Part 46: Hadirnya orang baru
Follow @BerawalDariMOS ... Disana bakal dikasi bocoran-bocoran part selanjutnya...
Follow twittku juga yah :D
@WinaLaksmitaD ...
Sekalian follow parodi Debo... @Deboys11
okeoke... Suksma :)
enjoy it...
***
Five Boys, Five Boys, Five Boys. Itulah yang ada dipikiran Five Girls. Seakan badai menerpa. Semuanya hilang dan kebahagiaan itu telah lenyap. Ditambah lagi hadirnya orang-orang baru yang semakin mempersulit keadaan. Hmm... Kalau bisa dibilang, Five Girls masih menyimpan begitu besar rasa sayangnya terhadap anak-anak Five Boys. Lalu, apa jadinya jika Five Boys ditambah Patton dan Five Girls ditambah Aren? Nothing special! Yeah, tidak ada yang spesial walaupun Patton maupun Aren masuk ke dalam grup-grup populer itu. Tapi, yang paling ditakutkan adalah cinta lokasi grup. Takutnya bisa-bisa rasa yang dulu hilang kini datang kembali. Debo-Aren. Dan apalagi ditambah kalau masuknya Patton ke Five Boys akan semakin mempersulit keadaan Debo mendekati Ify. Ditambah lagi kondisi Ify yang semakin hari semakin buruk. Bahkan, Ify tidak mau disuruh terapi atau semacamnya. Karena Ify tidak tahu apa penyakit yang sedang dideritanya saat ini. Penyakit kanker otak! Sungguh penyakit yang sangat mematikan dan penyakit ganas itu perlahan-lahan akan membuat Ify lumpuh. Bahkan, Debo dan Patton tidak ingin semua itu terjadi. Tidak ingin apabila kelumpuhan terjadi pada Ify. Apalagi saat Ify dinyatakan lumpuh total dan tidak akan bisa bicara lagi. Dan kata-kata Dokter itu sampai sekarang masih terngiang-ngiang ditelinga Debo. Sungguh kasihan melihat Ify menahan rasa sakit luar biasa dikepalanya. Ingin rasanya Debo menangis melihat cewek yang dicintainya mesti mengalami hal seperti ini. Kenapa bukan dia yang berada diposisi Ify? Mungkin keinginan Debo aneh. Orang-orang bahkan sama sekali tidak ingin terkena sama yang namanya penyakit.
" De... Come on. Tersenyum dong! Kok wajah lo kusut kayak belum disetrika? Bukannya semalem lo habis dengerin suara indah seorang bidadari yang nyanyi sambil memainkan piano? " Patton menepuk pundak Debo perlahan. Ia merasa ada kejanggalan yang terjadi pada sosok sepupunya itu. Secara dramatis, Debo berubah karena Ify yang membuat hatinya bingung.
" Ify... " ucap Debo pelan dan nyaris tak terdengar ditelinga Patton. Ia benar-benar merasa kehilangan sosok Ify yang dicintainya hanya karena ide bodoh Alvin untuk menyakiti hati anak Five Girls. Balas dendam? Apa gunanya? Nggak ada gunanya balas dendam! Semuanya sudah jelas bahwa Five Boys memang sudah jatuh hati pada anak-anak Five Girls. Rasa cinta itu tidak bisa dipendam. Sulit untuk memendam perasaan pada seseorang. Terutama bagi Debo. Sulit untuknya memendam perasaan pada Ify. Cewek yang dicintainya itu.
" Udah gue duga. Pasti lo galau kayak gini karena mikirin Ify. Emang lo ada masalah apa sama Ify? Cerita dong ke gue. Siapa tau gue bisa bantu. " Patton duduk disebelah Debo. Tepatnya dibangku Ify. Memang sekolah itu adalah sekolah yang terkenal dengan kelas yang mesti duduk secara berpasangan a.k.a cewek-cowok.
Debo menggeleng. Tidak mungkin Ia menceritakan pada Patton. Ntar bisa-bisa Patton malah mau merebut Ify dari Debo. Aneh banget! Debo bisa juga cemburuan pada sepupunya itu. Ya, kini Patton masuk disekolah Debo. Tepatnya di SMA IDOLA BERSINAR. Bukannya mau numpang eksis sama Debo. Tapi, memang kenyataannya Patton itu menarik. Ia juga kelihatan manis seperti Debo.
Dan karena kedatangan Patton bersama Debo. Kini Patton menjadi idola cewek cewek disekolah. Bahkan, Patton sempat merasa risih dengan cewek yang bernama Cahya yang terus-terusan mengejar dirinya dan meminta tanda tangan. Untuk apa coba? Bagi Patton semua itu tidak penting. Apalagi soal urusan cewek. Sekali deketin langsung dapat. Itulah prinsip Patton. Gampang dapat dan gampang juga dia pergi.
" Move on, De. Cewek didunia ini bukan cuma Ify. " Patton mencoba menenangkan kegalauan Debo saat ini. Debo benar-benar terlihat stress karena memikirkan sosok Ify.
" Masalahnya gue udah ngehamilin dia, To. " Debo tertunduk lesu. Patton tersentak kaget mendengar ucapan Debo. Ia benar-benar tak mengira bahwa sepupunya bisa melakukan perbuatan seperti itu. Apalagi diluar pernikahan dan statusnya sekarang masih seorang pelajar.
" Lo masih waras kan, De? Kenapa lo ngelakuin hal bodoh kayak gitu? Lo mau ngancurin masa depan Ify dengan cara seperti ini? " Patton mulai emosi dengan Debo. Pantas saja Ify tidak tahan dengan Debo! Batin Patton.
Debo menopang dagunya. Ia nampak tak memperdulikan Patton. Hatinya bingung dengan semua ini. Nggak mungkin kan Ify minta pertanggung jawaban sama orang lain? Semua itu sangat tidak mungkin. Ditambah lagi perubahan Ify yang menjauhinya semenjak keluar dari rumah sakit kemarin. Semua karena Lintar! Batin Debo.
" De... "
" Semua karena Lintar! " Debo menoleh ke ujung pintu kelas. Hatinya seakan tertusuk panah yang tajam melihat semua itu. Ify bersama Gabriel.
Eh... Tunggu. Gabriel dan Ify berjalan menghampiri Debo. Patton menyingkir lalu meninggalkan Debo bersama Gabriel dan Ify. Debo memandang tajam pada sang ketua OSIS yang dibencinya itu. Ditambah lagi rasa kesalnya karena melihat Gabriel bersama Ify.
“ Hey… gimana kabar ortu lo? Udah lo balikin biar nggak pisah lagi? ” Gabriel memandang Debo dengan sinisnya. Perasaannya merasa kesal dengan Debo hanya karena Ify.
Ify menoleh ke arah Gabriel. Semua ini diluar dugaan! Batin Ify. Ya, jelas semua ini diluar dugaan. Tujuan Ify awal adalah meminta bantuan Gabriel untuk menjelaskan semuanya kepada Debo. Tapi, semua jadi seperti ini karena Ify minta bantuan pada orang yang salah. Seakan ingin menangis dan tidak kuat apabila Debo emosinya meledak seketika karena ucapan Gabriel.
“ Jangan pernah bawa-bawa ortu gue! ” Debo menarik kerah baju Gabriel. “ Awas kalo lo bawa-bawa ortu gue lagi. Hidup lo nggak akan pernah selamat. ”
Gabriel mendorong Debo. “ Sialan! Lo nggak tau siapa gue? Gue bisa keluarin lo dari sekolah ini. Belagu banget jadi cowok. Anak broken home aja bangga! ”
“ KAK… ” Ify menyikut Gabriel.
“ Oh, jadi sekarang udah mulai deket toh sama ketua OSIS yang nggak tau diri ini. Hebat! Udah Dimas, Lintar, Patton terus sekarang ketua OSIS ini. Gampang banget ya nyari cowok. ”
“ Pergi aja deh, Fy. Males gue liat mukanya dia. Kalo lo mau disini ya udah gue pergi. ” Gabriel beranjak pergi meninggalkan Ify bersama Debo. Emosinya lama-lama bisa meledak apabila lama-lama disana melihat Debo.
“ Pinter! Minta tanggung jawab sama Gabriel ya. Gue mau pergi. ” Debo pun pergi meninggalkan Ify didalam kelas yang terdiam mematung dan tak mengerti tentang permasalahan yang terjadi dihidupnya.
Gabriel? Nama itu dipikirkan Ify. Kenapa dia harus bertemu dengan Gabriel? Gabriel datang sebagai orang baru dikehidupan Ify dan menghancurkan semua kebahagiaannya. Ditambah lagi Alvin yang mempersulit anak-anak Five Girls. Bingung-bingung semuanya menjadi satu.
“ ALYSSA SAUFIKA UMARI KE LAPANGAN BASKET! ”
Suara itu nampak mengangetkan Ify. Ify dengan segera keluar dari kelas dan menuju lapangan basket untuk menemui suara yang memanggilnya itu.
@ Lapangan Basket
Ify melihat disana berdiri anak Five Boys+Patton dan juga teman-teman Five Girlsnya+Aren. Ify berpikir sejenak. Untuk apa Patton dan Aren ada diantara Five Boys dan Five Girls? Batin Ify.
“ Ify… ” Agni melambaikan tangannya pada Ify. Ify berjalan menghampiri teman-temannya.
“ Ada apaan semua ngumpul kayak gini? ” tanya Ify.
“ Patton dimasukin Five Boys dan Aren bakal dimasukin Five Girls. Jadi, intinya bakal ada orang baru diantara kita yaitu Patton dan Aren. ” jelas Agni.
“ What?! Kenapa bukan Kak Iel? ”
Five Boys cengo menatap Ify. “ GABRIEL? ”
“ Iiya. ” jawab Ify gugup.
“ Oh, jadi biar bisa PDKT sama Kak Gabriel? Iya? Bagus! Panggil sana ketua OSIS nggak tau diri itu. ” sinis Debo.
“ Jangan pernah sebut Kak Iel nggak tau diri! Yang nggak tau diri itu lo. Dan kalo bukan karena Kak Iel, gue udah diculik tau sama preman-preman yang dulu itu. ” ucap Ify tak kalah sinisnya dengan Debo.
“ Iwan dkk? ” tanya Five Boys tak percaya.
“ Iya, puas lo semua! ” Ify merasa kesal menghadapi 6 cowok-cowok dihadapannya itu.
“ Fy… sabar. ” Aren menepuk pelan pundak Ify.
“ Nggak usah SKSD deh lo. ”
“ UDAH STOP! Jangan buat pusing lagi dong, Fy. Kita semua ini mau ganti nama grup tau. ” Sivia ikut-ikutan kesal dengan Ify.
“ Whateverlah! ”
“ OKE, jadi nama grup baru buat anak Five Girls apa? ” tanya Alvin.
Agni berpikir sejenak. “ Six Girls In One. SGIO. Gimana? ”
“ Aneh! Gimana kalo SNG? " usul Aren.
" SNG apaan? " tanya Five Girls serempak.
" Six Naughty Girls. Kan keren tuh. " Aren menaikkan sebelah alisnya.
" Eh... Tunggu... Temen sekongkolan lo kemana? Si Itte itu? " tanya Ify pada Aren.
" Dia kan pindah sekolah. " ucap Aren.
" Oh... "
" Jadi gimana nih usulnya Aren? " tanya Agni.
" Seettujuuu... " sahut Five Girls serempak dengan rasa sangat terpaksa.
" Oke, jadi mulai sekarang nama kita SNG. Six Naughty Girls. Nama grup kalian apa, boys? " Agni menaikkan sebelah alisnya.
" F.M.I.F... " sahut 6 cowok itu serempak.
" What?! Nama apaan lagi tuh? " tanya Ify.
6 cowok itu saling berpandangan. " Fuck Me I'm Famous. "
" NAJIS kali ya! Sok sok famous. Berasa perfect ya? Cocok tuh perfuck! " ucap Shilla kesal.
" Kita perfect dong, Shill. " ucap Rio sambil mengedipkan sebelah matanya pada Shilla.
" Udah! Jadi, intinya nama grup Five Boys sama Five Girls berubah jadi FMIF sama SNG. Fuck Me I'm Famous dan Six Naughty Girls. Oke, sekarang kalian bubar deh. Dasar naughty girls! " Alvin memandang sinis 6 cewek-cewek dihadapannya.
“ Fuck you boys! ” ucap SNG serempak lalu meninggalkan FMIF. (DIbaca ef em I ef)
“ Bye… ” FMIF melambaikan tangannya pada SNG.
Alvin merasa puas karena berhasil membalaskan dendamnya yang dari dulu terpendam dalam benaknya.
“ Eh, kalian pada suka minum nggak? ” tanya Patton.
“ Hah? Minum apaan? ” Deva mengerutkan dahinya. ‘ Jangan sampai minum arak. Dilarang kali! ’ batin Deva.
“ Jangan bilang… ”
“ Ya minumlah. Emang kalian nggak pernah minum? Kayak minum arak atau semacamnya gitu? ” Patton memotong ucapan Rio.
“ Arak? Oh, kalo itu nggak deh… makasih. ” tolak Cakka.
“ No thank’s! ” Alvin mengangkat kedua tangannya.
“ Ah, cemen banget sih kalian semua. ” Patton mendengus lalu mengeluarkan rokok dari dalam sakunya.
“ Lo ngerokok juga? Ya ampun… ” Debo hanya geleng-geleng kepala pada sepupunya yang sedang menghisap rokok itu.
“ Emang ada larangan buat ngerokok disekolah? ” tanya Patton.
“ JELAS ADA LARANGAN! ” suara itu mengagetkan FMIF. Semuanya menoleh ke arah sumber suara. Tampak dengan jelas disana Gabriel sedang berjalan menghampiri FMIF bersama Zahra. Patton langsung mematikan rokoknya karena takut dilihat oleh sang ketua OSIS itu.
“ Siapa yang ngebolehin kalian ngerokok disekolah? Siapa? ” Gabriel menatap satu persatu anak FMIF.
“ Tapi Cuma Patton yang ngerokok. Kita sama sekali nggak ada nyentuh yang namanya rokok. ” ucap Rio sinis.
“ Bohong! Itu buktinya apa? Dikantong celana kalian semua jelas-jelas kelihatan ada rokok. Mau mungkir lagi? Ikut ke ruang kepsek! ”
“ Tapi… ”
“ Maafin gue, Vin. Gue Cuma nggak mau nanggung semua ini sendirian. Lo semua kan temen gue. Jadi apapun yang terjadi lo semua bakalan terlibat. ” bisik Patton ditelinga Alvin.
“ Oke, kita ikut! ” ucap Alvin kesal pada Gabriel.
“ Vin… ”
“ Diem! Gue ketua FMIF. Jadi, siapapun yang tertimpa masalah salah satu diantara kita. Itu berarti adalah masalah kita semua. ”
“ Ya. ”
FMIF pun dibawa Gabriel dan Zahra menuju ruang kepsek. Perasaan takut dan was-was dirasakan satu persatu anak FMIF. Mereka takut apabila dikeluarkan dari SMA IDOLA BERSINAR hanya karena rokok.
@ ruang kepsek
“ Kalian di skors! ” ucap Bu Ira tegas.
“ Tapi… ”
“ Nggak ada tapi-tapian! Peraturan tetap peraturan. Kalo kalian memang ingin merokok atau semacamnya jangan diarea sekolah ataupun memalukan nama baik SMA IDOLA BERSINAR. Saya sebetulnya kecewa dengan kalian. Dan kalian juga seenaknya membuat perkumpulan geng disekolah ini. Kalian tahu kan peraturan sekolah ini? Tidak seharusnya kalian seperti ini. Kalian di skors selama 3 hari. Kalo kalian masih belum berubah. Terpaksa kalian saya keluarkan dari sekolah ini. ” Bu Ira hanya geleng-geleng kepala memandang satu persatu anak FMIF.
“ Maafkan kami semua, Bu. ” anak FMIF langsung tertunduk lesu ketika mendengar bahwa mereka akan diskors disekolah. Apa yang akan mereka katakan pada Mama atau Papa mereka? Pasti mereka kena marah abis-abisan jika diketahui berkelakuan seperti ini disekolah. Sekolah untuk belajar! Bukan untuk main-main.
“ Jangan dikasih ampun mereka, Bu. Mereka udah banyak melanggar peraturan sekolah bahkan ada yang… ”
Alvin dengan cepat langsung menginjak kaki Gabriel . ” Gue abisin lo kalo berani bongkar masalah study tour! ”
Gabriel hanya bersiul-siul dan tak mengubris ucapan Alvin. Gabriel tahu bahwa masalah study tour adalah kunci kelemahan Alvin saat ini. Dan mungkin kapanpun Gabriel bisa membongkar semuanya pada Bu Ira. Termasuk tentang hubungan Alvin—Sivia.
” Ngapain kalian masih disini? Kalian itu udah di skors. Sana pulang kalian. Kalian semua nggak pantas ada di SMA IDOLA BERSINAR! ” usir Gabriel.
” Sebelum lo ngusir, kita emang pengen pergi. ” ucap Patton sinis sambil memasukkan sebatang rokok ke saku celana Gabriel. FMIF pun beranjak pergi dari ruang kepsek.
” Gabriel, kamu ini apa-apaan? ” Bu Ira menatap Gabriel dengan penuh emosi.
” Lho, apaan apanya, Bu? ”
” Apanya kamu bilang? Itu apa maksud rokok di saku celana kamu? Sebenarnya yang ngerokok itu mereka apa kamu? Kamu itu Ketua OSIS yang seharusnya jadi yang terbaik dari mereka. Tapi, apa yang kamu lakukan? Kamu mempermalukan jabatan kamu sebagai Ketua OSIS. Dengan berat hati, Ibu putuskan bahwa kamu dipecat sebagai Ketua OSIS. Dan ketua OSIS akan diadakan pemilihan ulang. Dan kamu juga akan Ibu skors selama 3 hari. Keluar kamu sekarang! ”
” Tapi... ”
” KELUARRR!! ”
” Baik, saya keluar! Sebelumnya, saya sangat berterima kasih pada Ibu karena telah memilih saya sebagai ketua OSIS. Dan saya minta maaf apabila saya mengecewakan Ibu seperti ini. Permisi... ”
Gabriel pun keluar dari ruang Kepsek. Perasaannya hancur dan dia semakin dendam pada anak FMIF. Dia akan segera membalas semuanya.
” Hahahaha... kasian deh lo! ” tawa anak FMIF terdengar diluar ruang kepsek. Sedaritadi anak FMIF menertawakan Gabriel yang dipecat sebagai Ketua OSIS di sekolah.
” Puas lo semua! Licik lo semua. Inget ya kata-kata gue. Gue akan balas semuanya. Liat aja ntar. Kalian yang akan hancur bukannya gue! ” Gabriel memandang anak FMIF dengan sinisnya.
” Puas banget dong! ” ucap mereka serempak dan tak kalah sinisnya.
” awas ya kalian semua! Gue pasti balas perbuatan kalian. LICIK! ” Gabriel beranjak pergi meninggalkan FMIF.
“ Misi kita sukses. ” ucap Patton tersenyum puas.
“ Maksud lo? Jadi, lo sengaja bikin Gabriel dipecat jadi ketua Osis? Tapi, kenapa? ” tanya Alvin tak percaya.
“ Karena gue mau jabatan itu! ” jawab Patton.
Bersambung....
LIKE+coment ya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar