Kamis, 03 Maret 2011

Berawal dari MOS--Part 29

Curhat:
Aku sayang banget sama dia…
Aku nangis hampir setiap hari karena dia..
Tapi dia Cuma ngomong ‘cupcup’ ..
Hmm, ya sudahlah…
Mungkin suatu saat dia bisa ngertiin perasaanku J

BEKICOT!


***

:: Kau hancurkan aku dengan sikapmu tak sadarkah kau telah menyakitiku ::

Sivia membuka sms yang masuk ke HPnya pagi ini. Hari ini, sekolah diliburkan karena masalah study tour yang gagal kemarin. Sivia masih sangat mengingat kejadian yang terjadi di acara study tour itu.

From: Sion_95

“ Selamat pagi cantik. Awali pagi ini dengan senyuman. Aku ada didepan rumahmu. Kita jogging bareng yuk. ”

==oo==

Sivia tersenyum memandang layer HPnya.

To: Sion_95

“ Tunggu aku disana ya cakep. :* ”

==oo==

Sivia mengganti pakaiannya dan dengan segera menghampiri Sion ke luar rumah. Pagi ini sivia nampak fresh  dan sepertinya sudah melupakan kejadian sebelumnya. Bahkan, Sivia lupa bahwa pagi ini Alvin akan mengunjungi rumahnya.

@ depan rumah

“ pagi cantik. ” Sion tersenyum ke arah Sivia. Sion merasa sangat senang karena bisa bersama Sivia lagi. Walaupun, Sivia tidak kembali disisinya. Tapi, bagi Sion, melihat Sivia saja sudah cukup untuknya.

“ Pagi cakep. Siap berangkat? ” Sivia tersenyum. “ Inget ya kata-kataku kemarin! Jangan sebut nama COWOK PENGHIANAT itu lagi didepanku. Aku udah muak sama dia. Dia udah buat aku kayak gini. ”

“ Anything for you, Vi. Aku janji nggak akan nyebut nama cowok penghianat itu lagi. ” Sion merangkul Sivia. “ Siap berangkat, Vi? Ayo kita berangkat. Udah lama banget kita nggak jogging bareng. Gue kangen banget masa-masa disaat kita pacaran. ”

“ hahaha, sama Ion. Aku juga kangen masa-masa itu. Tapi, lupain! Aku lagi pengen sendiri saat ini. Udah cukup hatiku sakit karena Alvin. Dan aku nggak mau sakit hati lagi karena mesti balikan sama kamu. ”

Sion nyengir. “ Viaku yang ncantik, aku nggak minta balikan kok. Kamu udah ada dideket aku aja udah cukup. Tapi, maafin kesalahanku yang dulu ya. Aku dulu terpaksa ngelakuin itu. ” Sion menunduk. “ Sejujurnya…… ”

Sivia berlari meninggalkan Sion. “ Ayo kejar aku sampai dapat. ” Sivia terus berlari jauh meninggalkan Sion. Sion tersenyum melihat tingkah cewek yang dicintainya itu. Sion pun pergi menyusul Sivia dengan penuh perjuangan.


===============================Alvin===================================

Alvin menyebrangi jalan dan hendak menuju rumah Sivia yang berada diseberang jalan. Alvin sangat ingin menjelaskan semuanya yang terjadi kepada Sivia. Alvin hanya tidak mau Sivia membencinya karena tingkah laku Alvin yang seperti ini. Ditambah lagi, Alvin tak menyadari dengan apa yang diucapkannya saat dalam pengaruh minuman keras. Alvin menyebrangi jalan dan memasuki Kompleks Ciungwanara untuk menemui mantan kekasihnya itu.

Shilla keluar dari rumahnya dan hendak jogging dipagj hari. Shilla mengerutkan dahinya saat melihat Alvin celingak celinguk layaknya orang bodoh didepan rumah Sivia. Shilla berlari menghampiri Alvjn. Shilla hanya tidak mau Alvin disebut maling, orang gila atau semacamnya di kompleks Ciungwanara.

“ Alvin… ”

Alvin menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Shilla yang memakai celana pendek dan tanktop berlari menghampiri dirinya. Alvin hanya bengong melihat cewek yang berada dihadapannya itu. Alvin hanya tidak menyangka bahwa Shilla akan berpakaian seperti itu.
“ Pakaian lo, Shill. Bagus banget! Cuma… kurang dibuka aja. ” Alvin memandangi Shilla. “ Kalo dibuka kan bagus tuh keliatan bentuknya. Dan pasti… ”

“ Sarap lo, Vin! ” Shilla menatap Alvin. “ Ngapain lo kayak orang gila didepan rumah Sivia? ”

“ Gue mau ketemu Sivia. ” jawab Alvin. “ Gue mau ngejelasin tentang kejadian sama kak Zahra. ”

“ Percuma, Vin! Sivia itu udah menghianati lo. Lo nggak tau kan apa yang dilakuin Sion dan Sivia kemarin? ” Shilla tersenyum licik menatap sosok Alvin yang berada dihadapannya itu. ” Sivia ciuman sama Sion. Gue sama Cakka ngeliat kejadian itu. ”

Alvin melotot kaget mendengar ucapan Shilla. “ Sumpah lo? Sivia ciuman sama Sion? ” Alvin dengan tatapan marah berusaha menatap Shilla yang berada dihadapannya itu. “ Sivia nerima aja gitu dicium sama Sion? Huh… emang dasar cewek murahan. *peaceSHjustory* ”

“ Serius Alvin! Gue ngeliat dengan mata kepala gue sendiri kalo Sivia itu ciuman sama Sion. Dan itu ciuman mesra, Vin. ” jawab Shilla. “ Dan gue bener-bener nggak nyangka bahwa Sivia akan ngelakuin itu dibelakang lo. Gue pikir, Sivia itu cewek baik-baik. Tapi, dugaan gue salah besar! ”

“ SIVIA BRENGSEK!! GUE BENCI SIVIA!! ” teriak Alvin. “ Gue pikir dia lebih baik dari cewek yang gue kenal. Ternyata, dia cewek terburuk yang pernah gue kenal. Sialan itu cewek. Lihat aja apa yang bakal gue lakuin. Gue juga bisa balas dendam sama dia. ”

‘ Akhirnya gue bisa buat Alvin benci sama si cewek brengsek itu. ’ batin Shilla sambil tersenyum licik.

“ Mendingan kita jogging bareng yuk. ” ajak Shilla. “ kita pergi ke lapangan Renon dan kita lomba lari disana, gimana? ”

“ Siapa takut. ” ucap Alvin. “ Yuk, kita jogging. ”



***

“ Hoaaammmm…. ” Deva menguap lebar-lebar. “ Jam berapa ya? ” Deva menoleh ke jam dinding yang ada didekat tempat tidurnya. “ Masih jam 7.30, ajak Acha jalan ah. ”

Deva mengucek matanya dan meraih BB dibawah bantal tidurnya. Deva mengetikan pesan singkat untuk dikirimkan kepada Acha.

To: My Lovely__Achantik

“ Morning cintaku. Kita jalan-jalan, yuk? ”

==oo==

Beberapa menitn kemudian, BB deva berbunyi.

:: Pak, ada sms tolong dibaca pak. ::

Deva dengan semangat 45 langsung membuka sms yang masuk ke BBnya itu.

From: My Lovely__Achantik

“ Jemput aku ya, bebh. Luv u :* ”

==oo==

Deva segera bergegas mengganti bajunya dan tidak lupa memakai parfum pemikat cewek. Deva turun dari kamarnya dilantai dua dan menuju ke bawah dengan hati-hati.

@ruang tamu

“ Hayo… kak Deva mau kemana? Kok dandannya cakep amat? ” tanya Ourel, adik Deva.

Deva menoleh ke arah adiknya. Deva hanya berharap kedua orang tuanya tidak mengetahui bahwa dia akan pergi pagi ini. Apabila ketahuan, bisa-bisa deva dikurung dikamar selama seharian penuh tanpa makan dan minum. “ Ourel adikku yang imut, kak Deva minta tolong boleh? ” tanya Deva.

Ourel menggangguk dengan penuh semangat. “ Kak Deva mohon banget sama Ourel. Cuma Ourel satu-satunya harapan kak Deva saat ini. Entar, kalo mama sama papa nanyain Kak Deva, kamu bilang aja kalo kak Deva tadi dijemput sama temen Kak Deva buat kerja kelompok, ya? Please! ”

Ourel manyun beberapa cm. “ Kak Deva mau kemana? Ourel mau ikut, kak. ”

Deva menghela nafasnya penuh dengan kekecewaan. “ Ourel, kamu tau kak Acha yang ada diseberang jalan kan? ” tanya Deva. “ Nah, Kak Deva mau jalan-jalan sama kak Acha. Plis, Ourel jangan ganggu ya. ”

“ Yah, Kak Deva jahat!! Ourel laporin ke Mama sama Papa ntar. ”

“ Huft… Ourel yang cantik, ntar Kakak beliin deh es cream magnum 3. mau? ”

Ourel mengembangkan senyumnya lebar-lebar dan menatap kakaknya itu. “ MAU BANGET, KAK!! ” ucap Ourel. “ Bener ya beliin? Ourel nggak akan ikut deh. Tapi, bener ya beliin magnum 3? ”

Deva mengacak-acak rambut adiknya itu. “ Iya, sayang. Inget ya jangan bilang ke Mama sama Papa kalo Kakak jalan-jalan sama Kak Acha. Kakak pergi dulu ya. ”

” Hati-hati, kak. ”

Deva mengacungkan jempolnya dan langsung dengan secepat kilat pergi meninggalkan rumahnya. Deva tidak sabar ingin melihat kecantikan kekasihnya itu dipagi hari. Deva dengan perasaan riang gembira menyebrangi jalan menuju kompleks Ciungwanara. Saking semangatnya, Deva tidak menyadari bahwa ada motor dengan kecepatan penuh hendak menabrak dirinya.

“ Hey, awassssssss… ” seseorang berteriak karena melihat deva hendak ditabrak motor. Deva langsung ditarik dan terjatuh tepat didepan jalan kompleks Ciungwanara. Deva merintih karena lututnya lecet akibat terkena aspal jalan.

“ lain kali, kalo nyebrang liat-liat jalan ya! Kalo ketabrak bisa-bisa nyawa melayang. ” ucap seorang gadis manis yang ada disamping Deva. Deva menganggukkan kepalanya. Gadis itu tersenyum dan langsung pergi meninggalkan Deva.

“ HEY, NAMAMU SIAPA? ” tanya Deva sambil berteriak. Akan tetapi, gadis itu tidak menghiraukan panggilan Deva. Deva menggelengkan kepalanya. Acha dari kejauhan menghampiri Deva dengan penuh kekhawatiran.

“ Sayang, kamu kenapa? ” tanya Acha. “ Kamu nggak apa-apa kan, say? ”

Deva tersenyum menatap Acha. “ Hmm, aku nggak apa-apa, sayang. Aku Cuma lecet dikit aja. ” jawab Deva. ” Jadi jalan? ”

“ Kamu kena cet? Mana, Dev? ” tanya Acha. “ Terus, kamu bisa jalan kalo kena cet kayak gini? ”

“ Huft… mulai lagi deh nggak nyambung! ” dengus Deva kesal. “ Kita jadi jalan kok. Ikut aku sekarang. ”

Deva menarik tangan Acha dan mengajakya keliling kompleks. Acha ingin memberontak karena sama sekali tidak mengerti dengan maksud Deva membawanya pergi saat ini. Namun, Acha hanya pasrah mengikuti Deva tanpa arah dan tujuan yang jelas.



***

Debo menatap satu foto yang dia pegang ditangannya. Debo merasa bersalah karena melepaskan Agni untuk Rio. Dalam hati, Debo sangat tidak rela apabila melihat Agni bersama Rio. Debo masih sangat menyayangi Agni. Debo benar-benar bingung dengan perasaannya saat ini. Hatinya masih untuk Agni. Namun, Debo sangat tidak tega dengan Ify. Walaupun Ify terlalu overprotektif, tapi Debo juga menyayangi Ify dengan setulus hatinya. Walau masih terbesit rasa sayang debo kepada Agni.

“ Agniiiiiiii… aku tau dirimu kini telah ada yang memiliki. Tapi, aku nggak bisa ngelihat kamu sama Rio, Ag! Hatiku terlalu sakit saat melihat kamu sama Rio. Kamu pernah janji nggak akan kayak gini ke aku. Tapi, SEMUA JANJIMU PALSU!! Kamu tega menghianati aku seperti ini, Ag. Aku masih sayang dan aku masih cinta sama kamu, Ag. Andai saja Rio nggak suka sama kamu, mungkin aku masih bisa bahagia bersama kamu saat ini. Agni, kenapa harus Rio yang milikin kamu? Kenapa harus Rio?! Mending kalo itu Cakka. Mungkin aku bakal rela dan bahagia liatnya. Tapi, kalo sama Rio… seumur hidup aku nggak akan rela ngeliatnya. Apalagi ngeliat kamu mesra-mesraan sama Rio. Hatiku sakit, Ag. Walaupun aku udah memiliki Ify, tapi aku masih cinta sama kamu, Ag. Aku sayang banget sama kamu. Terserah apa kata orang! Mau mereka bilang aku stress atau apalah. Aku nggak peduli sama omongan mereka! Aku bener-bener nggak rela liat kamu sama Rio. Dan sampai kapanpun aku nggak akan pernah ngerelain kamu sama RIO! Aku tau, kamu juga nggak rela liat aku sama Ify. Aku lihat banget pancaran kekecewaan dimata kamu waktu aku nyebut nama Ify. Sama… aku juga nggak rela banget liat kamu mesra-mesraan sama Rio. Jujur, aku lebih suka pacaran sama kamu ketimbang sama Ify, Ag. Ify itu terlalu overprotektif. Akku nggak kuat sama sifatnya dia. Walaupun aku juga overprotektif, tapi aku nggak sampai mesti ngebuka privasi orang. Aku bener-bener bingung sama perasaanku sendiri. Maafin aku ya, Ag. Mungkin emang udah saatnya aku melupakanmu. Kamu akan bahagia sama Rio. Makasih selama ini kamu udah ada disisiku. ”

BYAARRRR

Debo membakar foto satu-satunya bersama Agni. Debo benar-benar akan melupakan Agni saat ini. Hatinya tak sanggup apabila mengingat Agni. Sakit rasanya bila Ia mengingat penghianatan yang dilakukan Agni terhadapnya. Perlahan-lahan foto itu terbakar menjadi abu dan tanpa tersisa sedikitpun. Debo menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Debo masih sangat bingung dengan perasaannya saat ini.

:: Cinta cinta cinta lakukan dengan cinta ::

Debo meraih HP Ify yang ditaruhnya dibawah bantal tidurnya. Debo dengan perlahan-lahan membuka sms yang masuk ke HP Ify. Tiba-tiba, pancaran amarah terlihat diwajah Debo saat membaca sms yang masuk itu.

From: Dimas_Masmas

“ Pagi bidadariku. Kita jalan-jalan yuk? Udah pulang study tour kan? ”

==oo==

Debo membalas sms itu penuh emosi.

To: Dimas_Masmas

“ EH, LO JANGAN GANGGU CEWEK GUE LAGI! Lo bakal berurusan sama gue kalo sampai ngedeketin cewek gue lagi. ”

==oo==

Debo menaruh HP nya dikantong dan keluar dari rumah untuk menemui Ify. Dengan perasaan sedih, marah dan gelisah, Debo keluar dari rumah dan berjalan menuju rumah Ify. Debo ingin Ify menjelaskan semua maksud sms Dimas. Debo hanya tidak mau mendapat penghianatan kedua kalinya dari orang yang disayanginya.



***

Rio dan Agni berjalan-jalan di sekitar lapangan Renon. Mereka menghentikan langkahnya di Monumen Bajrasandhi dan beristirahat sejenak karena capek. Rio kali ini merasa sangat senang karena Agni bisa menemani hari-harinya yang sepi. Tapi, entah mengapa Rio merasa bahwa Agni menerima cintanya karena terpaksa. Hanya karena Agni ingin melupakan Debo. Rio hanya tidak mau Agni menghianati perasaannya. Karena Rio sangat menyayangi Agni dan Rio tidak mau Agni pergi dari sisinya saat ini.

“ Ag, sebenernya kamu tulus nggak nerima aku jadi pacar kamu? ” tanya Rio. “ Aku Cuma nggak mau aja ini semua karena paksaan. Aku nggak mau kehilangan kamu, Ag. Aku sayang banget sama kamu. Kamu jangan pernah ninggalin aku ya? Aku nggak mau kamu pergi dari hidupku. Karena… aku tak bisa hidup tanpa cintamu, Ag. ”

Agni menoleh dan tersenyum manis. “ Tentu! Aku juga berusaha mencintai kamu, Io. Ini semua bukan karena paksaan. Tapi, semua ini tulus dari hatiku. Makanya aku minta kamu untuk ajari aku biar bisa mencintai kamu dan melupakan kenangan masa laluku. ” Agni menatap Rio. “ Aku mohon, Io! bantu aku buat ngelupain Debo dari hidupku. Aku nggak bisa kalo terus-terusan mengingat sosok Debo. Hatiku terasa sangat sakit, Io. Jadi, tolong bantu aku ya! Bantu aku buat benci sama Debo. Karena aku terlalu mencintai dia. Jadi, Bantu aku membenci dia. ”

Rio merangkul Agni. “ Anything for you, bebh. Io akan bantu Ni dengan setulus hati Io. Io juga nggak mau kalo Ni terus-terusan inget Debo. Io sakit hati kalo denger Ni nyebut nama Debo. Ni jangan nyakitin perasaan Io ya. ” Rio menghela nafasnya. “ Io Cuma nggak mau Ni sakit hati karena terus nginget dia. Io akan Bantu Ni buat benci sama dia. Percaya sama Io, Ni pasti bisa kok ngelupain dia. Asalkan, Ni mau berusaha buat ngelupain dia dan ngebuang jauh-jauh kenangan yang Ni lakuin sama dia. ”

Agni tersenyum dan langsung memeluk Rio dengan penuh cinta (?). “ Makasih ya, Io. Ni sayang sama Io. Ni juga nggak mau kalo Io pergi ninggalin Ni. Ni nggak mau kehilangan orang yang Ni sayang untuk kedua kalinya. Makasih ya, Io. Makasih karena Io udah mau menemani hari-hari Ni yang sepi. Ni nggak nyangka kalo cintanya Io tulus ke Ni. Padahal, waktu Ni pertama kali ketemu sama Io, Ni benci banget sama Io. Tapi, Ni nggak nyangka bahwa semuanya akan seperti ini. Ni nggak nyangka kalo perasaan benci Ni ke Io bisa berubah jadi cinta. ”

Rio melonggarkan pelukan Agni. Rio mendekat ke arah Agni.




bersambung...

- Yang lain part 30 yah..

nb: itu ada foto.. kalo mau liat dari comp.. :b

LIKE+COMENT YAA,,

maaf kalo kecewa..



Tidak ada komentar:

Posting Komentar