Kamis, 31 Maret 2011

Berawal Dari MOS-Part 35

***

Gabriel terlonjak kaget mendengar perkataan Debo lantas menundukkan kepalanya. Gabriel merasa bersalah dengan anak peserta MOSnya itu. Gabriel tidak tahu bahwa semuanya akan seperti ini. Dan bahkan Gabriel tidak tahu bahwa ada anak MOS yang 'BROKEN HOME'.
" De, sabar. " Deva menepuk pundak Debo. Deva merasa turut prihatin atas penderitaan yang dialami sahabatnya itu. Kurang mendapat kasih sayang dari Mama dan Papanya.
Zahra mencoba tersenyum pada Debo. Zahra juga tidak mau membuat Debo sedih karena mengingat keluarganya yang terpecah belah. Apalagi Debo adalah anak tunggal satu-satunya. Hatinya pasti sangat terpukul apabila ada orang yang membahas tentang keluarganya yang terpisah. Ditambah lagi, Debo ditinggal Mamanya kerja jadi TKI di arab dan Papanya kerja di Jambi. Debo merasa sangat kesepian.
" Nggak usah sok peduli lo! Mulut lo tuh cuci dulu. " Debo melirik Deva dengan pandangan sinis. Debo merasa emosi+kesedihannya tercampur jadi satu saat ini. Debo bingung dengan semua yang menimpanya. Mulai dari perpecahan Five Boys hingga masalah baru datang. Disuruh mendatangkan kedua orang tuanya. Bagaimana mungkin Debo bisa mendatangkan Mama atau Papanya? Sedangkan Mamanya bekerja di Arab dan Papanya bekerja di Jambi. Satu-satunya harapan Debo hanyalah Mamang Adi, Paman Debo.
" Well, emangnya Mama atau Papa yang tinggal sama kamu? " Gabriel bertanya pelan-pelan. Dia hanya tidak mau Debo tersinggung atas ucapannya barusan.

" Nggak dua-duanya! Mama kerja di Arab sedangkan Papa kerja di Jambi. Jadi, gue cuma tinggal sama Paman gue. " Debo menjawab dengan santainya. Debo tahu bahwa Gabriel tidak mau membuat perasaannya tersinggung. " And then, boleh yang dateng Paman gue? "

" Ada aja orang bego!! yang disuruh dateng itu Mama sama Papa bukannya Paman. Kasihan deh lo! Broken home. " Rio menoleh ke arah Debo dengan sindiran yang tidak enak didengar. " Sana gih balikin ortu lo seperti semula. "

Seketika emosi Debo memuncak. Debo tidak pernah menyangka bahwa Rio akan sejahat itu terhadap dirinya. Debo berpikir bahwa Rio adalah anak yang baik. Akan tetapi, semua dugaan Debo salah besar! Rio tega menyakiti perasaannya saat ini.

¤Braakkk¤
Debo menggebrak meja. Cukup sudah hatinya terlalu sakit dengan Rio. Dan sekarang, Rio tega-teganya menghina dirinya seperti ini. Batas kesabaran Debo sudah benar-benar habis untuk menghadapi seorang Mario Stevano Aditya Haling.
" Kasiaaann deh lo! " Debo memandang sinis Rio. " Kasian deh yang nggak direstuin. Hahaha. Makanya jangan suka rebut milik orang! Terima sendiri akibatnya karena suka ngambil punya orang lain. "

” Hah? Tau darimana lo? ” Rio berdiri dari tempat duduknya dan kini menoleh tepat ke arah Debo. “ Emang penting gitu buat lo tau? Nggak penting tau! ”

Debo terkekeh. “ Yang bego itu lo, Rio! Bukan gue. Lo lebih bego karena ngelawan orang tua lo. ANAK DURHAKA. ”

“  Iya, lo bego! ” Alvin kini berdiri dan menghadap Rio. ” Yang bego bukan Debo! Tapi lo lebih bego karena ngelawan orang tua lo sendiri. ”

" Alvin... "

" Iya, ini gue! Kenapa? Gue lebih suka ngebela Debo dibandingkan sama lo, Rio. "

Gabriel dan Zahra saling berpandangan. Mereka merasa bahwa keributan di kelas itu terjadi karena kedatangan mereka. Gabriel mendengus dan ingin sekali memecahkan keributan yang terjadi. Namun, apa daya yang bisa dilakukannya. Gabriel tidak bisa apa-apa. Gabriel bingung karena semua ini terjadi karena kedatangan dirinya yang menyuruh kedua orang tua peserta MOS datang ke sekolah.

“ Lo lebih ngebela Debo dibanding gue? Gue lebih deket sama lo, Vin! ”

” So what?! Emang gue pikirin? Gue ngebela yang bener kali ya. ” ucap Alvin sinis. “ Jadi, elo nggak usah belagu! ”

Debo menengahi. ” STOP! Nggak pakai pertengkaran kayak gini. Orang nggak penting dan suka ngerebut milik orang lain, mending nggak usah diurusin! Dia kan orang yang nggak punya hati. ” Debo tertawa kecil. “ HATINYA TERBUAT DARI BATU! ”

Rio mendengus. “ FINE! Gue terima semua sindiran dan ejekan lo ke gue. Tapi, cuma satu yang gue nggak mau lo hina. Tolong jangan hina masalah restu gue sama Agni!! Lo liat Agni, dia sedih banget tau. Lo nggak mikir gimana rasanya jadi gue, Deb. ”

Agni menoleh ke belakang. Matanya agak terlihat sembab. Namun, hati Agni terasa sakit karena ucapan yang dilontarkan Debo terhadap Rio dan dirinya. Sakit teramat dalam dirasakan seorang Agni Tri Nubuwati.
“  Apa? Ngapain lagi bawa-bawa nama gue? Belum puas lo semua nyakitin hati gue? Belum puas lo semua? Sakit hati gue! Terutama gue kecewa banget sama lo, Deb. ” Agni menghapus air mata yang mulai membasahi pipinya. “ Lo bukan Andryos Aryanto yang gue kenal! Lo jahat sama gue. Gue seumur hidup akan benci sama lo! ”

“ Ag... Sorry. ”

Agni tersenyum kecut. ” Lo pikir segampang itu ngucapin kata ‘MAAF’? Setelah lo nyakitin perasaan gue, lo baru minta maaf. Yang nggak punya hati itu bukan Rio! Tapi elo, Deb. ” emosi Agni mulai memuncak. “ Sayangnya lo mantan yang masih gue sayang. Kalo lo bukan mantan gue, daritadi lo udah abis ditangan gue. Dengan segampang itu lo nyakitin perasaan gue. Sakit, Deb! ”

“ STOP!! RIO, ALVIN, DEBO, AGNI keluar kalian dan berdiri dilapangan upacara sampai bel istirahat selesai!! Cepat. ” Gabriel menjadi ikut emosi menghadapi anak didik MOSnya itu. Gabriel tidak tahu bahwa akibatnya akan seperti ini. Gabriel hanya tidak ingin kasus ini berkepanjangan dan sampai terdengar ke telinga Kepala Sekolah. Gabriel tidak mau jabatannya sebagai Ketua OSIS dihentikan karena masalah sepele seperti ini. Bagi Gabriel, semua ini tidak penting dipikirannya. Yang ada dipikiran Gabriel hanyalan Jabatan Ketua OSIS agar bisa dekat dengan Zahra.

“ LO YANG KELUAR! ” Debo, Rio, Alvin dan Agni dengan penuh emosi mengusir sang Ketua OSIS dan Pembina MOS itu dari kelasnya.

“  Keluar atau diskors? ” ancam Gabriel. “ Kalo lo pada nggak mau nurutin perkataan gue, mendingan lo cabut dari SMA IDOLA BERSINAR! ”

“ Aaarrrggghhh! Ketua OSIS sialan lo. ” ucap Rio kesal.

“ CEPAT KELUAR! ”

Debo, Rio, Alvin dan Agni keluar dari kelas itu. Mereka menaruh rasa dendam penuh kepada Gabriel, sang Ketua OSIS SMA IDOLA BERSINAR.

“ Inget! Nggak ada orang yang boleh ngelawan perkataan gue. Besok, Mama dan Papa kalian suruh datang. Kalo ada yang broken home atau Mama dan Papa kalian tidak bisa datang, datangkan siapa saja yang bisa datang. ” Gabriel menoleh pada Zahra. “ Suruh orang tua kalian menemui Kak Zahra. ”

“ Iya, kak. ”

“ Permisi. ”

***

“ CAKKAAAAAAAA.... ”

Shilla terbangun dari mimpi buruknya. Shilla sangat takut sehingga dia memeluk lututnya. Mungkin ini adalah mimpi sangat buruk yang dialami Shilla. Pertama kalinya Shilla memimpikan sosok seorang Cakka Kawekas Nuraga. Shilla sangat ketakutan dengan mimpi yang dialaminya. Keringat bercucuran turun mulai dari pelipisnya. Mimpi terburuk yang dialami seorang Ashilla Zahrantiara.
Shilla mengikat rambutnya yang terurai. Kemudian, Shilla meraih BB-nya dan langsung mengirimkan pesan singkat pada Cakka, kekasihnya.

To: Lopelope_Cakka

Kka, aku takut. Tolong ke rumahku.

++++++++++++++++++++++

Shilla benar-benar terlihat ketakutan dengan mimpi yang dialaminya itu. Shilla berharap tidak terjadi apa-apa pada Cakka maupun pada Casillas. Karena Shilla sayang mereka berdua. Dan Shilla tidak mau mereka mengalami hal buruk yang terjadi dimimpinya itu.

***

“ Broken home. Hahaha! Kasian deh lo. Udah broken home, anak tunggal pula lagi. Kasian banget. ” Rio menghapus keringatnya yang bercucuran. Panas terik menyengat ketika mereka dihukum.

Agni melirik tajam ke arah Debo. Agni hanya berharap Debo tidak membawa restu yang tidak didapatkannya. Agni merasa sangat malu dan kecewa dengan mantan kekasihnya itu. Bagaimana tidak?! Tega-teganya membuat Agni malu dengan membongkar semua yang terjadi terhadap diri Agni dan Rio. “ Udah deh! Jangan mulai berantem lagi kalo kalian semua nggak mau diskors dari sekolah ini. ”

Debo meraih HP Agni yang sedikit terlihat dikantongnya. “ Pinjem sebentar! Gue mau sms Deva. Soalnya HP gue sama Ify udah hancur. ”

Debo membuka kunci tombol yang melindungi HP Agni. Debo melotot ketika melihat wallpaper HP Agni. Foto Agni bersama Rio. Debo tak memperdulikan hal itu.

To: mantansahabat_D E V A

Eh, Dev, gue minta maaf soal tadi. Terus, gue minta lo jagain Ify. Jangan ada satu orangpun yang berani deketin Ify. Thank’s.

++++++++++++

Debo mengembalikan HP Agni dengan senyum yang mengembang diwajahnya. “ Thank’s. ”

Agni meraih HPnya dan memasukkannya ke dalam kantong. “ Sama-sama. ”

“ Alviinn... ”

Alvin menoleh ke arah Rio. “ Apaan sih lo, Yo? Manggil-manggil gue terus. Seneb gue tau! ”

“ Lo tega ngomong gitu sama gue, Vin? Lo tega? Lo nggak mikirin perasaan gue.”

“ Males gila gue mikirin perasaan lo. Nggak banget deh! ” balas Alvin. “ Mendingan gue mikirin perasaan Sivia daripada lo. Orang nggak jelas! ”

” GUE SUKA SAMA LO, ALVIN! GUE SUKA SAMA LO. ” Rio menghadap ke arah Alvin. “ Lo tega nyakitin perasaan gue. Gue kecewa sama lo, Vin! ”

Alvin cengo dan tak percaya dengan semua yang dilontarkan Rio. Alvin tidak pernah mengira bahwa Rio akan seperti ini. Agni pun demikian. Agni terlihat kecewa dengan Rio.

“ Rio... Jadi lo... ”

***

“  Apa? C...c...casillas kecelakaan? Cakka koma? ” Shilla menahan air matanya agar tidak tumpah saat menerima telepon dari rumah sakit. “ Baik, saya akan segera kesana. ”

Shilla dengan segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung mengambil kunci mobilnya. Shilla sangat khawatir dengan kondisi kekasih dan anak angkatnya itu. Shilla tidak tahu bahwa mimpi buruknya benar-benar menjadi kenyataan. Cakka dan Casillas celaka. Itulah mimpi buruk yang dialami Shilla. Shilla berharap semoga mereka tidak apa-apa.

@RS Puri Raharja

“ Sus, suster. Pasien yang bernama Cakka sama Casillas ada dimana? ”

“  Sebentar, suster cek dulu. ” suster itu mengecek nama-nama pasien yang masuk. “ Cakka kawekas Nuraga dan Casillas Casillosta ada di ruang UGD. Kondisinya sangat memprihatinkan. ”

“ Makasih, sus. ”

Shilla dengan segera berlari menuju ruang UGD. Shilla sangat khawatir dengan kondisi Cakka dan Casillas. Shilla tidak mau mimpi buruknya benar-benar terjadi. Shilla tidak mau sampai terjadi.

@UGD

“ Cakka... ”

“ Maaf, anda siapanya pasien? ” tanya Dokter. “ Apa anda salah satu keluarga pasien? ”

“ Saya istrinya, Dok. ” ucap Shilla. “ Saya ingin melihat kondisi mereka. ”

” ehm, mari ikut sebentar. ” ajak Dokter itu.

Shilla mengangguk dan mengikuti Dokter itu. Shilla hanya berharap kondisi Cakka dan Casillas akan baik-baik saja.

” Apa? Casillas lumpuh dan harus segera dioperasi, Dok? ” Shilla terkejut ketika mendengar perkataan Dokter itu.

“ Iya, Casillas harus segera dioperasi. Jika tidak, maka terpaksa kakinya harus diamputasi. ” jawab Dokter itu. “ Dan benturan keras yang dialami Cakka menyebabkan dia koma. Dan belum bisa ditentukan kapan Cakka akan tersadar dari komanya. ”

“ Kira-kira berapa total biaya semuanya, Dok? ”

” 50 juta. Dan secepatnya harus dibayar apabila anda ingin suami dan anak anda selamat. ”

” 50 juta? ”

TO BE CONTINUED...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar