Selasa, 22 Februari 2011

Berawal dari MOS--Part 14

Haloooo....
Ada yang lagi nungguin ga? -___- maap ya lama..
Otak saye lagi buntu..
Semoga suka sama part ini..
:))

---------------->

@cakkaNRG diBali.. Hahasikk :D
#abaikan

---------------->

enjoy it------>

***

" Bukan main petak umpet! Main perang-perangan. " jawab Debo.

" APA?! Serius? "

" Ih, dia yang mau. " tunjuk Ify pada Debo.

" Ya ampun, Fy. Lo juga kali. " kata Debo tak mau kalah.

" Terus terus? Ga ditauin Rio sama Agni? " tanya Cakka.

" Hah? Apa hubungannya sama Rio-Agni? " tanya Ify balik.

" Kalo mereka tau kan bisa marah. " jawab Shilla.

" Mana Rio sama Agni? Terus kenapa Shilla sama Cakka? Rio mana? Rio sama siapa? " tanya Debo beruntun.

" ........ "

" Jawab woy! Mana Agni? " tanya Debo lagi.

" Sama Rio. " jawab Deva.

" Eh, sebenernya kalian bicarain apa sih? Emang tadi ada apa dikamar sampai Ify sama Debo main perang-perangan? " tanya Acha.

" Ada tikus. " jawab Ify.

" Apa? Kakus? Kakus apa? " tanya Acha lagi.

" Tikus bukan kakus! " bisik Deva keras ditelinga Acha.

" Oh, tikus. "

" Udah! Gue mau samperin Agni dulu. " ucap Debo meninggalkan TKP.

***

" Vi, kalo lo gue tangkep, lo mau ya? " ucap Alvin.

" Ogah! Gue ga mau! " jawab Sivia masih berlari.

" Vi... Tunggu! " panggil Alvin lagi.

'Bruk'

" Auuww "

Sivia bertabrakan dengan seseorang. Sivia mendongakkan kepalanya.

" Kak Gabriel? Kakak ngapain disini? Kakak darimana? " tanya Sivia beruntun.

' Sialan tuh kakak kelas. Awas aja dia berani deketin cewek gue. ' batin Alvin dari kejauhan.

" Enggak, kakak cuma mau ngecek aja. Kalian gimana? Baik-baik aja kan? " tanya Gabriel.

" Psstt..psssttt... " Sivia membisikkan kejadian yang terjadi kepada Gabriel.

" APA?!! Jadi kamu sama Alvin... Kok bisa? " tanya Gabriel.

" Alvin. Dia yang langsung kayak gitu. " jawab Sivia menunduk.

" Ya ampun... Kok bisa sampai kayak gitu Vi? " tanya Gabriel.

" Engga tau kak. Aku juga udah pasrah banget. " jawab Sivia.

" Alvin! Keterlaluan! " ucap Gabriel.

" Kak, udah biarin aja. Plis kak! Alvin itu sekarang udah jadi pacar aku kak. " kata Sivia.

" Heh? APA?! Kamu ga gila kan Vi? Ya ampun... Kamu pacaran sama cowok kayak Alvin? Yakin tuh? " tanya Gabriel.

" Jelas yakinlah! "

Alvin keluar dari tempat persembunyiannya. Alvin menatap sinis ke arah Gabriel. Emosi Gabriel langsung memuncak.

" Dasar! Lo ngapain kayak gitu ke Sivia? Hah? Eh, Vin, lo baru kelas X! Kuliah belum! Lo malah kayak gini. Kalo Sivia kenapa-napa, lo mau tanggung jawab? Hah? Jawab gue! " tanya Gabriel sambil menarik kerah baju Alvin.

" (mendorong Gabriel) Eh, lo ga usah ikut campur!! Gue akan tanggung jawab kalo Sivia kenapa-napa. Lo ga usah sok perhatian sama Sivia! Sana, lo urusin cewek lo itu. " bentak Alvin pada Gabriel.

" Ga usah bawa-bawa nama Zahra!! Ini urusan soal Sivia. Gue ga suka ada anak yang ngerusak nama baik SMA IDOLA BERSINAR. Siap-siap aja lo dikeluarin dari sekolah! " kata Gabriel.

Alvin langsung berlutut dihadapan Gabriel.

" Kakaaakkkk.... Jangan keluarin aku! Aku minta maaf, kak. " mohon Alvin.

" Oke, tapi... Kakak ga mau tau! Kejadian ini jangan sampai tersebar ke telinga Kepala Sekolah. " ucap Gabriel.

" Iya kak. Tapi, kalo Sivia.... "

" Ya , Sivia harus terima resiko! " jawab Gabriel.

***

" Ag, sorry. Gue ga tau kalo lo marah gue ngomong gini. Sorry Ag, sorry. " kata Rio menunduk dan masih memegangi pipinya.

" Gue ga nyangka! Lo sahabatnya Debo, Yo! Tapi kenapa lo ngomong kayak gini? Hah? Gue ga suka ada orang yang ngejelekin Debo. " balas Agni.

" Agni. "

Agni langsung menoleh ke arah sumber suara. Dilihatnya Debo yang sedang berjalan menghampirinya.

' Itu anak ganggu gue aja. ' batin Rio.

" Eh, ada Debo. Ify kemana? " tanya Agni.

" Ify, dia lagi capek. Ehm, bisa geser ga? " ucap Debo.

Rio langsung menggeser duduknya. Debo langsung duduk didekat Agni.

' Sialan si Debo. Apa sih maunya ini anak? Ify pake ditinggal segala. Ganggu gue aja! ' batin Rio kesal.

" Eh, gue mau nyamperin Ify dulu ya. Bye. " kata Rio beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan Debo-Agni.

" Si Rio kenapa? " tanya Debo.

" Enggak tau! Tadi dia malah jelekin lo didepan gue. Ya udah gue langsung tampar aja. " jawab Agni.

" Hah? Lo tampar Rio cuma karena gue? Ya ampun... Gue udah biasa kali digituin sama Rio. " kata Debo.

" Iya, tapi gue ga suka aja!! Ga rela gue lo dijelekin kayak gitu. " balas Agni.

" Kayak gitu gimana? "

" Ya kayak gitulah. Dia bilang mata gue katarak karena gue cuma ga anggap lo sebagai musuh Five Girls. " jawab Agni.

" Ampun dah, lo emang salah sebenernya, Ag! " kata Debo.

" Maksud lo? "

" Iya, lo salah. "

" Salah gimana? "

***

" Ify... "

Suara itu terdengar dari kejauhan. Cakka, Shilla, Deva, Acha dan Ify menoleh ke arah sumber suara.

" Rio... "

" (menghampiri) Hoshh..hosshh... Fy, ngapain lo kasi Debo pergi? " tanya Rio.

" Siapa yang ngasih? Emang dia siapa? Mesti gitu gue larang? " tanya Ify balik.

" Bakal ada perang dunia nih. Cabut! " ajak Cakka pada Shilla, Deva dan Acha.

" Yuk. "

" Ya jelaslah! Lo itu harusnya ngelarang dan jagain pasangan Pangeran lo! Kenapa lo ngebiarin dia pergi? Hah? Dia ngeganggu gue tau! " ucap Rio dengan nada tinggi.

" Ngeganggu lo? Emang dia ngapain lo? " tanya Ify.

" Dia ganggu gue sama Agni! " jawab Rio.

" Apa?!! Sama Agni? Emang lo sama Agni ada hubungan apa? " tanya Ify.

" Gue... Gue ga ada hubungan apa-apa kok sama Agni. " jawab Rio.

" Terus kenapa lo bisa sama Agni? Dan kenapa Shilla bisa sama Cakka? " tanya Ify.

" Agni jauhin Cakka. Agni ditampar sama Cakka. " jawab Rio.

" Apa? Kok bisa Agni ditampar? " tanya Ify.

" Mana gue tau! Lo banyak nanya ya... Gue dateng kesini, mau nanya. Lo ngapain ngebiarin Debo nyamperin Agni? Lo kan tau kalo gue suka sama Agni. Eh... "

" APA?! Lo suka sama Agni? "

***

" Dikeluarin dari sekolah? " tanya Alvin.

" Ya iyalah! Makanya... Harusnya lo mikir dulu dua kali sebelum kayak gitu. " kata Gabriel pada Alvin.

" Kak... Jangan marahin Alvin dong! " kata Sivia.

" Lo belain Alvin? Eh, Vi, Alvin itu ga pantes lo belain! Dia itu udah salah sama lo. " balas Gabriel.

" (berdiri) Kok lo sewot banget sih kalo Sivia ngebela gue? Terus masalah lo apa? Masalah gitu buat lo kalo Sivia ngebela gue? Hah? " tanya Alvin sambil menatap Gabriel penuh kebencian.

" Ga ada masalah tuh buat gue! Gue cuma ga mau aja nama baik sekolah rusak karena ulah kalian berdua! " jawab Gabriel sambil menunjuk Alvin dan Sivia.

" Auuw..aw..aw... Tenang aja! Gue ga ngerusak nama baik sekolah kok! Palingan lo yang bakal dipecat sebagai KETUA OSIS yang tidak bertanggung jawab. " balas Alvin.

" Lo.... "

" Gabriel, STOP! "

Dari kejauhan, Zahra mencegah Gabriel yang hendak memukul Alvin. Gabriel mengenggam erat tangannya sendiri karena kesal.

" Haha.... Lo takut mukul gue? Sini, pukul gue! Mentang-mentang ada pacar lo ini, lo takut! Pengecut! " sindir Alvin.

Buuggghhh!!

Emosi Gabriel memuncak karena ucapan Alvin. Gabriel langsung menonjok pipi Alvin. Alvin langsung jatuh tersungkur dilantai dan pingsan.

Bersambung...

- Permasalahan makin ribet..

Tunggu selanjutnya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar