Berawal dari MOS--Part 4
oleh AyuWina Laksmita Dewi pada 29 Januari 2011 jam 19:32
Aku lanjutin dah... :)
ga peduli likenya dikit...
Yang penting ada yang baca.. :)
langsung aja yah...
Enjoy it ---->
Alvin berpikir dua kali untuk melakukan niat liciknya pada Sivia. Alvin merasa Sivia terlalu polos untuk dijadikan sasarannya kali ini. Tapi, bagi Alvin tak ada pilihan lain selain Sivia. Shilla juga sudah menjauh dari Alvin karena Rio. Sivia hanya garuk-garuk kepala melihat tingkah Alvin yang terdiam tak bersuara. Sivia merasa kesal karena Alvin. Dia pun beranjak meninggalkan Alvin. Alvin terdiam melihat kepergian Sivia yang semakin menjauh.
’ Lo bego Alvin! Sivia udah didepan mata. Ya ampun... Bingung banget gue. ’ batin Alvin menunduk.
Cakka datang celingak-celinguk mencari teman-temannya. Cakka melihat Alvin sendirian dan langsung menghampiri.
***
” Mau gue? Lo ga usah ganggu gue! Gue seneb liat wajah lo. Mendingan Agni yang disini daripada lo! ” jawab Debo sambil menatap sinis ke arah Ify.
Agni pun mengigit tangan penculik yang membekap mulutnya itu.
” Auuww ”
Agni langsung menoleh ke arah penculik itu.
” RIO?! ”
Debo dan Ify mendengar teriakan keras yang menyebut nama ’ RIO ’. Debo pun beranjak meninggalkan Ify dah mencari sumber suara itu.
" Woy! Tungguin gue dong. " panggil Ify.
Ify langsung dengan cepat mengikuti langkah Debo. Debo mencari-cari sumber suara tadi.
" Woy! Rio lo disana? " tanya Debo.
Rio dan Agni keluar dari tempat persembunyiannya.
" Debo.... Gue tadi di culik nih sama sahabat lo yang nyebelin! " ucap Agni langsung menghampiri Debo dan berdiri didekatnya. Ify yang melihat langsung menuju ke arah Rio dengan manjanya.
" Rio.... Tadi itu sahabat lo nyebelin banget! Gue pengen dipasangin sama lo. Bukan sama cowok manja kayak dia! " tunjuk Ify pada Debo.
" Fy... Gue juga ga pernah sama sekali menyetujui pemilihan pasangan Pangeran-Putri yang ditentuin sama kak Zahra. Tapi, gue juga ga mau di DO dari sekolah ini! Karena gue ga mau pisah sama lo, Ify. " ucap Rio.
" Lebay. " sahut Debo dan Agni serempak.
" Biarin. Suka-suka kita dong. " ucap Ify.Saat itu juga, Gabriel dan Zahra lewat dan melihat mereka berbeda dengan pasangan yang ditentukan. Gabriel dan Zahra pun langsung menghampiri Rio, Ify, Debo dan Agni.
" Hey... Kenapa kalian tidak bersama pasangan Pangeran-Putri yang sudah ditentukan? Kalian tahu apa hukumannya jika kalian melanggar? Fans kalian akan sangat kecewa. " ucap Gabriel pada Rio, Ify, Debo dan Agni.
" Kak, kami semua sama sekali tidak menyetujui adanya pemilihan Pangeran-Putri ini. Apakah kakak punya perasaan? Oh, kakak pacarnya kak Zahra ya? Aku mau nanya, gimana rasanya kalo kak Zahra disuruh jalan sama cowok lain? Gimana rasanya kak? " Rio sangat-sangat kesal dengan tingkah Gabriel yang seperti itu. Gabriel benar-benar tak mengerti bahwa mereka tidak suka dengan acara pasangan Pangeran-Putri ini. Gabriel pun angkat bicara.
" Emang... Kakak pacarnya kak Zahra. Kakak punya hati! Kalian tidak seharusnya seperti itu. Ini hanya menguji kesetiaan kalian terhadap pasangan kalian sebelumnya. Coba kakak tanya, emang RioIfy sama DeboAgni udah pacaran? Sampai kalian seperti ini. " Emosi Gabriel pun memuncak karena ucapan Rio. Gabriel baru kali ini bertemu dengan peserta MOS yang seperti ini.
Rio, Ify, Debo dan Agni pun menggelengkan kepalanya. Zahra menatap peserta MOSnya satu-persatu.
” Lo lo lo semua... Jangan ngelawan perintah! Kalo kalian tidak suka dengan sekolah ini, pergi dari sekolah ini. ” ucap Zahra dengan nada tinggi.
” Pergi cari pasangan kalian! Awas kalo kalian masih sama pasangan lain, liat apa yang akan terjadi! Yuk Ra, cabut. " kata Gabriel tegas dan langsung mengajak Zahra pergi dari tempat itu.
” (memegang tangan Ify) Fy... Gue mau nyari si cewek suka dandan itu dulu yah! Lo tenang aja. Debo orangnya baik kok. ” ucap Rio tersenyum.
” Iya... Sampai bertemu lagi. ” ucap Ify sambil melepaskan tangan Rio. Rio pun pergi dari tempat itu.
” Deb, aku pergi dulu ya. Jangan macem-macem sama Ify! Awas kalo berani macem-macem. ” ancam Agni.
” Iya Ag, tenang aja. Gue ga akan nafsu kali sama cewek kayak dia. ” ucap Debo sambil menunjuk Ify.
” Apa lo? ” Ify melirik tajam ke arah Ify.
” Santai Fy. ” jawab Agni. ” Gue pergi ya. Jaga Ify! ” lanjut Agni sambil berjalan meninggalkan Debo. Debo pun hanya bisa melihat kepergian Agni yang semakin menjauh.
***
” Woy Vin! ” Cakka memanggil Alvin yang sibuk melamun ditaman sekolah. Alvin tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah sumber suara.
” Cakka... Lo ngapain? ” Alvin melihat Cakka yang ada didekatnya. Alvin merasa Cakka sedang bingung saat ini.
” Gue... Gue ga bisa jauh dari Acha, Vin! Gue udah terlanjur suka sama Acha. ” ucap Cakka menunduk.
” Tapi gimana dong Kka? Kita juga dilarang kan deket-deket sama pasangan yang lama selama 2bulan. Jadi kita harus jaga perasaan! Pokoknya jangan sampai kita suka sama pasangan yang baru. ” sahut Alvin.
” Iya Vin, gue tau bahwa gue harus jaga perasaan. Lagian, mana mungkin gue suka sama cewek jadi-jadian kayak Agni. ” ucap Cakka.
” WOY, ngomongin gue? ”
dari kejauhan seseorang datang mendengar percakapan antara Cakka-Alvin.
***
” Dev, ada apa sih sebenernya? ” tanya Acha.
” Mau nyari kak Zahra. ” jawab Deva.
” Buat apa? ” tanya Acha.
” Meneketehek! Kita berdua cuma disuruh menghadap ke kak Zahra. ” jawab Deva lagi.
” Oh... Terus? ”
” Susah ya ngomong sama lo! Resek amat sih. ” ucap Deva sambil berjalan meninggalkan Acha.
” Eh, Dev, jangan ngambek dong! Maafin gue. ” ucap Acha sambil mengejar Deva.
***
” Alvin.... ”
” Lupain! ” seseorang muncul dari balik pohon menghampiri Shilla yang sendirian. Shilla tampak terlihat sangat sedih karena kehilangan sosok Alvin didekatnya. Shilla menoleh ke sumber suara.
” Rio... Ada perlu apa lo? Ngapain lo nyuruh gue buat lupain Alvin? ” tanya Shilla.
” Lo bego, Shill! Lo ga tau sifat Alvin sebenarnya kayak gimana. Kalo lo tau sifat Alvin, pasti lo ga akan suka sama dia. ” jawab Rio.
” Emang apa peduli lo? Emang sifatnya Alvin kayak gimana? Dan ngapain lo ngomong kayak gini tentang sahabat lo sendiri? ” tanya Shilla lagi.
” Susah ya... Ngomong sama lo banyak tanya! Lama-lama emosi jiwa gue ngomong sama lo, Shill. Gue cuma ga mau lo korban berikutnya yang disakitin sama Alvin. ” ucap Rio.
” Maksud lo? ”
***
” Lo ga usah deket-deket deh! Enek gue sama lo tau. ” Debo mengusir Ify yang berada didekatnya itu.
” Idih... Siapa juga yang mau deket sama lo! Najis tralala... Gue cuma mau nanya. ” ucap Ify.
” Mau nanya apaan lo? Sepenting itu ya sampai lo harus deket-deket? ” tanya Debo.
” Yaiyalah... Penting! Boleh ga nih? ” tanya Ify.
” Ya... Boleh deh! ” ucap Debo tersenyum tipis.
’ Ya ampun... Senyumannya. ’ batin Ify.
” Buruan nanya... ”
” Gue mau nanya.... Sebenernya lo....... ”
bersambung...
- Akankah Alvin jadi memakai Sivia sebagai target selanjutnya? Siapa cewek yang datang menghampiri Cakka-Alvin?
- Apa yang akan dijelaskan Rio mengenai Alvin? Akankah Shilla berpaling dari Alvin?
- Akankah Deva menghilangan sifatnya yang ANTI SAMA CEWEK? Bisakah dia terus-terusan dengan Acha yang ga pernah nyambung sama pembicaraan?
- Apa yang akan ditanyakan Ify kepada Debo?
Penasaran???
Ini mau lanjut lagi.. :)
tunggu yah...
Like+coment.. :)
ga peduli likenya dikit...
Yang penting ada yang baca.. :)
langsung aja yah...
Enjoy it ---->
Alvin berpikir dua kali untuk melakukan niat liciknya pada Sivia. Alvin merasa Sivia terlalu polos untuk dijadikan sasarannya kali ini. Tapi, bagi Alvin tak ada pilihan lain selain Sivia. Shilla juga sudah menjauh dari Alvin karena Rio. Sivia hanya garuk-garuk kepala melihat tingkah Alvin yang terdiam tak bersuara. Sivia merasa kesal karena Alvin. Dia pun beranjak meninggalkan Alvin. Alvin terdiam melihat kepergian Sivia yang semakin menjauh.
’ Lo bego Alvin! Sivia udah didepan mata. Ya ampun... Bingung banget gue. ’ batin Alvin menunduk.
Cakka datang celingak-celinguk mencari teman-temannya. Cakka melihat Alvin sendirian dan langsung menghampiri.
***
” Mau gue? Lo ga usah ganggu gue! Gue seneb liat wajah lo. Mendingan Agni yang disini daripada lo! ” jawab Debo sambil menatap sinis ke arah Ify.
Agni pun mengigit tangan penculik yang membekap mulutnya itu.
” Auuww ”
Agni langsung menoleh ke arah penculik itu.
” RIO?! ”
Debo dan Ify mendengar teriakan keras yang menyebut nama ’ RIO ’. Debo pun beranjak meninggalkan Ify dah mencari sumber suara itu.
" Woy! Tungguin gue dong. " panggil Ify.
Ify langsung dengan cepat mengikuti langkah Debo. Debo mencari-cari sumber suara tadi.
" Woy! Rio lo disana? " tanya Debo.
Rio dan Agni keluar dari tempat persembunyiannya.
" Debo.... Gue tadi di culik nih sama sahabat lo yang nyebelin! " ucap Agni langsung menghampiri Debo dan berdiri didekatnya. Ify yang melihat langsung menuju ke arah Rio dengan manjanya.
" Rio.... Tadi itu sahabat lo nyebelin banget! Gue pengen dipasangin sama lo. Bukan sama cowok manja kayak dia! " tunjuk Ify pada Debo.
" Fy... Gue juga ga pernah sama sekali menyetujui pemilihan pasangan Pangeran-Putri yang ditentuin sama kak Zahra. Tapi, gue juga ga mau di DO dari sekolah ini! Karena gue ga mau pisah sama lo, Ify. " ucap Rio.
" Lebay. " sahut Debo dan Agni serempak.
" Biarin. Suka-suka kita dong. " ucap Ify.Saat itu juga, Gabriel dan Zahra lewat dan melihat mereka berbeda dengan pasangan yang ditentukan. Gabriel dan Zahra pun langsung menghampiri Rio, Ify, Debo dan Agni.
" Hey... Kenapa kalian tidak bersama pasangan Pangeran-Putri yang sudah ditentukan? Kalian tahu apa hukumannya jika kalian melanggar? Fans kalian akan sangat kecewa. " ucap Gabriel pada Rio, Ify, Debo dan Agni.
" Kak, kami semua sama sekali tidak menyetujui adanya pemilihan Pangeran-Putri ini. Apakah kakak punya perasaan? Oh, kakak pacarnya kak Zahra ya? Aku mau nanya, gimana rasanya kalo kak Zahra disuruh jalan sama cowok lain? Gimana rasanya kak? " Rio sangat-sangat kesal dengan tingkah Gabriel yang seperti itu. Gabriel benar-benar tak mengerti bahwa mereka tidak suka dengan acara pasangan Pangeran-Putri ini. Gabriel pun angkat bicara.
" Emang... Kakak pacarnya kak Zahra. Kakak punya hati! Kalian tidak seharusnya seperti itu. Ini hanya menguji kesetiaan kalian terhadap pasangan kalian sebelumnya. Coba kakak tanya, emang RioIfy sama DeboAgni udah pacaran? Sampai kalian seperti ini. " Emosi Gabriel pun memuncak karena ucapan Rio. Gabriel baru kali ini bertemu dengan peserta MOS yang seperti ini.
Rio, Ify, Debo dan Agni pun menggelengkan kepalanya. Zahra menatap peserta MOSnya satu-persatu.
” Lo lo lo semua... Jangan ngelawan perintah! Kalo kalian tidak suka dengan sekolah ini, pergi dari sekolah ini. ” ucap Zahra dengan nada tinggi.
” Pergi cari pasangan kalian! Awas kalo kalian masih sama pasangan lain, liat apa yang akan terjadi! Yuk Ra, cabut. " kata Gabriel tegas dan langsung mengajak Zahra pergi dari tempat itu.
” (memegang tangan Ify) Fy... Gue mau nyari si cewek suka dandan itu dulu yah! Lo tenang aja. Debo orangnya baik kok. ” ucap Rio tersenyum.
” Iya... Sampai bertemu lagi. ” ucap Ify sambil melepaskan tangan Rio. Rio pun pergi dari tempat itu.
” Deb, aku pergi dulu ya. Jangan macem-macem sama Ify! Awas kalo berani macem-macem. ” ancam Agni.
” Iya Ag, tenang aja. Gue ga akan nafsu kali sama cewek kayak dia. ” ucap Debo sambil menunjuk Ify.
” Apa lo? ” Ify melirik tajam ke arah Ify.
” Santai Fy. ” jawab Agni. ” Gue pergi ya. Jaga Ify! ” lanjut Agni sambil berjalan meninggalkan Debo. Debo pun hanya bisa melihat kepergian Agni yang semakin menjauh.
***
” Woy Vin! ” Cakka memanggil Alvin yang sibuk melamun ditaman sekolah. Alvin tersadar dari lamunannya dan menoleh ke arah sumber suara.
” Cakka... Lo ngapain? ” Alvin melihat Cakka yang ada didekatnya. Alvin merasa Cakka sedang bingung saat ini.
” Gue... Gue ga bisa jauh dari Acha, Vin! Gue udah terlanjur suka sama Acha. ” ucap Cakka menunduk.
” Tapi gimana dong Kka? Kita juga dilarang kan deket-deket sama pasangan yang lama selama 2bulan. Jadi kita harus jaga perasaan! Pokoknya jangan sampai kita suka sama pasangan yang baru. ” sahut Alvin.
” Iya Vin, gue tau bahwa gue harus jaga perasaan. Lagian, mana mungkin gue suka sama cewek jadi-jadian kayak Agni. ” ucap Cakka.
” WOY, ngomongin gue? ”
dari kejauhan seseorang datang mendengar percakapan antara Cakka-Alvin.
***
” Dev, ada apa sih sebenernya? ” tanya Acha.
” Mau nyari kak Zahra. ” jawab Deva.
” Buat apa? ” tanya Acha.
” Meneketehek! Kita berdua cuma disuruh menghadap ke kak Zahra. ” jawab Deva lagi.
” Oh... Terus? ”
” Susah ya ngomong sama lo! Resek amat sih. ” ucap Deva sambil berjalan meninggalkan Acha.
” Eh, Dev, jangan ngambek dong! Maafin gue. ” ucap Acha sambil mengejar Deva.
***
” Alvin.... ”
” Lupain! ” seseorang muncul dari balik pohon menghampiri Shilla yang sendirian. Shilla tampak terlihat sangat sedih karena kehilangan sosok Alvin didekatnya. Shilla menoleh ke sumber suara.
” Rio... Ada perlu apa lo? Ngapain lo nyuruh gue buat lupain Alvin? ” tanya Shilla.
” Lo bego, Shill! Lo ga tau sifat Alvin sebenarnya kayak gimana. Kalo lo tau sifat Alvin, pasti lo ga akan suka sama dia. ” jawab Rio.
” Emang apa peduli lo? Emang sifatnya Alvin kayak gimana? Dan ngapain lo ngomong kayak gini tentang sahabat lo sendiri? ” tanya Shilla lagi.
” Susah ya... Ngomong sama lo banyak tanya! Lama-lama emosi jiwa gue ngomong sama lo, Shill. Gue cuma ga mau lo korban berikutnya yang disakitin sama Alvin. ” ucap Rio.
” Maksud lo? ”
***
” Lo ga usah deket-deket deh! Enek gue sama lo tau. ” Debo mengusir Ify yang berada didekatnya itu.
” Idih... Siapa juga yang mau deket sama lo! Najis tralala... Gue cuma mau nanya. ” ucap Ify.
” Mau nanya apaan lo? Sepenting itu ya sampai lo harus deket-deket? ” tanya Debo.
” Yaiyalah... Penting! Boleh ga nih? ” tanya Ify.
” Ya... Boleh deh! ” ucap Debo tersenyum tipis.
’ Ya ampun... Senyumannya. ’ batin Ify.
” Buruan nanya... ”
” Gue mau nanya.... Sebenernya lo....... ”
bersambung...
- Akankah Alvin jadi memakai Sivia sebagai target selanjutnya? Siapa cewek yang datang menghampiri Cakka-Alvin?
- Apa yang akan dijelaskan Rio mengenai Alvin? Akankah Shilla berpaling dari Alvin?
- Akankah Deva menghilangan sifatnya yang ANTI SAMA CEWEK? Bisakah dia terus-terusan dengan Acha yang ga pernah nyambung sama pembicaraan?
- Apa yang akan ditanyakan Ify kepada Debo?
Penasaran???
Ini mau lanjut lagi.. :)
tunggu yah...
Like+coment.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar