Selasa, 22 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 12

Ada yang nungguin ga?
Engga ya? Ya udah aku balik... #abaikan
haha...
Ya udah aku lanjut nih...
Semoga suka sama part ini.. :)

enjoy it ------>

" Hiks... (menangis) Tega lo Vin! Tega! " kata Sivia terduduk dilantai kamar mandi sambil menangis.

" Vi, sorry. " ucap Alvin.

" Jahat lo, Vin! Jahat! " kata Sivia masih menangis.

Alvin memakai bajunya kembali(?).*abis ngapain ya? #abaikan*.

" Vi, maaf! " kata Alvin sambil jongkok dihadapan Sivia.

" Lo jahat, Vin! Lo tega! " ucap Sivia sambil terus-terusan menangis.

" (memeluk Sivia) Vi, maafin gue! Maaf. " ucap Alvin.

" Eh, itu masuk! Itu... "

***

" Kenapa gue harus jauhin lo? Emang ada gitu gue ngedeketin lo? " tanya Debo pada Ify.

" Ya pokoknya gue ga suka lo ada dideket gue! " jawab Ify.

" Kenapa? "

" Ya ga suka aja. " jawab Ify.

" Sini deh. Gue bisikin sesuatu. " ucap Debo.

Ify mendekat ke arah Debo. Debo langsung melotot dan menutup matanya saat Ify mendekat.

" Gue suruh tutup itu dulu! " kata Debo sambil menutup matanya.

" Aduh, ribet ya sama lo! Ngomong aja! Ga usah pake tutup mata segala. " kata Ify.

" Sini, gue bisikin. " kata Debo lagi.

" Tapi, jangan pake tutup mata! " balas Ify.

" Iya, makanya cepet kesini! " kata Debo.

Ify semakin mendekat ke arah Debo. Debo langsung menyender ditembok.

" Ya ga usah sedeket ini kali! " ucap Debo sambil mendorong Ify perlahan.

" Udah cepet! Lo mau bisikin apa? " tanya Ify.

" Gini.. Psst..pssstttt.. Gimana? Mau ga? "

" Gak! Gue ga mau. Gila lo! Pikiran lo kesana banget. " jawab Ify.

" Yah, ayolah, Fy. " ucap Debo sambil memohon.

" Ih, maksa banget sih lo! Gue masih 16 tahun tau. " jawab Ify.

" Apa salahnya sih dicoba? Gue...gue pengen tau! " kata Debo.

" Lo pengen? Gue mah ogah! Nantian aja. "

" Ya udah. Kalo lo ga mau, gue..... "

" Mau ngapain lo? " tanya Ify memotong ucapan Debo.

" Ikut gue. " ajak Debo.

" Kemana? "

" Ke kamar. " jawab Debo.

" Ga mau! Gue ga mau! " teriak Ify.

Kamar 106.

**abaikan**

***

Shilla mendorong Rio perlahan. Shilla tak menyangka Rio akan melakukan hal itu kepadanya.

" Shill, sorry. " kata Rio.

" Lo ngapain main nyosor segala? Gue ga suka lo yang kayak gini! " ucap Shilla kesal.

" Sorry, Shill. Sorry! " kata Rio menunduk.

Tap..tap..tap..

Langkah kaki mengarah ke tempat Rio dan Shilla.

" Ag, Ag, tunggu! " teriak Cakka.

" Jangan kejar gue! Gue benci sama lo, Cakka! " teriak Agni.

Rio dan Shilla bertatapan melihat Cakka dan Agni yang hendak melewati mereka.

" Cakka... Agni... "

Cakka dan Agni menghentikan langkahnya.

" Rio... Shilla... "

" Kalian ngapain lari-larian? Kka, lo apain Agni sampai nangis kayak gini? " tanya Rio menatap tajam ke arah Agni.

" Gue...gue... Gue ga apa-apain kok! " jawab Cakka.

" Rio... Cakka nampar gue! " ucap Agni langsung ke arah Rio dan memeluknya.

Shilla dan Cakka saling berpandangan.

" Ikut gue! " ucap Shilla langsung menarik tangan Cakka dan meninggalkan Rio-Agni.

" Lo diapain sama Cakka? Kenapa bisa ditampar? " tanya Rio sambil mengelus rambut Agni.

" Gue tadi manggil dia 'cicak'. Gue ditampar sama dia. " ucap Agni masih menangis dipelukan Rio.

" Udah Ag, jangan nangis lagi. " ucap Rio sambil melepas pelukan Agni dan menghapus air matanya.

Agni memejamkan matanya. Rio mendekat ke arah Agni.

***

" Eh, Dev.. Jangan! " teriak Acha didalam kamar.

" Udah tanggung, Cha! " ucap Deva sambil membuka bajunya. (?)

" Dev.. Lo ngapain buka baju? " tanya Acha.

" Ya lo ikutin aja permainan gue. " jawab Deva.

" Apa? Mainin gue? Mainin apaan? " tanya Acha.

Deva langsung membekap mulut Acha.

" Lo ga usah banyak tanya! Susah ngomong sama orang lola kayak lo! " kata Deva sambil mendekat ke arah Acha.

**abaikan**

***

" Eh... Ngapain pake masuk segala sih? Bentar! Gue tarik dulu. " ucap Alvin sambil menjauh dari Sivia. #woy,jangangeresduluya!:P

" Jauh lo! Jangan deket-deket gue. " ucap Sivia.

" Vi, maafin gue! Maaf Vi, maaf! " kata Alvin terus-terusan meminta maaf pada Sivia.

" Ga akan gue maafin! " ucap Sivia sambil memakai bajunya dan langsung meninggalkan kamar mandi(?) #abaikan

" Vi... Vi, tunggu! " panggil Alvin ikut keluar dari kamar mandi.

" Jangan kejar gue! Gue enek liat lo! Pergi lo jangan ganggu gue! " ucap Sivia sambil berlari meninggalkan Alvin.

" Via... Maafin gue! " kata Alvin masih mengejar Sivia.

Braakkk!
Sivia membuka pintu kamarnya. Dilihatnya Debo dan Ify disana.

" Aaaaaa.... Debo, Ify, kalian ngapain dikamar gue? " ucap Sivia sambil menutup matanya.

Alvin ikutan masuk ke kamar 106, tepatnya kamar Sivia.

" Woy, Deb! Gila lo! Gue pikir lo trauma, eh, tautaunya. " kata Alvin sambil geleng-geleng kepala.

Debo dan Ify langsung masuk ke dalam selimut tak memperdulikan ocehan Sivia dan Alvin(?) #hahabaikanya

" Gila semua! Gila! Tau gini, gue ga akan ikut study tour ini! " kata Sivia sambil keluar dari kamarnya.

" Eh, Vi.. Tunggu! " panggil Alvin lagi.

***

' Ya ampun... Si Rio ngapain pake cium gue segala sih. Resek banget ni anak! ' batin Agni.

Agni masih menutup matanya. Hembusan nafas dirasakan Rio-Agni. Agni membuka matanya dan langsung menjauh dari Rio.

" Jangan asal nyosor dong, Yo! " kata Agni manyun.

" Sorry, Ag. Sorry. " kata Rio.

Bersambung...

- Ayo? AlVia kenapa tuh? Sivia kenapa? Haha
- ID? Ngapain dikamar sivia?
- DeCha ngapain?
- RioNi? Hahaha
- CakShil? Ngilang ya..

Tunggu selanjutnya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar