sama Rio. ”
Debo tersenyum manis. ” Oke, bahagia sama Rio ya, Ag. Gue akan bahagia banget kalo ngeliat lo bahagia kayak gini. Lo juga harus bahagia ya, liat gue sama Ify. ”
Agni terkejut mendengar ucapan Debo. ” What? Ify? Jadi cewek yang lo bicarain itu si Ify? ” tanya Agni. ” Gue nggak nyangka! Dan gue ga akan pernah bahagia liat lo sama Ify, ngerti! ”
” Hmm, terserah! ” Debo meninggalkan sekolah.
” Debo.... ”
” Ag... ” panggil Rio. ” Debo udah ngelepasin lo, Ag! Sadar, Debo nggak ngarepin lo lagi. ”
” Hmm, iya. Io, ajarin aku buat bisa mencintai kamu ya. Aku juga pengen ngelupain semuanya. ” Agni tersenyum. ” Ajari aku tuk bisa menjadi yang engkau pinta. ”
Rio memeluk Agni. ” Ya, aku akan ajarin kamu agar kamu bisa benar-benar mencintaiku apa adanya. Sekarang, kita pulang yuk. ” ajak Rio.
” Yuk. ”
bersambung...
- Ehehe, yang lain belum muncul... :b
part 29 deh..
Yang udah baca dilike ya :)
coment juga...
Dia...dia ga tau kalo aku nangis...
Dia ga tau kalo aku sedih...
Bahkan dia ga tau kalo aku sering nyebut namanya dia sambil meluk guling...
AKU SAYANG DIA...AA
BEKICOT!
***
@AlPia
Alvin dari luar langsung menuju kamar hotel. Alvin melihat Sivia terduduk dilantai dan nampak jelas sekali bahwa dia sedang menangis. Sivia menoleh ke arah Alvin. Pancaran kekecewaan terlihat dari wajah Sivia. Sivia tak mengira bahwa Alvin akan mabuk-mabukan seperti ini.
” Lo mabuk, Vin? ” Sivia melirik Alvin. ” Lo ngapain kayak gini? Udah ngerasa kuat lo? ”
Alvin menoleh. ” Shilla... ”
Sivia terkejut. ” Shilla? Vin, gue Sivia. Bukan Shilla! ” ucap Sivia. ” Lo ga usah sebut nama cewek brengsek itu depan gue. ”
Alvin jongkok didekat Sivia. Alvin membelai rambut Sivia. ” Lo cantik banget, Shill. ” Alvin menghela nafasnya. ” Andaikan lo tau, gue itu sayang banget sama lo, Shill. Gue ga mau kehilangan lo. ”
Sivia terdiam. Sivia bingung dengan Alvin. Sivia merasa sangat cemburu saat Alvin memanggil dirinya dengan sebutan 'SHILLA'.
” Oh iya, Shilla cantik banget ya! Karena kecantikannya, Shilla nggak nyadar sama dirinya sendiri kalo dia udah nyakitin hati Sivia. ” Sivia menatap Alvin yang ada didekatnya. ” Shilla mau ngehancurin hubungan Alvin sama Sivia. ”
Alvin melotot. ” Shilla, jangan sebut nama cewek itu lagi! Alvin nggak mau denger nama dia lagi. ”
’ Sialan lo, Vin. ’ batin Sivia.
Sivia berdiri dan menarik tangan Alvin agar ikut berdiri. Sivia menatap Alvin.
” Yuk, kita ke hotel utama. Udah ditunggu sama rombongan. ” ajak Sivia. ” Gue Sivia! Bukan Shilla. ”
Sivia menarik tangan Alvin dan segera menuju kamar hotel utama.
***
@hotel utama
” Semuanya udah lengkap? ” tanya Gabriel. ” Pasangan Pangeran-Putri udah semua? ”
Shilla menolek kirikanansampingdepanbelakang mencari Alvin. ” Alvin belum, Kak. ” jawab Shilla. ” Tunggu Alvin dulu. ”
Cakka menoleh. ” Huh... Alvin lagi! Masih aja lo ngarepin cintanya Alvin. ” dengus Cakka kesal. ” Gue pikir, lo udah lupain Alvin. Ternyata eh ternyata.... Masih aja mengharapkan apa yang nggak mungkin terjadi. ”
” STOP!! ” teriak Gabriel. ” Kalian mau pulang atau mau ribut sih? Alvin sama Sivia kemana? ”
Dari kejauhan, Sivia datang bersama Alvin.
” Kak, Kak, maaf kita telat. ” ucap Sivia.
Alvin melirik ke arah Shilla. Masih sedikit terpengaruh minuman keras, Alvin menghempaskan tangan Sivia dan menghampiri Shilla.
” Vi, aku bisa jelasin. Aku sama Kak Zahra nggak ada ciuman. ” Alvin memegang tangan Shilla. -_-. ” Lo butuh penjelasan apa lagi sih biar lo percaya kalo gue ga selingkuh? ”
Cakka menoleh dengan tatapan panas. ” Heh... Lo jangan sentuh Shilla. ” ucap Cakka. ” Lo udah punya Sivia, jangan ngambil Shilla lagi! ”
Alvin mendorong Cakka. ” Lo nggak usah urus gue! Sivia itu milik gue. Dan lo ga usah larang-larang gue buat deketin Sivia. ”
” Alvin... ”
Cakka terjatuh dilantai. Cakka menatap penuh kebencian ke Alvin. Shilla merasa sangat tidak terima dengan perlakuan Alvin ke Cakka. Shilla membangunkan Cakka dan langsung memeluknya.
” Lo ga apa-apa kan, Kka? ” tanya Shilla. ” Nggak ada yang luka kan? ”
” Gue nggak apa-apa kok, Shill. ” Cakka tersenyum. ” Thanks ya udah khawatir sama gue. ”
” STOP STOP!! ” Zahra berlari dari kejauhan menghampiri rombongan. ” Kenapa kalian nyebut nama gue? ”
Alvin menarik tangan Zahra dan menyuruhnya berdiri didepan Shilla.
” Kak Zahra yang cantik, jelasin sama Sivia kalo kita nggak ada apa-apa tadi. ” suruh Alvin.
” Sivia? Tapi... Kok dihadapan gue Shilla? ” tanya Zahra kebingungan. ” emang ada apa sebenernya? ”
BYYUUURRRRR...
Sivia dengan penuh emosi menyiram Alvin dengan seember air yang diambilnya dari kamar mandi. (?) Alvin mengusap-usap wajahnya yang basah.
” Siapa yang nyiram gue? ” Alvin menatap semua orang yang ada didekatnya.
” GUE! ” jawab Sivia. ” Gue cuma mau lo itu sadar. ”
Alvin menatap Sivia. ” Oh, gue juga mau lo sadar! Jangan suruh Sion deketin lo lagi. ” ucap Alvin. ” Dan gue akan jelasin kalo gue sama Kak Za~~ ”
” GUE GA BUTUH PENJELASAN LO! ” potong Sivia. ” Lo... ”
Deva, Debo dan Rio menahan Sivia agar emosinya tidak meledak. Sivia memberontak. Namun, Deva, Debo dan Rio tetap menahan Sivia.
” Vi, gue mau jelasin. ” ucap Alvin. ” Gue sama Kak Zahra nggak ada ngelakuin apa-apa, Vi. ”
” Persetan dengan omongan lo! lepasin gueee... ” Sivia memberontak. ” LEPASIN GUE! ”
” KAK, buruan berangkat! ” protes Cakka.
” Iiya. ”
Sivia masih ditahan dan langsung ditarik masuk ke dalam bus. Semua anak peserta MOS mulai berdesakan masuk ke dalam bus. Five Boys dan Five Girls senang karena study tour ini berakhir. Namun, semuanya kacau karena persahabatan mereka hancur saat ini.
@dalam bus
” Semuanya duduk dalam posisi sebelumnya. ” perintah Gabriel. ” Dan jangan ada yang pindah tempat. ”
Sivia berdiri. ” Woy, Kak, gue nggak mau duduk sama COWOK PENGHIANAT!! ” protes Sivia. ” Kalo kalian memang pengen gue duduk sama dia. Gue mendingan keluar dari bus ini. ”
” Oke, Alvin, kamu pindah duduk sama Acha. Deva, kamu pindah duduk sama Sivia. ” suruh Gabriel. ” Berangkat. ”
Dengan berat dan terpaksa, Deva harus duduk bersama Sivia.
Pindah yuk...
@DeboIfy
:: sekali lagi maafkanlah karena aku cinta kau dan dia ::
HP Ify nampak berdering disaku baju Debo. Ify menoleh dengan perasaan cemas. Debo meraih HP Ify dari sakunya dan membuka sms yang masuk.
From: Dimas_Masmas
Fy, lagi dimana?
==oo==
Debo menoleh ke arah Ify. Ify menoleh keluar dan berpura-pura tidak mengetahui yang terjadi. Debo membalas sms itu.
To: Dimas_Masmas
Lagi dijalan sama pacar gue tercinta. Mau apa lo?
==oo==
:: kriingg krriinngg kerriiingg keerriingg ::
Giliran HP Debo yang berdering. Ify dengan malas meraih HP Debo dari saku celananya.
------------------
memanggil...
Itte_agatha
------------------
” Wow, hebat ya! Ada panggilan masuk dari Itte Agatha. ” Ify menatap layar HP Debo. ” Angkat ah. ”
Debo menoleh. ” Angkat aja! Gue nggak masalah tuh. ”
Ify mengangkat telpon itu.
Ify: Halo, gue pacarnya Debo... Ada perlu apa ya nona manis?
Itte: What? Pacarnya Debo? Aren? Kok suaranya beda?
Ify: Eh, setan! Gue bukan Aren. Gue Ify dan gue pacarnya Debo. Tolong jangan ganggu pacar gue lagi!
Itte: Wah, lo pacar barunya Debo ya? Hati-hati aja lo bakalan ditinggalin sama Debo.
Ify: (dengan nada membentak) Maksud lo apaan? Lo mau ngehancurin hubungan gue sama Debo? Sorry ya, ga bisa!
Itte: Terserah! Anak mana lo?
Ify: Gue, anak SMA IDOLA BERSINAR. Kalo lo mau tau gue, silahkan lo dateng ke sekolah gue. Gue tunggu lo. (menutup telpon)
tuuttt..tuuutt..tuuutt...
” Aarrgghhh!! Sialan si Itte. ” keluh Ify. ” Nyari masalah dia sama gue. Dia belum tau siapa gue. Liat aja apa yang akan gue lakuin ke dia. ”
” Fy... ” panggil Debo. ” Jangan nyari masalah sama Itte. Bahaya! ”
Ify menoleh. ” Apa urusan lo? ” tanya Ify. ” Gue cuma ga mau dia ngedeketin lo terus! Centil banget jadi cewek. ”
” Tapi... Lo bisa celaka sama dia, Fy. Dulu Aren hampir celaka karena dia. ” ucap Debo. ” Dan gue ga mau lo celaka karena Itte. ”
” Whatever!! ”
****
Ckkiiitttt...
Bus itu berhenti disekolah. Semua peserta MOS turun dari bus. Ify dan Sivia menuju ke pinggir.
” Hueeekkk... Huueeekkk (?) ”
Alvin dan Debo saling berpandangan.
” Jangan-jangan.... ”
” Huaaa... Sivia. ”
” Ify... ”
Alvin dan Debo langsung menghampiri Ify dan Sivia.
” Kalian nggak apa-apa? ”
” BUKAN URUSAN LO! ” Ify dan Sivia beranjak pergi meninggalkan Alvin dan Debo.
” Cewek lo kenapa, Vin? ” Debo memandang Alvin. ” Lo ada masalah sama dia? ”
” BUKAN URUSAN LO! ” bentak Alvin langsung meninggalkan Debo.
Cakka, Shilla, Alvin, Sivia, Ify, Deva dan Acha langsung pulang ke rumahnya masing-masing.
Debo dengan niatnya membuntuti Rio dan Agni dari belakang.
***
Rio membawa Agni menuju taman sekolah. Debo sembunyi dibalik pohon dan melihat Rio dan Agni.
” Ag... Plis, buka hati lo untuk gue. ” mohon Rio. ” Tutup hati lo untuk Debo. ”
Agni menunduk. Ingin sekali rasanya Agni membuka hatinya untuk Rio. Namun, itu semua terlalu sulit dilakukan Agni. Agni masih sangat menyayangi Debo. Agni sangat susah menerima Rio disisinya. Agni sebenarnya merasa tidak tega melihat Rio seperti ini. Akan tetapi, Agni juga tidak bisa berbuat apa-apa untuk Rio. Agni menjadi semakin bingung dengan semuanya.
” Lain kali ya, Io. Gue belum bisa buka hati gue untuk lo. ” Agni menatap Rio. ” Hati gue masih untuk Debo. Dan gue belum bisa menerima orang lain disisi gue. ”
Debo dari balik pohon mendengar perkataan Agni dan langsung menghampiri.
” Kalo lo emang suka sama Rio, lo terima aja dia! Jangan harapin gue lagi. Gue udah jadi milik orang lain. Dan gue udah terlanjur sakit hati dengan semua ini. Gue cuma mau lo lupain semuanya tentang gue. Anggap nggak pernah ada hubungan apa-apa diantara kita. Ag, kasihan Rio. Dia mempertahankan cintanya cuma buat lo, Ag. Bahkan dia ngehancurin hubungan gue sama lo, itu karena dia suka sama lo, Ag. Buka hati lo untuk Rio! Dan jangan harapin gue lagi untuk kembali disisi lo. ” ucap Debo panjang lebar pada Agni.
Mata Agni nampak berkaca-kaca menatap Debo. Pancaran kekecewaan nampak jelas diwajah Agni. Agni tak menyangka bahwa Debo akan mengucapkan seperti itu padanya. Agni memeluk Debo.
” Fine, kalo lo emang ngelepasin gue buat Rio. Gue akan terima Rio dan gue akan belajar mencintai Rio setulus hati gue. Kalo lo emang bahagia dengan orang yang lo cinta saat ini, gue akan ikut bahagia. Dan makasih karena lo udah ngelepasin gue. Dengan ini... Mungkin gue bisa buka hati gue buat Rio. Makasih banget, Deb. Gue akan coba buat ngelupain semuanya dan membuka lembaran baru. Makasih karena sebelumnya lo udah hadir di hidup gue. ” Agni melepaskan pelukannya. ” Dan sekarang, gue minta lo pergi darisini. Gue mau ngomong empat mata sama Rio. ”
Debo tersenyum manis. ” Oke, bahagia sama Rio ya, Ag. Gue akan bahagia banget kalo ngeliat lo bahagia kayak gini. Lo juga harus bahagia ya, liat gue sama Ify. ”
Agni terkejut mendengar ucapan Debo. ” What? Ify? Jadi cewek yang lo bicarain itu si Ify? ” tanya Agni. ” Gue nggak nyangka! Dan gue ga akan pernah bahagia liat lo sama Ify, ngerti! ”
” Hmm, terserah! ” Debo meninggalkan sekolah.
” Debo.... ”
” Ag... ” panggil Rio. ” Debo udah ngelepasin lo, Ag! Sadar, Debo nggak ngarepin lo lagi. ”
” Hmm, iya. Io, ajarin aku buat bisa mencintai kamu ya. Aku juga pengen ngelupain semuanya. ” Agni tersenyum. ” Ajari aku tuk bisa menjadi yang engkau pinta. ”
Rio memeluk Agni. ” Ya, aku akan ajarin kamu agar kamu bisa benar-benar mencintaiku apa adanya. Sekarang, kita pulang yuk. ” ajak Rio.
” Yuk. ”
bersambung...
- Ehehe, yang lain belum muncul... :b
part 29 deh..
Yang udah baca dilike ya :)
coment juga...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar