Senin, 28 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 26

***

Cinta yang hilang...
Datang dan kembali...
Ketuk pintu hati yang suci...
Kan ku buka sepenuh hati...

Rio berpikir sejenak. Bagaimana kalau Agni berhasil balikan sama Debo? Bagaimana kalau Rio memang tidak akan pernah bisa mendapatkan Agni? Rio memikirkan kata-kata itu. Rio takut apabila Agni kembali lagi pada Debo. Hatinya tak sanggup bila harus menahan rasa sakit terus. Entah mengapa, Agni memang cewek pilihan Rio saat ini dihatinya. Dan Rio tidak mau Agni pergi darinya. Rio merasa puas ketika Debo dan Agni putus. Tapi, Rio tidak mau jika Debo dan Agni balikan lagi. Rio benar-benar bingung. Hatinya tak karuan karena Agni. Agni, cewek tomboy yang sangat disayangi Rio.
Kepribadian Agni, keberanian Agni dan mungkin kecantikan Agni. Bagi Rio, Agni itu cewek perfect dimatanya. Entah mengapa Rio sangat menyayangi sosok Agni. Rasa sayang Rio ke Agni lebih besar daripada rasa sayang Rio ke Ify dan Shilla. Rio memang tak pernah tahu dan mungkin memang tidak mau tahu kenapa dia bisa menyayangi Agni. Rio hanya ingin kali ini Agni sadar bahwa Debo memang tidak pantas untuknya. Tapi, sulit bagi Rio untuk mempengaruhi Agni. Butuh pengorbanan dan perjuangannya ♥. Rio ♥ Agni. Itulah yang ingin Rio ukir dihatinya. Mungkin, saat ini Rio hanya mencintai Agni seorang. Cinta Rio ke Agni sangat besar. Walaupun Agni masih sayang dan masih mengharapkan Debo. Tapi Rio akan tetap mencintai Agni sebagaimana mestinya ♥.

'♥♥'
'♥' '♥'
'♥' '♥'
'♥'♥♥♥'♥'
'♥' '♥'
'♥' '♥'

'♥♥♥♥♥♥'
'♥'
'♥♥♥♥♥♥'
'♥ ♥'
'♥♥♥♥♥♥’

'♥♥♥' '♥♥'
’♥♥’ ’♥♥’ ♥♥'
'♥♥’   ♥♥♥’

'♥♥'
'♥♥'
'♥♥'
'♥♥'

Agni...
Nama itulah yang tersimpan dihati Rio. Rio sungguh-sungguh ingin Agni menjadi miliknya. Hatinya tetep bersikukuh mempertahankan cintanya ke Agni. Bagi Rio, Agni Tri Nubuwati adalah cinta yang dicarinya selama ini. Dan Rio baru menyadarinya sekarang bahwa Agnilah yang dicari selama ini.

” Buka hatimu..u..u bukalah sedikit untukku. Sehingga diriku bisa memilikimu. ” Rio bernyanyi-nyanyi bermaksud menyindir Agni. Agni yang sedaritadi merasa tersidir langsung menoleh ke arah Rio. Agni memang tidak tahu bahwa Rio tetap mempertahankan cintanya.

” Aku bukan siapa-siapa untukmu, Rio. Sulit rasanya aku buka hatiku untuk kamu. Karena memang dari awal kita ketemu, aku nggak ada rasa sedikitpun sama kamu, Io. Jujur, aku itu masih sayang banget sama Debo. Ngelupain semuanya itu susah! ” Agni menghela nafasnya sesaat. ” Hmm, aku tau kalau kamu suka sama aku. Tapi, untuk saat ini aku belum bisa, Rio. Hatiku masih untuk Debo seorang. Dan terserah kamu mau bicara apa tentang aku yang seperti ini. Kamu mau bilang aku gila? Iya, aku memang gila karena terlalu mengharapkan Debo kembali. Dan aku nggak habis pikir kamu tega-teganya buat Debo benci sama aku. Aku jadi susah karena kamu, Rio! Plis, untuk kali ini mungkin kita temenan dulu. Suatu saat, aku bisa buka hatiku untuk kamu. ”

Rio menunduk. Rio memang salah besar menghancurkan hubungan Debo dengan Agni. Bukannya Rio mendapatkan Agni. Tapi, Rio malah menjadi tambah kesal karena Agni terus-terusan menyebut nama Debo. Walaupun begitu, untuk saat ini dan seterusnya Rio akan tetap mencintai Agni. Sebenarnya, Rio senang melihat Agni tersenyum disamping Debo. Tapi, Rio juga sakit hati kalau melihat Debo dan Agni bermesraan. Tersayat-sayat Silet yang tajam rasanya. Sakit... Itulah yang dirasakan Rio ketika melihat Agni bersama Debo.

” GUE MAU STUDY TOUR INI BERAKHIR. ” Rio sedikit berteriak. ” Gue nggak mau study tour ini lanjut. Gue mau pulang, hari ini juga. Ayo, Ag, ikut gue. ”

” Kemana? ”

”  Nyari si Ketua Osis itu. Gue mau pulang dan selesaiin semua masalah yang terjadi. ” jawab Rio. ” Gue capek dengan semua ini! Gue merasa semua hancur karena study tour yang nggak jelas ini. ”

Rio menarik tangan Agni. Agni hanya mengikuti langkah Rio dari belakang. Agni juga merasa study tour ini adalah pembawa sial. Karena study tour, Agni harus bermusuhan dengan anak Five Girls dan karena study tour juga, Agni menjadi dibenci Debo. Agni juga ingin semuanya berakhir.

Rio mempercepat langkahnya untuk menuju hotel utama tempat Ketua OSIS dan peserta MOS lainnya. Apapun resikonya, yang jelas Rio hanya ingin study tour ini berakhir dan semua masalah selesai.

@hotel utama

” Woy, Gabriel! Keluar dari persembunyian lo. ” Rio berteriak.

Anak-anak peserta MOS lainnya keluar dari kamar dan melihat ke arah Rio. Gabriel dengan berat hati keluar dari kamarnya dan menghampiri Rio.

” Ada apa? ” Gabriel nampak berantakan. ” Lo mau nyari ribut sama gue? ”

” Gue mau pulang! Gue mau study tour ini berakhir! ” jawab Rio. ” Gue capek ngikutin kemauan lo. Ga ada gunanya! ”

Gabriel menatap Rio. ” Oke, sebentar lagi kita pulang. Kalian siap-siap aja dulu. ”

” Oke. Ya udah, kita mau siap-siap! ”

Rio beranjak dari hotel utama menuju kamarnya. Rio dan Agni menyebar dan bersiap-siap untuk pulang ke rumah.

***

Debo menatap Ify. Debo merasa dalam diri Ify ada juga sifat Agni. Debo saat ini masih belum bisa melupakan Agni dengan gampangnya.

” Fy, lo mau nggak jadi cewek gue? ” tanya Debo. ” Kalau lo mau, ntar gue beliin es cream, coklat, boneka, kalung, gelang, cincin, tas, baju, celana, dan ke~~ ”

Ify membekap mulut Debo. Karena kalau tidak dibekap Debo malah semakin menjadi-jadi. Ify menatap Debo lekat-lekat. Lain dengan Debo, Ify merasa didalam diri Debo ada sosok Dimas yang masih disayanginya.

” Becanda lo nggak lucu tau! ” bentak Ify sambil melepaskan bekapannya. ” Kalaupun gue mau, gue nggak butuh semua barang yang lo mau beliin. Gue cuma butuh rasa kasih sayang dan cinta! ”

Debo menunduk. ” Gue serius, Fy! Gue nggak mau lo balikan lagi sama Dimas. Dan gue akan coba mencintai lo sebagaimana mestinya. Karena gue juga mau ngelupain Agni dari pikiran gue. ”

Ify bengong dan tak percaya dengan ucapan Debo barusan. ” Lo jangan becanda deh! Ga lucu tau. ”

” GUE SERIUS! ” bentak Debo.

Ify terdiam. Ify mencerna setiap perkataan yang Debo ucapkan padanya.
” Jadi, lo nembak gue, Deb? ” tanya Ify. ” Tapi, gue nggak mau cuma jadi pelampiasan sakit hati lo aja. ”

Debo memegang tangan Ify. ” Lo bukan tempat pelampiasan gue! Sekarang lo tinggal jawab. Mau atau enggak jadi pacar gue? ”

Ify berpikir sejenak. ” Hmm, ya udah deh. Gue mau jadi pacar lo. Tapi, ada peraturan yang harus lo turutin selama pacaran sama gue. ”

” Apa peraturanya? ”

” 1. Jangan pernah cium gue sembarangan.
2. Jangan pernah meluk gue didepan umum.
3. Nggak boleh deket sama cewek lain selain gue.
4. Nggak boleh ada nomor HP cewek diHP lo selain nomor HP gue.
5. Jangan pernah hianatin gue.
6. Jangan pernah nyebut nama Agni didepan gue!

Bisa? ”

Debo cengo mendengar peraturan dari Ify. Bagi Debo, Ify adalah sosok cewek yang terlalu overprotektif. Debo jadi bingung sendiri menghadapi Ify. ” Oke, gue akan turutin. Gue juga punya peraturan buat lo. ”

” Apa? ”

” 1. Setiap ketemu HP lo gue periksa dan gue pastiin nggak ada sms atau nomor telepon cowok selain gue.
2. Jangan pernah ada foto cowok lain di HP lo selain foto gue.
3. Jangan pernah sebut nama Dimas, Rio atau siapapun didepan gue!
4. Kartu lo gue yang bawa dan kartu gue lo yang pakai.
5. Nggak boleh nyari perhatian sama cowok.

Sanggup? ”

”  Gila... Gue punya cowok ternyata overprotektif juga. Ya ampun, ribet banget ya punya cowok kayak lo, ” dengus Ify kesal. ” Pantesan aja nggak ada cewek yang betah pacaran sama lo. ”

” Terserah apa kata lo! Yang jelas, gue mau lo turutin semua itu. Sanggup? Kalau sanggup sini bawa simcard lo. ”

” Ish, sumpah Deb. Jangan terlalu overprotektif napa. ” kata Ify. ” Gue juga mau lo jauh-jauh sama cewek. Termasuk jauh sama Agni, Shilla, Acha maupun Sivia. Sanggup? ”

” Siapa takut! ”

***

Alvin mengepalkan tangannya dan langsung pergi meninggalkan Sivia. Alvin merasa benar-benar esmosi menghadapi Sivia.

” Vi... ” panggil Sion. ” Lo inget nggak hari ini tanggal berapa? Dan lo tau nggak kenapa gue kesini? ”

” Nggak tau tuh. Emang ada apa? ” tanya Sivia.

” Yah, jadi lo lupa sama ulang tahun mantan lo, Vi? Gue kesini kan pengen ngundang lo ke acara ulang tahun gue, Vi. Lo lupa ya sama ulang tahun gue? ” tanya Sion. ” Oh, gue tau. Lo lupa karena lo cuma inget Alvin aja. Makanya lo nggak pernah inget sama ulang tahun gue. ”

” Cup, cup, cup. Jangan sedih dong. Maaf ya kalau aku lupa. Dan plis, jangan pernah sebut nama COWOK PENGHIANAT itu lagi! ”

” Hmm, ya deh. Maaf ya. ” kata Sion. ” Gue nggak nyangka Alvin sejahat itu sama lo, Vi. ”

Sivia memeluk Sion. ” Happy Birthday ya, Sion. Maaf kalau gue nggak bisa ngasih apa-apa buat lo. ” kata Sivia mengalihkan pembicaraan. Sivia memang tidak mau ada orang yang menyebut nama Alvin lagi. Hatinya sudah terlalu hancur karena melihat foto Alvin bersama Zahra.

” Gue nggak perlu hadiah apapun. ” ucap Sion. ” Gue cuma mau lo kembali disisi gue. ”

Sivia menatap Sion. Sivia menatap Sion lebih dekat lagi. Sivia masih tak habis pikir dengan ucapan Sion.

Tuiingg...

***

” Mantanku......


Namanya Ozy. Dulu itu aku sayang banget sama dia. Tapi aku mergokin dia lagi jalan berdua sama sahabatku, Keke. Dan saat itu juga aku memutuskan hubunganku sama Ozy. Sakit hati aku, Dev. ”

Deva hanya garuk-garuk kepala didepan Acha. ” Oh, Ozy toh. Ozy tukang becak depan sekolah ya? ” tanya Deva. ” Masa sih lo pacaran sama tukang becak, Cha? ”

Acha melotot. ” Tukang ketoprak? Ngapain gue pacaran sama tukang ketoprak. Daripada gue pacaran sama tukang ketoprak, mendingan gue pacaran sama Mas Fauzy tukang becak depan sekolah itu. ” ucap Acha. ” Aku laper jadinya, Dev. Makan yuk. ” ajak Acha.

” Ya udah, yuk ”

Deva menarik tangan Acha dan mengayunkannya kesana kemari. Deva mencari tempat makan yang tidak jauh dari hotel Idola.

@Ratuelioli Resto

Deva dan Acha duduk dimeja nomor 15.

” PELAYAN. ”

" Mau pesan apa? ” tanya pelayan resto itu.

” Steak 2 sama lemon teanya 2 ya. Nggak pakai lama! Udah laper banget. ” ucap Deva.

” Ditunggu sebentar ya, Pak. ” pelayan itu pergi.

Acha terkekeh. ” Haha, Pak. Tampangmu itu udah keliatan kayak bapak-bapak ya, Dev. ” ledek Acha.

” Huu.. Enak saja kamu ini. Kamu lebih keliatan kayak nenek-nenek. ” ucap Deva.

Deva melihat sekeliling penjuru pengunjung resto itu. Mata Deva terbelalak kaget ketika melihat Alvin bersama cewek lain.

” ALVIN... Bukannya dia sama Sivia? Itu cewek siapa? ”

***

” Ya, karena aku peduli sama kamu, Shill. ” jawab Cakka. ” Aku nggak mau kamu terus-terusan mengharapkan cinta dari Alvin. Relakan saja Alvin itu sama Sivia. ”

Shilla menatap Cakka. Bagi Shilla, ucapan Cakka memang benar adanya. Shilla memang tak seharusnya mengharapkan cinta dari Alvin. Karena Shilla tahu, bahwa Alvin adalah milik Sivia.

” Hmm, iya deh. Aku akan coba. Makasih ya, Kka. Kamu udah ngasih saran yang baik buat aku. ” Shilla tersenyum. ” Balik ke kamar yuk ”

” Ya udah, yuk. ”

Cakka dan Shilla berjalan kembali masuk ke dalam kamar hotel. Sepanjang perjalanan mereka hanya tertawa bersama.
Hingga akhirnya mereka melihat pandangan yang tak sedap dilihat.

” SIVIA... Kok dia ciuman sama cowok lain? Alvin kemana? ” Cakka tak percaya dengan apa yang dilihatnya dari kejauhan.

” SIVIA... ” teriak Shilla.

Bersambung...
- RioNi.... Ya ampun...
- ID... Overprotektif bergabung.. --''
- AlVia? Hancur... Sion... -,-
- DeCha... Alvin kenapa tuh? :b
- CakShill.. Loh, liat S2 dia..

Tunggu selanjutnya..
C+L ya..

Berawal dari MOS--Part 25

Salam penulis...
Jangan bosen sama cerbung ini ya.. :)
ini pertengahan masih konflik-konflik aja...
Semoga suka part ini..

***

Cakka menatap Shilla prihatin. Cakka sebenarnya sangat tidak tega melihat Shilla seperti ini karena Alvin. Entah mengapa hatinya tak karuan dan memberontak ketika Shilla menyebut nama Alvin. Inikah namanya cinta? Entahlah! Cakka masih bingung dengan hatinya sendiri. Cakka masih mengagumi sosok Agni. Tapi, kehadiran Shilla membuat hati Cakka tak karuan saat ini. Cakka pusing dengan semua ini. Pertama Acha terus Agni dan sekarang Shilla. Cakka semakin jadi bingung. Ditambah lagi Shilla yang buat Cakka pusing. Masalahnya, baru kali ini Cakka merasa mendapat masalah seperti ini. Dulu, saat Cakka SMP. Cakka baik-baik aja pacaran sama cewek. Tapi sayang, cewek itu menghianati cintanya Cakka. Dan sampai saat ini rasa sakit itu masih terasa dihati Cakka.

” Jangan berharap Alvin kembali suka sama kamu. ” Cakka memegang tangan Shilla. ” Ada orang yang lebih daripada Alvin. Biarin Alvin bahagia sama Sivia. Kita nggak ada hak buat ngehancurin hubungan Alvin sama Sivia. Shill, kalau kamu memang sayang dan suka sama Alvin, cukup dipendam dalam hati. Karena ngelihat orang yang kita sayang bahagia, itu udah cukup. Dan kita nggak perlu ngehancurin hubungan orang yang kita sayang. Karena... Kita bukannya dapetin dia! Tapi, dia bakalan benci sama kita. Itu sama aja kita cari masalah sama orang yang kita sayang itu. ”

Shilla mencerna perkataan Cakka. Shilla merasa bahwa ucapan Cakka memang ada benarnya. Tapi, perasaan Shilla benar-benar bingung. Shilla tidak bisa apabila memendam perasaannya ke Alvin. Shilla memang tidak suka melihat Alvin bersama Sivia.

” Dari dulu gue memang nggak pernah suka sama Sivia! ” Shilla mencoba menahan emosinya. ” Tapi, gue pendam semua rasa benci gue ke dia. Karena dia sahabat gue. Tapi gue sekarang bener-bener benci sama Sivia. Tapi, Kka, gue nggak bisa mendam perasaan gue ke Alvin! Gue nggak sanggup. ”

Cakka memeluk Shilla dan mencoba menenangkan hati Shilla. Shilla terhanyut dalam pelukan Cakka. Shilla menjadi lebih tenang dipelukan Cakka. Shilla tertidur dalam pelukan Cakka.

” Shill, lo tau nggak? ” Cakka membelai rambut Shilla. ” Lo tau nggak? Lo itu cewek yang paling cantik yang pernah gue temuin. Lo ngingetin gue sama mantan gue dulu. Lo itu sama kayak dia. Manja banget. Gue jadi kangen sama dia, Shill. Tapi, lo kenapa sih terlalu ngarepin Alvin? ”

Cakka menoleh ke arah Shilla. Cakka hanya geleng-geleng kepala memandang Shilla disebelahnya. Shilla tertidur dalam pelukan Cakka. Cakka hanya tersenyum memandang sosok cewek cantik didekatnya itu.

” Shill, bangun. ” Cakka mengguncangkan perlahan tubuh Shilla. Shilla membuka matanya perlahan dan menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya itu.

” Ngggg... Cak, ada apa? ” Shilla melepaskan pelukan Cakka dan mengucek matanya. ” Sorry, ketiduran. Terlalu hanyut dalam pelukan lo. Gue ngerasa tenang gitu waktu lo peluk. ”

Cakka nyengir menatap Shilla. ” Gue cuma pengen lo tenang aja. Gue ga tega liat lo kayak gini, Shill. ”

Shilla tersenyum. ” Kenapa lo peduli sama gue? ”

***

Acha keluar dari kamarnya mengejar Deva. Deva mempercepat langkahnya. Batas kesabarannya kali ini sudah habis menghadapi Acha. Memang status Deva dan Acha saat ini dinyatakan pacaran. Tapi, pacaran sama orang yang nggak nyambung sama aja bakal menyusahkan Deva.

” Sayang, tungguin. ” Acha menghentikan langkahnya. Nafasnya tak karuan karena kecapekan mengejar Deva. Deva menoleh sesaat ke arah Acha dan langsung menghampirinya.

” Kamu nggak apa-apa kan, Cha? ” tanya Deva sambil menarik nafasnya sesaat. ” Ngga ada luka kan? ”

Acha terduduk dilantai dan menarik nafasnya perlahan. ” Aku nggak apa-apa, Dev. ” Acha menatap Deva. ” Kenapa kamu perhatian gini ke aku? ”

” Aku ini pacar kamu, Cha. ” jawab Deva sambil manyun. ” Plis... Aku pengen kayak orang-orang. Pengen disayang sama kamu, Cha. Bukannya aku jadi pusing gini. ”

Acha memeluk Deva. ” Maafin aku, Dev. ” Acha mempererat pelukannya. ” Maaf karena sifatku yang seperti ini. Ini memang keturunan keluargaku. Nenek dan Mamaku orangnya juga nggak nyambung. ”

Deva hanya manggut-manggut mendengar penjelasan Acha. Bagi Deva, sebagaimanapun Acha, Deva tak peduli. Karena sifat Acha yang nggak nyambung itulah membuat cowok tertarik sama Acha. Deva membelai rambut Acha penuh kasih sayang. Baru pertama kalinya, Deva merasa sangat menyayangi sosok Acha. #jadinangisaku .

” Aku sayang kamu, Cha. ”

” Apa? Kacang? ” Acha melepaskan pelukannya. Deva siap siaga menutup telinga karena akan mendengar ocehan Acha. ” Kamu mau ngasih aku kacang, Dev? Sorry, aku alergi sama kacang. Kacang itu kan bisa menyebabkan jerawat terus aku juga suka gatal-gatal kalau udah makan kacang. Walaupun sedikit tapi akibatnya bisa parah. ”

Deva menarik nafas panjang untuk menahan emosinya. Deva benar-benar harus ekstra sabar menghadapi pacar yang nggak nyambung seperti Acha.

” Udah kelar ngomongnya? ” Deva menjauhkan kedua tangan dari telinganya. ” Aku jadi susah ngomong kalau kamu nggak nyambung kayak gini, Cha. Jujur, aku capek sama sifat kamu yang nggak pernah nyambung. Tapi, sifat kamu itu juga buat aku makin sayang sama kamu. ”

” Aku juga sayang kok sama kamu, Dev. ” Acha memegang tangan Deva dan mengayunkannya kesana kemari. ” Kamu itu sama banget kayak mantanku. ”

Deva menatap Acha. ” Mantan? Siapa? ”

” Mantanku.... ”

***

” Iya, gue mau tau apa kelebihan Debo dimata lo. ” Rio menatap Agni. Rio masih belum rela apabila Agni masih terus mengingat sosok Debo. Padahal, Rio sudah berjuang mati-matian untuk mempertahankan cintanya ke Agni. Cewek seperti Agni bagi Rio itu sulit dicari. Agni sangat berbeda dari cewek-cewek yang dikenal Rio sebelumnya.

” Debo itu anaknya nggak kayak lo! ” jawab Agni. ” Debo itu beda banget sama lo, Rio. Dan gue bener-bener nggak nyangka kalo lo setega ini ngehancurin kebahagiaan gue. Ngedapetin Debo itu susah banget tau. Lo dengan gampangnya ngehancurin semuanya. ”

Rio memegang tangan Agni. ” Gue sayang banget sama lo, Ag. ” Rio menatap Agni. ” Gue nggak bisa lihat orang yang gue sayang mesra-mesraan sama orang lain. Sakit banget hati gue ngeliatnya. ”

” Gue nggak secantik Ify dan Shilla. Gue juga nggak kayak Sivia dan Acha. Tapi, kenapa lo bisa sayang sama gue? Apa yang menarik dari gue? Gue ini cuma cewek tomboy dan gue ini mantan preman. Gue baru pertama kalinya nangis kayak gini karena Debo. Dan gue nggak nyangka air mata gue terkuras gara-gara lo yang ngehancurin hubungan gue sama Debo! ”

” Wow, gue? Iya, gue emang dari awal niat ngehancurin hubungan lo sama Debo. Tapi sebenernya semua ini terpaksa! 4minggu lagi, Debo bakalan dinikahin sama Shilla. Makanya, sebelum hari pernikahan itu tiba, gue harus ngehancurin hubungan lo sama Debo. Ify juga bantu gue. Ify yang bawa Debo kesini dan ngeliat kita ciuman itu. Jadinya, Debo salah paham sama lo dan marah besar waktu ngelihatnya. ” jelas Rio. ” Tapi, gue nggak habis pikir sama lo, Ag. Dari awal itu, gue nggak ada lihat Debo peduli sama lo. Gue ngeliatnya Debo malah mau ngedeketin Ify. Tapi lo tetep aja masih ngejar-ngejar Debo. Heran gue jadinya sama lo, Ag. ”

Agni tertawa. Agni mencerna kata-kata Rio. ” Hahaha, emang gue bego ya? Gue suka sama orang yang emang nggak pernah sayang sama gue. Dari awal gue juga udah tau kalo Debo emang nggak sayang sama gue. Tapi, hati gue itu mengarah ke Debo. Rasa sayang gue ke Debo itu dalem banget. ”

” Itu sih terserah lo! ” kata Rio. ” Yang jelas, intinya lo nggak akan pernah bisa balikan lagi sama Debo. Debo udah bener-bener sakit hati sama lo, Ag. ”

Agni memandang sinis Rio. ” Oh ya? Yakin lo kalo gue nggak bisa balikan lagi sama Debo? Berani taruhan apa lo? ”

Rio berpikir sejenak dan tersenyum lebar. ” Gue berani taruhan! Kalo Debo nggak mau balikan sama lo, lo harus terima gue jadi pacar lo. Tapi, kalo lo berhasil balikan sama Debo, gue akan menjauh dari hidup lo. Gimana? ”

” Oke, siapa takut! ”

***

Alvin memeluk Sivia. Sivia memberontak dalam pelukan Alvin. Kali ini, Sivia benar-benar sakit hati dengan tingkah Alvin. Sakit hati seperti tersayat-sayat benda yang tumpul. Alvin semakin mempererat pelukannya ke Sivia.

” Eh, Vin, nggak punya malu banget sih lo. ” Sion memandang sinis Alvin. ” Udah tahu Sivia mutusin lo. Tapi, lo masih aja meluk-meluk dia. ”

” EH, LO DIEM DAN GAK USAH IKUT CAMPUR! ” bentak Alvin. ” Lo dateng kesini cuma mau lihat gue sama Sivia hancur? Lo salah besar! Sivia nggak mungkin jauhin gue. Karena sebulan lagi dia bakalan ngandung anak gue sama Sivia. ”

Sion melotot. ” Anak lo sama Sivia? Maksudnya? ”

” Hahaha, lo bego atau tolol sih? Liat aja sebulan lagi, Sivia nggak akan jauh-jauh dari gue. ”

Sivia mendorong Alvin dengan paksa. Alvin terdorong kebelakang dan menyeimbangkan tubuhnya agar tidak jatuh. ” GUE AKAN GUGURIN! ” bentak Sivia. ” Gue ga akan ngandung anak dari penghianat kayak lo! ”

Alvin menatap Sivia. ” Tapi.. Vi, gue ga mau itu terjadi. ” Alvin memandang Sivia dengan tampang memelas. ” Gue nggak mau lo ngebunuh bayi yang nggak berdosa itu. ”

Sion tertawa. ” Hahahaha, lo pikir Sivia mau ngandung anak dari tukang selingkuh kayak lo, Vin? Nggak mungkin! ” Sion memandang sinis Alvin. ” Yang ada malah ntar Sivia diselingkuhin terus. ”

” Eh, lo nggak usah ikut campur!! Lo nggak ada urusannya sama gue dan Sivia. ” bentak Alvin pada Sion.

Sivia menatap Alvin dengan emosi yang meluap-luap. ” Lo jangan pernah nyentuh Sion sedikit pun! ” ucap Sivia. ” PERGI LO DARISINI! Mulai sekarang, jangan pernah temuin gue lagi. Gue nggak kenal sama cowok penghianat kayak lo. Pergi lo! ”

” Vi... ”

” PERGIII!! ”

***

Ify menjauh dari Debo. Debo masih terdiam mematung dan tak percaya dengan apa yang terjadi. Dimas hanya geleng-geleng kepala melihat adegan yang terjadi.

” Oke, selamat berbahagia lo berdua! Inget... Gue akan kembali. Gue pastiin kalian nggak akan tenang. ” Dimas berjalan meninggalkan Ify dan Debo. Ify menghela nafasnya. Ify merasa lebih tenang karena Dimas telah pergi dari hadapannya.

” Deb, makasih ya. ” Ify menyentuh pundak Debo. ” Makasih karena lo udah mau bantuin gue. Tapi, maaf ya atas yang terjadi barusan. Gue terpaksa ngelakuinnya. Maaf ya, Deb. Lo nggak marah kan sama gue? ”

” ..... ” Debo terdiam.

” Deb... ”

” ...... ”

” Debo. ” Ify mengguncangkan tubuh Debo. Debo tersadar dari lamunannya.

” Heh... Iya? Kenapa? Apa yang terjadi? Dimas mana? Kok lo disini? Masalah lo sama Dimas udah selesai? Terus lo sama Dimas b~~ ”

Ify membekap mulut Debo. Ify tersenyum manis memandang Debo dihadapannya. ” Lama-lama lo ketularan kayak Acha ya! Dimas udah ke laut. ” jawab Ify. ” Dan gue pastiin, Dimas ga akan pernah kembali. ”

” Ke laut? Ngapain? ” tanya Debo. ” Emang masalah lo sama Dimas udah selesai? Terus, emang Dimas niatnya kesini ngapain? Terus tadi ngapain Dimas nyuruh lo cium gue? Terus kenapa juga gue haru~~ ”

” STOP NGOMONG! ” bentak Ify sambil membekap mulut Debo.

Bersambung...
- CakShill... Ehm..
- RioNi.. Euleh euleh..
- DeCha.. Siapa mantannya Acha? Ayoayo ada yang tau? :b
- AlVia? Ah... Parah..
- ID.. Akhirnya dimas kelaut.. :b

tunggu selanjutnya...

Minggu, 27 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 24

Salam penulis :*

***

Dimas sangat tidak menyangka sama sekali bahwa mantan kekasihnya bisa berpacaran dengan musuh bebuyutannya selama ini. Dimas masih sangat menyayangi Ify. Bagaimanapun, Dimas tidak akan bisa merelakan Ify dengan siapapun didunia ini kecuali dengan Dimas. Dari awal, Dimas memang sudah menaruh rasa curiga pula kepada Ify. Akan tetapi, Dimas benar-benar tak menyangka bahwa Ify selingkuh dengan Debo, musuh bebuyutan Dimas. Kali ini, Dimas memang harus lebih ekstra mempertahankan cintanya ke Ify. Dihati Dimas mungkin hanya ada Ify seorang.
Ify memandang Dimas. Ify merasa tidak tega melihat mantannya jadi sedih seperti itu. Mungkin hal yang dilakukannya saat ini adalah salah. Tapi, bagi Ify inilah jalan yang terbaik. Ify ingin melupakan Dimas dari hidupnya. Hatinya terlanjur sakit dengan semuanya. Ify memeluk Dimas. Mungkin saat ini adalah saat terakhir bagi Ify bisa memeluk Dimas. Dimas pun membalas pelukan Ify dengan penuh senyuman.
” Kangen ya meluk aku. ” kata Dimas. ” Emang ntar ga ada gitu yang cemburu kalau kamu meluk aku? Kasian tuh ntar ada yang marah. ”
Ify melepaskan pelukannya. Ify baru ingat bahwa sedaritadi ada Debo didekatnya. Debo benar-benar sebagai orang tak dianggap oleh Ify dan Dimas.
Debo semenjak tadi nampak sibuk memegang BBnya. Jari-jarinya menempel diatas keyboard BBnya. Dia nampak bingung dan susah ditebak apa yang dialami Debo dengan BBnya.
” Sial! Kenapa sih ini cewek ganggu hidup gue aja. Pakai dateng ke rumah gue segala lagi. Jelas-jelas gue lagi study tour sama sekolah. Resek amat ini cewek! Nggak henti-hentinya dari dulu sampai sekarang gangguin gue mulu. ” Debo komat kamit sendiri menatap layar BBnya. Ify dan Dimas daritadi hanya bengong melihat Debo yang sangat sibuk.
” Siapa sih? ” Ify memulai aktingnya agar Dimas tak curiga padanya. ” Jangan-jangan lo selingkuh ya? ”
Debo kaget dan seketika menoleh ke arah Ify.
” Selingkuh? ” Debo bingung. ” Emang kita pacaran? ”
Dimas melipat kedua tangannya didada. Dimas bingung memandang Ify dan Debo. Ify mendekat ke telinga Debo.
” Akting dodol! Bantuin gue. ” bisik Ify. Debo hanya mengangguk mendengar apa yang dibisikkan Ify padanya.
” Jadi, kalian pacaran ga sih? ” Dimas nampak bingung. ” Gerak-gerik kalian nggak kayak orang pacaran. ”

Debo memandang Dimas tajam. ” Iya, gue sama Ify pacaran. ” Debo mulai emosi menghadapi Dimas. ” Dan elo ga usah ngarep buat dapetin Ify lagi. ”

” Gue ga percaya tuh. ” Dimas terkekeh. ” Pacaran itu mesra-mesraan. Terus pakai aku-kamu bukannya gue-elo. Gue ga percaya kalau kalian pacaran. ”

Ify nampak kecewa dengan perkataan Dimas. Sulit rasanya bagi Ify untuk menjauh dari Dimas saat ini. ” Lo perlu bukti apa? ” tanya Ify. ” Gue ini pacarnya Debo. Dan lo nggak ada urusan buat ngatur-ngatur hubungan gue sama Debo. Lo itu cuma mantan gue! Dan sebentar lagi akan gue lupain. ”

Debo hanya diam. Rasanya Debo salah ikut campur dengan masalah Ify dan Dimas. Padahal, Debo sama sekali tidak mengerti permasalahan yang dihadapi Ify dan Dimas. Tiba-tiba saja Ify dengan seenaknya menyuruh Debo mengaku pada Dimas bahwa dia adalah pacar Ify. Sulit rasanya bagi Debo. Apalagi bagi Debo, dalam diri Ify ada sosok Agni yang sejujurnya masih Ia sayangi.

”  Tentu dong! ” Dimas menatap Ify dengan sinisnya. ” Gue mau lo cium dia didepan gue. Dibibir. Sanggup nggak lo, Alyssa Saufika Umari? ”

Ify menelan ludahnya. Ify sangat tidak sanggup sebenarnya menerima tantangan dari Dimas. Bagaimana mungkin Ify bisa mencium Debo? Debo itu bukan pacar Ify! Tapi hanya pacar pura-puranya Ify. Ify nampak bingung sekali dengan semua yang terjadi. Ify menatap Dimas. ” Gue sanggup. ” Ify tersenyum. ” Jangan pernah remehin gue! Karena emang gue ini pacarnya Debo. ”

Debo melotot ke arah Ify. Debo benar-benar tak menyangka Ify akan melakukan hal yang diperintahkan Dimas. Debo memang mengagumi Ify. Tapi, masih ada Agni dihatinya. ” Fy。。。” Debo menatap Ify. ” Kamu mau ngelakuin yang diperintahin sama Dimas? ”

” Lo takut? ” tanya Dimas. ” Ngakunya pacarnya Ify. Dicium sama pacar sendiri masa nggak mau sih! ”

Ify mendekat ke arah Debo. Saat ini, Ify terpaksa menuruti permintaan Dimas. Ify hanya ingin Dimas tidak menganggu hidupnya lagi untuk selamanya. Jantung Debo berdetak tak karuan. Debo merasa sangat terpaksa harus melakukan semuanya.
Cuuupppp... (?)

Dimas benar-benar tak percaya dengan apa yang dilihat dihadapannya. Bagi Dimas, Debo memang pacar Ify saat ini. Tapi, hati Dimas sangat tidak terima dengan semua ini. Dimas akan menghancurkan hubungan Ify dengan Debo dan mempertahankan cintanya sampai kapanpun.

***

:: I will always loving you, kekasihku ::

1 new MMS
from: 08563825XXXX

Sivia menatap layar HPnya. Sivia membuka MMS yang masuk ke HPnya saat itu. Tiba-tiba saja air mata Sivia menetes karena menatap layar HPnya.
” Alvin ciuman sama Kak Zahra? ” air mata Sivia terus menetes. ” Aku pikir kamu cowok baik-baik, Vin. Dan kamu udah janji akan ngejaga aku. Omongan kamu semua palsu! Alvin brengsek!! ”

Prangggg...
Sivia membanting HPnya. Emosi dan sakit hati tercampur jadi nasi campur(?). Sivia tak menyangka bahwa Alvin dengan tega-teganya selingkuh dengan Zahra. Hati Sivia terasa hancur berkeping-keping ketika melihat foto adegan saat Alvin meniup mata Sivia. Sivia menganggap itu semua adegan ciuman yang dilakukan Alvin kepada Zahra.

Tok..tok..tok...
Seseorang mengetuk pintu kamar Sivia. Dengan berat hati, Sivia berjalan membukakan pintu.
Krriiittt....
Sivia melihat sosok makhluk hidup yang ada dihadapannya. Sivia langsung memeluk orang yang ada dihadapannya dan langsung menangis sejadi-jadinya karena Alvin.
” Vi, kenapa? ”

” Al..alvin, dia selingkuh! Alvin tega sama gue, Sion. ” Sivia terisak dipelukan Sion. ” G..g..gue b..bener-bener nggak nyangka bahwa Alvin akan menghianati gue kayak gini. Gue itu sayang banget sama Alvin, Sion. ”

Dari kejauhan, sepasang mata menghentikan langkahnya karena melihat Sivia dan Sion berpelukan. Emosinya mencapai ujung tanduk. Dia berjalan menghampiri Sivia dan Sion.

” Bagus ya! Bisa-bisanya kalian kayak gini. Lo lagi, Vi! Gue ga nyangka lo bakal kayak gini ke gue. ”

Sivia melonggarkan pelukannya. Sivia dengan penuh emosi dan air mata mengalir langsung menatap Alvin yang ada dihadapannya itu.

” SEHARUSNYA GUE YANG MARAH! ” bentak Sivia. ” Tega-teganya lo nyakitin hati gue! Gue sakit hati, Vin. Gue bener-bener ga nyangka lo bakal hianatin gue kayak gini. Lo punya hati kan, Vin? Gue sakit hati. Liat lo ciuman sama Kak Zahra. ”

Alvin kaget mendengar ucapan Sivia barusan. Alvin tak mengerti dengan maksud ucapan Sivia. Sion hanya diam memperhatikan pertengkaran yang terjadi diantara Alvin dan Sivia. Dan Sion hanya berharap hubungan Alvin dan Sivia berakhir sampai disini.

Cinta sampai Disini

Mencoba tuk pahami...
Mencari celah hatimu..
Bila harus menangis...
Aku kan menangis...
Namun air mata ini telah habis...

Mencoba tuk rasuki...
Menyetuh jiwamu...
Bila harus mengibar..
Aku kan mengibar...
Namun rasa ini...
Telah sampai diujung lelahku...

Segalanya telah ku berikan...
Tapi kau tak pernah ada pengertian...
Mungkin kita harus jalani...
Cinta memang cukup sampai disini...

(D'massiv-Cinta sampai disini)

” Ciuman sama Kak Zahra? ” Alvin menatap Sivia penuh kebingungan. ” Gue nggak ada ciuman sama Kak Zahra, Vi. Lo tolong percaya sama gue. Siapa sih orang yang ngasih tau lo tentang ini? Gue ga ada ciuman sama Kak Zahra! ”

PLAKK--
Sivia menampar Alvin dengan penuh emosi. Sivia tak menyangka bahwa Alvin tidak mau mengakui perbuatannya. Mungkin, jika Alvin mengakui, Sivia akan memberikan toleransi untuk Alvin. Tapi, Sivia tak menyangka bahwa Alvin akan berbicara seperti itu. ” KITA PUTUS!! ”

***

” Gue suka sama lo, Ag. ” Rio memegang tangan Agni. Rio ingin mengungkapkan seluruh isi hatinya ke Agni. ” Gue terpaksa ngehancurin hubungan lo sama Debo. ”

Agni kaget. Agni benar-benar tak menduga bahwa Rio yang tega menghancurkan hubungan Agni dengan Debo. Agni pikir Rio itu adalah cowok baik-baik yang Ia kenal. Tapi, semua dugaan Agni salah! Tega-teganya Rio menghancurkan hubungan Agni dengan Debo. Emosi Agni menjadi meledak karena Rio. Baru pertama kali ini Agni menghadapi orang seperti Rio.

” ANJRIITT!! Jadi lo yang hancurin hubungan gue sama Debo? ” Agni memandang Rio penuh emosi. ” Gue nggak nyangka! Lo sejahat ini sama gue. Gue salah apa sih sama lo, Yo? Gue punya salah sampai lo ngelakuin ini ke gue? Gue itu sayang banget sama Debo, Yo. ”

Rio menunduk. ” Karena gue suka sama lo. ” jawab Rio. ” Dan gue ga suka liat lo mesra-mesraan sama Debo. Maafin gue, Ag. ”


”  Oke, gue akuin Rio! Gue emang kagum sama lo dari awal. Tapi, gue nggak suka cara lo yang kayak gini. ” Agni menarik nafasnya perlahan untuk menahan emosinya. ” Cara lo itu salah! Lo ga tau betapa sakit hati gue waktu Debo mutusin gue. Lo ga mikirin gimana perasaan gue. Gue sedih dan bener-bener ga mau kehilangan Debo. Lo ngerusak kebahagiaan gue! Gue salah apa sih, Yo? Salah apa gue? ”

Rio memeluk Agni. ” Cara gue emang salah. Tapi, gue cuma nggak mau lo dimilikin sama orang lain selain gue. ”

Agni mulai menangis dipelukan Rio. Agni masih tak menduga bahwa Rio tega menghancurkan kebahagiaan Agni.

” Gue emang nggak bisa jadi cowok kayak Debo. ” kata Rio. ” Tapi, gue berusaha agar lo bisa suka sama gue. Tapi, perjuangan gue sia-sia! Apa sih bagusnya Debo dibandingkan sama gue, Ag? ”

Agni melepaskan pelukan Rio dan menatap tajam Rio. ” Lo mau tau apa kelebihan Debo dibanding dengan lo? ”

***

Deva mengacak-acak rambutnya karena terlalu emosi menghadapi cewek yang ada dihadapannya itu. Kali ini, kesabaran Deva benar-benar habis karena menghadapi cewek seperti Acha.

” Dev... ” panggil Acha. ” Gue mau kok jadi pacar lo. ”

Deva bengong mendengar perkataan Acha. Deva tak percaya dengan perkataan yang diucapkan Acha. Deva hanya tidak mau semua itu tak ada artinya karena sifat Acha yang tidak pernah nyambung dengan topik pembicaraan.

” Jadi, lo mau jadi pacar gue? ” Deva mengembangkan senyuman manis dibibirnya.

” Cacar? Siapa yang kena cacar, Dev? ” tanya Acha. ” Terus kondisi orang itu gimana? Dia dirawat dimana? Udah berapa lama kena penyakit cacar? ”

Deva menepuk jidatnya dan langsung keluar dari kamar Acha penuh emosi. Acha langsung tertawa terbahak-bahak melihat tingkah Deva yang dianggapnya lucu.

” Deva.. Deva.. Aneh-aneh aja kamu. ” gumam Acha. ” Kamu itu ngingetin aku sama mantan aku dulu. Persis banget sama kamu, Dev. ”

***

” GUE MAU ALVIN DAN SIVIA PUTUS! ” Shilla sedikit berteriak penuh emosi. ” Gue nggak suka lihat Sivia deket-deket sama Alvin. Dia itu cewek yang nggak tau diri banget. ”

Cakka menenangkan emosi Shilla. Cakka hanya tidak ingin masalah yang terjadi semakin runyam dan sulit diselesaikan. Cakka hanya ingin semua masalah yang terjadi cepat berakhir.
” Kenapa lo mau Alvin sama Sivia putus? ” tanya Cakka mengintrogasi. ” Lo suka sama Alvin? Tapi, kenapa Shill? Apa bagusnya Alvin dimata lo? ”

Shilla nampak heran dengan pertanyaan Cakka yang sangat tidak penting dipikirannya itu.
” Bagusnya Alvin? Dia itu beda dari semua cowok yang gue kenal. ” jawab Sivia. ” POKOKNYA ALVIN SIVIA HARUS HANCUR! ”

” Gue ga ikut-ikutan. ”

bersambung...
- Dimaaasss! -,-
- AlVia.. :(
- RioNi.. Ah, parah..
- DeCha... Ampuuun dah..
- CakShill.. Shilla ah.. -,-

tunggu selanjutnya..
Like+coment ya..

Kamis, 24 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 23

Salam penulis :)
Like+coment ya...

***

Ify mendorong Dimas perlahan. Bagi Ify, pertanyaan Dimas sangat tidak penting dipikirannya. Ify benar-benar tidak bisa menerima Dimas lagi dihatinya. Hatinya sudah terlalu hancur selama ini karena penghianatan Dimas. Disaat Ify benar-benar sayang dengan Dimas, tega-teganya Dimas menyakiti Ify. Selingkuh dengan Nabila. Entah mengapa, firasat Ify memang sangat yakin bahwa Dimas yang berada dihadapannya benar-benar selingkuh. Memang, sulit Ify mempercayai perkataan seseorang yang belum ada buktinya. Tapi, Ify yakin bahwa semua ini benar adanya dan tanpa rekayasa dari teman Dimas.
” Aku udah dimiliki orang lain, Dim. Aku pacarnya Debo. ” Ify memberanikan diri menatap Dimas. Dimas merasa kurang yakin dengan perkataan Ify. Debo yang sedaritadi tak mengerti topik pembicaraan langsung kaget mendengar ucapan Ify. Ify menundukkan kepalanya karena ucapan yang dikatakannya. Ify benar-benar bingung menghadapi Dimas saat ini.

” Pacarnya Debo? ” Dimas nampak mengerutkan dahinya karena ucapan Ify. Dimas berpikir bahwa bagaimana mungkin Debo bisa menjadi pacar Ify? Sedangkan selama ini, Ify masih dengan Dimas. Hanya karena permasalahan saja hubungan Dimas dengan Ify harus berakhir. Debo sedaritadi hanya garuk-garuk kepala karena sama sekali tak mengerti semua topik yang dibicarakan Ify bersama Dimas.

” Maksudnya apa ya? Gue sama sekali nggak ngerti sama ucapan kalian berdua. ” Debo akhirnya angkat bicara. Debo memang sama sekali tak mengerti dengan maksud perkataan Ify yang bilang bahwa dia adalah pacar Ify. Debo sangat bingung dengan dua orang yang ada dihadapannya itu.

” Lo macarin Ify? Lo mau nyari ribut ya sama gue? ” Dimas mengepalkan tangannya dan menarik kerah baju Debo. Dimas sangat emosi dengan semua permasalahan yang terjadi. Apalagi, Dimas tak menyangka bahwa Debo adalah pacar Ify. Karena... Setahu Dimas, Debo itu pacaran dengan Aren.

” Dim, kamu jangan nyakitin Debo. Aku yang salah atas semua ini. Debo sama sekali nggak tau apa-apa. Plis, kamu pergi, Dim! Jangan ganggu aku lagi. ” Ify menjauhkan tangan Dimas dari kerah baju Debo. Ify ingin sekali Dimas pergi dari hadapannya. Ify ingin melupakan Dimas dari hidupnya untuk selamanya.

” Gue bener-bener nggak nyangka! Musuh gue pacaran sama cewek yang paling gue sayang. Gue akan tetap mempertahankan cinta gue ke Ify. Nggak ada satu orang pun didunia ini yang bisa gantiin Ify dihati gue. ” Dimas memandang Ify dan Debo.

***

” Sion, keluar deh. ” Sivia menatap Sion penuh ekspresi. Sion sedaritadi hanya tersenyum memandang Sivia yang ada dihadapannya. Sion memeluk Sivia. Sion sangat merindukan sosok Sivia selama ini. Sivia yang disayanginya.

” Ehm... Gue pergi ya. Ada urusan mendadak. ” Alvin daritadi merasa panas dengan Sion. Alvin sangat-sangat tidak suka dengan kehadiran Sion yang merusak hubungannya bersama Sivia.

” Vin... ” Sivia memandang Alvin. ” Kembali lagi ntar ya. ”

Alvin mengacungkan jempolnya lalu keluar dari kamar Sivia. Sion merasa sangat senang sekali dengan kepergian Alvin. Sion kembali memeluk Sivia lalu mencium kening Sivia dengan seenaknya.

” Sion... ”

” I Love You, Vi. ” Sion beranjak pergi meninggalkan Sivia sendirian dikamarnya. Sivia masih tak percaya dengan semuanya. Perasaannya menjadi tak karuan karena hadirnya Sion kembali.

Sion keluar dari kamar Sivia dan mengikuti jejak Alvin. Sion menaruh rasa curiga kepada Alvin. Sion takut Alvin akan menyakiti hati Sivia. Karena, Sion tidak suka ada cowok yang berani menyakiti orang yang dia cintai.
Sion terus berjalan mengikuti Alvin. Sesekali Alvin menoleh kebelakang. Alvin merasakan ada yang mengikutinya dari belakang.

” Woy, siapa disana? ” tanya Alvin. ” Paling cuma firasat gue aja. ”
Alvin meneruskan perjalanannya dihotel Idola. Sion kembali mengikuti Alvin perlahan-lahan dari belakang.
Alvin menghentikan langkahnya. Alvin melihat Zahra sibuk sendirian mengucek matanya. Alvin berjalan perlahan menghampiri Zahra.
Sion siap-siap melihat adegan yang terjadi.

” Hey kak, matanya kenapa? ” Alvin berdiri dihadapan Sivia. ” Jangan dikucek kak! Ntar merah. ”

” Kelilipan nih. ” Zahra sibuk mengucek-ngucek matanya.

” Aku tiupin ya kak. ” Alvin membungkukan badannya. Alvin meniup perlahan mata Zahra.

Ckreekkk...

” Send to Sivia. ”

***

Agni memeluk erat Rio. Agni merasa sangat nyaman disisi Rio.

” R..rio... Makasih ya. Lo udah nenangin gue. ”

Rio tersenyum manis ke arah Agni. Rio merasa lega saat ini. Agni bisa lebih tenang dari sebelumnya. Tapi, Rio masih merasa bersalah atas perbuatan yang dilakukannya. Rio benar-benar bersalah karena menghancurkan hubungan Agni dengan Debo. Bagi Rio, mungkin percuma menyatakan perasaannya saat ini. Agni masih menyimpan rasa sayangnya ke Debo. Jadi, kecil harapan Rio untuk memiliki Agni.

” Gue masih sayang banget sama Debo. ” Agni melonggarkan pelukannya. ” Debo itu lain dari semua cowok yang gue kenal. Gue sayang banget sama Debo. ”

Hati Rio tersayat-sayat silet yang tajam(?) ketika mendengar perkataan Agni. Entah mengapa hatinya terasa sangat sakit ketika mendengar Agni menyebut nama Debo. Rio terdiam. Terdiam membisu karena mendengar ucapan Agni.

” Kok diem, Yo? Gue ada salah ngomong ya sampai nyakitin perasaan lo? ” tanya Agni. Agni memandang Rio.

” Iya, ada kata-kata yang nyakitin hatiku. ” Rio mengeluarkan isi hatinya. Rio benar-benar ingin Agni sadar bahwa cowok yang dicari selama ini ada dihadapannya.

” Hah? ” Agni menatap Rio. Agni tidak mengerti sama sekali maksud ucapan Rio barusan.

***

5menit berlalu. Deva memandang Acha. Acha sedaritadi hanya memandang Deva bingung.

” Udah 5 menit. Gimana Cha? ”

” Heh... Gimana apanya, Dev? Emang lo ngomong apa? ” Acha nampak bingung dengan Deva. Acha tidak mengerti dengan ucapan Deva. Acha daritadi hanya bengong dan terdiam memandang Deva penuh dengan tanda tanya.

”  Ya ampun... Rugi gue ngomong semuanya. Sialan! Kapan sih lo bisa bener-bener nyambung, Cha? ” Emosi Deva nampak meluap-luap menghadapi cewek dihadapannya itu. Deva merasa sangat kesal dengan Acha. Bagaimana tidak kesal? Masalahnya, Deva rugi mengatakan semuanya ke Acha.

” Ompong? Lo ompong, Dev? Ngapain lo nyebut ompong? ” Acha kembali dengan tingkahnya yang lola. Batas kesabaran Deva sudah mencapai stadium akhir karena Acha.

” Huh... Nyebelin banget lo! ” dengus Deva kesal.

***

” GUE BENCI SIVIA! DIA NGEREBUT ALVIN DARI GUE! ” kata Shilla pada Cakka. Cakka cengo memandang Shilla. Cakka tak menyangka bahwa Shilla menyukai Alvin.

” Jadi, lo suka sama Alvin? ”

” Iya, gue suka sama Alvin. ”

bersambung...

- Dimas... Ga selesai juga..
- AlVia kacau nih bakalan.. Sionsion...
- RioNi.. Hadeeh agniii..
- DeCha... Acha lola lagi nih..
- CakShill? Nah loh.. Shilla...

Tunggu selanjutnya..

Berawal dari MOS--Part 22

Salam penulis :)

**

Debo memandang Dimas penuh kebencian. Masih terlintas dipikirannya kejadian disaat masa-masa SMPnya bersama Dimas. Debo sangat benar-benar tak menyukai Dimas. Debo keheranan pada Ify, bisa-bisanya cowok playboy kayak Dimas dijadiin kekasih oleh Ify. Padahal, masih banyak cowok didunia yang lebih baik dari Dimas. Tapi, bagi Ify, Dimas tetap cowok perfect dimatanya.

Dimas berjalan menghampiri Ify. Ia terdiam memandangi Ify sambil tersenyum. Pandangannya beralih senyuman licik ke arah musuh bebuyutannya sejak SMP, Debo. Dimas dari dulu sangat tidak suka dengan tingkah Debo.

”  Hey, sayang. ” Dimas memeluk Ify. Ify terdiam membisu dalam pelukan Dimas. Dimas benar-benar merindukan pelukannya ke Ify. Dimas semakin mempererat pelukannya ke Ify.

” Aku kangen kamu, Fy. ” Dimas membelai rambut Ify. Debo sedaritadi melihat adegan yang tak ingin dilihat dihadapannya. Debo benar-benar tak menyangka bahwa akan bertemu lagi dengan musuh bebuyutannya selama ini. Senyuman kecut diarahkan ke Dimas. Entah mengapa hatinya terasa aneh saat melihat Dimas memeluk Ify dengan sangat erat.

” Aku udah lupain kamu. Kenapa kamu mesti kembali lagi menghampiriku? Kenapa Dimas? ” Ify menatap Dimas. Dimas perlahan melonggarkan pelukannya ke Ify. Dimas ikut menatap mata Ify. Tatapan penuh rindu. Rindunya selama ini ke Ify.

” Aku masih sayang sama kamu, Fy. Kembali sama aku, Fy. Aku nggak sanggup kehilangan kamu. Aku bener-bener ga ada selingkuh sama Nabila. Nabila itu cuma temen sekolah aku, Fy. Aku mohon, kembali lagi sama aku. ” Dimas dengan tatapan memelas memandang Ify. Ify menjadi sangat bingung dengan cowok yang ada dihadapannya. Ify menoleh ke arah Debo dan berharap Debo memberikan isyarat yang tepat untuk membalas perkataan Dimas. Memang, Ify masih sayang dengan Dimas. Akan tetapi, Ify mencoba menutup hatinya untuk Dimas. Ify merasa benar-benar sakit hati dengan tingkah laku Dimas.

Debo menggelengkan kepalanya pada Ify. Ify mengerti maksud isyarat Debo. Bagi Ify, inilah saat yang tepat untuk benar-benar melupakan Dimas dari hidupnya untuk selamanya. Ify benar-benar tak sanggup apabila harus berhadapan terus dengan Dimas. Karena, rasa sayang itu masih ada. Rasa sayang dan cinta Ify kepada Dimas.

” Maaf, aku nggak bisa melakukan semua ini. Aku udah lupain semua tentang kita. Aku nggak sanggup harus seperti ini lagi, Dimas. Sudah cukup! Hatiku benar-benar sangat kecewa dengan kamu. Aku tidak bisa menerima kamu dihatiku lagi. Karena sekarang, aku sudah memiliki yang lain. ” Ify menunduk dan tak kuasa menatap wajah Dimas. Air mata perlahan-lahan jatuh membasahi pipi Ify. Ify benar-benar tak bisa melihat sosok Dimas kembali lagi disisinya. Semua kenangan Ify bersama Dimas harus dihapuskan dari pikiran Ify.

” Siapa? Siapa orang itu? ” Dimas merasa tidak suka dengan ucapan Ify barusan. Dimas sungguh-sungguh masih sangat menyayangi dan mencintai Ify. Sulit bagi Dimas untuk melupakan Ify dari hidupnya.

Debo hanya menyaksikan perselisihan yang terjadi diantara Ify-Dimas. Debo tak mengerti dengan perselisihan yang sedang dihadapi Ify dan Dimas. Dimas tetap bersikukuh mempertahankan cinta dan sayangnya pada Ify. Padahal, Ify sudah benar-benar ingin melupakan Dimas dari hidupnya.

***

Sion tidak pergi dari kamar Sivia. Ia mengintip dari lubang pintu. Sion menggerutu kesal melihat adegan yang akan terjadi didepan matanya. Alvin mulai mendekati Sivia perlahan-lahan. Sion dengan penuh esmosi membuka pintu kamar Sivia.

Braakkk

Sion menghampiri Alvin dan Sivia. Alvin dengan penuh emosi berdiri dihadapan Sion. Ingin rasanya Alvin menghabiskan sekaligus cowok yang ada dihadapannya ini. Alvin tak ingin Sivia direbut oleh Sion. Kali ini, Alvin benar-benar menyayangi Sivia dengan setulus hatinya dan takkan membiarkan satu orang pun menyakiti perasaan kekasihnya itu.
Sion memandang Alvin dari ujung kaki ke ujung kepala. Sion mendorong Alvin perlahan sambil tersenyum kecut. Sivia berdiri tepat dihadapan Sion.

” Jangan pernah lo sentuh cowok gue! ” Sivia menatap Sion dengan penuh emosi. Perasaannya tak bisa digambarkan saat ini. Dalam hati Sivia, masih ada sisa-sisa rasa sayangnya kepada Sion. Jujur, tatapan Sion membuat Sivia menjadi tak karuan. Sivia menjadi tak ingin marah-marah karena tatapan Sion.

” Apa sih kelebihannya Alvin dibandingkan dengan gue, Vi? Alvin itu baru kenal sama lo. Sedangkan gue? Lo udah lama kenal gue, Vi. Maafin kesalahan masa lalu gue. Gue pengen kita ngulang semuanya dari awal. Please, I heart you, Sivia. ” Sion memegang tangan Sivia. Hati Sivia semakin menjadi tak karuan karena Sion. Hati Sivia dag dig dug seerr(?) ketika tangan Sion menyentuh tangannya.

” I'm sorry. I can't. ” Sivia menghempaskan tangan Sion secara perlahan. Sivia menunduk dan air matanya menetes. Masih tersimpan dimemori Sivia tentang kejadian setahun yang lalu. Kejadian disaat Sion meninggalkan dirinya karena pertunangan dengan Aren. Sivia masih benar-benar terpukul dengan kejadian itu. Karena kejadian itu, Sivia ingin melupakan Sion selamanya dari hidupnya. Tapi... Sion kembali kehidupnya. Kembali menganggu hubungannya bersama Alvin.

***

Agni masih menangis dihalaman hotel. Rio merangkul Agni. Rio benar-benar merasa bersalah dan terlalu berlebihan dengan perbuatan yang Ia lakukan. Agni masih menangis. Agni sangat tidak ingin kehilangan sosok Debo dihatinya. Agni masih sangat menyayangi Debo.

” Ag, udah... ” Rio menenangkan Agni. Rio tak tega melihat mata Agni yang mulai bengkak akibat kebanyakan menangis. Rio sangat tidak tega. Agni tak bisa mengeluarkan sepatah kata pun karena menangis. Rio memeluk Agni. Agni masih tetap menangis. Rio bingung dan tak tahu apa yang harus dilakukannya terhadap Agni.

” Ag, maafin gue. Gue ga tau kalo kejadiannya bakal seperti ini. ” Rio membelai rambut Agni. Agni tak memperdulikan ucapan Rio. Agni masih tetap menangis dipelukan Rio. Rio semakin mempererat pelukannya pada Agni. Isak tangis Agni semakin menjadi-jadi. Rio menjadi semakin kebingungan dengan cewek yang dipeluknya itu.

” R...riioo... B..balikin Debo. ” suara Agni nyaris tak terdengar ditelinga Debo. Suara Agni bergetar akibat menangis. Rio merasa sangat bersalah karena menghancurkan kebahagiaan Agni.

’ Gue bodoh! Seharusnya nggak gini caranya ngehancurin hubungan Agni sama Debo. Ya Tuhan, nyesel banget. Gue ga tega liat Agni nangis terus-terusan karena Debo. Apa yang harus aku lakukan? Aku bingung banget. ’ batin Rio sambil membelai rambut Agni. Agni masih terisak-isak dalam pelukan Rio.

***

Acha memeluk Deva. Acha merasa bersalah pada Deva. Deva terdiam dan membalas pelukan Acha.

” Cha... ”

” Maafin aku, Dev. Maaf. ” Acha semakin mempererat pelukannya ke Deva. Deva bingung dengan tingkah cewek dihadapannya yang tiba-tiba berubah seperti ini.

” Kamu kenapa Cha? Kok tiba-tiba kayak gini? ” Deva membelai rambut Acha. ” Kerasukan setan apa? ”

” Heh? Rotan? Ngapain kamu nyari rotan, Dev? Emang rotan dipakai buat apa? Kenapa kamu nyari rotannya sa~~ ” Deva membekap mulut Acha. Deva benar-benar sangat jengkel kali ini dengan tingkah Acha.

” Plis! Stop, Cha. Gue capek. ” keluh Deva.

” Stop? Stop buat apa? ”

” TOLONG NYAMBUNG KALI INI AJA. ” mohon Deva sambil sedikit berteriak di telinga Acha. Acha mengangguk perlahan.

” Iya, lo mau ngomong apa? Ngomong aja sekarang. Entar keburu gue ga nyambung. ”

” Gue... Gue suka sama lo, Cha. Jujur, gue suka banget sama sifat lo yang ga nyambung itu. ” Deva memegang tangan Acha. Acha cengo dan tak percaya dengan ucapan Deva barusan.

” Lo ngomong serius? ”

” Gue serius, Acha. Lo tinggal jawab, mau ga jadi pacar gue? Tinggal jawab YA atau NGGAK. ” Deva mengelus-elus tangan Acha. Acha jadi salting sendiri menghadapi Deva yang ada dihadapannya itu. Acha bingung harus menjawab apa pada Deva. Acha masih sayang pada mantan kekasihnya sehingga dia tidak ingin mencari penggantinya. Tapi, Acha merasa nyaman bila bersama Deva. Acha benar-benar bingung saat ini. *terima ga nih? #nanyapembaca*.

” Gimana, Cha? ”

” Hmm... Kasih gue waktu buat mikir ya, Dev. ” jawab Acha.

” Waktu sampai kapan? ”

” Hmm... 5menit aja yah. ”

” Ya udah. ”

***

” Gue anggap semuanya ga ada!! Gue capek dengan pasangan Pangeran-Putri yang nggak jelas asal usulnya. ” Cakka memandang Shilla. Shilla terdiam dan mencerna kata-kata Cakka.

” Hmm... Iya juga sih. Gue sebenernya juga males sama semua ini, Kka! Karena gue ga bisa liat Alvin terus-terusan sama Sivia. ”

” Sivia?! ”

bersambung lalala...

- Dimas dimas...
- Sion..sion...
- DeCha? Acha ga lemot.. Yeyeye...
- RioNi.. Kasian Agni :(
- CakShill? Kok shilla alvin? --''

tunggu selanjutnya...

Selasa, 22 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 21

Tsaminamina ee... Wakawaka ee...
A..a..a..a...a...
I..ii..ii...
Dari perut turun ke kaki..
Dari perut naik ke tangan..
Dari perut ke kepala...
Dari perut kesemuanya..
Lalala... Lalala... Lalalalala...
#abaikan #gapenting haahaa

ini lanjutannya...

BEKICOT!

****

Agni menjauh dari Rio dan menoleh orang yang memanggilnya.

" Debo... Ify... "

Agni menelan ludahnya melihat Debo dan Ify yang berjalan menghampirinya bersama Rio.

Lalala...

Pergilah Kau--

Tak mau lagi aku percaya...
Pada semua kasih sayangmu...
Tak mau lagi aku tersentuh...
Pada semua pengakuanmu...


Kamu takkan mengerti rasa sakit ini...
Kebohongan dari mulut manismu...

Pergilah kau..
Pergi dari hidupku...
Bawalah semua rasa bersalahmu...
Pergilah kau..
Pergi dari hidupku...
Bawalah semua rahasiamu yang tak ingin ku tahui...

(Sherina--Pergilah Kau)

Plaakkk-- *wew*
Debo menampar Agni dengan emosi yang meluap-luap. Bagaimana mungkin seorang cewek yang disayanginya tega-teganya menghianati kepercayaannya selama ini.

" Cewek brengsek!! Gue pikir lo beneran sayang sama gue. Nyatanya... Lo selingkuh sama MANTAN SAHABAT gue sendiri. Sialan banget lo! " Debo menatap Agni penuh emosi. Ify menahan tangan Debo agar tidak mencelakai Agni. Rio tersenyum licik memandangi pertengkaran yang terjadi dihadapannya itu.

" Gue bisa jelasin, Deb. Tadi itu-- "

" Shit! Gue ga butuh penjelasan dari mulut lo itu. Gue pikir, lo cewek baik-baik. Tautaunya, mau aja dicium sama cowok kayak Rio. Mulai sekarang, lo pergi dari kehidupan gue! Kita putus. Jangan temuin gue dan jelasin yang mau lo jelasin. Gue ga butuh penjelasan lo! " Debo mendorong Agni. Air mata menetes membasahi pipi Agni. Ingin sekali rasanya Agni menjelaskan kejadian yang sebenernya terjadi. Akan tetapi, Debo sama sekali tak mau mendengarkan penjelasannya.

" M..maafin gue. Gue ga mau kehilangan lo, Deb. " kata Agni dengan suara bergetar.

" Deb, kasian Agni. Lo dengerin penjelasan Agni dulu. " saran Ify.

" Diem, Fy!! Gue ga butuh penjelasan dari cewek brengsek kayak dia. " kata Debo sambil menunjuk Agni.

" (berdiri) Eh, Deb, lo jangan salahin Agni kayak gini dong. " Rio berdiri dihadapan Debo. Debo menatap Rio penuh rasa kebencian.

" (mendorong Rio) LO GA USAH IKUT CAMPUR! " bentak Debo pada Rio.

:: jika cinta dia jujurlah padaku tinggalkan aku disini tanpa senyumanmu ::

HP Ify berdering. Ify mengambil HPnya yang satunya karena memang Ify memakai dua HP.

Ify: Halo...
XX: Fy, gue ada depan hotel nih.
Ify: (dengan nada ketus) Lo siapa? Ngapain nyamperin gue ke hotel?
XX: Temuin gue depan hotel! Dan gue akan jelasin semuanya.
Ify: Oke, gue temuin lo sekarang! (menutup telpon)

tuutt..tuutt...

Ify kembali menghampiri pertengkaran yang masih terjadi.

" Deb, ayo kita pergi. " ajak Ify sambil menarik tangan Debo.

" Urusan kita belum selesai, cewek brengsek! " teriak Debo yang tangannya ditarik Ify.

Agni terduduk dihalaman hotel sambil menangis. Rio mencoba menenangkan hati Agni.

****


Dorr...gedor...gedor...dor..dorr...tidor..tidor...dorr...
Suara ketukan pintu tak karuan terdengar dipintu kamar Sivia. Alvin langsung menjauh dari Sivia dan berjalan membukakan pintu.

Krriiittt...
Mata Alvin terbelalak saat melihat sosok makhluk hidup yang ada dihadapannya.

" SION "

" Hey, Vin. " sapa Sion.

" Siapa, Vin? " tanya Sivia diujung sana.

Sivia berjalan menghampiri Alvin. Sivia melotot kaget melihat orang dihadapan Alvin.

" Sion... Ngapain lo balik kesini lagi? Gue kan udah suruh, lupain gue! " kata Sivia.

" (memeluk Sivia) Vi, gue sayang banget sama lo. Jangan tinggalin gue, Vi. " Sion semakin mempererat pelukannya. Alvin yang melihat kejadian itu merasa panas dengan kehadiran Sion yang menganggu hubungannya dengan Sivia.


" (mendorong Sion dengan kasarnya) Eh, jangan pernah lo sentuh cewek gue! " bentak Alvin pada Sion yang terdorong ke tembok.

" (membalas mendorong Alvin) Heh... Lo ga usah belagu ya jadi cowok. Lo ga usah deket-deket Sivia. Sivia itu milik gue! Bukan milik lo. " kata Sion mendorong Alvin. Alvin terjatuh dilantai dan menatap Sion penuh kebencian. Alvin berdiri dan mengepalkan tangannya.

BUGGG! NYIIKK kkiiikkk

Alvin menonjok wajah Sion. Sion terdorong kebelakang dan terkena Sivia. Sivia terdorong ke tembok sehingga terkena ujung pintu yang mengakibatkan sikutnya berdarah. Darah segar mengalir dari sudut bibir Sion.

" Auuww.. " Sivia merintih kesakitan memegangi sikutnya yang berdarah. Sion dengan segera menolong Sivia.

" Vi... Mana yang sakit? Gue obatin ya? " kata Sion yang jongkok didekat Sivia. Sivia masih terduduk dilantai dan merintih kesakitan sambil memegangi sikutnya.

" (mendorong Sion) Ga usah sok perhatian sama cewek gue! " kata Alvin pada Sion. Alvin menggendong tubuh Sivia dan meletakkannya diatas kasur. Alvin mengambil kotak P3K yang sudah tersedia dihotel itu. Sion memandang Sivia penuh dengan kekhawatiran.

" Ngapain lo masih disini? " tanya Alvin pada Sion.

" Gue mau nemenin Sivia. " jawab Sion.

" Gue ga apa-apa, Sion. Mendingan lo ga usah ganggu gue deh. " Sivia memandang Sion.

" So what? Gue dateng kesini demi lo, Vi. "

" Ishh, udah gue bilang, Sivia ga mau liat lo lagi! Lo mendingan pergi darisini sebelum batas kesabaran gue habis. " kata Alvin pada Sion.

" Gue ga akan pergi darisini sebelum Sivia maafin gue dan mutusin lo. " ucap Sion dengan senyuman licik.

" Ngarep banget lo! Gue ga akan pernah maafin lo. Dan gue ga akan bisa mutusin Alvin. " kata Sivia menatap Sion.

" Denger kan? Mendingan lo pergi deh! " usir Alvin sambil memandangi Sion.

" GUE GA AKAN PERGI! "

Alvin mengambil alkohol yang ada dikotak P3K.

" Lo pergi atau mata lo gue siram pake ini? " ancam Alvin.

" Awas lo! Gue akan kembali lagi. Gue ga akan ngebiarin kalian berdua bahagia. " kata Sion beranjak meninggalkan kamar Sivia.

Alvin mengobati luka disikut Sivia.

" Auuww.. " rintih Sivia.

" Tahan, Vi. Biar cepet sembuh. "

" Sakit, Vin. "

" Dikit lagi, Vi. " kata Alvin.

" Auuwww.. " Sivia menatap Alvin. Air matanya menetes karena merasakan sakit yang luar biasa disikutnya itu.

****

" Depa... Maapin Acha. " Acha mengguncangkan tubuh Deva yang ada dihadapannya. Deva merasa sangat kesal dengan semua yang terjadi.

" Tau ah gelap! "

" Deva ngambek Acha sama nih? "

" Nggak! Cuma kesel. " jawab Deva.

" Apa? Pecel? Lo bawa pecel? Bukannya sebelumnya lo bilang bawa capcay? " tanya Acha bertubi-tubi.

" Yampun Tuhan, hilangkanlah cewek resek dari muka bumi ini. Tak sanggup aku lama-lama menghadapinya. " kata Deva.

" Apa? Kresek? Gue ga punya kresek, Dev. "

" Emaaakkk... Tolongin Deva. "

" Ngapain lo manggil si Mamat anak kepsek? Si Mamat anak pasar jangkrik bisa juga jualan batu akik. Dia kan anaknya kepsek. " kata Acha.

Deva menepuk jidatnya dan dengan penuh rasa sabar menghadapi cewek dihadapannya itu.

" Dev... " panggil Acha.

" Hmm... "

" Lo pernah suka sama cewek ga? " tanya Acha.

" Apa? Suka mewek? Ih, ngapain cowok suka mewek. Ngga banget deh. " kata Deva mulai ga nyambung.

" Ih, ngapain lo mewek? "

" Tobat, tobat. " gumam Deva.

" Tomat? Tomat itu anaknya kepsek kan? " tanya Acha.

" Bukan. Tomat itu anaknya Bu Mamat. " jawab Deva jengkel.

" Bu Mamat? Siapa itu Bu Mamat? "

" Tau ah! Bete gue. "

****

Cakka berjalan-jalan mengelilingi kamar hotel anak-anak Five Boys dan Five Girls. Cakka mendengar suara tangisan yang berasal dari kamar Shilla. Cakka berjalan mendekat ke arah pintu kamar Shilla.

" Shill... " panggil Cakka.

" Pergi lo, Rio! Jangan ganggu gue lagi. " teriak Shilla dari dalam kamar.

" Shill, ini aku. Cakka. "

Shilla menghapus air matanya dan membukakan pintu untuk Cakka.

Kriiittt...

" Mau ngapain lo? " tanya Shilla.

" Lo kenapa nangis? Terus kenapa nyebut nama Rio? Lo diapain sama Rio? " tanya Cakka balik.

" Gue ga apa-apa kok, Kka! Lo kok kesini? Emang Agni kemana? " tanya Shilla.

" Ngapain nanyain Agni? "

" Nggak. Cuma nanya aja, biasanya kan kalo pasangan Pangeran-Putri harus bareng terus. " jawab Shilla.

" Gue ga peduli sama pasangan Pangeran-Putri " ucap Cakka.

" Lho, kenapa? " tanya Shilla.

***

Debo dan Ify berjalan menuju ke depan hotel. Debo dan Ify nampak sangat kaget dengan orang yang ada dihadapannya itu.

" DIMAS... "

bersambung lalala...

Tunggu selanjutnya...

Berawal dari MOS--Part 20

Berawal dari MOS—Part 20

Halo halo…
Ini saya lanjut..
Maaf ya kalo mengecewakan karena menunggu lama..
Maaf banget..
Semoga pada ga bosen yah sama cerbung ini..
I Heart You all.. :*

Bekicot à

****YoShillForever&AgRioLic****

****

“ Agni itu beda dari semua cewek yang gue kenal, Shill. ”


” Termasuk beda sama Ify ya? Tapi, kan cantikan Ify daripada Agni. ” kata Shilla.


“ Shilla ah! Mau Ify lebih cantik dari Agni, bagi gue tetep agni. ”


“ Ify lo apain sih, yo? :” tanya Shilla.


“ Gue ga apa-apain Ify kok. Emang Ify kenapa? ” tanya Rio balik.


“ Nggak.
Gue heran aja sama lo. Perasaan lo lebih deket sama Ify. Eh, tiba-tiba lo bilang suka sama Agni. Bagi gue itu semua aneh tau, Yo. ” jelas shilla.


“ Tau ah! Gue heran sama Ify. Dia ribet orangnya. Dikit-dikit ngambek aja. males gue kalo diem lama-lama sama Ify. Gue ngerasa sangat sangat ga cocok banget sama Ify, Shill. ”


“ Oh, gitu toh. Kembali ke topic pembicaraan. ”

“ hah? Pembicaraan apa? ” tanya Rio.

“ Pernikahan gue sama Debo. ” jawab Shilla.

“ Itu dah yang gue bilang. Kita harus secepatnya hancurin hubungannya Debo sama Agni. ” kata Rio.

“ Gue ga tega sama Agni. ” Shilla menunduk dan menutup wajahnya dengan tangannya. Ingin sekali rasanya Ia menangis. Shilla benar-benar tak tega menghancurkan hubungan sahabatnya. Apalagi, Fiveboys dan fivegirls yang saat ini statusnya bubar. Shilla tidak mau mendapat masalah karena perbuatan yang akan dilakukannya itu.

“ Shill, lo harus bisa! Demi masa depan lo. Emang lo mau nikah sama orang yang sama sekali ga lo cinta? ”

“ pertanyaan lo itu aneh! Ya jelas ga maulah. Didunia ini mana ada orang yang mau nikah tanpa cinta. Gue bener-bener ga mau nikah sama Debo! ” jawab Shilla.

“ Terus? Lo harus nolak dong sama nyokap lo, Shill. ” saran Rio.

“ Lo pikir gampang ngomong sama nyokap gue? Ga segampang yang lo pikir! Nyokap gue itu orangnya nekat tau. ” kata Shilla.

“ Heuh… terus gimana dong? ”

“ Ish, lama-lama kesel juga gue sama lo, Yo! Kata lo hancurin hubungan Debo sama Agni, gimana sih? ” kata Shilla kesal.

“ Santai, Shill. Ehm, Shill… lo pilih Cakka atau Alvin? ” tanya Rio.

“ Hah? Maksud lo? ”

“ Iya, lo jawab aja. pilih Cakka atau Alvin? ”

“ Lo jawab dulu! Ada angina apa lo nanya kayak gitu? ”

“ Lo bawel yah! Jawab Shilla. ”

“ Gue mesti jawab gitu? Emang penting ya? ” protes Shilla.

“ Lama-lama gue cium juga lo. Bawel amat! Jawab aja napa. ” kata Rio kesal.

“ Ih, mendingan gue jawab daripada dicium sama lo. ”

“ Emang kalo gue cium kenapa? Kan bibir gue seksi. ” ucap Rio PD.

“ Idih, seksian juga bibirnya Alvin. ” kata Shilla.

“ Nah, ketahuan sekarang. Lo suka sama Alvin ya? Ngaku. ” tanya Rio.

“ Idih, sotoy banget lo. Gue ga suka sama Alvin. ” jawab Shilla.

“ Ngaku aja deh! Kalo gitu kenapa lo muji bibirnya Alvin seksi? ” tanya Rio mengintrogasi Shilla.

“ Lo kayak mau introgasi aja. emang ada apaan sih? ”

“ Shilla suka sama Alvin. Hahaha. ” ledek Rio.

“ Rio jahat ah! ”

“ Shill, jangan ngambek. ” pinta Rio.

“ EGP! ”

“ Mau gue cium lo? ”

“ Idih, nafsu amat sih lo! Ogah gue sama lo. ”

“ Yakin ga mau? ” Rio menaikkan sebelah alisnya.

“ Sorry yah! Gue ga mau kejadian lo cium gue terjadi lagi. Ga akan terjadi! ” kata Shilla.

“ Why? ”

“ Gue ga suka tau! ’ jawab Shilla.

“ (semakin mendekat ke Shilla) Hmm, masa sih? ”

“ Eh, mau ngapain lo? Lo jangan macem-macem ya! Gue bisa teriak kalo lo macem-macem. ”

“ Kalo lo teriak, gue cium. ” ancam Rio.

“ Ih, apaan sih lo! Jauh lo. ” usir Shilla.

“ (semakin mendekat ke arah Shilla) Kalo gue ga mau jauh gimana? ”

“ Jangan norak deh, Yo. ”

“ Gue ga norak kali, Shill. ” kata Rio semakin mendempetkan badannya ke Shilla.

“ Lo jangan makin deket dong. Risih gue! ”

“ (membelai rambut Shilla) Lo tenang aja, Shill. ”

“ Rio.. lo jangan gila deh! ” kata Shilla.

“ Gue ga gila! Lo diem aja deh. ” kata Rio.

Rio membuka kancing bajunya satu persatu dan lalu mendekat ke arah Shilla.

“ (menutup wajahnya) Eh, setan! Kaluar dari tubuh rio. Jangan pengaruhin Rio kayak gini. ”

Rio semakin mendekatkan wajahnya kea rah Shilla. Air mata Shilla mulai menetes.

“ HUAHAHAHAHAHA… ” Rio tertawa terbahak-bahak meliaht ekspresi Shilla yang seperti itu. Shilla memandang rio kesal. Emosinya berkecamuk karena tingkah Rio.

“ GAK LUCU! ”

“ Hahahaha… lucu banget lo Shill. Ekspresi lo lebay banget sih. ” kata Rio sambil tertawa.

“ Ga lucu!! Keluar lo..! ” usir Shilla. Rio menatap Shilla yang ada dihadapannya itu. Rio merasa sangat bersalah dengan Shilla.

“ Shill… gue Cuma bercanda. ” kata Rio sambil memakai bajunya kembali.

“ Bercanda lo ga lucu!! (menangis) Lo..lo jahat! ”

“ Kok gue jahat? Gue kan belum ngelakuinnya Shill. ” kata Rio.

“ KELUARR!! ” usir Shilla lagi.

“ (memeluk Shilla) Maafin gue, Shill. Maaf! ”

“ Lo ngerti ucapan ga sih? K-E-L-U-A-R! ”teriak Shilla.

“ OKE, GUE KELUAR! ”

Rio berjalan keluar dari kamar Shilla. Shilla menangis memeluk lututnya.



******

Agni berjalan mengeilingi hotel. Pandangannya tertuju pada Rio yang sedang sendirian di halaman hotel. Agni berjalan perlahan menghampiri Rio.

“ (menepuk pundak Rio) Hey, lo kenapa? ” Agni duduk disebelah Rio. Rio bengong memandangi Agni yang ada didekatnya.

’ Kesempatan bagus. ’ batin Rio.

Rio masih tetap memandangi Agni. Agni menjadi risih diliatin Rio seperti itu. Rio refleks memegang tangan Agni dan mengelusnya dengan lembut.

” Rio... ”

” (melepaskan tangan Agni) Eh, sorry. Gue pikir Shilla. ” kata Rio.

” Kok Shilla? ”

” Iya, gue pikir lo Shilla. Sorry ya, Ag. ”

” No problem. Lo kenapa? ” tanya Agni.

” Gue ngerasa bersalah sama Shilla, Ag. Sama Ify juga. ” jawab Rio menunduk.

” Shilla sama Ify lo apain? ” tanya Agni sambil menatap tajam Rio penuh emosi.

” Eh, santai! Gue tadi sebenernya cuma bercanda sama Shilla. Terus, gue ngerasa bersalah sama Ify karena ucapan gue. ” jawab Rio.

” Lo apain Shilla? Lo ngomong apa sama Ify? ”

” Gue ga apa-apain Shilla! Gue cuma salah ngomong aja sama Ify. Lo ga usah kayak gini deh ke gue, Ag. ” kata Rio kesal.

” Sorry, abisnya lo sih! Nyebelin tau. ” kata Agni.

” Ag, maafin gue ya. ”

” Buat? ”

” Ucapan gue sebelumnya. Gara-gara gue hubungan lo sama Debo jadi berantakan. ” kata Rio.

” (menepuk pundak Rio) Ga berantakan kali! Gue masih baik-baik aja kok sama Debo. ” kata Agni tersenyum.

’ Ya ampun... Senyumannya. Manis banget. ’ batin Rio.

” Rio... ”

” Eh.. Iya, kenapa? ”

” Ga usah ngeliatin gue kayak gitu. Risih tau. ” kata Agni.

” Sorry, abisnya lo cantik sih. Eh... ” Rio langsung membekap mulutnya karena ucapannya. Agni menatap Rio.

” Heh... Lo ga salah ngomong kan, Yo? ”

’ Aduh, bego banget gue. Jadi keceplosan gini di depan Agni. ’ batin Rio.

” Jawab... ”

” Euh... Iya, lo emang cantik kok. ” jawab Rio sambil tersenyum.

” Lo muji apa ngehina? Jangan bohong deh! Cantikan juga Shilla sama Ify dibandingin sama gue. ”

” Sst... Lebih cantik lo dibandingin sama mereka. ” kata Rio.

” Ah, masa? ”

” Serius... Lo cantik banget. Hati lo itu cantik. Gue baru sadar kalo cewek yang gue suka ada dihadapan gue. ”

” Apa? Cewek yang lo suka? ”

’ Mampus gue. ’ batin Rio.

” Eng..enggak! Gue salah ngomong. ” kata Rio.

” Ucapin sekali lagi. ”

” Gue salah ngomong, Ag! ” kata Rio.

” Huft, ya udah. Gue pergi aja ah. ” kata Agni.

” (menarik tangan Agni) Jangan pergi. Jangan kau pergi. Ku tak ingin sendiri. ”

Agni menoleh ke arah Rio. Hatinya terasa tak karuan ketika memandangi Rio.

’ Salting. Salting. Salting dah gue. ’ batin Agni.

Agni kembali duduk disebelah Rio.

” Ag... ”

” Hmm... ”

” Lo beneran sayang sama Debo? ” tanya Rio.

” Yaiyalah, sayang banget gue sama dia. Emang kenapa? ”

” Kalo seandainya Debo hianatin lo, gimana? ”

” Kalo Debo hianatin gue, seumur hidup gue bakalan benci sama Debo. ” jawab Agni.

” Oh... ”

” Emang ada apaan? ”

” Nggak. Cuma nanya aja kok. ” kata Rio tersenyum.

” Berarti, second kiss lo sama Debo ya? ” tanya Rio.

” Hah? Second kiss? ”

” Iya, kan first kiss lo sama gue. ” kata Rio.

” Ih, itu juga kepaksa kali. ” kata Agni kesal.

” Masa sih? ”

” Iya, ga percaya? ”

” Nggak. ” jawab Rio.

” (menatap Agni) Gue suka sama lo, Ag. ” kata Rio.

” Hah... Maksud lo? ”

Rio mendekatkan wajahnye ke arah Agni. Rio merase bahwa kali ini saat yang tepat untuk menghancurkan hubungan Debo dengan Agni. Rio terus mendekat... Semakin dekat... Mendekat teruss... Terus mendekat... Mendekat... Mendekat... Semakin dekat... Hingga jarak mereka tak terpisahkan.

Dari kejauhan seseorang melihat adegan itu lalu berteriak.

” AGNIIII! ”

bersambung...

Siapakah orang yang melihat? Mungkinkah itu Debo?

Kita lihat part 21 setelah ini...

Like+coment..

Berawal dari MOS--Part 19B

Halohalohalo...
Semoga aja ga bosen ya sama cerbung ini :))

thanks to Kak Debpi yang udah buatin grup BeDaMOSociety ...

Langsung aja yah..
Semoga suka..

Enjoy it ------>

****CaGniLovers&DeChavers****

Agni melangkahkan kakinya dengan penuh emosi menuju kamar hotelnya. Amarahnya meluap-luap karena menghadapi kekasihnya itu.

” Aarrggghhh... Debo resek! ” Agni menghentak-hentakkan kakinya didepan kamar hotelnya. Cakka dari kamar sebelah merasa risih dengan keributan yang dibuat Agni. Cakka langsung keluar menghampiri Agni.

” Hey, lo kenapa, Ag? ” Cakka menghampiri Agni. Agni nampak masih emosi dengan semuanya.

” (memukul-mukul pundak Cakka) Debo resek! ”

” Auwauw... Gue Cakka! Bukan Debo, Ag. Jangan lampiasin amarah lo itu ke gue. ” Cakka menatap Agni. Agni terdiam dan menundukkan kepalanya. ” (memeluk Agni) Debo kenapa? ”

” Dia jahat, Kka! ” Agni menangis dipelukan Cakka. Cakka merasa kasihan melihat Agni seperti ini.

” (membelai rambut Agni) Debo jahat kenapa sama lo, Ag? ”

” D..debo ga sayang s..sama gue. ” jawab Agni terisak.

” Ga sayang gimana? Emang dia ada nyakitin kamu? ” Cakka semakin mempererat pelukannya pada Agni.

” Iya, dia ga sayang sama gue. Dia tega hianatin kasih sayang gue ke dia. ” Agni membalas pelukan Cakka dengan eratnya. Cakka tersenyum manis.

” Karena Ify? ”

” Ya, karena Ify. ” jawab Agni.

” Itu semua terjadi karena ide bodohnya Alvin. ” Cakka melepaskan pelukannya ke Agni. Agni menatap Cakka penuh dengan tanda tanya ? (<--)

” Maksud lo? ” Agni nampak kurang mengerti dengan maksud dari perkataan Cakka. Agni mengerutkan dahinya menatap Cakka kebingungan.

” Iya, ide bodohnya Alvin. Alvin yang mengakibatkan semua jadi seperti ini. ” jawab Cakka.

” Jadi... Alvin yang buat Debo jadi kayak gitu? ” Agni mengepalkan kedua tangannya. Kali ini, Agni emosi karena Alvin.

” Iya, Alvin. ”

” Alvin brengsek! Gue harus samperin Alvin. ”

” (menahan Agni) Eh... Jangan! Lo ga usah cari masalah sama Alvin. Bahaya. ” kata Cakka sambil menarik tangan Agni.

” Apa bahayanya? ”

” Bahaya! Alvin itu cowok nafsuan. Nafsunya tinggi banget kalo ngeliat cewek. ”

” (menghempaskan tangan Cakka) Terserah kata lo! Gue mau labrak Alvin. ” ucap Agni penuh emosi.

” (memeluk Agni) Plis, jangan! ” mohon Cakka.

” Lepas, Kka! Gue mau labrak Alvin. ” Agni meronta-ronta dalam pelukan Cakka.

” Gue ga akan lepasin sebelum lo janji ga akan labrak Alvin. ” kata Cakka mempererat pelukannya.

***

” Aaaaa... Tikussss. ” Acha berteriak keras dari kamarnya karena melihat tikus putih yang berjalan hendak menghampirinya. Deva dari kamar sebelah dengan cepat keluar dan masuk ke kamar Acha.

@kamar Acha

” Mana tikusnya? Mana mana? ” Deva melihat sekeliling kamar Acha. Acha berdiri diatas kursi dan masih menjerit-jerit ketakutan karena tikus.

” Tikus bukan markus! ” teriak Acha pada Deva. Deva hanya geleng-geleng kepala dan mengambil tikus putih yang ada didekat kursi tempat Acha berdiri.

” Ini tikusnya? ” tanya Deva sambil menyodorkan tikus yang dipegangnya ke arah Acha.

” Aaaa... Tikus. Buang itu! Buang! ” jerit Acha. Deva mengelus-elus tikus putih itu lalu membiarkan tikus itu pergi. Acha bernafas lega dan langsung memeluk Deva dengan erat.

” Aaaa... Thank you so much, Dev. ”

” (melepaskan pelukan Acha) ekspresi lo lebay. ”

” Apa? Capcay? Lo bawa capcay? Mana? Gue laper tau, Dev. ” ucap Acha ga nyambung.

” Ya ampun, cape deh! Lebay bukan capcay. ” teriak Deva ditelinga Acha.

” Oh, cabay. Ngapain lo ngomongin cabay? ” tanya Acha dengan wajah cengo dan nampak bingung.

” Huuhh... Capek ngomong sama lo! ” keluh Deva kesal.

” Oh, cepek? Gue ga punya duit cepek. ” Acha menepuk pundak Deva. Deva menepuk jidatnya dan sabar menghadapi cewek yang ada dihadapannya itu.

” Ehm, Cha... ”

” Apa? ”

” Itu nyambung. ” kata Deva kesal.

” Emang gue nyambung kok. ” Acha menjulurkan lidahnya ke Deva dan tak terima dengan apa yang diucapkan Deva.

” Bagus deh. Cha, gue mau ngomong semuanya ke lo. ”

” Ngomong apaan? ”

” Gue suka sama lo. ” ucap Deva.

” Apa? Cakka?Lo nanyain Cakka ke gue? Jelas dong gue suka sama Cakka. ” kata Acha yang semakin ga nyambung dengan apa yang diucapkan Deva. Deva menepuk jidatnya.

” Sialan... Sama aja gue ngomong sama tembok. ” keluh Deva.

” Ngapain lo ngomong sama tembok? ” tanya Acha.

” Tau ah gelap! ”

***

” Ish, lepasin, Kka! ” teriak Agni dengan kencangnya. Cakka memeluk Agni semakin erat dan tak dilepaskannya.

” Gue ga akan lepasin lo, Agni! ”

” Lepasin gue, Cakka. Lepas! ” kata Agni semakin meronta-ronta dipelukan Cakka.

” Lo berisik ya! Lama-lama gue cium juga lo. ” ucap Cakka.

” Idih, males! Mendingan juga gue dicium sama Rio daripada sama lo. ”

” (melepaskan pelukannya ke Agni) Hah? Lo suka sama Rio? ” tanya Cakka sambil menatap Agni.

” Siapa bilang? ”

” Itu barusan. ”

” Nggak tuh. ” sahut Agni.

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

" Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

" Enggak! Udah gue bilang enggak. Nyolot banget sih lo. ” ucap Agni penuh emosi.

” Maaf. ”

” Tumben lo ga sama Shilla. ” kata Agni tiba-tiba.

” Iya, Shilla. ”

” Mana gue tau! Gue kan bukan pacarnya Shilla. ” jawab Cakka.

” Oh... ”

” (memeluk Agni) Gue ngerasa nyaman dideket lo, Ag. ”

” (menatap Cakka)Nyaman? Maksud lo? ”

Cakka mempererat pelukannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Agni.

***

” Ngambek? ”

” Lalalala... ”

” Dev.. ”

” Hmhmhmhm... ”

” Gue suka sama lo, Dev! ” kata Acha dengan nada tinggi. Deva melotot ke arah Acha.

” Lo ngomong apa tadi? ” tanya Deva yang mulai ketularan ga nyambung.

” Emang gue ngomong apa? Gue ga ada ngomong kok. ”

” Anjrriiittt! Serius! Lo ngomong apa tadi? ” Deva mengguncangkan tubuh Acha dengan kerasnya.

” GUE GA ADA NGOMONG APA-APA. ” teriak Acha keras.

” Inget-inget, Cha! Plis. ” mohon Deva.

” Sumpah, gue ga inget apa-apa, Dev! ” jawab Acha.

” Shit! Sial, sial. ” gerutu Deva.

***

” Mmhhhh... ” Agni hendak bicara. Cakka menahan Agni dan tak melepaskannya.

’ Tuhan, hentikan. ’ batin Agni. Air mata perlahan-lahan menetes membasahi pipi Agni. Cakka langsung menjauh dari Agni.

” Sorry, Ag. ”

” Jahat lo, Kka! Kalo Debo tau bisa mampus gue. ” ucap Agni sambil menghapus air matanya yang mengalir.

” Dia kan ga ada disini. ”

” Iya, untung. Kalo ada bisa mampus gue. Huh.. ” dengus Agni kesal.

” Maaf, Ag. ”

” Whatever! ”

” Marah? ”

” Nggak! ”

” Ngambek? ”

” Nggak juga! ”

” Seneng? ”

” (melotot) Seneng dari hongkong! Gue ga suka tau. ” jawab Agni penuh emosi.

” Maaf, Ag. ” kata Cakka menunduk.

” Tau ah gelap! ” ucap Agni langsung meninggalkan Cakka.

Bersambung lalala...

Tunggu part selanjutnya...
Jangan lupa LIKE+COMENT..

Berawal dari MOS--Part 19B

Halohalohalo...
Semoga aja ga bosen ya sama cerbung ini :))

thanks to Kak Debpi yang udah buatin grup BeDaMOSociety ...

Langsung aja yah..
Semoga suka..

Enjoy it ------>

****CaGniLovers&DeChavers****

Agni melangkahkan kakinya dengan penuh emosi menuju kamar hotelnya. Amarahnya meluap-luap karena menghadapi kekasihnya itu.

” Aarrggghhh... Debo resek! ” Agni menghentak-hentakkan kakinya didepan kamar hotelnya. Cakka dari kamar sebelah merasa risih dengan keributan yang dibuat Agni. Cakka langsung keluar menghampiri Agni.

” Hey, lo kenapa, Ag? ” Cakka menghampiri Agni. Agni nampak masih emosi dengan semuanya.

” (memukul-mukul pundak Cakka) Debo resek! ”

” Auwauw... Gue Cakka! Bukan Debo, Ag. Jangan lampiasin amarah lo itu ke gue. ” Cakka menatap Agni. Agni terdiam dan menundukkan kepalanya. ” (memeluk Agni) Debo kenapa? ”

” Dia jahat, Kka! ” Agni menangis dipelukan Cakka. Cakka merasa kasihan melihat Agni seperti ini.

” (membelai rambut Agni) Debo jahat kenapa sama lo, Ag? ”

” D..debo ga sayang s..sama gue. ” jawab Agni terisak.

” Ga sayang gimana? Emang dia ada nyakitin kamu? ” Cakka semakin mempererat pelukannya pada Agni.

” Iya, dia ga sayang sama gue. Dia tega hianatin kasih sayang gue ke dia. ” Agni membalas pelukan Cakka dengan eratnya. Cakka tersenyum manis.

” Karena Ify? ”

” Ya, karena Ify. ” jawab Agni.

” Itu semua terjadi karena ide bodohnya Alvin. ” Cakka melepaskan pelukannya ke Agni. Agni menatap Cakka penuh dengan tanda tanya ? (<--)

” Maksud lo? ” Agni nampak kurang mengerti dengan maksud dari perkataan Cakka. Agni mengerutkan dahinya menatap Cakka kebingungan.

” Iya, ide bodohnya Alvin. Alvin yang mengakibatkan semua jadi seperti ini. ” jawab Cakka.

” Jadi... Alvin yang buat Debo jadi kayak gitu? ” Agni mengepalkan kedua tangannya. Kali ini, Agni emosi karena Alvin.

” Iya, Alvin. ”

” Alvin brengsek! Gue harus samperin Alvin. ”

” (menahan Agni) Eh... Jangan! Lo ga usah cari masalah sama Alvin. Bahaya. ” kata Cakka sambil menarik tangan Agni.

” Apa bahayanya? ”

” Bahaya! Alvin itu cowok nafsuan. Nafsunya tinggi banget kalo ngeliat cewek. ”

” (menghempaskan tangan Cakka) Terserah kata lo! Gue mau labrak Alvin. ” ucap Agni penuh emosi.

” (memeluk Agni) Plis, jangan! ” mohon Cakka.

” Lepas, Kka! Gue mau labrak Alvin. ” Agni meronta-ronta dalam pelukan Cakka.

” Gue ga akan lepasin sebelum lo janji ga akan labrak Alvin. ” kata Cakka mempererat pelukannya.

***

” Aaaaa... Tikussss. ” Acha berteriak keras dari kamarnya karena melihat tikus putih yang berjalan hendak menghampirinya. Deva dari kamar sebelah dengan cepat keluar dan masuk ke kamar Acha.

@kamar Acha

” Mana tikusnya? Mana mana? ” Deva melihat sekeliling kamar Acha. Acha berdiri diatas kursi dan masih menjerit-jerit ketakutan karena tikus.

” Tikus bukan markus! ” teriak Acha pada Deva. Deva hanya geleng-geleng kepala dan mengambil tikus putih yang ada didekat kursi tempat Acha berdiri.

” Ini tikusnya? ” tanya Deva sambil menyodorkan tikus yang dipegangnya ke arah Acha.

” Aaaa... Tikus. Buang itu! Buang! ” jerit Acha. Deva mengelus-elus tikus putih itu lalu membiarkan tikus itu pergi. Acha bernafas lega dan langsung memeluk Deva dengan erat.

” Aaaa... Thank you so much, Dev. ”

” (melepaskan pelukan Acha) ekspresi lo lebay. ”

” Apa? Capcay? Lo bawa capcay? Mana? Gue laper tau, Dev. ” ucap Acha ga nyambung.

” Ya ampun, cape deh! Lebay bukan capcay. ” teriak Deva ditelinga Acha.

” Oh, cabay. Ngapain lo ngomongin cabay? ” tanya Acha dengan wajah cengo dan nampak bingung.

” Huuhh... Capek ngomong sama lo! ” keluh Deva kesal.

” Oh, cepek? Gue ga punya duit cepek. ” Acha menepuk pundak Deva. Deva menepuk jidatnya dan sabar menghadapi cewek yang ada dihadapannya itu.

” Ehm, Cha... ”

” Apa? ”

” Itu nyambung. ” kata Deva kesal.

” Emang gue nyambung kok. ” Acha menjulurkan lidahnya ke Deva dan tak terima dengan apa yang diucapkan Deva.

” Bagus deh. Cha, gue mau ngomong semuanya ke lo. ”

” Ngomong apaan? ”

” Gue suka sama lo. ” ucap Deva.

” Apa? Cakka?Lo nanyain Cakka ke gue? Jelas dong gue suka sama Cakka. ” kata Acha yang semakin ga nyambung dengan apa yang diucapkan Deva. Deva menepuk jidatnya.

” Sialan... Sama aja gue ngomong sama tembok. ” keluh Deva.

” Ngapain lo ngomong sama tembok? ” tanya Acha.

” Tau ah gelap! ”

***

” Ish, lepasin, Kka! ” teriak Agni dengan kencangnya. Cakka memeluk Agni semakin erat dan tak dilepaskannya.

” Gue ga akan lepasin lo, Agni! ”

” Lepasin gue, Cakka. Lepas! ” kata Agni semakin meronta-ronta dipelukan Cakka.

” Lo berisik ya! Lama-lama gue cium juga lo. ” ucap Cakka.

” Idih, males! Mendingan juga gue dicium sama Rio daripada sama lo. ”

” (melepaskan pelukannya ke Agni) Hah? Lo suka sama Rio? ” tanya Cakka sambil menatap Agni.

” Siapa bilang? ”

” Itu barusan. ”

” Nggak tuh. ” sahut Agni.

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

” Enggak. ”

" Iya. ”

” Enggak. ”

” Iya. ”

" Enggak! Udah gue bilang enggak. Nyolot banget sih lo. ” ucap Agni penuh emosi.

” Maaf. ”

” Tumben lo ga sama Shilla. ” kata Agni tiba-tiba.

” Iya, Shilla. ”

” Mana gue tau! Gue kan bukan pacarnya Shilla. ” jawab Cakka.

” Oh... ”

” (memeluk Agni) Gue ngerasa nyaman dideket lo, Ag. ”

” (menatap Cakka)Nyaman? Maksud lo? ”

Cakka mempererat pelukannya dan mendekatkan wajahnya ke wajah Agni.

***

” Ngambek? ”

” Lalalala... ”

” Dev.. ”

” Hmhmhmhm... ”

” Gue suka sama lo, Dev! ” kata Acha dengan nada tinggi. Deva melotot ke arah Acha.

” Lo ngomong apa tadi? ” tanya Deva yang mulai ketularan ga nyambung.

” Emang gue ngomong apa? Gue ga ada ngomong kok. ”

” Anjrriiittt! Serius! Lo ngomong apa tadi? ” Deva mengguncangkan tubuh Acha dengan kerasnya.

” GUE GA ADA NGOMONG APA-APA. ” teriak Acha keras.

” Inget-inget, Cha! Plis. ” mohon Deva.

” Sumpah, gue ga inget apa-apa, Dev! ” jawab Acha.

” Shit! Sial, sial. ” gerutu Deva.

***

” Mmhhhh... ” Agni hendak bicara. Cakka menahan Agni dan tak melepaskannya.

’ Tuhan, hentikan. ’ batin Agni. Air mata perlahan-lahan menetes membasahi pipi Agni. Cakka langsung menjauh dari Agni.

” Sorry, Ag. ”

” Jahat lo, Kka! Kalo Debo tau bisa mampus gue. ” ucap Agni sambil menghapus air matanya yang mengalir.

” Dia kan ga ada disini. ”

” Iya, untung. Kalo ada bisa mampus gue. Huh.. ” dengus Agni kesal.

” Maaf, Ag. ”

” Whatever! ”

” Marah? ”

” Nggak! ”

” Ngambek? ”

” Nggak juga! ”

” Seneng? ”

” (melotot) Seneng dari hongkong! Gue ga suka tau. ” jawab Agni penuh emosi.

” Maaf, Ag. ” kata Cakka menunduk.

” Tau ah gelap! ” ucap Agni langsung meninggalkan Cakka.

Bersambung lalala...

Tunggu part selanjutnya...
Jangan lupa LIKE+COMENT..

Berawal dari MOS--Part 19A

Lohaaaa.....
Maaf ya ngaret...
Sibuk mau nulis novel soalnya.. :)
doain jadi aja yah...
Ini part 19A...
Spesial AlVia and ID..
Ntar part 19B ditunggu aja yah...

Semoga suka part ini...

Enjoy it --->

****** AlViaNosztaHolic&IfyDeboFanatics ******

“ Agni.... Ah! Udah! Pertanyaan lo itu ga penting. Males gue… ” ucap Agni langsung meninggalkan Debo.

“ Arrgghh! Hancur hancur semua. ” teriak Debo tak karuan.

Debo kembali masuk ke dalam hotel dan menuju kamarnya. Debo benar-benar tak mengerti dengan sikap Agni yang seperti ini. Ngebetein, ngeselin dan bukan seperti Agni yang Debo kenal.

Debo menghentikan langkah kakinya saat melihat Ify menangis di depan kamar.

“ Hey, Fy, kenapa kamu nangis? ”

Ify memandang Debo sesaat. Ify merasa hatinya benar-benar hancur saat ini karena Dimas.
“ Gue sakit hati, Deb! Dua kali gue sakit hati. ” jawab Ify. Air mata Ify terus-terusan mengalir. Debo bingung melihat cewek yang dihadapannya sedang menangis.

“ Tolong, Fy! Jangan nangis kayak gini. Gue ga bisa ngeliat cewek nangis. Lo jawab pertanyaan gue, Dimas itu ngapain lo? Dia siapa? ” tanya Debo.

“ (memeluk Debo) Dia... Dia mantan gue. Tapi, gue masih sayang sama dia, Deb! Sayang banget. ” jawab Ify.

” (membelai rambut Ify) Jangan nangis, Fy. Emang siapa yang mutusin? ” tanya Debo.

“ Gue yang mutusin, Deb! ” jawab Ify sambil berusaha tidak menangis.

“ (melepaskan pelukan Ify) Hah? Jadi lo yang mutusin? Kenapa lo mesti nangis? ” tanya Debo keheranan.

“ Yaiyalah gue putusin! Dia selingkuh. Tapi, gue masih sayang banget sama dia, Deb. ” jawab Ify menunduk.

” (melihat kiri-kanan) Ehm, Fy, mending bicaranya dikamar aja deh. Takut ntar si Agni ngeliat malah salah paham lagi. ” usul Debo.

” Hmm... Ya udah, yuk. ” ajak Ify sambil menarik tangan Debo ke kamarnya.

***

” Sebenernya.... Lo itu target cewek yang mau gue sakitin. ” jawab Alvin pada Sivia.

“ …… ”

“ Vi... ”

“  Jahat lo, Vin! Jadi gue cuma untuk target cewek yang mau lo sakitin, iya? Brengsek lo! ” bentak Sivia. Air mata Sivia menetes karena mendengar perkataan Alvin.

“ Vi... Itu dulu! Sekarang perasaan gue udah beda. Gue beneran sayang sama lo, Vi. ” jawab Alvin sambil merangkul Sivia.

“  Gue ga nyangka! Lo jahat banget sama gue, Vin. Lo sayang sama gue? Tapi apa buktinya? Lo jadi pacar gue aja ga ikhlas kan? Ngaku lo! ”

” Gue ga ikhlas? Tau darimana lo, Via? Gue bener-bener sayang sama lo. Apa perlu gue lompat dari gedung tingkat 100 biar lo percaya? ”

” Ga perlu! ”

” Terus mau lo apa? ” tanya Alvin.

” Gue mau lo tulus sayang sama gue! ” jawab Sivia.

” Gue tulus sayang sama lo, Vi. Sayang banget! ” balas Alvin sambil memegang tangan Sivia.

“ Iya, iya, aku percaya sama kamu, Vin. ” kata Sivia tersenyum.

“ Kamu tau ga, Vi? ”

” Apa? ”

” Kamu itu adalah cewek yang paling resek yang aku temuin di dunia ini. Maka dari itu, aku sayang banget sama kamu, Vi. ” jawab Alvin sambil semakin mendekatkan diri ke Sivia.

” Oh ya? Yakin tuh? ”

” Tentu dong! Kamu bener-bener cewek paling resek di muka bumi ini. ” jawab Alvin.

” (menoyor kepala Alvin) Kamu juga cowok paling resek yang pernah aku temuin! Cowok yang nafsunya tinggi. ” ucap Sivia.

” Emang dulu Sion gimana? ” tanya Alvin.

” Sion? ”

” Iya, Sion. ”

” Kalo dia sih cowok romantis... Bukan nafsuan kayak kamu. ” jawab Sivia.

” Bukan aku yang nafsuan! Tapi kamu yang bikin aku nafsu. ” kata Alvin.

” Bukan Shilla? ”

” Hah? Apa hubungannya sama Shilla? ”

” Kan kata temen-temen yang lain, kamu suka yang kayak Shilla. ” jawab Sivia.

” Terus kamu percaya omongan mereka? ”

” Percayalah. ”

” Emang siapa yang ngasih tau? ” tanya Alvin.

” Deva. ”

” Apa? Anak bayi itu? Dia yang ngasih tau tentang ini semua ke kamu? ”

” Iya, Deva yang ngasih tau semuanya. ” jawab Sivia.

” Jangan percaya! Dia itu kan tukang bohong. ” ucap Alvin.

” Masa sih? ”

” Ga percaya nih sama pacar sendiri? ”

” Percaya. ” jawab Sivia tersenyum.

” Vi... ”

” Hmm ”

” Kamu cewek tercantik yang pernah aku temuin. ” ucap Alvin.

” Bukan Shilla? ”

” Shilla lagi! Males jadinya. ” kata Alvin kesal.

” Vin... Maaf! ”

” Lalalala... ”

” Maaf, Vin. Aku ga tau kalo kamu marah tiap aku sebut nama Shilla. Maafin aku, Vin. ”

” Ga peduli! Cium dulu baru aku maafin. ” kata Alvin.

” Alviiinn... Maaf. ”

” Mau dimaafin ga? ”

” Huft, terpaksa nih! ” ucap Sivia sambil mendekat ke arah Alvin.

Alvin memejamkan matanya dan menghadap ke arah Sivia. Sivia mendekatkan wajahnya ke Alvin. Semakin dekat...semakin dekat... Hingga jarak mereka tak terpisahkan. Sivia memandang lurus ke Alvin. Alvin membuka matanya dan memeluk Sivia dengan eratnya.

***

@kamar Ify

” Mulai bicara. ”

” Gini... Dimas itu mantan gue. Dia selama ini ga ada kabar ke gue. Tiba-tiba, temennya ada sms gue dan bilang kalo Dimas selingkuh sama cewek yang namanya Nabila. ” jelas Ify.

” Terus terus? ”

” Terus, tadi dia hubungin gue dan ngejelasin kalo dia sama Nabila ga ada hubungan apa-apa. Tapi, gue kesel! Setelah gue nunggu sekian lama, dia baru hubungin gue. Ya udah, gue putusin aja dia. ” jelas Ify lagi.

” Emang lo percaya sama temennya Dimas itu? ” tanya Debo.

” Enggak. ”

” Terus kenapa lo bisa nuduh dia selingkuh? ” tanya Debo lagi.

” Dari gerak-geriknyalah. Dia ga pernah hubungin gue lagi. Terus, dia juga jarang sms gue. Dan temennya dia sendiri yang ngasih tau ke gue kalo dia selingkuh. ” jawab Ify.

” Hmm... Fy, boleh gue kasih saran ga? ”

” Boleh. Apaan? ”

” Gini, lo itu harusnya ga boleh ngambil keputusan yang buktinya belum pasti dan jelas. Kalo emang Dimas selingkuh, dia ga mungkin kan hubungin lo lagi? 见爱地, lo ga boleh ngambil keputusan tanpa ada buktinya. Lo masih sayang sama mantan lo itu kan? ”

” Hmm, iya, gue masih sayang banget sama dia. Gue juga belum bisa ngelupain kenangan gue sama dia, Deb. ” jawab Ify.

” Lo ada fotonya Dimas? ”

” Ada di HP gue. Tapi, HP gue rusak karena gue banting tadi. ” jawab Ify.

” Ya ampun! Emang lo ga punya foto yang dicetak? ” tanya Debo.

” Ada sih, buat apa? ”

” Gue pengen liat tampang itu cowok yang tega selingkuhin cewek secantik lo. ” jawab Debo.

” Lebay deh ah! Bentar gue cariin dulu. ” kata Ify.

” Yap. ”

Ify mengubrak-abrik tasnya. Biasanya, Ify selalu membawa foto Dimas kemana pun dia pergi.

” Nah, ini dia. ” gumam Ify.

” Udah ketemu? ”

” (menghampiri) Udah nih. ” kata Ify menyerahkan foto Dimas ke Debo.

” (melotot memandangi foto Dimas) Ini? MUHAMMAD DIMAS JAMAL MAHDI, kan? ” tanya Debo.

” Iya, kok lo tau? ”

” Wah, gila. Dia musuh bebuyutan gue waktu SMP. Dulu, waktu SMP gue pernah liat dia pacaran sama cewek namanya Afifah. ” jelas Debo.

“ Hah? Dulu waktu SMP dia playboy? ” tanya Ify.

“ Yaiyalah! Dulu itu dia terkenal populer disekolah karena dia playboy. ” jawab Debo.

“ Berarti bener kan kalo dia selingkuh sama Nabila? Uh, gue benci Dimas! ” gerutu Ify kesal.

” Eh, kalo selingkuh sama Nabila kan belum ada bukti, Fy. Lo jangan asal tuduh dia selingkuh kalo belum ada buktinya. ” jawab Debo.

” Terus gue harus gimana dong? ”

***

Alvin terus mempererat pelukannya ke Sivia. Hingga akhirnya....

” (melepaskan pelukannya) Auww.. ” rintih Alvin sambil memegangi lidahnya yang digigit Sivia.

” Rasain! Itu balasan gue. ” kata Sivia dengan senyum licik.
Alvin menarik wajah Sivia lagi dan mendekatkannya ke arahnya. Hembusan nafas Alvin tak karuan karena menahan sakit di lidahnya.

” (mendorong Alvin) Alviiinnn! Resek amat sih. ” kata Sivia sambil mengusap-usap bibirnya yang basah.

” Akhirnya lidah gue ga sakit lagi. ” ucap Alvin sambil nyengir.

” Ih, Alvin jahat sama Via. Alvin tega sama Via. ” kata Sivia kesal sambil melipat kedua tangannya didada.

” Pia ngambek sama Apin? Maafin Apin. ”

” Alvin resek! Cowok teresek didunia! ” ucap Sivia.

” Vi... Maaf. ”

” Huh... Ribet ya punya pacar kayak lo! ” bentak Sivia.

” Tapi sayang kan? ”

” Sayang sih sayang! Tapi ga mesti kayak gini juga kali. ” jawab Sivia.

” Marah nih? ”

” Nggak! Cuma kesel. ”

” Emang apa bedanya? ”

” Bedalah! Jangan bikin aku tambah kesel, Vin. ” jawab Sivia ketus.

” Vi... Maafin aku. ”

” Maaf? ”

” Iya. Maaf. ”

” Ada syaratnya. ” ucap Sivia.

” Apaan syaratnya? ” tanya Alvin.

***

” Minta maaf sama Dimas. ” jawab Debo.

” Buat apa minta maaf sama dia? Lo suruh gue balikan sama Dimas? ” tanya Ify.

” Enggak! Gue ga nyuruh lo buat balikan sama Dimas. Tapi, gue cuma nyuruh lo minta maaf sama dia. ” jawab Debo.

” Yakin? ”

” Yakin dong. ”

” Deb... ”

” Hmm,apaan? ”

” Lo sayang banget ya sama Agni? ” tanya Ify.

” Iya dong, sayang banget. ” jawab Debo.

” Oh... ”

” Emang kenapa? ” tanya Debo.

” Enggak. Cuma nanya aja. ” jawab Ify.

” Fy, soal yang waktu itu... Maaf ya. ”

” Waktu itu? Kapan? ” tanya Ify.

” Waktu itu, kejadian waktu itu. ” jawab Debo.

” Lupain aja! ” kata Ify.

” Lo marah ya karena kejadian itu? ” tanya Debo.

” Nggak kok. ”

” Hmm, bagus deh. ” ucap Debo.

” Heh? Bagus apanya? ”

” Iya... Bagus. Karena gue.... ”

***

” Syaratnya adalah lo harus loncat dari gedung tingkat 100. ” jawab Sivia.

” Hah? Yakin? ”

” Mau ga? ”

” Oke, siapa takut. Gue akan lakuin semuanya demi lo. ”

” Eh, ga usah! Gue cuma becanda. Jangan lakuin itu. ” ucap Sivia langsung memeluk Alvin.

” I Love You, Vi. ”

” I Love You too, Alvin. ”

Alvin memegang dagu Sivia. Sivia memejamkan matanya dan membiarkan Alvin mendekatinya.

Bersambung...

Tunggu part 19B spesial CaGni+DeCha :))

like+coment ya.. :)