Halooooo...
Mohon maaf saya ngaret..
Ini part spesial aku buat.. :D
semoga suka ya...
Dan cerita ini makin ribet+berbelit belit sampai melilit...
Jadi jangan bosen baca ya...
Langsung aja ya...
Enjoy it ------>
***
" Kumpulin FB dan FG! " perintah Sivia.
Alvin menganggukkan kepalanya. Sivia menangis dalam kamar meratapi nasib dan penyesalannya. Sivia mengambil foto yang berada dibawah bantalnya. Dia menangis memeluk foto itu. Foto mantan kekasihnya yang masih Ia sayangi.
" Sion... Gue kangen sama lo! Lo dimana sekarang? Gue masih belum bisa ngelupain lo. " air mata terus-terusan jatuh membasahi pipi Sivia. Sivia sangat merindukan sosok mantan kekasihnya itu. Sivia mengingat kembali kejadia setahun yang lalu. Saat Sion meninggalkannya karena pertunangan.
FLASHBACK--ON
:: Aku jatuh cinta kepada dirinya, sungguh-sunggu cinta... Oh apa adanya ::
HP Sivia berdering. Sivia menatap layar HPnya.
------------------
memanggil...
My Love_Sion
------------------
Sivia tersenyum senang menatap layar HPnya. Lantas Ia mengangkat panggilan itu.
Sivia: Halo say, kangen ya?
Sion: (dengan nada bergetar) V...Vi... Kita ketemuan ditaman ya?
Sivia: Say, kamu kenapa? Kamu nangis? (cemas)
Sion: Aku ga apa-apa. Kita ketemuan sekarang! (menutup telpon)
Sivia: halo, halo, Sion.
Tuut...tuuuttt..tuuutt..
Sivia meletakkan HPnya kembali diatas kasur. Firasatnya buruk.
' Ya Tuhan... Ada apa ini? ' batin Sivia.
Sivia langsung memakai jaket dan pergi menuju taman. Sepanjang perjalanan, Ia terus berfirasat buruk.
Ditaman....
Sivia kaget melihat kekasihnya bersama seorang cewek. Sivia menghampiri kekasihnya itu.
PLAKKK--
Sivia menampar Sion. Sivia juga menatap tajam ke arah cewek disamping Sion.
" Jelasin ke aku! Dia siapa? " tanya Sivia pada Sion sambil menunjuk cewek itu.
" Dia... Dia calon tunangan aku, Vi. Maaf, aku bener-bener ga bisa nolak pertunangan ini. Mamaku ngancem bunuh diri, Vi! Aku ga mau dianggap anak durhaka. " jawab Sion menunduk.
" Hei... Aku Aren. " ucap cewek disebelah Sion.
" SIVIA! Pacarnya Sion! " bentak Sivia.
" Vi... Kita putus! " kata Sion.
Sivia menatap Sion dan langsung memeluknya.
' Ya Tuhan, bila masih ku diberi kesempatan. Izinkan aku untuk mencintainya. Namun bila waktu telah habis dengannya. Biarkan cinta hidup sekali ini saja. ' batin Sivia. Air mata tak kuasa lagi Ia tahan. Sivia benar-benar tak bisa kehilangan Sion.
” (melepaskan pelukan Sivia dan menghapus air matanya) Lupain aku untuk selamanya. Aku pergi, Vi! Semoga suatu saat kamu menemukan orang yang benar-benar sayang sama kamu. Permisi... ” Sion menarik tangan calon tunangannya dan meninggalkan Sivia yang menangis ditaman.
” SIIIOOOONNNNN! ”
FLASHBACK--OFF
” SIIOONN! Aku rindu sama kamu! Rindu banget, Sion! ” Sivia berteriak.
Dari luar kamar, anak-anak Five Boys dan Five Girls mendengar teriakan Sivia. Mereka langsung masuk ke kamar Acha.
” Sivia... ”
” Sion... Gue kangen! Gue kangen sama lo. ” Sivia terus-terusan menyebut nama Sion. Alvin yang sedaritadi melirik Sivia merasa panas.
” Panas...panas...panas hati ini. ” ucap Alvin. Sivia menoleh. Dia melihat Alvin adalah Sion. Sion yang dirindukannya selama ini.
” Sion. ” panggil Sivia pada Alvin. Sivia beranjak dari tempat tidur dan langsung memeluk Alvin.
” Sion... Gue kangen! ” kata Sivia semakin mempererat pelukannya.
” Vi... Dia Alvin! Bukan Sion yang nyakitin lo itu. ” kata Agni.
” Dia Sion! ” bentak Sivia.
” Vi... ” panggil Alvin. Sivia mundur 3 langkah dan baru menyadari bahwa cowok yang dipeluknya adalah Alvin.
” Alvin! ngapain gue meluk lo? Sion mana? Dimana dia? ” tanya Sivia.
” Vi... Sion cuma masa lalu lo! ” bentak Shilla.
” Enggak! Tadi Sion ada disini nyamperin gue. Gue pengen ketemu Sion! Lo semua sembunyiin Sion dimana? Dimana Sion? ” tanya Sivia dengan nada tinggi.
” SION UDAH LUPAIN LO, SIVIA! LO GA USAH INGET DIA LAGI! ” bentak Alvin pada Sivia. FG menenangkan Sivia.
” Vi... Udah, lupain Sion! ” kata Ify.
” Gue ga bisa! Gue ga bisa lupain Sion. Gue... Gue ga sanggup! ” ucap Sivia sambil menangis.
” Vi... Cowok kayak dia ga pantas diingat! Lupain, Vi! Lupain! ” ucap Shilla.
” Lupain apaan sih? ” tanya Acha.
” (membekap mulut Acha) Sst, Acha! Kalo ga tau permasalahan dimohon diem! ” kata Deva lembut.
” Emang si Sion itu ngapain Sivia sih? ” tanya Alvin penasaran.
” Dulu itu, Sivia punya pacar namanya Sion. Tapi, disaat anniversary mereka setahun... Sion ninggalin Sivia! Karena dia dijodohin sama cewek yang namanya Aren. ” jelas Agni.
” Apa? Aren? ” tanya Debo.
” Lo kenal? ” tanya Ify.
” Aren sialan! Gue benci Aren! ” teriak Sivia.
” Aren... Aren mantan gue. Berarti, waktu Aren putusin gue... Dia ditunangin sama Sion? ” tanya Debo.
” Apa? Lo mantannya Aren? ” tanya Sivia.
” Waduh, jadi kacau gini sih. ” kata Agni.
” Gawat... Gawat! ” kata Cakka.
” Iya, gue mantannya Aren! ” jawab Debo.
” STOP! STOP! STOP! ” teriak Shilla.
Semua memandang Shilla.
” Apa? ”
” Kita datang kesini bukan untuk bahas Sion atau Aren! Tapi, kita datang kesini mau ngebahas permasalahan Alvin-Sivia! ” jawab Shilla. Alvin dan Sivia saling berpandangan. Lalu mereka menunduk.
” Kenapa kalian ngelakuin ’ HUBUNGAN INTIM? ’ ” tanya Agni mulai angkat bicara. Debo dan Ify ikut saling berpandangan.
” Oya, Debo sama Ify juga! ” kata Cakka. Debo menatap Cakka. Agni nampak kaget mendengar perkataan Cakka.
” Debo sama Ify? ” tanya Agni dengan emosi yang sudah mencapai ujung tanduk.
” Ag, gue bisa jelasin. ” ucap Debo.
” Iya, Ag, Debo sama Ify juga ngelakuin hal yang dilakuin Alvin dan Sivia! ” jawab Rio sambil menatap sinis Debo.
” (mendorong Rio) Eh, gue tau kalo lo suka sama Agni! Tapi, kenapa lo pengen hancurin hubungan gue sama Agni? Kenapa Rio? Kenapa? ” tanya Debo.
” Murahan! ” sindir Agni pada Ify.
” Aduh, Debo...Agni! Kalian jangan kayak gini dong! Lo lagi, Ag. Lebay amat sih! ” ucap Cakka.
” (menatap Cakka) GUE PACARNYA DEBO! ” bentak Agni.
Semuanya terdiam menatap Agni.
” Apa lo semua? SIALAN LO SEMUANYA! ” bentak Agni langsung pergi meninggalkan kamar Acha.
” Ag... ”
” (menatap Cakka) GUE BENCI LO, CAKKA! ” kata Debo langsung beranjak mengejar Agni.
Semuanya terdiam. Permasalahan tiada henti terjadi.
” FIVE GIRLS BUBAR! ” teriak Ify langsung keluar kamar.
” FIVE BOYS BUBAR! ” teriak Rio ikut keluar dari kamar.
Mereka menyebar pergi. Semuanya kacau karena acara study tour. Hanya Alvin dan Sivia yang masih dikamar itu. Alvin mendekat ke arah Sivia. Semakin Alvin mendekat, Sivia terus menggeser badannya. Hingga akhirnya, Sivia tak bisa berkutik. Sivia menempel ditembok dan mendorong Alvin agar tidak mendekatinya.
” Jauh lo! ” teriak Sivia. Alvin menahan kedua tangan Sivia. Alvin semakin mendekatkan diri ke Sivia. Dan.....
CUPP... slurrpph(?) #abaikan
Alvin merasakan hembusan nafas Sivia diwajahnya. Tiba-tiba...
” (mendorong Alvin) Auuww... Lidah gue sakit! ” Sivia merintih kesakitan karena lidahnya digigit Alvin. Alvin daritadi hanya tersenyum melihat cewek yang dihadapannya itu.
” Sakit ya, Vi? ” tanya Alvin.
” Akit anget. ” ucap Sivia tak karuan karena memegangi lidahnya yang sakit.
” Mau ga sakitnya ilang? Sini, gue cium. ” kata Alvin.
” Olah. ” kata Sivia masih memegangi lidahnya yang sakit.
” Sakit banget ya, Vi? Sorry. ” kata Alvin.
” Kelual, kelual! ” usir Sivia pada Alvin. Alvin manyun dan langsung pergi meninggalkan Sivia. Sivia terduduk dikamar Acha dan masih memegangi lidahnya.
***
Agni melirik sedikit-sedikit ke belakang. Dia melihat Debo yang terus-terusan mengejarnya. Agni semakin mempercepat langkahnya. Debo pasrah dan berhenti mengejar Agni. Nafasnya terasa hampir putus. Debo melihat sekeliling. Pandangannya tertuju pada Zahra yang sedang menangis. Debo memegangi dadanya sambil berjalan menghampiri Zahra.
” (menepuk pundak Zahra) Hey, kak, kenapa nangis? ” tanya Debo. Zahra nampak kaget melihat Debo dihadapannya. Dia langsung menghapus air mata yang menetes membasahi pipinya. Debo tersenyum menatap Zahra.
” (duduk disamping Zahra) Kalo mau nangis, nangis sepuasnya sampai kakak tenang. ” ucap Debo tersenyum.
” Hiks... (mulai menangis) Iel, Iel selingkuh. ” jawab Zahra sambil menangis.
” Hah? Kok bisa? ” tanya Debo.
” Ga tau. Dia selingkuh sama anak peserta MOS. ” jawab Zahra menunduk.
” Yakin? Emang ada buktinya? ” tanya Debo lagi.
” Kakak liat sendiri! Dia berduaan sama cewek itu dihalaman hotel. ” jawab Zahra.
” (merangkul Zahra) Kak, kalau belum ada bukti yang jelas, jangan asal nuduh Kak Gabriel selingkuh. ” kata Debo.
Dari kejauhan, sepasang mata memperhatikan Debo dan Zahra. Emosinya tak kuasa ditahan. Ia menghampiri Debo dan Zahra.
” Debo... ”
” Agni... ”
” Eh, kok kamu disini? ” tanya Zahra pada Agni.
” Seharusnya gue yang nanya, ngapain lo sama cowok gue? ” tanya Agni balik sama Zahra.
” Ag, gue cuma... ”
” Diem! Ini masalah gue sama kakak kelas ga tau diri ini! ” ucap Agni dengan sinisnya.
” Oh, jadi lo berdua pacaran? ” tanya Zahra.
” Iya. ”
” Gue bukan pembina MOS kalian lagi! Jadi kalo mau pacaran, terserah! ” kata Zahra.
” Baguslah! Mendingan lo pergi deh, Kak! ” suruh Agni.
Zahra memandang sinir ke arah Agni. Agni ikut-ikutan memandang sinis Zahra. Zahra langsung pergi meninggalkan tempat itu. Debo memandang Agni dari ujung kaki hingga ujung rambut.
” Ag... Agni. ” panggil Debo dengan tatapan manja.
” Plis deh... Jangan mandang kayak gitu! Manja banget. ” ucap Agni.
” Agni... Gue mau itu. ” kata Debo.
” Hah? Apaan? ” tanya Agni.
” Cium. ” jawab Debo dengan manjanya.
” Bekasnya Ify ya? Males! ” kata Agni berlari meninggalkan Debo.
” Ag... Tunggu! Gue ga pernah cium Ify kok. ” jawab Debo langsung mengejar Agni.
***
BRAKKK!
Cakka mendobrak pintu kamarnya. Emosinya kacau karena Five Boys bubar. Cakka meraih BB-nya. Air mata tiba-tiba menetes membasahi pipinya. Terlihat wallpaper HP-nya. Foto disaat Cakka dan anak Five Boys lainnya ceria bersama-sama. Kini, mungkin semua hanya tinggal kenangan.
” Debo, Deva, Rio, Alvin... Gue pengen kita seperti dulu lagi. ” kata Cakka sambil menatap layar BB-nya. ” Gue harus bisa balikin Five Boys seperti semula. Semua terjadi karena ulah gue! ” Cakka merebahkan tubuhnya dikasur dan memejamkan matanya sejenak. Dalam mimpinya, Ia bermimpi bahwa Five Boys saling bermusuhan satu sama lain.
In a Cakka dream.
” Dasar cicak! ”
” Resek lo. Kebo! ”
” Dasar cina blangsak! (?) ”
” Dasar pesek! ”
” Dasar bayi! ”
” Anggap kita ga pernah kenal!! ”
------------------
Tiba-tiba Cakka terbangun dari mimpinya. Ia memegangi dadanya. Pandangannya melirik seluruh sudut kamar hotel. Lagi-lagi Cakka menangis. Dia mengingat-ingat mimpi yang baru saja dialaminya.
’ Ya Tuhan... Apa arti mimpi itu? Aku mohon, jangan pisahkan aku dengan sahabat-sahabatku. ’ batin Cakka.
***
Tok...tok...tok...
Rio mengetuk pintu kamar Ify. Ify berjalan dari tempat duduknya dan langsung membukakan pintu. Ify kaget melihat Rio didepan kamarnya.
” Rio... ”
” (menahan tangan Ify) Fy, gue mau bicara!” kata Rio.
” Ga ada yang perlu dibicarain! ” bentak Ify.
” (mencengkram tangan Ify) Ini menyangkut Debo dan Agni! ” ucap Rio.
” (menatap Rio) Ada apa sama mereka? Agni nyakitin Debo? Iya? ” tanya Ify.
" Bukan! Maksud kedatangan gue kesini, kita mesti kerja sama buat ngancurin hubungan mereka. 4 minggu lagi, lo bakal ngandung anaknya Debo kan? Makanya... Kita harus ngancurin hubungan mereka. " jelas Rio.
" Hah? Emang gue bakal hamil? Ya ampun... Bego gue! Gue setuju! Pokoknya kita harus pisahin Debo sama Agni. " ucap Ify sambil tersenyum licik. " Tapi, gimana caranya? "
" Gini... Psstt...psssttt...pssttt... Gimana? " tanya Rio sambil menaikkan kedua alisnya.
" Apa ga berlebihan, Yo? Gue ga mau sebenernya nyakitin Agni. " jawab Ify menunduk.
" Tapi, cuma ini satu-satunya cara buat misahin mereka! " kata Rio.
" Hmm... Tapi, kalo gagal gimana? Dan kalo mereka tau ini rencana kita gimana? " tanya Ify.
" Lo tenang aja! Ga akan gagal kok. Lo tinggal ikutin aja rencana gue, gimana? " kata Rio.
" Oke, ga masalah buat gue. " ucap Ify.
" Kita mulai rencana dua hari lagi. " kata Rio.
" Hah? Dua hari lagi? Di Bali? "
" Iya, di Bali. Disana saat yang tepat buat ngehancurin hubungan Debo sama Agni. " jawab Rio.
" Yakin lo? "
" Kok lo ngomong gitu? "
" Nggak! Cuma... Gue ngerasa kalo di Bali bukan saat yang tepat buat ngancurin hubungan mereka. " jawab Ify.
" Ya, terus dimana? Bandung, Jogja, Surabaya? " Rio tak memperdulikan Ify dan langsung kembali ke kamarnya.
***
Alvin berjalan-jalan mengelilingi hotel. Tapi, Alvin menghentikan langkahnya saat melihat Gabriel dengan orang asing yang tampaknya bukan peserta MOS. Alvin mendengarkan samar-samar pembicaraan Gabriel dengan orang asing itu.
" Kak... Plis, ijinin aku bertemu Sivia. Aku Sion, Kak! Mantannya Sivia. Aku datang kesini mau minta maaf sama dia, kak. " ucap orang asing itu. Alvin terbelalak kaget mendengar ucapan orang asing yang bersama Gabriel.
' Oh, jadi orang itu yang namanya Sion. Dia yang udah buat cewek gue menderita selama ini. Awas kalo dia berani ngedeketin cewek gue lagi! ' batin Alvin. Alvin kembali mendengarkan percakapan antara Gabriel dan Sion.
" Hmm... Kamu kok bisa tau kalo Sivia ada disini? " tanya Gabriel.
" Ehm, aku tau dari fb yang namanya ALVIN JONATHAN, dia pernah update status kayak gini ' Sayang Sivia Azizah, I Love Hotel Idola.' Makanya aku tau kalau Sivia ada disini. " jawab Sion. " Bisa aku ketemu Sivia, kak? Please! "
Alvin keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menghamppiri GabrielSion. Alvin memandang Sion dari ujung rambut hingga kaki.
" Oh, jadi lo yang namanya Sion? Cowok yang tega ninggalin ceweknya demi pertunangan? " tanya Alvin sambil menatap sinis Sion.
" Pergi ah! " ucap Gabriel langsung meninggalkan AlvinSion.
" (menatap Alvin) Lo siapa? Tau darimana lo tentang cerita itu? " tanya Sion.
" Kenalin... Gue Alvin Jonathan! Pacarnya Sivia. " jawab Alvin.
" Oh, jadi lo yang namanya Alvin Jonathan? Sivia mana? " tanya Sion.
" Iya! Mau ngapain lo nyariin cewek gue? Dia itu udah lupain lo! " jawab Alvin.
" Gue cuma mau minta maaf sama dia. " kata Sion.
" Minta maaf? Sivia ga akan maafin cowok kayak lo! " bentak Alvin.
" Berisik lo! (mendorong Alvin) Gue mau ketemu Sivia! " ucap Sion langsung meninggalkan Alvin yang terjatuh.
***
Sivia masih merasakan perih di lidahnya. Saat itu juga, Acha memasuki kamarnya dan kaget melihat Sivia.
" Huaaa...sivia! "
" Acha... Kok lo disini? " tanya Sivia.
" Hah? Gue salah kamar ya? Sory! " kata Acha beranjak pergi.
" (menahan Acha) Eh, gue kali yang salah kamar. Kamar lo disini kok. " ucap Sivia.
" Hah? Gue sama lo kembar? " tanya Acha.
Sivia mendengar langkah kaki yang mendekati kamar Acha.
" Sivia...Sivia... "
Sivia terperangah kaget mendengar suara yang didengarnya. Sivia langsung keluar dari kamar Acha dan bergegas menghampiri suara itu.
" SION! "
Sivia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sion yang berdiri dihadapannya. Dari kejauhan, Alvin datang.
" (menarik Sion) Eh, pergi lo darisini! " bentak Alvin pada Sion.
" (mendorong Alvin) Lepasin Sion, Vin! " ucap Sivia pada Alvin.
" Vi... " panggil Sion.
" Mau apalagi lo? Mana tunangan lo itu? " tanya Sivia.
" Aren... Aren ninggalin gue semenjak mama gue meninggal. " jawab Sion sambil menunduk.
" Ehm... Ehm, kacang, kacang! Murah... Cuma 500rupiah! " ucap Alvin. Tapi, Sivia tetap tak memperdulikan Alvin.
" Oh, lo baru nyamperin gue setelah Aren pergi? Sayangnya, gue udah lupain lo! Dan sekarang... Hati gue cuma untuk Alvin! " kata Sivia.
' Ya Tuhan, terima kasih engkau telah membuka hati Sivia untukku. ' batin Alvin.
" Jadi, ga ada kesempatan kedua untukku, Vi? " tanya Sion.
" Sayangnya... Ga ada! " jawab Alvin.
" Diem deh, Vin! " bentak Sivia pada Alvin. " Kesempatan kedua? In your dream, boy! "
" Vi... Maafin kejadian masa lalu. " kata Sion menunduk.
" Lo cuma masa lalu gue! Mendingan lo lupain gue, Sion! " ucap Sivia.
" Tapi.... "
" LUPAIN GUE! " bentak Sivia.
" (mendorong Sion perlahan) Plis, jangan buat Sivia terbebani! Pergi dulu. " kata Alvin.
" Ya udah... Titip Sivia! " ucap Sion langsung meninggalkan AlVia.
Sivia memegangi kepalanya. Pikirannya terasa kacau.
'BRUK'. Tubuh Sivia ambruk seketika. Alvin panik dan langsung membawa Sivia ke kamarnya.
***
” Aarrgghh! Gue pusing! ” teriak Shilla. Rio dari kamar sebelah mendengar teriakan Shilla. Rio keluar dari kamarnya dan menuju kamar Shilla.
Tok..tok...tok...
Rio mengetuk pintu kamar Shilla.
” Siapa disana? ” tanya Shilla dari dalam kamar.
” Rio... ”
Shilla membukakan pintu kamarnya untuk Rio. Shilla langsung membawa Rio ke kamarnya.
” Ada apa, Yo? ” tanya Shilla mulai angkat bicara.
” Seharusnya gue yang nanya sama lo, lo kenapa teriak? ” tanya Rio.
” Gue dijodohin! Dan lo tau siapa yang dijodohin sama gue? ”
Rio menggeleng. ” Siapa? ”
” Debo. ” jawab Shilla.
” Apa?! Dijodohin sama Debo? Kok bisa? Ditunangin atau dinikahin? ” tanya Rio beruntun.
” Gue ga tau, Rio! Dinikahin! Sebulan lagi gue bakal dinikahin sama Debo. ” jawab Shilla menunduk.
” Terus sekolah lo gimana? ” tanya Rio lagi.
” Gue bakal berhenti sekolah sama Debo juga. ” jawab Shilla.
” Aduh, kok jadi kayak gini sih? Emang ga bisa ditolak ya? ” tanya Rio.
” Ga bisa... Gue bisa diusir kalo nolak. ” jawab Shilla lagi.
” Shill, yang sabar ya. ” kata Rio menenangkan Shilla.
” Gue ga mau nikah, Yo! Gue masih pengen sekolah! ” ucap Shilla. Perlahan-lahan air mata jatuh membasahi pipinya. ” Bantu gue batalin pernikahan ini, Yo! ” lanjut Shilla.
” Sebulan lagi ya? Hmm... ”
” Iya sebulan lagi. ” jawab Shilla.
” Ify. ” kata Rio.
” Hah? Kok Ify? ” tanya Shilla.
” Iya, cuma Ify yang bisa batalin pesta pernikahan lo sama Debo. ” jawab Rio.
” Yakin lo? ” tanya Shilla.
***
Agni melihat sebuah gitar. Dia duduk dihalaman hotel sambil memainkan gitar dan menyanyi. Debo mengintip dari balik pohon.
Aku memang terlanjur mencintaimu...
Dan tak pernah ku sesali itu..
Seluruh jiwa rela ku serahkan...
Mengenggam janji setiamu..
Ku mohon jangan jadikan semua ini...
Alasan kau menyakitiku...
Meskipun cintamu tak hanya untukku...
Tapi cobalah sejenak mengerti...
Bila...rasaku ini rasamu...
Sanggupkah engkau...
Menahan sakitnya terhianati cinta yang kau jaga...
Coba...bayangkan kembali...
Betapa hancurnya hati ini...
Kasih...
Semua telah terjadi...
Aku memang terlanjur mencintaimu...
------------------
Tak terasa air mata menetes membasai pipi Agni. Debo dari balik pohon langsung menghampiri Agni.
” (memberikan sebuah sapu tangan) Jangan nangis dong! Buktiin kalo kamu bukan cewek yang lemah. ” kata Debo sambil tersenyum. Agni menoleh ke arah Debo.
” (mengambil sapu tangan itu dan memakainya) Gue bukan cewek yang kuat! Lagu tadi itu buat lo, Deb! Lo tega nyakitin hati gue. ” kata Agni menangis.
” Hey, Ag, emang gue nyakitin lo gimana? Gue ga ada selingkuh, Ag! ” kata Debo.
” Ucapan dari Rio itu bener? ” tanya Agni.
” ...... ”
” Jawab! Bener ga? ”
” ........ ”
” (mendorong Debo) Ternyata.... Lo emang ga pernah suka sama gue! Jahat lo, Deb! ” bentak Agni.
” (memeluk Agni) Ag, semua ucapan Rio emang bener. Tapi, gue nyesel Ag! Plis, lo jangan kayak gini ke gue. Gue sayang sama lo, Ag. ” jawab Debo.
” Lo pasti tinggalin gue kan kalo Ify hamil? Gue ga mau kehilangan lo, Deb! ” ucap Agni.
” (melepaskan pelukannya lalu menunduk) Iya, gue harus tanggung jawab atas perbuatan gue, Ag. Maafin gue, Ag. ” kata Debo.
” Gampang banget lo ngomong maaf! ” bentak Agni.
” Terus? Lo mau mutusin gue? ” tanya Debo.
” (menatap Debo) Enggak! Gue ga mau putus sama lo. ” jawab Agni.
” Terus? ”
” Buktiin kalo lo sayang sama gue! ” jawab Agni.
” Mau bukti? ” tanya Debo.
” Iya. ”
cuupp... Slurrpph(?) #abaikan
" Itu bukti kalo gue sayang sama lo! " ucap Debo.
" (memegangi bibirnya) Katanya ga mau bekas Rio! Tapi, asal nyosor aja. " kata Agni langsung manyun.
" Becanda, Ag! Gue ga peduli, mau bekas Rio atau siapapun! Karena lo pacar gue. " ucap Debo tersenyum.
" (memeluk Debo) Agni sayang banget sama Debo. Agni ga mau Debo pergi ninggalin Agni! Agni takut Debo benci sama Agni. Agni ga mau semua itu terjadi. " kata Agni.
" Debo juga sayang sama Agni. Debo janji! Debo ga akan tinggalin Agni. Tapi, Agni juga jangan tinggalin Debo ya? " ucap Debo sambil mengelus rambut Agni.
" Agni ga akan ninggalin Debo! Agni janji. " jawab Agni tersenyum.
" Agni suka sama Rio? " tanya Debo tiba-tiba.
" Jawab Aja, Ag. "
" Agni.... "
***
" Ih, itu orang main ninggalin gue! Tadi dia yang ngajakin untuk ngancurin hubungan Debo-Agni! Dasar Rio stress. " ucap Ify kesal.
:: cinta...cinta...cinta lakukan dengan cinta:: (nada dering HP Ify)
Ify nampak kaget saat menatap layar HPnya.
------------------
memanggil...
Dimas :)
------------------
' Dimas? Kenapa dia baru hubungin gue sekarang? ' batin Ify.
Ify tak pikir panjang. Ia langsung mengangkat telpon itu.
Ify: (dengan nada tinggi) Halo, pacarku sayang. Kemana aja kamu selama ini? Abis selingkuh ya sama Nabila? Brengsek lo!
Dimas: Fy, aku bisa jelasin.
Ify: Gue ga butuh penjelasan dari lo! Gue denger banyak cerita dari temen-temen lo bahwa lo selingkuh sama Nabila. (dengan nada membentak)
Dimas: Fy, aku ga pernah selingkuh sama Nabila.
Ify: Whatever you say! Jangan hubungi gue lagi! Gue udah anggap hubungan kita berakhir!
Dimas: Tapi, kita belum putus secara resmi, Fy!
Ify: Terserah! Gue udah anggap kita putus! Makasih selama ini udah ada disisi gue. (menutup telpon)
tuuttt...tuuttt...tuuttt...
Ify membanting HPnya. Emosinya meluap-luap karena Dimas.
" Gue benci Dimas! " teriak Ify.
***
Alvin membaringkan Sivia diatas kasurnya. Alvin memandangi Sivia dari ujung kaki hingga kepala.
' Diliat-liat, Sivia cantik juga. Duh, naik lagi kan. " batin Alvin. Alvin mendekat ke arah Sivia. Sivia langsung tersadar dari pingsannya.
" Alvin, mau ngapain lo? " tanya Sivia yang baru tersadar.
" Vi, lo masih sayang sama Sion? " tanya Alvin.
" Kenapa lo nanya kayak gitu? " tanya Sivia balik.
" Jawab aja! "
" ........ "
" Jawab atau gue cium? " ancam Alvin.
" Iya, gue jawab! Gue masih sayang sama Sion. " jawab Sivia.
" Seberapa besar rasa sayang lo ke Sion dibanding sama gue? " tanya Alvin lagi.
" Hah? Maksud lo? "
" Iya, jawab! Lebih sayang ke Sion atau gue? "
" Gue lebih sayang sama lo dibanding Sion! Karena lo selalu ada buat gue. Beda sama Sion. " jawab Sivia.
" Ah, yang bener? " tanya Alvin.
" Serius? Bukan lebih sayang sama Sion? " goda Alvin.
" Alvin percaya Sivia engga nih? "
" Alvin ga percaya sebelum ada bukti! " jawab Alvin.
" Mau bukti? "
" Mau dong. "
" Itu yang kamu lakuin sebelum-sebelumnya ke aku. Aku ga nolak karena aku sayang sama kamu. " jawab Sivia.
" Kurang ah. " kata Alvin.
Cuupp..(?)
Sivia mencium pipi kanan Alvin sebagai pertanda sayangnya pada Alvin. Alvin memegangi pipinya.
" Ini buktinya kalo kamu sayang sama aku? " tanya Alvin.
" Iya, sayang. " jawab Sivia.
" (memeluk Sivia) Makasih Vi, kamu udah nyadarin aku! Aku janji ga akan nyakitin kamu. " kata Alvin tersenyum.
" (melepaskan pelukan Alvin) Beneran, Vin? Kamu tulus sayang sama aku? " tanya Sivia.
" Beneran, sayang dan cinta sama kamu. Kamu mau tau cerita sebenernya? " tanya Alvin.
" Cerita apa? "
" Mau tau ga? "
" Mau...mau. " jawab Sivia.
" Sebenernyaa..... "
***
Deva mengutak-atik laptopnya. Ia mengetik alamat URL di Mozila Firefox. www.facebook.com. Dia memasukkan alamat e-mail dan passwordnya. Matanya terbelalak kaget saat melihat beranda.
Cakka Nuraga Fb
Gue sayang kalian! Tolong kembali.
2 menit yang lalu. Suka. Komentar
Alvin Jonathan dan 4orang lainnya menyukai ini.
Alvin Jonathan Fb sayangnya itu takkan terjadi
1 menit yang lalu. Suka
Mario Stevano Fb kayaknya harus ganti nick deh!
55 detik yang lalu. Suka.
Deva menatap layar laptopnya lalu mengupdate status.
Deva Ekada Fb Ketika persahabat harus berakhir.
Beberapa detik yang lalu. Tidak suka. Komentar
anda menyukai ini
Deva menutup kembali laptopnya. Tak sanggup rasanya dia melihat semua yang terjadi. Deva ingin sekali persahabatannya tak berakhir seperti ini. Deva benar-benar bingung dengan semuanya. Disatu sisi, Deva ingin Five Boys kembali seperti dulu. Disisi lain, Deva merasa bahwa persahabatannya hancur semenjak mengenal Five Girls.
" Argh!! Gue mau Five Boys seperti dulu! " teriak Deva. " Gue harus balikin Five Boys seperti semula. "
***
" Gue yakin seyakin-yakinnya! Cuma Ify yang bisa ngebatalin pernikahan lo sama Debo. " jawab Rio sambil menatap Shilla.
" Tapi, gimana caranya? " tanya Shilla.
" Debo udah tau tentang pernikahan ini? "
Shilla menggeleng. " Sepertinya belum. Soalnya dia masih baik-baik aja sama Agni. " jawab Shilla.
" Kasian Agni! Dia harus sakit hati kalo Debo ninggalin dia. " ucap Rio.
" Terus gimana, Rio? "
" Terpaksa! Sebelum pernikahan, Debo sama Agni harus putus! Gue sama Ify udah ngatur rencana buat ngehancurin hubungan mereka. " jawab Rio.
" Caranya gimana? "
" Gini... Psstttt..pssttt..pssssttt.. Gimana? " tanya Rio sambil menaikkan kedua alisnya.
" Sumpah lo bakal lakuin itu? " tanya Shilla memastikan.
" Iya, serius! Cuma itu satu-satunya cara biar Debo sama Agni putus.
" Kenapa lo pengen banget ngancurin hubungan Debo-Agni? "
" Karena gue suka sama Agni. "
" Lho?! Bukannya sama Ify? " tanya Shilla.
" Itu dulu, sekarang udah enggak! " jawab Rio.
" Emang apa sih yang lo suka dari Agni? " tanya Shilla.
*************
BERSAMBUNG..
- ALVIA? wowowo...sion! Wowowo... Sion si penganggu.
- BoNi? RiFy jahat nih!
- Five Boys sama Five Girls bubar? :O
- DeCha? Belum
- Cakka? Yuk, dukung cakka.. :D
- Shilla? Dinikahin sama Debo?
- Dimas? Kembali lagi? --'
penasaran???
Penasaran ga??
Plis, YANG UDAH BACA DILIKE yah...
Comentnya yang panjaaaaaaaanngggg!!
Makasooyy...
Salam: Ni Putu Ayu Wina Laksmita Dewi
Mohon maaf saya ngaret..
Ini part spesial aku buat.. :D
semoga suka ya...
Dan cerita ini makin ribet+berbelit belit sampai melilit...
Jadi jangan bosen baca ya...
Langsung aja ya...
Enjoy it ------>
***
" Kumpulin FB dan FG! " perintah Sivia.
Alvin menganggukkan kepalanya. Sivia menangis dalam kamar meratapi nasib dan penyesalannya. Sivia mengambil foto yang berada dibawah bantalnya. Dia menangis memeluk foto itu. Foto mantan kekasihnya yang masih Ia sayangi.
" Sion... Gue kangen sama lo! Lo dimana sekarang? Gue masih belum bisa ngelupain lo. " air mata terus-terusan jatuh membasahi pipi Sivia. Sivia sangat merindukan sosok mantan kekasihnya itu. Sivia mengingat kembali kejadia setahun yang lalu. Saat Sion meninggalkannya karena pertunangan.
FLASHBACK--ON
:: Aku jatuh cinta kepada dirinya, sungguh-sunggu cinta... Oh apa adanya ::
HP Sivia berdering. Sivia menatap layar HPnya.
------------------
memanggil...
My Love_Sion
------------------
Sivia tersenyum senang menatap layar HPnya. Lantas Ia mengangkat panggilan itu.
Sivia: Halo say, kangen ya?
Sion: (dengan nada bergetar) V...Vi... Kita ketemuan ditaman ya?
Sivia: Say, kamu kenapa? Kamu nangis? (cemas)
Sion: Aku ga apa-apa. Kita ketemuan sekarang! (menutup telpon)
Sivia: halo, halo, Sion.
Tuut...tuuuttt..tuuutt..
Sivia meletakkan HPnya kembali diatas kasur. Firasatnya buruk.
' Ya Tuhan... Ada apa ini? ' batin Sivia.
Sivia langsung memakai jaket dan pergi menuju taman. Sepanjang perjalanan, Ia terus berfirasat buruk.
Ditaman....
Sivia kaget melihat kekasihnya bersama seorang cewek. Sivia menghampiri kekasihnya itu.
PLAKKK--
Sivia menampar Sion. Sivia juga menatap tajam ke arah cewek disamping Sion.
" Jelasin ke aku! Dia siapa? " tanya Sivia pada Sion sambil menunjuk cewek itu.
" Dia... Dia calon tunangan aku, Vi. Maaf, aku bener-bener ga bisa nolak pertunangan ini. Mamaku ngancem bunuh diri, Vi! Aku ga mau dianggap anak durhaka. " jawab Sion menunduk.
" Hei... Aku Aren. " ucap cewek disebelah Sion.
" SIVIA! Pacarnya Sion! " bentak Sivia.
" Vi... Kita putus! " kata Sion.
Sivia menatap Sion dan langsung memeluknya.
' Ya Tuhan, bila masih ku diberi kesempatan. Izinkan aku untuk mencintainya. Namun bila waktu telah habis dengannya. Biarkan cinta hidup sekali ini saja. ' batin Sivia. Air mata tak kuasa lagi Ia tahan. Sivia benar-benar tak bisa kehilangan Sion.
” (melepaskan pelukan Sivia dan menghapus air matanya) Lupain aku untuk selamanya. Aku pergi, Vi! Semoga suatu saat kamu menemukan orang yang benar-benar sayang sama kamu. Permisi... ” Sion menarik tangan calon tunangannya dan meninggalkan Sivia yang menangis ditaman.
” SIIIOOOONNNNN! ”
FLASHBACK--OFF
” SIIOONN! Aku rindu sama kamu! Rindu banget, Sion! ” Sivia berteriak.
Dari luar kamar, anak-anak Five Boys dan Five Girls mendengar teriakan Sivia. Mereka langsung masuk ke kamar Acha.
” Sivia... ”
” Sion... Gue kangen! Gue kangen sama lo. ” Sivia terus-terusan menyebut nama Sion. Alvin yang sedaritadi melirik Sivia merasa panas.
” Panas...panas...panas hati ini. ” ucap Alvin. Sivia menoleh. Dia melihat Alvin adalah Sion. Sion yang dirindukannya selama ini.
” Sion. ” panggil Sivia pada Alvin. Sivia beranjak dari tempat tidur dan langsung memeluk Alvin.
” Sion... Gue kangen! ” kata Sivia semakin mempererat pelukannya.
” Vi... Dia Alvin! Bukan Sion yang nyakitin lo itu. ” kata Agni.
” Dia Sion! ” bentak Sivia.
” Vi... ” panggil Alvin. Sivia mundur 3 langkah dan baru menyadari bahwa cowok yang dipeluknya adalah Alvin.
” Alvin! ngapain gue meluk lo? Sion mana? Dimana dia? ” tanya Sivia.
” Vi... Sion cuma masa lalu lo! ” bentak Shilla.
” Enggak! Tadi Sion ada disini nyamperin gue. Gue pengen ketemu Sion! Lo semua sembunyiin Sion dimana? Dimana Sion? ” tanya Sivia dengan nada tinggi.
” SION UDAH LUPAIN LO, SIVIA! LO GA USAH INGET DIA LAGI! ” bentak Alvin pada Sivia. FG menenangkan Sivia.
” Vi... Udah, lupain Sion! ” kata Ify.
” Gue ga bisa! Gue ga bisa lupain Sion. Gue... Gue ga sanggup! ” ucap Sivia sambil menangis.
” Vi... Cowok kayak dia ga pantas diingat! Lupain, Vi! Lupain! ” ucap Shilla.
” Lupain apaan sih? ” tanya Acha.
” (membekap mulut Acha) Sst, Acha! Kalo ga tau permasalahan dimohon diem! ” kata Deva lembut.
” Emang si Sion itu ngapain Sivia sih? ” tanya Alvin penasaran.
” Dulu itu, Sivia punya pacar namanya Sion. Tapi, disaat anniversary mereka setahun... Sion ninggalin Sivia! Karena dia dijodohin sama cewek yang namanya Aren. ” jelas Agni.
” Apa? Aren? ” tanya Debo.
” Lo kenal? ” tanya Ify.
” Aren sialan! Gue benci Aren! ” teriak Sivia.
” Aren... Aren mantan gue. Berarti, waktu Aren putusin gue... Dia ditunangin sama Sion? ” tanya Debo.
” Apa? Lo mantannya Aren? ” tanya Sivia.
” Waduh, jadi kacau gini sih. ” kata Agni.
” Gawat... Gawat! ” kata Cakka.
” Iya, gue mantannya Aren! ” jawab Debo.
” STOP! STOP! STOP! ” teriak Shilla.
Semua memandang Shilla.
” Apa? ”
” Kita datang kesini bukan untuk bahas Sion atau Aren! Tapi, kita datang kesini mau ngebahas permasalahan Alvin-Sivia! ” jawab Shilla. Alvin dan Sivia saling berpandangan. Lalu mereka menunduk.
” Kenapa kalian ngelakuin ’ HUBUNGAN INTIM? ’ ” tanya Agni mulai angkat bicara. Debo dan Ify ikut saling berpandangan.
” Oya, Debo sama Ify juga! ” kata Cakka. Debo menatap Cakka. Agni nampak kaget mendengar perkataan Cakka.
” Debo sama Ify? ” tanya Agni dengan emosi yang sudah mencapai ujung tanduk.
” Ag, gue bisa jelasin. ” ucap Debo.
” Iya, Ag, Debo sama Ify juga ngelakuin hal yang dilakuin Alvin dan Sivia! ” jawab Rio sambil menatap sinis Debo.
” (mendorong Rio) Eh, gue tau kalo lo suka sama Agni! Tapi, kenapa lo pengen hancurin hubungan gue sama Agni? Kenapa Rio? Kenapa? ” tanya Debo.
” Murahan! ” sindir Agni pada Ify.
” Aduh, Debo...Agni! Kalian jangan kayak gini dong! Lo lagi, Ag. Lebay amat sih! ” ucap Cakka.
” (menatap Cakka) GUE PACARNYA DEBO! ” bentak Agni.
Semuanya terdiam menatap Agni.
” Apa lo semua? SIALAN LO SEMUANYA! ” bentak Agni langsung pergi meninggalkan kamar Acha.
” Ag... ”
” (menatap Cakka) GUE BENCI LO, CAKKA! ” kata Debo langsung beranjak mengejar Agni.
Semuanya terdiam. Permasalahan tiada henti terjadi.
” FIVE GIRLS BUBAR! ” teriak Ify langsung keluar kamar.
” FIVE BOYS BUBAR! ” teriak Rio ikut keluar dari kamar.
Mereka menyebar pergi. Semuanya kacau karena acara study tour. Hanya Alvin dan Sivia yang masih dikamar itu. Alvin mendekat ke arah Sivia. Semakin Alvin mendekat, Sivia terus menggeser badannya. Hingga akhirnya, Sivia tak bisa berkutik. Sivia menempel ditembok dan mendorong Alvin agar tidak mendekatinya.
” Jauh lo! ” teriak Sivia. Alvin menahan kedua tangan Sivia. Alvin semakin mendekatkan diri ke Sivia. Dan.....
CUPP... slurrpph(?) #abaikan
Alvin merasakan hembusan nafas Sivia diwajahnya. Tiba-tiba...
” (mendorong Alvin) Auuww... Lidah gue sakit! ” Sivia merintih kesakitan karena lidahnya digigit Alvin. Alvin daritadi hanya tersenyum melihat cewek yang dihadapannya itu.
” Sakit ya, Vi? ” tanya Alvin.
” Akit anget. ” ucap Sivia tak karuan karena memegangi lidahnya yang sakit.
” Mau ga sakitnya ilang? Sini, gue cium. ” kata Alvin.
” Olah. ” kata Sivia masih memegangi lidahnya yang sakit.
” Sakit banget ya, Vi? Sorry. ” kata Alvin.
” Kelual, kelual! ” usir Sivia pada Alvin. Alvin manyun dan langsung pergi meninggalkan Sivia. Sivia terduduk dikamar Acha dan masih memegangi lidahnya.
***
Agni melirik sedikit-sedikit ke belakang. Dia melihat Debo yang terus-terusan mengejarnya. Agni semakin mempercepat langkahnya. Debo pasrah dan berhenti mengejar Agni. Nafasnya terasa hampir putus. Debo melihat sekeliling. Pandangannya tertuju pada Zahra yang sedang menangis. Debo memegangi dadanya sambil berjalan menghampiri Zahra.
” (menepuk pundak Zahra) Hey, kak, kenapa nangis? ” tanya Debo. Zahra nampak kaget melihat Debo dihadapannya. Dia langsung menghapus air mata yang menetes membasahi pipinya. Debo tersenyum menatap Zahra.
” (duduk disamping Zahra) Kalo mau nangis, nangis sepuasnya sampai kakak tenang. ” ucap Debo tersenyum.
” Hiks... (mulai menangis) Iel, Iel selingkuh. ” jawab Zahra sambil menangis.
” Hah? Kok bisa? ” tanya Debo.
” Ga tau. Dia selingkuh sama anak peserta MOS. ” jawab Zahra menunduk.
” Yakin? Emang ada buktinya? ” tanya Debo lagi.
” Kakak liat sendiri! Dia berduaan sama cewek itu dihalaman hotel. ” jawab Zahra.
” (merangkul Zahra) Kak, kalau belum ada bukti yang jelas, jangan asal nuduh Kak Gabriel selingkuh. ” kata Debo.
Dari kejauhan, sepasang mata memperhatikan Debo dan Zahra. Emosinya tak kuasa ditahan. Ia menghampiri Debo dan Zahra.
” Debo... ”
” Agni... ”
” Eh, kok kamu disini? ” tanya Zahra pada Agni.
” Seharusnya gue yang nanya, ngapain lo sama cowok gue? ” tanya Agni balik sama Zahra.
” Ag, gue cuma... ”
” Diem! Ini masalah gue sama kakak kelas ga tau diri ini! ” ucap Agni dengan sinisnya.
” Oh, jadi lo berdua pacaran? ” tanya Zahra.
” Iya. ”
” Gue bukan pembina MOS kalian lagi! Jadi kalo mau pacaran, terserah! ” kata Zahra.
” Baguslah! Mendingan lo pergi deh, Kak! ” suruh Agni.
Zahra memandang sinir ke arah Agni. Agni ikut-ikutan memandang sinis Zahra. Zahra langsung pergi meninggalkan tempat itu. Debo memandang Agni dari ujung kaki hingga ujung rambut.
” Ag... Agni. ” panggil Debo dengan tatapan manja.
” Plis deh... Jangan mandang kayak gitu! Manja banget. ” ucap Agni.
” Agni... Gue mau itu. ” kata Debo.
” Hah? Apaan? ” tanya Agni.
” Cium. ” jawab Debo dengan manjanya.
” Bekasnya Ify ya? Males! ” kata Agni berlari meninggalkan Debo.
” Ag... Tunggu! Gue ga pernah cium Ify kok. ” jawab Debo langsung mengejar Agni.
***
BRAKKK!
Cakka mendobrak pintu kamarnya. Emosinya kacau karena Five Boys bubar. Cakka meraih BB-nya. Air mata tiba-tiba menetes membasahi pipinya. Terlihat wallpaper HP-nya. Foto disaat Cakka dan anak Five Boys lainnya ceria bersama-sama. Kini, mungkin semua hanya tinggal kenangan.
” Debo, Deva, Rio, Alvin... Gue pengen kita seperti dulu lagi. ” kata Cakka sambil menatap layar BB-nya. ” Gue harus bisa balikin Five Boys seperti semula. Semua terjadi karena ulah gue! ” Cakka merebahkan tubuhnya dikasur dan memejamkan matanya sejenak. Dalam mimpinya, Ia bermimpi bahwa Five Boys saling bermusuhan satu sama lain.
In a Cakka dream.
” Dasar cicak! ”
” Resek lo. Kebo! ”
” Dasar cina blangsak! (?) ”
” Dasar pesek! ”
” Dasar bayi! ”
” Anggap kita ga pernah kenal!! ”
------------------
Tiba-tiba Cakka terbangun dari mimpinya. Ia memegangi dadanya. Pandangannya melirik seluruh sudut kamar hotel. Lagi-lagi Cakka menangis. Dia mengingat-ingat mimpi yang baru saja dialaminya.
’ Ya Tuhan... Apa arti mimpi itu? Aku mohon, jangan pisahkan aku dengan sahabat-sahabatku. ’ batin Cakka.
***
Tok...tok...tok...
Rio mengetuk pintu kamar Ify. Ify berjalan dari tempat duduknya dan langsung membukakan pintu. Ify kaget melihat Rio didepan kamarnya.
” Rio... ”
” (menahan tangan Ify) Fy, gue mau bicara!” kata Rio.
” Ga ada yang perlu dibicarain! ” bentak Ify.
” (mencengkram tangan Ify) Ini menyangkut Debo dan Agni! ” ucap Rio.
” (menatap Rio) Ada apa sama mereka? Agni nyakitin Debo? Iya? ” tanya Ify.
" Bukan! Maksud kedatangan gue kesini, kita mesti kerja sama buat ngancurin hubungan mereka. 4 minggu lagi, lo bakal ngandung anaknya Debo kan? Makanya... Kita harus ngancurin hubungan mereka. " jelas Rio.
" Hah? Emang gue bakal hamil? Ya ampun... Bego gue! Gue setuju! Pokoknya kita harus pisahin Debo sama Agni. " ucap Ify sambil tersenyum licik. " Tapi, gimana caranya? "
" Gini... Psstt...psssttt...pssttt... Gimana? " tanya Rio sambil menaikkan kedua alisnya.
" Apa ga berlebihan, Yo? Gue ga mau sebenernya nyakitin Agni. " jawab Ify menunduk.
" Tapi, cuma ini satu-satunya cara buat misahin mereka! " kata Rio.
" Hmm... Tapi, kalo gagal gimana? Dan kalo mereka tau ini rencana kita gimana? " tanya Ify.
" Lo tenang aja! Ga akan gagal kok. Lo tinggal ikutin aja rencana gue, gimana? " kata Rio.
" Oke, ga masalah buat gue. " ucap Ify.
" Kita mulai rencana dua hari lagi. " kata Rio.
" Hah? Dua hari lagi? Di Bali? "
" Iya, di Bali. Disana saat yang tepat buat ngehancurin hubungan Debo sama Agni. " jawab Rio.
" Yakin lo? "
" Kok lo ngomong gitu? "
" Nggak! Cuma... Gue ngerasa kalo di Bali bukan saat yang tepat buat ngancurin hubungan mereka. " jawab Ify.
" Ya, terus dimana? Bandung, Jogja, Surabaya? " Rio tak memperdulikan Ify dan langsung kembali ke kamarnya.
***
Alvin berjalan-jalan mengelilingi hotel. Tapi, Alvin menghentikan langkahnya saat melihat Gabriel dengan orang asing yang tampaknya bukan peserta MOS. Alvin mendengarkan samar-samar pembicaraan Gabriel dengan orang asing itu.
" Kak... Plis, ijinin aku bertemu Sivia. Aku Sion, Kak! Mantannya Sivia. Aku datang kesini mau minta maaf sama dia, kak. " ucap orang asing itu. Alvin terbelalak kaget mendengar ucapan orang asing yang bersama Gabriel.
' Oh, jadi orang itu yang namanya Sion. Dia yang udah buat cewek gue menderita selama ini. Awas kalo dia berani ngedeketin cewek gue lagi! ' batin Alvin. Alvin kembali mendengarkan percakapan antara Gabriel dan Sion.
" Hmm... Kamu kok bisa tau kalo Sivia ada disini? " tanya Gabriel.
" Ehm, aku tau dari fb yang namanya ALVIN JONATHAN, dia pernah update status kayak gini ' Sayang Sivia Azizah, I Love Hotel Idola.' Makanya aku tau kalau Sivia ada disini. " jawab Sion. " Bisa aku ketemu Sivia, kak? Please! "
Alvin keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung menghamppiri GabrielSion. Alvin memandang Sion dari ujung rambut hingga kaki.
" Oh, jadi lo yang namanya Sion? Cowok yang tega ninggalin ceweknya demi pertunangan? " tanya Alvin sambil menatap sinis Sion.
" Pergi ah! " ucap Gabriel langsung meninggalkan AlvinSion.
" (menatap Alvin) Lo siapa? Tau darimana lo tentang cerita itu? " tanya Sion.
" Kenalin... Gue Alvin Jonathan! Pacarnya Sivia. " jawab Alvin.
" Oh, jadi lo yang namanya Alvin Jonathan? Sivia mana? " tanya Sion.
" Iya! Mau ngapain lo nyariin cewek gue? Dia itu udah lupain lo! " jawab Alvin.
" Gue cuma mau minta maaf sama dia. " kata Sion.
" Minta maaf? Sivia ga akan maafin cowok kayak lo! " bentak Alvin.
" Berisik lo! (mendorong Alvin) Gue mau ketemu Sivia! " ucap Sion langsung meninggalkan Alvin yang terjatuh.
***
Sivia masih merasakan perih di lidahnya. Saat itu juga, Acha memasuki kamarnya dan kaget melihat Sivia.
" Huaaa...sivia! "
" Acha... Kok lo disini? " tanya Sivia.
" Hah? Gue salah kamar ya? Sory! " kata Acha beranjak pergi.
" (menahan Acha) Eh, gue kali yang salah kamar. Kamar lo disini kok. " ucap Sivia.
" Hah? Gue sama lo kembar? " tanya Acha.
Sivia mendengar langkah kaki yang mendekati kamar Acha.
" Sivia...Sivia... "
Sivia terperangah kaget mendengar suara yang didengarnya. Sivia langsung keluar dari kamar Acha dan bergegas menghampiri suara itu.
" SION! "
Sivia tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Sion yang berdiri dihadapannya. Dari kejauhan, Alvin datang.
" (menarik Sion) Eh, pergi lo darisini! " bentak Alvin pada Sion.
" (mendorong Alvin) Lepasin Sion, Vin! " ucap Sivia pada Alvin.
" Vi... " panggil Sion.
" Mau apalagi lo? Mana tunangan lo itu? " tanya Sivia.
" Aren... Aren ninggalin gue semenjak mama gue meninggal. " jawab Sion sambil menunduk.
" Ehm... Ehm, kacang, kacang! Murah... Cuma 500rupiah! " ucap Alvin. Tapi, Sivia tetap tak memperdulikan Alvin.
" Oh, lo baru nyamperin gue setelah Aren pergi? Sayangnya, gue udah lupain lo! Dan sekarang... Hati gue cuma untuk Alvin! " kata Sivia.
' Ya Tuhan, terima kasih engkau telah membuka hati Sivia untukku. ' batin Alvin.
" Jadi, ga ada kesempatan kedua untukku, Vi? " tanya Sion.
" Sayangnya... Ga ada! " jawab Alvin.
" Diem deh, Vin! " bentak Sivia pada Alvin. " Kesempatan kedua? In your dream, boy! "
" Vi... Maafin kejadian masa lalu. " kata Sion menunduk.
" Lo cuma masa lalu gue! Mendingan lo lupain gue, Sion! " ucap Sivia.
" Tapi.... "
" LUPAIN GUE! " bentak Sivia.
" (mendorong Sion perlahan) Plis, jangan buat Sivia terbebani! Pergi dulu. " kata Alvin.
" Ya udah... Titip Sivia! " ucap Sion langsung meninggalkan AlVia.
Sivia memegangi kepalanya. Pikirannya terasa kacau.
'BRUK'. Tubuh Sivia ambruk seketika. Alvin panik dan langsung membawa Sivia ke kamarnya.
***
” Aarrgghh! Gue pusing! ” teriak Shilla. Rio dari kamar sebelah mendengar teriakan Shilla. Rio keluar dari kamarnya dan menuju kamar Shilla.
Tok..tok...tok...
Rio mengetuk pintu kamar Shilla.
” Siapa disana? ” tanya Shilla dari dalam kamar.
” Rio... ”
Shilla membukakan pintu kamarnya untuk Rio. Shilla langsung membawa Rio ke kamarnya.
” Ada apa, Yo? ” tanya Shilla mulai angkat bicara.
” Seharusnya gue yang nanya sama lo, lo kenapa teriak? ” tanya Rio.
” Gue dijodohin! Dan lo tau siapa yang dijodohin sama gue? ”
Rio menggeleng. ” Siapa? ”
” Debo. ” jawab Shilla.
” Apa?! Dijodohin sama Debo? Kok bisa? Ditunangin atau dinikahin? ” tanya Rio beruntun.
” Gue ga tau, Rio! Dinikahin! Sebulan lagi gue bakal dinikahin sama Debo. ” jawab Shilla menunduk.
” Terus sekolah lo gimana? ” tanya Rio lagi.
” Gue bakal berhenti sekolah sama Debo juga. ” jawab Shilla.
” Aduh, kok jadi kayak gini sih? Emang ga bisa ditolak ya? ” tanya Rio.
” Ga bisa... Gue bisa diusir kalo nolak. ” jawab Shilla lagi.
” Shill, yang sabar ya. ” kata Rio menenangkan Shilla.
” Gue ga mau nikah, Yo! Gue masih pengen sekolah! ” ucap Shilla. Perlahan-lahan air mata jatuh membasahi pipinya. ” Bantu gue batalin pernikahan ini, Yo! ” lanjut Shilla.
” Sebulan lagi ya? Hmm... ”
” Iya sebulan lagi. ” jawab Shilla.
” Ify. ” kata Rio.
” Hah? Kok Ify? ” tanya Shilla.
” Iya, cuma Ify yang bisa batalin pesta pernikahan lo sama Debo. ” jawab Rio.
” Yakin lo? ” tanya Shilla.
***
Agni melihat sebuah gitar. Dia duduk dihalaman hotel sambil memainkan gitar dan menyanyi. Debo mengintip dari balik pohon.
Aku memang terlanjur mencintaimu...
Dan tak pernah ku sesali itu..
Seluruh jiwa rela ku serahkan...
Mengenggam janji setiamu..
Ku mohon jangan jadikan semua ini...
Alasan kau menyakitiku...
Meskipun cintamu tak hanya untukku...
Tapi cobalah sejenak mengerti...
Bila...rasaku ini rasamu...
Sanggupkah engkau...
Menahan sakitnya terhianati cinta yang kau jaga...
Coba...bayangkan kembali...
Betapa hancurnya hati ini...
Kasih...
Semua telah terjadi...
Aku memang terlanjur mencintaimu...
------------------
Tak terasa air mata menetes membasai pipi Agni. Debo dari balik pohon langsung menghampiri Agni.
” (memberikan sebuah sapu tangan) Jangan nangis dong! Buktiin kalo kamu bukan cewek yang lemah. ” kata Debo sambil tersenyum. Agni menoleh ke arah Debo.
” (mengambil sapu tangan itu dan memakainya) Gue bukan cewek yang kuat! Lagu tadi itu buat lo, Deb! Lo tega nyakitin hati gue. ” kata Agni menangis.
” Hey, Ag, emang gue nyakitin lo gimana? Gue ga ada selingkuh, Ag! ” kata Debo.
” Ucapan dari Rio itu bener? ” tanya Agni.
” ...... ”
” Jawab! Bener ga? ”
” ........ ”
” (mendorong Debo) Ternyata.... Lo emang ga pernah suka sama gue! Jahat lo, Deb! ” bentak Agni.
” (memeluk Agni) Ag, semua ucapan Rio emang bener. Tapi, gue nyesel Ag! Plis, lo jangan kayak gini ke gue. Gue sayang sama lo, Ag. ” jawab Debo.
” Lo pasti tinggalin gue kan kalo Ify hamil? Gue ga mau kehilangan lo, Deb! ” ucap Agni.
” (melepaskan pelukannya lalu menunduk) Iya, gue harus tanggung jawab atas perbuatan gue, Ag. Maafin gue, Ag. ” kata Debo.
” Gampang banget lo ngomong maaf! ” bentak Agni.
” Terus? Lo mau mutusin gue? ” tanya Debo.
” (menatap Debo) Enggak! Gue ga mau putus sama lo. ” jawab Agni.
” Terus? ”
” Buktiin kalo lo sayang sama gue! ” jawab Agni.
” Mau bukti? ” tanya Debo.
” Iya. ”
cuupp... Slurrpph(?) #abaikan
" Itu bukti kalo gue sayang sama lo! " ucap Debo.
" (memegangi bibirnya) Katanya ga mau bekas Rio! Tapi, asal nyosor aja. " kata Agni langsung manyun.
" Becanda, Ag! Gue ga peduli, mau bekas Rio atau siapapun! Karena lo pacar gue. " ucap Debo tersenyum.
" (memeluk Debo) Agni sayang banget sama Debo. Agni ga mau Debo pergi ninggalin Agni! Agni takut Debo benci sama Agni. Agni ga mau semua itu terjadi. " kata Agni.
" Debo juga sayang sama Agni. Debo janji! Debo ga akan tinggalin Agni. Tapi, Agni juga jangan tinggalin Debo ya? " ucap Debo sambil mengelus rambut Agni.
" Agni ga akan ninggalin Debo! Agni janji. " jawab Agni tersenyum.
" Agni suka sama Rio? " tanya Debo tiba-tiba.
" Jawab Aja, Ag. "
" Agni.... "
***
" Ih, itu orang main ninggalin gue! Tadi dia yang ngajakin untuk ngancurin hubungan Debo-Agni! Dasar Rio stress. " ucap Ify kesal.
:: cinta...cinta...cinta lakukan dengan cinta:: (nada dering HP Ify)
Ify nampak kaget saat menatap layar HPnya.
------------------
memanggil...
Dimas :)
------------------
' Dimas? Kenapa dia baru hubungin gue sekarang? ' batin Ify.
Ify tak pikir panjang. Ia langsung mengangkat telpon itu.
Ify: (dengan nada tinggi) Halo, pacarku sayang. Kemana aja kamu selama ini? Abis selingkuh ya sama Nabila? Brengsek lo!
Dimas: Fy, aku bisa jelasin.
Ify: Gue ga butuh penjelasan dari lo! Gue denger banyak cerita dari temen-temen lo bahwa lo selingkuh sama Nabila. (dengan nada membentak)
Dimas: Fy, aku ga pernah selingkuh sama Nabila.
Ify: Whatever you say! Jangan hubungi gue lagi! Gue udah anggap hubungan kita berakhir!
Dimas: Tapi, kita belum putus secara resmi, Fy!
Ify: Terserah! Gue udah anggap kita putus! Makasih selama ini udah ada disisi gue. (menutup telpon)
tuuttt...tuuttt...tuuttt...
Ify membanting HPnya. Emosinya meluap-luap karena Dimas.
" Gue benci Dimas! " teriak Ify.
***
Alvin membaringkan Sivia diatas kasurnya. Alvin memandangi Sivia dari ujung kaki hingga kepala.
' Diliat-liat, Sivia cantik juga. Duh, naik lagi kan. " batin Alvin. Alvin mendekat ke arah Sivia. Sivia langsung tersadar dari pingsannya.
" Alvin, mau ngapain lo? " tanya Sivia yang baru tersadar.
" Vi, lo masih sayang sama Sion? " tanya Alvin.
" Kenapa lo nanya kayak gitu? " tanya Sivia balik.
" Jawab aja! "
" ........ "
" Jawab atau gue cium? " ancam Alvin.
" Iya, gue jawab! Gue masih sayang sama Sion. " jawab Sivia.
" Seberapa besar rasa sayang lo ke Sion dibanding sama gue? " tanya Alvin lagi.
" Hah? Maksud lo? "
" Iya, jawab! Lebih sayang ke Sion atau gue? "
" Gue lebih sayang sama lo dibanding Sion! Karena lo selalu ada buat gue. Beda sama Sion. " jawab Sivia.
" Ah, yang bener? " tanya Alvin.
" Serius? Bukan lebih sayang sama Sion? " goda Alvin.
" Alvin percaya Sivia engga nih? "
" Alvin ga percaya sebelum ada bukti! " jawab Alvin.
" Mau bukti? "
" Mau dong. "
" Itu yang kamu lakuin sebelum-sebelumnya ke aku. Aku ga nolak karena aku sayang sama kamu. " jawab Sivia.
" Kurang ah. " kata Alvin.
Cuupp..(?)
Sivia mencium pipi kanan Alvin sebagai pertanda sayangnya pada Alvin. Alvin memegangi pipinya.
" Ini buktinya kalo kamu sayang sama aku? " tanya Alvin.
" Iya, sayang. " jawab Sivia.
" (memeluk Sivia) Makasih Vi, kamu udah nyadarin aku! Aku janji ga akan nyakitin kamu. " kata Alvin tersenyum.
" (melepaskan pelukan Alvin) Beneran, Vin? Kamu tulus sayang sama aku? " tanya Sivia.
" Beneran, sayang dan cinta sama kamu. Kamu mau tau cerita sebenernya? " tanya Alvin.
" Cerita apa? "
" Mau tau ga? "
" Mau...mau. " jawab Sivia.
" Sebenernyaa..... "
***
Deva mengutak-atik laptopnya. Ia mengetik alamat URL di Mozila Firefox. www.facebook.com. Dia memasukkan alamat e-mail dan passwordnya. Matanya terbelalak kaget saat melihat beranda.
Cakka Nuraga Fb
Gue sayang kalian! Tolong kembali.
2 menit yang lalu. Suka. Komentar
Alvin Jonathan dan 4orang lainnya menyukai ini.
Alvin Jonathan Fb sayangnya itu takkan terjadi
1 menit yang lalu. Suka
Mario Stevano Fb kayaknya harus ganti nick deh!
55 detik yang lalu. Suka.
Deva menatap layar laptopnya lalu mengupdate status.
Deva Ekada Fb Ketika persahabat harus berakhir.
Beberapa detik yang lalu. Tidak suka. Komentar
anda menyukai ini
Deva menutup kembali laptopnya. Tak sanggup rasanya dia melihat semua yang terjadi. Deva ingin sekali persahabatannya tak berakhir seperti ini. Deva benar-benar bingung dengan semuanya. Disatu sisi, Deva ingin Five Boys kembali seperti dulu. Disisi lain, Deva merasa bahwa persahabatannya hancur semenjak mengenal Five Girls.
" Argh!! Gue mau Five Boys seperti dulu! " teriak Deva. " Gue harus balikin Five Boys seperti semula. "
***
" Gue yakin seyakin-yakinnya! Cuma Ify yang bisa ngebatalin pernikahan lo sama Debo. " jawab Rio sambil menatap Shilla.
" Tapi, gimana caranya? " tanya Shilla.
" Debo udah tau tentang pernikahan ini? "
Shilla menggeleng. " Sepertinya belum. Soalnya dia masih baik-baik aja sama Agni. " jawab Shilla.
" Kasian Agni! Dia harus sakit hati kalo Debo ninggalin dia. " ucap Rio.
" Terus gimana, Rio? "
" Terpaksa! Sebelum pernikahan, Debo sama Agni harus putus! Gue sama Ify udah ngatur rencana buat ngehancurin hubungan mereka. " jawab Rio.
" Caranya gimana? "
" Gini... Psstttt..pssttt..pssssttt.. Gimana? " tanya Rio sambil menaikkan kedua alisnya.
" Sumpah lo bakal lakuin itu? " tanya Shilla memastikan.
" Iya, serius! Cuma itu satu-satunya cara biar Debo sama Agni putus.
" Kenapa lo pengen banget ngancurin hubungan Debo-Agni? "
" Karena gue suka sama Agni. "
" Lho?! Bukannya sama Ify? " tanya Shilla.
" Itu dulu, sekarang udah enggak! " jawab Rio.
" Emang apa sih yang lo suka dari Agni? " tanya Shilla.
*************
BERSAMBUNG..
- ALVIA? wowowo...sion! Wowowo... Sion si penganggu.
- BoNi? RiFy jahat nih!
- Five Boys sama Five Girls bubar? :O
- DeCha? Belum
- Cakka? Yuk, dukung cakka.. :D
- Shilla? Dinikahin sama Debo?
- Dimas? Kembali lagi? --'
penasaran???
Penasaran ga??
Plis, YANG UDAH BACA DILIKE yah...
Comentnya yang panjaaaaaaaanngggg!!
Makasooyy...
Salam: Ni Putu Ayu Wina Laksmita Dewi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar