Senin, 21 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 3

Haloooooo.... #nyapapembaca
Mana nih orang-orang?
Pada baca dong? :)
like+coment dong....
Yang mau CaGni, RiFy, AlVia, AlShill de el el.... Oke diturutin... Untuk diawalnya aja ya... :D
akhirnya kan bakalan beda... --
like dong...
50 deh... Kalo udah 50 dipart ini...
Aku bakalan sering-sering lanjutin cerbung ini dan ga ngaret.. :)
langsung aja yahh...
Enjoy it----->

” Ayo, Cakka-Agni... Mainkan Drama itu. ” ucap Zahra.

” Kak, ini ada adegan pelukan, nangis, ciuman dan tatap-tatapan. Ga mau aku kak! ” tolak Agni.

” Kenapa? Ini kan hanya pentas drama! Kalian kan pasangan Pangeran-Putri. Jadi lakukan aja drama itu. ” ucap Gabriel.

” Ogah! ” ujar Cakka.

” Kalo sama anak mama kayak dia, males gila! ” sahut Agni.

” Woy! Lakuin aja dramanya. ” kata Zahra tegas.
" Iiya kak. ”

Cakka dan Agni pun terpaksa menuruti kemauan Sang ketua OSIS dan pembina MOS itu. Mereka pun memulai drama yang diperintahkan itu.
” Cakka.... Kamu jangan pergi tinggalin Agni. ” Agni pun memulai pertunjukan drama itu.

” Maafin Cakka, Agni! Cakka harus pergi. Cakka harus pergi ke Jogja demi meneruskan cita-cita Cakka sebagai orang sukses. ”

” (memegang tangan Cakka dengan kerasnya) Tapi, Agni tidak mau kehilangan Cakka! Agni sangat mencintai Cakka. ”

’ Shit! Tangan gue sakit. Dasar cewek gila! ’ batin Cakka.

” (menepis tangan Agni dengan kasar) Sudahlah Agni! Relakan Cakka pergi. Cakka ingin mewujudkan cita-cita Cakka selama ini. Tolong! Kalo Agni memang cinta sama Cakka. Tunggu Cakka kembali. ” ucap Cakka sambil menyeret koper yang Ia bawa. *darimana ada koper? --' #abaikan

” (menangis berteriak) Cakkaaaaaaa.... Cakka jangan tinggalin Agni! Huhuhu(?), Cakka jangan pergi. ” Air mata pun benar-benar menetes membasahi pipi Agni.

’ Sialan... Mata gue beneran nangis. ’ batin Agni.

” (meletakkan kopernya lalu menghampiri dan memeluk Agni) Kau jaga selalu hatimu, saat jauh dariku. Tunggu aku kembali. ”

’ Ag, kenapa lo deg-degan karena anak mama ini. Lo harus kuat Ag! ’ batin Agni yang detak jantungnya mulai tak beraturan.

” (melepaskan pelukan Cakka lalu menatapnya) Cakka.... Agni akan selalu jaga hati Agni hanya untuk Cakka. Tapi, Cakka jangan tinggalin Agni! Agni mohon. ” Lagi-lagi air mata menetes membasahi pipi Agni. Agni merasa drama yang dilakukan benar-benar Ia lakukan dengan sungguh-sungguh.

Cakka pun mendekatkan wajahnya ke arah Agni.
’ Ya Tuhan.... Jangan sampai! ’ batin Agni.

” STOOOPPP!! ” Debo pun berdiri. Cakka langsung menjauh dari Agni dan menoleh ke arah Debo. Gabriel dan Zahra jadi geregetan dengan Debo yang menghentikan pertunjukan drama Cakka-Agni.

” Ada apa? Kenapa kamu menghentikan drama ini? ” tanya Zahra.

” Kakak punya hati ga? Aku mau nanya sekarang.... Gimana perasaan kakak kalo misalnya cowok yang kakak suka itu ciuman sama cewek lain. Gimana rasanya kak? Itu yang aku rasa. ” jawab Debo.

” Ra, ucapan anak itu ada benernya loh. ” sahut Gabriel.

” Loh, emang ini lagi drama ya? Bukannya Cakka sama Agni lagi percakapan? ” tanya Acha.

” Achaaaa.... Kapan nyambungnya sih? Bete deh. ” ucap Ify langsung ngambek dengan tingkah Acha yang paling susah nyambung dengan topik pembicaraan.

” Fy, udahlah... Maklumin Acha. ” kata Sivia.

” Lalala... EGP! ” sahut Ify.

Zahra pun terdiam saat mendengar pertanyaan dari Debo. Ia memutar kembali ingatannya saat dimana Zahra melihat Dayat pujaan hatinya ciuman dengan Oik. Hatinya terasa teramat-amat sakit(?).

” Kenapa kak? Ga bisa jawab kan! Itu karena pernah terjadi kan sama kakak. Makanya kak, jadi pembina MOS ga usah ngatur-ngatur kayak gini. ” kata Debo.

” Eh, lo ga usah merasa paling bisa segalanya deh. Ga usah lo ngasih kata-kata yang ga penting kayak tadi! Dan lo jangan pernah melawan keputusan kami. Kalo ga lo bakal di D.O dari sekolah ini! ” ucap Gabriel sambil melirik tajam ke arah Debo.
Debo pun terdiam dan tak berani angkat bicara lagi.

” Udah Iel... Pertunjukan drama semuanya batal. Gue ga kuat! ” ucap Zahra langsung meninggalkan aula. Gabriel langsung ikut keluar aula dan mengejar Zahra.

” Eh Deb, lo ngapain ngehentiin drama tadi? Lo suka sama Agni ya? ” tanya Cakka yang sudah berada didekat Debo.

” Hmm.... Lo ga ngerasain sih apa yang gue rasa. ” jawab Debo.” Udah dong.... Itukan cuma drama! ” sahut Rio ikut-ikutan.

” Yee... Kata-katanya Debo ada benernya juga. ” kata Deva mulai angkat bicara.

” Eh Dev, lo jangan asal ngomong kayak gitu! Kata-kata Debo itu salah tau! ” ucap Alvin.

” Idih... Ngotot banget lo! ” ujar Deva tak mau kalah.

” Lo ga usah mancing keributan deh Dev! ” ucap Rio.

” Uyee.. Emang gue mancing keributan? Sorry ya... Ga ada tuh! Gue disini membenarkan ucapan Debo! ” sahut Deva masih membela perkataan Debo dan mau menang sendiri.

” OKE! LO MENANG DOUBLE D! ” kata Cakka dengan nada kesal.

” Udah stop! Males gue ngomong sama lo Dev! Mau menang sendiri aja. ” ucap Alvin.

” Woy! Lo lo semua jangan pada ribut karena kata-kata gue tadi! Dan lo Kka... Berhenti buat hati gue panas. ” ucap Debo dengan nada tinggi sambil melirik ke arah Cakka.

” Auwauwauw... Emang gue buat hati lo panas ya Deb? Oh, apa karena Agni ya? Sorry ya... Level gue buat cewek kayak Agni! ” Cakka melirik tajam ke arah Debo.

” GUE BENCI SAMA LO CAKKA! ” ucap Debo langsung pergi meninggalkan Cakka, Alvin, Deva dan Rio.

” Waduh... Si Debo aneh banget. Cuma karena Agni dia jadi kayak gini. Aneh! ” kata Alvin.

” Tau ah gelap! Mau nyari pasangan gue dulu. ” ucap Rio dan langsung meninggalkan yang lainnya.

” Gue juga. ” kata Deva dan Alvin langsung meninggalkan Cakka sendirian.

” Gue? Sendirian? ”

” Lo ga sendiri kok. ”

Suara cewek itu nampak mengagetkan Cakka. Cakka tersenyum manis ke arah cewek itu.

” Acha... Lo dateng temenin gue? ” tanya Cakka.

Acha pun mengangguk perlahan. Acha langsung duduk didekat Cakka.
” Kka... Emang lo tadi beneran mau cium Agni? ” tanya Acha sambil menunduk.

” (menoleh ke arah Acha) Ya enggaklah... Najis banget gue! Untung ada Debo yang hentiin drama itu. ” jawab Cakka.

” Oh... Gitu ya. ”

” Cemburu nih? ” tanya Cakka.

” Enggak. ” jawab Acha.

” Terus? ”

” Cuma kesel aja kalo sampai terjadi. ” ucap Acha.

Dari kejauhan....

” Woy! CAKKA KAWEKAS NURAGA! Pasangan Putri gue kembaliin! Gue disuruh nemuin Kak Zahra sambil sama dia. ” ucap Deva berteriak sambil berjalan menghampiri CaCha.

” Bukannya lo anti banget sama cewek? Kenapa ngebet banget sama Acha? ” tanya Cakka dengan tampang curiga.

” Terserah gue dong! Cabut Cha. ” ucap Deva sambil menarik paksa tangan Acha lantas pergi meninggalkan Cakka.

” Sialan gue ditinggalin! ”

***
” Deb... ” panggil Ify yang langsung muncul didekat Debo (?).

” hmm.. Mau apa lo? ” tanya Debo.

” Lo tadi cemburu ya? ” tanya Ify.

” Udah tau nanya. ” jawab Debo singkat.

” Lo kenapa sih? Lo ga suka sama gue? ” tanya Ify lagi.

" Emang dari awal gue ga suka sama lo. " sahut Debo.

" Sialan lo! Mau lo itu apa sih? " tanya Ify.

Dari kejauhan, seseorang hendak memanggil Debo. Namun, mulutnya langsung dibekap dengan paksa.
" Deb~~ "

" Berisik! "

***

" Sivia... "

Sivia pun menoleh. Namun tak ada siapapun didekatnya.

" Sivia... "

Suara itu datang lagi dan langsung orang itu duduk didekat Sivia.
" Alvin... Lo ngapain? " tanya Sivia.

" Vi... " panggil Alvin.

" Hmm... Apaan? Ga usah ganggu gue deh! " jawab Sivia.

" Vi... Sebenernya gue....... "

bersambung....
- Wowowow... CaGni?? Bagaimana selanjutnya...
- ID ?? Akankah akur? Siapa yang menculik Agni??
- AlVia? Apa yang akan dikatakan Alvin?
- Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Jangan kemana-mana....
Tetap baca terus ya.... :)
LIKE+COMENT diperlukan! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar