Haloooo....
Ada yang lagi nungguin ga? -___- maap ya lama..
Otak saye lagi buntu..
Semoga suka sama part ini..
:))
---------------->
@cakkaNRG diBali.. Hahasikk :D
#abaikan
---------------->
enjoy it------>
***
" Bukan main petak umpet! Main perang-perangan. " jawab Debo.
" APA?! Serius? "
" Ih, dia yang mau. " tunjuk Ify pada Debo.
" Ya ampun, Fy. Lo juga kali. " kata Debo tak mau kalah.
" Terus terus? Ga ditauin Rio sama Agni? " tanya Cakka.
" Hah? Apa hubungannya sama Rio-Agni? " tanya Ify balik.
" Kalo mereka tau kan bisa marah. " jawab Shilla.
" Mana Rio sama Agni? Terus kenapa Shilla sama Cakka? Rio mana? Rio sama siapa? " tanya Debo beruntun.
" ........ "
" Jawab woy! Mana Agni? " tanya Debo lagi.
" Sama Rio. " jawab Deva.
" Eh, sebenernya kalian bicarain apa sih? Emang tadi ada apa dikamar sampai Ify sama Debo main perang-perangan? " tanya Acha.
" Ada tikus. " jawab Ify.
" Apa? Kakus? Kakus apa? " tanya Acha lagi.
" Tikus bukan kakus! " bisik Deva keras ditelinga Acha.
" Oh, tikus. "
" Udah! Gue mau samperin Agni dulu. " ucap Debo meninggalkan TKP.
***
" Vi, kalo lo gue tangkep, lo mau ya? " ucap Alvin.
" Ogah! Gue ga mau! " jawab Sivia masih berlari.
" Vi... Tunggu! " panggil Alvin lagi.
'Bruk'
" Auuww "
Sivia bertabrakan dengan seseorang. Sivia mendongakkan kepalanya.
" Kak Gabriel? Kakak ngapain disini? Kakak darimana? " tanya Sivia beruntun.
' Sialan tuh kakak kelas. Awas aja dia berani deketin cewek gue. ' batin Alvin dari kejauhan.
" Enggak, kakak cuma mau ngecek aja. Kalian gimana? Baik-baik aja kan? " tanya Gabriel.
" Psstt..psssttt... " Sivia membisikkan kejadian yang terjadi kepada Gabriel.
" APA?!! Jadi kamu sama Alvin... Kok bisa? " tanya Gabriel.
" Alvin. Dia yang langsung kayak gitu. " jawab Sivia menunduk.
" Ya ampun... Kok bisa sampai kayak gitu Vi? " tanya Gabriel.
" Engga tau kak. Aku juga udah pasrah banget. " jawab Sivia.
" Alvin! Keterlaluan! " ucap Gabriel.
" Kak, udah biarin aja. Plis kak! Alvin itu sekarang udah jadi pacar aku kak. " kata Sivia.
" Heh? APA?! Kamu ga gila kan Vi? Ya ampun... Kamu pacaran sama cowok kayak Alvin? Yakin tuh? " tanya Gabriel.
" Jelas yakinlah! "
Alvin keluar dari tempat persembunyiannya. Alvin menatap sinis ke arah Gabriel. Emosi Gabriel langsung memuncak.
" Dasar! Lo ngapain kayak gitu ke Sivia? Hah? Eh, Vin, lo baru kelas X! Kuliah belum! Lo malah kayak gini. Kalo Sivia kenapa-napa, lo mau tanggung jawab? Hah? Jawab gue! " tanya Gabriel sambil menarik kerah baju Alvin.
" (mendorong Gabriel) Eh, lo ga usah ikut campur!! Gue akan tanggung jawab kalo Sivia kenapa-napa. Lo ga usah sok perhatian sama Sivia! Sana, lo urusin cewek lo itu. " bentak Alvin pada Gabriel.
" Ga usah bawa-bawa nama Zahra!! Ini urusan soal Sivia. Gue ga suka ada anak yang ngerusak nama baik SMA IDOLA BERSINAR. Siap-siap aja lo dikeluarin dari sekolah! " kata Gabriel.
Alvin langsung berlutut dihadapan Gabriel.
" Kakaaakkkk.... Jangan keluarin aku! Aku minta maaf, kak. " mohon Alvin.
" Oke, tapi... Kakak ga mau tau! Kejadian ini jangan sampai tersebar ke telinga Kepala Sekolah. " ucap Gabriel.
" Iya kak. Tapi, kalo Sivia.... "
" Ya , Sivia harus terima resiko! " jawab Gabriel.
***
" Ag, sorry. Gue ga tau kalo lo marah gue ngomong gini. Sorry Ag, sorry. " kata Rio menunduk dan masih memegangi pipinya.
" Gue ga nyangka! Lo sahabatnya Debo, Yo! Tapi kenapa lo ngomong kayak gini? Hah? Gue ga suka ada orang yang ngejelekin Debo. " balas Agni.
" Agni. "
Agni langsung menoleh ke arah sumber suara. Dilihatnya Debo yang sedang berjalan menghampirinya.
' Itu anak ganggu gue aja. ' batin Rio.
" Eh, ada Debo. Ify kemana? " tanya Agni.
" Ify, dia lagi capek. Ehm, bisa geser ga? " ucap Debo.
Rio langsung menggeser duduknya. Debo langsung duduk didekat Agni.
' Sialan si Debo. Apa sih maunya ini anak? Ify pake ditinggal segala. Ganggu gue aja! ' batin Rio kesal.
" Eh, gue mau nyamperin Ify dulu ya. Bye. " kata Rio beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan Debo-Agni.
" Si Rio kenapa? " tanya Debo.
" Enggak tau! Tadi dia malah jelekin lo didepan gue. Ya udah gue langsung tampar aja. " jawab Agni.
" Hah? Lo tampar Rio cuma karena gue? Ya ampun... Gue udah biasa kali digituin sama Rio. " kata Debo.
" Iya, tapi gue ga suka aja!! Ga rela gue lo dijelekin kayak gitu. " balas Agni.
" Kayak gitu gimana? "
" Ya kayak gitulah. Dia bilang mata gue katarak karena gue cuma ga anggap lo sebagai musuh Five Girls. " jawab Agni.
" Ampun dah, lo emang salah sebenernya, Ag! " kata Debo.
" Maksud lo? "
" Iya, lo salah. "
" Salah gimana? "
***
" Ify... "
Suara itu terdengar dari kejauhan. Cakka, Shilla, Deva, Acha dan Ify menoleh ke arah sumber suara.
" Rio... "
" (menghampiri) Hoshh..hosshh... Fy, ngapain lo kasi Debo pergi? " tanya Rio.
" Siapa yang ngasih? Emang dia siapa? Mesti gitu gue larang? " tanya Ify balik.
" Bakal ada perang dunia nih. Cabut! " ajak Cakka pada Shilla, Deva dan Acha.
" Yuk. "
" Ya jelaslah! Lo itu harusnya ngelarang dan jagain pasangan Pangeran lo! Kenapa lo ngebiarin dia pergi? Hah? Dia ngeganggu gue tau! " ucap Rio dengan nada tinggi.
" Ngeganggu lo? Emang dia ngapain lo? " tanya Ify.
" Dia ganggu gue sama Agni! " jawab Rio.
" Apa?!! Sama Agni? Emang lo sama Agni ada hubungan apa? " tanya Ify.
" Gue... Gue ga ada hubungan apa-apa kok sama Agni. " jawab Rio.
" Terus kenapa lo bisa sama Agni? Dan kenapa Shilla bisa sama Cakka? " tanya Ify.
" Agni jauhin Cakka. Agni ditampar sama Cakka. " jawab Rio.
" Apa? Kok bisa Agni ditampar? " tanya Ify.
" Mana gue tau! Lo banyak nanya ya... Gue dateng kesini, mau nanya. Lo ngapain ngebiarin Debo nyamperin Agni? Lo kan tau kalo gue suka sama Agni. Eh... "
" APA?! Lo suka sama Agni? "
***
" Dikeluarin dari sekolah? " tanya Alvin.
" Ya iyalah! Makanya... Harusnya lo mikir dulu dua kali sebelum kayak gitu. " kata Gabriel pada Alvin.
" Kak... Jangan marahin Alvin dong! " kata Sivia.
" Lo belain Alvin? Eh, Vi, Alvin itu ga pantes lo belain! Dia itu udah salah sama lo. " balas Gabriel.
" (berdiri) Kok lo sewot banget sih kalo Sivia ngebela gue? Terus masalah lo apa? Masalah gitu buat lo kalo Sivia ngebela gue? Hah? " tanya Alvin sambil menatap Gabriel penuh kebencian.
" Ga ada masalah tuh buat gue! Gue cuma ga mau aja nama baik sekolah rusak karena ulah kalian berdua! " jawab Gabriel sambil menunjuk Alvin dan Sivia.
" Auuw..aw..aw... Tenang aja! Gue ga ngerusak nama baik sekolah kok! Palingan lo yang bakal dipecat sebagai KETUA OSIS yang tidak bertanggung jawab. " balas Alvin.
" Lo.... "
" Gabriel, STOP! "
Dari kejauhan, Zahra mencegah Gabriel yang hendak memukul Alvin. Gabriel mengenggam erat tangannya sendiri karena kesal.
" Haha.... Lo takut mukul gue? Sini, pukul gue! Mentang-mentang ada pacar lo ini, lo takut! Pengecut! " sindir Alvin.
Buuggghhh!!
Emosi Gabriel memuncak karena ucapan Alvin. Gabriel langsung menonjok pipi Alvin. Alvin langsung jatuh tersungkur dilantai dan pingsan.
Bersambung...
- Permasalahan makin ribet..
Tunggu selanjutnya...
Ada yang lagi nungguin ga? -___- maap ya lama..
Otak saye lagi buntu..
Semoga suka sama part ini..
:))
---------------->
@cakkaNRG diBali.. Hahasikk :D
#abaikan
---------------->
enjoy it------>
***
" Bukan main petak umpet! Main perang-perangan. " jawab Debo.
" APA?! Serius? "
" Ih, dia yang mau. " tunjuk Ify pada Debo.
" Ya ampun, Fy. Lo juga kali. " kata Debo tak mau kalah.
" Terus terus? Ga ditauin Rio sama Agni? " tanya Cakka.
" Hah? Apa hubungannya sama Rio-Agni? " tanya Ify balik.
" Kalo mereka tau kan bisa marah. " jawab Shilla.
" Mana Rio sama Agni? Terus kenapa Shilla sama Cakka? Rio mana? Rio sama siapa? " tanya Debo beruntun.
" ........ "
" Jawab woy! Mana Agni? " tanya Debo lagi.
" Sama Rio. " jawab Deva.
" Eh, sebenernya kalian bicarain apa sih? Emang tadi ada apa dikamar sampai Ify sama Debo main perang-perangan? " tanya Acha.
" Ada tikus. " jawab Ify.
" Apa? Kakus? Kakus apa? " tanya Acha lagi.
" Tikus bukan kakus! " bisik Deva keras ditelinga Acha.
" Oh, tikus. "
" Udah! Gue mau samperin Agni dulu. " ucap Debo meninggalkan TKP.
***
" Vi, kalo lo gue tangkep, lo mau ya? " ucap Alvin.
" Ogah! Gue ga mau! " jawab Sivia masih berlari.
" Vi... Tunggu! " panggil Alvin lagi.
'Bruk'
" Auuww "
Sivia bertabrakan dengan seseorang. Sivia mendongakkan kepalanya.
" Kak Gabriel? Kakak ngapain disini? Kakak darimana? " tanya Sivia beruntun.
' Sialan tuh kakak kelas. Awas aja dia berani deketin cewek gue. ' batin Alvin dari kejauhan.
" Enggak, kakak cuma mau ngecek aja. Kalian gimana? Baik-baik aja kan? " tanya Gabriel.
" Psstt..psssttt... " Sivia membisikkan kejadian yang terjadi kepada Gabriel.
" APA?!! Jadi kamu sama Alvin... Kok bisa? " tanya Gabriel.
" Alvin. Dia yang langsung kayak gitu. " jawab Sivia menunduk.
" Ya ampun... Kok bisa sampai kayak gitu Vi? " tanya Gabriel.
" Engga tau kak. Aku juga udah pasrah banget. " jawab Sivia.
" Alvin! Keterlaluan! " ucap Gabriel.
" Kak, udah biarin aja. Plis kak! Alvin itu sekarang udah jadi pacar aku kak. " kata Sivia.
" Heh? APA?! Kamu ga gila kan Vi? Ya ampun... Kamu pacaran sama cowok kayak Alvin? Yakin tuh? " tanya Gabriel.
" Jelas yakinlah! "
Alvin keluar dari tempat persembunyiannya. Alvin menatap sinis ke arah Gabriel. Emosi Gabriel langsung memuncak.
" Dasar! Lo ngapain kayak gitu ke Sivia? Hah? Eh, Vin, lo baru kelas X! Kuliah belum! Lo malah kayak gini. Kalo Sivia kenapa-napa, lo mau tanggung jawab? Hah? Jawab gue! " tanya Gabriel sambil menarik kerah baju Alvin.
" (mendorong Gabriel) Eh, lo ga usah ikut campur!! Gue akan tanggung jawab kalo Sivia kenapa-napa. Lo ga usah sok perhatian sama Sivia! Sana, lo urusin cewek lo itu. " bentak Alvin pada Gabriel.
" Ga usah bawa-bawa nama Zahra!! Ini urusan soal Sivia. Gue ga suka ada anak yang ngerusak nama baik SMA IDOLA BERSINAR. Siap-siap aja lo dikeluarin dari sekolah! " kata Gabriel.
Alvin langsung berlutut dihadapan Gabriel.
" Kakaaakkkk.... Jangan keluarin aku! Aku minta maaf, kak. " mohon Alvin.
" Oke, tapi... Kakak ga mau tau! Kejadian ini jangan sampai tersebar ke telinga Kepala Sekolah. " ucap Gabriel.
" Iya kak. Tapi, kalo Sivia.... "
" Ya , Sivia harus terima resiko! " jawab Gabriel.
***
" Ag, sorry. Gue ga tau kalo lo marah gue ngomong gini. Sorry Ag, sorry. " kata Rio menunduk dan masih memegangi pipinya.
" Gue ga nyangka! Lo sahabatnya Debo, Yo! Tapi kenapa lo ngomong kayak gini? Hah? Gue ga suka ada orang yang ngejelekin Debo. " balas Agni.
" Agni. "
Agni langsung menoleh ke arah sumber suara. Dilihatnya Debo yang sedang berjalan menghampirinya.
' Itu anak ganggu gue aja. ' batin Rio.
" Eh, ada Debo. Ify kemana? " tanya Agni.
" Ify, dia lagi capek. Ehm, bisa geser ga? " ucap Debo.
Rio langsung menggeser duduknya. Debo langsung duduk didekat Agni.
' Sialan si Debo. Apa sih maunya ini anak? Ify pake ditinggal segala. Ganggu gue aja! ' batin Rio kesal.
" Eh, gue mau nyamperin Ify dulu ya. Bye. " kata Rio beranjak dari tempat duduk dan meninggalkan Debo-Agni.
" Si Rio kenapa? " tanya Debo.
" Enggak tau! Tadi dia malah jelekin lo didepan gue. Ya udah gue langsung tampar aja. " jawab Agni.
" Hah? Lo tampar Rio cuma karena gue? Ya ampun... Gue udah biasa kali digituin sama Rio. " kata Debo.
" Iya, tapi gue ga suka aja!! Ga rela gue lo dijelekin kayak gitu. " balas Agni.
" Kayak gitu gimana? "
" Ya kayak gitulah. Dia bilang mata gue katarak karena gue cuma ga anggap lo sebagai musuh Five Girls. " jawab Agni.
" Ampun dah, lo emang salah sebenernya, Ag! " kata Debo.
" Maksud lo? "
" Iya, lo salah. "
" Salah gimana? "
***
" Ify... "
Suara itu terdengar dari kejauhan. Cakka, Shilla, Deva, Acha dan Ify menoleh ke arah sumber suara.
" Rio... "
" (menghampiri) Hoshh..hosshh... Fy, ngapain lo kasi Debo pergi? " tanya Rio.
" Siapa yang ngasih? Emang dia siapa? Mesti gitu gue larang? " tanya Ify balik.
" Bakal ada perang dunia nih. Cabut! " ajak Cakka pada Shilla, Deva dan Acha.
" Yuk. "
" Ya jelaslah! Lo itu harusnya ngelarang dan jagain pasangan Pangeran lo! Kenapa lo ngebiarin dia pergi? Hah? Dia ngeganggu gue tau! " ucap Rio dengan nada tinggi.
" Ngeganggu lo? Emang dia ngapain lo? " tanya Ify.
" Dia ganggu gue sama Agni! " jawab Rio.
" Apa?!! Sama Agni? Emang lo sama Agni ada hubungan apa? " tanya Ify.
" Gue... Gue ga ada hubungan apa-apa kok sama Agni. " jawab Rio.
" Terus kenapa lo bisa sama Agni? Dan kenapa Shilla bisa sama Cakka? " tanya Ify.
" Agni jauhin Cakka. Agni ditampar sama Cakka. " jawab Rio.
" Apa? Kok bisa Agni ditampar? " tanya Ify.
" Mana gue tau! Lo banyak nanya ya... Gue dateng kesini, mau nanya. Lo ngapain ngebiarin Debo nyamperin Agni? Lo kan tau kalo gue suka sama Agni. Eh... "
" APA?! Lo suka sama Agni? "
***
" Dikeluarin dari sekolah? " tanya Alvin.
" Ya iyalah! Makanya... Harusnya lo mikir dulu dua kali sebelum kayak gitu. " kata Gabriel pada Alvin.
" Kak... Jangan marahin Alvin dong! " kata Sivia.
" Lo belain Alvin? Eh, Vi, Alvin itu ga pantes lo belain! Dia itu udah salah sama lo. " balas Gabriel.
" (berdiri) Kok lo sewot banget sih kalo Sivia ngebela gue? Terus masalah lo apa? Masalah gitu buat lo kalo Sivia ngebela gue? Hah? " tanya Alvin sambil menatap Gabriel penuh kebencian.
" Ga ada masalah tuh buat gue! Gue cuma ga mau aja nama baik sekolah rusak karena ulah kalian berdua! " jawab Gabriel sambil menunjuk Alvin dan Sivia.
" Auuw..aw..aw... Tenang aja! Gue ga ngerusak nama baik sekolah kok! Palingan lo yang bakal dipecat sebagai KETUA OSIS yang tidak bertanggung jawab. " balas Alvin.
" Lo.... "
" Gabriel, STOP! "
Dari kejauhan, Zahra mencegah Gabriel yang hendak memukul Alvin. Gabriel mengenggam erat tangannya sendiri karena kesal.
" Haha.... Lo takut mukul gue? Sini, pukul gue! Mentang-mentang ada pacar lo ini, lo takut! Pengecut! " sindir Alvin.
Buuggghhh!!
Emosi Gabriel memuncak karena ucapan Alvin. Gabriel langsung menonjok pipi Alvin. Alvin langsung jatuh tersungkur dilantai dan pingsan.
Bersambung...
- Permasalahan makin ribet..
Tunggu selanjutnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar