Part 49: Kenapa ini terjadi?
***
@Jembatan Sulatri
Ify terisak dalam pelukan Patton. Ia masih tak menyangka bahwa Debo akan meninggalkannya secepat ini. Kenangan banyak terukir di dalam hubungan Ify-Debo. Namun, seketika kenangan itu lenyap dengan berjalannya waktu yang begitu cepat. Dan kini, Ify hanya bisa menangis tanpa tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan Debo. Bahkan, Ify tidak tahu bagaimana kondisi Debo. Air sungai di bawah jembatan itu begitu deras. Dan mungkin orang yang jatuh kesana tidak akan bisa terselamatkan.
Dari kejauhan, CDRA datang menghampiri Patton-Ify. Betapa terkejutnya mereka melihat adegan yang terjadi di depan mereka -CDRA-. Patton dan Ify berpelukan disaat Debo tidak tahu bagaimana nasibnya. Emosi Alvin seketika meledak melihat adegan yang terjadi dihadapannya.
" Woy!! Kalian emang manusia yang nggak nggak punya hati ya. Bisa-bisanya pelukan disaat Debo nyemplung ke sungai. Kalian mikir nggak gimana perasaan Debo kalo ngeliat kalian pelukan? Pasti hatinya tambah sakit. Dan kalian nggak tau kan Debo selamat atau nggak? Dasar! " Alvin memandang sinis Patton dan Ify. Ia merasa sangat kesal melihat Ify yang bisa-bisanya memeluk Patton.
Ify refleks melepaskan pelukannya ke Patton. Dan ia kini menunduk tanpa menatap sosok Alvin yang berada dihadapannya.
" Maaf... "
" Lo nangis? Lo nangis tapi meluk Patton. Apa-apaan coba? Sinting dasar! " Alvin mendorong Ify dengan kasarnya. Patton menahan keseimbangan Ify agar tidak terjatuh.
" Eh, lo jangan dorong-dorong Ify dong, Vin. Jangan mentang-mentang elo ketua FMIF lo bisa seenaknya aja. Lo dorong-dorong Ify malah bikin Debo 100 kali lebih benci sama yang namanya ALVIN. " bentak Patton.
CDR menghampiri Alvin, Patton dan Ify.
" Eh, eh, lo jangan macem-macem sama Alvin. " lerai Rio sambil mendorong Patton perlahan.
" Dia yang mulai! " ucap Patton penuh emosi.
" Udah dong! Nggak ada yang mesti di ribetin disini. Harusnya kalian mikirin gimana nasib Debo dibawah sana. Bukannya malah berantem kayak gini. " Cakka melerai teman-temannya. Ia hanya tidak ingin orang-orang berdatangan hanya karena Patton-Alvin.
" Debo... Debo dimana? " Ify menghampiri pinggiran jembatan. Ia berharap Debo tidak terseret derasnya arus sungai.
" Ify... "
Dari kejauhan anak-anak SNG menghampiri Ify tanpa Aren. Mereka melirik anak FMIF sejenak kemudian menghampiri Ify ke pinggiran jembatan.
" Fy... "
" Debo... Debo dimana? " Ify nampak celingukan mencari sosok Debo di dalam sungai. Air matanya tak henti-henti terus menetes.
" Fy, mendingan kita cek ke bawah deh. " usul Agni.
" Iya, daripada entar mayat Debo nggak bisa ditemuin. " Acha ikut melihat ke bawah sungai.
" Ke bawah? Ayo kita ke bawah. " ajak Ify sambil menarik tangan Agni.
" Eeehh... Ichimaruuuu... " teriak Agni histeris ketika tangannya ditarik Ify.
" Woy, tolongin woy! Ke bawah ke bawah. " teriak Rio ikutan panik.
" Siviaaaa... "
Anak FMIF pun ikut turun ke bawah jembatan mengikuti anak-anak SNG.
***
" Ugh, ini dimana? "
" Kamu sudah sadar ya. Kamu di rumahku. Kamu ngapain bisa hanyut di sungai? Kamu abis loncat dari jembatan ya? "
" Kamu siapa? Nama aku siapa? Dan ini dimana? Aku nggak inget apa-apa. "
" Ini kartu pelajar kamu bukan? Disini tercantum nama Andryos Aryanto. Jadi, nama kamu Andryos? " gadis itu menunjukkan sebuah kartu pelajar.
" Namaku Andryos? Andryos Aryanto? "
" Ya sepertinya begitu. Kenalin namaku Gita. Aku anak daerah sini. Jadi, tadi kamu mau bunuh diri, Yos? "
" Aku... Aku nggak tau, Git. Semua nggak ada yang aku inget. Tapi, aku inget satu nama. "
" Siapa? "
" Dia... Dia A... Aduh... Kepalaku nggak bisa inget apa-apa nih. " Andryos memegangi kepalanya yang nampak terasa pusing. Sulit baginya untuk mengingat semuanya. Satu persatu ingatannya seketika lenyap dari pikirannya itu.
" A? Siapa orang yang punya inisial A? " tanya Gita penasaran.
" Entahlah... Aku tidak ingat apa-apa, Git. Bisa kamu antarkan aku ke sungai tempat kamu menemukanku? "
" Tentu. Dengan senang hati aku bisa mengantarkanmu. Tapi, apa kondisimu sudah pulih? Sepertinya kakimu terkilir akibat benturan keras. "
Andryos tersenyum tipis. " Tentu saja. Kondisiku sudah pulih kok. Kamu nggak perlu khawatir kayak gini. Kamu itu ngingetin aku deh sama satu orang cewek. A... Aku lupa siapa namanya. " Andryos tertunduk lesu. Ia mencoba mengingat semuanya. Namun, hasilnya nihil. Ia tetap tidak bisa mengingat apa-apa.
" Jangan dipaksakan. Ntar kalo kamu paksain malah tambah pusing. Kamu itu lagi amnesia. Semua yang pernah ada dalam hidup kamu pasti kamu lupa. Termasuk orang inisial 'A' yang satu-satunya kamu ingat. Apa kamu tidak ingat wajah orang yang berinisial 'A' itu? "
" Wajah? Aku ingat wajahnya. Apa kamu bisa pertemukan aku dengan dia? " tanya Andryos.
" Akan aku coba. Jadi, kita ke jembatan tempat aku menemukanmu? "
" Iya. Mau kan kamu anterin aku? Aku mohon, Git. "
" Baiklah. Ayo kita kesana. "
***
" Debooooo... Kamu dimana? "
Patton menenangkan Ify yang terus-terusan menangis. Anak-anak FMIF pun mengukur tempat jatuhnya Debo dari atas jembatan hingga turun ke sungai.
" KENAPA INI SEMUA TERJADI? " Ify berteriak histeris karena tak kunjung menemukan Debo.
" Kalo Debo terjun dari atas sana. Berarti harusnya dia jatuh disi... "
" Debo... "
" Hah? Debo? Siapa? Aku bukan Debo. Aku Andryos. "
" Maaf, kalian siapa ya? Dia ini Andryos. Tadi aku temuin dipinggir sungai. Terus katanya dia cuma inget satu orang yang inisialnya 'A'. " Gita mulai angkat bicara dan menjelaskan apa yang terjadi pada Debo.
" A? Siapa? Disini kan ada Agni, Alyssa, Ashilla, Acha sama Alvin. Siapa coba yang diinget sama Debo? " tanya Rio bingung.
" Agni... " Andryos tertuju pada Ify. Dia langsung memeluk Ify yang berada dihadapannya.
" Hah? Agni kok ngarahnya ke Ify? " Agni heran memandang Debo yang tiba-tiba memeluk sosok Ify. Ia masih tak percaya dengan semua ini.
" Agni... Jangan tinggalin aku lagi. "
" Ehm... Yos, aku tinggal disini ya? " ucap Gita tersenyum.
" Iya, Git. Makasih banyak ya udah nemuin aku sama Agni. Makasih banget. "
" Sama-sama. Aku pamit pulang dulu ya. Bye semuanya. " Gita pun melambaikan tangannya pada anak-anak SNG dan FMIF.
" Bye... "
Patton melepaskan pelukan Debo ke Ify. Ia menarik paksa Ify ke dalam rangkulannya.
" Eh, elo nggak boleh sebut-sebut Ify dengan panggilan Agni. Namanya dia itu Ify. Alyssa Saufika Umari. Bukannya Agni! Sadar dong. " ucap Patton sinis.
" Hey, kamu jangan rebut-rebut Agniku. Dia ini pacar aku. Agni itu cuma sayang sama aku. Bukannya kamu! " Debo pun menarik tangan Ify kembali untuk berdiri disampingnya. Ify hanya mendengus kesal merasakan tarik-tarikan yang terjadi diantara Debo-Patton.
" Woy, lepasin gue! Gue Ify bukan Agni. " Ify menghempaskan tangan Debo dan Patton. Ia merasa benar-benar kesal diperlakukan seperti ini oleh Debo-Patton.
" Agni... "
" Sabar, De. Kondisi kamu masih kayak gini. Belum inget apa-apa. Jangan dipaksain. " Alvin menepuk pundak Debo pelan.
" Namaku bukan Debo! Aku nggak kenal sama kamu. Jangan sentuh-sentuh aku. Aaaaa... Aku pusing! " ucap Debo langsung pergi meninggalkan semuanya.
" Debo... Hiks... " Ify kembali menangis dalam pelukan Patton.
" Balik yuk. " ajak Alvin.
" Yuk. "
***
Bersambung...
LIKE+COMENT YA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar