Selasa, 22 Mei 2012

Semua Karena Twitter #3


Don't believe about love, because love is blind! - @IamAlvinJo_

***

Kamar Alvin seperti kapal pecah. Botol-botol minuman keras dan puntung rokok juga berserakan tak beraturan. Alvin kumat lagi seperti dirinya di masa lalu. Ia kembali menjadi sosok Alvin yang membenci masa lalunya sendiri. Kenapa dia kembali? Itu pertanyaan yang selalu menghampiri pikiran Alvin. Hadirnya Sivia kembali membuat Alvin down! Apa yang tersembunyi di balik masa lalu Sivia dan Alvin? Kenapa begitu pahit yang dirasakan Alvin maupun Sivia?

“Apa sih maunya dia? Kenapa dia kembali lagi ke dalam kehidupan gue? Disaat gue udah berusaha buat ngelupain dia, dia kembali! Dan sekarang gue kehilangan Shilla dan 88000 followers karena dia. Arrgghhh!”

Pranggg!

Pecahan beling berserakan di lantai. Alvin tidak bisa mengendalikan emosinya sendiri karena hadirnya Sivia kembali. Padahal, selama ini Alvin selalu berusaha untuk melupakan sosok masa lalunya yang paling menyakitkan itu. Akan tetapi, sosok itu hadir kembali! Dengan nama dan penampilan yang baru. Dia pikir Alvin tidak mengetahui perubahan yang dilakukan oleh Sivia? Sivia sama sekali tidak berubah! Yang berubah dari Sivia hanyalah nama dan rambut yang di potong pendek.

“Followers gue! Followers yang gue udah kumpulin susah-susah sekarang tinggal 1567 followers. Pasti semua karena Shilla kecewa sama gue. Dan semua penggemarnya dia juga kecewa sama sikap gue yang ngambil keputusan kayak gini! Damn! Kenapa lo bego banget sih, Vin? Kenapa lo putusin Shilla karena gadis masa lalu lo itu? Kenapa?!”

Alvin merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Mengapa ia bisa-bisanya meninggalkan Shilla hanya karena Sivia yang tiba-tiba muncul? Masa lalu yang sudah ingin di lenyapkannya kini kembali. Bagaimana Alvin tidak frustasi dengan kenyataan seperti ini? Hidup memang tidak pernah adil! Takdir tidak bisa di tebak dan jodoh tidak bisa diketahui siapa yang datang kelak. Dan yang ada dipikiran Alvin adalah semua tidak adil untuknya. Kepergian Shilla dan kembalinya Sivia yang sangat tidak diinginkan untuk kembali hadir dalam hidupnya.

***

Hidup kadang tidak bisa untuk kita tebak.
Apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang tidak boleh untuk di lakukan.
Hidup itu seperti roda yang terus berputar.
Suka maupun duka tidak pernah jauh dari kehidupan.
Semua yang pernah merasakan indahnya kehidupan pasti juga akan kembali ke yang di atas.
Cinta pula akan terasa seperti itu.

Bagaimana cara kita untuk menyatukan sekeping hati yang terpisah?
Bagaimana cara kita untuk melebarkan sayap kita dan seseorang mengajarkan bagaimana caranya terbang?

Akankah dua hati yang terpisah bisa bersatu kembali?
Mungkinkah cinta yang dulu sempat musnah kini bisa hadir kembali mengisi ruang kosong di hati?

Cinta kata orang memang menyakitkan.
Tapi, setiap orang memiliki kisah cintanya masing-masing.
Mereka yang bisa menjaga kesetiaan dan kepercayaan adalah sepasang cinta sejati yang tidak akan mungkin terpisahkan oleh musibah apapun.

Namun, apakah cinta bisa mengembalikan kenangan masa lalu ku?
Kemana Athan? Athan yang dulu menjadi sosok paling jahat dalam hidupku!
Dan siapa Alvin?
Kenapa kata-kata 'still' tiba-tiba terucap begitu saja dari mulutku?
Apa sebenarnya yang terjadi di masa laluku?
Siapa yang bisa menceritakan semua kejadian pahit di masa laluku?
Athan :''(
Where are you now? I miss you so much.
Aku mencoba menghapus kenangan pahit itu dan menjadikan kenangan indah dalam hidupku.
Andaikan Tuhan mempertemukan kita kembali, takkan ku sia-siakan kesempatan itu untuk meminta maaf kepadamu.
I'm sorry. I'm sorry, Athan.

~azizahsivia.blogspot.com~

:) :( :)

“Seandainya aku bisa memutar kembali waktu, aku nggak akan membuat kesalahan yang berakibat fatal seperti ini.” lirih Sivia. Pandangannya mulai buram. Perlahan-lahan tetesan air matanya jatuh membasahi pipi. Kejadian di masa lalu yang sangat tidak ingin untuk diperbuat Sivia. Namun, apa yang bisa dilakukannya? Penyesalan memang selalu datang belakangan. Buat apa di sesali kalau memang sudah ditakdirkan untuk berakhir?

“Via, Athan itu pasti seseorang yang spesial banget ya dalam hidup kamu?” tanya Debo yang sedaritadi duduk di samping Sivia.

“Iya, De. Dia itu sosok yang di idam-idamkan semua cewek deh. Perfect pokoknya! Dia itu setia, pengertian dan selalu ada di saat suka maupun duka. Tapi... Kejadian itu...”

##Flashback##

“AKU NGGAK PERNAH BOONGIN KAMU, ATHAN!” jawab Aisa ketus dengan air mata yang tak henti-henti mengalir.

“Tapi aku liat dengan mata kepalaku sendiri! Kamu nerima cintanya Gabriel. Kamu mikir nggak gimana sakitnya perasaanku kamu giniin? Aku ngeliat sendiri dan denger omongannya langsung!”

“Tatapii aku nggak ada hubungan apa-apa sama Gabriel. Aku tetep mempertahankan cinta dan sayang aku cuma untuk kamu, Athan. Kamu nggak percaya sama aku?” gadis itu memeluk tubuh pemuda dihadapannya -Athan-. “Still...”

“Aku nggak peduli! Sekarang kita pulang!” Athan menarik kasar tangan kekasihnya itu lalu memaksa untuk masuk ke dalam mobilnya.

Athan benar-benar tidak peduli dengan keadaan sekitarnya. Ia melaju kendaraannya dengan kecepatan 120km/jam. Aisa merasa takut. Firasatnya berkata bahwa akan ada hal buruk yang akan terjadi pada dirinya dan juga Athan.

“Athan berhentii!!” teriak Aisa kencang. Namun, ucapan Aisa tidak diperdulikan oleh Athan. Alhasil, kecelakaan naas itu pun terjadi.

Athan selamat dari kecelakaan itu dengan hanya luka kecil di bagian dahinya. Dan Aisa tidak tahu bagaimana nasibnya... Ia tidak bisa mengingat apa-apa lagi setelah kejadian itu.

###

“Yang sebenernya terjadi, memangnya kamu beneran nerima cintanya Gabriel itu?” tanya Debo lagi.

Sivia menggeleng. Ia menunduk lalu menceritakan pelan-pelan kejadian yang sebenarnya terjadi di masa lalunya. “Aku itu nggak pernah jadian sama yang namanya Gabriel. Semuanya salah paham. Dulu itu kalo nggak salah, Gabriel minta aku buat pura-pura jadi Zahra. Cewek yang udah ditaksir sama dia selama 5 bulan. Dan malam itu dia minta aku buat pura-pura jadi Zahra dan ngejawab 'iya' dari pertanyaan yang bakal dia ucapin. Tapi, saat itu Athan dateng dan langsung mukul Gabriel. Gabriel jadi benci sama aku dan nggak mau ngehubungin aku lagi. Semenjak itu... Athan jadi masa lalu yang pahit dalam hidupku.” jelas Sivia kepada Debo.

Debo manggut-manggut. Ia mengerti maksud semua penjelasan Sivia. Athan selama ini cuma salah paham atas kejadian Aisa yang dituduh menerima cintanya Gabriel. Cuma masalah kecil yang di besar-besarkan oleh Athan hingga hal yang tidak diinginkan terjadi. Sivia hanya bisa mengingat kejadian itu saja. Selebihnya, Sivia tidak bisa mengingat kejadian apa-apa. Dan kini Sivia tahu mengapa Alvin memanggilnya dengan sebutan Aisa. Athan! Athan telah kembali dengan sosok baru.

***

“Sivia resek ih! Ninggalin gue gitu aja demi cowok nggak penting kayak si Debo itu. Apa-apaan coba? Dia pikir gue terima diperlakukan seperti ini? Awas aja lo, Via!” Ify geram. Ia ingin meluapkan seluruh emosinya kepada Sivia. Tega-teganya Sivia meninggalkan Ify hanya karena pemuda yang baru di kenalnya itu. Padahal, belum tentu orang baik-baik yang disambutnya dengan penuh senyuman itu.

“Ify.” suara berat seorang pemuda itu menghentikan langkah kaki Ify. Ify mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat sosok pemuda yang berada di hadapannya itu.

“Rio? Aaa... Long time no see. Gimana kabar lo? Kuliah atau kerja sekarang?” tanya Ify sambil memeluk erat Rio yang berdiri di hadapannya itu. “Lo makin keren ya sekarang.”

Rio tersenyum tipis sambil mengacak-acak rambut Ify. “Lo juga makin cantik. Gue baru aja balik dari Singapore. Kebetulan gue kuliah disana. Lo sendiri gimana? Sivia kok nggak sama lo?”

“Gue kuliah di UI jurusan Sastra Inggris.” jawab Ify sambil melepaskan pelukannya. “Sivia resek! Dia pergi sama Debo. Cowok yang baru aja dikenalnya tadi. Tega banget dia sama sahabatnya sendiri.”

Rio bungkam. Debo? Ia kalah cepat! Ternyata memang benar dugaan Rio. Sivia dan Ify menjadi incaran target Debo yang selanjutnya. Seharusnya Rio yang dekat dengan Sivia! Bukan Debo yang hanya ingin menyakiti perasaan cewek dengan cara apapun. Ia kalah! Kalah cepat bersaing dengan adik angkatnya yang kurang ajar itu.

“Kamu kenapa, Yo? Kok kaget gitu waktu aku sebut nama Debo?” tanya Ify curiga.

“Nggak. Aku nggak apa-apa. Maksud kamu Debo Andryos?”

Ify mengangguk perlahan. “Iya, Debo Andryos. Cakep sih tapi kayaknya dia itu playboy.”

Rio semakin bingung. Ia harus melakukan perlawanan untuk Debo. Bagaimanapun caranya, Sivia harus menjadi miliknya! Harus!

Bersambung ;)

Keep like and coment..

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar