Kamis, 31 Maret 2011

Berawal Dari MOS-Part 36

Part 36 : Best Friend or Enemy?!

***

Shilla terdiam memandang kekasihnya yang sedang terbaring lemah diatas kasur rumah sakit. Shilla bingung harus melakukan apa. Saat ini hatinya menangis melihat kekasihnya dan anak angkatnya dalam kondisi memprihatinkan. Perlahan-lahan air mata jatuh membasahi pipi Shilla. Shilla tidak sanggup melihat semua ini. Shilla ingin semuanya kembali. Saat-saat dimana kebahagiaan itu datang menghampiri. Disaat Casillas menjahilinya dan saat Cakka selalu merayu dirinya. Shilla merindukan semua itu. Namun, seketika semua terhenti. Permusuhan itu datang menghancurkan persahabatan antara Five Boys dan Five Girls. Persahabatan berakhir seketika. Entah apa masalah yang diberikan untuk persahabatan FG dan FB. Tapi, semuanya telah berakhir. Kebahagiaannya kini harus diselimuti kesedihan. Kesedihan melihat kekasih dan anak angkatnya melawan maut yang hendak mencabut nyawa mereka. Shilla tidak bisa melakukan apa-apa. Shilla hanya bisa meneteskan air matanya menghadapi yang terjadi. Bahkan, untuk membayar biaya operasi Casillas pun dia tidak sanggup. Shilla tidak tahu darimana harus mendapat uang sebanyak itu. Shilla tidak mungkin meminta bantuan pada Papanya. Shilla memang anak orang kaya. Ayah Shilla seorang pengusaha besar. Namun, Shilla tidak memanfaatkan kekayaan keluarganya. Shilla mencoba hidup mandiri dan tidak menyusahkan Papanya. Shilla bingung dan tidak tahu harus berbuat apa.

” Ami... Angan ingalin Illas ama Api. ” Casillas mengigau dalam tidurnya. Shilla menghapus airmatanya dan mendekati Casillas. Shilla memandang dari ujung rambut hingga kaki. Shilla merasa tidak tega melihat kaki Casillas yang diperban-perban. Shilla merasa bersalah pada dirinya sendiri.

” Casillas... ”

Shilla menyeka airmatanya. Tak kuasa Ia melihat Casillas berjuang mempertahankan hidupnya.
‘  Tuhan, bila kau izinkan. Lebih baik ambil nyawaku saja. Jangan ambil nyawa anak kecil yang belum merasakan hidup yang lama. Aku tidak tega melihat anak kecil harus pergi. Kalau kau mau, kau ambil saja nyawaku. Jangan Casillas ! ’ batin Shilla.

“ Ami... ”

Shilla membelai rambut Casillas. Shilla tersenyum memandang Casillas. Kondisinya memprihatinkan. Shilla hanya tidak mau anak kecil seperti Casillas harus berjuang melawan maut yang hendak menjemput. Shilla tidak mau itu terjadi.

“ A...A...Agni... ”

Shilla menoleh ke arah Cakka. ‘ Agni? ’ pikir Shilla. Shilla mengernyitkan dahinya karena ucapan Cakka barusan. Bagaimana mungkin Cakka bisa menyebut nama Agni disaat seperti ini? Dan apa mungkin ada hubungan spesial diantara Cakka dan Agni?

***

“ Gue kecewa sama lo. ” Agni menahan air mata yang hendak tumpah. “ Lo suka sama Alvin? Gue sakit hati, Io. Lo lebih suka sama Alvin dibanding pacar lo sendiri. Kecewa gu... ”

” Lanjut, Ag. ” ucap Debo. “ Jangan berhenti ditengah jalan. ”

“ Gue... ” Agni berhenti sejenak. “ Gue lupa mau bilang apa. Gue ke toilet dulu. ”

Agni langsung pergi dari lapangan dan lari menuju kamar mandi. Rio tertawa memandang kepergian Agni.
“  Lo lebay banget dah tadi, Io. Kan kasihan Agni. Akting lo nggak lucu. ” Alvin tertawa cekikikan. “ Agni sampai lupa dia mau bilang apaan. ”

“ Hahaha, iya. Tadi sebenernya nggak akting kali, Vin! ” Rio memandang Alvin. “ Tadi gue ngomong jujur. ”

“ Jadi lo beneran suka sama Alvin? ” Debo nampak tak percaya dengan ucapan yang dilontarkan Rio sebelumnya.

“ Lo maho ya? Idih... ” Alvin bergidik. “ Males gue punya temen kayak lo. Najis! ”

“  Nggak!! Gue dulu emang suka sama lo, Vin. Tapi, semuanya udah hilang semenjak hadirnya Agni. Sebenernya gue suka sama Shilla setelah gue coba pendam perasaan gue ke elo. Tapi, gue lihat Agni lebih dari Shilla. Gue lihat banyak kesamaan lo yang ada didalam diri Agni. Apalagi Agni itu tomboy. ”

“ Lo gila kali ya! Lo cuma mau mainin perasaan Agni? ” Debo merasa tidak terima dengan ucapan Rio. “ Lo jangan mainin perasaan Agni! Gue nggak suka liat Agni sampai nangis gara-gara cowok kayak lo. ”

“  So what?! Hidup-hidup gue. Agni pacar gue! Lo nggak usah ikut campur ya. Mending lo urus tuh dua orang cewek diseberang sana yang lagi mau celakain Ify. ”

Debo menoleh ke seberang. Tepatnya ke arah toilet sekolah. Debo melihat Ify yang sedang diganggu Itte dan juga Aren.
“ Ify... ” Debo segera berlari menghampiri mereka.

“ Lho, Debo ngapain ke toilet cewek? ” Agni yang baru datang langsung menghampiri Rio dan Alvin.

” Nyamperin Ify yang lagi diganggu sama dua cewek. ” jawab Rio.

“ Oh... ”

Toeeettt...toeeettt...toeeettt...

Bel istirahat berbunyi. Rio, Alvin, Debo dan Agni terlepas dari hukuman Gabriel dan Zahra.

“ Akhirnya.... ” ucap Alvin. “ Gue mau nyamperin pacar gue tersayang. ”
Alvin pergi meninggalkan Rio dan Agni.

“ Ag... ”

“ Stop!! Gue males ngomong sama lo. ”

Agni meninggalkan Rio. Perasaannya benar-benar kacau karena semua ini.

***

“ LEPASIN IFY! ”

Aren menoleh ke sumber suara itu. Aren nampak terkejut melihat Debo memasuki toilet cewek. Itte menghentikan aksinya menjambak rambut Ify. Itte langsung terdiam ketika melihat Debo datang.

“ De...Debo... ”

Ify memeluk Debo. Ify bingung harus melakukan apa. Ify hanya mau semuanya seperti semula. Tanpa hadirnya Itte, Aren, Lintar maupun Dimas dihidupnya.

“ Brengsek lo berdua. Itte, tolong jangan ganggu hubungan gue lagi sama Ify. Dan lo Ren! Jangan ikut-ikutan ke aliran sesat kayak Itte. Gue tau lo itu nggak tega nyakitin Ify. Tapi, gue nggak suka lo kayak gini. Dipengaruhin sama aliran sesatnya Itte. ”

“ Maaf. ” Aren menunduk. “ Gue cuma nggak suka liat lo sama cewek lain. ”

“ Sama. Gue juga nggak suka liat lo sama cewek lain! Apalagi sama cewek yang kayak Ify. Nggak banget deh! ” sahut Itte. “ Sampai kapanpun, lo nggak akan pernah bisa tenang kalo pacaran sama cewek kayak Ify! ”

Ify melepaskan pelukannya dan menatap Itte. “ Sampai kapan sih lo mau ngeganggu hubungan gue sama Debo? Apa gue punya salah sama lo? Gue sayang sama Debo. Dan tolong jangan ganggu hubungan gue sama Debo! ”

“ Argh!! Gue pusing. Cabut, Itte. ” Aren menarik tangan Itte dan keluar dari toilet itu.

“ Huh... Untung aja itu anak dua udah pergi. ”

“ Jangan macem-macem deh. Ini toilet cewek, De. Ayo keluar. ” ajak Ify.

“ Emang kalo aku macem-macem kenapa? Ada larangan ya, Fy? ” Debo mendekati Ify. “ Lagi sepi ini, Fy. ”

“ De... Jangan macem-macem. Aku nggak suka deh kalo gini. ”

Debo mengacak-acak rambut Ify. “ Makin sayang deh aku, Fy. Yuk balik ke kelas. ”

Ify tersenyum. “ Yuk. ”

***

“ Mau makan apa sayang? ”
tanya Alvin pada Sivia.

Sivia melihat daftar makanan yang berada dikantin sekolah. “ Hmm, rujak aja deh, Vin. Lagi pengen banget. ”

“ Ngidam ya, Vi? ”

Sivia menoleh. “ Heh? Enggak. Gue cuma lagi pengen aja sama rujak. Jangan mikir macem-macem deh, Vin. ”

“ Iya. ”

Alvin dan Sivia langsung duduk dimeja kantin setelah mendapat pesanan.

“ Bentar lagi ya, Vi. ”

“ Uhuukk... Uhuukk... ” Sivia tersedak rujak karena ucapan Alvin.

“ Minum, Vi. Ini. ” Alvin menyerahkan segelas es teh kepada Sivia.

Sivia menghela nafasnya. “ Apanya yang sebentar lagi? ”

“ Nggak apa-apa kok. Aku cuma nggak sabar aja liatnya. ”

“ Apa sih? ”

Alvin tersenyum. “ Lupain aja, sayang. ”

“ Iya. Tapi, gimana kabarnya Sion ya, Vin? Kasihan dia harus dipenjara. ”

Alvin mendengus kesal. “ Sion lagi. Sion lagi. Biarin ajalah dia dipenjara! Aku udah nggak perduli lagi sama Sion. ”

“ Aku kan cuma nggak tega, Vin! Lagian kamu juga laporin dia ke polisi. Dia kan nggak ada apa-apain aku, Vin. ”

“  What?! Nggak ada ngapa-ngapain? Jelas-jelas dia itu mau memperkosa lo, Sivia. Nyadar dong. Kalo gue dateng telat nyelametin diri lo, apa yang udah dilakuin sama Sion. Lo sih nggak pernah ngerti. Kurang apalagi sih gue dimata lo, Vi? ”

Sivia menunduk. “ Maaf. ”

“ Kalo gue telat dateng, lo udah diperkosa sama Sion. ” bentak Alvin.

Seluruh pengunjung kantin memandang Alvin dan Sivia. Sivia takut semuanya tersebar hanya karena ulah Alvin. Sivia hanya tidak mau harga dirinya jatuh disekolah.

“ Ikut aku. ” Sivia menarik Alvin. “ Jangan bikin kerusuhan dikantin. ”

***

“  Dev, aku nggak tega ngeliat Debo. ” Acha mengelus tangan Deva. “ Aku nggak nyangka kalo dia itu anak tunggal dan ortunya cerai. ”

“ Cakka juga tau. ”

“ Hah? ”

“  Iya, Cakka juga anak broken home. Ortunya pisah waktu Cakka masih kecil juga. Tapi, Cakka punya kakak. Aku salut sama Debo, Cha. Dia bisa bertahan disaat seperti ini. Dia kayak nggak ngerasa kesepian gitu. ”

“ Iya, aku juga salut sama dia. Dia nggak ngerasa kesepian. Terus dia juga nggak tinggal sama kedua orang tuanya. ”

“ Hmm... Iya. ”

“ Ozy. ”

“ Hah? Ozy? ”

Acha menepuk jidatnya. ‘ Mampus gue. ’ batin Acha.

Deva memandang Acha. Deva merasa sedikit rasa kecewa pada Acha. Apa mungkin Acha masih memiliki rasa terhadap Ozy? Dan bagaimana dengan perasaannya terhadap Deva?

TO BE CONTINUED

Berawal Dari MOS-Part 35

***

Gabriel terlonjak kaget mendengar perkataan Debo lantas menundukkan kepalanya. Gabriel merasa bersalah dengan anak peserta MOSnya itu. Gabriel tidak tahu bahwa semuanya akan seperti ini. Dan bahkan Gabriel tidak tahu bahwa ada anak MOS yang 'BROKEN HOME'.
" De, sabar. " Deva menepuk pundak Debo. Deva merasa turut prihatin atas penderitaan yang dialami sahabatnya itu. Kurang mendapat kasih sayang dari Mama dan Papanya.
Zahra mencoba tersenyum pada Debo. Zahra juga tidak mau membuat Debo sedih karena mengingat keluarganya yang terpecah belah. Apalagi Debo adalah anak tunggal satu-satunya. Hatinya pasti sangat terpukul apabila ada orang yang membahas tentang keluarganya yang terpisah. Ditambah lagi, Debo ditinggal Mamanya kerja jadi TKI di arab dan Papanya kerja di Jambi. Debo merasa sangat kesepian.
" Nggak usah sok peduli lo! Mulut lo tuh cuci dulu. " Debo melirik Deva dengan pandangan sinis. Debo merasa emosi+kesedihannya tercampur jadi satu saat ini. Debo bingung dengan semua yang menimpanya. Mulai dari perpecahan Five Boys hingga masalah baru datang. Disuruh mendatangkan kedua orang tuanya. Bagaimana mungkin Debo bisa mendatangkan Mama atau Papanya? Sedangkan Mamanya bekerja di Arab dan Papanya bekerja di Jambi. Satu-satunya harapan Debo hanyalah Mamang Adi, Paman Debo.
" Well, emangnya Mama atau Papa yang tinggal sama kamu? " Gabriel bertanya pelan-pelan. Dia hanya tidak mau Debo tersinggung atas ucapannya barusan.

" Nggak dua-duanya! Mama kerja di Arab sedangkan Papa kerja di Jambi. Jadi, gue cuma tinggal sama Paman gue. " Debo menjawab dengan santainya. Debo tahu bahwa Gabriel tidak mau membuat perasaannya tersinggung. " And then, boleh yang dateng Paman gue? "

" Ada aja orang bego!! yang disuruh dateng itu Mama sama Papa bukannya Paman. Kasihan deh lo! Broken home. " Rio menoleh ke arah Debo dengan sindiran yang tidak enak didengar. " Sana gih balikin ortu lo seperti semula. "

Seketika emosi Debo memuncak. Debo tidak pernah menyangka bahwa Rio akan sejahat itu terhadap dirinya. Debo berpikir bahwa Rio adalah anak yang baik. Akan tetapi, semua dugaan Debo salah besar! Rio tega menyakiti perasaannya saat ini.

¤Braakkk¤
Debo menggebrak meja. Cukup sudah hatinya terlalu sakit dengan Rio. Dan sekarang, Rio tega-teganya menghina dirinya seperti ini. Batas kesabaran Debo sudah benar-benar habis untuk menghadapi seorang Mario Stevano Aditya Haling.
" Kasiaaann deh lo! " Debo memandang sinis Rio. " Kasian deh yang nggak direstuin. Hahaha. Makanya jangan suka rebut milik orang! Terima sendiri akibatnya karena suka ngambil punya orang lain. "

” Hah? Tau darimana lo? ” Rio berdiri dari tempat duduknya dan kini menoleh tepat ke arah Debo. “ Emang penting gitu buat lo tau? Nggak penting tau! ”

Debo terkekeh. “ Yang bego itu lo, Rio! Bukan gue. Lo lebih bego karena ngelawan orang tua lo. ANAK DURHAKA. ”

“  Iya, lo bego! ” Alvin kini berdiri dan menghadap Rio. ” Yang bego bukan Debo! Tapi lo lebih bego karena ngelawan orang tua lo sendiri. ”

" Alvin... "

" Iya, ini gue! Kenapa? Gue lebih suka ngebela Debo dibandingkan sama lo, Rio. "

Gabriel dan Zahra saling berpandangan. Mereka merasa bahwa keributan di kelas itu terjadi karena kedatangan mereka. Gabriel mendengus dan ingin sekali memecahkan keributan yang terjadi. Namun, apa daya yang bisa dilakukannya. Gabriel tidak bisa apa-apa. Gabriel bingung karena semua ini terjadi karena kedatangan dirinya yang menyuruh kedua orang tua peserta MOS datang ke sekolah.

“ Lo lebih ngebela Debo dibanding gue? Gue lebih deket sama lo, Vin! ”

” So what?! Emang gue pikirin? Gue ngebela yang bener kali ya. ” ucap Alvin sinis. “ Jadi, elo nggak usah belagu! ”

Debo menengahi. ” STOP! Nggak pakai pertengkaran kayak gini. Orang nggak penting dan suka ngerebut milik orang lain, mending nggak usah diurusin! Dia kan orang yang nggak punya hati. ” Debo tertawa kecil. “ HATINYA TERBUAT DARI BATU! ”

Rio mendengus. “ FINE! Gue terima semua sindiran dan ejekan lo ke gue. Tapi, cuma satu yang gue nggak mau lo hina. Tolong jangan hina masalah restu gue sama Agni!! Lo liat Agni, dia sedih banget tau. Lo nggak mikir gimana rasanya jadi gue, Deb. ”

Agni menoleh ke belakang. Matanya agak terlihat sembab. Namun, hati Agni terasa sakit karena ucapan yang dilontarkan Debo terhadap Rio dan dirinya. Sakit teramat dalam dirasakan seorang Agni Tri Nubuwati.
“  Apa? Ngapain lagi bawa-bawa nama gue? Belum puas lo semua nyakitin hati gue? Belum puas lo semua? Sakit hati gue! Terutama gue kecewa banget sama lo, Deb. ” Agni menghapus air mata yang mulai membasahi pipinya. “ Lo bukan Andryos Aryanto yang gue kenal! Lo jahat sama gue. Gue seumur hidup akan benci sama lo! ”

“ Ag... Sorry. ”

Agni tersenyum kecut. ” Lo pikir segampang itu ngucapin kata ‘MAAF’? Setelah lo nyakitin perasaan gue, lo baru minta maaf. Yang nggak punya hati itu bukan Rio! Tapi elo, Deb. ” emosi Agni mulai memuncak. “ Sayangnya lo mantan yang masih gue sayang. Kalo lo bukan mantan gue, daritadi lo udah abis ditangan gue. Dengan segampang itu lo nyakitin perasaan gue. Sakit, Deb! ”

“ STOP!! RIO, ALVIN, DEBO, AGNI keluar kalian dan berdiri dilapangan upacara sampai bel istirahat selesai!! Cepat. ” Gabriel menjadi ikut emosi menghadapi anak didik MOSnya itu. Gabriel tidak tahu bahwa akibatnya akan seperti ini. Gabriel hanya tidak ingin kasus ini berkepanjangan dan sampai terdengar ke telinga Kepala Sekolah. Gabriel tidak mau jabatannya sebagai Ketua OSIS dihentikan karena masalah sepele seperti ini. Bagi Gabriel, semua ini tidak penting dipikirannya. Yang ada dipikiran Gabriel hanyalan Jabatan Ketua OSIS agar bisa dekat dengan Zahra.

“ LO YANG KELUAR! ” Debo, Rio, Alvin dan Agni dengan penuh emosi mengusir sang Ketua OSIS dan Pembina MOS itu dari kelasnya.

“  Keluar atau diskors? ” ancam Gabriel. “ Kalo lo pada nggak mau nurutin perkataan gue, mendingan lo cabut dari SMA IDOLA BERSINAR! ”

“ Aaarrrggghhh! Ketua OSIS sialan lo. ” ucap Rio kesal.

“ CEPAT KELUAR! ”

Debo, Rio, Alvin dan Agni keluar dari kelas itu. Mereka menaruh rasa dendam penuh kepada Gabriel, sang Ketua OSIS SMA IDOLA BERSINAR.

“ Inget! Nggak ada orang yang boleh ngelawan perkataan gue. Besok, Mama dan Papa kalian suruh datang. Kalo ada yang broken home atau Mama dan Papa kalian tidak bisa datang, datangkan siapa saja yang bisa datang. ” Gabriel menoleh pada Zahra. “ Suruh orang tua kalian menemui Kak Zahra. ”

“ Iya, kak. ”

“ Permisi. ”

***

“ CAKKAAAAAAAA.... ”

Shilla terbangun dari mimpi buruknya. Shilla sangat takut sehingga dia memeluk lututnya. Mungkin ini adalah mimpi sangat buruk yang dialami Shilla. Pertama kalinya Shilla memimpikan sosok seorang Cakka Kawekas Nuraga. Shilla sangat ketakutan dengan mimpi yang dialaminya. Keringat bercucuran turun mulai dari pelipisnya. Mimpi terburuk yang dialami seorang Ashilla Zahrantiara.
Shilla mengikat rambutnya yang terurai. Kemudian, Shilla meraih BB-nya dan langsung mengirimkan pesan singkat pada Cakka, kekasihnya.

To: Lopelope_Cakka

Kka, aku takut. Tolong ke rumahku.

++++++++++++++++++++++

Shilla benar-benar terlihat ketakutan dengan mimpi yang dialaminya itu. Shilla berharap tidak terjadi apa-apa pada Cakka maupun pada Casillas. Karena Shilla sayang mereka berdua. Dan Shilla tidak mau mereka mengalami hal buruk yang terjadi dimimpinya itu.

***

“ Broken home. Hahaha! Kasian deh lo. Udah broken home, anak tunggal pula lagi. Kasian banget. ” Rio menghapus keringatnya yang bercucuran. Panas terik menyengat ketika mereka dihukum.

Agni melirik tajam ke arah Debo. Agni hanya berharap Debo tidak membawa restu yang tidak didapatkannya. Agni merasa sangat malu dan kecewa dengan mantan kekasihnya itu. Bagaimana tidak?! Tega-teganya membuat Agni malu dengan membongkar semua yang terjadi terhadap diri Agni dan Rio. “ Udah deh! Jangan mulai berantem lagi kalo kalian semua nggak mau diskors dari sekolah ini. ”

Debo meraih HP Agni yang sedikit terlihat dikantongnya. “ Pinjem sebentar! Gue mau sms Deva. Soalnya HP gue sama Ify udah hancur. ”

Debo membuka kunci tombol yang melindungi HP Agni. Debo melotot ketika melihat wallpaper HP Agni. Foto Agni bersama Rio. Debo tak memperdulikan hal itu.

To: mantansahabat_D E V A

Eh, Dev, gue minta maaf soal tadi. Terus, gue minta lo jagain Ify. Jangan ada satu orangpun yang berani deketin Ify. Thank’s.

++++++++++++

Debo mengembalikan HP Agni dengan senyum yang mengembang diwajahnya. “ Thank’s. ”

Agni meraih HPnya dan memasukkannya ke dalam kantong. “ Sama-sama. ”

“ Alviinn... ”

Alvin menoleh ke arah Rio. “ Apaan sih lo, Yo? Manggil-manggil gue terus. Seneb gue tau! ”

“ Lo tega ngomong gitu sama gue, Vin? Lo tega? Lo nggak mikirin perasaan gue.”

“ Males gila gue mikirin perasaan lo. Nggak banget deh! ” balas Alvin. “ Mendingan gue mikirin perasaan Sivia daripada lo. Orang nggak jelas! ”

” GUE SUKA SAMA LO, ALVIN! GUE SUKA SAMA LO. ” Rio menghadap ke arah Alvin. “ Lo tega nyakitin perasaan gue. Gue kecewa sama lo, Vin! ”

Alvin cengo dan tak percaya dengan semua yang dilontarkan Rio. Alvin tidak pernah mengira bahwa Rio akan seperti ini. Agni pun demikian. Agni terlihat kecewa dengan Rio.

“ Rio... Jadi lo... ”

***

“  Apa? C...c...casillas kecelakaan? Cakka koma? ” Shilla menahan air matanya agar tidak tumpah saat menerima telepon dari rumah sakit. “ Baik, saya akan segera kesana. ”

Shilla dengan segera beranjak dari tempat tidurnya dan langsung mengambil kunci mobilnya. Shilla sangat khawatir dengan kondisi kekasih dan anak angkatnya itu. Shilla tidak tahu bahwa mimpi buruknya benar-benar menjadi kenyataan. Cakka dan Casillas celaka. Itulah mimpi buruk yang dialami Shilla. Shilla berharap semoga mereka tidak apa-apa.

@RS Puri Raharja

“ Sus, suster. Pasien yang bernama Cakka sama Casillas ada dimana? ”

“  Sebentar, suster cek dulu. ” suster itu mengecek nama-nama pasien yang masuk. “ Cakka kawekas Nuraga dan Casillas Casillosta ada di ruang UGD. Kondisinya sangat memprihatinkan. ”

“ Makasih, sus. ”

Shilla dengan segera berlari menuju ruang UGD. Shilla sangat khawatir dengan kondisi Cakka dan Casillas. Shilla tidak mau mimpi buruknya benar-benar terjadi. Shilla tidak mau sampai terjadi.

@UGD

“ Cakka... ”

“ Maaf, anda siapanya pasien? ” tanya Dokter. “ Apa anda salah satu keluarga pasien? ”

“ Saya istrinya, Dok. ” ucap Shilla. “ Saya ingin melihat kondisi mereka. ”

” ehm, mari ikut sebentar. ” ajak Dokter itu.

Shilla mengangguk dan mengikuti Dokter itu. Shilla hanya berharap kondisi Cakka dan Casillas akan baik-baik saja.

” Apa? Casillas lumpuh dan harus segera dioperasi, Dok? ” Shilla terkejut ketika mendengar perkataan Dokter itu.

“ Iya, Casillas harus segera dioperasi. Jika tidak, maka terpaksa kakinya harus diamputasi. ” jawab Dokter itu. “ Dan benturan keras yang dialami Cakka menyebabkan dia koma. Dan belum bisa ditentukan kapan Cakka akan tersadar dari komanya. ”

“ Kira-kira berapa total biaya semuanya, Dok? ”

” 50 juta. Dan secepatnya harus dibayar apabila anda ingin suami dan anak anda selamat. ”

” 50 juta? ”

TO BE CONTINUED...

Rabu, 23 Maret 2011

Berawal Dari MOS--Part 34

Berawal Dari MOS—Part 34




Halooooooooo…
Yang nunggu lanjutan ini…
Ini aku lanjutin…
Thank you so much buat yang sudah membuat saya SAKIT HATI!!
Karena berkat anda saya bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya…
Terimakasih banget…

Thanks to anak BeDaMOSociety yang udah berhasil nenangin aku.. J
Thanks to Pipet Winda Sari, kak Sapi ZulpiaRni, Dinni Rosita J , Ruka’aya Rangringrong Jozizalvz, Nur Fitri Wulandari, Tinta Pulpen, Rizka, Tiara, dan semuanya yang nggak bisa disebutin satu persatu..
Thanks banget yah.. J
#IHEARTYOUALL

#mywish : semoga nggak bosen sama cerita ini…
Terussssssssssssss…
Kalo mau kritik boleh …
Saya terima kritikan anda semuanyaa…
Semoga Likenya nambah banyak dan semoga lebih banyak lagi yang suka sama cerbung ini…
Harapanku Cuma satu…

JANGAN BOSEN SAMA CERITA INI YAA!!
Semoga kalian tetep suka sama cerita ini…
Ambil sisi positifnya aja ya… J

Salam BeDaMOSociety !

Enjoy it à

Bekicot!!



***********************************************************************************

semua anak-anak five boys dan five girls berpencar kepasangan masing-masing. mereka masih enggan menegur satu dengan lainnya. debo mengantar ify pulang, setiba dirumah ify, debo duduk dengan santai layaknya rumah sendiri dan mengambil minum juga sendiri. debo sudah terbiasa melakukan hal itu. orangtua ify juga tidak keberatan, selama debo bisa menjaga dan melindungi ify.

setelah minum dan menghabiskan satu toples cemilan ify, debo komat-kamit gak jelas. debo kembali membuka daftar barang-barang yang harus dia bawa, roti nggak perawan, minuman sehat , makanan ringan yang ada gambar singanya sama roti merdeka. debo bermaksud menanyakan hal itu ke ify.

“ fy, roti nggak perawan apa yah?? roti yang sudah hamil gitu ”

“ kalau minuman sehat? air mineral kali yah, air mineralkan sehat ”

“ kalau makanan ringan ada gambar singa? emang singa suka makanan ringan kayak chiki gitu fy ”

“ nah roti merdeka nih lebih aneh, emang ada roti warna merah putih ”

debo bermaksud bertanya kepada ify, tapi tak ada jawab. debo merasa kesal karena tak satupun perkataannya dijawab atau dibantah ify. ify terlihat sibuk dengan dunianya sendiri.

“ fy ” debo mengibaskan tangannya kemuka ify, tapi tetap tidak direspon. debo mengguncang-guncang badan ify tapi ify malah marah-marah dengan debo.

“ kenapa sih de, gue lagi mikir nih ”

“ mikir bareng-bareng aja fy, gue juga bingung sama barang-barang itu ”

“ barang-barang apa de? ”

“ barang-barang yang disuruh kak Gabriel buat dibawa besok ”

“ gue lagi nggak mikirin itu debo”

“ trus loe mikirin apa? ”

“ itu yang lagi aku pikirin, gue ngerasa hari ini sangat penting buat gue , tapi hari ini hari apa yah? ” ify kembali mikir.

“ itu aja repot, tinggal lihat kalender? ” ucap debo polos.

“ ohh iya, hari ini kan ulang tahun MORGEN ”
“ MORGEN? siapa dia fy? ”

“ HALILINTAR MORGEN itu cinta pertama gue ” ify kembali mengingat sosok morgen.

“ CINTA PERTAMA? jadi loe nyuekin gue selama ini karena MORGEN yang gak jelas itu ” debo sedikit meninggikan kalimatnya, debo sudah habis kesabarannya.

“ gak jelas? dia itu baik de dan perhatian sama gue, gak kayak loe dan DIMAS ”


“ arggghhhh stop DIMAS, stop HALILINTAR loe sekarang milik gue ALYSSA SAUFIKA UMARI ”

“ nama dia Lintar, ANDRYOS ”

“ terserah mau MORGEN, HALILINTAR, GUNTUR, atau apalah gue nggak peduli, dasar CEWEK ANEH ”

ify kecewa dengan ucapan debo yang mengatakan dia cewek aneh, ify menitikkan airmata sedikit demi sedikit. ify tidak menyangka kalau dia akan dikatakan cewek anenh sama pacarnya sendiri.

“ hikss ” isak ify, debo merasa bersalah dengan ucapannya barusan. debo mendekati ify dan membelai rambutnya.

“ sayang, maafin aku yah ” debo merebahkan kepala ify kebahunya.

“ kamuu hikss.. jahat.. sama akuu ” isak ify semakin kuat.

“ maafin aku yah sayang, kamu mau apa pasti debo kabulin biar sayang debo nggak nangis lagi ” debo tersenyum dengan senyum khas miliknya.

“ beneran? ” tanya ify menyakinkan.

“ iyaa ”

“ aku minta kamu temenin beli kado buat Lintar yah? ” pinta ify, terlihat kembali muka bete debo.

“ nggak mau yah? ” tanya ify cemberut.

“ mau kok, ya sudah yuk kita ke mall ” ajak debo.

“ kamu nggak cemburu kan de? ” tanya ify.

“ lintar itu teman SMP aku, aku suka sama lintar tapi lintar sukanya sama nova, cintakan gak boleh dipaksa, yah kan sayang ” ify menggenggam tangan debo, debo tersenyum kearah ify.

“ pacar debo makin pinter deh ” debo mangacak-acak rambut ify.

“ yahh sayang jadi kusut nih rambut aku ”

“ tetap cantik kok ” debo merapikan rambut ify dan debo seperti terhipnotis dengan gadis cantik yang ada didepannya, debo membelai setiap lekuk wajah ify. ify memejamkan matanya.

“ kalau makan jangan belepotan gitu dong sayang, kayak anak kecil aja ” debo membersihkan makanan sisa yang ada disudut bibir ify.

ify terlihat sangat malu, mukanya merah padam.
“ kenapa fy? jadi berangkat gak? ” tanya debo yang melihat ify hanya mematung.

“ hm, iya ” terlihat muka kecewa dari ify, ify dan debo sekarang berjalan ke mall untuk membeli kado buat Lintar.

******************************************************************************************

agni dan rio sudah berada didepan rumah rio. agni sebenarnya sangat malas kalau harus kembali kerumah itu. sudah cukup semua hina’an yang dilontarkan keluarga rio untuk agni. tapi agni tidak mau mengecewakan rio. agni sudah berjanji akan belajar mencintai rio dan mencintai keluarga rio. tapi sepertinya akan butuh waktu yang cukup lama, atau mungkin waktu nggak akan pernah berpihak kepada agni.

“ Ni, Io akan selalu ada disamping Ni ” ucap rio dan menggenggam erat tangan agni.
“ kita masuk yah ” ajak rio

Agni dan rio sekarang sudah berada dipintu depan rumah rio. ternyata ada kak acel yang sedang memainkan hapenya. acel menyadari ada orang didepan rumahnya.

“ masih berani loe ngajak nih preman kerumah? ”
“ stop kak, loe nggak berhak ngomong kayak gitu ”
“ nggak berhak? ingat yo, gue ini kakak kandung loe, jadi gue berhak buat ngatur hidup loe ”
“yang ngejalanin gue, dan loe STOP buat ngomong”

Acel memanggil mama dan papanya buat pisahin rio dan agni.

“ Ni tenang yah, Io sudah janji akan selalu ada disamping Ni ” airmata agni sudah menumpuk dikelopak matanya, agni sudah tidak tahan, pelahan airmata itu jatuh sedikit demi sedikit.

“ Ni jangan nangis, bukti’in sama keluarga Io kalau Ni cewek yang kuat dan pantas untuk Io ” rio menghapus airmata yang sudah menetes dipipi agni.

“ rio, mama kecewa sama kamu, hanya karena cewek preman ini kamu berani melawan keluarga kamu ”

“ stop ma, rio bukan anak kecil lagi dan rio tau mana yang pantas dan tidak pantas untuk rio ”

“ dia nggak pantas untuk kamu rio ”

“ nggak pantas? agni lah cewek yang paling pantas untuk rio ma, pa, kak acel ”

“ mama sudah menjodohkan kamu, jadi sekarang kamu pilih keluarga kamu atau preman ini ”

tangis agni sudah tidak bisa ditahan lagi, dia merasa sangat sakit hati dengan ucapan keluarga rio yang mengatakan dia tidak pantas.

“ Nyonya Angela Amanda dan Tuan Rizky Egeten yang terhormat!! Nama saya Agni. Bukannya PREMAN! ”

PLAKKKKKKKK—

satu tamparan dari mama rio mendarat di pipi agni, seketikan pipi agni berubah sangat merah. sangat kuat tentunya tamparan mama rio.

“ selain preman kamu juga nggak punya etika yah, keluar kamu dari rumah saya ”

“ CEPAT KELUAR ” bentak papa rio.

agni keluar dari rumah rio dengan isakan tangis yang sudah melebihi batas.

“ RIO KECEWA SAMA KALIAN SEMUA ” teriak rio dan pergi meninggalkan keluarganya, rio mengejar agni.


***********************************************************************************

Cakka dan shilla nggak sadar kalau dari tadi casillas ada didepan mereka.

“ ehh kutu sejak kapan loe ada disini ” ucap shilla sedikit emosi.

“ apii, amii aat ama illas, illa di ilang utu ” casillas ngambek.

“ arrrghh, loe sih kka nembak gue didepan anak kecil, ntar gedenya mau jadi apa nih anak kalau sudah ngelihat adegan gituan ”

“ adegan gituan? gue kan Cuma nembak loe shilla ”

“ tapi gak didepan anak kecil juga dong cakka ”

“ amii apii ko elantem agi, jutin ama celena nya mana ” casillas menggoda cakshill dengan sebutan justin dan selena.
“ tuh kan, pulang aja yuk ” ajak shilla.

“ ya udah, casillas kita pulang yah ” ajak cakka.

“ yaaaa, atin ama celena mana???, illas mau atin ama celena ”

“ huhffk, ya udah selena pulang juga yah sama Justin ”
“ geli gue kka dengernya ”

“ sudah ikutin aja kemauan casillas, ntar ngambek lagi ”

“ anak loe tuh, sifatnya sama kayak loe ”

“ anak kita shill ”

“ ahhh terserah loe deh ”

Shilla ngambeik dan pergi meninggalkan Cakka.

“ Mau pulang sama siapa, Shill? ” tanya Cakka sedikit berteriak. “ Mendingan pulang sama gue. ”

“ PULANG SAMA LO! CAKKA BEGO! ” ucap Shilla berteriak.

Cakka menarik tangan Casillas dan segera menyusul Shilla. Kemudian kembali pulang ke rumah.


******************************************************************************************

alvin dan sivia sudah mendapatkan barang-barang yang dimaksud kak Gabriel, mereka terlihat sangat puas dengan barang bawaan yang mereka bawa. avlin dan sivia berjalan ke mobil alvin yang terparkir cukup jauh.

alvin merasa kalau hapenya berdering.

“ angkat aja vin ” suruh sivia.

“ iya,, via, loe duluan aja kemobil, ada telepon dari nyopon, temen jauh gue, kayaknya bakal lama dia nelepon, gue nggak mau loe nunggu panas-panas gini, mending nunggu di mobil aja, nih kuncinya ” suruh Alvin. Sivia mengangguk. ditengah perjalanan saat sivia mau membuka pintu mobil tiba-tiba mulut via dibekap dan sivia pun pingsan. terlihat sivia dibawa ke mobil yang tertutup rapat, ada banyak laki-laki didalam mobil itu.

alvin cukup lama berbincang dengan nyopon dan akhirnya selesai. alvin berjalan kembali kemobil, dilihatnya barang-barang bawaan via terjatuh didepan pintu mobil, dan pintu mobil juga dalam keadaan sedikit terbuka. alvin mulai cemas, dia mencoba menelepon sivia tapi shitt hape sivia ada didalam salah satu bungkusan barang-barang itu.

alvin memasukan barang-barang itu dengan cepat kedalam mobil dan melaju mobilnya dengan ngebut. alvin sudah berada didepan rumah sivia, alvin berharap kalau sivia ada dirumahnya. tapi perasaan alvin saat ini tak karuan.

alvin mengetuk pintu dan menanyakan kepada pembantu sivia, tapi sivia nggak ada dirumah. terakhir sama den alvin. itulah yang diucapkan pembantu sivia.

“ arrghh, loe dimana sih via ” alvin cemas, dia menekan sejumlah nomor.

“ halo pemadam kebakaran, ada kebakaran dimana? kami siap membantu ” ucap seseorang diseberang sana.

alvin kaget dan mematikan hapenya. alvin bingung kenapa tiba-tiba dia menelepon pemadam kebakaran.


******************************************************************************************

deva dan acha sedang jalan-jalan ke mall. decha sibuk nyari barang-barang yang harus dibawa buat besok.

“ arrgghh, kak Gabriel ngeselin, dimana coba kita nyari roti yang nggak perawan ”

“ hah? loh sudah gak perawan dev, idihh mikir-mikir deh gue mau nikah sama loe ”

“ kumat lagi ”

“ loe lagi mumet dev, gue juga kali, pusing mikirin barang-barang aneh ini ”

“ tau akhh gelap ”

“ apa lap? emang barang yang disuruh kak Gabriel ada gitu kain lap, bukannya makanan sama minuman, kan ada roti yang nggak perawan, minuman sehat , makanan ringan yang ada gambar singanya sama roti merdeka ”

“ kita tanya pegawainya aja ” deva menarik tangan acha kesalah satu pegawai yang berada didekat mereka.


******************************************************************************************

debo dan ify sudah berada di mall. ify mengajak debo ketoko buku karena ify tau morgen sangat suka membaca buku. debo sedikit kesal karena ify tau kesukaan morgen sedangkan kesukaan dia, entahlah deboa nggak tau apakah ify tau kesukaannya atau tidak.

“ yeh dapat, yang ini aja yah de ” ify berjalan menuju kasir, debo tak menghiraukan perkataan ify barusan.

ify dan debo sudah berada dirumah Lintar. terlihat Lintar mengundang banyak orang. walaupun ify nggak diundang tapi sepertinya nggak masalah, karena ify kan teman smp Lintar, pasti morgen masih mengingat sosok ify.

ify terlihat santai saat masuk kerumah Lintar. ify celingak celinguk mencari sosok Lintar dan ify menemukan Lintar sedang berpelukan dengan nova. entah kenapa hatinya sangat perih saat melihat adegan itu. debo mengerti ify sedang sakit hati. debo mengajak ify pulang, ify mengangguk dan meletakkan kado miliknya ketumpukan kado yang lain.


*******************************************************************************

“ mbak bisa bantuin kita gak nyari barang-barang MOS, ntar mbak saya kasih tandan tangan dan foto bareng deh ” rayu deva.

“ memangnya kamu artis? ” mbak pegawai sedikit mengeryitkan dahinya “aku gak pernah lihat kamu di TV deh” ucap mbak pegawai itu

“ lagi ngomong’in apa sih? loe jangan ngerayu mbak mbak ini dong dev, hargai gue kenapa ” ucap acha ngambek.

“ maaf yah sayang ”

“ mbak bantu’in dong, kalau roti nggak perawan apa? ”

“ roti nggak perawan, itu kan donat dek, kan lubang di tengah makanya dibilang nggak perawan ”

“ OOO ” decha hanya ber O ria.

“ kalau minuman sehat? air mineral yah mbak? ”

“ iya air mineral vit ”

“ kalau makanan ringan gambar singa? emang singa suka makanan ringan? bukannya doyan daging mbak ”

“ itu istilah dek, kalau makanan ringan gambar singa kayaknya leo deh, kan bungkus depannya ada gambar singa ”

“ ohh iya yah ”

“ kalau roti merdeka? ini pertanyaan teakhir mbak ”

“ roti merdeka? merdeka artinya bebas, mungkin roti bebas, yah terserah mau roti apa ”

“ yakin mbak? ”

“ meneketehek ”

“ ya udah, Mbak. Cari semua barang-barang tadi. Terus roti yang nggak perawan rasa strawberry sama coklat ya, Mbak. ”

“ Iya, tunggu sebentar. ”

Deva dan Acha menunggu barang pesanannya itu. Setelah selesai, mereka membayarnya dan langsung pulang ke rumah.

*****************************************************************************

BRUKK…

Sivia didorong. Tubuhnya terhempas tumpukan kardus-kardus yang sudah tidak terpakai. Penculik itu mendekati Sivia.

“ Cewek kayak lo, sayang banget buat nggak dimanfaatin. Sivia bego! Siapa suruh lo sama Alvin. Ini akibat yang harus lo terima kalo lo berani ngelawan gue. Hidup lo nggak akan pernah tenang. ”

Sivia tersadar dari pingsannya. Matanya masih terasa berat. Samar-samar dilihat orang yang berada didepannya itu.

“ Alviiinn… Ini dimana? ”

“ Heh… lo jangan pernah sebut nama Alvin lagi disini. ” Pipi Sivia dipegang dengan kerasnya. “ Lo milik gue sekarang. ”

“ Sion… mau ngapain lo? Mana Alvin? Lo jangan macem-macem deh! ” Sivia mendorong Sion. “ Lo bukan siapa-siapa gue lagi. Dimana Alvin? ”

Sion menarik tangan Sivia. “ Alvin nggak ada disini! Mendingan lo seneng-seneng disini sama gue. ” Sion mengelus pipi Sivia. “ Lo milik gue sekarang! Bukan milik Alvin. ”

“ Lo jangan macem-macem. Gue bisa laporin lo ke polisi. Biar dipenjara sekalian! ” ancam Sivia. “ GUE MILIK ALVIN! ”

“ HAhaha, laporin aja ke polisi! Gue nggak takut. Lagian daerah sini nggak akan ada yang tau. ” Sion terkekeh. “ Mendingan lo sama gue daripada sama Alvin yang nggak jelas itu. ”

“ Mendingan gue sama anaknya Bu Mamat daripada sama lo! Stress. ”

Sion mendekati Sivia. “ Sivia sayang, lo nggak akan bisa kemana-mana lagi. Lo udah jadi milik gue sekarang. ”

“ NGGAK! Lo gila ya. Gue milik Alvin tau. Lo jangan ngarep bisa dapetin gue lagi. ”

“ Kalo gue nggak bisa dapetin lo! Berarti dibagi dua. ” ucap Sion dengan liciknya.

“ Maksud lo? ”

“ Udah berapa  kali lo ngelakuinnya sama Alvin? ” tanya Sion.

“ Apa peduli lo? Itu Cuma gue sama Alvin yang tau! Lo nggak usah ikut campur. ”

“ Hahaha, gue nggak akan biarin lo ngandung anak Alvin! ” ucap Sion. “ Lo harus ngandung anak gue. ”

“ Lo jangan macem-macem deh! ”

“ Kalo gue macem-macem gimana? ” Sion semakin mendekati Sivia. “ Lo nggak akan bisa ngandung anak Alvin. ”

Sivia menangis. “ Lo…lo jangan lakuin itu ke gue! Tolong. ”

“ Emang gue pikirin!! Nggak akan ada orang kesini. ”

BRAKKK—

“ Jangan bergerak! Anda kami tangkap atas tuduhan pemerkosaan. ”

Sion menoleh. “ Kurang ajar. ” gumam Sion.

“ Alviin.. ”

Alvin mendekati Sivia dan langsung memeluknya. “ Vi, tenang. Gue udah disini. ”

“ Urusan kita belum selesai. ” bisik Sion ditelinga Alvin. “ Awas lo! Cepat atau lambat, Sivia akan balik ke pelukan gue. ”

Sion ditarik komplotan polisi itu dan dimasukkan ke dalam mobil. Sivia masih menangis dipelukan Alvin.

“ Vi.. jangan nangis lagi. Untung aja aku datengnya cepet. ”

“ K..kamu t..tau darimana tempat ini? ” tanya Sivia.

“ Mobilnya si Sion ninggalin jejak. Jadi aku bisa lacak tempat ini. Kamu diapain sama SIon? ” Alvin mengelus rambut Sivia. “ Dia nggak ada apa-apain kamu kan, Vi? ”

“ Enggak kok, Vin. Aku mau pulang sekarang. ”

“ Iya, ayo kita pulang. ” Alvin membangunkan Sivia.

“ Auuww… kakiku sakit, Vin. Tadi didorong sama Sion. ” lirih Sivia.

“ Ya udah, aku gendong. ” ucap Alvin.

“ Yakin? ”

“ Yakin Viaku sayang. ”

“ Emm… nggak usah deh, Vin. Malu. ”

“ Ya udah deh. Aku Bantu rangkul aja. Pelan-pelan, Vi. ”

“ Iyaauww.. sakit, Vin. ” rintih Sivia.

“ Gue ngendong aja ya? ”

“ Jangan. ” tolak Sivia.

“ Ya udah, pelan-pelan. Coba deh. ”

“ Iya. ”

Sivia berjalan perlahan dibantu Alvin. Kakinya sakit akibat didorong SIon tadi. Sivia ingin segera pulang dan melupakan kejadian yang menimpanya barusan. Sivia benar-benar tak menyangka Sion akan menjadi seperti itu.

******************************************************************************************

“ Lintar jahat… ” Ify terus-terusan menangis karena melihat adegan dipesta ulang tahun Lintar. Saat Lintar berpelukan dengan Nova.

“ Huft… sabar-sabar. Kali ini si Halilintar boleh menang. ” gumam Debo.

“ Lintar… ini rasanya kalo jatuh cinta. Lebih baik dicintai daripada mencintai. Tau gini, mendingan gue nyari orang yang mencintai gue aja. ” ucap Ify.

“ Nggak usah nyari jauh-jauh. ” ucap Debo. “ Ada kok orang yang mencintai lo, Fy. ”

Ify menoleh. “ Siapa? ”

“ Gue lah. Siapa lagi coba. ” ucap Debo kesal. “ Nggak usah ngarepin orang lain. Lo udah punya gue. ”

Ify tersenyum. “ Iya cintaku ♥ ”

“ Udahan nangisnya? ”

“ Udah, anterin aku pulang. Aku mau main piano. ”

“ Iya. ”

Debo langsung mengantar Ify pulang ke rumahnya.

@ Ify Home

“ Aku pulang dulu ya, sayang. ”

“ Hati-hati ya, Deb. Jangan lupa barang-barang yang disuruh kak Gabriel. ”

“ Iya, ”

Ify memasuki rumahnya dan langsung menuju pianonya tersayang sambil memainkan sebuah lagu.

Lintar.. Lintar…

Jantungku berdetak tiap ku ingat padamu
Lintar… lintar…
Mengapa ada yang kurang saat kau tak ada

Lintar… Lintar…

Melihatmu, menyentuhmu, itu yang kumau
Kau tak sempat tanyakan aku ...
cintakah aku padamu ...

Reff :
Tiap kali ... aku berlutut aku berdoa ... suatu saat ... kau bisa cinta padaku
Tiap kali ... aku memanggil, didalam hati , mana Lintar, mana Lintarku, mana Lintar ku ...

Lintar… Lintar…
Apa kabarmu, kabarku baik2 saja
Lintar… Lintar…
Begitu banyak cerita tak habis tentangmu
Lintar… Lintar…
Salamku untukmu dari hati yang terdalam
Kau tak sempat tanyakan aku ... cintakah aku padamu ...

Back to Reff


******************************************************************************************

anak-anak Five boys dan five girls sudah membawa barang-barang yang di minta Gabriel. dan untung gak ada yang salah. “pinter pinter kalian semua, gak ada barang yang salah” ucap Gabriel bangga melihat peserta mos pada pintar. “okeh, besok saya minta orangtua kalian, mama dan papa untuk datang kesekolah, semuanya tanpa terkecuali” ucap gariel tegas. debo memandang Ify sesaat kemudian angkat bicara.

“KAK, KALAU ORTU YANG BROKEN HOME GIMANA?”


………Bersambung……..



Kamis, 17 Maret 2011

Berawal Dari MOS--Part 33

Follow @BeDaMOSociety yah...
Sekalian follow @winaa13
suksma...

Semoga suka sama part ini...

Bekicot!!

***

Bilang Papamu ku takkan buat kau berubah menjadi anak yang nakal...
Bilang Mamamu ku cinta padamu dan aku tak pernah main-main...

Biarkanlah saja dulu...
Kita jalan berdua...
Mereka pun pernah muda...
Pernah muda...

Bilang Papamu berhenti urusi semua urusan kau dan aku...
Bilang Mamamu tak perlu kuatir ataupun curiga kepadaku...

Biarkanlah saja dulu...
Kita jalan berdua...
Mereka pun pernah muda...
Saatnya kau dan aku sekarang...
(BCL-Pernah Muda)

Rio terdiam memandang Agni. Suara riuh tepuk tangan terdengar di kelas X.1. Rio nampak kagum mendengar suara indah yang keluar dari mulut Agni. Rio masih tak percaya dengan semua ini. Agni ingin mendapat restu dari kedua orang tua Rio. Rio merasa masih bingung dengan Agni. Rio sudah mencoba meminta restu pada kedua orang tuanya. Namun, hasilnya sama. Rio dan Agni memang tidak direstui. Rio hanya direstui dengan Zevana atau Dea. Orang tua Rio sangat tidak setuju apabila Rio bersama Agni. Agni yang Papanya seorang narapidana dan Mamanya hanya bekerja sebagai buruh cuci. Memang tidak mungkin orang tua merestui hubungan anaknya dengan perempuan atau laki-laki yang tidak sepadan. Rio memang berasal dari keluarga kaya raya. Sedangkan Agni berasal dari keluarga sederhana. Sulit bagi Rio untuk menentukan pilihannya. Rio bingung harus memilih antara keluarga atau cintanya. Bagi Rio, dua-duanya sangat penting dalam hidupnya. Keluarga dan Agni sangatlah berarti dihidup Rio. Karena tanpa kehadiran mereka, semangat hidup Rio berkurang. Kurang ramai apabila tanpa cinta dan kasih sayang dari kekasih dan juga keluarga. Rio sadar bahwa semuanya sia-sia dan takkan mungkin terjadi. Akan tetapi, Rio ingin membahagiakan Agni. Membahagiakan dengan cara meminta restu pada kedua orang tuanya. Rio takut! Takut apabila kejadian sebelumnya terulang kembali. Rio takut bila Agni dipermalukan oleh keluarganya. Rio sangat bingung dengan semua masalah yang dihadapinya. Belum lagi permusuhan yang terjadi diantara Five Boys dan Five Girls. Rio ingin semuanya berakhir dan agar dia bisa tenang bersama-sama selalu dengan Agni. Tapi, itu semua mustahil! Disatu sisi, restu tidak Rio dapatkan karena Agni bukan tipe orang tuanya. Disisi lain, Rio dijauhi oleh sahabat-sahabatnya karena membongkar rahasia Debo pada Agni. Rio benar-benar sangat bingung dengan masalah yang ditimpanya akhir-akhir ini.

Agni menatap Rio. Sukses Rio telah membuat Agni seperti ini. Membuat Agni terus-terusan memikirkan restu, restu dan restu. Ya, Agni hanya ingin mendapat restu dari orang tua Rio. Agni hanya tidak mau kehilangan orang yang disayanginya untuk kedua kali. Sulit bagi Agni untuk tidak memikirkan semua ini. Tapi, masih jelas tergiang-ngiang saat Papa Rio menghina keluarga Agni. Hatinya masih terasa sakit hingga saat ini. Namun, Agni ingin mendapat restu. Tak peduli Ia mendapat caci maki dari orang tua Rio. Asalkan mendapat restu, Agni pasti akan merasa senang sekali. Tapi, semua itu takkan mungkin terjadi.

“ Ni mau apa? Ni kok sampai nyanyiin lagu pernah muda? ” Rio menatap Agni. “ Apa Io kurang baik di mata Ni? ”

Agni menepuk jidatnya. Agni merasa sia-sia semua yang dilakukannya. “ Jadi daritadi Io nggak ngerti sama maksudnya Ni? ” tanya Agni. “ NI PENGEN DAPET RESTU!! ”

Rio menutup telinganya. Suara Agni yang sedikit berteriak sukses membuat penghuni kelas X.1 menoleh. Rio dan Agni tersenyum seolah tak terjadi apa-apa.

“ Ni mau restu dari ortu Io? Berarti... ”

” Iya, Ni beneran cinta dan sayang sama Io! Ni bener-bener nggak mau kehilangan Io. ” Agni memandang Rio. “ Emang kali ya, Ni nggak pantas jadi ceweknya Io. Ni nggak kayak Shilla, Sivia, Ify maupun Acha yang bisa jadi cewek feminim kapanpun dia bisa. Ni takut! Ni takut kalo Io pergi ninggalin Ni. Tanpa Io, hidup Ni tiada artinya lagi. ”

Rio memeluk Agni. “ Be yourself!! Jadilah dirimu sendiri dan jangan jadi orang lain. Io lebih suka Ni yang kayak gini. Ni yang jadi cewek tomboy, Ni yang nggak suka sama cowok manja, dan Ni yang hobi banget berantem. Come on, Ni! Be yourself. ”

Agni menangis dipelukan Rio. Agni bingung dan Agni merasa sakit dengan semua yang dirasakannya saat ini. Padahal, Agni cuma ingin satu permintaan saja, yaitu mendapat restu dari keluarga Rio. Agni hanya ingin itu saja, agar beban dihidupnya bisa berkurang. Rasanya untuk mendapat restu saja Agni butuh pengorbanan habis-habisan.
“ N…n...ni s...sayang I...i...io. ”

Rio membelai rambut Agni. “ Udah... Ni jangan nangis lagi. Ni jelek tau kalo lagi nangis kayak gini. ” Rio memegang wajah Agni. “ Entar siang kita kerumah. Dan Io akan minta restu dari Mama dan Papa Io. Ni jangan sedih lagi ya. ”

Agni menghapus air matanya. “ Janji? ”

“ Janji! ”

Agni tersenyum lalu menutup matanya. Rio mendekat ke Agni. Semakin mendekat dan terus mendekat. Hingga akhirnya...

” WOY! TOLONG JANGAN DIDEPAN UMUM!! ”

Rio langsung menjauh dari Agni dan mengurut dadanya. Rio lupa bahwa dirinya dan Agni sedang berada dilingkungan sekolah. Rio jadi malu sendiri karena tingkahnya.

“ Io... Malu tau! ” Pipi Agni seketika memerah karena menahan rasa malu yang Ia rasakan. “ Ini ditempat umum! Bukan dikompleks. ”

Rio menunduk. “ I’m sorry. I forget.(?) ”

Agni terkekeh. ” Sok imut lo! Hahaha. ”

” Gue kan emang imut. ”

” Idih PD gila! Udah ah. Jalan-jalan yuk. ” ajak Agni pada Rio. ” Ni bete tau. ”

” Ayo dah. ”

***

” Shill, cobain yuk. ” ajak Cakka.

” Nggak ah! Sakit. ” tolak Shilla halus.

” Nanti juga nggak bakalan sakit. ” Cakka membelai rambut Shilla.

” Nggak mau! ”

” Ayo dong, Shill. Ntar lama kelamaan juga bakal longgar. Nggak bakal sakit deh. ”

Shilla tersenyum. ” Tapi pelan-pelan ya. ”

” Iya, pasti pelan. Biar enak. ”

Shilla merintih. ” Duh, sakit, Kka! ”

Cakka tersenyum. ” Nggak apa-apa, Shill. Udah tanggung. ”

” ........ ”

” Shill, goyangin dong biar enakan. ” pinta Cakka.

” Auuwww... ”

Cakka menghapus keringatnya yang bercucuran. ” Gimana? Enak kan? Kalo udah masuk pasti nggak sakit. ”

Shilla mendengus. ” Tuh kan! Lecet tau, Kka. ”

” Nggak apa-apa! Cuma lecet sedikit. ” Cakka membela rambut Shilla. ” Gimana? Pas nggak, Shill? ”

Shilla tersenyum. ” Iya nih, Kka. Pas banget. Gue ambil cincin yang ini aja deh. ”

(nb: Ada yang OMES ga tuh? Wkwkwkw... Itu copasan sms. )

” Asik... Api elamar Ami. ” Casillas loncat-loncat didepan toko perhiasan. ” Ami ama Api au nikah. Illas unya adik aru. ”

Cakka langsung membekap mulut Casillas. ” Maaf, adik saya agak sedikit miring. Berapa harga cincinnya, Mbak? ”

” 5 juta, dik. Mendingan adiknya dibawa ke RSJ aja deh. ” saran penjual perhiasan itu. ” Daripada bikin onar. ”

Shilla melotot. ” Dia nggak gila! Dia masih waras. ”

Cakka mengeluarkan uang didompetnya. Setelah itu pergi sambil menarik tangan Shilla dan Casillas.


@taman kota

Cakka memarkirkan motornya dan kembali menarik tangan Shilla dan Casillas. Cakka mendudukkan Shilla dan Casillas dibangku taman kota. Cakka menatap keduanya.
” KALIAN BERDUA BIKIN MALU!! ” bentak Cakka. ” Kalian kayak anak kecil tau. Malu-maluin di toko perhiasan. ”

” Huaaa... Ami, Api jahat sama Illas! Api jahat. ” Casillas memeluk Shilla dan langsung menangis.

” Masa anaknya Justin Bieber sama Selena Gomez cengeng? ” Cakka tersenyum kecut. ” Malu-maluin tau. ”

Shilla terkekeh. ” What? Justin Bieber sama Selena Gomez? Nggak salah tuh? ” tanya Shilla. ” Gue ogah jadi Selena Gomez!! Doyan sama brondong. ”

” Hahaha, lo tuh pas banget jadi Selenanya dan gue Justinnya. ” tawa Cakka. ” Selena kan cantik terus Justinnya juga ganteng. Jadi, gue sama lo itu bagaikan Selena sama Justin. ”

Casillas hanya bengong menyaksikan kedua orang tua angkatnya yang sibuk membicarakan Selena Gomez dan Justin Bieber.

” Gue nggak doyan sama brondong! Tipe gue kan kayak JB. Umurnya diatas umur gue. Gue 14 tahun dan JB 17 tahun. Jadi, pas banget. ” ucap Shilla. ” Lo kan brondong, Kka! Lo tahun 98 sedangkan gue tahun 97. ”

Cakka terkekeh. ” So? Lo takut gitu sama brondong beda setahun? ”

” Nggak! ”

” Terus kenapa lo nggak jawab pertanyaan gue? ” tanya Cakka.

Shilla tercekat lalu menatap Cakka. ” Pertanyaan apa? ” tanya Shilla. ” Emangnya lo ada nanya apa sama gue? ”

Cakka mendengus kesal. ” Jawaban cinta gue, Shill. Lo terima gue atau nggak? ”

” Eima, eima, eima. ” sahut Casillas.

PLETAKKK--
Shilla menjitak kepala Casillas karena emosi. Casillas memegangi kepalanya sambil memanyunkan bibirnya.

” Gimana Shill? Masa Selena nolak Justin. Ayolah terima aja gue, Shill. ” mohon Cakka.

Shilla berpikir sejenak. ” Dijawab sekarang nih? ”

” Tahun depan! Jelas sekarang lah. ” Cakka memandang Shilla penuh esmosi. ” Jawab, Shill! Lo tatap mata gue dan bilang kalo lo terima gue. ”

Shilla menatap mata Cakka. Shilla bingung harus menjawab apa pada Cakka. Hatinya masih sangat bingung. Shilla memandang Casillas sejenak kemudian menatap Cakka.
” Gue... ”

***

Debo menarik tangan Sivia. Debo hanya ingin Alvin mempertanggung jawabkan perbuatannya. Debo tidak ingin melihat Sivia terpuruk dalam penyesalannya. Walaupun Debo tidak dekat dengan Sivia, tapi Debo peduli dan hanya ingin masalah yang terjadi semuanya selesai. Selesai dan berakhir dengan baik-baik saja dan hidup bahagia selamanya.
Debo menyadari bahwa dirinya juga melakukan hal yang sama seperti Sivia terhadap Ify(?). Tapi, Debo ingin masalah Alvin dan Sivia selesai.
Debo mengelilingi gedung sekolah selama beberapa menit. Namun, hasilnya nihil. Debo tak melihat batang hidung Alvin dimanapun. Sivia hanya menggaruk kepalanya karena tak mengerti apa yang sesungguhnya dilakukan Debo. Debo nampak memandang curiga pada taman sekolah yang belum dikunjunginya. Debo menarik tangan Sivia dan segera menuju taman sekolah.

@Taman Sekolah

Betapa terkejutnya Debo dan Sivia saat melihat pemandangan yang mebuat hati sakit. Ify menyender dipundak Alvin. Hati Debo terasa tersayat-sayat silet yang tajam. Debo dan Sivia langsung menghampiri Alvin dan Ify.

” Cewek brengsek!!! Gue benci sama lo! ” bentak Debo pada Ify. Debo langsung berlari meninggalkan taman sekolah. Ify menjauh dari Alvin dan kemudian mengejar Debo. Ify hanya ingin menjelaskan bahwa yang dilihat Debo tak seperti yang dipikirkan.

Sivia menatap Alvin. ” Alvin... ”

” Vi... ”

” BRENGSEK LO!! ” bentak Sivia. ” Lo nyakitin hati gue! Argh... Bunuh gue, Vin. Bunuh gue, Alvin. ”

Alvin berdiri dihadapan Sivia dan langsung memeluknya. ” Maafin aku, Vi. Tadi aku cuma mau nenangin Ify aja. ” Alvin membelai rambut Sivia. ” Jangan paksa aku buat ngebunuh kamu. Karena aku bisa bunuh diriku sendiri. ”

” Lo hamilin Zevana? ”

Alvin melepaskan pelukannya dan menatap Sivia. ” Hah? Hamilin Zevana? Gue nggak ada hamilin Zevana! Gue cuma lakuinnya sama lo, Sivia. ”

Sivia menatap Alvin. ” Hahaha, yakin lo? Kata Debo, perutnya Zevana sekarang buncit! Cepat atau lambat dia akan dijodohin sama Rio. Lo seharusnya malu sama diri lo sendiri. Lo lepas dari tanggung jawab. Lo udah ngehancurin masa depan gue dan Zevana tau! ”

Alvin memegang pundak Sivia. ” Asal lo tau! Gue sama Zevana cuma pacaran selama 5 hari. Itupun gue nggak nafsu sama cewek kayak Zevana. Zevana itu jauh banget sama lo. Lo lebih indah dibanding Zevana. Dan gue nggak tahu siapa yang ngehamilin Zevana. Gue udah ngomong jujur sama lo, Sivia. Plis, percaya sama gue. Gue emang playboy! Tapi, gue cuma nafsu sama cewek kayak lo dan bukan sama orang lain. ”

Sivia menunduk. ” Maaf, Vin. Gue nggak tau kalo lo nggak ngelakuinnya sama Zevana. Terus kenapa dia mau bunuh diri kalo nggak lo hamilin? ” tanya Sivia. ” Lo mendingan jujur deh sama gue. ”

” GUE JUJUR, SIVIA AZIZAH! ” ucap Alvin dengan nada tinggi dan penuh emosi. ” Gue nggak ngelakuin apa-apa sama Zevana! Zevana mau bunuh diri karena gue putusin. Bukan karena gue hamilin. ”

” ....... ” Sivia terdiam.

” PERLU PENJELASAN APA LAGI LO? ” tanya Alvin. ” Gue udah jelasin semuanya ke lo. ”

Sivia memeluk Alvin. ” Maafin aku, Vin. Aku percaya kamu . Melebihi apa yang orang katakan tentang kamu. ”

” Makasih ya, Vi. ” Alvin membelai rambut Sivia. ” Aku sayang sama kamu, Vi. Jadi jangan pernah kamu tinggalin aku apapun yang terjadi. ”

Sivia semakin mempererat pelukannya. Sivia tak mau semuanya berakhir. Sivia ingin Alvin selalu menemani hari-harinya untuk selamanya. ” Aku janji! Aku nggak akan ninggalin kamu, Vin. Dan aku percaya seutuhnya sama kamu. Karena kamu telah menjadi milikku sekarang. ”

Alvin tersenyum. ” Janji ya? Jangan pernah tinggalin aku! Apapun yang terjadi, kamu harus selalu ada untuk aku. ” pinta Alvin. ” Alvin sayang Sivia!! Alvin nggak mau kehilangan Sivia. ”

Sivia melepaskan pelukannya. ” Alvin norak ih! Hahaha. ” tawa Sivia. ” Alvin cowok yang paling norak didunia ini. ”

Alvin terkekeh. ” Masa sih? ”

” Iya, Alvin. Alvin norak! ”

” Via lebih norak. Nuduh Alvin tanpa bukti. ” Alvin menjulurkan lidahnya. ” Via norak. Hahaha. ”

Sivia manyun. ” Iya, Via emang norak. ”

Alvin mendekati Sivia dan mendekap erat tubuh Sivia.

’ Gawat! Nafsunya naik lagi nih. ’ batin Sivia.

Alvin menatap wajah Sivia dan mendekap semakin erat tubuh Sivia. Alvin memegang dagu Sivia dan memonyongkan bibirnya(?).

***

I will always loving you, kekasihku...
Dalam hidupku hanya dirimu satu...
I will always need you, cintaku...
Selamanya takkan pernah terganti...

Ku mau menjadi yang terakhir untukmu...
Ku mau menjadi mimpi indahmu...

Cintai aku dengan hatimu...
Seperti aku mencintaimu...
Sayangi aku dengan kasihmu...
Seperti aku menyayangimu...

I will be the last for you...
And you will be the last for me...

(Unğu--Dirimu satu)

” You will be the last for me. ” Deva menatap Acha. ” I will be the last for you. ”

Acha tersenyum. ” Kamu ngapain sih, Dev? ” tanya Acha. ” Aku nggak ngerti sama yang kamu lakuin. Kamu aneh deh, Dev. ”

Deva menepuk jidatnya. ” Mulai lagi dah lemotnya. Ampun ampun deh. ” Deva hanya geleng-geleng kepala menghadapi kekasihnya itu. ” Lama-lama bikin capek juga punya pacar yang nggak nyambung kayak gini. ”

Acha terkekeh. ” Emang siapa yang nggak nyambung, Dev? ” tanya Acha. ” Yaiyalah capek kalo punya pacar nggak nyambung. Rasanya tuh ngomong sama tembok. ”

GEDUBRAKK... PRAANGGG...
Deva terjatuh dari kursinya dan gelas yang dipegangnya langsung terjatuh dilantai. ” Sabar sabar gue ngadepin orang kayak lo, Cha. ”

Acha tertawa. ” What? Sabar? Sabar bukan anaknya Pak Udin ya? ” tanya Acha. ” Lo ngefans sama si Sabar, Dev? ”

Deva kembali duduk disamping Acha. Deva mendekat ke telinga Acha. ” I LOVE YOU, ACHA. ” teriak Deva keras ditelinga Acha.

Acha langsung menutup telinganya karena teriakan Deva. ” Deva sarap, sress, gila. Telingaku sakit tau. Deva jahat nih sama Acha. ” Acha memanyunkan bibirnya. ” Deva udah nggak sayang lagi nih sama Acha. ”

Deva memandang Acha dan langsung memeluknya. ” Deva sayang sama Acha! ” Deva menghela nafasnya. ” Deva bener-bener sayang sama Acha. Deva nggak mau kehilangan Acha. ”

Acha tersenyum. ” Ku tak mau kehilangan. Hangat sentuhan cintamu. Sedetikku pun tak mau jadi merana. Terlepas dari pelukanmu. ” Acha membalas pelukan Deva. ” Acha sayang banget sama Deva. Nggak ada orang lain yang bisa menggantikan Deva dihati Acha untuk selamanya. ”

Deva membelai rambut Acha. ” I love you, Cha. Aku nggak mau kehilangan kamu. Karena kamu akan selalu ada dihatiku untuk selamanya. ”

” I love you, too. ”

***

” Deb, Debo tunggu. Aku bisa jelasin semua yang terjadi. Semua ini nggak seperti yang kamu pikirkan. ” Ify mengejar Debo tanpa lelah. Ify ingin menjelaskan yang sebenarnya pada Debo. ” Gue putusin lo karena Itte dan Aren!! Terus tadi itu Alvin cuma nenangin gue. ”

Debo menghentikan langkahnya dan menghampiri Ify dengan nafas yang tak beraturan. ” Itte sama Aren? Maksud lo apa?! Jelasin ke gue! ” Debo mengguncangkan tubuh Ify. ” Lo putusin gue karena disuruh Itte sama Aren? ”

Ify mengangguk lemas. ” Iya, gue diancam sama Itte dan juga Aren. Mereka bilang bakal mempermalukan gue di sekolah. Makanya gue terpaksa putusin lo. ”

Debo menarik nafasnya. ” Jadi semua ini karena Itte dan Aren? ” tanya Debo. ” Mereka yang udah buat lo jadi kayak gini? ”

”  Sudahlah, Deb. Biarin aja mereka! Aku nggak mau kamu punya masalah sama mereka. Aku nggak mau itu terjadi, Deb. ” mohon Ify. ” Aku nggak mau kamu kenapa-napa karena ulah dua iblis sialan itu! ”

Debo membelai rambut Ify. ” Maafin aku ya, Fy. Seharusnya aku dengerin penjelasan kamu dulu. Maafin aku ya, Fy. ” Debo menghela nafasnya. ” Maaf karena aku nggak percaya sama kata-katamu. ”

Ify tersenyum. ” Aku seneng banget. Karena kamu udah percaya sama aku sekarang. Aku sayang sama kamu, Deb. ”

” Balikan ya, Fy? ”

Ify tersenyum lalu mengangguk. ” Iya, yang lalu biarlah berlalu. Aku nggak mau kehilangan kamu. Kamu orang yang sangat berarti dalam hidupku, Deb. ”

Debo tersenyum dan langsung memeluk Ify. ” Aku juga nggak mau kehilangan kamu. Kamu takkan terganti dihatiku. I love you, Alyssa. ”

” I love you too, Andryos. ”

Debo menatap Ify lekat-lekat. Debo mendekatkan wajahnya ke Ify. Ify menutup matanya.

” Fuuhhh... ” Debo meniup debu yang hinggap diwajah Ify. ” Cuma debu kok. Santai aja. ”

Ify melotot ke arah Debo. ” Ih, Debo resek!! ”

” Pasti pengen dicium ya? ” goda Debo. ” Ecie... Pipinya merah kayak tomat nih. ”

Ify mendorong Debo perlahan. ” Apaan sih? Debo norak! ”

” Malu ni yee.. Haha. ” Debo tertawa memandang Ify. ” Sini sini. Aku cium biar nggak malu lagi. ”

Ify memanyunkan bibirnya. Entah mengapa air matanya tiba-tiba jatuh membasahi pipi Ify. Ify benar-benar sedih dengan hal yang dialaminya barusan.

” Lho?! Kok Ify nangis? Aku salah ngomong ya, Fy? ” tanya Debo. ” Maafin aku, Fy. ”

” Debo jahat ih! ” ucap Ify. ” Buat Ify malu kayak gini. ”

CUUPPP... (???)

Ify terdiam dan menikmati apa yang Ia rasakan saat itu.

***

” Gue... Gue... ”

” Cepetan, Shill. Lo tinggal bilang mau atau enggak jadi pacar gue. Sebelum batas kesabaran gue habis ngadepin lo, Shill. ” ucap Cakka dengan nada esmosi.

Casillas menarik baju Shilla. ” Ami, eima Api ya. Emi Illas. ” mohon Casillas. ” Alo Ami ayang ama Illas, Ami aus eima Api. ”

Shilla mendengus. ” Iya, Kka. Gue mau jadi pacar lo. Bantu gue buat benci sama Alvin! Karena gue terlalu cinta sama Alvin. Bantu gue ya, Kka! ”

” Gue nggak mimpi kan? Gue pacaran sama Selena Gomez. Akhirnya gue pacaran sama Selena Gomez. ” Cakka memeluk Shilla. ” Justin sayang Selena. ”

Casillas loncat-loncat dan langsung joget-joget layaknya Irfan Bachdim. ” Aiikk.. Aiikk.. Ami eima Api. Illas eneng anget Ami eima inta Api. ”

” BERISIK!! ” bentak Cakka dan Shilla pada Casillas.

Cakka memeluk Shilla dengan eratnya. ” Makasih Selena. Justin sayang sama Selena. ”

Shilla membalas pelukan Cakka. ” Selena juga sayang Justin. Jangan tinggalin Selena ya! ” pinta Shilla. ” Selena nggak mau kehilangan Justin. Susah untuk dapetin Justin. ”

Cakka tersenyum. ” Justin juga sayang Selena. Justin nggak mau kehilangan Selena. Selena itu cewek tercantik yang pernah Justin temuin. ”

Shilla melepaskan pelukannya. ” Cakka gombal! Hahaha. ”

” Shilla juga. Hehahe. ”

” Illas uga. ” sahut Casillas.

Cakka dan Shilla menoleh.
” Sejak kapan nih cecurut ada disini? ” tanya Shilla. ” Berarti... ”

***

Toeeettt...toeeettt...toeeeettt...

Alvin, Debo, Rio, Deva, Sivia, Ify, Agni dan Acha memasuki kelas X.1. Terlihat jelas dihadapan mereka Gabriel berdiri bersama Zahra.

” Wah, Kak Gabriel udah CLBK ya sama Kak Zahra? ” Alvin menaikkan alisnya sebelah. ” Selamat-selamat. ”

” DUDUK SEMUANYAAA!! ” teriak Gabriel.

Semua siswa di X.1 langsung duduk ditempat duduknya masing-masing.

” Kalian catat barang-barang yang perlu dibawa besok.

1. Kalian bawa roti yang udah nggak perawan.
2. Minuman sehat.
3. Roti merdeka.
4. Makanan ringan yang ada gambar singanya.

Dan ingat... Bawa masing-masing.
Roti yang nggak perawan harus strawberry dan coklat. Sanggup? ”

” Sanggup. ”

” Baiklah, ingat itu. Dan sekarang kalian semua boleh pulang. Hati-hati dijalan. ”

” Iya, kak. ”

bersambung...

LIKE, COMENT DIPERLUKAN DEMI KELANCARAN CERBUNG INI...

#IHEARTYOUALL

PENDEK? SORRY...
KEHABISAN INSPIRASI...
LIKE+COMENT YA..
JANGAN LUPA...

Salam BeDaMOSociety :)

Jumat, 11 Maret 2011

Berawal dari MOS--Part 32

Les't play the magic..
let's play the magic..

taraaaaa... munculo sudah ini cerbung yang telah dinanti.. #emangiya? ;b
semoga suka sama partt ini..
kalo suka dilike.. kalo kurang suka dicoment apa kekurangannya..

makasih

:*

semoga suka :)

BEKICOT!

***


Debo menuliskan nama 'IFY' dari halaman awal hingga akhir dibuku tulis kesayangannya. Debo merasa bingung dengan hantinya saat ini. Mungkin dia sedang kebingungan dengan perasaannya terhadap sosok Ify. dalam hatinya, memang masih tersimpan rasa sayangnya kepada Agni. tapi, Debo harus menguburkan rasa sayang itu jauh-jauh dari pikirannya. Tapi, sulit bagi Debo untuk melupakan Agni. ditambah lagi Rio yang telah merebut Agni dari dirinya. Dan sampai kapanpun Debo tidak akan pernah bisa memaafkan mantan sahabatnya itu. Sangat sulit rasanya! Apalagi cewek yang sebelumnya Debo sayangi dengan gampangnya direbut mantan sahabatnya itu.

" Timpal ngamah timpal " gumam Debo. *Bahasa Bali euy*

Tak sedikitpun senyum terlihat dari Debo. Bahkan, semangatpun tak sedikit pun kelihatan dari dirinya itu. Debo benar benar galau saat ini. Dan mungkin, Ifylah penyebab semua ini terjadi.

SENYUM DAN SEMANGAT

Sempat ngerasa sedih karna sering di bully
Cuma jadinya malu, karena dicibir mulu
Bukannya ku tak mendengar kata-kata yang kasar
Bukannya ku tak perduli semua caci dan maki
Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Dancing all night long
(Dancing all night long)
Nggak ada lagi keki
Ada kamu dihati
Hidup suma sekali
Marilah kita happy
Awalnya ku tak menyangka, dapatkan senyumanmu
Akhirnya ku bahagia menari kita bersama

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
(singing all day long)
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Dancing all night long
(dancing all night long)


(dancing all night long) 3x

Rapp:

Tak perduli ku di bully
Omongan lo gue beli
Cacian lo gue cuci
Dengan senyuman prestasi
Tak pernah ku malu karna cibiranmu
Kujadikan motivasi untuk maju
No more mellow say no to galau
No more tears say no to fear
Lets dance together all night long )4x

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
(singing all day long)
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Dancing all night long

Senyumanku tak akan pernah luntur lagi
Singing all day long
Semangatku tak akan pernah patah lagi
Cause you blast me up!

(SM*SH)

Debo menoleh ke arah suara itu. Debo langsung tersenyum memandang Ify yang berjalan menghampirinya.

" Hei, Deb. " Ify tersenyum dan duduk dihadapan Debo. " Nggak usah kayak gitu. Nggak usah ngerasa kesepian. Aku akan selalu ada untukmu. Tenang aja! Aku nggak akan pergi ninggalin kamu. "

Debo tersenyum kecut. " Lo yakin sama ucapan lo sendiri? " tanya debo. " Lo berani pegang kata-kata lo itu? Dan lo bener nggak akan ninggalin gue? "

Ify menelan ludahnya. Ify merasa sangat bingung dengan kata-kata yang diucapkannya. " Dan... sekarang gue mau kita putus! "

" Putus? "

" Iya, gue mau kita putus! " ucap Ify. " Gue udah muak selalu nurutin kemauan lo. Gue capek, Deb. "

" Oh.. gitu ya! "

' Maafin gue, Deb. Gue terpaksa lakuin ini semua. Ini semua demi kebaikan lo. ' batin Ify sambil menunduk.

" Oke, kalo emang itu kemauan lo. KITA PUTUS!! " Debo beranjak pergi meninggalkan Ify dari kelas X.1. Amarahnya meledak seketika karena ucapan Ify. Debo kali ini harus merasa sakit yang ketiga kalinya karena cewek.

" Deb.. tunggu. " Ify beranjak mengejar Debo. Tapi... didepan kelas X.1, Ify dicegat Itte dan Aren.

@depan kelas

" Lo udah putusin Debo? " Itte menarik pelan kerah baju Ify. Ify hanya menggangguk lalu mmenunduk. Hatinya merasa tak tega melihat Debo. Semua dilakukan karena ada unsur paksaan. Ify jadi bingung.

" Bagus! Inget... Lo harus pergi jauh-jauh dari Debo. Awas kalo lo berani ngedeketin Debo lagi. Hidup lo didunia ini nggak akan pernah tenang. " Itte tersenyum licik. " Dan satu hal lagi! Nggak usah sok tebar pesona didepan cowok-cowok. Lo pikir lo cantik? Nggak kali ya! "

" Whatever you say! You crazy. I hate you, Itte Agatha! " Ify meninggalkan Itte dan Aren. Itte nampak tertawa puas melihat kepergian Ify. Namun, Aren nampak terlihat merasa kasihan dengan Ify yang seperti itu.











***

" Gue.... "

" Amiii..... Apiiiii "

Cakka dan Shilla menoleh ke sumber suara. Mereka nampak kaget melihat sosok Casillas yang berjalan menghampiri mereka. " Casillas. "

" Amii... Api... hiks, Illas atut. " Casillas menghampiri Cakka dan Shilla. casillas nampak keliatan ketakutan dan langsung memeluk kedua orang tua angkatnya. Kepala sekolah yang melintas melewati Cakka dan Shilla langsung melotot kaget.

" Kalian punya... "

" Adik saya ini, Pak. " potong Shilla. " Kita nggak mungkinlah ngelakuin itu. "

" Betul! "

" Ini Ami ama Apinya Illas. Ami Illa ama Api Akka. " Casillas tersenyum memandang kepala sekolah itu. " Illas anak Ami Illa ama Api Akka. "

Kepala sekolah itu menatap Cakka dan Shilla. " APA?! Jadi ini anak kalian? " tanya kepala sekolah itu. " Kalian membuat nama sekolah ini rusak karena ulah kalian! "

" Tapi... "

" Jelaskan dikantor Kepala sekolah! "

Cakka menarik tangan Casillas dengan kasarnya dan langsung menuju kentor kepala sekolah bersama Shilla.

***

Sivia melempar tasnya dan langsung membenamkan wajahnya di kedua tangannya. Sivia sangat tidak suka dengan kelakuan Alvin yang semena-mena terhadap dirinya. Baru kali ini Sivia bertemu dengan cowok seperti Alvin. Padahal, dulu Sion sangat jauh berbeda dengan Alvin. Sivia menangis sejadi-jadinya karena kejadian kemarin sore.

" Vi... "

Sivia membuka tangannya. Dilihatnya sosok Alvin sedang berdiri dihadapannya. Sivia masih kesal dengan semua yang dilakukan Alvin terhadapnya. Sivia benci dengan semua yang terjadi terhadap dirinya itu.

" Mau apa lagi lo? Belum puas lo? " Sivia menghapus air matanya yang menetes. " Lo mau bikin gue hamil sekalian? Mau lo apa sih? Belum puas lo buat gue kayak gini, Vin? "

Alvin menatap Sivia. " Maafin gue, Vi. Nafsu gue susah dikendaliin kalo liat lo. " ucap Alvin. " Gue akan tanggung jawab kalo lo kenapa-napa. GHue janji nggak akan ninggalin lo, Vi. "

" PERSETAN DENGAN OMONGAN LO! " bentak Sivia. " Gue nggak percaya sama cowok kayak lo! Haha, jangan-jangan Zevana bunuh diri karena lo hamilin lagi. Alvin.. Alvin. emang lo cowok brengsek tau! "

" Vi.. maaf! "

" Maaf lo nggak cukup buat gue! brengsek lo, Vin. "

" Terus lo mau apa dari gue? "

" Gue mau lo pergi dari kehidupan gue! Gue muak sama lo. Kalo lo emang nggak mau, mending lo ilangin dulu nafsu lo itu. Baru lo temuin gue lagi. "

" Tapi... "

" Jangan temuin gue! " bentak Sivia.

Alvin dengan terpaksa pergi meninggalkan Sivia. Alvin merasa bersalah karena tidak bisa mengendalikan nafsunya itu.



***



" Ni... Deva sama Acha kemana? "

" Nggak tahu! Gue masih berhubungan baik sama Acha. tapi, nggak sama Five girls lainnya. "

" Sama.. gue juga. "

Dari kejauhan...

" RioNiiiiiiiiii... "

Rio dan Agni langsung menoleh ke sumber suara. " Dechaaaaaaaaaa... "

" RioNiiiiiii "

" Dechaaaaaaaa"

" Riiioooo "

" Devaaa... "

" Agniiiiii... "

" Achaaaaa... "

Berpelukan(?).

” Ah gila.... Dev, enak ya. ” bisik Rio. ” Sering-sering kita pelukan kayak gini. ”

Agni dan Acha langsung melepaskan pelukannya.

” Idih... Kalian maho ya? ”

” NGGAK! ”

” Ooo... Masa sih? ” Agni memandang Rio dan Deva dihadapannya. ” Keenakan gitu dipeluk Deva. ”

” Dev, kabur yuk. ” ajak Acha.

Deva mengangguk. ” Yuk. Biarin mereka berdua. ”

Deva dan Acha langsng pergi meninggalkan Rio dan Agni berdua.

” Yang ada... Io keenakan dipeluk sama Ni. Ni kan nggak pernah meluk Io. Makanya tadi Io seneng banget. ” Rio tersenyum manis. ” Sering-sering peluk Io ya, Ni. Io sayang banget sama Ni. Semoga hubungan kita nggak terganggu ya. ”

” Nggak terganggu? Ortunya Io tuh ngeganggu. ” dengus Agni. ” Kenapa sih....!! Jaman aja jodoh-jodohin orang. ”

Rio menunduk. ” Mama Io mau jodohin Io sama Zevana. Tapi, Papa Io mau jodohin sama Dea. Io maunya sama Ni. Bukan sama mereka! ”


” Oh ya? Sama mantan preman kayak Ni? Ortunya Io nggak akan setuju! ” Agni menunduk. ” Ni mau kawin lari sama Io. ”

Rio melotot. ” Hah? Kawin lari? Nggak salah tuh? ” tanya Rio. ” Jangan ah, Ni. Io mau dapet restu dari kedua orang tua Io. ”

Agni tersenyum kecut. ” Oke, pilih Zevana atau Dea aja. ” Agni menghela nafasnya. ” JANGAN PILIH NI! ”

” Ni... ”

Tooeeettt...tooeeettt...tooeeeettt...

” Udah bel masuk. ” Agni beranjak meninggalkan Rio. Rio mengikuti Agni.

” Ni... ”

” Lalalalala... ”

***

@X.1 class

” Good morning all students, how are you today? ”

” I'm fine... And you? ” sahut semuanya serempak.

” I'm fine too. Okay, today I want you to introduce about your self. ” Miss Sinta melirik seluruh murid dikelas X.1.

” Hey you, girls. ” Miss Sinta menunjuk Ify yang sibuk melamun. Ify mendongakkan kepalanya.

” Yes. What happen, Miss? ”

” Come here, please! ”

Ify berjalan kedepan melewati Debo sesaat lalu berdiri didepan menghadap semua teman-temannya.

” What happen, Miss? ” tanya Ify dengan nada sedikit lemas.

” I want you to introduce about your self to all your friends. ” #ngacogilabahasanya

”  Okay. ” Ify menghela nafasnya. ” Good morning teacher, good morning my friends. Today I would like to introduce my self. My name is Alyssa Saufika Umari. I was born on, Bandung, 06 December 1996. I Live On Street Ciungwanara number 9x. I have.... ”

Debo maju kedepan. ” Excusme Miss, I want to go to the toilet. ”

” Yes... ”

” Hmm, Alyssa. Please, sit down. ”

” Thanks, Miss. ”

” Okay, today I will.... ”

” Excusme, Miss. ” Debo berjalan kembali ketempat duduknya.

” Okay, today I will.. Blablablabla... ”

Toeeeetttt.... Toeeetttt... Toeeeetttt...

” Okay, see you next time. ”

***

@ruang kepsek

Cakka dan Shilla masih ditahan dalam ruangan bersama Casillas. Cakka dan Shilla bingung hanya karena Casillas.

” Ami... Api... Illas atut. Illas au ulang. ” Casillas menarik-narik baju Cakka dan Shilla. Cakka dan Shilla menoleh.

” Berisik! ”

” Kalian yang berisik! Kenapa kalian bisa punya anak? ” tanya Kepala Sekolah itu.

” Oh, no! Jadi gini, Cakka itu pengen punya anak. Jadinya kita adopsi anak panti asuhan, Pak. ” Jelas Shilla. ” Sumpah! Saya jujur, Pak. ”

” Iya, Pak. Semua ucapan Shilla itu benar. Saya memang niat pengen punya anak. Tapi, saya nggak pernah ngelakuinnya sama Shilla. Casillas ini anak panti asuhan tattwam asi, Pak. ”

” Illas anak anti asuhan. Illas una Ami ama Api. ” Casillas memandang Kepala Sekolah itu. ” Epasin Ami ama Api Illas! Om jahat. Angan marahin Ami ama Api Illas. ”

” KALIAN DISKORS SELAMA SEMINGGU. ”

Cakka dan Shilla langsung menatap kepala sekolah. ” Apa? Diskors? ”

” Iya, kalian berdua diskors! Keluar sekarang. ”

” Baik, Pak. ”

Cakka dan Shilla langsung keluar dari ruang kepala sekolah. Shilla langsung menggendong Casillas.

” Gara-gara anak lo kita jadi diskors kayak gini. ”

” Kok gue? Anak lo juga kali. ” ucap Cakka tak mau kalah. ” Lo kan maminya. Gue kan Papinya. ”

” Ami ama Api angan eantem. Illas anak Ami ama Api. Illas ayang Ami ama Api. ” Casillas memeluk leher Shilla. ” Angan eantem agi ya. ”

” Iya. ”

***

” Deb... Tunggu. Aku mau jelasin semuanya yang terjadi. ” Ify menarik tangan Debo. Debo terus menjauh dari Ify. Bagi Debo, semuanya sudah jelas. Ify memang bukan cewek yang terbaik untuk dirinya. Debo membalikkan badannya lalu menatap Ify.

” Penjelasan? Apalagi yang mau lo jelasin ke gue? Semuanya udah jelas!! Lo emang nggak pernah suka sama cowok overprotektif kayak gue kan? Heh... Dasar! ” Debo tersenyum kecut. ” Gue pikir lo bisa jadi yang terakhir dalam hidup gue. Ternyata... Gue salah besar! ”

” Deb... Tadi itu... ”

” Apa? Lo mau jelasin apa? Nggak ada yang perlu dijelasin!! Kita udah nggak ada hubungan apa-apa lagi. Dan anak dalam kandungan lo nanti, suruh Dimas tanggung jawab! Jangan gue. ” Debo mengalihkan pandangannya. ” Permisi...! Gue nggak butuh cewek kayak lo. Brengsek tau! ”

Debo mendorong Ify perlahan dan pergi meninggalkan TKP. Debo merasa sangat kesal dengan semuanya. Debo merasa Ify hanya mempermainkan perasaannya saja selama ini.

” Maafin gue, Deb. ”

Ify menangis dan terdiam meratapi nasibnya. Ify menyesal menuruti kemauan Itte dan Aren.

” Nggak usah sedih kayak gitu! Debo nggak akan marah lama kok sama lo. ”

Ify menghapus airmatanya dan menoleh ke sumber suara.

” Alvin... ”

***

Ciumlah aku dengan sepenuh hati
Sampai ku terbang tinggi
Dekap tubuhku seerat kau bisa
Selamatkan diriku dari dingin malam

Ku tak mau kehilangan
Hangat sentuhan cintamu
Sedetikpun ku tak mau jadi merana
Terlepas dari pelukanmu

Ciumlah aku sebagai tanda bahwa jiwaku telah asa
Berikan cinta seindah malam sepi
Yang berselimut dengan cahaya cinta

(mytha-Tak mau kehilangan)

” Ify nggak akan hilang dari lo kok, Deb. ”

Debo menoleh ke sumber suara. Dilihatnya Sivia berdiri didekat dirinya.

” Mau apa lo? Alvin emang kemana? Gue nggak mau nyari masalah sama Alvin. Udah cukup gue bermasalah sama Rio. ”

” Gue boleh duduk nggak? Gue akan ceritain semuanya. ”

Debo mengangguk. Sivia duduk disebelah Debo.

” Lo ada masalah sama Alvin? ” tanya Debo.

” Gini... Blablablabla.... ” Sivia menunduk. ” Alvin cowok nafsuan banget. ”

” Hah? Gila tuh si Alvin. Sumpah lo? Udah berapa kali dia kayak gitu ke lo? ” Debo hanya geleng-geleng kepala memandang Sivia yang berada disampingnya.

” Dihitung-hitung sih baru dua kali. Gue nggak nyangka kalo Alvin kayak gitu. Apa mungkin Zevana bunuh diri karena dihamilin Alvin? ” Sivia menunduk. ” Gue takut Alvin nggak mau tanggung jawab kalo gue hamil, Deb. ”

” Zevana? Lho, bukannya Zevana itu orang yang mau dijodohin sama Rio? ” tanya Debo nampak kebingungan.

” Hah? Jadi Zevana nggak mati bunuh diri? ” Zevana menatap Debo lekat-lekat.

” Bunuh diri? Setahu gue, Zevana itu mau dijodohin sama Rio karena disuruh sama Mamanya Rio. Gue pernah liat sih. Perutnya dia agak buncit gitu. Jangan-jangan anaknya Alvin ya? Tapi, masa Alvin kayak gitu sih? ”

Sivia menunduk. ” Alvin... ”

” Gue akan buat perhitungan sama Alvin! ” ucap Debo. ” Nggak akan gue biarin Alvin kayak gitu ke lo. ”

Sivia memandang Debo. ” Hah? Apa peduli lo ke gue? Ngapain lo mau bikin perhitungan sama Alvin? ”

” Jelaslah!! Gue nggak suka liat cewek disakitin sama cowok. Nggak suka banget. ” jawab Debo. ” Ikut gue! ”

” Kemana? ”

” Nyamperin Alvin! ”

***

” Io, Io sayang nggak sama Ni? ” Agni menunduk memandang Rio yang sedang duduk disebelahnya.

” Sayang banget. Emang kenapa Ni nanya gitu? ” tanya Rio. ” Ni takut Io pergi ninggalin Ni? Percaya! Io nggak akan ninggalin Ni. Apapun yang terjadi, Io akan selalu ada untuk Ni. ”

Agni memeluk Rio. ” Ni sayang sama Io. Ni nggak mau kehilangan orang yang Ni sayang untuk kedua kalinya. ”

” Kedua kalinya? ”

bersambung...

._.V

sabtu ya... Sabtu lanjutannya :)

LIKE+COMENT ya...
Tinggalkan jejak setelah baca...
Like like ya...
Kalo suka like...
Kalo nggak coment bilang kekurangannya :)

makasih...

Salam BeDaMOSociety :D