Selasa, 22 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 9

Aduh... Bingung buat adegannya.. -_-
maap lama ya...
Cuci pikiran dulu sebelum baca ya... :P
hahay..
Semoga suka...

Enjoy it ------>

Hari dilaksanakannya study tour pun tiba. Five Boys bersiap-siap dari rumah masing-masing. Lalu, mereka berkumpul di depan rumah dan berjalan bersama.

” Siap dengan rencana kita? ” tanya Alvin.

” Tentu dong ”

” Siap mental? ” suara itu nampak mengagetkan anak-anak Five Boys. 5orang cewek berdiri dihadapan mereka. Yap, Five Girls berdiri disana. Cakka, Alvin, Deva, Debo dan Rio terdiam membisu menatap satu persatu cewek dihadapannya. Shilla, Ify, Acha, Agni dan Sivia hanya memakai hot pants dan baju yang cukup ketat.

” Besar-besar semua ya. ” ucap Cakka. #abaikan

” Pasti rasanya enak. ” ucap Alvin.

” Ih, pikiran kalian semua! Eh, berangkat bareng yuk. ” ajak Agni.

” Yuk, kalo kayak gini sih semangat banget study tournya. ” ucap Debo.

” Lebay amat sih. Biasa aja kali. ” ucap Ify.

” Ayo, kita berangkat ke sekolah. Ntar malah ketinggalan bus. ” ucap Rio.

” Yuk, berangkat. ” ucap Acha.

” Tumben nyambung. ” kata Deva.

” Sst... Mending langsung berangkat deh. ” sahut Sivia.

Five Boys langsung berjalan mengikuti langkah Five Girls.

@SMA IDOLA BERSINAR

Gabriel dan Zahra telah menanti kehadiran siswa-siswi peserta MOS. Five Boys dan Five Girls langsung menuju lapangan sekolah.

” Selamat pagi semuanya. Hari ini kita akan mengadakan study tour. Dan diharapkan kalian masuk ke bus yang telah ditentukan pembina MOS. ” ucap Gabriel.

” Anak-anak peserta mos masuk ke bus sesuai regu. Sedangkan pasangan Pangeran-Putri telah disediakan bus khusus. ” ucap Zahra.

” Tapi.... ”

” Tidak ada tapi-tapian. Kakak dan Kak Zahra juga akan satu bus dengan pasangan Pangeran-Putri. ” ucap Gabriel.

Five Boys memandang sinis ke arah Gabriel dan Zahra. Ingin rasanya mereka berlima menolak permintaan Gabriel dan Zahra. Akan tetapi, semuanya sia-sia. Five Boys langsung masuk ke dalam bus dan disusul dengan Five Girls.
Dalam bus bahkan mereka disuruh duduk secara berpasangan. Mulai dari Cakka-Agni, Rio-Shilla, Debo-Ify, Alvin-Sivia dan Deva-Acha.

” Kak... Apa kita ga boleh pindah tempat duduk? ” tanya Alvin yang berdiri didekat Sivia.

Sivia mendekat.

” Udahlah, Vin. Terima aja kayak gini. ” ucap Sivia.

” Nah bener, terima aja kayak gitu! ” sahut Zahra.

Alvin melirik tajam ke arah Sivia dan duduk kembali dalam bus.

’ Kalo bukan karena rencana ini, gue ogah duduk sama lo, Sivia! ’ batin Alvin.

” Kenapa Vin? ” tanya Sivia sambil menepuk paha Alvin(?).

” Enggak. ” ucap Alvin.

” Gue pinjem pundak lo ya? Gue pengen tidur. ” ucap Sivia.

” Iya. ” jawab Alvin.

Sivia langsung menyender ke pundak Alvin dan langsung memejamkan matanya. Alvin melirik sekejap ke baju Sivia(?).

’ Lumayan ’ batin Alvin.

Semuanya tertidur didalam bus sambil menikmati perjalanan menuju tujuan pertama, Bogor.

***

” Aaaaa... Akhirnya kita tiba dihotel. Gue mau mandi. ” ucap Ify yang sudah turun dari bus.

” Kesempatan lo tuh, Deb. ” ucap Alvin.

” Awas lo macem-macem sama Ify. ” bisik Rio pada Debo.

Semuanya turun dari bus dan langsung menuju kamarnya masing-masing.

Tok..tok..tok..

Debo keluar dari kamarnya dan mengetuk pintu kamar Alvin. Anak-anak Five Boys lainnya langsung keluar dari kamar.

” Ada apaan, Deb? ” tanya Alvin.

” Gimana rencananya? ” tanya Debo.

” Udah, lo masuk ke kamar Ify. Ntar yang lain juga kayak gitu. ” ucap Cakka.

” Wah, jangan! Si Ify kan lagi mandi. ” sahut Rio.

” Ya ampun... Ini itu kesempatan yang bagus kali! ” ucap Deva pada Rio.

” Yakin nih? Tapi, gue ga sanggup. ” ucap Debo.

” Lo harus bisa! Jauhin aja pikiran kotor lo. Gue yakin lo pasti bisa. ” ucap Alvin.

” Sekarang? ” tanya Debo.

” Iya sekaranglah. Buruan! ” suruh Cakka.

” Lo jangan apa-apain Ify ya. Awas lo! ” ancam Rio.

” Santai! Gue ga nafsu sama cewek kayak dia. ” ucap Debo.

” Ya udah, kita juga masuk ke kamar pasangan masing-masing. ” kata Deva.

” Oke ”

Five Boys memulai aksinya. Mereka berlima masuk ke kamar pasangan masing-masing.
Debo masih mondar-mandir didekat kasur Ify. Dia melihat baju Ify yang berserakan diatas kasur.

” Duh, masa gue harus masuk kamar mandi sih? Gila aja! ” gumam Debo.

Debo merasa bingung untuk melakukan rencananya. Dia merasa kurang yakin dengan rencana yang dibuat Alvin.

' Terpaksa deh. ' batin Debo.

Debo berjalan menuju kamar mandi. Kamar mandi yang ditutupi pintu kaca.

Krriiittt...
Debo membuka pintu kamar mandi itu perlahan. Tiba-tiba....

***

Rio melihat Shilla yang tertidur dikasur. Rio duduk dikasur Shilla.

’ Rencana lo bener-bener gila, Vin! Gue ga tega kayak gini. Apalagi Shilla itu cewek yang polos. ’ batin Rio.

Shilla membalikkan badannya ke arah Rio. Ternyata, Shilla telah mengganti bajunya. Shilla kini memakai tanktop. Rio bengong dan melirik sekejap.
Rio menggeser badan Shilla.

*teett* #abaikan

Alvin masuk ke kamar Shilla. Dilihatnya Rio yang sibuk menggeser badan Shilla. Tanpa disadari, Shilla terbangun dari tidurnya.

” Rio.. Mau ngapain lo? ” Shilla kaget dan langsung berdiri dari kasurnya. Shilla kaget melihat Rio yang ada dikamarnya saat itu.

” Rio... ”

Rio menoleh ke arah suara itu. Alvin berjalan menghampiri Rio dan Shilla.

” Alvin, lo kok disini? ” tanya Rio.

” Gue nyariin lo. ” ucap Alvin sambil mendekati Rio.

Shilla terdiam sambil melipat kedua tangannya didada.
Rio menjauh dari Alvin.

” Untuk apa lo nyariin gue? ” tanya Rio yang mundur mendekati Shilla.

” Ngapain lo ngejauh? ” tanya Alvin.

” Ih, kalian berdua apa-apaan sih? ” tanya Shilla.

” Tau tuh, Alvin. ” sahut Rio.

Rio terdorong ke tembok. Alvin terus mendekat ke arah Rio.

” Rio... Sebenernya gue.... ”

" Jauh Vin. ”

Rio mendorong Alvin. Alvin terdorong ke arah Shilla dan.......

***


Agni keluar dari kamar mandi. Agni kaget melihat Cakka yang tidur dikasurnya.

” Cakka, lo ngapain dikamar gue? ” tanya Agni.

” Kita kan pasangan, sayang. ” jawab Cakka.

” Cakka, lo jangan gila deh! Gue bisa teriak kalo kayak gini. ” ucap Agni.

” Teriak aja sekencang-kencangnya. Ga akan ada yang denger. Kamar kita itu terpisah dari anak-anak MOS lainnya. ” ucap Cakka.

” Cak, lo.... ”

Cakka menarik tubuh Agni ke kasur.

***

” Cha... ” Deva memanggil Acha yang sedang berias didepan cermin. Acha menoleh.

” Deva, lo kok disini? ” tanya Acha.

” Sengaja. ” jawab Deva.

” Apa? Sengaja? Emang siapa yang nyuruh kesini? ” tanya Acha lagi.

’ Tumben ini anak nyambung. ’ batin Deva.

” Dev... ”

Deva mendekat ke arah Acha.

Bersambuungg.. :P

- Nah a yo.. Debo liat apa ya?
- Rio-Alvin? Kenapa? Alvin-Shilla?
- Cakka ngapain Agni tuh? #jangansalahsangkadulu:P
- sivia ditinggal Alvin
- Deva? Ayo ngapain? #plaakkk

tunggu selanjutnya :p :p keep coment+like


Tidak ada komentar:

Posting Komentar