Bibirmu doweerrr...
Bibirmu dowweerrr...
Jangan jangan cenat cenut.. Jangan jangan cenat cenut...
Karena baca part ini.. :b
semoga suka part ini yah... :D
LIKE LIKE LIKE YAH...
COMENT COMENT COMENT JUGA YA... #GANYANTE :b
oke,
BEKICOT! -_-
***
@panti asuhan tatwam asi
cakka dan Shilla sibuk memilih-milih anak panti yang paling lucu menurut mereka. Cakka tertuju pada satu anak yang sibuk bermain dengan bola dihadapannya. Cakka menarik tangan Shilla dan menghampiri anak itu.
” Halo ca.... ” ucapan Cakka tiba-tiba terhenti. Ternyata anak kecil dihadapannya adalah anak kecil yang dia cubit sebelumnya. Anak itu menatap Cakka dan Shilla.
” Ami... Api... Illas mau Ami sama Api. ” anak itu berjalan menghampiri Cakka dan Shilla dan langsung memeluk mereka dengan eratnya. Ibu panti itu tersenyum.
” Kalian mau adopsi Casillas? ” tanya Ibu panti itu. ” Nama lengkapnya Casillas Casilosta. ”
” Iya, ini anaknya lucu banget. ” ucap Shilla. ” Aku mau adopsi anak ini. ”
” Kalian ada kartu pernikahan atau kartu keluarga? ”
Cakka dan Shilla menggeleng. ” Nggak. ”
” Hah? Kok bisa? ”
” Kita belum nikah. ” jawab Cakka dan Shilla serempak.
” Waduh... Susah Ibu memberikan Casillas pada kalian. ” ucap Ibu panti itu. ” Kalian belum menikah. Bisa-bisa ntar kalian dituduh punya anak diluar nikah. ”
Cakka berlutut dihadapan Ibu panti itu. “ Saya mohon, Bu. Izinkan saya mengadopsi Casillas. Saya janji akan merawatnya dengan baik. ” mohon Cakka. ” Dan saya janji akan menjaga Casillas sampai kapanpun. ”
Shilla memandang Cakka prihatin. Shilla merasa tidak tega melihat Cakka memohon untuk mengadopsi Casillas. “ Ayolah, Bu. Izinkan kami mengadopsi Casillas. ”
Ibu panti itu berpikir sejenak dan kemudian mengangguk dengan mantap. “ 、Baiklah, kalian boleh mengadopsi Casillas. Tapi, kalian harus memenuhi kebutuhannya. Casillas itu anaknya sangat manja. Jadi, kalian harus merawatnya dengan baik. ”
” Pasti, Bu. ”
” Ami... Api... ” Casillas memeluk Cakka dan Shilla. Terlihat wajah Casillas sangat senang karena ada yang merawatnya dengan sungguh-sungguh.
” Ibu, ini ua... ”
” Tidak usah! Kalian ambil saja Casillas. Ibu tidak mengharapkan imbalan sepeserpun dari kalian. ” potong Ibu panti itu.
Cakka dan Shilla bertatapan lalu tersenyum. ” Makasih, Bu. ”
” Iya, sama-sama, Nak. ”
” Casillas, sekarang ikut kita berdua ya. ” kata Cakka sambil mengacak-acak rambut Casillas.
” Ami... Api... Illas unya Ami ama Api. Illas eneng anget. ” Casillas langsung memeluk erat Cakka. ” Illas ayang Api. ”
” Cak, pulang yuk. ” ajak Shilla.
Cakka mengangguk lalu membereskan barang-barang Casillas di panti dan langsung kembali menuju kompleks Ciungwanara.
” Illas ayang Api ama Ami. ”
” Kka, anak lo tuh! Gila aja gue dipanggil Mami sama dia. Nggak mau, Kka. Gue masih muda. ” Shilla memanyunkan bibirnya. ” Huh... Nggak rela banget dah kalo gue dipanggil Mami. ”
Cakka tersenyum ke arah Shilla. ” Udah terima aja. Dan lo rawat nih si Illas. Jaga dia baik-baik. Kalo perlu kasi ASI. ”
” Ape lo kate? ASI? Gila kali lo ye. Males gila gue. ” dengus Shilla kesal. ” Lo deh yang bawa. Kalo gue, ntar dikira gue hamil diluar nikah lagi. ”
” Amiii... Apiii... Angan eantem! Illas ak uka iat Ami ama Api eantem. ” Casillas menghentikan langkahnya dan melipat kedua tangannya didada. ” Alo Ami ama Api eantem eus, Illas ambek ni. ”
Cakka dan Shilla berpandangan. Shilla merasa tak enak bertengkar dihadapan anak kecil.
” Illas, jangan marah dong. Maafin Mami sama Papi ya. ” ucap Shilla dengan terpaksa. ” Mami sama Papi nggak akan berantem lagi deh. ”
Cakka tersenyum. ” Shill, pacaran yuk? ”
” Ape lo kate? Pacaran? ”
” Iyee... Api embak Ami. Ami eima Api ya. ”
” Tuh, Casillas aja tau. Casillas pengen liat kita itu kayak suami-istri beneran, Shill. ”
” Hmm, besok disekolah gue jawab. ” ucap Shilla. ” sekarang gue mau pulang. Udah siang banget nih. Gerah banget gila! ”
Casillas menarik tangan Shilla. ” Ami angan inggalin Illas. Illas au Ami disini emenin Illas sama Api. ” Casillas menatap Shilla dengan tatapan memelas. ” Illas mohon, Ami. ”
” Shill, kasian nape sama Illas. Dia sampai melas-melas gitu ke elo. Tega banget sih. ”
Shilla pasrah. ” Iyalah, Mami akan temenin Illas sama Papi disini. Tapi, cuma sebentar ya. Rumahnya Papi bukan disini, Illas. ” ucap Shilla. ” Rumahnya Papi ada diseberang jalan sana. ”
” Haapaa?? (?) Ami ama Api erai? Kok isah umah? ” tanya Casillas layaknya orang kaget. ” Illas ak au Ami ama Api isah. Illas au Ami ama Api eatu. ”
” Huuiiuu... Dumadak je adi nepukin anak muani ane luungan teken be~~ ”
” Bu, Pak. Kalo mau mesra-mesraan jangan dijalan. Ngerusak jalan aja. ” protes pengguna jalan yang lewat.
” M..maaf. ”
Cakka, Shilla dan Casillas langsung menghindar kepinggir.
” Shill, gue sama Illas pamit pulang ya. ” ucap Cakka. ” Sampai jumpa besok disekolah. Gue bakal bawa Illas ke sekolah. ”
Shilla melotot. ” Jangan macem-macem deh! Gue nggak mau dikeluarin dari sekolah karena lo, Cakka. ”
” Huh... Iyaiya. Illas, pulang yuk. ” ajak Cakka.
” Ami ikut ulang ama Api? ”
” Nggak! Mami lagi marahan sama Papi. ”
” Ami jahat!! Ami jahat ama Api. ”
” Kka, bawa pergi deh!! Sebelum lo gue bentak. ”
” Iiya. ”
Cakka menggendong Casillas dan langsung pergi meninggalkan Shilla. Shilla memandang kepergian Cakka dan Casillas beberapa saat. Shilla tersenyum senang dengan semuanya.
” Casillas... Hahaha, Cakka Shilla. ” Shilla tertawa sendiri dan langsung memasuki rumahnya dengan perasaan riang gembira.
***
” Misi... Misi... Misiii... ” Alvin menerobos kerumunan orang disekitar lapangan. Alvin nampak kaget melihat Sivia berlumuran darah. Alvin langsung mengangkat tubuh Sivia.
” Maaf, ini pacar saya. ”
Alvin langsung berlari meninggalkan kerumunan orang-orang sambil menggendong Sivia. Alvin memutuskan untuk membawa Sivia masuk ke rumahnya. Kebetulan rumah Alvin terlihat sangat sepi.
@Jonathan Home
Alvin menggendong Sivia masuk ke dalam kamarnya. Munculah niat Alvin saat itu.
@Kamar Alvin
Alvin meletakkan Sivia diatas kasurnya. Alvin mengambil kotak P3K dan langsung mengobati luka Sivia.
” Aduh... Cantik-cantik gini mesti luka. ” gumam Alvin sambil mengobati luka Sivia. Alvin memandangi Sivia yang dihadapannya. Keringat tampak bercucuran diseluruh tubuh Sivia. Alvin merasa tak tega melihat Sivia yang kepanasan.
” Shit, gue lupa kalo kamar gue pakai AC bukan kipas angin. Duh, Sivia kedinginan apa kepanasan sih? ” Alvin menggaruk-garuk kepalanya.
” Masa bodo! Gue copotin aja tuh baju. Lumayan kesempatan bagus. ”
Dengan nafsu yang mencapai ujung tanduk, Alvin mendekati Sivia. Perlahan-lahan Alvin membuka satu-persatu kancing kameja yang dipergunakan Sivia. Setelah berhasil, Alvin melemparkan baju itu entah kemana arahnya.
” Huh... Gila gerah! ” Alvin ikut-ikutan membuka bajunya. ” Mendingan gue tidur deh. ”
Alvin menarik selimut dan langsung tidur disebelah Sivia.
***
” Capek gue punya pacar yang overprotektif kayak lo! ” ucap Debo kesal. ” Lo terlalu ngelarang ini itu. Padahal, semua itu nggak seperti yang ada dipikiran lo. Heran gue. ”
” Oh ya? Lo pikir gue nggak capek? Deb, gue pengen kayak layaknya orang pacaran. Disayang, dimanja. Gue pengen semua itu. ” ucap Ify. ” Dan lo nggak pernah lakuin itu ke gue. Gue kecewa sebagai pacar lo, Deb. Lo nggak romantis banget. Nggak kayak Dimas. ”
Debo menatap Ify. ” DIMAS?! Jangan bandingin gue sama Dimas! Gue ya gue. Dimas ya Dimas. Plis deh, jangan bandingin gue sama dia. Gue sama dia itu beda. Gue memang bukan orang yang romantis! Tapi gue berusaha buat sayang sama lo, Fy. Sayang dengan setulus hati gue. ”
” Deb, maaf. Aku nggak ada maksud buat bandingin kamu sama Dimas. Maafin aku, Deb. ” Ify menunduk. “ Maaf kalo aku nggak bisa jadi yang terbaik dihatimu. ”
Debo memeluk Ify. ” I Love You so much, Alyssa. ”
Ify tersenyum dan membalas pelukan Debo. ” I Love You too, Andryos. ”
” Jangan tinggalin gue ya, Fy. Gue nggak mau kehilangan orang yang gue sayang untuk ketiga kalinya. ”
” Iya, gue nggak akan ninggalin lo. Gue janji, Deb. ”
:: Berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi ::
Debo melepaskan pelukannya ke Ify lalu memandang dua buah BB yang terjatuh di aspal jalan berbunyi. Debo menggigit bibir bawahnya dengan perasaan takut. BB Debo nampak berbunyi. Debo ingin meraih BBnya. Tapi....
” Eits... Biar gue yang angkat. ” ucap Ify.
------------------
Memanggil...
Aren
------------------
" Aren... ”
” Matiin aja. ” ucap Debo.
” Nggak! Gue angkat. ”
Ify mengangkat telpon itu.
” Halo Aren. ”
” Lo siapa ya? ” tanya suara diseberang.
” Gue Ify, pacarnya Debo. Ada perlu apa lo nelponin cowok gue? Mau ngajakin balikan? Sorry, nggak akan bisa! Mimpi kali ya. ”
” Heh... Lo jadi cewek nggak usah belagu deh!! Gue buktikan sama lo kalo gue bisa rebut Debo kembali. Camkan kata-kata gue. ”
Tuutt.. Tuuttt.. Tuuttt...
Praangggg....
Kali ini emosi Ify benar-benar di ujung tanduk. BB Debo nampak hancur berantakan karena dibanting Ify. Debo memandang BBnya prihatin.
” BB gue... Yah. ”
” Gue bakal buat perhitungan sama Aren dan Itte. ”
” Hah? Jangan! ”
” Apa lo? Pergi deh! Besok ketemu disekolah aja. ” Ify mengusir Debo dengan berat hati. ” Gue lagi pengen tenang, Deb. ”
” Cium. ”
” Deb... Plis! ”
Debo manyun dan langsung pergi meninggalkan rumah Ify. Ify langsung masuk ke rumahnya dengan hati yang berkecamuk.
***
’ Ya Tuhan... Terpaksa. ’
Agni mendekatkan wajahnya ke Rio lalu memberikan nafas buatan sebanyak banyaknya(?). Rio membuka matanya perlahan lalu mendorong Agni yang ada dihadapannya.
” Uhh... Mantep. Lagi dong, Ni. ” ucap Rio. ” Kurang tuh. ”
” Io... Malu. ”
Rio menoleh ke kiri-depan-kanan-belakang sambil nyengir. ” Maaf, Mas, Pak, Bu, Dik, Kak, Om, Tante, Kek, Nek dan semuanya... Ini bukan tontonan. ”
Kerumunan orang-orang itu langsung pergi meninggalkan Rio dan Agni. Rio tersenyum lebar menatap Agni. ” Makasih nafas buatannya. ”
” Terpaksa. ” ucap Agni.
” Maafin ortuku, Ni. Io nggak tau kalo semuanya akan jadi seperti ini. Maafin keluarga Io, Ni. Terutama maafin Kak Acel ya. Io nggak tau kalo semuanya bisa jadi seperti ini. Io ngerasa bersalah banget sama Ni. Maafin Io ya, Ni. ”
Agni menunduk dan menangis. ” Hiks... Ni emang nggak pantes jadi pacar Io. Ni cuma anak preman yang cuma malakin orang-orang. Papa Ni seorang narapidana. Dan Mama Ni cuma jadi buruh cuci dirumah tetangga. Ni ngerasa nggak cocok sama Io. ”
Rio memeluk Agni. ” Sst... Ni jangan ngomong gitu. Io nggak tega liat Ni kayak gini. Plis, Io mau Ni yang dulu. Yang kuat dan nggak cengeng kayak gini. ”
Agni menghapus airmatanya dan menatap Rio. ” Ni nggak cengeng! Dan jangan pernah bilang kalo Ni itu cewek yang cengeng. Gini-gini Ni mantan preman tau. ” protes Agni. ” Ni cuma nggak suka aja sama kata-kata keluarga Io. Kata-katanya nyakitin hati. ”
” Jangan bahas itu, Ni. Io anterin Ni pulang ya. Udah siang banget. ” ajak Rio.
” Emang Io kuat? Ni takut Io sesak nafas lagi. ”
” Kan ada Ni yang kasi nafas buatan. ” Rio nyengir menatap Agni. ” Udah... Io kuat kok Ni. Yuk kita pulang. ”
” Iya. ”
***
” Yee... Kita pulang. ” Deva jingkrak-jingkrak bahagia karena telah mencapai tempat yang ditujunya. Deva melihat Acha yang masih ngambek meninggalkannya.
” Chaaa... ” panggil Deva.
Acha menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri Deva.
” Maafin Acha, Dev. Maaf. ”
” Acha nggak salah kok. Acha malah nunjuin jalan pulang. ” kata Deva tersenyum. ” Coba nyambung deh, Cha. ”
” Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia. Udah? ”
Deva menepuk jidatnya. " Bukan nyanyi, Cha. Tapi nyambung. ”
” Oh... ”
” Bisa? ”
“ Aku bisa kok, Dev. ” ucap Acha tersenyum. “ Emang nggak suka ya kalo aku nggak nyambung? ”
“ Bukannya nggak suka! Justru aku suka banget. Cuma nyusahin aja kalo nggak nyambung. ”
“ Hmm.. ”
“ Kenapa? ”
“ Kita pacaran ya, Dev? ” tanya Acha.
“ Yaiyalah pacaran. Emang kenapa? ” Deva menatap Acha yang didepannya. ” Ada masalah gitu? ”
” Oh... Pacaran ya. Iya iya, pacaran. ” Acha komat-kamit nggak jelas karena Deva.
” Aneh deh lo, Cha. Nggak pulang? ”
” Oh iya, aku pulang dulu ya Dev. ”
cuapcuap...
Acha langsung mencium pipi kiri dan pipi kanan Deva dan kemudian pergi meninggalkan Deva.
” Acha... Acha... ” Deva menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali ke rumahnya.
***
Sivia membuka matanya perlahan. Sivia menatap langit-langit kamar Alvin. Sivia kaget.
” Huaaa... Baju gue mana? ” Sivia menoleh seisi ruangan. Dilihatnya Alvin yang nampak tertidur disamping Sivia.
” Alviiinnn... ” teriak Sivia histeris.
Alvin membuka matanya dan melihat Sivia yang tersadar dari pingsannya. ” Sivia... ”
” Baju gue mana? Lo apain gue, Vin? Lo apain gue? ” suara Sivia nampak bergetar. ” Lo ngelakuin... ”
” Eits... Jangan negatif thinking! Gue nggak ada apa-apain lo, Vi. Santai aja. ” ucap Alvin. ” Paling cuma gue pegang-pegang aja. ”
” Hah? ”
” Becanda... Sana, lo pake baju gue aja dilemari. ”
Sivia menarik selimut Alvin dan berjalan menuju lemari untuk mengambil baju Alvin. Sivia hanya geleng-geleng kepala memandangi lemari Alvin yang sangat berantakan dan tidak tertata dengan rapi.
” Vin, lemari kamu rapi banget ya? Salut aku. ” Sivia mengobrak-abrik lemari Alvin. Sivia melihat baju cewek dalam lemari Alvin. ” Baju siapa nih? ”
Alvin nampak kaget melihat baju yang diambil Sivia. ” Eh... Itu baju Ce Tasya. ” jawab Alvin.
" Uh... Ketat banget. ” ucap Sivia. ” Risih gue kalo pakai baju ini. ”
” Udah pakai aja! Daripada nggak pakai baju. ” suruh Alvin.
Dengan terpaksa,Sivia mengambil baju itu dan langsung menuju ke kamar mandi. 5menit kemudian Sivia keluar dari kamar mandi. Sivia nampak risih dengan baju ketat yang dipakainya itu.
Alvin melotot memandangi Sivia. ” Keren, Vi. Bagus banget bajunya. ” ucap Alvin. ” Sini deh, Vi. ”
Sivia berjalan menghampiri Alvin dan duduk diatas kasur Alvin.
” Apaan, Vin? ”
Alvin memeluk Sivia dari belakang. ” Aku nggak mau kamu pergi. ” ucap Alvin. ” Aku mau kamu jadi milikku selamanya. ”
Sivia nampak risih dengan Alvin. Alvin semakin mempererat pelukannya ke Sivia. ” Biarkan hari ini menjadi milik kita berdua. ”
” Alvin... ”
lalalalalala
***
Keesokkan harinya....
@SMA IDOLA BERSIONAR
Debo dan Ify berjalan bersama dan saling bercanda satu sama lain. Tiba-tiba langkah mereka dicegat dua orang cewek.
” Oh, ini toh yang namanya Ify Alyssa. ”
” Aren... Itte... ” Debo memandang dua orang cewek dihadapannya. ” Kalian sekolah disini? ”
” Lo nggak usah belagu jadi cewek!! ” Itte mendorong Ify dengan kasarnya. Debo menatap Itte penuh kebencian yang mendalam.
” Lo jangan macem-macem sama Ify! Lo bakal berurusan sama gue kalo Ify kenapa-napa. ”
” Hahaha, cewek kayak gini lo banggain. Selera lo nggak banget deh! ” sindir Aren.
” Apa peduli lo? Terserah orang mau pacaran sama siapa. ” Ify mendorong Aren. Ify merasa sangat kesal dengan hadirnya Aren dan Itte dihidupnya.
” Lo berdua minggir! ” bentak Debo pada Itte dan Aren.
Itte dan Aren lewat disamping Ify lalu berbisik. ” Urusan kita belum selesai! ”
Ify menggerutu kesal dengan Itte dan Aren. ” Cewek sialan!! Argh... Sial. ”
” Fy... Udah! Jangan nyari masalah lagi sama mereka. ” Debo merangkul Ify. ” Anggap aja mereka cuma angin lalu. ”
” Hmm... ”
Ify berjalan meninggalkan Debo.
” Fy... ”
” Tinggalin gue sendiri. ”
Debo langsung menuju kelasnya dan meninggalkan Ify yang berjalan sendirian.
***
” Kemarin jadi hari yang terindah yang nggak akan gue lupain, Vi. ”
Alvin menggandeng tangan Sivia memasuki area sekolah. Sivia hanya terdiam dan masih mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya bersama Alvin.
” Hmm... ”
“ Kamu marah ya, Vi? ” Alvin menghentikan langkahnya dan berdiri dihadapan Sivia. ” Jangan marah dong. ”
” Tau ah! Minggir. Gue mau masuk kelas. ”
” Vi... Maaf. ”
” Maaf lo nggak cukup!! Minggir woy! ”
Alvin menyingkir dari hadapan Sivia. Alvin terdiam mematung dan membiarkan Sivia pergi meninggalkannya. Alvin pergi masuk kekelasnya dan menyusul Sivia.
***
Ify menghentikan langkahnya di kamar mandi sekolah. Ify bercermin sejenak.
” Nggak usah sok cantik!! ”
Itte menarik rambut Ify dengan kasarnya. ” Cewek nggak tau diri! Mendingan lo putusin Debo. Atau... Hidup lo nggak akan pernah tenang! ”
” Lepasin!! Lo nggak ada hak buat ngatur hubungan gue sama Debo. ”
” Lo mau ini? ” Aren mengeluarkan telur busuk yang ada didalam tasnya. ” Kalo lo nggak mau putusin Debo. Telur ini bakalan nempel diatas kepala lo. Dan bau lo itu bakal tercium diseluruh penjuru sekolah. ”
” Jawab!! Mau nggak lo putusin Debo? ”
” Iiya. Gue akan putusin Debo. ” jawab Ify dengan terpaksa.
” Bagus! Awas kalo lo masih deket-deket sama Debo. Cabut, Ren. ”
Itte dan Aren langsung pergi meninggalkan Ify. Ify terdiam dan bingung harus melakukan apa.
” Argh!! Cewek resek. Terpaksa gue harus putusin Debo. ”
Ify berjalan keluar kamar mandi dan langsung menuju kelasnya.
***
Shilla berpapasan dengan Cakka. Shilla memandang Cakka. ” Casillas mana? ”
Cakka menatap Shilla. ” Kangen ya sama anak kita, Mi? ”
” What? Mi? Eh, itu cuma panggilan didepan Casillas aja. ” ucap Shilla. ” Casillas mana? ”
” Dirumah. ” jawab Cakka. ” Jawabannya mana? ”
” Jawaban apa? ”
” Jawaban cinta gue, Shill! ”
” Gue.... ”
bersambung...
=O. AlVia bakal berantem lagi nih.. -_-
=O. Ah, itte aren parah... ID jadi kacau..
=O. CakShill... Casillas.. Kiper spanyol sama real madrid kan? Hahaha
=O. DeCha... Susah..
=O. RioNi... Ckck...
Part 32... Tunggu sabtu ya...
Bibirmu dowweerrr...
Jangan jangan cenat cenut.. Jangan jangan cenat cenut...
Karena baca part ini.. :b
semoga suka part ini yah... :D
LIKE LIKE LIKE YAH...
COMENT COMENT COMENT JUGA YA... #GANYANTE :b
oke,
BEKICOT! -_-
***
@panti asuhan tatwam asi
cakka dan Shilla sibuk memilih-milih anak panti yang paling lucu menurut mereka. Cakka tertuju pada satu anak yang sibuk bermain dengan bola dihadapannya. Cakka menarik tangan Shilla dan menghampiri anak itu.
” Halo ca.... ” ucapan Cakka tiba-tiba terhenti. Ternyata anak kecil dihadapannya adalah anak kecil yang dia cubit sebelumnya. Anak itu menatap Cakka dan Shilla.
” Ami... Api... Illas mau Ami sama Api. ” anak itu berjalan menghampiri Cakka dan Shilla dan langsung memeluk mereka dengan eratnya. Ibu panti itu tersenyum.
” Kalian mau adopsi Casillas? ” tanya Ibu panti itu. ” Nama lengkapnya Casillas Casilosta. ”
” Iya, ini anaknya lucu banget. ” ucap Shilla. ” Aku mau adopsi anak ini. ”
” Kalian ada kartu pernikahan atau kartu keluarga? ”
Cakka dan Shilla menggeleng. ” Nggak. ”
” Hah? Kok bisa? ”
” Kita belum nikah. ” jawab Cakka dan Shilla serempak.
” Waduh... Susah Ibu memberikan Casillas pada kalian. ” ucap Ibu panti itu. ” Kalian belum menikah. Bisa-bisa ntar kalian dituduh punya anak diluar nikah. ”
Cakka berlutut dihadapan Ibu panti itu. “ Saya mohon, Bu. Izinkan saya mengadopsi Casillas. Saya janji akan merawatnya dengan baik. ” mohon Cakka. ” Dan saya janji akan menjaga Casillas sampai kapanpun. ”
Shilla memandang Cakka prihatin. Shilla merasa tidak tega melihat Cakka memohon untuk mengadopsi Casillas. “ Ayolah, Bu. Izinkan kami mengadopsi Casillas. ”
Ibu panti itu berpikir sejenak dan kemudian mengangguk dengan mantap. “ 、Baiklah, kalian boleh mengadopsi Casillas. Tapi, kalian harus memenuhi kebutuhannya. Casillas itu anaknya sangat manja. Jadi, kalian harus merawatnya dengan baik. ”
” Pasti, Bu. ”
” Ami... Api... ” Casillas memeluk Cakka dan Shilla. Terlihat wajah Casillas sangat senang karena ada yang merawatnya dengan sungguh-sungguh.
” Ibu, ini ua... ”
” Tidak usah! Kalian ambil saja Casillas. Ibu tidak mengharapkan imbalan sepeserpun dari kalian. ” potong Ibu panti itu.
Cakka dan Shilla bertatapan lalu tersenyum. ” Makasih, Bu. ”
” Iya, sama-sama, Nak. ”
” Casillas, sekarang ikut kita berdua ya. ” kata Cakka sambil mengacak-acak rambut Casillas.
” Ami... Api... Illas unya Ami ama Api. Illas eneng anget. ” Casillas langsung memeluk erat Cakka. ” Illas ayang Api. ”
” Cak, pulang yuk. ” ajak Shilla.
Cakka mengangguk lalu membereskan barang-barang Casillas di panti dan langsung kembali menuju kompleks Ciungwanara.
” Illas ayang Api ama Ami. ”
” Kka, anak lo tuh! Gila aja gue dipanggil Mami sama dia. Nggak mau, Kka. Gue masih muda. ” Shilla memanyunkan bibirnya. ” Huh... Nggak rela banget dah kalo gue dipanggil Mami. ”
Cakka tersenyum ke arah Shilla. ” Udah terima aja. Dan lo rawat nih si Illas. Jaga dia baik-baik. Kalo perlu kasi ASI. ”
” Ape lo kate? ASI? Gila kali lo ye. Males gila gue. ” dengus Shilla kesal. ” Lo deh yang bawa. Kalo gue, ntar dikira gue hamil diluar nikah lagi. ”
” Amiii... Apiii... Angan eantem! Illas ak uka iat Ami ama Api eantem. ” Casillas menghentikan langkahnya dan melipat kedua tangannya didada. ” Alo Ami ama Api eantem eus, Illas ambek ni. ”
Cakka dan Shilla berpandangan. Shilla merasa tak enak bertengkar dihadapan anak kecil.
” Illas, jangan marah dong. Maafin Mami sama Papi ya. ” ucap Shilla dengan terpaksa. ” Mami sama Papi nggak akan berantem lagi deh. ”
Cakka tersenyum. ” Shill, pacaran yuk? ”
” Ape lo kate? Pacaran? ”
” Iyee... Api embak Ami. Ami eima Api ya. ”
” Tuh, Casillas aja tau. Casillas pengen liat kita itu kayak suami-istri beneran, Shill. ”
” Hmm, besok disekolah gue jawab. ” ucap Shilla. ” sekarang gue mau pulang. Udah siang banget nih. Gerah banget gila! ”
Casillas menarik tangan Shilla. ” Ami angan inggalin Illas. Illas au Ami disini emenin Illas sama Api. ” Casillas menatap Shilla dengan tatapan memelas. ” Illas mohon, Ami. ”
” Shill, kasian nape sama Illas. Dia sampai melas-melas gitu ke elo. Tega banget sih. ”
Shilla pasrah. ” Iyalah, Mami akan temenin Illas sama Papi disini. Tapi, cuma sebentar ya. Rumahnya Papi bukan disini, Illas. ” ucap Shilla. ” Rumahnya Papi ada diseberang jalan sana. ”
” Haapaa?? (?) Ami ama Api erai? Kok isah umah? ” tanya Casillas layaknya orang kaget. ” Illas ak au Ami ama Api isah. Illas au Ami ama Api eatu. ”
” Huuiiuu... Dumadak je adi nepukin anak muani ane luungan teken be~~ ”
” Bu, Pak. Kalo mau mesra-mesraan jangan dijalan. Ngerusak jalan aja. ” protes pengguna jalan yang lewat.
” M..maaf. ”
Cakka, Shilla dan Casillas langsung menghindar kepinggir.
” Shill, gue sama Illas pamit pulang ya. ” ucap Cakka. ” Sampai jumpa besok disekolah. Gue bakal bawa Illas ke sekolah. ”
Shilla melotot. ” Jangan macem-macem deh! Gue nggak mau dikeluarin dari sekolah karena lo, Cakka. ”
” Huh... Iyaiya. Illas, pulang yuk. ” ajak Cakka.
” Ami ikut ulang ama Api? ”
” Nggak! Mami lagi marahan sama Papi. ”
” Ami jahat!! Ami jahat ama Api. ”
” Kka, bawa pergi deh!! Sebelum lo gue bentak. ”
” Iiya. ”
Cakka menggendong Casillas dan langsung pergi meninggalkan Shilla. Shilla memandang kepergian Cakka dan Casillas beberapa saat. Shilla tersenyum senang dengan semuanya.
” Casillas... Hahaha, Cakka Shilla. ” Shilla tertawa sendiri dan langsung memasuki rumahnya dengan perasaan riang gembira.
***
” Misi... Misi... Misiii... ” Alvin menerobos kerumunan orang disekitar lapangan. Alvin nampak kaget melihat Sivia berlumuran darah. Alvin langsung mengangkat tubuh Sivia.
” Maaf, ini pacar saya. ”
Alvin langsung berlari meninggalkan kerumunan orang-orang sambil menggendong Sivia. Alvin memutuskan untuk membawa Sivia masuk ke rumahnya. Kebetulan rumah Alvin terlihat sangat sepi.
@Jonathan Home
Alvin menggendong Sivia masuk ke dalam kamarnya. Munculah niat Alvin saat itu.
@Kamar Alvin
Alvin meletakkan Sivia diatas kasurnya. Alvin mengambil kotak P3K dan langsung mengobati luka Sivia.
” Aduh... Cantik-cantik gini mesti luka. ” gumam Alvin sambil mengobati luka Sivia. Alvin memandangi Sivia yang dihadapannya. Keringat tampak bercucuran diseluruh tubuh Sivia. Alvin merasa tak tega melihat Sivia yang kepanasan.
” Shit, gue lupa kalo kamar gue pakai AC bukan kipas angin. Duh, Sivia kedinginan apa kepanasan sih? ” Alvin menggaruk-garuk kepalanya.
” Masa bodo! Gue copotin aja tuh baju. Lumayan kesempatan bagus. ”
Dengan nafsu yang mencapai ujung tanduk, Alvin mendekati Sivia. Perlahan-lahan Alvin membuka satu-persatu kancing kameja yang dipergunakan Sivia. Setelah berhasil, Alvin melemparkan baju itu entah kemana arahnya.
” Huh... Gila gerah! ” Alvin ikut-ikutan membuka bajunya. ” Mendingan gue tidur deh. ”
Alvin menarik selimut dan langsung tidur disebelah Sivia.
***
” Capek gue punya pacar yang overprotektif kayak lo! ” ucap Debo kesal. ” Lo terlalu ngelarang ini itu. Padahal, semua itu nggak seperti yang ada dipikiran lo. Heran gue. ”
” Oh ya? Lo pikir gue nggak capek? Deb, gue pengen kayak layaknya orang pacaran. Disayang, dimanja. Gue pengen semua itu. ” ucap Ify. ” Dan lo nggak pernah lakuin itu ke gue. Gue kecewa sebagai pacar lo, Deb. Lo nggak romantis banget. Nggak kayak Dimas. ”
Debo menatap Ify. ” DIMAS?! Jangan bandingin gue sama Dimas! Gue ya gue. Dimas ya Dimas. Plis deh, jangan bandingin gue sama dia. Gue sama dia itu beda. Gue memang bukan orang yang romantis! Tapi gue berusaha buat sayang sama lo, Fy. Sayang dengan setulus hati gue. ”
” Deb, maaf. Aku nggak ada maksud buat bandingin kamu sama Dimas. Maafin aku, Deb. ” Ify menunduk. “ Maaf kalo aku nggak bisa jadi yang terbaik dihatimu. ”
Debo memeluk Ify. ” I Love You so much, Alyssa. ”
Ify tersenyum dan membalas pelukan Debo. ” I Love You too, Andryos. ”
” Jangan tinggalin gue ya, Fy. Gue nggak mau kehilangan orang yang gue sayang untuk ketiga kalinya. ”
” Iya, gue nggak akan ninggalin lo. Gue janji, Deb. ”
:: Berjanjilah kau setia bila kau jadi kekasihku lagi ::
Debo melepaskan pelukannya ke Ify lalu memandang dua buah BB yang terjatuh di aspal jalan berbunyi. Debo menggigit bibir bawahnya dengan perasaan takut. BB Debo nampak berbunyi. Debo ingin meraih BBnya. Tapi....
” Eits... Biar gue yang angkat. ” ucap Ify.
------------------
Memanggil...
Aren
------------------
" Aren... ”
” Matiin aja. ” ucap Debo.
” Nggak! Gue angkat. ”
Ify mengangkat telpon itu.
” Halo Aren. ”
” Lo siapa ya? ” tanya suara diseberang.
” Gue Ify, pacarnya Debo. Ada perlu apa lo nelponin cowok gue? Mau ngajakin balikan? Sorry, nggak akan bisa! Mimpi kali ya. ”
” Heh... Lo jadi cewek nggak usah belagu deh!! Gue buktikan sama lo kalo gue bisa rebut Debo kembali. Camkan kata-kata gue. ”
Tuutt.. Tuuttt.. Tuuttt...
Praangggg....
Kali ini emosi Ify benar-benar di ujung tanduk. BB Debo nampak hancur berantakan karena dibanting Ify. Debo memandang BBnya prihatin.
” BB gue... Yah. ”
” Gue bakal buat perhitungan sama Aren dan Itte. ”
” Hah? Jangan! ”
” Apa lo? Pergi deh! Besok ketemu disekolah aja. ” Ify mengusir Debo dengan berat hati. ” Gue lagi pengen tenang, Deb. ”
” Cium. ”
” Deb... Plis! ”
Debo manyun dan langsung pergi meninggalkan rumah Ify. Ify langsung masuk ke rumahnya dengan hati yang berkecamuk.
***
’ Ya Tuhan... Terpaksa. ’
Agni mendekatkan wajahnya ke Rio lalu memberikan nafas buatan sebanyak banyaknya(?). Rio membuka matanya perlahan lalu mendorong Agni yang ada dihadapannya.
” Uhh... Mantep. Lagi dong, Ni. ” ucap Rio. ” Kurang tuh. ”
” Io... Malu. ”
Rio menoleh ke kiri-depan-kanan-belakang sambil nyengir. ” Maaf, Mas, Pak, Bu, Dik, Kak, Om, Tante, Kek, Nek dan semuanya... Ini bukan tontonan. ”
Kerumunan orang-orang itu langsung pergi meninggalkan Rio dan Agni. Rio tersenyum lebar menatap Agni. ” Makasih nafas buatannya. ”
” Terpaksa. ” ucap Agni.
” Maafin ortuku, Ni. Io nggak tau kalo semuanya akan jadi seperti ini. Maafin keluarga Io, Ni. Terutama maafin Kak Acel ya. Io nggak tau kalo semuanya bisa jadi seperti ini. Io ngerasa bersalah banget sama Ni. Maafin Io ya, Ni. ”
Agni menunduk dan menangis. ” Hiks... Ni emang nggak pantes jadi pacar Io. Ni cuma anak preman yang cuma malakin orang-orang. Papa Ni seorang narapidana. Dan Mama Ni cuma jadi buruh cuci dirumah tetangga. Ni ngerasa nggak cocok sama Io. ”
Rio memeluk Agni. ” Sst... Ni jangan ngomong gitu. Io nggak tega liat Ni kayak gini. Plis, Io mau Ni yang dulu. Yang kuat dan nggak cengeng kayak gini. ”
Agni menghapus airmatanya dan menatap Rio. ” Ni nggak cengeng! Dan jangan pernah bilang kalo Ni itu cewek yang cengeng. Gini-gini Ni mantan preman tau. ” protes Agni. ” Ni cuma nggak suka aja sama kata-kata keluarga Io. Kata-katanya nyakitin hati. ”
” Jangan bahas itu, Ni. Io anterin Ni pulang ya. Udah siang banget. ” ajak Rio.
” Emang Io kuat? Ni takut Io sesak nafas lagi. ”
” Kan ada Ni yang kasi nafas buatan. ” Rio nyengir menatap Agni. ” Udah... Io kuat kok Ni. Yuk kita pulang. ”
” Iya. ”
***
” Yee... Kita pulang. ” Deva jingkrak-jingkrak bahagia karena telah mencapai tempat yang ditujunya. Deva melihat Acha yang masih ngambek meninggalkannya.
” Chaaa... ” panggil Deva.
Acha menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri Deva.
” Maafin Acha, Dev. Maaf. ”
” Acha nggak salah kok. Acha malah nunjuin jalan pulang. ” kata Deva tersenyum. ” Coba nyambung deh, Cha. ”
” Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia. Udah? ”
Deva menepuk jidatnya. " Bukan nyanyi, Cha. Tapi nyambung. ”
” Oh... ”
” Bisa? ”
“ Aku bisa kok, Dev. ” ucap Acha tersenyum. “ Emang nggak suka ya kalo aku nggak nyambung? ”
“ Bukannya nggak suka! Justru aku suka banget. Cuma nyusahin aja kalo nggak nyambung. ”
“ Hmm.. ”
“ Kenapa? ”
“ Kita pacaran ya, Dev? ” tanya Acha.
“ Yaiyalah pacaran. Emang kenapa? ” Deva menatap Acha yang didepannya. ” Ada masalah gitu? ”
” Oh... Pacaran ya. Iya iya, pacaran. ” Acha komat-kamit nggak jelas karena Deva.
” Aneh deh lo, Cha. Nggak pulang? ”
” Oh iya, aku pulang dulu ya Dev. ”
cuapcuap...
Acha langsung mencium pipi kiri dan pipi kanan Deva dan kemudian pergi meninggalkan Deva.
” Acha... Acha... ” Deva menggeleng-gelengkan kepalanya lalu kembali ke rumahnya.
***
Sivia membuka matanya perlahan. Sivia menatap langit-langit kamar Alvin. Sivia kaget.
” Huaaa... Baju gue mana? ” Sivia menoleh seisi ruangan. Dilihatnya Alvin yang nampak tertidur disamping Sivia.
” Alviiinnn... ” teriak Sivia histeris.
Alvin membuka matanya dan melihat Sivia yang tersadar dari pingsannya. ” Sivia... ”
” Baju gue mana? Lo apain gue, Vin? Lo apain gue? ” suara Sivia nampak bergetar. ” Lo ngelakuin... ”
” Eits... Jangan negatif thinking! Gue nggak ada apa-apain lo, Vi. Santai aja. ” ucap Alvin. ” Paling cuma gue pegang-pegang aja. ”
” Hah? ”
” Becanda... Sana, lo pake baju gue aja dilemari. ”
Sivia menarik selimut Alvin dan berjalan menuju lemari untuk mengambil baju Alvin. Sivia hanya geleng-geleng kepala memandangi lemari Alvin yang sangat berantakan dan tidak tertata dengan rapi.
” Vin, lemari kamu rapi banget ya? Salut aku. ” Sivia mengobrak-abrik lemari Alvin. Sivia melihat baju cewek dalam lemari Alvin. ” Baju siapa nih? ”
Alvin nampak kaget melihat baju yang diambil Sivia. ” Eh... Itu baju Ce Tasya. ” jawab Alvin.
" Uh... Ketat banget. ” ucap Sivia. ” Risih gue kalo pakai baju ini. ”
” Udah pakai aja! Daripada nggak pakai baju. ” suruh Alvin.
Dengan terpaksa,Sivia mengambil baju itu dan langsung menuju ke kamar mandi. 5menit kemudian Sivia keluar dari kamar mandi. Sivia nampak risih dengan baju ketat yang dipakainya itu.
Alvin melotot memandangi Sivia. ” Keren, Vi. Bagus banget bajunya. ” ucap Alvin. ” Sini deh, Vi. ”
Sivia berjalan menghampiri Alvin dan duduk diatas kasur Alvin.
” Apaan, Vin? ”
Alvin memeluk Sivia dari belakang. ” Aku nggak mau kamu pergi. ” ucap Alvin. ” Aku mau kamu jadi milikku selamanya. ”
Sivia nampak risih dengan Alvin. Alvin semakin mempererat pelukannya ke Sivia. ” Biarkan hari ini menjadi milik kita berdua. ”
” Alvin... ”
lalalalalala
***
Keesokkan harinya....
@SMA IDOLA BERSIONAR
Debo dan Ify berjalan bersama dan saling bercanda satu sama lain. Tiba-tiba langkah mereka dicegat dua orang cewek.
” Oh, ini toh yang namanya Ify Alyssa. ”
” Aren... Itte... ” Debo memandang dua orang cewek dihadapannya. ” Kalian sekolah disini? ”
” Lo nggak usah belagu jadi cewek!! ” Itte mendorong Ify dengan kasarnya. Debo menatap Itte penuh kebencian yang mendalam.
” Lo jangan macem-macem sama Ify! Lo bakal berurusan sama gue kalo Ify kenapa-napa. ”
” Hahaha, cewek kayak gini lo banggain. Selera lo nggak banget deh! ” sindir Aren.
” Apa peduli lo? Terserah orang mau pacaran sama siapa. ” Ify mendorong Aren. Ify merasa sangat kesal dengan hadirnya Aren dan Itte dihidupnya.
” Lo berdua minggir! ” bentak Debo pada Itte dan Aren.
Itte dan Aren lewat disamping Ify lalu berbisik. ” Urusan kita belum selesai! ”
Ify menggerutu kesal dengan Itte dan Aren. ” Cewek sialan!! Argh... Sial. ”
” Fy... Udah! Jangan nyari masalah lagi sama mereka. ” Debo merangkul Ify. ” Anggap aja mereka cuma angin lalu. ”
” Hmm... ”
Ify berjalan meninggalkan Debo.
” Fy... ”
” Tinggalin gue sendiri. ”
Debo langsung menuju kelasnya dan meninggalkan Ify yang berjalan sendirian.
***
” Kemarin jadi hari yang terindah yang nggak akan gue lupain, Vi. ”
Alvin menggandeng tangan Sivia memasuki area sekolah. Sivia hanya terdiam dan masih mengingat kejadian yang terjadi sebelumnya bersama Alvin.
” Hmm... ”
“ Kamu marah ya, Vi? ” Alvin menghentikan langkahnya dan berdiri dihadapan Sivia. ” Jangan marah dong. ”
” Tau ah! Minggir. Gue mau masuk kelas. ”
” Vi... Maaf. ”
” Maaf lo nggak cukup!! Minggir woy! ”
Alvin menyingkir dari hadapan Sivia. Alvin terdiam mematung dan membiarkan Sivia pergi meninggalkannya. Alvin pergi masuk kekelasnya dan menyusul Sivia.
***
Ify menghentikan langkahnya di kamar mandi sekolah. Ify bercermin sejenak.
” Nggak usah sok cantik!! ”
Itte menarik rambut Ify dengan kasarnya. ” Cewek nggak tau diri! Mendingan lo putusin Debo. Atau... Hidup lo nggak akan pernah tenang! ”
” Lepasin!! Lo nggak ada hak buat ngatur hubungan gue sama Debo. ”
” Lo mau ini? ” Aren mengeluarkan telur busuk yang ada didalam tasnya. ” Kalo lo nggak mau putusin Debo. Telur ini bakalan nempel diatas kepala lo. Dan bau lo itu bakal tercium diseluruh penjuru sekolah. ”
” Jawab!! Mau nggak lo putusin Debo? ”
” Iiya. Gue akan putusin Debo. ” jawab Ify dengan terpaksa.
” Bagus! Awas kalo lo masih deket-deket sama Debo. Cabut, Ren. ”
Itte dan Aren langsung pergi meninggalkan Ify. Ify terdiam dan bingung harus melakukan apa.
” Argh!! Cewek resek. Terpaksa gue harus putusin Debo. ”
Ify berjalan keluar kamar mandi dan langsung menuju kelasnya.
***
Shilla berpapasan dengan Cakka. Shilla memandang Cakka. ” Casillas mana? ”
Cakka menatap Shilla. ” Kangen ya sama anak kita, Mi? ”
” What? Mi? Eh, itu cuma panggilan didepan Casillas aja. ” ucap Shilla. ” Casillas mana? ”
” Dirumah. ” jawab Cakka. ” Jawabannya mana? ”
” Jawaban apa? ”
” Jawaban cinta gue, Shill! ”
” Gue.... ”
bersambung...
=O. AlVia bakal berantem lagi nih.. -_-
=O. Ah, itte aren parah... ID jadi kacau..
=O. CakShill... Casillas.. Kiper spanyol sama real madrid kan? Hahaha
=O. DeCha... Susah..
=O. RioNi... Ckck...
Part 32... Tunggu sabtu ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar