Ada yang nungguin ga?
Engga ya? Ya udah aku balik... #abaikan
haha...
Ya udah aku lanjut nih...
Semoga suka sama part ini.. :)
enjoy it ------>
" Hiks... (menangis) Tega lo Vin! Tega! " kata Sivia terduduk dilantai kamar mandi sambil menangis.
" Vi, sorry. " ucap Alvin.
" Jahat lo, Vin! Jahat! " kata Sivia masih menangis.
Alvin memakai bajunya kembali(?).*abis ngapain ya? #abaikan*.
" Vi, maaf! " kata Alvin sambil jongkok dihadapan Sivia.
" Lo jahat, Vin! Lo tega! " ucap Sivia sambil terus-terusan menangis.
" (memeluk Sivia) Vi, maafin gue! Maaf. " ucap Alvin.
" Eh, itu masuk! Itu... "
***
" Kenapa gue harus jauhin lo? Emang ada gitu gue ngedeketin lo? " tanya Debo pada Ify.
" Ya pokoknya gue ga suka lo ada dideket gue! " jawab Ify.
" Kenapa? "
" Ya ga suka aja. " jawab Ify.
" Sini deh. Gue bisikin sesuatu. " ucap Debo.
Ify mendekat ke arah Debo. Debo langsung melotot dan menutup matanya saat Ify mendekat.
" Gue suruh tutup itu dulu! " kata Debo sambil menutup matanya.
" Aduh, ribet ya sama lo! Ngomong aja! Ga usah pake tutup mata segala. " kata Ify.
" Sini, gue bisikin. " kata Debo lagi.
" Tapi, jangan pake tutup mata! " balas Ify.
" Iya, makanya cepet kesini! " kata Debo.
Ify semakin mendekat ke arah Debo. Debo langsung menyender ditembok.
" Ya ga usah sedeket ini kali! " ucap Debo sambil mendorong Ify perlahan.
" Udah cepet! Lo mau bisikin apa? " tanya Ify.
" Gini.. Psst..pssstttt.. Gimana? Mau ga? "
" Gak! Gue ga mau. Gila lo! Pikiran lo kesana banget. " jawab Ify.
" Yah, ayolah, Fy. " ucap Debo sambil memohon.
" Ih, maksa banget sih lo! Gue masih 16 tahun tau. " jawab Ify.
" Apa salahnya sih dicoba? Gue...gue pengen tau! " kata Debo.
" Lo pengen? Gue mah ogah! Nantian aja. "
" Ya udah. Kalo lo ga mau, gue..... "
" Mau ngapain lo? " tanya Ify memotong ucapan Debo.
" Ikut gue. " ajak Debo.
" Kemana? "
" Ke kamar. " jawab Debo.
" Ga mau! Gue ga mau! " teriak Ify.
Kamar 106.
**abaikan**
***
Shilla mendorong Rio perlahan. Shilla tak menyangka Rio akan melakukan hal itu kepadanya.
" Shill, sorry. " kata Rio.
" Lo ngapain main nyosor segala? Gue ga suka lo yang kayak gini! " ucap Shilla kesal.
" Sorry, Shill. Sorry! " kata Rio menunduk.
Tap..tap..tap..
Langkah kaki mengarah ke tempat Rio dan Shilla.
" Ag, Ag, tunggu! " teriak Cakka.
" Jangan kejar gue! Gue benci sama lo, Cakka! " teriak Agni.
Rio dan Shilla bertatapan melihat Cakka dan Agni yang hendak melewati mereka.
" Cakka... Agni... "
Cakka dan Agni menghentikan langkahnya.
" Rio... Shilla... "
" Kalian ngapain lari-larian? Kka, lo apain Agni sampai nangis kayak gini? " tanya Rio menatap tajam ke arah Agni.
" Gue...gue... Gue ga apa-apain kok! " jawab Cakka.
" Rio... Cakka nampar gue! " ucap Agni langsung ke arah Rio dan memeluknya.
Shilla dan Cakka saling berpandangan.
" Ikut gue! " ucap Shilla langsung menarik tangan Cakka dan meninggalkan Rio-Agni.
" Lo diapain sama Cakka? Kenapa bisa ditampar? " tanya Rio sambil mengelus rambut Agni.
" Gue tadi manggil dia 'cicak'. Gue ditampar sama dia. " ucap Agni masih menangis dipelukan Rio.
" Udah Ag, jangan nangis lagi. " ucap Rio sambil melepas pelukan Agni dan menghapus air matanya.
Agni memejamkan matanya. Rio mendekat ke arah Agni.
***
" Eh, Dev.. Jangan! " teriak Acha didalam kamar.
" Udah tanggung, Cha! " ucap Deva sambil membuka bajunya. (?)
" Dev.. Lo ngapain buka baju? " tanya Acha.
" Ya lo ikutin aja permainan gue. " jawab Deva.
" Apa? Mainin gue? Mainin apaan? " tanya Acha.
Deva langsung membekap mulut Acha.
" Lo ga usah banyak tanya! Susah ngomong sama orang lola kayak lo! " kata Deva sambil mendekat ke arah Acha.
**abaikan**
***
" Eh... Ngapain pake masuk segala sih? Bentar! Gue tarik dulu. " ucap Alvin sambil menjauh dari Sivia. #woy,jangangeresduluya!:P
" Jauh lo! Jangan deket-deket gue. " ucap Sivia.
" Vi, maafin gue! Maaf Vi, maaf! " kata Alvin terus-terusan meminta maaf pada Sivia.
" Ga akan gue maafin! " ucap Sivia sambil memakai bajunya dan langsung meninggalkan kamar mandi(?) #abaikan
" Vi... Vi, tunggu! " panggil Alvin ikut keluar dari kamar mandi.
" Jangan kejar gue! Gue enek liat lo! Pergi lo jangan ganggu gue! " ucap Sivia sambil berlari meninggalkan Alvin.
" Via... Maafin gue! " kata Alvin masih mengejar Sivia.
Braakkk!
Sivia membuka pintu kamarnya. Dilihatnya Debo dan Ify disana.
" Aaaaaa.... Debo, Ify, kalian ngapain dikamar gue? " ucap Sivia sambil menutup matanya.
Alvin ikutan masuk ke kamar 106, tepatnya kamar Sivia.
" Woy, Deb! Gila lo! Gue pikir lo trauma, eh, tautaunya. " kata Alvin sambil geleng-geleng kepala.
Debo dan Ify langsung masuk ke dalam selimut tak memperdulikan ocehan Sivia dan Alvin(?) #hahabaikanya
" Gila semua! Gila! Tau gini, gue ga akan ikut study tour ini! " kata Sivia sambil keluar dari kamarnya.
" Eh, Vi.. Tunggu! " panggil Alvin lagi.
***
' Ya ampun... Si Rio ngapain pake cium gue segala sih. Resek banget ni anak! ' batin Agni.
Agni masih menutup matanya. Hembusan nafas dirasakan Rio-Agni. Agni membuka matanya dan langsung menjauh dari Rio.
" Jangan asal nyosor dong, Yo! " kata Agni manyun.
" Sorry, Ag. Sorry. " kata Rio.
Bersambung...
- Ayo? AlVia kenapa tuh? Sivia kenapa? Haha
- ID? Ngapain dikamar sivia?
- DeCha ngapain?
- RioNi? Hahaha
- CakShil? Ngilang ya..
Tunggu selanjutnya..
Engga ya? Ya udah aku balik... #abaikan
haha...
Ya udah aku lanjut nih...
Semoga suka sama part ini.. :)
enjoy it ------>
" Hiks... (menangis) Tega lo Vin! Tega! " kata Sivia terduduk dilantai kamar mandi sambil menangis.
" Vi, sorry. " ucap Alvin.
" Jahat lo, Vin! Jahat! " kata Sivia masih menangis.
Alvin memakai bajunya kembali(?).*abis ngapain ya? #abaikan*.
" Vi, maaf! " kata Alvin sambil jongkok dihadapan Sivia.
" Lo jahat, Vin! Lo tega! " ucap Sivia sambil terus-terusan menangis.
" (memeluk Sivia) Vi, maafin gue! Maaf. " ucap Alvin.
" Eh, itu masuk! Itu... "
***
" Kenapa gue harus jauhin lo? Emang ada gitu gue ngedeketin lo? " tanya Debo pada Ify.
" Ya pokoknya gue ga suka lo ada dideket gue! " jawab Ify.
" Kenapa? "
" Ya ga suka aja. " jawab Ify.
" Sini deh. Gue bisikin sesuatu. " ucap Debo.
Ify mendekat ke arah Debo. Debo langsung melotot dan menutup matanya saat Ify mendekat.
" Gue suruh tutup itu dulu! " kata Debo sambil menutup matanya.
" Aduh, ribet ya sama lo! Ngomong aja! Ga usah pake tutup mata segala. " kata Ify.
" Sini, gue bisikin. " kata Debo lagi.
" Tapi, jangan pake tutup mata! " balas Ify.
" Iya, makanya cepet kesini! " kata Debo.
Ify semakin mendekat ke arah Debo. Debo langsung menyender ditembok.
" Ya ga usah sedeket ini kali! " ucap Debo sambil mendorong Ify perlahan.
" Udah cepet! Lo mau bisikin apa? " tanya Ify.
" Gini.. Psst..pssstttt.. Gimana? Mau ga? "
" Gak! Gue ga mau. Gila lo! Pikiran lo kesana banget. " jawab Ify.
" Yah, ayolah, Fy. " ucap Debo sambil memohon.
" Ih, maksa banget sih lo! Gue masih 16 tahun tau. " jawab Ify.
" Apa salahnya sih dicoba? Gue...gue pengen tau! " kata Debo.
" Lo pengen? Gue mah ogah! Nantian aja. "
" Ya udah. Kalo lo ga mau, gue..... "
" Mau ngapain lo? " tanya Ify memotong ucapan Debo.
" Ikut gue. " ajak Debo.
" Kemana? "
" Ke kamar. " jawab Debo.
" Ga mau! Gue ga mau! " teriak Ify.
Kamar 106.
**abaikan**
***
Shilla mendorong Rio perlahan. Shilla tak menyangka Rio akan melakukan hal itu kepadanya.
" Shill, sorry. " kata Rio.
" Lo ngapain main nyosor segala? Gue ga suka lo yang kayak gini! " ucap Shilla kesal.
" Sorry, Shill. Sorry! " kata Rio menunduk.
Tap..tap..tap..
Langkah kaki mengarah ke tempat Rio dan Shilla.
" Ag, Ag, tunggu! " teriak Cakka.
" Jangan kejar gue! Gue benci sama lo, Cakka! " teriak Agni.
Rio dan Shilla bertatapan melihat Cakka dan Agni yang hendak melewati mereka.
" Cakka... Agni... "
Cakka dan Agni menghentikan langkahnya.
" Rio... Shilla... "
" Kalian ngapain lari-larian? Kka, lo apain Agni sampai nangis kayak gini? " tanya Rio menatap tajam ke arah Agni.
" Gue...gue... Gue ga apa-apain kok! " jawab Cakka.
" Rio... Cakka nampar gue! " ucap Agni langsung ke arah Rio dan memeluknya.
Shilla dan Cakka saling berpandangan.
" Ikut gue! " ucap Shilla langsung menarik tangan Cakka dan meninggalkan Rio-Agni.
" Lo diapain sama Cakka? Kenapa bisa ditampar? " tanya Rio sambil mengelus rambut Agni.
" Gue tadi manggil dia 'cicak'. Gue ditampar sama dia. " ucap Agni masih menangis dipelukan Rio.
" Udah Ag, jangan nangis lagi. " ucap Rio sambil melepas pelukan Agni dan menghapus air matanya.
Agni memejamkan matanya. Rio mendekat ke arah Agni.
***
" Eh, Dev.. Jangan! " teriak Acha didalam kamar.
" Udah tanggung, Cha! " ucap Deva sambil membuka bajunya. (?)
" Dev.. Lo ngapain buka baju? " tanya Acha.
" Ya lo ikutin aja permainan gue. " jawab Deva.
" Apa? Mainin gue? Mainin apaan? " tanya Acha.
Deva langsung membekap mulut Acha.
" Lo ga usah banyak tanya! Susah ngomong sama orang lola kayak lo! " kata Deva sambil mendekat ke arah Acha.
**abaikan**
***
" Eh... Ngapain pake masuk segala sih? Bentar! Gue tarik dulu. " ucap Alvin sambil menjauh dari Sivia. #woy,jangangeresduluya!:P
" Jauh lo! Jangan deket-deket gue. " ucap Sivia.
" Vi, maafin gue! Maaf Vi, maaf! " kata Alvin terus-terusan meminta maaf pada Sivia.
" Ga akan gue maafin! " ucap Sivia sambil memakai bajunya dan langsung meninggalkan kamar mandi(?) #abaikan
" Vi... Vi, tunggu! " panggil Alvin ikut keluar dari kamar mandi.
" Jangan kejar gue! Gue enek liat lo! Pergi lo jangan ganggu gue! " ucap Sivia sambil berlari meninggalkan Alvin.
" Via... Maafin gue! " kata Alvin masih mengejar Sivia.
Braakkk!
Sivia membuka pintu kamarnya. Dilihatnya Debo dan Ify disana.
" Aaaaaa.... Debo, Ify, kalian ngapain dikamar gue? " ucap Sivia sambil menutup matanya.
Alvin ikutan masuk ke kamar 106, tepatnya kamar Sivia.
" Woy, Deb! Gila lo! Gue pikir lo trauma, eh, tautaunya. " kata Alvin sambil geleng-geleng kepala.
Debo dan Ify langsung masuk ke dalam selimut tak memperdulikan ocehan Sivia dan Alvin(?) #hahabaikanya
" Gila semua! Gila! Tau gini, gue ga akan ikut study tour ini! " kata Sivia sambil keluar dari kamarnya.
" Eh, Vi.. Tunggu! " panggil Alvin lagi.
***
' Ya ampun... Si Rio ngapain pake cium gue segala sih. Resek banget ni anak! ' batin Agni.
Agni masih menutup matanya. Hembusan nafas dirasakan Rio-Agni. Agni membuka matanya dan langsung menjauh dari Rio.
" Jangan asal nyosor dong, Yo! " kata Agni manyun.
" Sorry, Ag. Sorry. " kata Rio.
Bersambung...
- Ayo? AlVia kenapa tuh? Sivia kenapa? Haha
- ID? Ngapain dikamar sivia?
- DeCha ngapain?
- RioNi? Hahaha
- CakShil? Ngilang ya..
Tunggu selanjutnya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar