Haloooo...
Yang minta tag... Nanti aku kalo OL ya :)
Jangan lupa LIKE+COMENT...
***************************
” Sebenernya lo.....
Suka sama Agni? ” tanya Ify sambil menatap Debo.
” So? Kalo gue suka sama Agni kenapa? Masalah gitu buat lo? ” tanya Debo balik.
” Ga ada masalah buat gue!! ” ucap Ify kesal.
” Ify... ” Debo pun dengan manjanya menyender di bahu Ify. Ify melirik ke arah Debo. Ify dengan tatapan manja menatap Debo. Debo langsung menjauh.
” Ga usah natap kayak gitu! Gue ga suka cewek yang MANJA. ” kata Debo dengan penekanan di kata ’ manja ’.
” Idih... Lo bilang ga suka cewek manja. Tapi, lo manja kayak gini! Cewek manapun juga ga ada yang suka sama cowok manja kayak lo! ” ucap Ify.
” Suka-suka gue dong! Agni aja suka sama gue. ” sahut Debo dengan PD-nya.
” GR amat lo! Agni ga suka cowok manja tau! Tipe cowoknya Agni itu kayak Rio atau Cakka. ” ucap Ify.
” APA?! CAKKA SAMA RIO? ”
***
" GR! Siapa juga yang ngomongin lo. Sorry yah! Nggak banget deh. " jawab Cakka saat melihat Agni yang muncul dibelakangnya.
" Oh... Gitu ya? Yakin ga ngomongin gue? " tanya Agni lagi.
" Kka... Kayaknya gue mesti cabut deh. Lanjutin deh perdebatan lo sama cewek jadi-jadian ini. " ucap Alvin langsung meninggalkan CakkAgni.
' Awas lo Vin! ' batin Cakka.
" Kenapa lo diem? Ga berani ngomong? Ga ngaku kalo ngomongin gue? " tanya Agni.
" Idih.... PD banget sih lo jadi cewek. " bentak Cakka keras.
" Anak Mama! Sana lo minta tolong perlindungan sama Mama lo itu! " bentak Agni keras.
Cakka yang dibentak langsung duduk di rerumputan sambil ngamuk-ngamuk layaknya anak kecil.
" Mamaaaaaa.... Mamaaaaa.... Cakka dibentak sama cewek jadi-jadian..... Mamaaaaa..... Mammaaaa.... "Cakka langsung tiduran diatas rerumputan sambil guling-guling. Agni pun kebingungan melihat tingkah Cakka. Bagi Agni, mungkin kali ini dia ' BERLEBIHAN '. Dan kali ini teriakan amukan Cakka lebih keras dari biasanya. Sampai-sampai Agni membuat Cakka menangis guling-guling(?).
" Aduh... Cak, maafin gue dong! " ucap Agni sambil meminta maaf pada Cakka.
" Mamaaaaaa.... Mamaaaa... Cakka dipanggil Cicak sama cewek jadi-jadian.... Mamaaaaaaaaaa.... "
Suara Cakka pun semakin keras dan kencang. Murid-murid mendengar teriakan Cakka. Cakka langsung menjadi tontonan aksi guling-guling(?). Agni berteriak.
" Woy! Kalian semua ngapain nontonin pacar gue? Pergi semua! " teriak Agni.
Semuanya pun pergi meninggalkan TKP. Cakka yang mendengar ucapan Agni dengan semangat 45 langsung bangun dari rerumputan dan menatap Agni.
" Maksud lo pacar? Siapa yang lo bilang pacar? " Cakka menatap Agni tajam. Agni terdiam membisu tak berani bersuara.
***
" Alvin itu..... "
" RIO.... "
Alvin datang saat itu menghampiri Rio dan Shilla. Keringat dingin bercucuran membasahi seluruh badan Rio. Rio takut apabila Shilla menceritakan ucapannya itu kepada Alvin. Rio hanya bisa menggigit bibir dan berharap Shilla tak akan menceritakan pada Alvin.
' Ya Tuhan... Jangan sampai Shilla cerita ke Alvin. ' batin Rio.Shilla terdiam. Shilla sama sekali tak menoleh ke arah Alvin. Alvin yang baru datang kebingungan melihat tingkah Shilla yang aneh seperti itu.
" Shill... Lo kenapa? " tanya Alvin.
" (menoleh) Badmood. " jawab Shilla singkat.
" Vin... Lo ngapain nyari gue? " tanya Rio.
" Yee.. GR! Gue mau nyari Shilla, bukan lo. " sahut Alvin.
Lewatlah Gabriel dan Zahra. Mereka melihat Rio, Alvin dan Shilla.
" Alvin... Ngapain kamu disini? " tanya Zahra.
" (menoleh) Eh... Kak Zahra, Alvin cuma mau samperin Rio aja kok. " jawab Alvin tersenyum.
" Untuk apa kamu menghampiri Rio? Emang Sivia kemana? " tanya Gabriel.
" Alvin mau nanya tentang acara nanti malam. Nanti malam kan Rio, Alvin, Cakka, Deva sama Debo mau jalan-jalan. " jawab Rio sambil melirik Gabriel.
" Ya sudah... Alvin! Kamu cari Sivia. Jangan ganggu Rio dengan Shilla. " perintah Zahra.
' Ya Tuhan... Hilangkanlah penderitaan ini. ' batin Alvin langsung beranjak meninggalkan Rio dan Shilla. Gabriel dan Zahra pun tersenyum, kemudian ikut meninggalkan Rio dan Shilla.
***
" Itu dia kak Zahra. " ucap Deva.
" Loh? Kok gue ada disini? Kenapa gue bisa sama lo? " tanya Acha kebingungan.
" Ih... Emang dari tadi juga gue sama lo. Susah ya ngomong sama orang lola. " dengus Deva kesal.
" Lola? Apaan tuh? Temennya Lala ya? " tanya Acha.
" (menepuk dahinya) Ya ampun.... Bisa gila gue lama-lama sama lo! " Deva semakin kesal dengan tingkah Acha yang susah nyambung dengan topik pembicaraan.
" Kenapa bisa gila? Berarti lo udah ga waras ya, Dev? " tanya Acha.
" Astaga! KAK ZAHRAAAAAA... tolong! " teriak Deva.
Zahra dan Gabriel mendengar teriakan Deva dan segera menghampirinya.
" Deva.... Ada apa kamu berteriak? " tanya Zahra.
" (memegang tangan kanan Zahra) Kak Zahra, tolong! Bisa gila aku ngomong sama orang lola kayak dia. (menunjuk Acha) Ga kuat aku kak! " ucap Deva sambil memohon.
" (menjauhkan tangan Deva) Jangan sentuh pacar gue! Lo urus aja tuh pasangan Putri lo! Ga usah protes. Ngerti! " ucap Gabriel sambil menarik tangan Zahra lalu meninggalkan DeCha.
" Emaaakkkk... Tolongin Deva! " teriak Deva." Ada apa Dev? Kenapa minta tolong? " tanya Acha." ..... " diam dan langsung pingsan.
" Dev.. Deva... Ngapain tidur disana? Deva bangun. " Acha terus menggoyangkan tubuh Deva.
***
" Iya... Cakka sama Rio. Tapi Agni sih ga suka sama Cakka sama Rio beneran! Maksud gue tipe cowoknya kayak mereka. " jawab Ify.
" Oh... Gitu ya? "
" Iyap. "
" Eh... Ngomong-ngomong lo suka sama Rio? " tanya Debo.
" Heh? Rio? Gue suka sama Rio? Ngapain lo nanya-nanya? " tanya Ify balik.
" Idih... Gue nanya baik-baik! " dengus Debo kesal.
" Sorry sorry... Gue biasa aja kok sama Rio. " jawab Ify.
" Ah... Yang bener? " tanya Debo.
" Bener. " jawab Ify.
" Yakin? "
" Yaiyalah... Kenapa sih? " tanya Ify.
" Gue mau bilang kalo gue ......... "
bersambung...
- CakkAgni... Ribet...
- DevAcha.. Nyusahin..
- RioShilla... Ga jelas..
- AlVia... Belum yah... Next part.. :)
- ID?? Tau ah gelap! :P
tunggu selanjutnya..
Yang minta tag... Nanti aku kalo OL ya :)
Jangan lupa LIKE+COMENT...
***************************
” Sebenernya lo.....
Suka sama Agni? ” tanya Ify sambil menatap Debo.
” So? Kalo gue suka sama Agni kenapa? Masalah gitu buat lo? ” tanya Debo balik.
” Ga ada masalah buat gue!! ” ucap Ify kesal.
” Ify... ” Debo pun dengan manjanya menyender di bahu Ify. Ify melirik ke arah Debo. Ify dengan tatapan manja menatap Debo. Debo langsung menjauh.
” Ga usah natap kayak gitu! Gue ga suka cewek yang MANJA. ” kata Debo dengan penekanan di kata ’ manja ’.
” Idih... Lo bilang ga suka cewek manja. Tapi, lo manja kayak gini! Cewek manapun juga ga ada yang suka sama cowok manja kayak lo! ” ucap Ify.
” Suka-suka gue dong! Agni aja suka sama gue. ” sahut Debo dengan PD-nya.
” GR amat lo! Agni ga suka cowok manja tau! Tipe cowoknya Agni itu kayak Rio atau Cakka. ” ucap Ify.
” APA?! CAKKA SAMA RIO? ”
***
" GR! Siapa juga yang ngomongin lo. Sorry yah! Nggak banget deh. " jawab Cakka saat melihat Agni yang muncul dibelakangnya.
" Oh... Gitu ya? Yakin ga ngomongin gue? " tanya Agni lagi.
" Kka... Kayaknya gue mesti cabut deh. Lanjutin deh perdebatan lo sama cewek jadi-jadian ini. " ucap Alvin langsung meninggalkan CakkAgni.
' Awas lo Vin! ' batin Cakka.
" Kenapa lo diem? Ga berani ngomong? Ga ngaku kalo ngomongin gue? " tanya Agni.
" Idih.... PD banget sih lo jadi cewek. " bentak Cakka keras.
" Anak Mama! Sana lo minta tolong perlindungan sama Mama lo itu! " bentak Agni keras.
Cakka yang dibentak langsung duduk di rerumputan sambil ngamuk-ngamuk layaknya anak kecil.
" Mamaaaaaa.... Mamaaaaa.... Cakka dibentak sama cewek jadi-jadian..... Mamaaaaa..... Mammaaaa.... "Cakka langsung tiduran diatas rerumputan sambil guling-guling. Agni pun kebingungan melihat tingkah Cakka. Bagi Agni, mungkin kali ini dia ' BERLEBIHAN '. Dan kali ini teriakan amukan Cakka lebih keras dari biasanya. Sampai-sampai Agni membuat Cakka menangis guling-guling(?).
" Aduh... Cak, maafin gue dong! " ucap Agni sambil meminta maaf pada Cakka.
" Mamaaaaaa.... Mamaaaa... Cakka dipanggil Cicak sama cewek jadi-jadian.... Mamaaaaaaaaaa.... "
Suara Cakka pun semakin keras dan kencang. Murid-murid mendengar teriakan Cakka. Cakka langsung menjadi tontonan aksi guling-guling(?). Agni berteriak.
" Woy! Kalian semua ngapain nontonin pacar gue? Pergi semua! " teriak Agni.
Semuanya pun pergi meninggalkan TKP. Cakka yang mendengar ucapan Agni dengan semangat 45 langsung bangun dari rerumputan dan menatap Agni.
" Maksud lo pacar? Siapa yang lo bilang pacar? " Cakka menatap Agni tajam. Agni terdiam membisu tak berani bersuara.
***
" Alvin itu..... "
" RIO.... "
Alvin datang saat itu menghampiri Rio dan Shilla. Keringat dingin bercucuran membasahi seluruh badan Rio. Rio takut apabila Shilla menceritakan ucapannya itu kepada Alvin. Rio hanya bisa menggigit bibir dan berharap Shilla tak akan menceritakan pada Alvin.
' Ya Tuhan... Jangan sampai Shilla cerita ke Alvin. ' batin Rio.Shilla terdiam. Shilla sama sekali tak menoleh ke arah Alvin. Alvin yang baru datang kebingungan melihat tingkah Shilla yang aneh seperti itu.
" Shill... Lo kenapa? " tanya Alvin.
" (menoleh) Badmood. " jawab Shilla singkat.
" Vin... Lo ngapain nyari gue? " tanya Rio.
" Yee.. GR! Gue mau nyari Shilla, bukan lo. " sahut Alvin.
Lewatlah Gabriel dan Zahra. Mereka melihat Rio, Alvin dan Shilla.
" Alvin... Ngapain kamu disini? " tanya Zahra.
" (menoleh) Eh... Kak Zahra, Alvin cuma mau samperin Rio aja kok. " jawab Alvin tersenyum.
" Untuk apa kamu menghampiri Rio? Emang Sivia kemana? " tanya Gabriel.
" Alvin mau nanya tentang acara nanti malam. Nanti malam kan Rio, Alvin, Cakka, Deva sama Debo mau jalan-jalan. " jawab Rio sambil melirik Gabriel.
" Ya sudah... Alvin! Kamu cari Sivia. Jangan ganggu Rio dengan Shilla. " perintah Zahra.
' Ya Tuhan... Hilangkanlah penderitaan ini. ' batin Alvin langsung beranjak meninggalkan Rio dan Shilla. Gabriel dan Zahra pun tersenyum, kemudian ikut meninggalkan Rio dan Shilla.
***
" Itu dia kak Zahra. " ucap Deva.
" Loh? Kok gue ada disini? Kenapa gue bisa sama lo? " tanya Acha kebingungan.
" Ih... Emang dari tadi juga gue sama lo. Susah ya ngomong sama orang lola. " dengus Deva kesal.
" Lola? Apaan tuh? Temennya Lala ya? " tanya Acha.
" (menepuk dahinya) Ya ampun.... Bisa gila gue lama-lama sama lo! " Deva semakin kesal dengan tingkah Acha yang susah nyambung dengan topik pembicaraan.
" Kenapa bisa gila? Berarti lo udah ga waras ya, Dev? " tanya Acha.
" Astaga! KAK ZAHRAAAAAA... tolong! " teriak Deva.
Zahra dan Gabriel mendengar teriakan Deva dan segera menghampirinya.
" Deva.... Ada apa kamu berteriak? " tanya Zahra.
" (memegang tangan kanan Zahra) Kak Zahra, tolong! Bisa gila aku ngomong sama orang lola kayak dia. (menunjuk Acha) Ga kuat aku kak! " ucap Deva sambil memohon.
" (menjauhkan tangan Deva) Jangan sentuh pacar gue! Lo urus aja tuh pasangan Putri lo! Ga usah protes. Ngerti! " ucap Gabriel sambil menarik tangan Zahra lalu meninggalkan DeCha.
" Emaaakkkk... Tolongin Deva! " teriak Deva." Ada apa Dev? Kenapa minta tolong? " tanya Acha." ..... " diam dan langsung pingsan.
" Dev.. Deva... Ngapain tidur disana? Deva bangun. " Acha terus menggoyangkan tubuh Deva.
***
" Iya... Cakka sama Rio. Tapi Agni sih ga suka sama Cakka sama Rio beneran! Maksud gue tipe cowoknya kayak mereka. " jawab Ify.
" Oh... Gitu ya? "
" Iyap. "
" Eh... Ngomong-ngomong lo suka sama Rio? " tanya Debo.
" Heh? Rio? Gue suka sama Rio? Ngapain lo nanya-nanya? " tanya Ify balik.
" Idih... Gue nanya baik-baik! " dengus Debo kesal.
" Sorry sorry... Gue biasa aja kok sama Rio. " jawab Ify.
" Ah... Yang bener? " tanya Debo.
" Bener. " jawab Ify.
" Yakin? "
" Yaiyalah... Kenapa sih? " tanya Ify.
" Gue mau bilang kalo gue ......... "
bersambung...
- CakkAgni... Ribet...
- DevAcha.. Nyusahin..
- RioShilla... Ga jelas..
- AlVia... Belum yah... Next part.. :)
- ID?? Tau ah gelap! :P
tunggu selanjutnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar