Kamis, 17 Maret 2011

Berawal Dari MOS--Part 33

Follow @BeDaMOSociety yah...
Sekalian follow @winaa13
suksma...

Semoga suka sama part ini...

Bekicot!!

***

Bilang Papamu ku takkan buat kau berubah menjadi anak yang nakal...
Bilang Mamamu ku cinta padamu dan aku tak pernah main-main...

Biarkanlah saja dulu...
Kita jalan berdua...
Mereka pun pernah muda...
Pernah muda...

Bilang Papamu berhenti urusi semua urusan kau dan aku...
Bilang Mamamu tak perlu kuatir ataupun curiga kepadaku...

Biarkanlah saja dulu...
Kita jalan berdua...
Mereka pun pernah muda...
Saatnya kau dan aku sekarang...
(BCL-Pernah Muda)

Rio terdiam memandang Agni. Suara riuh tepuk tangan terdengar di kelas X.1. Rio nampak kagum mendengar suara indah yang keluar dari mulut Agni. Rio masih tak percaya dengan semua ini. Agni ingin mendapat restu dari kedua orang tua Rio. Rio merasa masih bingung dengan Agni. Rio sudah mencoba meminta restu pada kedua orang tuanya. Namun, hasilnya sama. Rio dan Agni memang tidak direstui. Rio hanya direstui dengan Zevana atau Dea. Orang tua Rio sangat tidak setuju apabila Rio bersama Agni. Agni yang Papanya seorang narapidana dan Mamanya hanya bekerja sebagai buruh cuci. Memang tidak mungkin orang tua merestui hubungan anaknya dengan perempuan atau laki-laki yang tidak sepadan. Rio memang berasal dari keluarga kaya raya. Sedangkan Agni berasal dari keluarga sederhana. Sulit bagi Rio untuk menentukan pilihannya. Rio bingung harus memilih antara keluarga atau cintanya. Bagi Rio, dua-duanya sangat penting dalam hidupnya. Keluarga dan Agni sangatlah berarti dihidup Rio. Karena tanpa kehadiran mereka, semangat hidup Rio berkurang. Kurang ramai apabila tanpa cinta dan kasih sayang dari kekasih dan juga keluarga. Rio sadar bahwa semuanya sia-sia dan takkan mungkin terjadi. Akan tetapi, Rio ingin membahagiakan Agni. Membahagiakan dengan cara meminta restu pada kedua orang tuanya. Rio takut! Takut apabila kejadian sebelumnya terulang kembali. Rio takut bila Agni dipermalukan oleh keluarganya. Rio sangat bingung dengan semua masalah yang dihadapinya. Belum lagi permusuhan yang terjadi diantara Five Boys dan Five Girls. Rio ingin semuanya berakhir dan agar dia bisa tenang bersama-sama selalu dengan Agni. Tapi, itu semua mustahil! Disatu sisi, restu tidak Rio dapatkan karena Agni bukan tipe orang tuanya. Disisi lain, Rio dijauhi oleh sahabat-sahabatnya karena membongkar rahasia Debo pada Agni. Rio benar-benar sangat bingung dengan masalah yang ditimpanya akhir-akhir ini.

Agni menatap Rio. Sukses Rio telah membuat Agni seperti ini. Membuat Agni terus-terusan memikirkan restu, restu dan restu. Ya, Agni hanya ingin mendapat restu dari orang tua Rio. Agni hanya tidak mau kehilangan orang yang disayanginya untuk kedua kali. Sulit bagi Agni untuk tidak memikirkan semua ini. Tapi, masih jelas tergiang-ngiang saat Papa Rio menghina keluarga Agni. Hatinya masih terasa sakit hingga saat ini. Namun, Agni ingin mendapat restu. Tak peduli Ia mendapat caci maki dari orang tua Rio. Asalkan mendapat restu, Agni pasti akan merasa senang sekali. Tapi, semua itu takkan mungkin terjadi.

“ Ni mau apa? Ni kok sampai nyanyiin lagu pernah muda? ” Rio menatap Agni. “ Apa Io kurang baik di mata Ni? ”

Agni menepuk jidatnya. Agni merasa sia-sia semua yang dilakukannya. “ Jadi daritadi Io nggak ngerti sama maksudnya Ni? ” tanya Agni. “ NI PENGEN DAPET RESTU!! ”

Rio menutup telinganya. Suara Agni yang sedikit berteriak sukses membuat penghuni kelas X.1 menoleh. Rio dan Agni tersenyum seolah tak terjadi apa-apa.

“ Ni mau restu dari ortu Io? Berarti... ”

” Iya, Ni beneran cinta dan sayang sama Io! Ni bener-bener nggak mau kehilangan Io. ” Agni memandang Rio. “ Emang kali ya, Ni nggak pantas jadi ceweknya Io. Ni nggak kayak Shilla, Sivia, Ify maupun Acha yang bisa jadi cewek feminim kapanpun dia bisa. Ni takut! Ni takut kalo Io pergi ninggalin Ni. Tanpa Io, hidup Ni tiada artinya lagi. ”

Rio memeluk Agni. “ Be yourself!! Jadilah dirimu sendiri dan jangan jadi orang lain. Io lebih suka Ni yang kayak gini. Ni yang jadi cewek tomboy, Ni yang nggak suka sama cowok manja, dan Ni yang hobi banget berantem. Come on, Ni! Be yourself. ”

Agni menangis dipelukan Rio. Agni bingung dan Agni merasa sakit dengan semua yang dirasakannya saat ini. Padahal, Agni cuma ingin satu permintaan saja, yaitu mendapat restu dari keluarga Rio. Agni hanya ingin itu saja, agar beban dihidupnya bisa berkurang. Rasanya untuk mendapat restu saja Agni butuh pengorbanan habis-habisan.
“ N…n...ni s...sayang I...i...io. ”

Rio membelai rambut Agni. “ Udah... Ni jangan nangis lagi. Ni jelek tau kalo lagi nangis kayak gini. ” Rio memegang wajah Agni. “ Entar siang kita kerumah. Dan Io akan minta restu dari Mama dan Papa Io. Ni jangan sedih lagi ya. ”

Agni menghapus air matanya. “ Janji? ”

“ Janji! ”

Agni tersenyum lalu menutup matanya. Rio mendekat ke Agni. Semakin mendekat dan terus mendekat. Hingga akhirnya...

” WOY! TOLONG JANGAN DIDEPAN UMUM!! ”

Rio langsung menjauh dari Agni dan mengurut dadanya. Rio lupa bahwa dirinya dan Agni sedang berada dilingkungan sekolah. Rio jadi malu sendiri karena tingkahnya.

“ Io... Malu tau! ” Pipi Agni seketika memerah karena menahan rasa malu yang Ia rasakan. “ Ini ditempat umum! Bukan dikompleks. ”

Rio menunduk. “ I’m sorry. I forget.(?) ”

Agni terkekeh. ” Sok imut lo! Hahaha. ”

” Gue kan emang imut. ”

” Idih PD gila! Udah ah. Jalan-jalan yuk. ” ajak Agni pada Rio. ” Ni bete tau. ”

” Ayo dah. ”

***

” Shill, cobain yuk. ” ajak Cakka.

” Nggak ah! Sakit. ” tolak Shilla halus.

” Nanti juga nggak bakalan sakit. ” Cakka membelai rambut Shilla.

” Nggak mau! ”

” Ayo dong, Shill. Ntar lama kelamaan juga bakal longgar. Nggak bakal sakit deh. ”

Shilla tersenyum. ” Tapi pelan-pelan ya. ”

” Iya, pasti pelan. Biar enak. ”

Shilla merintih. ” Duh, sakit, Kka! ”

Cakka tersenyum. ” Nggak apa-apa, Shill. Udah tanggung. ”

” ........ ”

” Shill, goyangin dong biar enakan. ” pinta Cakka.

” Auuwww... ”

Cakka menghapus keringatnya yang bercucuran. ” Gimana? Enak kan? Kalo udah masuk pasti nggak sakit. ”

Shilla mendengus. ” Tuh kan! Lecet tau, Kka. ”

” Nggak apa-apa! Cuma lecet sedikit. ” Cakka membela rambut Shilla. ” Gimana? Pas nggak, Shill? ”

Shilla tersenyum. ” Iya nih, Kka. Pas banget. Gue ambil cincin yang ini aja deh. ”

(nb: Ada yang OMES ga tuh? Wkwkwkw... Itu copasan sms. )

” Asik... Api elamar Ami. ” Casillas loncat-loncat didepan toko perhiasan. ” Ami ama Api au nikah. Illas unya adik aru. ”

Cakka langsung membekap mulut Casillas. ” Maaf, adik saya agak sedikit miring. Berapa harga cincinnya, Mbak? ”

” 5 juta, dik. Mendingan adiknya dibawa ke RSJ aja deh. ” saran penjual perhiasan itu. ” Daripada bikin onar. ”

Shilla melotot. ” Dia nggak gila! Dia masih waras. ”

Cakka mengeluarkan uang didompetnya. Setelah itu pergi sambil menarik tangan Shilla dan Casillas.


@taman kota

Cakka memarkirkan motornya dan kembali menarik tangan Shilla dan Casillas. Cakka mendudukkan Shilla dan Casillas dibangku taman kota. Cakka menatap keduanya.
” KALIAN BERDUA BIKIN MALU!! ” bentak Cakka. ” Kalian kayak anak kecil tau. Malu-maluin di toko perhiasan. ”

” Huaaa... Ami, Api jahat sama Illas! Api jahat. ” Casillas memeluk Shilla dan langsung menangis.

” Masa anaknya Justin Bieber sama Selena Gomez cengeng? ” Cakka tersenyum kecut. ” Malu-maluin tau. ”

Shilla terkekeh. ” What? Justin Bieber sama Selena Gomez? Nggak salah tuh? ” tanya Shilla. ” Gue ogah jadi Selena Gomez!! Doyan sama brondong. ”

” Hahaha, lo tuh pas banget jadi Selenanya dan gue Justinnya. ” tawa Cakka. ” Selena kan cantik terus Justinnya juga ganteng. Jadi, gue sama lo itu bagaikan Selena sama Justin. ”

Casillas hanya bengong menyaksikan kedua orang tua angkatnya yang sibuk membicarakan Selena Gomez dan Justin Bieber.

” Gue nggak doyan sama brondong! Tipe gue kan kayak JB. Umurnya diatas umur gue. Gue 14 tahun dan JB 17 tahun. Jadi, pas banget. ” ucap Shilla. ” Lo kan brondong, Kka! Lo tahun 98 sedangkan gue tahun 97. ”

Cakka terkekeh. ” So? Lo takut gitu sama brondong beda setahun? ”

” Nggak! ”

” Terus kenapa lo nggak jawab pertanyaan gue? ” tanya Cakka.

Shilla tercekat lalu menatap Cakka. ” Pertanyaan apa? ” tanya Shilla. ” Emangnya lo ada nanya apa sama gue? ”

Cakka mendengus kesal. ” Jawaban cinta gue, Shill. Lo terima gue atau nggak? ”

” Eima, eima, eima. ” sahut Casillas.

PLETAKKK--
Shilla menjitak kepala Casillas karena emosi. Casillas memegangi kepalanya sambil memanyunkan bibirnya.

” Gimana Shill? Masa Selena nolak Justin. Ayolah terima aja gue, Shill. ” mohon Cakka.

Shilla berpikir sejenak. ” Dijawab sekarang nih? ”

” Tahun depan! Jelas sekarang lah. ” Cakka memandang Shilla penuh esmosi. ” Jawab, Shill! Lo tatap mata gue dan bilang kalo lo terima gue. ”

Shilla menatap mata Cakka. Shilla bingung harus menjawab apa pada Cakka. Hatinya masih sangat bingung. Shilla memandang Casillas sejenak kemudian menatap Cakka.
” Gue... ”

***

Debo menarik tangan Sivia. Debo hanya ingin Alvin mempertanggung jawabkan perbuatannya. Debo tidak ingin melihat Sivia terpuruk dalam penyesalannya. Walaupun Debo tidak dekat dengan Sivia, tapi Debo peduli dan hanya ingin masalah yang terjadi semuanya selesai. Selesai dan berakhir dengan baik-baik saja dan hidup bahagia selamanya.
Debo menyadari bahwa dirinya juga melakukan hal yang sama seperti Sivia terhadap Ify(?). Tapi, Debo ingin masalah Alvin dan Sivia selesai.
Debo mengelilingi gedung sekolah selama beberapa menit. Namun, hasilnya nihil. Debo tak melihat batang hidung Alvin dimanapun. Sivia hanya menggaruk kepalanya karena tak mengerti apa yang sesungguhnya dilakukan Debo. Debo nampak memandang curiga pada taman sekolah yang belum dikunjunginya. Debo menarik tangan Sivia dan segera menuju taman sekolah.

@Taman Sekolah

Betapa terkejutnya Debo dan Sivia saat melihat pemandangan yang mebuat hati sakit. Ify menyender dipundak Alvin. Hati Debo terasa tersayat-sayat silet yang tajam. Debo dan Sivia langsung menghampiri Alvin dan Ify.

” Cewek brengsek!!! Gue benci sama lo! ” bentak Debo pada Ify. Debo langsung berlari meninggalkan taman sekolah. Ify menjauh dari Alvin dan kemudian mengejar Debo. Ify hanya ingin menjelaskan bahwa yang dilihat Debo tak seperti yang dipikirkan.

Sivia menatap Alvin. ” Alvin... ”

” Vi... ”

” BRENGSEK LO!! ” bentak Sivia. ” Lo nyakitin hati gue! Argh... Bunuh gue, Vin. Bunuh gue, Alvin. ”

Alvin berdiri dihadapan Sivia dan langsung memeluknya. ” Maafin aku, Vi. Tadi aku cuma mau nenangin Ify aja. ” Alvin membelai rambut Sivia. ” Jangan paksa aku buat ngebunuh kamu. Karena aku bisa bunuh diriku sendiri. ”

” Lo hamilin Zevana? ”

Alvin melepaskan pelukannya dan menatap Sivia. ” Hah? Hamilin Zevana? Gue nggak ada hamilin Zevana! Gue cuma lakuinnya sama lo, Sivia. ”

Sivia menatap Alvin. ” Hahaha, yakin lo? Kata Debo, perutnya Zevana sekarang buncit! Cepat atau lambat dia akan dijodohin sama Rio. Lo seharusnya malu sama diri lo sendiri. Lo lepas dari tanggung jawab. Lo udah ngehancurin masa depan gue dan Zevana tau! ”

Alvin memegang pundak Sivia. ” Asal lo tau! Gue sama Zevana cuma pacaran selama 5 hari. Itupun gue nggak nafsu sama cewek kayak Zevana. Zevana itu jauh banget sama lo. Lo lebih indah dibanding Zevana. Dan gue nggak tahu siapa yang ngehamilin Zevana. Gue udah ngomong jujur sama lo, Sivia. Plis, percaya sama gue. Gue emang playboy! Tapi, gue cuma nafsu sama cewek kayak lo dan bukan sama orang lain. ”

Sivia menunduk. ” Maaf, Vin. Gue nggak tau kalo lo nggak ngelakuinnya sama Zevana. Terus kenapa dia mau bunuh diri kalo nggak lo hamilin? ” tanya Sivia. ” Lo mendingan jujur deh sama gue. ”

” GUE JUJUR, SIVIA AZIZAH! ” ucap Alvin dengan nada tinggi dan penuh emosi. ” Gue nggak ngelakuin apa-apa sama Zevana! Zevana mau bunuh diri karena gue putusin. Bukan karena gue hamilin. ”

” ....... ” Sivia terdiam.

” PERLU PENJELASAN APA LAGI LO? ” tanya Alvin. ” Gue udah jelasin semuanya ke lo. ”

Sivia memeluk Alvin. ” Maafin aku, Vin. Aku percaya kamu . Melebihi apa yang orang katakan tentang kamu. ”

” Makasih ya, Vi. ” Alvin membelai rambut Sivia. ” Aku sayang sama kamu, Vi. Jadi jangan pernah kamu tinggalin aku apapun yang terjadi. ”

Sivia semakin mempererat pelukannya. Sivia tak mau semuanya berakhir. Sivia ingin Alvin selalu menemani hari-harinya untuk selamanya. ” Aku janji! Aku nggak akan ninggalin kamu, Vin. Dan aku percaya seutuhnya sama kamu. Karena kamu telah menjadi milikku sekarang. ”

Alvin tersenyum. ” Janji ya? Jangan pernah tinggalin aku! Apapun yang terjadi, kamu harus selalu ada untuk aku. ” pinta Alvin. ” Alvin sayang Sivia!! Alvin nggak mau kehilangan Sivia. ”

Sivia melepaskan pelukannya. ” Alvin norak ih! Hahaha. ” tawa Sivia. ” Alvin cowok yang paling norak didunia ini. ”

Alvin terkekeh. ” Masa sih? ”

” Iya, Alvin. Alvin norak! ”

” Via lebih norak. Nuduh Alvin tanpa bukti. ” Alvin menjulurkan lidahnya. ” Via norak. Hahaha. ”

Sivia manyun. ” Iya, Via emang norak. ”

Alvin mendekati Sivia dan mendekap erat tubuh Sivia.

’ Gawat! Nafsunya naik lagi nih. ’ batin Sivia.

Alvin menatap wajah Sivia dan mendekap semakin erat tubuh Sivia. Alvin memegang dagu Sivia dan memonyongkan bibirnya(?).

***

I will always loving you, kekasihku...
Dalam hidupku hanya dirimu satu...
I will always need you, cintaku...
Selamanya takkan pernah terganti...

Ku mau menjadi yang terakhir untukmu...
Ku mau menjadi mimpi indahmu...

Cintai aku dengan hatimu...
Seperti aku mencintaimu...
Sayangi aku dengan kasihmu...
Seperti aku menyayangimu...

I will be the last for you...
And you will be the last for me...

(Unğu--Dirimu satu)

” You will be the last for me. ” Deva menatap Acha. ” I will be the last for you. ”

Acha tersenyum. ” Kamu ngapain sih, Dev? ” tanya Acha. ” Aku nggak ngerti sama yang kamu lakuin. Kamu aneh deh, Dev. ”

Deva menepuk jidatnya. ” Mulai lagi dah lemotnya. Ampun ampun deh. ” Deva hanya geleng-geleng kepala menghadapi kekasihnya itu. ” Lama-lama bikin capek juga punya pacar yang nggak nyambung kayak gini. ”

Acha terkekeh. ” Emang siapa yang nggak nyambung, Dev? ” tanya Acha. ” Yaiyalah capek kalo punya pacar nggak nyambung. Rasanya tuh ngomong sama tembok. ”

GEDUBRAKK... PRAANGGG...
Deva terjatuh dari kursinya dan gelas yang dipegangnya langsung terjatuh dilantai. ” Sabar sabar gue ngadepin orang kayak lo, Cha. ”

Acha tertawa. ” What? Sabar? Sabar bukan anaknya Pak Udin ya? ” tanya Acha. ” Lo ngefans sama si Sabar, Dev? ”

Deva kembali duduk disamping Acha. Deva mendekat ke telinga Acha. ” I LOVE YOU, ACHA. ” teriak Deva keras ditelinga Acha.

Acha langsung menutup telinganya karena teriakan Deva. ” Deva sarap, sress, gila. Telingaku sakit tau. Deva jahat nih sama Acha. ” Acha memanyunkan bibirnya. ” Deva udah nggak sayang lagi nih sama Acha. ”

Deva memandang Acha dan langsung memeluknya. ” Deva sayang sama Acha! ” Deva menghela nafasnya. ” Deva bener-bener sayang sama Acha. Deva nggak mau kehilangan Acha. ”

Acha tersenyum. ” Ku tak mau kehilangan. Hangat sentuhan cintamu. Sedetikku pun tak mau jadi merana. Terlepas dari pelukanmu. ” Acha membalas pelukan Deva. ” Acha sayang banget sama Deva. Nggak ada orang lain yang bisa menggantikan Deva dihati Acha untuk selamanya. ”

Deva membelai rambut Acha. ” I love you, Cha. Aku nggak mau kehilangan kamu. Karena kamu akan selalu ada dihatiku untuk selamanya. ”

” I love you, too. ”

***

” Deb, Debo tunggu. Aku bisa jelasin semua yang terjadi. Semua ini nggak seperti yang kamu pikirkan. ” Ify mengejar Debo tanpa lelah. Ify ingin menjelaskan yang sebenarnya pada Debo. ” Gue putusin lo karena Itte dan Aren!! Terus tadi itu Alvin cuma nenangin gue. ”

Debo menghentikan langkahnya dan menghampiri Ify dengan nafas yang tak beraturan. ” Itte sama Aren? Maksud lo apa?! Jelasin ke gue! ” Debo mengguncangkan tubuh Ify. ” Lo putusin gue karena disuruh Itte sama Aren? ”

Ify mengangguk lemas. ” Iya, gue diancam sama Itte dan juga Aren. Mereka bilang bakal mempermalukan gue di sekolah. Makanya gue terpaksa putusin lo. ”

Debo menarik nafasnya. ” Jadi semua ini karena Itte dan Aren? ” tanya Debo. ” Mereka yang udah buat lo jadi kayak gini? ”

”  Sudahlah, Deb. Biarin aja mereka! Aku nggak mau kamu punya masalah sama mereka. Aku nggak mau itu terjadi, Deb. ” mohon Ify. ” Aku nggak mau kamu kenapa-napa karena ulah dua iblis sialan itu! ”

Debo membelai rambut Ify. ” Maafin aku ya, Fy. Seharusnya aku dengerin penjelasan kamu dulu. Maafin aku ya, Fy. ” Debo menghela nafasnya. ” Maaf karena aku nggak percaya sama kata-katamu. ”

Ify tersenyum. ” Aku seneng banget. Karena kamu udah percaya sama aku sekarang. Aku sayang sama kamu, Deb. ”

” Balikan ya, Fy? ”

Ify tersenyum lalu mengangguk. ” Iya, yang lalu biarlah berlalu. Aku nggak mau kehilangan kamu. Kamu orang yang sangat berarti dalam hidupku, Deb. ”

Debo tersenyum dan langsung memeluk Ify. ” Aku juga nggak mau kehilangan kamu. Kamu takkan terganti dihatiku. I love you, Alyssa. ”

” I love you too, Andryos. ”

Debo menatap Ify lekat-lekat. Debo mendekatkan wajahnya ke Ify. Ify menutup matanya.

” Fuuhhh... ” Debo meniup debu yang hinggap diwajah Ify. ” Cuma debu kok. Santai aja. ”

Ify melotot ke arah Debo. ” Ih, Debo resek!! ”

” Pasti pengen dicium ya? ” goda Debo. ” Ecie... Pipinya merah kayak tomat nih. ”

Ify mendorong Debo perlahan. ” Apaan sih? Debo norak! ”

” Malu ni yee.. Haha. ” Debo tertawa memandang Ify. ” Sini sini. Aku cium biar nggak malu lagi. ”

Ify memanyunkan bibirnya. Entah mengapa air matanya tiba-tiba jatuh membasahi pipi Ify. Ify benar-benar sedih dengan hal yang dialaminya barusan.

” Lho?! Kok Ify nangis? Aku salah ngomong ya, Fy? ” tanya Debo. ” Maafin aku, Fy. ”

” Debo jahat ih! ” ucap Ify. ” Buat Ify malu kayak gini. ”

CUUPPP... (???)

Ify terdiam dan menikmati apa yang Ia rasakan saat itu.

***

” Gue... Gue... ”

” Cepetan, Shill. Lo tinggal bilang mau atau enggak jadi pacar gue. Sebelum batas kesabaran gue habis ngadepin lo, Shill. ” ucap Cakka dengan nada esmosi.

Casillas menarik baju Shilla. ” Ami, eima Api ya. Emi Illas. ” mohon Casillas. ” Alo Ami ayang ama Illas, Ami aus eima Api. ”

Shilla mendengus. ” Iya, Kka. Gue mau jadi pacar lo. Bantu gue buat benci sama Alvin! Karena gue terlalu cinta sama Alvin. Bantu gue ya, Kka! ”

” Gue nggak mimpi kan? Gue pacaran sama Selena Gomez. Akhirnya gue pacaran sama Selena Gomez. ” Cakka memeluk Shilla. ” Justin sayang Selena. ”

Casillas loncat-loncat dan langsung joget-joget layaknya Irfan Bachdim. ” Aiikk.. Aiikk.. Ami eima Api. Illas eneng anget Ami eima inta Api. ”

” BERISIK!! ” bentak Cakka dan Shilla pada Casillas.

Cakka memeluk Shilla dengan eratnya. ” Makasih Selena. Justin sayang sama Selena. ”

Shilla membalas pelukan Cakka. ” Selena juga sayang Justin. Jangan tinggalin Selena ya! ” pinta Shilla. ” Selena nggak mau kehilangan Justin. Susah untuk dapetin Justin. ”

Cakka tersenyum. ” Justin juga sayang Selena. Justin nggak mau kehilangan Selena. Selena itu cewek tercantik yang pernah Justin temuin. ”

Shilla melepaskan pelukannya. ” Cakka gombal! Hahaha. ”

” Shilla juga. Hehahe. ”

” Illas uga. ” sahut Casillas.

Cakka dan Shilla menoleh.
” Sejak kapan nih cecurut ada disini? ” tanya Shilla. ” Berarti... ”

***

Toeeettt...toeeettt...toeeeettt...

Alvin, Debo, Rio, Deva, Sivia, Ify, Agni dan Acha memasuki kelas X.1. Terlihat jelas dihadapan mereka Gabriel berdiri bersama Zahra.

” Wah, Kak Gabriel udah CLBK ya sama Kak Zahra? ” Alvin menaikkan alisnya sebelah. ” Selamat-selamat. ”

” DUDUK SEMUANYAAA!! ” teriak Gabriel.

Semua siswa di X.1 langsung duduk ditempat duduknya masing-masing.

” Kalian catat barang-barang yang perlu dibawa besok.

1. Kalian bawa roti yang udah nggak perawan.
2. Minuman sehat.
3. Roti merdeka.
4. Makanan ringan yang ada gambar singanya.

Dan ingat... Bawa masing-masing.
Roti yang nggak perawan harus strawberry dan coklat. Sanggup? ”

” Sanggup. ”

” Baiklah, ingat itu. Dan sekarang kalian semua boleh pulang. Hati-hati dijalan. ”

” Iya, kak. ”

bersambung...

LIKE, COMENT DIPERLUKAN DEMI KELANCARAN CERBUNG INI...

#IHEARTYOUALL

PENDEK? SORRY...
KEHABISAN INSPIRASI...
LIKE+COMENT YA..
JANGAN LUPA...

Salam BeDaMOSociety :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar