Haloooooo.... :D
pembaca pembaca cerbungku...
Mau nanya sebelum nya...
Cerbung ini bagus ga sih?
Dijawab ya...
Jangan lupa LIKE.. :D
enjoy it ------>
***
" GABRIEEELLLLL!! "
Gabriel menoleh ke sumber suara. Ia kelihatan nampak kaget. Putri terdiam membisu melihat Zahra yang berjalan menghampiri Gabriel dan Putri.
PLAAKKKK--
Zahra menampar Gabriel. Air mata menetes membasahi pipinya. Gabriel menatap Zahra.
" Ra, ini semua ga seperti yang lo pikir. " kata Gabriel.
" Brengsek lo! Gue pikir lo cowok baik-baik yang sayang sama gue. Tapi... Lo selingkuh dibelakang gue? Jahat ya lo! Maksud lo apa selingkuh sama peserta MOS? Jawab gue Iel! " tanya Zahra dengan nada tinggi.
" Ra, gue sama Putri..... "
" Oke, STOP ngomong! Gue udah tau kalo lo selingkuh sama anak ga tau diri ini! (menunjuk Putri) mulai sekarang... KITA PUTUS! Dan gue akan berhenti jadi pembina MOS biar gue ga ketemu sama lo lagi! GUE BENCI SAMA LO, GABRIEL! " bentak Zahra langsung berlari meninggalkan Gabriel.
" ZAHRAAAA.... ini ga seperti yang lo pikir! " teriak Gabriel.
" GUE BENCI SAMA LO! " teriak Zahra dari kejauhan.
Putri terdiam melirik Gabriel yang nampak frustasi. Dalam hatinya, Ia merasa bersalah pada Zahra.
' Ya Tuhan... Maafkan diriku. ' batin Putri.
" Zahra.... "
" Kak, maafin aku. Gara-gara aku, kakak jadi salah paham gini sama kak Zahra. Maafin aku kak. " kata Putri.
" Kamu ga salah kok, Put! Maaf ya... Kamu jadi terlibat. " balas Gabriel sambil menunduk.
" Kak... "
" Tinggalin aku sendiri, Put! " kata Gabriel.
Putri langsung pergi meninggalkan Gabriel.
" SEMUA KARENA ALVIN! Gue akan balas dendam sama Alvin! " ucap Gabriel sambil tersenyum licik.
***
" Debo... Berhenti! " teriak Agni.
Debo menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri Agni yang nampak kelelahan.
" Hoshh..hosshhh... Makanya cuci dulu itu bibir! Abis dicium Rio kan? Ngaku. " tanya Debo.
" Deb.... "
" Ngaku! "
" Iiya. Sorry! Dianya yang main nyosor aja. " jawab Agni sambil menunduk.
" Terus ngapain lo mau? " tanya Debo.
" Gue terpaksa, Deb! Maaf, " kata Agni menunduk.
" Oh, gitu ya... Hebat! " ucap Debo.
" Deb, maafin aku. Maaf. " suara Agni mulai bergetar.
" (melirik Agni) Yah, jangan nangis dong. Sorry, Ag. " kata Debo.
" Maafin aku, Deb. Maaf. " kata Agni lagi.
" (memeluk Agni) Iya, aku udah maafin kok. Tapi, jangan nangis dong! Aku ga suka liat cewek nangis. Masa seorang cewek yang suka berantem nangis? Apa kata dunia. " ucap Debo sambil nyengir.
" (melepas pelukan Debo sambil manyun) Jahat ih! Debo jahat! " balas Agni sambil manyun.
" Jangan manyun ih! Jelek tau. "
" Aaaa... Ngambek ah! " ucap Agni sambil meninggalkan Debo.
" Yee.. Ngambek! Tungguin, Ag. " teriak Debo.
" Biarin gue sendiri dulu. " teriak Agni.
" Ya udah deh. Mending gue balik ke kamar aja. " gumam Debo.
***
cakka menarik tangan Alvin hingga halaman hotel. Cakka menatap tajam Alvin.
" Eh, Vin! Jelasin sama gue. Kenapa lo kayak gini? Lo masih waras kan? Otak lo dimana? Hah? Lo malah langsung ngelakuin kayak gitu sama Sivia? Jawab Vin! " tanya Cakka.
' Gue bentak, ntar dia malah kayak anak kecil. Jawab baik-baik aja ah. ' batin Alvin.
" Sorry, Kka! Gue terlalu nafsu sama Sivia. Sampai gue ngelakuin HUBUNGAN INTIM sama dia. " jelas Alvin.
(nb: udah jelas kan? :P)
" Lo bener-bener gila!! Gara-gara ide gila lo waktu itu, gue hampir aja ngelakuin kayak gitu juga ke Agni. Terus ntar kalo Sivia hamil, lo mau tanggung jawab Vin? " tanya Cakka.
" Gue bingung, Kka! Lo tau gue kan? Gue ga bisa setia sama pasangan, Kka. " jawab Alvin menunduk.
" Gila lo! Lo harus tanggung jawab dong Vin! Gue ga nyangka, Alvin yang gue kenal jadi kayak gini. Berani berbuat tapi ga berani bertanggung jawab! Gila lo Vin! " bentak Cakka.
" Iya, gue gila! Puas lo? Gue akan tanggung jawab kalo Sivia hamil! Gue akan tanggung jawab, Kka! " bentak Alvin.
Cakka terdiam, menatap Alvin lalu terduduk direrumputan halaman hotel.
" MAMAAAAAAA, MAMAAAA tolongin Cakka! Cakka dibentak sama Alvin. Mamaaaaaaaaa!! " teriak Cakka.
Gabriel mendengar teriakan Cakka. Gabriel langsung menghampiri sumber suara.
' Ada Alvin? Kesempatan gue! ' batin Gabriel.
" Aduh... Kka, bangun. " ucap Alvin.
" (menghampiri) Woy, ada apaan nih? Eh, Vin! (menarik kerah baju Alvin) Lo apain Cakka? Ngapain dia sampai kayak gini? " tanya Gabriel.
" Lo ga usah ikut campur! " bentak Alvin sambil mendorong Gabriel.
" Lo ngajakin ribut ya? Sialan lo! "
BUGGGGG!
Gabriel langsung menonjok Alvin. Alvin tersungkur direrumputan. Darah segar mengalir dari sudut bibir Alvin.
" Kak Gabriel... STOP! " Cakka berteriak dan langsung berdiri menghadap Gabriel.
" Apa lo? Lo mau ngebela dia? Heh... Lo ga usah ikut campur ya! " ucap Gabriel.
" Kak! Alvin sahabat gue. Jelas gue ngebela dia. Mendingan lo pergi darisini! " usir Cakka.
" Siapa lo? Mau ngusir gue? Sorry... Ga bisa! " balas Gabriel.
" GABRIEL! SINI LO! " panggil seseorang.
Gabriel menoleh ke sumber suara.
" DAYAT... "
Orang itu langsung menghampiri Gabriel.
" Hey, Iel. Gue kesini, karena gue denger sekolah lo ada study tour ke Bogor. Gue kangen! " ucap Dayat langsung memeluk Gabriel.
" Day, gue juga kangen. " kata Gabriel.
" So sweet. " ucap Cakka.
" Eh, urusan kita belum selesai! " kata Gabriel pada Cakka dan Alvin.
" (berdiri) OKE, emang belum selesai! " balas Alvin sambil memegangi sudut bibirnya.
" Eh, siapa mereka Iel? " tanya Dayat, teman akrab Gabriel.
" Peserta MOS. " jawab Gabriel.
" Oh, jalan-jalan yuk. " ajak Dayat pada Gabriel.
" Yuk. "
Cakka menatap Alvin.
" Ada masalah apa lo sama Kak Gabriel? " tanya Cakka sambil menatap tajam Alvin.
" Gue..... "
***
" (menangis) Hiks... Hiks... Shill, gue nyesel. " Sivia meneteskan air matanya. Sivia menyesal dengan apa yang telah Ia lakukan. Shilla mencoba menenangkan Sivia.
" Vi... Udah dong! Penyesalan emang selalu datang belakangan. Lo harus terima resiko. Karena lo sendiri yang kayak gini. " kata Shilla sambil menenangkan Sivia.
" Hiks... Shill... Kalo gue hamil gimana? " tanya Sivia.
" Huft, kalo lo hamil... Emang lo mau aborsi? " tanya Shilla balik.
" (menatap tajam Shilla) Enggak! Gue ga mau nambah dosa lagi. " jawab Sivia.
" Tapi... Emang lo mau perut lo keliatan nanti disekolah? " tanya Shilla lagi.
" Gue ga mau Shill! Gue nyesel banget. " jawab Sivia menunduk.
" (memeluk Sivia) Vi, gue ngerti perasaan lo. Gue juga ga nyangka kalo Alvin bakal kayak gini. " kata Shilla mulai ikutan menangis.
" Masalahnya ini kedua kalinya Alvin ngelakuin ini s..sama g..g...gue. " ucap Sivia terisak.
" (melepaskan pelukannya) What?! Kedua kalinya? Lo ga gila kan Vi? Kenapa lo mau? " tanya Shilla.
" Gue terpaksa Shill! Terpaksa gue ngelakuin ini. Gue juga ga bisa ngelawan. " jawab Sivia.
" Emang seberapa gede sih punyanya Alvin sampai lo segininya? " tanya Shilla ingin tau.
" Hah? Gede apanya? " tanya Sivia balik.
" Ya punyanya dia. " jawab Shilla.
" Oh... Itu toh. Ya standar. " jawab Sivia.
" Hah? Standar gimana? " tanya Shilla.
***
Deva membawa Acha ke kamarnya dan menidurkannya di kasur.
" Masih pusing Cha? " tanya Deva.
" Apa? Gasing? " tanya Acha.
" MASIH PUSING GA? " teriak Deva ditelinga Acha.
" Oh, pusing. Udah mendingan. " jawab Acha.
" Oh, istirahat ya. Jaga kondisi. " kata Deva tersenyum.
" Iya. Kok lo perhatian sama gue sih? " tanya Acha yang mulai nyambung.
" Ya karena gue kan pasangan Pangeran lo. " jawab Deva.
" Oh... Tapi thanks ya. " ucap Acha.
" Buat? "
" Hah? Buat apaan? " tanya Acha.
" Mulai deh lola lagi. " kata Deva manyun.
" Kenapa lo manyun? "
" Kesel! " jawab Deva.
" Apa? Pecel? "
" ah, resek lo! "
***
Debo melewati kamar Ify. Ia mendengar suara tangisan dari kamar itu.
' Ify nangis? Ada apa ya? ' batin Debo.
Debo mendekati pintu kamar Ify.
" Lo jahat, Rio! Jahat! "
Debo mengetuk pintu kamar Ify.
Tok..tok..tok...
" Fy... "
" PERGI LO! GUE GA MAU LIAT LO LAGI, RIO! " teriak Ify dari dalam kamar.
" Fy, ini gue, Debo. "
Ify mendengar suara itu. Ia berjalan dan membukakan pintu.
Krriiitttt...
" Debo... "
" (memeluk Ify) Fy, lo kenapa? " tanya Debo.
" Rio... Rio jahat! " jawab Ify.
" Rio kenapa? " tanya Debo.
" Rio nyakitin gue! Rio jahat. " jawab Ify.
Agni keluar dari kamarnya langsung melotot melihat Debo memeluk Ify.
" DEBO... "
Debo dan Ify menoleh ke arah kamar Agni. Agni berjalan menghampiri mereka. Debo langsung melepaskan pelukannya dari Ify.
PLAKKK--
" Bagus! Pacar gue selingkuh sama sahabat gue sendiri. " ucap Agni.
" Ag... Gue sama Ify... "
" Sst... Ga usah banyak omong! Maksud lo apa selingkuh sama sahabat gue? " tanya Agni.
" GUE CUMA NENANGIN IFY!! " bentak Debo pada Agni.
Bersambung...
- Ribet ribet ribet...
Tunggu selanjutnya..
Inspirasi ilang ilang ilang...
COMENT YANG PANJAAANNGGG...
pembaca pembaca cerbungku...
Mau nanya sebelum nya...
Cerbung ini bagus ga sih?
Dijawab ya...
Jangan lupa LIKE.. :D
enjoy it ------>
***
" GABRIEEELLLLL!! "
Gabriel menoleh ke sumber suara. Ia kelihatan nampak kaget. Putri terdiam membisu melihat Zahra yang berjalan menghampiri Gabriel dan Putri.
PLAAKKKK--
Zahra menampar Gabriel. Air mata menetes membasahi pipinya. Gabriel menatap Zahra.
" Ra, ini semua ga seperti yang lo pikir. " kata Gabriel.
" Brengsek lo! Gue pikir lo cowok baik-baik yang sayang sama gue. Tapi... Lo selingkuh dibelakang gue? Jahat ya lo! Maksud lo apa selingkuh sama peserta MOS? Jawab gue Iel! " tanya Zahra dengan nada tinggi.
" Ra, gue sama Putri..... "
" Oke, STOP ngomong! Gue udah tau kalo lo selingkuh sama anak ga tau diri ini! (menunjuk Putri) mulai sekarang... KITA PUTUS! Dan gue akan berhenti jadi pembina MOS biar gue ga ketemu sama lo lagi! GUE BENCI SAMA LO, GABRIEL! " bentak Zahra langsung berlari meninggalkan Gabriel.
" ZAHRAAAA.... ini ga seperti yang lo pikir! " teriak Gabriel.
" GUE BENCI SAMA LO! " teriak Zahra dari kejauhan.
Putri terdiam melirik Gabriel yang nampak frustasi. Dalam hatinya, Ia merasa bersalah pada Zahra.
' Ya Tuhan... Maafkan diriku. ' batin Putri.
" Zahra.... "
" Kak, maafin aku. Gara-gara aku, kakak jadi salah paham gini sama kak Zahra. Maafin aku kak. " kata Putri.
" Kamu ga salah kok, Put! Maaf ya... Kamu jadi terlibat. " balas Gabriel sambil menunduk.
" Kak... "
" Tinggalin aku sendiri, Put! " kata Gabriel.
Putri langsung pergi meninggalkan Gabriel.
" SEMUA KARENA ALVIN! Gue akan balas dendam sama Alvin! " ucap Gabriel sambil tersenyum licik.
***
" Debo... Berhenti! " teriak Agni.
Debo menghentikan langkahnya dan kembali menghampiri Agni yang nampak kelelahan.
" Hoshh..hosshhh... Makanya cuci dulu itu bibir! Abis dicium Rio kan? Ngaku. " tanya Debo.
" Deb.... "
" Ngaku! "
" Iiya. Sorry! Dianya yang main nyosor aja. " jawab Agni sambil menunduk.
" Terus ngapain lo mau? " tanya Debo.
" Gue terpaksa, Deb! Maaf, " kata Agni menunduk.
" Oh, gitu ya... Hebat! " ucap Debo.
" Deb, maafin aku. Maaf. " suara Agni mulai bergetar.
" (melirik Agni) Yah, jangan nangis dong. Sorry, Ag. " kata Debo.
" Maafin aku, Deb. Maaf. " kata Agni lagi.
" (memeluk Agni) Iya, aku udah maafin kok. Tapi, jangan nangis dong! Aku ga suka liat cewek nangis. Masa seorang cewek yang suka berantem nangis? Apa kata dunia. " ucap Debo sambil nyengir.
" (melepas pelukan Debo sambil manyun) Jahat ih! Debo jahat! " balas Agni sambil manyun.
" Jangan manyun ih! Jelek tau. "
" Aaaa... Ngambek ah! " ucap Agni sambil meninggalkan Debo.
" Yee.. Ngambek! Tungguin, Ag. " teriak Debo.
" Biarin gue sendiri dulu. " teriak Agni.
" Ya udah deh. Mending gue balik ke kamar aja. " gumam Debo.
***
cakka menarik tangan Alvin hingga halaman hotel. Cakka menatap tajam Alvin.
" Eh, Vin! Jelasin sama gue. Kenapa lo kayak gini? Lo masih waras kan? Otak lo dimana? Hah? Lo malah langsung ngelakuin kayak gitu sama Sivia? Jawab Vin! " tanya Cakka.
' Gue bentak, ntar dia malah kayak anak kecil. Jawab baik-baik aja ah. ' batin Alvin.
" Sorry, Kka! Gue terlalu nafsu sama Sivia. Sampai gue ngelakuin HUBUNGAN INTIM sama dia. " jelas Alvin.
(nb: udah jelas kan? :P)
" Lo bener-bener gila!! Gara-gara ide gila lo waktu itu, gue hampir aja ngelakuin kayak gitu juga ke Agni. Terus ntar kalo Sivia hamil, lo mau tanggung jawab Vin? " tanya Cakka.
" Gue bingung, Kka! Lo tau gue kan? Gue ga bisa setia sama pasangan, Kka. " jawab Alvin menunduk.
" Gila lo! Lo harus tanggung jawab dong Vin! Gue ga nyangka, Alvin yang gue kenal jadi kayak gini. Berani berbuat tapi ga berani bertanggung jawab! Gila lo Vin! " bentak Cakka.
" Iya, gue gila! Puas lo? Gue akan tanggung jawab kalo Sivia hamil! Gue akan tanggung jawab, Kka! " bentak Alvin.
Cakka terdiam, menatap Alvin lalu terduduk direrumputan halaman hotel.
" MAMAAAAAAA, MAMAAAA tolongin Cakka! Cakka dibentak sama Alvin. Mamaaaaaaaaa!! " teriak Cakka.
Gabriel mendengar teriakan Cakka. Gabriel langsung menghampiri sumber suara.
' Ada Alvin? Kesempatan gue! ' batin Gabriel.
" Aduh... Kka, bangun. " ucap Alvin.
" (menghampiri) Woy, ada apaan nih? Eh, Vin! (menarik kerah baju Alvin) Lo apain Cakka? Ngapain dia sampai kayak gini? " tanya Gabriel.
" Lo ga usah ikut campur! " bentak Alvin sambil mendorong Gabriel.
" Lo ngajakin ribut ya? Sialan lo! "
BUGGGGG!
Gabriel langsung menonjok Alvin. Alvin tersungkur direrumputan. Darah segar mengalir dari sudut bibir Alvin.
" Kak Gabriel... STOP! " Cakka berteriak dan langsung berdiri menghadap Gabriel.
" Apa lo? Lo mau ngebela dia? Heh... Lo ga usah ikut campur ya! " ucap Gabriel.
" Kak! Alvin sahabat gue. Jelas gue ngebela dia. Mendingan lo pergi darisini! " usir Cakka.
" Siapa lo? Mau ngusir gue? Sorry... Ga bisa! " balas Gabriel.
" GABRIEL! SINI LO! " panggil seseorang.
Gabriel menoleh ke sumber suara.
" DAYAT... "
Orang itu langsung menghampiri Gabriel.
" Hey, Iel. Gue kesini, karena gue denger sekolah lo ada study tour ke Bogor. Gue kangen! " ucap Dayat langsung memeluk Gabriel.
" Day, gue juga kangen. " kata Gabriel.
" So sweet. " ucap Cakka.
" Eh, urusan kita belum selesai! " kata Gabriel pada Cakka dan Alvin.
" (berdiri) OKE, emang belum selesai! " balas Alvin sambil memegangi sudut bibirnya.
" Eh, siapa mereka Iel? " tanya Dayat, teman akrab Gabriel.
" Peserta MOS. " jawab Gabriel.
" Oh, jalan-jalan yuk. " ajak Dayat pada Gabriel.
" Yuk. "
Cakka menatap Alvin.
" Ada masalah apa lo sama Kak Gabriel? " tanya Cakka sambil menatap tajam Alvin.
" Gue..... "
***
" (menangis) Hiks... Hiks... Shill, gue nyesel. " Sivia meneteskan air matanya. Sivia menyesal dengan apa yang telah Ia lakukan. Shilla mencoba menenangkan Sivia.
" Vi... Udah dong! Penyesalan emang selalu datang belakangan. Lo harus terima resiko. Karena lo sendiri yang kayak gini. " kata Shilla sambil menenangkan Sivia.
" Hiks... Shill... Kalo gue hamil gimana? " tanya Sivia.
" Huft, kalo lo hamil... Emang lo mau aborsi? " tanya Shilla balik.
" (menatap tajam Shilla) Enggak! Gue ga mau nambah dosa lagi. " jawab Sivia.
" Tapi... Emang lo mau perut lo keliatan nanti disekolah? " tanya Shilla lagi.
" Gue ga mau Shill! Gue nyesel banget. " jawab Sivia menunduk.
" (memeluk Sivia) Vi, gue ngerti perasaan lo. Gue juga ga nyangka kalo Alvin bakal kayak gini. " kata Shilla mulai ikutan menangis.
" Masalahnya ini kedua kalinya Alvin ngelakuin ini s..sama g..g...gue. " ucap Sivia terisak.
" (melepaskan pelukannya) What?! Kedua kalinya? Lo ga gila kan Vi? Kenapa lo mau? " tanya Shilla.
" Gue terpaksa Shill! Terpaksa gue ngelakuin ini. Gue juga ga bisa ngelawan. " jawab Sivia.
" Emang seberapa gede sih punyanya Alvin sampai lo segininya? " tanya Shilla ingin tau.
" Hah? Gede apanya? " tanya Sivia balik.
" Ya punyanya dia. " jawab Shilla.
" Oh... Itu toh. Ya standar. " jawab Sivia.
" Hah? Standar gimana? " tanya Shilla.
***
Deva membawa Acha ke kamarnya dan menidurkannya di kasur.
" Masih pusing Cha? " tanya Deva.
" Apa? Gasing? " tanya Acha.
" MASIH PUSING GA? " teriak Deva ditelinga Acha.
" Oh, pusing. Udah mendingan. " jawab Acha.
" Oh, istirahat ya. Jaga kondisi. " kata Deva tersenyum.
" Iya. Kok lo perhatian sama gue sih? " tanya Acha yang mulai nyambung.
" Ya karena gue kan pasangan Pangeran lo. " jawab Deva.
" Oh... Tapi thanks ya. " ucap Acha.
" Buat? "
" Hah? Buat apaan? " tanya Acha.
" Mulai deh lola lagi. " kata Deva manyun.
" Kenapa lo manyun? "
" Kesel! " jawab Deva.
" Apa? Pecel? "
" ah, resek lo! "
***
Debo melewati kamar Ify. Ia mendengar suara tangisan dari kamar itu.
' Ify nangis? Ada apa ya? ' batin Debo.
Debo mendekati pintu kamar Ify.
" Lo jahat, Rio! Jahat! "
Debo mengetuk pintu kamar Ify.
Tok..tok..tok...
" Fy... "
" PERGI LO! GUE GA MAU LIAT LO LAGI, RIO! " teriak Ify dari dalam kamar.
" Fy, ini gue, Debo. "
Ify mendengar suara itu. Ia berjalan dan membukakan pintu.
Krriiitttt...
" Debo... "
" (memeluk Ify) Fy, lo kenapa? " tanya Debo.
" Rio... Rio jahat! " jawab Ify.
" Rio kenapa? " tanya Debo.
" Rio nyakitin gue! Rio jahat. " jawab Ify.
Agni keluar dari kamarnya langsung melotot melihat Debo memeluk Ify.
" DEBO... "
Debo dan Ify menoleh ke arah kamar Agni. Agni berjalan menghampiri mereka. Debo langsung melepaskan pelukannya dari Ify.
PLAKKK--
" Bagus! Pacar gue selingkuh sama sahabat gue sendiri. " ucap Agni.
" Ag... Gue sama Ify... "
" Sst... Ga usah banyak omong! Maksud lo apa selingkuh sama sahabat gue? " tanya Agni.
" GUE CUMA NENANGIN IFY!! " bentak Debo pada Agni.
Bersambung...
- Ribet ribet ribet...
Tunggu selanjutnya..
Inspirasi ilang ilang ilang...
COMENT YANG PANJAAANNGGG...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar